Luas dan Penggunaan Lahan Kabupaten Mamuju Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip

STATISTIKPENGGUNAAN LAHAN


BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG


BAB II KAJIAN PUSTAKA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

POTRET LUAS LAHAN SEKADAU TAHUN 2014

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan di Indonesia. Salah satu tujuan pembangunan

POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIAK

METODE PENELITIAN. yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian terdahulu.

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

Survei Pertanian Luas Lahan menurut Penggunaannya (SP VA), 1997

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar


BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota (hektar)

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

Jarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna

Jarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna

Ekonomi Pertanian di Indonesia

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Evaluasi dan Rencana Pembangunan Perkebunan Tahun Dinas Pangan dan Pertanian Kabupten Purwakarta

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

PENDAHULUAN. swasembada beras. Produksi yang melebihi kebutuhan konsumsi penduduk, menempatkan daerah ini sebagai daerah suplai beras dan penyangga

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Dr. Syech Suhaimi,SE,M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Bab V Analisis, Kesimpulan dan Saran

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

Rawa pasang surut adalah rawa yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang surutnya

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAPI PERKEBUNAN SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN PETERNAKAN SAPI MENUJU SWASEMBADA DAGING 2010

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

STATISTIK PADI PALAWIJA

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2012 Kepala Badan Pusat Statistik RI, Dr. Suryamin


BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN BUPATI CIANJUR

I. PENDAHULUAN. besar yaitu 76% dari total kebutuhan air. Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, terletak antara 2 lintang utara -

ANALISIS SUMBANGAN NILAI EKONOMIS AIR PADA KINCIR AIR IRIGASI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DAN MASYARAKAT TANI. Oleh : ENDANG PURNAMA DEWI

5/15/2012. Novitasari,ST.,MT

Penggunaan Lahan Pertanian dan Arah Pengembangan ke Depan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

Lampiran 1. Peta Administrasi Kabupaten Cianjur

Transkripsi:

Luas dan Penggunaan Lahan Kabupaten Mamuju Tahun 2014 Nomor Katalog : 3311021.7604 Nomor Publikasi : 76043.1501 Ukuran Publikasi Jumlah Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan Oleh : 21,5 cm x 28,5 cm : 19 Halaman + iv : Seksi Statistik Produksi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju Dicetak Oleh : - Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.

i KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Luas Lahan dan Penggunaannya di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 memuat berbagai informasi mengenai luas lahan dan beragam penggunaannya. Informasi ini diperoleh berdasarkan hasil pengolahan melalui Survei Pertanian SP-LAHAN yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju. Publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan lahan baik lahan pertanian maupun lahan bukan pertanian. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi konsumen data maupun para pengambil kebijakan khususnya kebijakan pembangunan di bidang pertanian di Kabupaten Mamuju. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini kami ucapkan terima kasih. Mamuju, 01 Juni 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju K e p a l a, M a r k u s U d a, SE. NIP. 19670522 199301 1 001

ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii BAB I PENJELASAN UMUM... 1 1.1 PENDAHULUAN... 1 1.2 DATA YANG DIKUMPULKAN... 2 1.3 METODE PENGUMPULAN DATA... 2 1.4 DOKUMEN YANG DIGUNAKAN... 2 1.4 KONSEP DAN DEFENISI... 3 BAB ii ULASAN SINGKAT... 7 2.1 LAHAN PERTANIAN SAWAH... 7 2.2 LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH... 8 2.3 LAHAN BUKAN PERTANIAN... 9

iii DAFTAR TABEL Uraian Hal Tabel 1 Luas Lahan menurut Jenisnya di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 8 Tabel 2 Perubahan Luas Lahan menurut jenis lahan di Kabupaten Mamuju Tahun 2013-2014... 9 Tabel 3 Luas Lahan Sawah menurut Jenis Pengairan di Kabupaten Mamuju Tahun 2013-2014... 10 Tabel 4 Luas Lahan Sawah menurut Jenis Irigasi per Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 11 Tabel 5 Luas Lahan Sawah Irigasi per Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 12 Tabel 6 Luas Lahan Sawah Tadah Hujan menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 13 Tabel 7 Luas Lahan Sawah Pasang Surut menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 14 Tabel 8 Luas Lahan Sawah Lebak/Folder menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 15 Tabel 9 Luas Lahan Sawah Seluruhnya Menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 16 Tabel 10 Luas Lahan Bukan sawah menurut Kecamatan di Kabupaten

iv Mamuju Tahun 2014... 17 Tabel 11 Luas Lahan Bukan Pertanian menurut penggunaan per Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 18 Tabel 12 Luas Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2014... 19

2 BAB I PENJELASAN UMUM 1.1 PENDAHULUAN Survei Pertanian diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, tidak terbatas pada hasil pertanian tanaman pangan seperti padi, palawija dan hortikultura, tetapi juga mencakup keterangan mengenai penggunaan lahan. 1. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik 2. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 527/Kpts/DP/11/1970 Tanggal 9 Nopember 1970 mengenai pembentukan tim kerja perbaikan statistik pertanian. 3. Instruksi Bersama Direktur Jenderal Pertanian dan Kepala Biro Pusat Statistik Nomor SK 47/DDP/XI/1972 Tanggal 20 Nopember 1972 4. Instruksi Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri No. IN/05/MEKUIN/1/73 Tanggal 23 Januari 1973 mengenai peningkatan kerja sama penghitungan produksi pertanian. 5. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1973 tanggal 12 Februari 1973. 6. Instruksi Bersama Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Kepala Biro Pusat Statistik Nomor Tanggal 23 Juni 1975 tentang pelaksanaan perbaikan statistik pertanian. 7. Instruksi Bersama Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Kepala Biro Pusat Statistik Nomor Tanggal 17 Desember 1984 tentang keseragaman metoda untuk memperoleh kesatuan angka 8. Instruksi Bersama Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Kepala Biro Pusat Statistik Nomor Tanggal 7 Agustus 1984 tentang Pelaksanaan peramalan dan pengolahan bersama data statistik padi dan palawija. 9. Surat Menteri Sekretaris Negara No. R-200/M.Sesneg/4/1988 Tanggal 26 April 1988.

3 1.2 DATA YANG DIKUMPULKAN Data yang dikumpulkan dalam Survei Pertanian, khususnya Survei pertanian lahan antara lain adalah data mengenai luas baku lahan pertanian dan lahan bukan pertanian menurut penggunaannya yaitu lahan sawah per jenis pengairan (sawah irigasi, tadah hujan, pasang surut, lebak, polder dan sawah lainnya); lahan pertanan bukan sawah (tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, ditanami pohon/hutan rakyat, tambak, kolam/tebat/empang, padang penggembalaan/rumput, yang sementara tidak diusahakan dan lahan pertanian bukan sawah lainnya); serta lahan bukan pertanian (rumah/bangunan/halaman sekitarnya, hutan Negara, rawa-rawa tidak ditanami); dan lahan bukan pertanian lainnya (sepert jalan, sungai, danau, lahan tandus dll). 1.3 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data pengunaan lahan dilakukan secara lengkap melalui pendekatan area di seluruh Kecamatan oleh aparat Dinas pertanian mengunakan daftar SP-Lahan. SP-Lahan merupakan laporan tahunan yang berisi kondisi akhir tahun dan dilaporkan pada awa tahun berikutnya. Petani umumnya melaporkan kepada Kelompok tani dan selanjutnya kelompok tani melaporkan kepada Kepala Desa, tetapi ada juga petani yang langsung melaporkan kepada Kepala Desa. Petugas dari Dinas Pertanian kemudian mengumpulkan data yang ada pada Kepala Desa dan direkapitulasi menjadi angka kecamatan sambil melakukan pengecekan kewajaran angka yang diperoleh dari Kepada Desa. Hasil Rekapitulasi tersebut dikumpulkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju yang kemudian dilakukan pengolahan oleh BPS Kabupaten Mamuju, tabulasi hingga penyusunan publikasi ini. 1.4 DOKUMEN YANG DIGUNAKAN Daftar yang dipakai di antara berbagai jenis daftar yang digunakan dalam Survei Pertanian (SP) adalah Daftar SP-LAHAN, yaitu merupakan laporan penggunaan lahan yang frekuensi pengumpulannya tahunan. Penggunaan setiap kuesioner SP-LAHAN diperuntukkan satu kecamatan.

4 1.5 KONSEP DAN DEFINISI Konsep dan definisi yang disajikan di dalam publikasi ini merupakan karakteristik yang ditanyakan dalam pengumpulan data luas lahan melalui kuesioner SP-LAHAN, yaitu : A. Lahan Pertanian Lahan Pertanian dibagi menjadi lahan sawah dan lahan bukan sawah. a. Lahan Sawah - Sawah irigasi teknis Yang dimaksud sawah irigasi teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan atau irigasi teknis, yaitu jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuangan agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diukur dan diatur dengan mudah. Biasanya jaringan semacam ini terdiri dari saluran induk dan sekunder serta bangunannya dibangun dan dipelihara oleh Dinas Pengairan/ Pemerintah. - Sawah irigasi setengah teknis Yang dimaksud sawah irigasi setengah teknis adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi setengah teknis yang sama halnya dengan pengairan teknis, tetapi dalam hal ini Dinas Pengairan/Pemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur pemasukan air sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai oleh Dinas Pengairan/Pemerintah. - Sawah irigasi sederhana Yang dimaksud lahan sawah irigasi sederhana adalah tanah sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi yang sistem pembagian airnya belum teratur meskipun pihak Pemerintah (PU) sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut (misalnya biaya pembuatan bendungannya)

5 - Sawah irigasi desa/non PU Yang dimaksud adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat tanpa campur tangan PU. - Sawah Tadah hujan Yang dimaksud lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air hujan (tidak mempunyai sistem pengairan). - sawah pasang surut Yang dimaksud lahan sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. - Lebak Yang dimaksud lahan sawah lebak adalah lahan sawah yang pengairannya berasal dari reklamasi rawa lebak (bukan pasang surut). - Lainnya (polder, rembesan, dll) Yang dimaksud lahan sawah lainnya adalah lahan sawah yang terdapat di delta sungai yang pengairannya dipengaruhi oleh air sungai tersebut atau rembesan-rembesan rawa yang biasanya ditanami padi. b. Lahan Bukan sawah - Tegal kebun Yang dimaksud tegal kebun adalah Lahan kering yang ditanami tanaman musiman atau tahunan dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah serta pemakaiannya tidak berpindahpindah. - Ladang/huma Yang dimaksud ladang/huma adalah lahan yang ditanami tanaman musiman dan pemakaiannya hanya satu atau dua musim kemudian akan ditinggalkan karena tidak subur lagi. - Perkebunan

6 Yang dimaksud perkebunan adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri seperti: karet, kelapa, kopi, teh dan sebagainya, baik yang diusahakan oleh rakyat/rumah tangga ataupun perusahaan yang berada dalam wilayah kecamatan. - Lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat Yang dimaksud Lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat adalah lahan ini meliputi lahan yang ditumbuhi kayu-kayuan/hutan rakyat termasuk ambu, sengon dan angsana, baik yang tumbuh sendiri maupun yang sengaja ditanami misalnya semak-semak dan pohon-pohon yang hasil utamanya kayu.kemungkinan lahan ini juga ditanami tanaman bahan makanan seperti padi atau palawija, tetapi tanaman utamanya adalah bambu/kayu-kayuan. - Tambak Yang dimaksud Tambak adalah lahan pertanian yang berpetakpetak dan dibatasi oleh pematang(galengan/saluran) yang digunakan untuk memelihara ikan, udang atau binatang air lainnya. Letak tambak ini tidak jauh dari laut dan airnya asin atau payau. - Kolam/Tebat/Empang Yang dimaksud kolam/tebat/empang adalah lahan yang dipergunakan untuk pemeliharaan/perbenihan ikan dan biota lainnya baik lahan sawah maupun lahan kering. - Padang Penggembalaan/rumput Yang dimaksud padang penggembalaan/rumput adalah lahan yang khusus digunakan untuk penggembalaan ternak. - Sementara tidak diusahakan Yang dimaksud adalah lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (>1 tahun dan dari 2 tahun) tidak diusahakan. - Lainnya (pekarangan yang ditanami tanaman pertanian, dll) Yang dimaksud adalah lahan bukan sawah selain yang diatas. Misal lahan sekitar rumah (pekarangan) yang diusahakan untuk pertanian.

7 c. Lahan Bukan Pertanian - Rumah, bangunan dan halaman sekitarnya Yang dimaksud rumah, bangunan dan halaman sekitarnya adalah lahan yang dipakai untuk rumah/ bangunan termasuk halaman sekitar rumah (pekarangan) yang tidak diusahakan untuk pertanian. Bila lahan sekitar rumah tersebut tidak jelas batasbatasnya dengan tegal/kebun maka dimasukkan ke dalam lahan tegal/kebun. - Hutan Negara Yang dimaksud hutan negara adalah lahan hutan yang berada dibawah pengawasan Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan/ Perhutani yang berada dalam wilayah kecamatan. Disini tidak termasuk hutan yang dibuka untuk transmigrasi yang ditempati 2 tahun atau lebih. - Rawa-rawa (yang tidak ditanami) Yang dimaksud rawa-rawa adalah lahan yang luas dan tergenang air yang tidak dipergunakan untuk sawah. - Lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus, dll) Yang dimaksud lainnya adalah lahan yang belum termasuk pada perincian diatas, misalnya: (1) Jalan, saluran, lapangan olah raga dan lain-lain. (2) Lahan yang tidak dapat ditanami seperti lahan tandus, berpasir, terjal, dan sebagainya. (3) Termasuk lahan pertanian bukan sawah yang tidak diusahakan > 2 tahun.

8 BAB II ULASAN SINGKAT 2.1 Alih Fungsi Lahan Kabupaten Mamuju merupakan satu dari enam Kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Barat, Terdiri dari 11 Kecamatan. Luasnya mencapai 492.779 Ha. Lahan merupakan faktor produksi yang terpenting dalam usaha pertanian. Beberapa faktor penentu dan berpengaruh besar terhadap peranan lahan antara lain: struktur, tekstur dan topografi serta letak geografis. Dengan melihat posisi geografis, lahan dapat dijadikan komoditas ekonomi yang sering diperjualbelikan, sehingga alih fungsi lahan sangat sulit dibendung. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan pembangunan telah mendesak petani untuk melepas lahannya guna dijadikan sebagai wilayah permukiman, perkantoran, industri dan sebagainya terutama untuk wilayah perkotaan. Hal ini dapat dilihat sebagai dampak negatif dari pembangunan terhadap sektor pertanian. Namun secara ekonomis hal ini akan berdampak positif apabila alih fungsi lahan tersebut mampu menghasilkan lebih banyak manfaat atau dapat mensejahterakan masyarakat secara berkesinambungan. Berbagai usaha untuk mengatasi dampak negatif akibat alih fungsi lahan tersebut telah dilakukan antara lain melalui program pencetakan sawah baru, sehingga dapat mempertahankan bahkan memperluas areal tanam, dengan harapan produksi yang hilang akibat alih fungsi lahan tersebut dapat tergantikan. Untuk memantau perubahan alih fungsi lahan tersebut, BPS Kabupaten Mamuju bersama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju telah memantau secara rutin dan berkesinambungan tentang terjadinya alih fungsi lahan setiap tahun. Mutasi lahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 dalam ulasan ini.

9 2.2 Lahan Pertanian a. Lahan Sawah Luas lahan sawah di Kabupaten Mamuju tahun 2014 adalah sekitar 15.395 ha atau 3,12 persen dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten ini. Lahan sawah tersebut menyebar hampir disetiap kecamatan kecuali Kecamatan Mamuju dan Balabalakang, Kecamatan yang memiliki lahan sawah yang terluas adalah Kecamatan Tommo yaitu sekitar 5.295 ha dan Kecamatan Kalukku sekitar 3.493 ha. Lahan sawah ditinjau dari sistem pengairan atau irigasi yang ada, untuk tahun 2014 yang terluas adalah lahan sawah yang beririgasi, yaitu dengan luas sebesar 4.288 ha atau 27,85 persen dari luas keseluruhan lahan sawah. Sedangkan selebihnya merupakan Sawah tadah hujan dengan luas sebesar 11.107 ha atau 72,15 persen dari luas keseluruhan lahan sawah. Jika dilihat produktivitas lahan sawah yang ada di Kabupaten Mamuju, maka terdapat lahan sawah yang ditanami padi hanya satu kali dalam setahun dan ada pula yang ditanami padi dua kali atau lebih dalam setahun. Dari 15.395 ha lahan sawah yang ada di Kabupaten Mamuju pada tahun 2014, maka 8.390 ha merupakan lahan sawah yang ditanami padi satu kali dalam setahun, sedangkan lahan sawah yang ditanami dua kali dalam setahun yaitu sebesar 6.985 ha, dan 20 ha merupakan lahan sawah tidak ditanami dan yang sementara tidak diusahakan. Dibandingkan tahun sebelumnya, luas lahan sawah di Kabupaten Mamuju ini mengalami penurunan sebesar 7,60 persen, yaitu dari 16.662 ha pada tahun 2013 menjadi 15.395 ha pada tahun 2014 umumnya perubahan lahan tersebut beralih ke lahan bukan sawah berupa kebun/tegal. b. Lahan bukan sawah Luas lahan bukan sawah di Kabupaten Mamuju adalah sekitar 155.084 ha, yang juga menyebar di Sebelas Kecamatan yang ada di Kabupaten Mamuju. Kecamatan yang mempunyai lahan bukan sawah yang terluas adalah Kecamatan Tapalang yaitu sekitar 40.845 ha, dan spesifiknya adalah lahan perkebunan yaitu sekitar 21.124 ha dan padang rumput sekitar 12.981 ha. Kemudian Kecamatan yang juga

10 tergolong mempunyai lahan bukan sawah cukup luas adalah Kecamatan Kalukku, yaitu sekitar 27.935 ha, dan spesifiknya juga adalah lahan perkebunan yaitu sekitar 10.844 ha. Sedangkan kecamatan yang mempunyai lahan bukan sawah terkecil adalah Kecamatan Balabalakang yang luasnya kurang lebih 9 ha. 2.3 Lahan bukan pertanian. Luas lahan bukan pertanian yang ada di Kabupaten Mamuju adalah sekitar 322.300 ha atau sekitar 65,27 persen dari luas Kabupaten Mamuju. Kecamatan yang terluas lahan bukan pertaniannya adalah Kecamatan Kalumpang yaitu sekitar 150.956 ha atau sekitar 46,84 persen dari keseluruhan lahan bukan pertanian di Kabupaten Mamuju. Selanjutnya adalah Kecamatan Tommo yaitu sekitar 32.231 ha atau sekitar 10,00 persen dari luas keseluruhan lahan bukan pertanian di Kabupaten Mamuju. Sedangkan Kecamatan yang memiliki lahan bukan pertanian paling sempit adalah Kecamatan Sampaga yaitu hanya sekitar 1.126 ha atau 0,35 persen dari keseluruhan lahan bukan pertanian di Kabupaten Mamuju. Untuk peningkatan produksi padi dan palawija, sangat diperlukan peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan lahan, khususnya lahan sawah beririgasi yang hanya dapat ditanami padi satu kali dalam setahun agar dapat ditingkatkan frekwensi penanamannya menjadi dua kali atau lebih dalam setahun. Selain itu, masih dimungkinkan optimalisasi pemanfaatan lahan sawah tadah hujan yang umumnya hanya dapat ditanami padi sekali dalam setahun.

8 Tabel 1. Luas Lahan Menurut Jenisnya Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase (Persen) (1) (2) (3) A. Lahan Pertanian : 170.479 Lahan Sawah 15.395 100,00 1. Irigasi 4.288 27,85 2. Tadah Hujan 11.107 72,15 3. Pasang Surut - - 4. Lebak/Folder - - Lahan Bukan Sawah (Lahan Kering) 155.084 100 1. Tegal/Kebun 19.504 12,58 2. Ladang/Huma 8.096 5,22 3. Perkebunan 67.395 43,46 4. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 20.234 13,05 5. Padang Penggembalaan/Rumput 18.811 12,13 6. Sementara Tidak Diusahakan 17.686 11,40 7. Lainnya (Tambak, Kolam, Empang dan hutan Negara) 3.358 2,17 B. Lahan Bukan Pertanian : 322.300 100 Total 492.779 - Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

9 Tabel 2. Perubahan Luas Lahan Menurut Jenis Lahan Di Kabupaten Mamuju Tahun 2013-2014 (Dalam Ha) Jenis Lahan Tahun 2013 Tahun 2014 Perubahan (Persen) (1) (2) (3) (4) A. Lahan Pertanian : 170.479 170.479 - Lahan Sawah 16.662 15.395-7,60 1. Irigasi 4.786 4.288-10,41 2. Tadah Hujan 11.876 11.107-6,48 3. Pasang Surut - - - 4. Lebak/Folder - - - Lahan Bukan Sawah (Lahan Kering) 153.817 155.084 0,82 1. Tegal/Kebun 17.690 19.504 10,25 2. Ladang/Huma 8.096 8.096-3. Perkebunan 67.395 67.395-4. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 20.363 20.234-0,63 5. Padang Penggembalaan/Rumput 18.831 18.811-0,11 6. Sementara Tidak Diusahakan 18.079 17.686-2,17 7. Lainnya (Tambak, Kolam, Empang dan Hutan Negara) 3.363 3.358-0,15 B. Lahan Bukan Pertanian : 322.300 322.300 - Total 492.779 492.779 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

10 Tabel 3. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan Di Kabupaten Mamuju Tahun 2013-2014 (Dalam Ha) Jenis Lahan 2013 2014 Perkembangan 2013-2014 (Ha) (Ha) (Ha) (%) (1) (2) (3) (4) (5) a. Sawah irigasi 4.786 4.288-498 (10,41) - Ditanami padi 4.786 4288-498 (10,41) - Ditanami Tanaman Lainnya - - - - - Tidak di tanami apapun - - - - b. Sawah non irigasi 11.876 11.107-769 (6,48) - Ditanami padi 11.311 11.087-224 (1,98) - Ditanami Tanaman Lainnya 150 - -150 (100,00) - Tidak di tanami apapun 415 20-395 (95,18) c. Total lahan sawah (a + b) 16.662 15.395-1.267 (7,60) - Ditanami padi 16.097 15.375-722 (4,49) - Ditanami Tanaman Lainnya 150 - -150 (100,00) - Tidak di tanami apapun 415 20-395 (95,18) Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

11 Tabel 4. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Irigasi Per Kecamatan Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Jenis Irigasi Kabupaten/Kota Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut Lebak/ Folder Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 Tapalang 628 206 - - 834 011 Tapalang Barat - 95 - - 95 020 Mamuju - - - - - 022 Simboro - 20 - - 20 023 Balabalakang - - - - - 030 Kalukku 1.828 1.665 - - 3.493 031 Papalang 500 2.551 - - 3.051 032 Sampaga 370 1.166 - - 1.536 033 Tommo 300 4.995 - - 5.295 040 Kalumpang 315 270 - - 585 041 Bonehau 347 139 - - 486 Kabupaten Mamuju 4.288 11.107 - - 15.395 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

12 Tabel 5. Luas Lahan Sawah Irigasi Menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi Kabupaten/Kota Satu kali Dua Kali Tiga Kali Ditanami Tanaman Lainnya Tidak ditanami apapun Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Tapalang - 628 - - - 628 011 Tapalang Barat - - - - - - 020 Mamuju - - - - - - 022 Simboro - - - - - - 023 Balabalakang - - - - - - 030 Kalukku 158 1.670 - - - 1.828 031 Papalang - 500 - - - 500 032 Sampaga 370 - - - - 370 033 Tommo 300 - - - - 300 040 Kalumpang 315 - - - - 315 041 Bonehau 325 22 - - - 347 Jumlah 1.468 2.820 - - - 4.288 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

13 Tabel 6. Luas Lahan Sawah Tadah Hujan Menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi Kabupaten/Kota Satu kali Dua Kali Tiga Kali Ditanami Tanaman Lainnya Tidak ditanami apapun Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Tapalang 206 - - - - 206 011 Tapalang Barat - 95 - - - 95 020 Mamuju - - - - - - 022 Simboro - - - - 20 20 023 Balabalakang - - - - - - 030 Kalukku 1.665 - - - - 1.665 031 Papalang 2.551 - - - - 2.551 032 Sampaga 1.166 - - - - 1.166 033 Tommo 925 4.070 - - - 4.995 040 Kalumpang 270 - - - - 270 041 Bonehau 139 - - - - 139 Jumlah 6.922 4.165 - - 20 11.107 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

14 Tabel 7. Luas Lahan Sawah Pasang Surut Menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi Kabupaten/Kota Satu kali Dua Kali Tiga Kali Ditanami Tanaman Lainnya Tidak ditanami apapun Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Tapalang - - - - - - 011 Tapalang Barat - - - - - - 020 Mamuju - - - - - - 022 Simboro - - - - - - 023 Balabalakang - - - - - - 030 Kalukku - - - - - - 031 Papalang - - - - - - 032 Sampaga - - - - - - 033 Tommo - - - - - - 040 Kalumpang - - - - - - 041 Bonehau - - - - - - Jumlah - - - - - - Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

15 Tabel 8. Luas Lahan Sawah Lebak/Folder Menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi Kabupaten/Kota Satu kali Dua Kali Tiga Kali Ditanami Tanaman Lainnya Tidak ditanami apapun Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Tapalang - - - - - - 011 Tapalang Barat - - - - - - 020 Mamuju - - - - - - 022 Simboro - - - - - - 023 Balabalakang - - - - - - 030 Kalukku - - - - - - 031 Papalang - - - - - - 032 Sampaga - - - - - - 033 Tommo - - - - - - 040 Kalumpang - - - - - - 041 Bonehau - - - - - - Jumlah - - - - - - Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

16 Tabel 9. Luas Lahan Sawah Seluruhnya Menurut Kecamatan dan Indeks Penanaman Padi Dalam Setahun Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi Kabupaten/Kota Satu kali Dua Kali Tiga Kali Ditanami Tanaman Lainnya Tidak ditanami apapun Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Tapalang 206 628 - - - 834 011 Tapalang Barat - 95 - - - 95 020 Mamuju - - - - - - 022 Simboro - - - - 20 20 023 Balabalakang - - - - - - 030 Kalukku 1.823 1.670 - - - 3.493 031 Papalang 2.551 500 - - - 3.051 032 Sampaga 1.536 - - - - 1.536 033 Tommo 1.225 4.070 - - - 5.295 040 Kalumpang 585 - - - - 585 041 Bonehau 464 22 - - - 486 Jumlah 8.390 6.985 - - 20 15.395 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

17 Tabel 10. Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Penggunaan per Kecamatan Di Kabupaten MamujuTahun 2014 (Dalam Ha) Kabupaten/Kota Tegal/Kebun Ladang/Huma Perkebunan Ditanami Pohon/Hutan Rakyat (1) (2) (3) (4) (5) 010 Tapalang 1.197 721 21.124 4.398 011 Tapalang Barat 1.710 125 3.000 250 020 Mamuju 1.043 2.828 1.698 127 022 Simboro 1.510 340 1.716 156 023 Balabalakang - - 9-030 Kalukku 4.144 200 10.844 10.800 031 Papalang 2.535 270 5.310 175 032 Sampaga 676 95 5.154-033 Tommo 4.815 1.250 15.057 150 040 Kalumpang 1.304 1.762 1.698 1.270 041 Bonehau 570 505 1.785 2.908 Jumlah 19.504 8.096 67.395 20.234 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

18 Lanjutan Tabel 10. Kabupaten/Kota Padang Penggembala an /Padang Rumput Sementara tidak diusahakan Lainnya Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah (1) (6) (7) (8) (9) 010 Tapalang 12.981 374 50 40.845 011 Tapalang Barat 1.495-224 6.804 020 Mamuju - - - 5.696 022 Simboro 70 3 10 3.805 023 Balabalakang - - - 9 030 Kalukku 200 1.107 640 27.935 031 Papalang 950 30 307 9.577 032 Sampaga 350-657 6.932 033 Tommo 15-15 21.302 040 Kalumpang 2.650 16.172 1.424 26.280 041 Bonehau 100-31 5.899 Jumlah 18.811 17.686 3.358 155.084 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

19 Tabel 11. Luas Lahan Bukan Pertanian Menurut Penggunaan per Kecamatan Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Kabupaten/Kota Jumlah (1) (5) 010 Tapalang 8.732 011 Tapalang Barat 5.815 020 Mamuju 10.328 022 Simboro 4.058 023 Balabalakang 2.177 030 Kalukku 14.771 031 Papalang 3.415 032 Sampaga 1.126 033 Tommo 32.231 040 Kalumpang 150.956 041 Bonehau 88.691 Jumlah 322.300 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)

20 Tabel 12. Luas Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan Di Kabupaten Mamuju Tahun 2014 (Dalam Ha) Kabupaten/Kota Lahan Pertanian Lahan Bukan Pertanian T o t a l Persentase (1) (2) (3) (4) (5) 010 Tapalang 41.679 8.732 50.411 10,23 011 Tapalang Barat 6.899 5.815 12.714 2,58 020 Mamuju 5.696 10.328 16.024 3,25 022 Simboro 3.825 4.058 7.883 1,60 023 Balabalakang 9 2.177 2.186 0,44 030 Kalukku 31.428 14.771 46.199 9,38 031 Papalang 12.628 3.415 16.043 3,26 032 Sampaga 8.468 1.126 9.594 1,95 033 Tommo 26.597 32.231 58.828 11,94 040 Kalumpang 26.865 150.956 177.821 36,09 041 Bonehau 6.385 88.691 95.076 19,29 Jumlah 170.479 322.300 492.779 100 Sumber : Pengolahan SP-Lahan (SIMTP)