0 = Belum pernah dilatih
|
|
- Sudomo Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Alat Monitoring Pelaksanaan Layanan Vitamin Angels Tanggal: Nama petugas monitoring: LSM/Organisasi Mitra: Nama sub-penerima produk (jika ada): Negara: Daerah Tingkat Dua (yaitu kabupaten) Apa saja produk yang telah diterima hari ini? (berikan tanda pada jawaban yang tepat berikut ini): Vitamin A SI Vitamin A SI Tablet obat cacing (albendazole) Lainnya, silakan sebutkan: Pelatihan Penyedia Layanan [gunakan kode] Jenis Sistem Pemberian Layanan ( berikan tanda pada jawaban yang tepat berikut ini): Didistribusikan oleh perwakilan LSM lokal Anda Didistribusikan oleh perwakilan LSM/Organisasi Mitra lokal lainnya (bukan Dinas Kesehatan) Didistribusikan oleh Dinas Kesehatan (lewat Dinkes) 0 = Belum pernah dilatih Amati perlengkapan VAS+D yang tersedia pada tempat layanan dan berikan tanda centang ( ) untuk setiap perlengkapan pada salah satu kolom di bawah ini. Perlengkapan Cukup Ada, tetapi Tidak ada tidak cukup Pedoman Bergambar/Alat Bantu Kerja VAS+D Kapsul vitamin A SI Kapsul vitamin A SI Tablet Albendazole Botol kaca (atau alat lain) untuk menghancurkan tablet albendazole Kertas putih yang bersih untuk menghancurkan tablet albendazole Cairan pembersih tangan beralkohol Sabun Air Bersih Gunting Tisu/Lap bersih (untuk membersihkan sisa minyak kapsul) Alat tulis Kantong plastik untuk sampah Lembar Perhitungan Harian dan/atau Buku Pendaftaran Materi edukasi dan informasi (misalnya, poster, spanduk, dll.) Berikan catatan atau komentar tentang semua benda yang didaftarkan di atas (yaitu alat lain untuk menghancurkan tablet albendazole, materi edukasi dan informasi yang unik, masalah-masalah, dll.): = Sudah mengikuti pelatihan elearning VAS+D dari VA = Sudah dilatih tentang VAS+D oleh penyedia layanan VA = Sudah mengikuti kelas pelatihan VAS+D dari VA = Sudah menonton video peragaan VAS+D dari VA = Sudah mengikuti orientasi pelatihan VA 6 = Sudah dilatih tentang VAS+D oleh Dinkes 7 = Lainnya, silakan jelaskan
2 Wawancara dengan Pengawas Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada pengawas lapangan. 6 Berapa jumlah anak yang ditargetkan untuk menerima vitamin A dan tablet obat cacing pada distribusi hari ini? Lalu tanyakan jumlah produk yang tersedia untuk hari ini. Catat jenis produk dan tanggal kedaluwarsa untuk produk-produk di bawah ini, jika Anda mengamatinya. Kapsul Vitamin A SI Kapsul Vitamin A SI Tablet obat cacing (Albendazole) Suplementasi Zat Gizi Mikro/ Multivitamin untuk wanita (jika ada) Jumlah anak yang ditargetkan untuk menerima produk Jumlah produk (dosis) yang tersedia *Tidak perlu menghitung jumlahnya, cukup perkiraan saja Tanggal Kedaluwarsa Produk (tuliskan tanggal hh/mm/tttt) 7 Apakah Dinkes (puskesmas atau pelayanan kesehatan masyarakat) memberikan vitamin A pada masyarakat ini? Tidak (Lanjutkan ke Pertanyaan 9) Ya (Lanjutkan ke Pertanyaan 8) 8 Mengapa Anda memberikan layanan vitamin A di tempat ini? Perlengkapan VAS+D tidak cukup pada tingkat lokal Dinkes meminta LSM menyediakan perlengkapan VAS+D Tempat layanan lainnya terlalu jauh letaknya Tempat layanan ini di bawah Dinkes (Lanjutkan ke Pertanyaan 9) Dinkes membiayai layanan kesehatan ini Lainnya, silakan sebutkan: 9 Apakah Dinkes (puskesmas atau program layanan kesehatan lainnya) memberikan tablet obat cacing pada masyarakat ini? Tidak (Lanjutkan ke Pertanyaan ) Ya (Lanjutkan ke Pertanyaan 0) 0 Mengapa Anda memberikan layanan tablet obat cacing di tempat ini? Perlengkapan VAS+D tidak cukup pada tingkat lokal Dinkes meminta LSM menyediakan perlengkapan VAS+D Tempat layanan lainnya terlalu jauh letaknya Tempat layanan ini di bawah Dinkes (Lanjutkan ke Pertanyaan ) Dinkes membiayai layanan kesehatan ini Lainnya, silakan sebutkan: Apakah Anda melaporkan jumlah anak penerima layanan yang telah terjangkau kepada Dinkes? Tidak Ya, melaporkannya kepada kantor pusat LSM/Organisasi Mitra Ya, melaporkannya kepada Dinkes Daerah Tingkat Dua (yaitu kecamatan, pemerintah daerah setempat, kotamadya ) Ya, melaporkannya kepada puskesmas setempat Ya, lainnya, sebutkan: [Jawab pertanyaan ini setelah distribusi berakhir pada hari ini] Jumlah total anak yang menerima vitamin A dan tablet obat cacing pada hari ini
3 Wawancara dengan Pengasuh (yaitu Orang Tua atau Wali Anak) Wawancarai sedikitnya pengasuh pada tempat layanan. Jangan bacakan kode jawaban kepada mereka, tunggu mereka menjawab terlebih dahulu. Pengasuh Pengasuh Pengasuh Pengasuh Pengasuh Umur Anak (menurut perhitungan bulan) Produk apa yang diterima anak pada hari ini? (perlihatkan jenis produk kepada pengasuh) (Tuliskan Y atau T) Pengasuh Pengasuh Pengasuh Pengasuh Pengasuh Vitamin A (Y/T) Tablet obat cacing (Y/T) Kapan terakhir kali anak Anda menerima suplementasi vitamin A (tidak termasuk hari ini)? (Tuliskan kodenya) Pengasuh # Vitamin A 0 Tidak pernah menerima VAS Menerima VAS 0- bulan yang lalu Menerima VAS -6 bulan yang lalu Menerima VAS lebih dari 6 bulan yang lalu 6 Dalam tahun ( bulan) ini, apakah vitamin A tersedia di tempat lain dalam masyarakat setempat? (Tuliskan Pengasuh # Vitamin A kodenya) 0 Tidak Ya 7 (Jika jawaban nomor 6 adalah Ya): Mengapa Anda datang ke tempat layanan ini (bukan tempat lain) untuk mendapatkan vitamin A pada hari ini? (Tuliskan kodenya) Pengasuh # Vitamin A Hanya ini satu-satunya tempat layanan kesehatan terdekat Saya senang datang ke klinik kesehatan ini Tempat layanan kesehatan ini dekat dengan rumah saya Saya harus membayar jika pergi ke tempat layanan lain Puskesmas terdekat tidak menyediakan produk-produk ini 6 Lainnya, silakan sebutkan: 8 Kapan terakhir kali anak Anda menerima tablet obat cacing (tidak termasuk hari ini)? (Tuliskan kodenya) Pengasuh # Tablet obat cacing 0 Tidak pernah menerima tablet obat cacing Menerima tablet obat cacing 0- bulan yang lalu Menerima tablet obat cacing -6 bulan yang lalu Menerima tablet obat cacing lebih dari 6 bulan yang lalu 9 Dalam tahun ( bulan) ini, apakah tablet obat cacing tersedia di tempat lain dalam masyarakat setempat? (Tuliskan kodenya) Pengasuh # Tablet obat cacing 0 Tidak Ya
4 0 Jika jawaban nomor 9 adalah Ya): Mengapa Anda datang ke tempat layanan ini (bukan tempat lain) untuk mendapatkan tablet obat cacing pada hari ini? (Tuliskan kodenya) Pengasuh Tablet obat # cacing Hanya ini satu-satunya tempat layanan kesehatan terdekat Saya senang datang ke klinik kesehatan ini Tempat layanan kesehatan ini dekat dengan rumah saya Saya harus membayar jika pergi ke tempat layanan lain Puskesmas terdekat tidak menyediakan produk-produk ini 6 Lainnya, silakan sebutkan:
5 Daftar Tilik Kinerja untuk Tahapan-tahapan Penting dalam Pemberian layanan VAS+D ( Tahapan Penting + Tahapan Tambahan) Instruksi: Berikan penilaian ketika setiap penyedia layanan melakukan tahapan-tahapan penting dalam memberikan layanan VAS+D. Untuk penilaian, tanda + berarti penyedia layanan telah melakukan tahapan dengan tepat. Tanda berarti penyedia layanan belum melakukan tahapan dengan tepat. Tanda 0 berarti penyedia layanan tidak melakukan tahapan itu sama sekali. Perhatian: Jika penyedia layanan hampir melakukan kesalahan pada Tahapan, 7, 9,, dan, petugas monitoring harus langsung menengahi dan menunjukkan cara melaksanakan tahapan-tahapan tersebut dengan memberikan pertanyaan bimbingan. *Catatan: Tulis jawabannya seolah-olah Anda tidak pernah menengahi proses itu. Catatan Daftar Tilik Kinerja untuk Tahapan-tahapan Penting Tahapan Syarat pertama untuk bisa mendapatkan VAS+D Anak berumur 6-9 bulan Syarat kedua untuk bisa mendapatkan VAS+D Anak tidak menerima vitamin A atau tablet obat cacing dalam satu bulan terakhir Syarat ketiga untuk bisa mendapatkan VAS+D Anak tidak mengalami masalah kesehatan (sesak napas parah) Cucilah tangan dengan cairan pembersih tangan beralkohol, atau dengan sabun dan air bersih yang mengalir. 6 Pastikan anak tenang. Untuk mengurangi risiko tersedak, jangan pernah memaksa anak meminum vitamin A atau tablet obat cacing dan jangan memberikannya kepada anak yang sedang menangis. 7 Untuk anak yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vitamin A, pilihlah dosis sesuai umur: 9 Gunakan gunting bersih untuk menggunting ujung kapsul. 0 Tanpa menyentuh anak, tekan kapsul vitamin A hingga semua minyak kapsul vitamin A masuk ke dalam mulut anak. Hapus sisa kelebihan minyak dari tangan dan gunting dengan menggunakan kain bersih. Bagi anak yang memenuhi syarat untuk mendapatkan tablet obat cacing, pilihlah dosis tablet Albendazole sesuai umur. HANCURKAN tablet terlebih dahulu. Letakkan ½ atau tablet Albendazole ke dalam kertas bersih yang dilipat kecil, tidak ada cetakan tinta, dan berwarna putih. Gunakan botol kaca atau alu, untuk menghancurkan tablet menjadi bubuk halus. 6 Pastikan anak tenang. Untuk mengurangi risiko tersedak, jangan pernah memaksa anak meminum tablet obat cacing dan jangan memberikannya kepada anak yang sedang menangis. 7 Tanpa menyentuh anak, gunakan lipatan kertas yang dibentuk corong untuk menuangkan tablet yang sudah dihancurkan ke dalam mulut anak. Lainnya Apakah penyedia layanan menggunakan Pedoman Bergambar (+ jika ya, 0 jika tidak) Penilaian (+,-,0) Penyedia Layanan (sesuai dengan hal. )
6 Pengamatan Pemberian Dosis Amati seluruh proses distribusi dan catat jumlah anak yang Anda amati yang mendapatkan setiap produk. Catat waktu Anda memulai dan mengakhiri pengamatan Anda. Pertama-tama, periksa apakah umur anak sesuai dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). Jika KMS tidak tersedia, tanyakan umur anak kepada pengasuh. Catat umur anak dengan perhitungan bulan atau tahun. Jam berapa pengamatan dimulai Jam berapa pengamatan berakhir Anak Anak Anak Anak Anak Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 0 Anak Anak Anak Anak Anak Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 0 Anak Anak Anak Anak Anak Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 0 Anak Anak Anak Anak Umur anak (tanyai pengasuh) Bulan ATAU Tahun Dosis vitamin A (biru, merah, tidak ada) Dosis Albendazole (/ tablet, tablet, tidak ada)
7 Pengamatan Pemberian Dosis Umur anak (tanyai pengasuh) Bulan ATAU Tahun Dosis vitamin A (biru, merah, tidak ada) Dosis Albendazole (/ tablet, tablet, tidak ada) Anak Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 0 Anak Anak Anak Anak Anak Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 0 Anak Anak Anak Anak Anak Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 60 Anak 6 Anak 6 Anak 6 Anak 6 Anak 6 Anak 66 Anak 67 Anak 68
8 PETUNJUK: Bagian Berikut Ini Hanya Diisi oleh Kantor Pusat VA Jenis Pemberian Layanan (pilih salah satu dengan tanda centang ): Dua kali setahun (setiap enam bulan) Rutin (kapan saja) Termasuk negara KVA? Ya Tidak Angka kematian anak balita (UMR) di negara ini: Termasuk negara terkena endemis STH? Endemis Tidak Endemis Angka stunting (balita pendek karena kurang gizi) di negara ini:
Penyuluhan tentang VAS+D
Nama: Penyuluhan tentang VAS+D Bagian Pemberian Tablet Obat Cacing Umur 6- bulan (6 bulan sampai tahun Umur - bulan ( tahun sampai tahun Usia 4-59 bulan ( tahun sampai 5 tahun Vitamin A Sambutan selamat
Lebih terperinciPertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A
Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A 1. Apa yang harus saya lakukan jika anak menangis ketika diberi vitamin A? Jangan memaksa anak meminum vitamin A dan jangan memberikannya
Lebih terperinciPenyuluhan tentang VAS
Nama: Penyuluhan tentang VAS Bagian 1 Umur 6-11 bulan Vitamin A 2 Vitamin A akan 1 Sambutan selamat datang kepada anakanak dan pengasuh 4 Berikan setiap 6 bulan sekali Usia 12-59 bulan (6 bulan sampai
Lebih terperinciPenyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing
Nama: Penyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing Bagian Pemberian Tablet Obat Cacing ( tahun sampai tahun kurang) Obat cacing akan diberikan Sambutan selamat datang kepada anakanak dan pengasuh 4 Berikan setiap
Lebih terperinciRumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat
Disiapkan oleh: Dievaluasi oleh: Mengetahui: Disetujui oleh: Disahkan oleh: Tanggal Terbit: GM Rumah Sehat Indonesia Dr. Yudi Feriandi PENGERTIAN Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu yang telah bersalin dan bayi baru lahir. Masa nifas atau yang biasa disebut sebagai periode postpartum adalah masa yang dimulai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar.
DAFTAR ISI Kata Pengantar. i Daftar isi. iii Bab I Pendahuluan.. 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 2 C. Pengertian.. 2 D. Tujuan. 3 E. Sasaran... 3 F. Dosis dan Cara Pemberian. 3 G. Waktu dan
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKeluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Apa latarbelakang perlunya KADARZI? Apa itu KADARZI? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Mengapa perlu
Lebih terperinciKUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.
5 Lampiran 1 KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 21 I. IDENTITAS LOKASI 1. Propinsi 2. Kabupaten 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan
Lebih terperinciMATERI PENYEGARAN KADER
MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...
SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2 1. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Lalu bakarlah di atas api sampai cukup panas! 2. Ambilah sebatang sereh kemudian memarkan sedikit!
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program
Lebih terperinciBagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan
Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT I. Latar Belakang Masalah kekurangan sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium merupakan zat gizi mikro penting
Lebih terperinciSumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/sop GIZI CEPER 2013.docx?dl=0
PROGRAM GIZI 1.Tujuan Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu. Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciMENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala
MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan
Lebih terperinciDisampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012
Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 I. KARAKTERISTIK 1 Nama : 2 Umur : 3 Alamat : 4. Pekerjaan : 1. PNS 2.
Lebih terperinciKMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS
copyright@saricipta KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS Keadaan keseimbangan antara ASUPAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN P U S K E S M A S P U L U N G Jl. Dr. Soetomo No. 33 Pulung Kab. Ponorogo Telp.
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN P U S K E S M A S P U L U N G Jl. Dr. Soetomo No. 33 Pulung Kab. Ponorogo Telp. ( 0352 ) 571 118 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 KUESIONER
LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER No : Nama : Umur : tahun Jenis Kelamin : L / P Alamat : Nama ibu : Pekerjaan ibu: a. Pegawai Negeri d. Wiraswasta b. TNI/polisi e. Buruh c. Guru f. Ibu Rumah Tangga 1. Apakah
Lebih terperinciCara Menimbang Menggunakan Timbangan Dacin dan Cara Mencatat Hasil Timbangan Dalam Kartu Menuju Sehat.
Cara Menimbang Menggunakan Timbangan Dacin dan Cara Mencatat Hasil Timbangan Dalam Kartu Menuju Sehat. Junisarah Binti Ab. Hamid (102010379) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi badannya. Pendek atau yang dikenal dengan istilah stunting masih menjadi masalah gizi yang prevalensinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Program perbaikan gizi masyarakat telah berjalan puluhan tahun, namun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program perbaikan gizi masyarakat telah berjalan puluhan tahun, namun permasalahan gizi masih cukup kompleks dan terjadi di setiap siklus kehidupan, sejak kandungan
Lebih terperinciGerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa
Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang
Lebih terperinciMeja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE
KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE I. PENDAHULUAN Hingga saat ini penyakit Diare maerupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, hal dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah
Lebih terperinciPhilips NL9206AD-4 Drachten
Philips NL9206AD-4 Drachten 4213.354.3927.1 Keterangan umum Dot Natural terletak pada bagian atas botol Natural dan merupakan tempat keluarnya cairan. Dot terbuat dari silikon yang memiliki 1 atau beberapa
Lebih terperinci5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan
POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS Nama Wawancara Tanggal Tempat Nama Informan Pendidikan Lama Bekerja I. PETUNJUK UMUM 1. Sampaikan ucapan terima kasih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria-kriteria
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016 Saya Yudan Nur Mubarok, mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciApa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.
Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Menstruasi pertama biasanya mulai terjadi pada usia 10-14 tahun. 1 10-14
Lebih terperinciPanduan Pemeliharaan. Daftar Isi
Panduan Pemeliharaan Baca panduan pengguna ini dengan cermat sebelum menggunakan produk dan simpan di tempat yang mudah dijangkau untuk referensi di lain waktu. Untuk penggunaan yang aman dan benar, pastikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciKebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting
Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid Direktur P2PTVZ, Ditjen P2P, Kemenkes SITUASI CACINGAN Lebih dari 1.5 milyar orang atau 24% penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Indikatornya adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, yang dapat menikmati
Lebih terperinciSwine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.
Arie W, FKM Undip FLU BABI PIG FLU SWINE FLU Terbaru : Influensa A H1N1 Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae. Bersifat wabah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciMencegah Penyakit dan Kecelakaan Pada Balita. Bagaimana Pertolongan Pertamanya? SERI BACAAN ORANG TUA
02 SERI BACAAN ORANG TUA Mencegah Penyakit dan Kecelakaan Pada Balita Bagaimana Pertolongan Pertamanya? Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinciPELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala
MATERI 3 PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan pada hari buka Posyandu Peserta dapat melaksanakan
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Penyuluhan Kesehatan a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang melekat pada setiap upaya peningkatan kesehatan.penyuluhan
Lebih terperinciPetunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.
KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI TERHADAP TINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PEKAN HERAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2008 A. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. utama, pertama asupan makanan dan utilisasi biologik zat gizi (Savitri, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi merupakan hasil keseimbangan antara konsumsi zat-zat gizi dengan kebutuhan gizi untuk berbagai proses biologis dari organisme tersebut. Apabila dalam keseimbangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separuh ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sikijang mengalami anemia.
BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan khususpenelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Lebih dari separuh ibu hamil di wilayah kerja
Lebih terperinciPEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO
PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmad dan hidayahnya, akhirnya penyusunan buku pedoman Program Gizi Puskesmas
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pekerja wanita usia subur (WUS) selama ini merupakan sumber daya manusia (SDM) yang utama di banyak industri, terutama industri pengolahan pangan yang pekerjaannya masih banyak
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS
PEDOMAN WAWANCARA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS 1. PENERIMAAN a. Metode apakah yang digunakan dalam penerimaan obat antiviral di puskesmas/rumah sakit ini? b. Darimanakah penerimaan obat antiviral di sini?
Lebih terperinciTim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis
PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator derajat kesehatan masyarakat di Indonesia salah satunya di lihat dari angka kematian dan kesakitan balita. Masa balita merupakan kelompok yang rawan akan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya parasitologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian telah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMemahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional
Memahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional Jakarta, 23 Januari 2015 Tujuan Mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3. Bagian no (2) dan (5) pada petunjuk tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat...
1. Petunjuk membuka botol minuman kaleng! SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3 1. Ambilah sebuah botol minuman kaleng! 2.... 3. Carilah bagian atas botol yang berbentuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah
Lebih terperinciGRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT
DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat pertumbuhan yang terjadi sebelumnya pada
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Nama peneliti : Noerma Syahputri Nim
Lebih terperinciKuesioner Penelitian Sekolah
LAMPIRAN 60 61 Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kuesioner Penelitian Sekolah ANALISIS KERAGAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GIZI DI SEKOLAH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kejang demam adalah kejang yang terjadi karena adanya suatu proses ekstrakranium tanpa adanya kecacatan neurologik dan biasanya dialami oleh anak- anak.
Lebih terperinciTAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT
LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN I. Pendahuluan Puskesmas merupakan salah satu
Lebih terperinciRENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)
RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DI RUMAH: BERI CAIRAN TAMBAHAN a. Jelaskan kepada ibu: - Pada bayi muda, pemberian ASI
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
-2-4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lemb
No.441, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Vitamin A. Bayi. Balita. Ibu Nifas. Kapsul. Standar. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KAPSUL VITAMIN
Lebih terperinciTFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi )
TFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi ) Balita yang sehat dan cerdas adalah idaman bagi setiap orang. Namun apa yang terjadi jika balita menderita gizi buruk?. Di samping dampak
Lebih terperinciLUKA BAKAR Halaman 1
LUKA BAKAR Halaman 1 1. LEPASKAN: Lepaskan pakaian/ perhiasan dari daerah yang terbakar. Pakaian yang masih panas dapat memperburuk luka bakar 2. BASUH: Letakkan daerah yang terbakar di bawah aliran air
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPenyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :
Penyimpanan Obat Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan dari fisik yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan hanya
Lebih terperinciKonsep Dasar Pemberian Obat. Basyariah Lubis, SST, MKes
Konsep Dasar Pemberian Obat Basyariah Lubis, SST, MKes PENGERTIAN OBAT Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit. JENIS DAN BENTUK OBAT 1. Obat obatan
Lebih terperinciOTC (OVER THE COUNTER DRUGS)
OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
Lebih terperinciNo. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien
KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam
Lebih terperinci2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABOKINGKING KOTA PALEMBANG (RESPONDEN ADALAH IBU) Tanggal pengumpulan data : / / Enumerator
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM GIZI PUSKESMAS MANDIANGIN TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM GIZI PUSKESMAS MANDIANGIN TAHUN 2017 1. PENDAHULUAN Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan,dimulai sejak dalam kandungan (janin),bayi,anak,dewasa dan usia lanjut.periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia yang terus terjadi di suatu tempat tertentu biasanya daerah pemukiman padat penduduk, termasuk penyakit
Lebih terperinciCHECKLIST PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU KADA JAWABAN
1 Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 29 Tahun 2009 Tanggal : 30 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, karena pada dua tahun pertama pasca kelahiran merupakan masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia. Jumlah penderita kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan kurang gizi merupakan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN Disusun oleh : Konsultan Manajemen Nasional BIDANG PENGEMBANGAN PROGRAM 2010 1 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN ( 1 ) II.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada Data yang sama menunjukan bahwa 13,3% balita di Indonesia tergolong bayi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data dari Kemenkes RI 2010, sebanayak 13,0% balita di Indonesia berstatus kurang gizi,dan sebanyak 4,9% berstatus gizi buruk dan masih bersumber pada Data
Lebih terperinci