DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
|
|
- Liana Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF PASCA REFORMASI D I S U S U N OLEH : ABED N SAGALA DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012
2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK ABED NEGO SAGALA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF PASCA REFORMASI ( Rincian isi Skripsi, 104 halaman, 24 buku, 1 Jurnal dan 2 situs internet) ABSTRAK Skripsi ini membahas mengenai bagaimana sebenarnya hubungan eksekutif dan legislatif pasca refomasi. Melihat sejarah Indonesia kedua lembaga ini mengalami dinamika yang cukup menarik. Jika masa orde baru hubungan keduanya relatif sejalan maka sejak masa reformasi berdampak terhadap ketidakharmonisan hal ini banyak disebabkan oleh beberarapa faktor. Salah satu problema yang terjadi sejak reformasi adalah kombinasi sistem Presidensial dan sistem Multipartai yang mengakibatkan terfragmennya kekuataan politik di Indonesia. Oleh karenanya pemerintahan yang memenangkan pemilu tidak akan meraih dukungan suara yang mayoritas di DPR. Akibatnya pemerintahan yang dihasilkan tidak akan berjalan dengan efektif karena akan selalu mendapat intervensi dari DPR. Selain pemerintahan koalisi sebagaimana ditunjuk sebagai jalan keluar ini ternyata masih menyisahkan permasalahan hubungan legislative dan eksekutif. Di sisi lain adanya amandemen UUD 1945 telah berdampak kepada pola hubungan antara legislatif dan eksekutif. Desain konstitusi yang semula ingin menyeimbangkan kekuasaaan eksekutif-legiaslatif akhirnya terperangkap pada situasi kekuasaaan yang sarat dengan DPR. Empat kali amandemen 1945 tidak hanya memperkuat DPR secara kelembagaan melainkan memperkuat posisi politik dan otoritas DPR sehingga melambangkan hegemoni DPR terhadap pemerintah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif pada pemetaan kekuataan politik di Indonesia pada pemilu 2004 dan 2009 serta hak angket dan hak interpelasi DPR kepada kebijakan pemerintah pada pemerintahan SBY- JK. Hal ini kemudian menghasilkan konstruksi yang menarik. Hal ini dikarenakan ternyata koalisi yang dibangun dalam sistem presidensial kurang menjamin komitmen partai dalam berkoalisi sehingga pemerintah rentan mendapat intervensi dari DPR termasuk dari partai koalisinya sendiri. Kata Kunci : Presidensial, Eksekutif, Legislatif, Multipartai, Amandemen UUD 1945
3 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya saya sebagai penulis diberikan kesempatan dan kesehatan sehingga mampu manyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan syarat untuk menyelsesaikan studi di Departemen Ilmu Politik FISIP USU. Adapun Judul Skripsi ini adalah Hubungan Legislatif dan Eksekutif Pasca Reformasi. Skripsi ini menjelaskan bagaimana pergeseran format hubungan antara legislative dan eksekutif pasca reformasi. Dimana pasca reformasi sering terjadi kekurangharmonisan antara legislative dan eksekutif. Skripsi ini berupaya menggali latar belakang yang menyebabkan pergeseran hubungan kedua lembaga ini. Sebuah sistem pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh sistem kepartaian sistem pemilu yang tepat. Tanpa adanya dominasi kekuatan DPR akibat sistem multipartai di Indonesia tentunya dapat mengancam keberlangsungan pemerintahan. Selain itu perlunya aturan yang jelas dan seimbang antar lembaga-lembaga penyelenggara Negara sehingga sehingga tiap lembaga-lembaga lain dapat menjalankan tugasnya secara maksimal tanpa adanya intervensi lembaga lain yang lebih kuat. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam peneyelesaian skripsi ini. Dalam kesempatan ini saya sangat berterimah kasih kepada Bpk. Ahmad Taufan Damanik, MA. Disamping kesibukan yang sangat padat, bpk sebagai dosen pembimbing telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelesaian skripsi saya. Begitu juga dengan Bpk. Faisal Andri Mahrawa, S,IP, M,si Selaku dosen pembaca yang telah memberikan masukan maupun kritik membangun dalam penyelesaian skripsi. Selanjutnya saya juga mengucapkan banyak terimah kasih kepada : 1. Bpk Prof Badarudin, selaku Dekan FISIP USU 2. Ibu, Dra. T Irmayani, M,si selaku Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP USU
4 3. Kepada kedua orang tuaku, J. Sagala dan D Hutauruk yang telah selalu memberikan dukungan dalam peneyelesaian skripsi ini. Begitu juga dengan adik-adikku serta seluruh keluarga besar yang telah banyak membantu 4. Seluruh Dosen Ilmu Politik USU 5. Kepada Staff pegawai FISIP USU 6. Seluruh teman-temanku di Departemen Ilmu politik FISIP USU. Jenius, Doni, Arthur, Pipin, Rizki, Daniel, Adel, Roma, dan masih banyak yang gak bisa disebutin semuanya. 7. Kepada geng cempaka 68 A Gordon Tumanggor, Sahat Tumanggor, King, Dion, Bang Tri, Bang Rusli, Bang Tito, Bang Dedi, dan Candra. Sukses buat semuanya Akhir kata penulis, masih merasa memiliki banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan maupun isi skripsi.oleh karenanya penulis dengan senang hati menerima setiap saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Medan, 3 Maret 2012 Penulis
5 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1 2. Perumusan Masalah 8 3. Pembatasan Masalah 8 4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 8 5. Kerangka Teori Perspektif dan Konsep demokrasi Teori Kedaulatan Teori dan Konsep Kekuasaan Partai politik Pengertian Partai Politik Sistem Kepartaian Fungsi Partai Politik Legislatif Teori Perwakilan Politik Fungsi Legislatif Konsepsi Sistem Presidensial Sejarah Singkat Prinsip-prinsip Sistem Presidensial Ciri Umum Sistem Presidensial UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Kerangka Konsep Negara Kekuasaan Eksekutif Legislatif 35
6 5.8.5 Amandemen UUD Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data Sistematika Penulisan 39 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Lembaga Eksekutif Pasca Reformasi Gambaran Lembaga Eksekutif Pasca Reformasi Kekuasaan, Wewenang, dan Tugas Presiden Kekuasaan Presiden Sebagai Kepala Eksekutif Kekuasaan Presiden Sebagai Kepala Negara Tugas dan Wewenang Presiden Kedudukan Presiden Pemilihan Presiden Secara Langsung Lembaga Legislatif Pasca Reformasi Sejarah Berkembangnya Lembaga Legislatif di Indonesia Fungsi, Tugas, dan Wewenang Legislatif 58 BAB III HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF PASCA REFORMASI 1. Sistem Presidensial di Indonesia Peta Kekuatan Politik di Parlemen Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif 77
7 BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Rekomendasi ( saran) 95 Daftar Pustaka Lampiran
PEMILIHAN UMUM DAN SISTEM KEPARTAIAN : SUATU STUDI TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD KOTA MEDAN 2004
PEMILIHAN UMUM DAN SISTEM KEPARTAIAN : SUATU STUDI TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD KOTA MEDAN 2004 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi S-1 di
Lebih terperinciFORMAT BARU RELASI PRESIDEN-DPR SKRIPSI
FORMAT BARU RELASI PRESIDEN-DPR (Studi Kasus Hubungan Presiden dan DPR Pada Masa Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla) SKRIPSI Disusun Oleh: Ferry M G Waruwu 070906065 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS
Lebih terperinciDermawan Zebua DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
PENGARUH PERUBAHAN SISTIM PEMILU TERHADAP TINGKAT AKUNTABILITAS ANGGOTA LEGISLATIF TERPILIH PADA PEMILU 2009 (Studi pada Daerah Pemilihan IV, Kabupaten Nias) Dermawan Zebua 040906045 DEPARTEMEN ILMU POLITIK
Lebih terperinciNEGARA ORDE BARU DAN PENGENDALIAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kebijakan Pemerintahan Orde Baru terhadap Partai Persatuan Pembangunan)
NEGARA ORDE BARU DAN PENGENDALIAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kebijakan Pemerintahan Orde Baru terhadap Partai Persatuan Pembangunan) D I S U S U N OLEH LIA ERLYANA 040906003 Dosen Pembimbing Dosen
Lebih terperinciPARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI
PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dirumuskan kesimpulan sebagaimana berikut: eksekutif dan legislatif hingga ancaman impeachment, maka dari itu
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukannya pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagaimana berikut: 1. Pengangkatan menteri yang dilakukan oleh Presiden, khususnya
Lebih terperinciBADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)
BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5) Pemerintah Dan Pemerintahan Pemerintah (Government) secara etimologis berasal dari bahasa
Lebih terperinciKelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak
Lebih terperinciPOLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)
A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: BUDAYA POLITIK, PARTISIPASI POLITIK DAN 1.1 DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL POLITIK INDONESIA Budaya Politik... 1.2 Latihan... 1.9 Rangkuman... 1.10 Tes
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN
Skripsi PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN Disusun Oleh : Limmi Pangaribuan 080906082 Dosen Pembimbing : Drs.Zakaria Taher, MSP Dosen Pembaca :
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan
Lebih terperinciGBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1
GBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1 Dengan menggunakan teori Arend Lijphart (1999) tentang pola negara demokrasi, Tulisan Yudi Latif berjudul Basis Sosial GBHN (Kompas,12/2/2016) memberikan
Lebih terperinciRELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR
RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciEKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF
EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA - B Adriana Grahani Firdausy, S.H., M.H. BADAN EKSEKUTIF PENGERTIAN Badan pelaksana UU yang dibuat oleh badan legislatif bersama dengan Pemerintah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari analisis hasil penelitian sebagaimana dikemukakan dalam bab sebelumnya. dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis hasil penelitian sebagaimana dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bentuk sistem kepartaian di Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciPERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI
PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciHubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI
Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI Lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan negara yang berkedudukan di pusat yang fungsi, tugas, dan kewenangannya diatur secara tegas dalam
Lebih terperinciPEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DAN KONSEP PRESIDENSIAL INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN. Skripsi NOVZEL RIDHO A. HASUGIAN
PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DAN KONSEP PRESIDENSIAL INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN Skripsi NOVZEL RIDHO A. HASUGIAN 110906045 Dosen Pembimbing : Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si DEPARTEMEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciPEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BERDASARKAN SISTEM PRESIDENSIL
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BERDASARKAN SISTEM PRESIDENSIL SUMONO, SH Abstrak Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden merupakan perwujudan demokrasi dalam sistem presidensiil. Namun sistem presidensiil
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAHAN SBY JK DALAM KONTEKS POLITIK PANGAN 2004
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN SBY JK DALAM KONTEKS POLITIK PANGAN 2004 Diajukan guna memenuhi persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial dan Ilmu Politik DISUSUN OLEH : SRI GUSTIAYYU 060906033 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberitakan kemungkinan bakal menjadi calon tunggal dalam pemilihan presiden tahun 2009. Kemungkinan calon tunggal dalam pilpres
Lebih terperinciSistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan
Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer Teguh Kurniawan http://staff.blog.ui.edu/teguh1 Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan presidensial model Amerika Sistem pemerintahan parlementer/ sistem
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA 1 ALINEA KE IV PEMBUKAAN UUD 1945 MEMUAT : TUJUAN NEGARA, KETENTUAN UUD NEGARA, BENTUK NEGARA, DASAR FILSAFAT NEGARA. OLEH KARENA ITU MAKA SELURUH
Lebih terperinciKEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA
KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA HERLAMBANG P. WIRATRAMAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SISTEM KETATANEGARAAN 2017 POIN DISKUSI Memahami teori kekuasaan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : LEONARD VARERA TAMPUBOLON NIM : Dosen Pembimbing: Drs. P. Anthonius Sitepu, M.S
Hubungan DPR RI Dan Presiden Dalam Kerangka Sistem Multi Partai Dan Sistem Presidensial Di Indonesia Tahun 2009-2014 SKRIPSI Oleh : LEONARD VARERA TAMPUBOLON NIM : 090906067 Dosen Pembimbing: Drs. P. Anthonius
Lebih terperinciPerilaku Pemilih Masyarakat Etnis Simalungun Pada. Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten
Perilaku Pemilih Masyarakat Etnis Simalungun Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun) DISUSUN OLEH : MARIA N. C. SARAGIH 050906059
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Founding fathers bangsa Indonesia telah memberikan ketegasan di dalam perumusan dasar pembentukan negara dimana Indonesia harus dibangun dan dikelola salah satunya dengan
Lebih terperinciKEKUASAAN PRESIDEN DALAM SISTEM POLITIKDEMOKRASI TERPIMPIN D I S U S U N OLEH :
KEKUASAAN PRESIDEN DALAM SISTEM POLITIKDEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1965 D I S U S U N OLEH : Nama : Nahyatun Nisa Harahap NIM : 050906052 Departemen : Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Drs. P. Anthonius Sitepu,
Lebih terperinciSISTEM PRESIDENSIIL. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1
SISTEM PRESIDENSIIL Oleh: Muchamad Ali Safa at 1 Panggung politik nasional hari-hari terakhir ini diwarnai dua fenomena menarik. Fenomena pertama aadalah alotnya pertarungan antara kelompok Koalisi Kebangsaan
Lebih terperinciETNISITAS DAN POLITIK
ETNISITAS DAN POLITIK SUATU STUDI PARTISIPASI POLITIK ETNIS KARO DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIVE TAHUN 2009 (Studi Kasus : Partisipasi Masyarakat Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislative Di Desa Tengah,
Lebih terperinciPEMIKIRAN POLITIK MARTIN LUTHER TENTANG RELASI AGAMA DAN NEGARA DISUSUN OLEH : INGRACE TODOTUA SIRAIT
PEMIKIRAN POLITIK MARTIN LUTHER TENTANG RELASI AGAMA DAN NEGARA DISUSUN OLEH : INGRACE TODOTUA SIRAIT 090906068 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNUVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinci2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 383) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciTugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.
Tugas Lembaga PKN Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y. Nilai Paraf A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar! 1. Salah satu contoh lembaga legislatif adalah.
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Hierarkis Piramidal ) Sila V Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4 Sila IV Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5 Sila
Lebih terperinciLIBATAN INDONESIA. Disusun Oleh: DEDI VONIKA. Dosen Pembaca. Universitas Sumatera Utara
KAJIAN HISTORIS KETERL LIBATAN MILITER DALAM POLITIK INDONESIA Disusun Oleh: DEDI VONIKA 070906002 Dosen Pembimbing Dosen Pembaca : Drs. Heri Kusmanto, MA, PhD : Husnul Isa Harahap, S.sos, M.Si DEPARTEMEN
Lebih terperinciHubungan antara MPR dan Presiden
Hubungan antara MPR dan Presiden Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan suatu badan yang memegang kekuasaan tinggi sebagai wakil rakyat disamping DPR dan Presiden. Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM POLITIK INDONESIA PENGUATAN SISTEM PRESIDENSIAL MELALUI PENYEDERHANAAN PARTAI POLITIK
MAKALAH SISTEM POLITIK INDONESIA PENGUATAN SISTEM PRESIDENSIAL MELALUI PENYEDERHANAAN PARTAI POLITIK Dosen Pengampu : Prof. Drs. Purwo Santoso, M.A., Ph.D. Disusun Oleh : NAMA : Roy Al Minfa, S.H NIM :
Lebih terperinciCHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana
CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA Montisa Mariana Fakultas Hukum, Universitas Swadaya Gunung Jati E-mail korespondensi: montisa.mariana@gmail.com Abstrak Sistem
Lebih terperinciPARTAI POLITIK DAN PARLEMEN LOKAL (STUDI AKUNTABILITAS DAN KINERJA DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH HASIL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004) Oleh:
PARTAI POLITIK DAN PARLEMEN LOKAL (STUDI AKUNTABILITAS DAN KINERJA DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH HASIL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politk (SIP) Depertemen Ilmu
Lebih terperinciPemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris
Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia Oleh Syamsuddin Haris Apa Masalah Pemilu-pemilu Kita? (1) Pemilu-pemilu (dan Pilkada) semakin bebas, demokratis, dan bahkan langsung,
Lebih terperincikinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,
i K Tinjauan Mata Kuliah onsep perwakilan di Indonesia telah terejawantahkan dalam berbagai model lembaga perwakilan yang ada. Indonesia pernah mengalami masa dalam pemerintahan parlementer meski dinyatakan
Lebih terperinciKEKUASAAN PRESIDEN. Suatu Tinjauan Teoritis Kekuasaan Presiden Soekarno dalam Sistem Politik Demokrasi Terpimpin ( )
KEKUASAAN PRESIDEN Suatu Tinjauan Teoritis Kekuasaan Presiden Soekarno dalam Sistem Politik Demokrasi Terpimpin (1959-1965) Dessy M. Lumbanraja 090906019 Dosen Pembimbing Dosen Pembaca : Drs. P. Anthonius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi kesinambungan dibandingkan dengan
Lebih terperinciSISTEM MULTI PARTAI DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI INDONESIA PASCA REFORMASI SKRIPSI DIAJUKAN OLEH : DANIEL SITORUS HUKUM TATA NEGARA
SISTEM MULTI PARTAI DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI INDONESIA PASCA REFORMASI SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum DIAJUKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diubah oleh MPR sekalipun, pada tanggal 19 Oktober 1999 untuk pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah pemerintah orde baru mengakhiri masa pemerintahannya pada tanggal 20 Mei 1998 melalui suatu gerakan reformasi, disusul dengan percepatan pemilu di tahun 1999,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat sebagai bentuk pemerintahan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT
Lebih terperinciSoal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)
Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :) Berikut ini adalah contoh soal tematik Lomba cerdas cermat 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Ayoo siapa yang nanti bakalan ikut LCC 4 Pilar
Lebih terperinciTugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan
Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan Oleh: Dr. (HC) AM. Fatwa Wakil Ketua MPR RI Kekuasaan Penyelenggaraan Negara Dalam rangka pembahasan tentang organisisasi
Lebih terperinciPOLITICAL MARKETING PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2009 DI SUMUT. Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat SKRIPSI
POLITICAL MARKETING PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2009 DI SUMUT Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri negara demokrasi adalah diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu) yang terjadwal dan berkala. Amandemen UUD 1945 yakni Pasal 1 ayat (2), menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketentuan hukum secara konstitusional yang mengatur pertama kalinya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ketentuan hukum secara konstitusional yang mengatur pertama kalinya mengenai hak angket terdapat pada perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia
Lebih terperinciSilabus. Teknik Menjelaskan hakikat Menjelaskan susunan. Berdiskusi tentang bentukbentuk pelaksanaan kehidupan demokrasi di lingkungan
24 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas IV Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami sistem desa dan 1.1 Mengenal dalam susunan Pemerintahan desa dan lembaga-lembaga Berdiskusi tentang bentukbentuk
Lebih terperinciMILITER DAN POLITIK: PERANAN POLITIK MILITER BERDASARKAN PERSPEKTIF DWIFUNGSI ABRI DALAM POLITIK INDONESIA ORBA
MILITER DAN POLITIK: PERANAN POLITIK MILITER BERDASARKAN PERSPEKTIF DWIFUNGSI ABRI DALAM POLITIK INDONESIA ORBA D I S U S U N Oleh MARIO BUTAR BUTAR 040906053 DOSEN PEMBIMBING : DRS.ANTONIUS P.SITEPU MSi
Lebih terperinciIMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF
IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF Oleh I Gede D.E. Adi Atma Dewantara I Dewa Gde Rudy Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract In the
Lebih terperinciIMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi
IMAGOLOGI POLITIK (Studi Deskriptif Tentang Opini Publik Terhadap Pencitraan Politik Dalam Meningkatkan Tingkat Elektabilitas Politik Pada Pemilu Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Acara Konvensi Kampus VII dan Temu Tahunan XIII Forum Rektor
Lebih terperinciPOLA REKRUTMEN CALON GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN PADA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN SUMATERA UTARA OLEH: Leo Agustinus Hutagalung
POLA REKRUTMEN CALON GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN 2013-2018 PADA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN SUMATERA UTARA OLEH: Leo Agustinus Hutagalung 070906067 Dosen Pembimbing :Warjio, P.hD Dosen Pembaca
Lebih terperinciETNISITAS DAN PREFERENSI POLITIK
ETNISITAS DAN PREFERENSI POLITIK (Studi Kasus : Masyarakat Etnis India Dan Etnis Tionghoa Di Dalam Pemilu Legislatif 2009 Di Kelurahan Polonia) DISUSUN OLEH : RIKA SULASTRI DALIMUNTHE 060906025 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciLATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )
LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit ) 1. Lembaga tinggi negara yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD adalah a. DPR c. DPD e. MK f. MA 2. Yang bukan Tugas MPR adalah a. Melantik Presiden
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi Undang Undang yang berkaitan dengan Demokrasi a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bahwa dengan dibentuknya koalisi partai
Lebih terperinciFUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1
FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Sunarto 1 sunarto@mail.unnes.ac.id Abstrak: Salah satu fungsi yang harus dijalankan oleh DPR adalah fungsi legislasi, di samping fungsi lainnya yaitu fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu ujung tombak dalam mewujudkan demokrasi. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah negara hukum, hubungan fundamental antara pemerintah dan rakyatnya adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Hubungan tersebut terselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjadi bagian dari proses peralihan Indonesia menuju cita demokrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa peralihan Indonesia menuju suatu cita demokrasi merupakan salah satu proses yang menjadi tahapan penting perkembangan Indonesia. Salah satu aspek yang menjadi bagian
Lebih terperinciPartisipasi Perempuan Pada Pemilu Legislatif 2009
SKRIPSI Partisipasi Perempuan Pada Pemilu Legislatif 2009 ( Studi Kasus Daerah Pemilihan Sumatera Utara I Medan ) D I S U S U N OLEH ALLES SANDRO TURNIP 040905062 DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum
ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN 1945 1 Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum PENDAHULUAN Sebagai negara hukum Indonesia memiliki konstitusi yang disebut Undang- Undang Dasar (UUD
Lebih terperinciReformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945
Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945 Oleh: Jamal Wiwoho Disampaikan dalam Acara Lokakarya dengan tema Penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR : Evaluasi Terhadap Akuntablitas Publik Kinerja Lembaga-Lembaga
Lebih terperinciDEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.
Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI
Lebih terperinciMAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
Makalah Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA RUSDIANTO KARIM SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU TAHUN AJARAN 2011-2012 BAB I PENDAHULUAN Sistem pemerintahan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Merupakan suatu lembaga atau dewan perwakilan rakyat di daerah yang mencerminkan struktur dan system pemerintahan demokratis
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL YANG EFEKTIF
DESAIN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL YANG EFEKTIF Susilo Imam Santosa I Ketut Suardita Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Constitutionally Indonesia adopted a presidential
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH
KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH ABSTRACT People s Representative Council (DPR) has shifted its function and
Lebih terperinciara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen
V Lembaga-lemba a-lembaga a Negar ara Menur urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen Gambar 5.1 Kegiatan DPR Sumber: www.dpr.go.id Kamu barangkali sering melihat kegiatan sebagaimana gambar di atas. Mungkin kamu
Lebih terperinciPerubahan Ketatanegaraan Pasca Amandemen UUD Tahun 1945, Dillema. Menghidupkan Kembali Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN
Perubahan Ketatanegaraan Pasca Amandemen UUD Tahun 1945, Dillema Menghidupkan Kembali Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN dan Deficit Demokrasi. Cut Maya Aprita Sari, S.Sos., M.Soc.Sc Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (pemilu) untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )
lampiran Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman : Pendidikan Kewarganegaraan : VIII/2 : V Alokasi Waktu : 6
Lebih terperinci(THE VICTORY OF BENIGNO AQUINO III IN THE PHILIPPINE PRESIDENTIAL GENERAL ELECTIONS 2010)
KEMENANGAN BENIGNO AQUINO III DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN FILIPINA 2010 (THE VICTORY OF BENIGNO AQUINO III IN THE PHILIPPINE PRESIDENTIAL GENERAL ELECTIONS 2010) SKRIPSI oleh Arif Pramana Putra NIM 060910101013
Lebih terperinciModul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaannya Di Indonesia Modul ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. selanjutnya diharapkan diperoleh
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN PADA PUSAT KAJIAN PERLINDUNGAN ANAK DAN PUSAT PENDIDIKAN DAN INFORMASI HAK ANAK
STUDI KOMPARATIF PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN PADA PUSAT KAJIAN PERLINDUNGAN ANAK DAN PUSAT PENDIDIKAN DAN INFORMASI HAK ANAK SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meruntuhkan tirani yang terjadi bertahun-tahun di negeri ini. Salah satu hal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal era reformasi, terjadi beberapa perubahan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, hal ini dilatarbelakangi oleh kehendak segenap bangsa untuk meruntuhkan tirani
Lebih terperinciPERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR
PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN
Lebih terperinciHUBUNGAN JAKSA AGUNG DAN PRESIDEN DALAM KETATANEGARAAN INDONESIA
HUBUNGAN JAKSA AGUNG DAN PRESIDEN DALAM KETATANEGARAAN INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dalam Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh : BARITA NEWS LUMBANBATU 080200424 DEPARTEMEN
Lebih terperinciDEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA
DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA Modul ke: 05 Fakultas Udjiani Ekonomi dan Bisnis A. Arti, Makna dan Manfaat Demokrasi. B. Nilai-Nilai Demokrasi. C. Prinsip dan Parameter Demokrasi.
Lebih terperinciCita hukum Pancasila harus mencerminkan tujuan menegara dan seperangkat nilai dasar yang tercantum baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945.
Disampaikan dalam acara Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara Bagi Pengurus dan Kader Penggerak Masyarakat Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) yang diselenggarakan oleh Mahkamah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah negara yang menganut paham demokrasi paling tidak terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah negara yang menganut paham demokrasi paling tidak terdapat beberapa hal yang mutlak keberadaannya, yakni mengharuskan adanya pemilihan umum, adanya rotasi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya pemerintah yang berdaulat dan terakhir yang juga merupakan unsur untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara adalah suatu organisasi yang terdiri dari masyarakat yang mempunyai sifat-sifat khusus antara lain sifat memaksa, dan sifat monopoli untuk mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia
BAB II PEMBAHASAN A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia Indonesia sebagai negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN
Lebih terperinciOleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1
Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti
Lebih terperinciPERGESERAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT BERDASARKAN UUD NRI 1945 TESIS
PERGESERAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT BERDASARKAN UUD NRI 1945 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciSistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen
Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Dalam perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki abad 21, hukum di Indonesia mengalami perubahan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN MEDAN BARU SKRIPSI. Disusun Oleh : DEDY R LIMBONG
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN MEDAN BARU SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN
Lebih terperinciLembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial
Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 11 Juni 2008 Sub Pokok Bahasan Wewenang Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang telah mengalami beberapa masa kepemimpinan yang memiliki perbedaan karakteristik perlakuan hak politik setiap warga negara
Lebih terperinci