GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Latar Belakang SMA Al-Kautsar Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

MANAJEMEN PENDIDIKAN YAYASAN MTA

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali, Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Dasar Republik. Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

I. PENDAHULUAN. banyak memberikan pelayanan dan fasilitas kepada siswa-siswanya, misalnya

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan yang sangat penting pada saat ini.

1) Identitas Sekolah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PROGRAM KERJA KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER SMP ITUS JALAKSANA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMP ITUS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

UNIT 3: KUNJUNGAN SEKOLAH

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

AKTUALISASI METODE HAFALAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ASPEK AL-QUR'AN DI SMA NEGERI I PONOROGO S K R I P S I.

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. M, telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun

PEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN PTS DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN. Oleh Prof. Dr. H. SUYATNO, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP A. Simpulan

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

P E N U T U P BAB V. 5.1 Kesimpulan

&DIKTI. Keuangan Negara DEPARTEMEN KAJIAN & AKSI STRATEGIS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi (iptek) menuntut setiap individu dan masyarakat untuk memiliki

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

I. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM LUBUK SEGONANG. A. Keadaan dan Letak Geografis MID Lubuk Segonang

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB III KEADAAN MI MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri dan Letak Geogerafis MI Muhajirin Palembang. 1. Sejarah Berdirinya MI Muhajirin Palembang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tingkat Dukungan Sosial Siswa SMA Negeri 2 Sidoarjo

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB II DESKRIPSI SD SURYA BANGSA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH ( KSM ) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Gambar 1.1 Logo Yayasan Badan Perguruan Indonesia

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.

I. PENDAHULUAN. mendapatakan ilmu itu manusia harus belajar. Selain itu, belajar merupakan

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND )

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

Transkripsi:

39 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Latar Belakang SMA Al-Kautsar Bandar Lampung SMA Al-Kautsar sebagai salah satu sekolah di bawah Naungan Yayasan Al- Kautsar sejak didirikannya bercita-cita menjadi salah satu sekolah terbaik di Lampung bahkan di Indonesia. Semangat itu terus menyala sejak dibangun dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro. Dalam kurun waktu 5 tahun SMA Al-Kautsar telah menjadi sekolah dambaan dan idaman masyarakat, hal itu terbukti dengan besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMA Al-Kautsar. Secara mutu juga SMA Al- Kuatsar pernah menduduki peringkat 5 jurusan IPS dan peringkat 6 untuk IPA di Propinsi Lampung. Untuk menjaga semangat dan arah kebijakan sekolah serta dalam rangka menjaga kualitas sekolah sehingga tetap exist dan survive dalam setiap situasi dan kondisi perubahan, maka sekolah harus memperhatikan beberapa kondisi nyata yaitu: Pertama, kompetitif, artinya adalah bahwa seiring dengan perubahan arah kebijakan pemerintah seperti diberlakukannya otonomi daerah yang berakibat pada berdirinya sekolah-sekolah unggulan di setiap kota/kabupaten maupun propinsi, kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan yang semakin cepat dan

40 berubah-ubah menuntut sekolah untuk memiliki imunitas dan daya saing yang tinggi yang dapat tetap menjadi sekolah yang berkualitas dan menjadi dambaan umat. Kedua, jaminan mutu artinya adalah bahwa sekolah harus berani memberikan jaminan mutu kepada masyarakat dan seluruh stakeholder bahwa sekolah ini memang benar-benar berkualitas dan layak menjadi pilihan mereka. Setiap prestasi yang diraih sekolah sebisa mungkin diketahui oleh masyarakat melalui media baik media internal maupun eksternal. Perubahan nilai/skor atau biasa disebut gain score dilaporkan kepada orang tua/masyarakat sehingga mereka bisa menilai apakah tujuan mereka menyekolahkan anaknya di SMA Al-Kautsar dapat tercapai atau tidak. Untuk menjaga dan mengawal mutu sekolah, sekolah/perguruan mengupayakan adanya organ penjamin mutu. Ketiga, otonomi dan efisiensi. Paradigma pendidikan dalam manajemen pendidikan menggunakan pendekatan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) artinya adalah pemerintah memberikan kewenangan lebih luas kepada sekolah untuk merencanakan dan mengelola pendidikan di sekolah, tidak seperti era orde baru yang semua kebijakan pendidikan selalu tergantung kepada pemerintah pusat. Kondisi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, karena memberikan peluang lebih besar kepada sekolah untuk bisa maju dan berkembang secara lebih cepat. Tetapi otonomi harus dibarengi dengan efisiensi baik keuangan maupun sumber daya manusia, sehingga sekolah memeliki cadangan energi lebih untuk dipergunakan pada situsai dan kondisi yang tepat.

41 Keempat, transparansi dan akuntabilitas publik. Tuntutan masyarakat sekarang terhadap semua lembaga publik adalah adanya transparansi dan akuntabilitas, artinya adalah lembaga publik harus transparan dalam pengelolaan keuangan dan manajemen lainnya dan dapat dipertanggung-jawabkan secara publik. Perkembangan dan persaingan dalam pendidikan semakin terasa seiring dengan arah kebijakan pemerintah pusat seperti diberlakukannya otonomi daerah, demokratisasi pendidikan yang menyebabkan di setiap kota/kabupaten maupun propinsi berkompetisi untuk mendirikan sekolah unggulan baik negeri maupun swasta. Kondisi ini harus disikapi secara arif dan bijaksana. B. Perkembangan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung SMA Al-Kautsar pertama kali menerima murid pada tahun 1993/1994. Sebagai sekolah yang baru berdiri dan belum dikenal oleh masyarakat menyebabkan adanya kekhawatiran dari pengurus Yayasan tentang ada tidaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya di SMA Al-kautsar, sehingga pada tahun itu kebijakannya adalah 10 calon murid pendaftar pertama langsung diterima. Berkat penyebaran informasi secara langsung ke sekolah-sekolah seperti Kalianda, Metro/Lampung Tengah, Kotabumi dan Pringsewu maka pada tahun pertama mendapatkan siswa sebanyak kurang lebih 210 orang, yang pada waktu itu masih menyatu dengan SMP Al-Kautsar baik gedung maupun guru dan karyawannya. Yang unik pada tahun itu adalah hingga penataran P4 selesai sekolah belum memiliki Kepala Sekolah.

42 Tahun 1994-1996 sekolah sering mendapat kunjungan para menteri seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menteri Riset dan Teknologi RI, Menteri Agama RI dan pejabat-pejabat pusat lainnya. Prestasi demi prestasi diraih oleh SMA Al-Kautsar baik pada bidang akademis maupun non akademis di Bandar Lampung maupun Lampung bahkan pada event Nasional. Memasuki tahun 2002/2003 SMA Al-Kautsar memasuki babak baru dengan dibukanya kelas unggul akademis. Dari kelas unggul inilah akhirnya perkembangan sekolah mengalami kemajuan yang cukup pesat, bahkan bisa dikatakan sejajar dengan sekolah-sekolah favorit di Lampung seperti SMAN 2 dan SMA Xaverius pada beberapa bidang. Dilihat dari presentase kelulusan dan siswa yang diterima di PTN atau PTS favorit dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat tajam. Sukses dalam pengelolaan kelas unggul, maka pada tahun pelajaran 2004/2005 SMA Al-Kautsar membuka kelas Plus. Target dari kelas Plus adalah mampu menyamai prestasi dari kelas unggul dengan dukungan sarana dan prasarana, yang saat ini bernama kelas Bilingual yang sedang berupaya menuju tingkat kelas Internasional dengan manajemen dan kurikulum serta pengelolaannya mengacu pada program sekolah Internasional, oleh karena itu perlu adanya dukungan dari semua pihak khususnya Yayasan Al- Kautsar terkait dengan pendanaannya.

43 C. Visi dan Misi SMA Al-Kautsar Bandar Lampung a. Visi SMA Al-Kautsar Visi dari SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yaitu: Mewujudkan sekolah yang Islami, Berprestasi dan Berwawasan Global b. Misi SMA Al-Kautsar Misi dari SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yaitu: 1) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan keislaman kepada seluruh warga sekolah dalam kehidupan seharihari 2) Meningkatkan kompetensi guru dan karyawan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban 3) Mewujudkan sekolah sebagai tempat yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar 4) Melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembangnya bakat dan potensi anak didik c. Nilai Nilai (value) adalah norma-norma atau prinsip-prinsip agung yang menjadi acuan semua elemen dalam lembaga atau organisasi untuk membangun sikap dalam mencapai visi atau misi yang telah dirumuskan.

44 Nilai-nilai yang terus dipertahankan dan ditingkatkan khususnya di lingkungan SMA Al-Kautsar adalah : 1. Credibility yaitu selalu jujur kepada diri sendiri, orang lain dan kepada Allah SWT 2. Togetherness yaitu semangat kebersamaan dalam setiap situasi dan kondisi 3. Emphaty yaitu ikut merasakan masalah yang dihadapi orang lai 4. Assit yaitu kesediaan untuk ikhlas membantu orang lain 5. Maturity yaitu kematangan dalam dalam menghadapi permasalahan 6. Respect yaitu saling hormat menghormati antar sesame 7. Kindness yaitu prilaku sopan, santun, rendah hati dan menciptakan suasana kesejukan 8. Integrity yaitu tidak mudah terpengaruh untk melaksanakan prilaku menyimpang 9. Inovative yaitu selalu berupaya menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi lembaga dan organisasi 10. Advantage yaitu memiliki keyakinan untuk menjadi yang terbaik 11. Flexibility yaitu tidak kaku dalam menyikapi suatu permasalahan 12. Wisdom yaitu memiliki kearifan dalam bertindak dan berprilaku

45 D. Gambaran Umum SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Saat ini SMA Al-Kautsar Bandar Lampung menggunakan kurikulum 2009. Pelajaran yang diberikan kepada siswa SMA Al-Kautsar tidak banyak perbedaannya dengan sekolah-sekolah SMA lainnya. Namun, di SMA Al-Kautsar selain memberikan mata pelajaran umum, SMA ini juga memberikan dua pelajaran yang berbeda dari sekolah lainnya, yaitu Bahasa Arab dan Tahfizul Qur an. Untuk Bahasa Arab para siswi diharuskan dapat mampu mengartikan, membaca, dan menuliskan kalimat dengan baik dan benar. Sedangkan, pelajaran Tahfizul Qur an ditujukan agar para siswa mampu menghafal surat-surat Al- Qur an serta tafsirnya dengan benar. Bahasa Arab dan Tahfizul Qur an diberikan kepada para siswa satu kali pertemuan dalam satu minggu dengan waktu 2 jam. SMA Al-Kautsar Bandar Lampung memulai kegiatan belajar mengajar pada pukul 07.15 WIB. 15 menit awal yaitu dari pukul 07.15-07.30 WIB digunakan untuk mengaji bersama-sama dan pada pukul 07.30 WIB guru akan masuk ke kelas untuk memulai kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung berakhir pada pukul 15.30 WIB untuk hari Senin sampai Kamis serta untuk hari Jumat dan Sabtu pada pukul 14.00 WIB. Mengikuti perkembangan teknologi saat ini, SMA Al-Kautsar Bandar Lampung telah memiliki Wifi demi menunjang kegiatan belajar mengajar. Wifi tersebut dapat diakses oleh seluruh warga SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Meskipun wifi dapat diakses oleh seluruh siswa namun para siswa dilarang untuk membawa gadget ke sekolah kecuali laptop.

46 Pihak sekolah akan menyita seluruh gadget (kecuali laptop) yang dimiliki siswa apabila ketahuan oleh pihak sekolah. Untuk siswa yang baru ketahuan atau pertama kali melakukan pelanggaran tersebut maka gadget yang mereka miliki dapat diambil kembali setelah kegiatan belajar mengajar selesai dengan syarat membuat perjanjian bahwa tidak akan membawa gadget ke sekolah lagi. Dan untuk siswa yang telah melanggar aturan tersebut lebih dari satu kali maka gadget tersebut akan dikembalikan saat kenaikan kelas untuk siswa kelas X dan XI dan untuk kelas XII siswa dapat mengambil gadget ketika waktu kelulusan sekolah. Peraturan tentang sanksi membawa gadget (kecuali laptop) ke sekolah cukup berat. Meskipun sanksi yang diberikan cukup berat, tidak sedikit juga para siswa yang melanggar aturan tersebut. Para siswa tetap memawa gadget dengan sembunyi-sembunyi dan memakainya saat guru tidak ada atau tidak hadir karena ada halangan saat kegiatan belajar mengajar atau memakainya saat berada di kantin. Berbagai hal dilakukan oleh para siswa dengan gadget yang mereka miliki, mulai dari sekedar sms-an, chatting, update status, game, mendengarkan lagu dan semacamnya, tapi tidak sedikit juga yang menggunakan gadget tersebut untuk keperluan pendidikan, seperti mencari materi-materi pelajaran yang mereka perlukan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.