PEDOMAN WAWANCARA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

B I A Y A P E R K A R A P E R D A T A

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 5 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1981 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF TANGERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

Propinsi BANTEN. Total Kabupaten/Kota

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang


PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

ANALISA KEMUNGKINAN CALON MAHASISWA BARU MEMILIH PRODI TEKNIK INFORMATIKA MELALUI PENERAPAN DATA MINING DECISION TREE

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

BAB 1 PENDAHULUAN. Peringkat manusia

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

LEMBAR PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya, yang diajukan untuk memenuhi salah

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN Nomor : / Set.DTK/2011

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG dr. FERIMULYANI, M. Biomed

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya5.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya maupun kehidupan manusia itu sendiri. Kebutuhan akan tanah dewasa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan pembangunan. yang produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes RI,2009).

2008, No c. bahwa pembentukan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyar

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di 6 institusi untuk menggambarkan pengelolaan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas memiliki peranan penting dalam pengelolaan obat, terutama dalam aspek perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan

Gambaran Spasial Diare untuk Upaya Sistem Kewaspadaan Dini Kota Tangerang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

DWI UTAMI NUGRAHANI NAFTANI CHANDRA DINI AISYAH RIZQI MUFIDAH MUTIA FARIDA A.

KATA PENGANTAR. Tangerang, Maret Tim Penyusun,

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENANGGUNG JAWAB FARMAKMIN INSTRUMEN PENELITIAN MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA TAHUN 2008

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

STUDI PENENTUAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA TANGERANG

No.1249, 2014 KEMENDAGRI. Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang. Banten. Batas Daerah. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 5 Tahun 2000 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian,

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. ini meliputi keadaan umum wilayah, aksesibilitas, daya tarik dan pengelolaan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III. METODOLOGI PENELITIAN. penciptaan kesempatan kerja di sektor modern sebanding dengan tingkat

KARAKTERISTIK WILAYAH AGLOMERASI INDUSTRI MANUFAKTUR DI KOTA TANGERANG TAHUN 1998 DAN 2006

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

BAB 3 KERANGKA PIKIR

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

DAFTAR PUSTAKA.

0 = Belum pernah dilatih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara bulan

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN JAMKESDA DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS YANG BERADA DALAM LINGKUP PEMBINAAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR

PEMERINTAH KOTA TANGERANG.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN

Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seperti contohnya pada puskesmas, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas

Kuisioner Survei Pemasaran Rumah Sakit

Analisis Penyebab Kekosongan Obat Kusta di RS. X Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang

: Kp. Pondok Bahar RT 02 RW 01 Kel. Pondok. Bahar Kec. Karang Tengah, Tangerang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas


I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

BAB III METODE PENELITIAN

PELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS

KERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT

IKHTISAR EKSEKUTIF RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk lahan perumahan, industri sehingga terjadi. penyimpangan guna lahan yang mengakibatkan meluapnya aliran aliran

PENDAHULUAN Latar Belakang

Aspek legal. untuk pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Yustina Sri Hartini - PP IAI

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Transkripsi:

PEDOMAN WAWANCARA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS 1. PENERIMAAN a. Metode apakah yang digunakan dalam penerimaan obat antiviral di puskesmas/rumah sakit ini? b. Darimanakah penerimaan obat antiviral di sini? Kapan? Sudah berapa kali? 2. PENYIMPANAN (RS : Apoteker ) a. Bagaimana cara penyimpanan obat antiviral ini? Jelaskan! (suhunya bagaimana?tempatnya? ruang penyimpanannya?) b. Apakah ada pedoman/ SOPnya? c. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses penyimpanan? 3. PENDISTRIBUSIAN a. Apakah melaksanakan distribusi obat antiviral ke instansi lain? - Kemana saja? Mengapa? - Untuk Puskesmas, apakah sampai ke Pustu, Polindes, dll? b. Bagaimana proses pendistribusian (pengeluaran) obat antiviral ke pasien? Bagaimana proses pendistribusian obat antiviral ke petugas kesehatan? c. Siapakah yang bertanggungjawab dalam pemberian obat antiviral? d. Apakah terdapat kendala dalam pendistribusian antiviral? Upaya mengatasinya? 4. PENGGUNAAN a. Bagaimanakah prosedur penggunaan obat antiviral di rumah sakit? b. Berapa dosis yang diberikan untuk penggunaan antiviral? Apakah ada pedomannya sendiri? c. Kriteria pasien/petugas kesehatan yang diberi antiviral? (indikasi pemberian) d. Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan dalam penggunaan obat ini menurut pedoman? Pelaksanaannya di lapangan? Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

e. Apakah ada pelaporan penggunaan obat antiviral ke Dinkes atau Depkes? Setiap kapan pelaksanaannya? 5. PENGHAPUSAN a. Kondisi kadaluarsa antiviral yang ada sekarang? - Kalau sudah ada yang kadaluarsa, tindakan apa yang diambil terhadap antiviral tersebut? Mengapa? Apakah ada kendala yang dihadapi? Upaya mengatasi? - Kalau belum ada, tindakan apa yang sekiranya akan diambil (metode)? - Bagaimana prosesnya? b. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses ini? 6. PENGENDALIAN a. Bagaimana cara memantau kualitas antiviral yang ada? (kondisi kadaluarsanya) b. Bagaimana menurut anda dengan sistem pengelolaan antiviral yang ada sekarang ini? c. Menurut anda, apa hambatan/kelemahan/kekurangan dalam proses pengelolaan antiviral di institusi anda? Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

PEDOMAN WAWANCARA DINAS KESEHATAN 1. PENGADAAN a. Metode apakah yang digunakan dalam pengadaan obat antiviral di Dinas Kesehatan ini? b. Darimanakah penerimaan obat antiviral di sini? Kapan? Sudah berapa kali? 2. PENYIMPANAN (RS : Apoteker ) a. Bagaimana cara penyimpanan obat antiviral ini? Jelaskan! (suhunya bagaimana?tempatnya? ruang penyimpanannya?) b. Apakah ada pedoman/ SOPnya? c. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses penyimpanan? 3. PENDISTRIBUSIAN a. Apakah melaksanakan distribusi obat antiviral ke instansi lain? Kemana saja? Mengapa? b. Bagaimana proses pendistribusian obat antiviral ke petugas kesehatan? c. Siapakah yang bertanggungjawab dalam pemberian obat antiviral? d. Apakah terdapat kendala dalam pendistribusian antiviral? Upaya mengatasinya? 4. PENGGUNAAN a. Bagaimanakah prosedur penggunaan obat antiviral di Dinas Kesehatan? b. Berapa dosis yang diberikan untuk penggunaan antiviral? Apakah ada pedomannya sendiri? c. Kriteria petugas kesehatan yang diberi antiviral? (indikasi pemberian) d. Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan dalam penggunaan obat ini menurut pedoman? Pelaksanaannya di lapangan? e. Apakah ada pelaporan penggunaan obat antiviral ke Dinkes atau Depkes? Setiap kapan pelaksanaannya? Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

5. PENGHAPUSAN a. Kondisi kadaluarsa antiviral yang ada sekarang? - Kalau sudah ada yang kadaluarsa, tindakan apa yang diambil terhadap antiviral tersebut? Mengapa? Apakah ada kendala yang dihadapi? Upaya mengatasi? - Kalau belum ada, tindakan apa yang sekiranya akan diambil (metode)? - Bagaimana prosesnya? b. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses ini? 6. PENGENDALIAN a. Bagaimana cara memantau kualitas antiviral yang ada? (kondisi kadaluarsanya) b. Bagaimana menurut anda dengan sistem pengelolaan antiviral yang ada sekarang ini? c. Menurut anda, apa hambatan/kelemahan/kekurangan dalam proses pengelolaan antiviral di institusi anda? Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

LEMBAR OBSERVASI NO Kegiatan Dilakukan Keterangan Ya Tidak 1 Pencatatan barang masuk (Tanda terima) 2 Pencatatan barang Keluar (SBBK) 3 Kartu stok obat 4 Lokasi Penyimpanan antiviral : > syarat : - suhu kamar - terkena sinar matahari - kering mudah dijangkau mampu menampung bebas banjir keamanan keamanan 5 Tanggal Kadaluarsa tanggal : 6 Juknis/Juklak/SOP Penyimpanan antiviral 7 Juknis/juklak/SOP penggunaan antiviral Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008

Serpong Utara : 4 Pondok Aren : 3 Pamulang : 1 Cisauk : 1 Cikuya : 1 Kelapa Dua : 1 Pasar Kemis : 2 Sepatan Timur : 1 Cikupa : 1 Pakuhaji : 1 DISTRIBUSI KASUS AI DI KOTA TANGERANG S/D TAHUN 2008 NEGLASARI BENDA PERIUK BATUCEPER JATIUWUNG CIBODAS KARAWACI 7 TANGERANG 4 PINANG 2 3 8 5 6 CIPONDOH KARANG TENGAH CILEDUG 1 LARANGAN Gambaran pelaksanaan..., Yusi Narulita, FKMUI, 2008