KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
|
|
- Deddy Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama : Deawishal Wardjonyputri NIM : Kelas : 2A-PGSD Dosen Pengampu : Arie Rakhmat Riyadi M.Pd. KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD Moh surya (1988:12) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbibng agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Jika mengacu pada pengertian di atas, terdapat dua kata kunci yang menjadi landasan dari definisi tersebut, yaitu bantuan dan perkembangan yang optimal. Bantuan di sini dapat diartikan sebagai upaya memfasilitasi individu yang dilakukan oleh pembimbing (orang dewasa, tidak harus konselor) agar dirinya dapat memilih dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri. Dengan pemberian bantuan ini diharapkan individu tersebut menjadi pribadi yang mandiri, di mana individu dapat mengenal diri sendiri dan lingkungannya sebagaimana adanya, menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri agar menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya. Pemberian bantuan tidak harus selalu bertatap langsung atau face to face antara pembimbing dan yang dibimbing. Bimbingan pun dapat terlaksana melalui papan bimbingan. Kata kunci yang kedua yakni perkembangan yang optimal. Perkembangan tersebut merupakan perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai yang dianut. Perkembangan optimum dapat dimaknai sebagai suatu kondisi ketika individu dapat melakukan pilihan dan pengambilan keputusan yang tepat untuk mempertahankan eksistensi dirinya dalam suatu lingkungan. Lalu apa yang membedakan konseling dengan bimbingan? Pelayanan konseling merupakan jantung hati dari usaha layanan bimbingan secara keseluruhan karena bantuan konseling lebih langsung bersentuhan dengan kebutuhan dan masalah individu secara individual, walaupun pada pelaksanaan konseling dilakukan dalam kelompok. Menurut rochman natawidjaja (1987:32) konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik
2 antara dua orang individu, di mana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (konseli) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang akan dihadapinya pada waktu yang akan datang. Jadi, konseling selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari layanan yang diberikan kepada konseli. Konselor berarti pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal sarjana pendidikan (s-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru bimbingan dan konseling/konselor. (permendikbud no. 111 tahun 2014 pasal 1(3)). Maka dari itu, usaha konseling tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, berbeda dengan bimbingan yang dapat dilakukan oleh orang dewasa dan tidak harus konselor. Di Indonesia sendiri istilah yang selalu digunakan adalah bimbingan dan konseling bukan hanya konseling saja. Mengapa demikian? Karena konseling lebih kepada tindakan yang bersifat kuratif. Kuratif adalah tindakan penyelesaian masalah yang diberikan pada murid selama atau setelah murid mengalami persoalaan serius. Sedangkan bimbingan lebih bersifat preventif dan developmental. Preventif adalah upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Sementara developmental (pengembangan) adalah upaya konselor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel sekolah lainnya bekerjasama merumuskan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Ada pandangan bahwa bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang integral, keduanya tidak dapat dipisahkan. Ruth Strang (1958) berpendapat bahwa Guidance is broader; counseling is the most important tool of guidance (Bimbingan itu lebih luas, dan konseling merupakan alat yang paling penting dari usaha bimbingan). Pelayanan bimbingan melalui usaha konseling dimaksudkan sebagai pemberian bantuan kepada individu dalam memecahkan masalahnya secara perorangan dalam pertalian tatap muka. Maka dari itu, bimbingan dan konseling pun perlu diselenggarakan di sekolah dasar. Faktor utama nya adalah faktor karakteristik dan masalah perkembangan siswa. Sejalan dengan aspek perkembangan siswa, layanan bimbingan dan konseling mencakup : Layanan bimbingan belajar Layanan pribadi Layanan sosial
3 Layanan karir Maka dari itu, dalam rangka pengembangan kompetensi hidup, peserta didik memerlukan sistem layanan pendidikan di satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen, tetapi juga layanan bantuan khusus yang lebih bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling. Kita ketahui bahwa setiap peserta didik satu dengan lainnya pun berbeda kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta pengalaman belajar yang menggambarkan adanya perbedaan masalah yang dihadapi peserta didik sehingga memerlukan layanan bimbingan dan konseling Dalam penerapan peran bimbingan dan konseling di sekolah dasar, konselor bukan hanya memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada mereka yang mempunyai masalah, tapi juga diberikan keada anak yang tidak mempunyai masalah. Maka dari itu bimbingan diperuntukkan bagi semua individu dengan memperhatikan aspek pribadi murid, seperti bakat, kemampuan, sikap, dan kebutuhan karena setiap individu berifat unik(berbeda satu sama lainnya) dan diharapakan dapat membantu mereka agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Bimbingan pun menekankan pada hal yang positif, di mana dengan bimbingan akan membangun pandangan positif terhadap diri sendiri dan memberikan peluang untuk berkembang. Konselor pun berusaha menciptakan suasana keterbukaan dengan mengarahkan anak untuk memahami dirinya sendiri dengan penuh kebebasan yang bertanggung jawab. Bimbingan seyogiayanya berlangsung dengan adanya kerja sama antarpersonel sekolah, juga dibantu oleh orang tua siswa agar layanan menjadi efektif. Anak-anak yang memasuki sekolah dasar berasal dari berbagai latar belakang rumah tangga. Ada yang orang tuanya kaya, ada yang miskin, ada yang broken home, ada yang ditolak atau tidak diterima sebagaimana mestinya, dan ada anak yang dilindungi dan dipilihkasih secara berlebihan. Kondisi rumah tangga yang seperti itu akan mempengaruhi perkembangan anak. Sehingga, perlunya bimbingan dan konseling untuk mengurangi pengaruh buruk tersebut. Tidak selamanya sekolah dapat menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa. Ada kalanya sekolah menjadi sumber masalah bagi siswa. Kondisi tersebut diantaranya: (1) kurikulum yang tidak sesuai; (2) persaingan yang tidak sehat sesama murid; (3) guru kurang memahami perbedaan-perbedaan individu murid; (4) pelaksanaan administrasi sekolah yang tidak teratur; dan
4 (5) kepribadian guru serta cara pengelolaan di kelas yang kurang mantap. Kemajuan-kemajuan teknologi, dan lainnya dalam berbagai bidang dapat menimbulkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan dalam masyarakat seperti sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Perubahan yang ditimbulkan ini tidak hanya menguntungkan, tapi juga merugikan. Bagi anak sekolah dasar dapat memunculkan sikap malas belajar, tidak mau menggunakan pikiran secara cermat, dan lain-lain. Pelaksanaan layangan bimbingan dan konseling senantiasa memperhatikan landasan, pengertian, tujuan, fungsi, azas, prinsip, strategi, langkah-langkah bimbingan dan konseling. Penyelanggaraan program bimbingan dan konseling yang baik di SD adalah dengan cara : 1. Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa sekolah yang bersangkutan 2. Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan petugas. 3. Program dikembangkan berangsur-angsur, dengan melibatkan semua tenaga pendidikan di sekolah dan merencanakannya. 4. Program memiliki tujuan yang ideal, tapi realistik dalam pelaksanaanya. 5. Program mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua staff pelaksanannya. 6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan. 7. Penyusunan disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. 8. Memperlihatkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat. 9. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada semua siswa sekolah yang bersangkutan. 10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri, baik mengenai program itu sendiri maupun kemajuan dari siswa yang dimbimbing, serta mengenai kemajuan pengetahuan keterampilan dan sikap para petugas pelaksanaannya. 11. Program menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan. Menurut Sugiyo, dkk. (1987:14), bahwa penyelenggaraan BK di SD harus memenuhi 3 fungsi bimbingan dan fungsi, yaitu:
5 1. Fungsi Penyaluran Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah lanjutan/sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan ciri-ciri kepribadiannya. Di samping itu, fungsi ini juga meliputi bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah; misalnya membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar. 2. Fungsi Penyesuaian Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan, khususnya dalam teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitankesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal. 3. Fungsi Adaptasi Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah, khususnya guru, dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini, pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan, serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswa, sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan, dan minat. Kita patut mengetahui dan memahami bahwa guru berperan sebagai evaluator dan konselor. Guru sebagai evaluator dituntut untuk secara terus-menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai peserta didiknya. Sedangkan guru sebagai konselor dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendidikan instruksional akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar mengajar. Manfaat seorang calon guru SD, khususnya bagi saya sendiri mempelajari bimbingan dan konseling adalah: 1. Memahami peranan guru kelas dalam bimbingan dan konseling di sekolah dasar, bahwasannya guru kelas di sekolah dasar harus mampu merancang pembelajaran yang efektif dan efisien. 2. Memahami bahwa seorang guru juga harus mampu mengelola pembelajaran. Guru sebagai pengelola pembelajaran dituntut memiliki kemampuan untuk mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan mnciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien.
6 3. Memahami bahwa guru juga sebagai pengarah pembelajaran. Guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. 4 hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi adalah sebagai berikut : o o o o Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar Menjelaskan secara kongkrit, apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Hambatan-hambatan yang mungkin datang dalam penyelenggaraan BK di SD bisa saja berasal dari konseli di mana dirinya tidak terbuka sepenuhnya kepada konselor atas persoalan yang sedang dihadapi atau konseli merasa tidak bebas untuk mengungkapkan persoalannya karena suasana di sekitaran tempat pelayanan kurang nyaman/aman atau konseli tidak percaya kepada konselor untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapinya, terutama bagi konseli yang dipanggil. Sementara itu, hambatan-hambatan yang mungkin datang dari seorang konselor biasanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan/penguasaan seorang konselor dalam menggunakan teknik-teknik konseling, baik itu verbal maupun non verbal, sehingga masalah yang dialami siswa tidak terungkap dengan jelas. Selain itu juga, mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan seorang konselor dalam membina hubungan yang baik dengan konseli pada saat permulaan konseling, sehingga membuat konseli merasa tidak bebas untuk mengungkapkan masalahnya, terutama bagi konseli yang dipanggil. Asas-asas penyelenggaraan BK di SD meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan,keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, keharmonisan, keahilan, dan tut wuri handayani. Berikut penjelasan lebih mendalam mengenai asas-asai tersebut: Asas Kerahasiaan Masih banyak orang yang beranggapan bahwa mengalami masalah merupakan suatu aib yang harus ditutup- tutupi sehingga tidak ada seorang pun (selain diri sendiri) boleh tahu akan adanya masalah itu. Maka dari itu, asas kerahasiaan harus diterapkan secara penuh. Masalah yang dihadapi oleh seorang siswa tidak akan diberitahukan kepada orang lain yang tidak berkepentingan. Segala sesuatu yang disampaikan oleh siswa kepada konselor harus dijaga
7 kerahasiaannya. Demikian juga hal-hal tertentu yang dialami oleh siswa(khususnya hal-hal bersifat negative), ini dilakukan agar tidak menjadi bahan gunjingan orang-orang. Asas Kesukarelaan Konselor berkewajiban mengembangkan sikap sukarela pada diri konseli sehingga konseli mampu menghilangkan rasa keterpaksaannya memberikan data kepada konselor. Kesukarelaan pun hendaknya berkembang pada diri konselor. Diharapkan konselor mampu menghilangkan rasa bahwa tugas ke-bk-an adalah sesuatu yang memaksa diri mereka. Asas Keterbukaan Keterbukaan di sini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi dalam hal ini lebih penting masing-masing yang bersangkutan bersedia membukakan diri untuk konseling misalnya, konseli diharapkan berbicara sejujur mungkin dan terbuka tentang dirinya sendiri. Konselor harus terus menerus membina suasana hubungan konseling sedemikian rupa sehingga konseli yakin bahwa konselor juga bersikap terbuka dan yakin pula bahwa asas kerahasiaan memang terselenggarakan. Kesukarelaan konselor menjadi dasar bagi keterbukaannya. Asas Kegiatan(Keaktifan) Usaha pelayanan bimbingan dan konseling akan memberikan buah yang tidak berarti bila individu yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Para pemberi pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya menimbulkan suasana kegiatan sehingga individu yang dibimbing itu mampu menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud. Asas kegiatan ini merujuk pada pola konseling multidimensional yang tidak hanya mengandalkan transaksi verbal antara konseli dan konselor. Asas Kemandirian Jangan hendaknya konseli itu menjadi tergantung pada orang lain, khususnya konselor. Ciriciri pokok dari kemandirian ialah mereka mampu: 1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya; 2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis; 3. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri; 4. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu; dan 5. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuankemampuan yang dimilikinya. Asas Kekinian Masalah konseli yang langsung ditanggulangi melalui upaya bimbingan dan konseling ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan kini, bukan masalah yang sudah lampau, dan juga
8 bukan masalah yang mungkin akan dialami di masa mendatang. Dalam penyelesaian masalahnya akan berpengaruh pada kehidupan konseli. Asas Kedinamisan Maksudnya adalah kedinamisan dalam memandang konseli dan menggunakan teknik layanan sejalan dengan perkembangan ilmu bimbingan dan konseling. Upaya pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri individu yang dibimbing, yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan ini tidaklah sekedar mengulangulang hal-hal yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke sesuatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju. Asas Keterpaduan Di samping keterpaduan pada diri individu yang dibimbing, juga diperhatikan keterpaduan isi dan proses pelayanan yang diberikan. Hendaknya jangan bertentangan dengan aspek pelayanan yang lain. Untuk terselenggaranya asas keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan konseli dan aspek-aspek lingkungan konseli, serta berbagai sumber yang dapat diaktifkan untuk menangani masalah konseli. Asas Keharmonisan Menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada nilai dan norma yang ada dan tidak bertentangan pada nilai dan norma tersebut. Melalui bimbingan dan konseling harus dapat meningkatkan kemampuan konseli dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut. Asas Keahlian Usaha bimbingan dan konseling perlu dilakukan secara teratur, sistematik, dan dengan mempergunakan teknit alat yang memadai. Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling, dan selanjutnya keberhasilan usaha bimbingan dan konseling akan menaikkan kepercayaan masyarakat pada bimbingan dan konseling. Asas Tut Wuri Handayani Asas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbing. Lebih-lebih di lingkungan sekolah, asas ini makin dirasakan manfaatnya dan bahkan perlu dilengkapi dengan ing ngarso sung tulodo, ing madya wangun karsa. Asas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan adanya pada waktu siswa mengalami masalah dan menghadap pembimbing saja, namun diluar hubungan kerja ke-bk-an pun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya.
9 Banyak hal yang saya peroleh sebagai calon guru SD profesional melaui pembelajaran bimbingan dan konseling ini. Kini saya memiliki pemahaman tentang bimbingan belajar, perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas hanya mempunyai ilmu pengetahuan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian peserta didik. Tentunya perkembangan yang diharapkan ialah perkembangan yang optimal. Maka dari itu, teori-teori perkembangan yang dipelajari dimata kuliah ini akan menambah wawasan saya mengenai hal tersebut. Landasan sosial budaya yang dipaparkan oleh dosen pengampu saya dapat memberikan gambaran jika perkembangan ilmu dan teknologi dan disertai dengan perkembangan sosial budaya yang belangsung dengan cepat telah memberikan tantangan kepada setiap individu. Setiap individu merasa tertantang untuk selalu belajar melalui berbagai sumber dan berbagai media. Di sini guru hanya merupakan salah satu di antara berbagai sumber dan media belajar. DAFTAR PUSTAKA Fathurrohman,P. (2014). Urgensi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi. Bandung: Refika Aditama Sukardi, D.K. & Kusmawanti, D. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Nurihsan, J. & Yusuf, S. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya
10 Tikus. (2012). Bimbingan Preventif dan Bimbingan Kuratif. [Online]. Tersedia di
KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA
KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA DI SUSUN OLEH : SURANTO HARIYO H RIAN DWI S YUNITA SETIA U YUYUN DESMITA S FITRA VIDIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Membolos 1. Pengertian Membolos Menurut Gunarsa (1981) membolos adalah pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Membolos sering terjadi tidak hanya saat ingin
Lebih terperinciTugas Bimbingan dan Konseling
Nama : Isnaini Ira Nur Andini NIM : 1606055 Dosen Pengampu : Ari Rahmat Riadi, M.Pd. Tugas Bimbingan dan Konseling 1. Apa yang membedakan istilah Bimbingan dan Konseling Bimbingan berasal dari kata guidance
Lebih terperinciPosisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd
Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Pendahuluan Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup peserta didik. Melalui pendidikan, peserta
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen pengampu Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. Oleh : Aulia Nur Farhah 1607921 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR TUGAS UTS Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd Disusun oleh Ai Rizkia Amelka
Lebih terperinciKAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR
KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen pengampu : Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. Disusun oleh: Chintya Nur Fadilah 1608151 PGSD
Lebih terperinciKAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING. Disusun oleh. Dini Wangi Fauziah. Bpk. Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd
KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun oleh Dini Wangi Fauziah 1605981 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh Bpk. Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd PENGERTIAN BIMBINGAN
Lebih terperinciKajian Bimbingan dan Konseling di SD. Khairul Fahmi Hadi Dosen Pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling : Arie Rakhmat Riyadi M.
Kajian Bimbingan dan Konseling di SD Khairul Fahmi Hadi 1603397 Dosen Pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling : Arie Rakhmat Riyadi M.Pd #1. Apa yang membedakan istilah Bimbingan dan Konseling? Pertama-tama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai
Lebih terperinci: Bimbingan dan Konseling. Dosen Pengampu : Arie Rakhmat Riadi, M. Pd. 1. Apa yang membedakan istilah "Bimbingan" dan "konseling"
Nama : Asri Puspitasari NIM : 1608138 Prodi Kelas Mata kuliah : PGSD : 2 A : Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Arie Rakhmat Riadi, M. Pd. 1. Apa yang membedakan istilah "Bimbingan" dan "konseling"
Lebih terperinciLandasan Pendidikan. PENDIDIKAN : Bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.
Landasan Pendidikan Bimbingan dan Penyuluhan PENDIDIKAN : Bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Konsep dasar bimbingan Upaya bantuan untuk membantu
Lebih terperinciBIMBINGAN. Cecep Kustandi KONSELING
BIMBINGAN & Cecep Kustandi KONSELING PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara
Lebih terperinciKemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k
FOKUS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Suherman, M.Pd. Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
Lebih terperinciBIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L
BIMBINGAN KONSELING DI SD ( S1 - PGSD ) APRILIA TINA L HAKEKAT BK (SD) LATAR BELAKANG Mengembangkan manusia Indonesia sesuai dg hakikat kemanusiaannya (individualitas, sosial, moralitas, dan keberagamaan)
Lebih terperinciPeran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran Hal apa saja yang perlu dipahami oleh guru mengenai siswa? Aspek perkembangan anak sekolah dasar (SD) 1. Perkembangan motorik dan persepsi. Proses
Lebih terperinciFUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 Hak cipta Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Catharina
Lebih terperinciBimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah
Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini Muthmainnah Pengertian Bimbingan proses pemberian bantuan (psikologis) dari konselor kepada konseli baik secara langsung maupun tidak langsung baik individual maupun
Lebih terperinciDESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA
DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh : Suprandi Yusuf Jurusan Bimbingan dan Konseling Gorontalo Universitas Negeri,
Lebih terperinciKONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING By: Asroful Kadafi Kelima belas kekeliruan pemahaman itu adalah: 1. Bimbingan dan Konseling Disamakan atau Dipisahkan Sama Sekali dari Pendidikan 2. Menyamakan Pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengacu pada peraturan pemerintah No. 29/ 1990 tentang pendidikan menengah. Setiap manusia pada dasarnya memerlukan bimbingan sejak kecil untuk mempersiapkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Hakikat Bimbingan dan Konseling Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan
Lebih terperinciBAB IX DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING. bimbingan dan konseling, landasan-landasan bimbingan dan konseling, serta
Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IX DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami definisi bimbingan dan konseling,
Lebih terperinciDasar-dasar Bimbingan dan Konseling
Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Diana Septi Purnama, M.Pd Email : dianaseptipurnama@uny.ac.id Konsep Bimbingan Dan Konseling 5. - 1. PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING Suatu proses bantuan psikologis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam
15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pengembangan
Lebih terperinciBIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING Apa yang dimaksud bimbingan & konseling? Mengapa ada BK di sekolah? Bagaimana pelaksanaan BK? PENGERTIAN BIMBINGAN Jones (1963) membantu seseorang agar yang dibimbing mampu membantu
Lebih terperinciWawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,
Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip, asas-asas Definisi Bimbingan Konseling Definisi bimbingan : 1.
Lebih terperinciKonsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY
Konsep Dasar Bimbingan & Konseling Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY A.1. Pengertian Bimbingan Upaya Bantuan Oleh Pembimbing/ Konselor Kepada Agar Selesainya masalah yg dihadapi konseli Mencapai Penyesuaian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.I Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan tentang pengertian bimbingan
Lebih terperinciKONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KONTEKS TUGAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling adalah petunjuk atau penjelasan yang diberikan oleh orang yang ahli kepada seseorang dengan metode psikologis sehingga seseorang
Lebih terperinciKonsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY
Konsep Dasar Bimbingan & Konseling Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY A.1. Pengertian Bimbingan Upaya Bantuan Oleh Pembimbing/ Konselor Kepada Agar Selesainya masalah yg dihadapi konseli Mencapai Penyesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Pada dasarnya bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Bimbingan dalam bahasa
Lebih terperinciPENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014
PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014 PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN 3.JB (135Menit) 10 Menit PENDAHULUAN Petunjuk
Lebih terperinciPROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI
PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling Layanan bimbingan dan konseling komprehensif pencapaian
Lebih terperinciSigit Sanyata
#3 Sigit Sanyata sanyatasigit@uny.ac.id Komitmen kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/ Madrasah,
Lebih terperinciKemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens
BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI LAYANAN PENGEMBANGAN PRIBADI MAHASISWA Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia. Dari manusia artinya pelayanan
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN DESKRIPSI MATA KULIAH KD 302 Bimbingan dan Konseling : S 1, 3 sks, semester 2 Mata kuliah ini merupakan
Lebih terperinciBAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD
BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR EVA IMANIA ELIASA, M.Pd PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD FAKTOR UTAMA LAYANAN BIMBINGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar
Lebih terperinciRESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor
Nama : Nella Andriyani NIM : 1002423 Kelas : Biologi B 2010 RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
29 BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN (TRUST) II. A.1. Definisi Kepercayaan (Trust) Kepercayaan (trust) menggambarkan tindak keyakinan seseorang kepada orang lain untuk melakukan sesuatu dalam cara-cara
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam hidupnya didunia ini. Pendidikan sangat berperan dalam upaya menjamin kelangsungan hidup
Lebih terperinciLAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH I. Struktur Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Bimbingan dan Konseling terdiri dari dua kata yang telah memiliki makna tersendiri
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling terdiri dari dua kata yang telah memiliki makna tersendiri tetapi ada keterkaitan makna, fungsi dan tujuan, seperti
Lebih terperinciBimbingan dan Pendidikan. Bidang Manajemen Pendidikan. Anak Berkembang optimal
BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH : DRS.DUDI GUNAWAN,M.Pd Bimbingan dan Pendidikan Bidang Kurikulum Bidang Manajemen Pendidikan Bidang Bimbingan dan Konseling Anak Berkembang optimal Bimbingan dan Pendidikan
Lebih terperinciPEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA
PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo Jawa Timur. Telp/Fax: (0352) 489171 Web: akbidharapanmulya.ac Email : akbidharapanmulya@gmail.com
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bimbingan Konseling 1. Pengertian Bimbingan Konseling a. Pengertian Bimbingan Bimbingan merupakan salah satu bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang matang akan menciptakan generasi-generasi yang cerdas baik cerdas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan yang dilaksanakan secara baik dan dikelola dengan perencanaan yang matang akan menciptakan
Lebih terperinciDEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA
DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA EMPIRIK, DIORGANISASIKAN KEDALAM SEBUAH STRUKTUR (KERJA) UNTUK MENJELASKAN, MEMPREDIKASI DAN MENGENDALIKAN PERILAKU ATAU
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN
PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita individu. Pendidikan secara filosofis merupakan proses yang melibatkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari Guidance dan Counseling dalam bahasa Inggris. Istilah ini mengandung arti : (1) mengarahkan (to direct),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengamatan orang tentang sekolah sebagai lembaga pendidikan berkisar pada permasalahan yang nampak secara fisik terlihat mata, seperti gedung,
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN
KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
Lebih terperinciV1. SIMPULAN DAN SARAN
77 V1. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya
Lebih terperinciKONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper
KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI Widada Universitas Negeri Malang E-mail: widada.fip@um.ac.id ABSTRAK Untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang komplek dan rumit diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu. Secara filosofis dan historis pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan
Lebih terperinciPEDOMAN Konseling FOR/SPMI-UIB/PED
PEDOMAN Konseling FOR/SPMI-UIB/PED.03-002 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR : 014/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PEDOMAN KONSELING DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Menimbang
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH. KD 302 Bimbingan dan Konseling : S 1, 3 sks, semester 2
DESKRIPSI MATA KULIAH KD 302 : S 1, 3 sks, semester 2 Mata kuliah ini merupakan salah satu komponen mata kuliah dasar profesi (MKDP) pada program S 1 kependidikan. Fungsi utama mata kuliah ini adalah membentuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. teknologi, tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalitas dan
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Paradigma Bimbingan dan Konseling Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan konseling sangat berperan penting dalam dunia pendidikan, karena tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu untuk mengembangkan diri secara
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 RASIONAL 1. Jabatan guru sebagai jabatan yang berkaitan dengan pengembangan SDM 2. Era informasi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciModel Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran
Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran Pendidikan bertanggungjawab mengembangkan kepribadian siswa sebagai upaya menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran guru sangat strategis pada kegiatan pendidikan formal, non formal maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara pendidik dengan
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA
ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan dan modal untuk menentukan masa depan bangsa. Pendidikan juga erat kaitannya dengan bagimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan adalah proses melatih daya-daya jiwa seperti pikiran, ingatan, perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun sebagai warisan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) BIMA
SILABUS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) BIMA DAFTAR ISI Daftar Kurikulum Program Studi Sosiologi 1. Bahasa Indonesia 2. Pendidikan Agama 3. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Ssitem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Ssitem Pendidikan Nasional, pendidikan diadtikan sebagai pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan sebuah layanan bimbingan konseling. Komunikasi konseling berkaitan erat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi konseling merupakan jembatan dalam sebuah proses layanan bimbingan konseling. Komuniasi konseling berperan penting dalam kelancaran serta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua orang berkepentingan
Lebih terperinciBimbingan dan Konseling Sekolah
H. Kamaluddin, Bimbingan dan Konseling Sekolah Bimbingan dan Konseling Sekolah H. Kamaluddin Email: pps.uhamka@yahoo.co.id, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Abstrak:Penyuluh memainkan peranan penting
Lebih terperinciperkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal
Lebih terperinciPENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK
PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK Sub Pokok Bahasan : Tugas dan peran dosen PA Karakteristik dosen PA yang efektif Modalitas yang dimiliki dosen sebagai PA Masalah yang dihadapi dosen PA Faktor-faktor
Lebih terperinciA. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.
KODE ETIK GURU INDONESIA Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd. MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciVIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR
VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR PETUNJUK 1. Kumpulkan dokumen perangkat pelayanan BK dari guru BK/Konselor sebelum pengamatan pembelajaran, cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dalam proses belajar mengajar (PBM) itu terdiri dari tiga komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang belajar dan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin
BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Pendidikan pada hakikatnya merupakan kasih sayang Allah yang diturunkan kepada segenap makhluk terutama manusia. Dengan kasih sayang suatu proses pendidikan dapat
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU KELAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PECALUNGAN KABUPATEN BATANG
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU KELAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PECALUNGAN KABUPATEN BATANG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya individu dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya
22 BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Kata layanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara melayani atau sesuatu
Lebih terperinciMANAJERIAL BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 136 MANAJERIAL BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak perlu mendapatkan dukungan manajerial yang memadai
Lebih terperinciTugas Kepala Sekolah Oleh : M. H. B. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Tugas Kepala Sekolah Oleh : M. H. B. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Kepala Sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Jika dalam bahasa Jawa disebut Sirahe Sekolah. Kepemimpinan dari kepala sekolah
Lebih terperinciKOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Andika Ari Saputra 1), Agus Saputra 2), Indah Permatasari 3) Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dana pembangunan sektor ekonomi, yang satu dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah pasti akan menghadapi penjurusan sesuai dengan yang ada di sekolahnya masingmasing. Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah sedang menggalakkan berbagai usaha untuk membangun manusia seutuhnya, dan ditempuh secara bertahap melalui berbagai kegiatan. Dalam hal ini kegiatan
Lebih terperinciBagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5
PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan harus didukung oleh peningkatan profesionalitas
Lebih terperinci