KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

dokumen-dokumen yang mirip
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

Landasan Pendidikan. PENDIDIKAN : Bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

BIMBINGAN. Cecep Kustandi KONSELING

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

Tugas Bimbingan dan Konseling

Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF SMA N I BANGUNTAPAN TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

BIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN A. LANDASAN

BAB I PENDAHULUAN. both for personal happiness and sosial usefulness. Definisi tersebut menjelaskan

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU KELAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PECALUNGAN KABUPATEN BATANG

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II KAJIAN TEORITIS

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN Landasan Pemikiran Diagnosis dan Pemecahan Kesulitan Belajar

BAB V PENUTUP. karir dengan contoh beragam pada masing-masing kategori. Kualifikasi

BAB II KAJIAN TEORETIS

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAKALAH

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

Lampiran 1. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Tugas Guru dan Pengawas (Depdiknas, 2009: 12-13) meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana

BAB II KAJIAN TEORETIS. Bimbingan dan Konseling terdiri dari dua kata yang telah memiliki makna tersendiri

SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING DAN LAHIRNYA BK 17 PLUS Oleh, IFDIL DAHLANI

MODEL DAN CONTOH PENGEMBANGAN DIRI SEKOLAH DASAR

Bimbingan dan Pendidikan. Bidang Manajemen Pendidikan. Anak Berkembang optimal

BAB II KONDISI OBJEKTIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 MENES

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan individu

BAB I P E N D A H U L U A N. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

PENGERTIAN PENGEMBANGAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Pada Pasal

PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

: Bimbingan dan Konseling. Dosen Pengampu : Arie Rakhmat Riadi, M. Pd. 1. Apa yang membedakan istilah "Bimbingan" dan "konseling"

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Di sekolah

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan

PERKEMBANGAN, PARADIGMA, VISI DAN MISI SERTA TRILOGI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING A. Perkembangan Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling

BAB I PENDAHULUAN. baik lingkungan fisik maupun metafisik. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) BIMA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2016

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful K

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. LANDASAN

MODEL DAN CONTOH PENGEMBANGAN DIRI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB II LANDASAN TEORI

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membuat. daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat manusia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

Penyusunan Program BK berdasar KTSP

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan tanggung jawab yang diemban seorang guru bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

Transkripsi:

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING By: Asroful Kadafi

Kelima belas kekeliruan pemahaman itu adalah: 1. Bimbingan dan Konseling Disamakan atau Dipisahkan Sama Sekali dari Pendidikan 2. Menyamakan Pekerjaan Bimbingan dan Konseling dengan Pekerjaan Dokter dan Psikiater 3. Bimbingan dan Konseling Dibatasi Hanya Pada Menangani Masalah-Masalah yang Bersifat Insidental 4. Bimbingan dan Konseling Dibatasi hanya untuk Siswa Tertentu Saja 5. Bimbingan dan Konseling Melayani "Orang Sakit" dan/atau "Kurang/Tidak Normal" 6. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berpusat pada Keluhan Pertama (Gejala) Saja 7. Bimbingan dan Konseling Menangani Masalah yang Ringan 8. Petugas Bimbingan dan Konseling di Sekolah Diperankan Sebagai "Polisi Sekolah"

9. Bimbingan dan Konseling Dianggap Semata- Mata sebagai Proses Pemberian Nasihat 10. Bimbingan dan Konseling Bekerja Sendiri atau Harus Bekerja Sama dengan Ahli atau Petugas Lain 11. Konselor Harus Aktif, Sedangkan Pihak Lain Harus Pasif 12. Menganggap Pekerjaan Bimbingan dan Konseling dapat Dilakukan oleh Siapa Saja 13. Menyamaratakan Cara Pemecahan Masalah bagi Semua Klien 14. Memusatkan Usaha Bimbingan dan Konseling hanya pada Penggunaan Instrumentasi 15. Menganggap Hasil Pekerjaan Bimbingan dan Konseling Harus Segera Terlihat

Paradigma Layanan BK Paradigma pelayanan BK menegaskan bahwa pelayanan BK merupakan bantuan psiko-sosial-pendidikan dalam bingkai budaya dan karakter bangsa. Artinya, pelayanan BK berdasarkan kaidah-kaidah kesejatian manusia dan keilmuan serta teknologi dalam bidang pendidikan yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan BK yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik/sasaran pelayanan dan mengacu kepada pengembangan karakter bangsa sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia beradasarkan Undang- Undang Dasar 1945 dan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

Visi dan Misi a. Visi Visi pelayanan BK adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan sesuai dengan karakter bangsa melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri, mampu mengendalikan diri dan bahagia. b. Misi Misi pelayanan BK meliputi: 1. Misi pendidikan, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi pengembangan peserta didik/sasaran layanan melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dan berkarakter dalam kehidupan efektif sehari-hari (KES) dan masa depan melalui upaya pendidikan.

2. Misi pengembangan, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik yang berkarakter di dalam lingkungan satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. 3. Misi pencegahan dan pengentasan masalah, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi pencegahan dan pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T) ke arah kehidupan efektif sehari-hari (KES) dan berkarakter.

ARTI BIMBINGAN Bimbingan merupakan proses bantuan kepada individu (konseli) sebagai bagian dari program pendidikan yang dilakukan oleh tenaga akhli (konselor) agar individu (konseli) mampu memahami dan mengembangkan potensinya secara optimal sesuai dengan tuntutan lingkungannya

Arti bimbingan yang lebih luas, yaitu: 1. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. 2. Bimbingan merupakan bantuan bagi individu 3. Bimbingan bertujuan mengembangkan potensi secara optimal 4. Bimbingan dilakukan oleh tenaga professional

ARTI KONSELING Konseling (ASCA) merupakan hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu konselinya mengatasi masalah-masalahnya.

Tujuh elemen kunci konseling, yaitu: 1. Seorang yang memberi bantuan (konselor) adalah seseorang yang terlatih secara profesional, 2. Konselor berada dalam suatu interaksi dengan konseli melalui hubungan yang bersifat membantu. 3. Konselor profesional membutuhkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang bersifat membantu. 4. Koselor membantu seseorang (konseli) agar dapat belajar 5. Melalui proses konseling, orang belajar untuk berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain 6. Orang (konseli) belajar untuk berhubungan melalui cara-cara yang menumbuhkan diri secara produktif 7. Konseling merupakan suatu hubungan antara konselor dengan konseli (yang membutuhkan bantuan)

Tujuan Konseling. 1. Perubahan Perilaku 2. Kesehatan Mental 3. Pemecahan Masalah 4. Keefiktifan Pribadi 5. Pengambilan Keputusan

TUJUAN LAYANAN BK Tujuan umum pelayanan BK juga mengacu pada keenam sasaran pokok pembinaan pendidikan pada pengertian pendidikan menurut undang-undang, yaitu bahwa peserta didik (dalam hal ini sasaran pelayanan BK, yaitu klien atau konseli) diarahkan untuk ikut serta dalam mencapai tujuan pendidikan, yaitu dimilikinya oleh peserta didik kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Fungsi Pelayanan BK 1. Fungsi Pemahaman, 2. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, 3. Fungsi pencegahan, 4. Fungsi pengentasan, 5. Fungsi advokasi,

Prinsip-prinsip pelayanan BK mengacu kepada ketentuan berkenaan dengan: 1. kondisi diri peserta didik, 2. tujuan pelayanan, 3. program pelayanan, dan 4. pelaksanaan pelayanan,

Asas-asas pelayanan BK meliputi 1. asas kerahasiaan, 2. asas kesukarelaan, 3. asas keterbukaan, 4. asas kegiatan, 5. asas kemandirian, 6. asas kekinian, 7. asas kedinamisan, 8. asas keterpaduan, 9. asas kenormatifan, 10. asas keahlian, 11. asas alih tangan kasus, dan 12. asas tut wuri handayani.

BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Pengembangan Kehidupan Pribadi, 2. Pengembangan Kehidupan Sosial 3. Pengembangan Kemampuan Belajar 4. Pengembangan Kemampuan Karir

Jenis Layanan 1. Layanan Orientasi, 2. Layanan Informasi, 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran 4. Layanan Penguasaan Konten, 5. Layanan Konseling Perorangan. 6. Layanan Bimbingan Kelompok, 7. Layanan Konseling Kelompok. 8. Layanan Konsultasi, 9. Layanan Mediasi. 10.Layanan Advokasi

Kegiatan Pendukung 1. Aplikasi Instrumentasi, 2. Himpunan Data, 3. Konferensi Kasus, 4. Kunjungan Rumah, 5. Tampilan Kepustakaan, 6. Alih Tangan Kasus

Format Pelayanan 1. Individual, yaitu format kegiatan BK yang melayani peserta didik secara perorangan. 2. Kelompok, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok. 3. Klasikal, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik dalam rombongan belajar satu kelas. 4. Lapangan, yaitu format kegiatan BK yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau di lapangan terbuka/bebas. 5. Pendekatan Khusus/Kolaboratif, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak terkait yang dapat memberikan kemudahan. 6. Jarak Jauh, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan peserta didik melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.

ETIKA DASAR PROFESI KONSELING 1. Upaya konseling bertujuan mengembangkan KES (Kehidupan efektif sehari-hari) dan menangani KES-T (Kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu), dengan fokus kemandirian pribadi dan pengendalian diri berkarakter-cerdas. 2. Upaya konseling terarah pada membelajarkan klien agar klien belajar dalam dimensi dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mau menjadi mau, dari tidak biasa menjadi terbiasa, dari tidak bersyukur dan ikhlas menjadi bersyukur dan ikhlas. 3. Konselor tidak pernah memihak kecuali pada kebenaran. 4. Konselor tidak bekerja dengan acuan sanksi ataupun hukuman. 5. Konselor memegang teguh rahasia klien.

Prinsip kerja yang paling penting dalam memberikan bantuan kepada individu adalah: 1. totalitas pelayanan; 2. menghargai dan mengormati peserta didik dengan kemuliaan, iklas dan berbuat yang terbaik; 3. orientasi kerja hendaknya mengenai perencanaan peserta didik yang akan datang sebagai sumber kehidupan yang optimal; 4. keberadaan konselor adalah menjunjung dan menegakkan perbedaan individu di sekolah secara unik; 5. wawasan teoretis dan pengalaman kerja profesional akan memberikan variasi dan ketepatan dalam menghadapi suatu tuntutan layanan; 6. konselor perlu kreatif menciptakan kualitas hubungan kekeluargaan antara dirinya dengan peserta didik, dan antara konselor dengan staf lainya; 7. pelayanan personil harus memiliki kualitas tinggi sebagai upaya mampermudah usaha pencapaian tujuan pendidikan

Sekian SEMOGA BERMANFAAT Wasalamu alaikum. Wr.wb Sumber: Suherman, Uman. 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Madani Production