BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

M. Nurman Agustian. Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

BAB II KERANGKA TEORETIS

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH (Studi pada Nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandar Jaya)

BAB II TINJUAN PUSTAKA. pemasaran pada beberapa dekade terakhir (Christopher et. al., 1991 dalam Isniadi, 2005).

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DAN WILAYAH LAYANAN

BAB I PENDAHULAN. yang tepat untuk mempertahankan nasabahnya. Perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha pemasaran untuk mendapatkan hasil penjualan maximal sesuai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS NASABAH: STUDI PADA NASABAH PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR TBK CABANG BAWEAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen sehingga

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis sebagai akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value)

BAB II LANDASAN TEORI. hubungan antara penjual dan pembeli dan kelompok lain dalam marketplace.

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan untuk senantiasa berinovasi dan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Pelanggan Savana Hotel dan Convention Malang)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa transportasi untuk merespon semua perubahan yang terjadi, problem

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing,

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan usaha tumbuh dengan pesat. Hal ini. memicu semakin tajamnya persaingan antar industri maupun antar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING UNTUK MENCIPTAKAN CUSTOMER SATISFACTION

BAB I PENDAHULUAN. lingkup yang sangat luas. Dalam konteks manajemen pun kata marketing sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA KONSUMEN TOKO BUKU RESTU DI KOTA BLITAR)

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan pelanggannya.. Dalam menghadapi persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan dan jasa keuangan, saat ini dihadapkan pada persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mereka inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktorfaktor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

PENGARUH PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HARIAN PAGI RADAR TEGAL PADA PT. WAHANA SEMESTA TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut orang untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH (Studi pada Nasabah Bank Jatim Cabang Pasuruan)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Customer relationship marketing merupakan salah satu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar yang akan mampu bertahan dan terus eksis di dunia bisnis masa kini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan arus globalisasi yang semakin terbuka lebar bagi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis di semua sektor menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi saat ini telah membuat dunia bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan perlu mengetahui gejala-gejala yang terjadi di lapangan terkait dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN Namun semua itu tidak bisa berjalan dengan lancar. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Relationship Marketing Menurut Kotler (2007) menyatakan bahwa Relationship Marketing adalah proses menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang kuat, bernilai tinggi dengan pelanggan atau organisasi harus memfokuskan pada mengelola pelanggan disamping produk Relationship Marketing sendiri mendorong para marketer untuk selalu berfikir dalam waktu yang panjang. Relationship Marketing menurut Evans dan Laskin dalam Wibowo (2006) diartikan sebagai proses dimana suatu perusahaan membangun aliansi jangka panjang dengan pelanggan dan calon pelanggan, bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang ditentukan. Tujuan tersebut dipenuhi dengan memahami kebutuhan konsumen, memperlakukan konsumen sebagai mitra, menjamin bahwa para pegawai memenuhi kepuasan konsumen dan memberikan kualitas yang baik kepada konsumen. Satu hal yang sangat penting bagi perusahaan adalah membina hubungan yang baik dengan para pelanggan, pegawai, pemasok, distributor, dan partner-partner distribusinya karena hubungan baik akan menentukan nilai masa depan perusahaan yang bersangkutan. 11

12 Pergeseran dari strategi transactional marketing menjadi strategi Relationship Marketing munurut Chaston dalam Prabowo (2008) strategi transactional marketing tidak dapat membentuk loyalitas pelanggan dalam jangka panjang. Perusahan yang menerapkan strategi Relationship Marketing mengarahkan secara langsung upaya pemasarannya kearah penciptaan dan penjagaan image sebagai perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk bekerja lebih dekat dengan pelanggannya untuk memberikan pemecahan masalah pelanggan tersebut. Relationship Marketing merupakan hubungan yang saling tergantung, adanya kepercayaan, kerjasama dan partnership. Relationship Marketing yang benar membutuhkan perubahan sikap yang mendasar, memandang pelanggan sebagai mitra (partner) dan modal harus diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang bagi badan usaha. Penjualan bukanlah akhir dari proses pemasaran, sebaliknya merupakan awal hubungan dengan pelanggan. Fokusnya terletak pada hubungan bukan pada penjualan individu. Zeithml dan Bitner (2013) mendefinisikan Relationship Marketing orientasi strategis, yang memfokuskan pada mempertahankan dan mengembangkan pelanggan yang ada, lebih dari pada menarik pelanggan baru. Chan (2008) mendefinisikan Relationship Marketing sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan

13 menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan. Mishra dan Li (2008) Faktor kunci keberhasilan untuk bertahan di pasar yang matang bergantung pada mempertahankan hubungan jangka panjang dengan para stakeholder, hubungan pemasaran (Relationship Marketing) mengacu pada semua kegiatan pemasaran yang diarahkan menuju pembentukan, mengembangkan, dan mempertahankan hubungan yang sukses. Relationship Marketing menurut Tjiptono (2007) ialah merupakan orientasi strategis atau filosofi menjalankan bisnis barang atau jasa yang lebih berfokus pada upaya mempertahankan dan menumbuh kembangkan relasi dengan pelanggan saat ini terutama (profitable costumer atau selected costumer) dibandingkan merebut pelanggan baru. Griffin (2005) Relationship Marketing adalah pertumbuhan, pengembangan dan pemeliharaan dalam jangka panjang yang menimbulkan hubungan biaya efektif dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan rekan-rekan lain yang saling menguntungkan. Menurut Tjiptono (2007) Relationship Marketing dapat digunakan sebagai strategi dalam membangun hubungan yang baik dengan pelanggan secara jangka panjang, Relationship Marketing yang baik akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan dan seterusnya akan terbentuk kelompok konsumen yang loyal.

14 Menurut Kotler & Armstrong (2008) dalam persaingan yang ketat diperlukan biaya yang jauh lebih tinggi untuk merebut pelanggan baru dari pada memelihara pelanggan yang sudah ada. Relationship Marketing yaitu proses menciptakan, mempertahankan, dan memperbaiki hubungan kuat yang berdasarkan nilai, dengan pelanggan dan pemegang saham lainnya. Tujuannya untuk memberikan nilai jangka panjang kepada pelanggan, dan ukuran keberhasilannya ialah kepuasan pelanggan jangka panjang. Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya Relationship Marketing Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Relationship Marketing mengandung tiga manfaat, yaitu: a. Manfaat Ekonomis Pendekatan pertama untuk membangun suatu hubungan nilai dengan pelanggan adalah menambah manfaat-manfaat keuangan atau ekonomis manfaat ekonomis dapat berupa penghematan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan, potongan-potongan khusus. b. Manfaat Sosial Meskipun pendekatan dengan menambah manfaat ekonomis seperti di atas dapat membangun preferensi konsumen, namun hal ini dapat mudah ditiru oleh para pesaing satu badan usaha dengan yang lainnya. Sehingga dalam pendekatan ini, badan usaha harus berusaha meningkatkan hubungan sosial mereka yaitu dengan

15 memberikan perhatian kepada para pelanggan dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individual. c. Ikatan Struktural Pendekatan ketiga untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan adalah menambah ikatan struktural. Maksudnya bahwa badan usaha - badan usaha memberikan pendekatan atau program yang terstruktur yang dapat menarik minat konsumen untuk mau terlibat menjadi anggota kartu keanggotaan, misalnya menjadi anggota member privilege. 2. Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler & Amstrong (2008) kepuasan pelanggan merupakan pengukuran kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sesuai dengan harapan pembeli. Jika kinerja produk kurang dari yang diharapkan maka pembeli tidak merasa puas. Menurut Tjiptono (2007) bahwa kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian yang dipresepsikan anatara harapan awal sebelum melakukan pembelian dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Kepuasan Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya, orang yang membawa kita kepada keinginannya dan orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.

16 Kepuasan pelanggan adalah salah satu hasil penting dari kegiatan pemasaran. Menurut Kotler & Amstrong (2008) kepuasan pelanggan merupakan pengukuran kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sesuai dengan harapan pembeli. Jika kinerja produk kurang dari yang diharapkan maka pembeli tidak merasa puas. Kepuasan pelanggan menurut Tjiptono (2008) adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia persepsikan dibandingkan harapannya. Kepuasan pelanggan merupakan suatu perasaan konsumen sebagai respon terhadap produk barang atau jasa yang telah dikonsumsi. Secara umum kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara layanan atau hasil yang diterima konsumen dengan harapan konsumen, layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan konsumen, atau bahkan melebihinya. 3. Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan kunci utama yang memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan karena mempunyai nilai strategik bagi perusahaan. Menurut Chan (2003) bagi perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan mempunyai pandangan bahwa pelanggan adalah nyawa atau kehidupan bagi perusahaan sehinggan pelanggan terutama pelanggan yang loyal harus tetap dijaga dan dimanjakan agar tidak berpaling ke perusahaan lain, sedangkan Gamma

17 (2006) memberikan beberapa pengertian tentang loyalitas pelanggan seperti: a. Pelanggan loyal adalah pelanggan yang melakukan pembelian secara teratur. b. Pelanggan yang membeli produk dari lini produk yang lain misalnya disamping membeli pakaian juga membeli sepatu ditempat yang sama. c. Pelanggan yang memberikan referensi kepada orang lain. d. Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing untuk pindah. Loyalitas di artikan sebagai suatu kesetiaan yang timbul tanpa adanya paksaan, melainkan timbul dari kesadaran sendiri. Menurut Griffin (2005) bahwa Konsep loyalitas lebih mengarah kepada perilaku (behavior) dari pada sikap dan seseorang yang loyal akan memperlihatkan perilaku pembelian yang dapat diartikan sebagai suatu pola pembelian yang teratur dalam waktu yang lama yang dilakukan oleh unit-unit pembuat atau pengambul keputusan. Pelanggan dikatakan loyal ketika perilaku pembeliannya tidak dihabiskan dengan mengacak (non random) beberapa unit keputusan. Pelanggan yang loyal mempunyai kecenderungan yang pasti dalam membeli apa dan dari siapa pembelian yang dilakukan. Loyalitas dapat juga dianggap sebagai suatu kondisi yang berhubungan dengan rentang waktu dalam melakukan pembelian tidak lebih dari dua kali dalam

18 mempertimbangkannya. Untuk keputusan dapat diartikan sebagai keputusan pembelian dapat dilakukan oleh lebih dari satu orang menurut Griffin (2005). Kartajaya (2007) menyatakan bahwa pelanggan yang sudah setia (loyal) bersedia membeli walaupun dengan harga yang sedikit mahal dan senantiasa melakukan pembelian ulang serta merekomendasikan produk atau jasa tersebut pada orang lain. Mereka yang dikategorikan sebagai pelanggan yang setia ialah mereka yang sangat puas pada produk tertentu sehingga mereka mempunyai antusias untuk memperkenalkan kepada siapapun yang mereka kenal. Pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas kesetiaan mereka dengan produk-produk buatan produsen yang sama. B. Penelitian Terdahulu Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Apriliani Dkk (2014) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (studi pada Nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandar Jaya) memiliki hasil bahwa variabel Relationship Marketing berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan nasabah, dan menunjukkan bahwa variabel Relationship Marketing berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah, dan variabel kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah. Dengan demikian, Bank Syariah Mandiri KC Bandar Jaya harus lebih dalam dan serius dalam menjalani

19 hubungan dengan para nasabah agar Relationship yang dijalin semakin erat dan bertahan lama. kedua, penelitian yang dilakukan oleh Suharyono Dkk (2014) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing terhadap Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah (studi pada nasabah Bank Jatim cabang Pasuruan). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) karena peneliti menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 156 responden. Memiliki hasil bahwa variabel Relationship Marketing memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan sebesar 0,693, variabel Relationship Marketing memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,421 dan variabel Kepuasan Pelanggan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan sebesar 0,562. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa variabel Customer Satisfaction memperkuat hubungan antara variabel Relationship Marketing dan Loyalitas Pelanggan. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sari (2010) dengan judul Pengaruh Penerapan Relationship Marketing (RM) Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen Pada Bagian Part Indirect Auto 2000 Sutoyo Malang memiliki hasil temuan pertama yaitu variabel Relationship

20 Marketing memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada bagian part indirect auto 2000 sutoyo malang, hasil temuan kedua yaitu kepuasan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas konsumen pada bagian part indirect auto 2000 sutoyo malang, hasil temuan ketiga yaitu Relationship Marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen pada bagian part indirect auto 2000 sutoyo malang, hasil temuan keempat yaitu Relationship Marketing memiliki pengaruh positif secara tidak langsung. Dengan adanya Relationship Marketing diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen sehingga dapat terbentuk loyalitas konsumen. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2008) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan pada PT. Astra Surabaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer diperoleh dengan meberikan kuesioner pada pengguna jasa Astra dan telah berlangganan minimal selama satu tahun, berusia lebih dari 17 tahun dan berdomisili di wilayah Surabaya. Teknik analisis data menggunakan path diagram untuk melihat hubungan kausalitas. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif Relationship Marketing terhadap kepuasan pelanggan pada PT Astra Internasional. Untuk kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada PT Astra Internasional.

21 C. Hipotesis 1. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan Variabel Relationship Marketing memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kepuasaan nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Relationship Marketing berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik hubungan yang dijalin akan semakin meningkatkan kepuasan para nasabahnya. Kepuasan nasabah mengarah kepada profitabilitas, apabila kualitas dari BSM KC Bandar Jaya meningkat, maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Menurut Tjahyadi dalam Apriliani Dkk (2014) pelanggan yang puas akan menciptakan relationship yang kuat dan mengarah pada loyalitas nasabah. Kepuasan pelanggan bersifat dinamis dan terus-menerus diperbaharui melalui produk atau jasa baru, pelayanan baru, komunikasi yang lebih berorientasi kepada pelanggan dan hubungan pelanggan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutanto dan Japarianto dalam Apriliani Dkk (2014) yang menujukkan bahwa Relationship Marketing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam memberikan kepuasan kepada nasabahnya. Relationship Marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang memuaskan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Kepuasan yang tercipta dari berbagai layanan jasa yang disediakan dan kinerja dari penyedia layanan ini membuat nilai lebih bagi perusahaan. Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan apabila dapat menciptakan suatu kepuasan

22 nasabah misalnya terciptanya hubungan yang terjalin antara perusahaan dan nasabah menjadi harmonis, terciptanya loyalitas nasabah, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulakan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Relationship Marketing berpengaruh positif terhadap kepuasan Pelanggan. 2. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan Variabel Relationship Marketing memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa relationship (hubungan) yang dijalin dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan loyalitas yang tinggi dari para nasabahnya. Menurut Tjahyadi dalam Apriliani Dkk (2014) perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu menjalin relationship jangka panjang dengan nasabahnya. Relationship jangka panjang berarti pelanggan yang loyal di mana kebutuhan dan keinginannya terpuaskan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silmi dalam Apriliani Dkk (2014) yang menujukkan bahwa Relationship Marketing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baikrelationship yang dijalin dan dijaga mampu memberikan sikap loyal yang dimiliki nasabah kepada BSM KC Bandar Jaya.

23 Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulakan bahwa hipotesis sebagai berikut: H 2: Relationship Marketing berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan. 3. Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Variabel kepuasan nasabah memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan nasabah mampu menarik nasabahnya untuk menjadi loyal. Nasabah yang sudah loyal dengan perusahaan akan melakukan hal-hal yang menguntungkan perusahaan. Contohnya nasabah akan merekomendasikan BSM KC Bandar Jaya ke teman atau keluarganya dan menjadikan nasabah yang setia. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Parvez dalam Apriliani Dkk (2014) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan anatar kepuasan nasabah terhadap loyalitas. Loyalitas yang ditunjukan oleh para nasabahnya adalah efek dari kepuasan yang mereka dapatkan, sebagaimana hasil penelitian ini menunjukkan variabel kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah berpengaruh meskipun hasilnya dibawah 50%.

24 Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulakan bahwa hipotesis sebagai berikut: Pelanggan. H 3 : Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif terhadap Loyalitas 4. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan Variabel Relationship Marketing memiliki pengaruh positif secara tidak langsung. Dengan adanya Relationship Marketing diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen sehingga dapat terbentuk loyalitas konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Alrubaiee (2008) mengutip pernyataan Berry (1983) bahwa Relationship Marketing adalah alat untuk meraih customer loyalty yang akan meningkatkan customer satisfaction, yang artinya kepuasan memang berpengaruh terhadap adanya loyalitas konsumen. Semakin puas konsumen akan produk dan pelayanan perusahaan maka akan semakin kuat juga ikatan loyalitas yang dimiliki oleh konsumen terhadap perusahaan. D. Model Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka dapat disusun sebuah model hipotesis untuk meneliti pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan, seperti pada Gambar 1 berikut:

25 Gambar 1. Model Hipotesis Relationship Marketing (X) H2 Loyalitas Pelanggan (Y 2 ) H1 H3 Kepuasan Pelanggan (Y 1 ) Sumber: Aprilliani (2014)