PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3

dokumen-dokumen yang mirip
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

PERTEMUAN #8 PENGELOLAAN KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN K3 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Kepemimpinan & Komitmen

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

#11 MANAJEMEN RISIKO K3

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

MANAJEMEN RESIKO K3I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

PEMELIHARAAN SDM. Program keselamatan, kesehatan kerja Hubungan industrial Organisasi serikat pekerja

Persyaratan Dokumentasi

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

MODUL 17 KEWIRAUSAHAAN SMK. KIAT MENGELOLA TENAGA KERJA Kode : B2.18.KWU. Penulis : Drs. Kusnendi, M.S

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

A. KRITERIA AUDIT SMK3

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

PENGELOLAAN OPERASI K3

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996)

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)

KUISIONER Penentuan Tingkat Kepentingan Kriteria MBNQA SDM

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Tujuan Pembelajaran Taufiqur Rachman 1

KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

BAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

Manajemen dan Manajer

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. departementersendiri dalam suatu organisasi, yaitu HumanResource Departemen

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA 4 TH MEETING

BAB III LANDASAN TEORI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

Pembahasan Materi #12

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

PERTEMUAN #1 PENGANTAR K3I (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI) TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan. Disisi lain kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10

Transkripsi:

#5 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3 Definisi Istilah lain pengelolaan sumber daya manusia, antara lain: manajemen personalia, manajemen sumber daya manusia, manajemen tenaga kerja. Beberapa definisi dari istilah tersebut adalah: Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumberdaya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. (Edwin B. Flippo, 1984) Manajemen sumberdaya manusia adalah cara pengelolaan sumberdaya insani dalam organisasi dan lingkungan yang mempengaruhinya agar mampu memberikan konstribusi secara optimal bagi pencapaian tujuan organisasi. (Syafaruddin Alwi, 2001) Manajemen tenaga kerja adalah seni dan ilmu dalam fungsi pokok manajemen dalam hubungannya dengan pelaksanaan fungsi administratif dan fungsi operasional terhadap tenaga kerja dalam rangka mencapai daya guna dan hasil guna sebesar-besarnya. (Siswanto, 2002) Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan tenaga kerja adalah: Upaya untuk meningkatkan konstribusi produktif tenaga kerja terhadap perusahaan yang dilakukan dengan berpegang pada prinsip dan melaksanakan fungsi administratif serta fungsi operasional. Dari definisi tersebut, teridentifikasi tujuan, prinsip dan fungsi utama pengelolaan tenaga kerja. Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Adapun tujuan dari pengelolaan SDM adalah untuk meningkatkan konstribusi atau sumbangan produktivitas terhadap perusahaan. Konstribusi yang dimaksud meliputi: Meningkatkan komitmen. 1 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Menghasilkan tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi. Meningkatkan kompetensi, yaitu motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, dan keterampilan tenaga kerja. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif. Maksud dari meningkatkan komitmen yaitu kesetiaan dan ketaatan terhadap perusahaan. Kesetiaan adalah tekad dan kesangggupan mentaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan ini ditunjukkan oleh sikap, perilaku sehari-hari dan perbuatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana diharapkan perusahaan. Ketaatan menunjukkan kesanggupan individu untuk menaati peraturan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis sesuai dengan serta kesanggupan untuk tidak melanggar. Sedangkan iklim kerja adalah kondisi, situasi, dan keadaan lingkungan kerja di perusahaan. Iklim kerja bersama-sama dengan motivasi dan kompetensi adalah penentu kinerja individu tenaga kerja. Iklim kerja yang kondusif adalah faktor pendukung atau pendorong yang menyediakan peluang bagi setiap individu tenaga kerja untuk mewujudkan semua potensi yang dimilikinya secara optimal. Iklim kerja yang kondusif ditandai oleh terciptanya semangat dan gairah kerja yang tinggi dari tenaga kerja. Prinsip Pengelolaan SDM Terdapat beberapa prinsip dalam mengelola SDM pada suatu perusahaan terkait dengan manajemen K3, yaitu: 1) Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai aset atau kekayaan perusahaan yang utama. 2) Tenaga kerja dikelola sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk berbakti pada perusahaan dan masyarakat lingkungannya. 3) Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada pekerjaan dan pada perusahaannya. 4) Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. 5) Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja untuk mencapai kepentingan bersama. 6) Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan/atau peningkatan jaringan kerja (networking). 2 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

7) Tenaga kerja dikelola dalam rangka memacu terciptanya inovatorinovator yang mampu memberikan nilai tambah bagi kemajuan perusahaan. Fungsi Administratif Pengelolaan SDM Fungsi administradi manajemen K3 merupakan serangkaian kegiatan dalam pengelolaan tenaga kerja yang sejalan dengan sistem administrasi ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia, yang meliputi beberapa hal: (Siswanto, 2002) 1) Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, 2) Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja, 3) Pendirian organisasi pekerja dan hubungan industrial, 4) Pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan, serta 5) Penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja. Menurut PERMENAKER Nomor PER.05/MEN/1996, yang dimaksud dengan Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya. SMK3 dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pecapaian pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan dan Sasaran SMK3 adalah menciptakan sistem keselamatan dan kesatuan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Setiap perusahaan yang memperkerjakan lebih dari 100 orang tenaga kerja dan mempunyai potensi bahaya atau dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja wajib melaksanakan SMK3. Pertimbangan Pengelolaan SDM Untuk mengelola SDM terkait dengan manajemen K3 dalam suatu perusahaan, terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, antara lain: Struktur Organisasi 3 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Job Description (Wewenang dan Tanggung Jawab) Mekanisme Sistem Organisasi Reward and Punishment (Penghargaan dan Hukuman) Penjadwalan Penugasan Key Performance Index (Penilaian Kinerja) Elemen Dasar Kepemimpinan SMK3 Kepemimpinan dalam SMK3 meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Cerminan kepemimpinan dalam organisasi, antara lain: Dikomunikasikan secara jelas, sederhana/simple, dan terdapat pembagian visi. Rencana yang ringkas, jelas untuk mencapai visi. Dapat dibayangkan dan secara aktif mendukung pencapaian program. Keamanan (safety) dapat di pertanggung jawabkan pada semua level di organisasi. Integrasi K3 ke dalam fungsi inti pengelolaan bisnis. Komitmen pada K3 sebagai prioritas. Fokus pada perbaikan berkelanjutan dari sistem manajemen K3. Struktur Organisasi dan Job Description Struktur organisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan hubungan antara fungsi dan tugas dari tiap-tiap bagian dalam suatu organisasi. Struktur organisasi K3 dapat dikategorikan sebagai berikut: Menjadi Departemen yang berdiri sendiri dan berada langsung dibawah general manager. Menjadi Departemen yang berada dibawah pengawasan departemen produksi. Menjadi Departemen yang berada dibawah pengawasan departemen maintenance. Berdiri secara independent, dan langsung berada dibawah pengawasan direktur. 4 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Secara umum struktur organisasi K3 dapat diuraikan seperti pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Model Umum Struktur Organisasi K3 Dalam suatu organisasi K3, bagian yang terlibat langsung dalam SMK3, antara lain: Manager, merupakan tingkat tertinggi dari masing-masing divisi yang mengelola dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas divisinya, khususnya dalam hal penanganan K3. Supervisor, sebagai mengarahkan, membagi, mengawasi dan memberi penilaian setiap pekerjaan yang dibebankan kepada tiap pelaksana. Teknisi/Pelaksana, merupakan pekerja level terakhir yang bertugas menjalankan kegiatan untuk menjalankan program K3 di Perusahaan. Terkait dengan Job Description dalam SMK3 terdapat beberapa syarat dalam penyusunannya, antara lain: Struktur organisasi. Hasil identifikasi bahaya potensial, penilaian dan pengendalian resiko. Sasaran K3. Persyaratan peraturan dan perundang-undangan. Uraian jabatan yang ada. Catatan kualifikasi personel. 5 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Sedangkan untuk jabatan yang terdapat dalam SMK3, terdapat standar umum yang banyak digunakan oleh berbagai perusahaan, yaitu: Manajemen puncak. Tingkat manajemen pada semua level organisasi. Operator. Pengelola rekanan. Bagian HRD. Penaggung jawab peralatan. Karyawan yang terkait dengan K3. Karyawan yang ditunjuk sebagai perwakilan K3 dalam asosiasiasosiasi perusahaan. Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi adalah kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Selain itu kompetensi adalah seperangkat perilaku yang memberikan panduan terstruktur untuk identifikasi, evaluasi dan pengembangan perilaku dalam individu karyawan. Terdapat beberapa pertimbangan dalam menyusun Kompetensi SMK3, antara lain: 1) Definisi dari tanggung jawab dan wewenang masing-masing personel. 2) Uraian kerja. 3) Penilaian kinerja personel. 4) Hasil identifikasi bahaya potensial,penilaian dan pengendalian resiko. 5) Prosedur dan instruksi kerja. 6) Kebijakan dan sasaran K3. 7) Program K3. Untuk memenuhi kompetenti yang telah ditetapkan, perusahaan dapat melakukan beberapa tindakan, yaitu: On-the-job training (magang). Classroom training (pelatihan). Pembelajaran mandiri. Pendidikan. 6 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Konseling (bimbingan). Seminar/menghadiri konferensi. Sebagai observer (pengamat) dalam suatu pekerjaan. Role models (berperan sebagai pelaku pekerjaan). Keterlibatan SDM Untuk menjamin terlaksananya SMK3 dalam organisasi, salah satunya adalah melibatkan karyawan. Terkait dokumentasi SMK3, keterlibatan karyawan dimungkinkan dalam proses konsultasi, yang meliputi: Pengembangan dan tinjauan kebijakan. Pengembangan dan tinjauan sasaran. Keputusan pada penerapan proses & prosedur pengelolaan resiko. Identifikasi bahaya. Tinjauan penilaian dan pengendalian resiko yang terkait dengan pekerjaannya. Sedangkan untuk konsultasi yang meliputi perubahan yang mempengaruhi tempat kerja dalam K3, seperti: Peralatan baru/hasil modifikasi. Perubahan material. Perubahan teknologi. Perubahan prosedur/instruksi kerja. Beberapa bukti keterlibatan karyawan dalam penyusunan prosedur SMK3, antara lain: Konsultasi formal antara pihak manajemen dengan karyawan tentang K3. Keterlibatan karyawan dalam melakukan identifikasi bahaya potensial, penilaian, dan pengendalian resiko. Inisiatif untuk mendorong karyawan dalam meninjau, memberi saran, dan umpan balik masalah K3. Adanya definisi yang jelas tentang tanggung jawab dan wewenang serta mekanisme komunikasi dengan manajemen dari perwakilan karyawan mencangkup keterlibatan dalam investigasi kecelakaan dan insiden, inspeksi lapangan dari K3. Adanya briefing/pertemuan kecil tentang K3. 7 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Papan pengumuman yang menyajikan data kinerja K3, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan K3. Poster program K3. Bulettin tentang K3. Kecelakaan Akibat Faktor SDM SDM juga dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan dalam perusahaan. Terkait dengan SMK3, terdapat beberapa kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor SDM, yaitu: Penggunaan peralatan yang tidak berizin. Menggunakan peralatan tidak sesuai dengan ketentuannya. Menghapus/menghilangkan perlengkapan keselamatan. Membiarkan perlengkapan keselamatan yang tidak beroperasi. Menggunakan perlengkapan dan peralatan yang menyebabkan efek negatif. Tidak menjalankan aturan keselamatan kerja dan prosedur kerja. Penilaian Kinerja Untuk menilai keefektifan pelaksanaan SMK3 dalam perusahaan, terdapat beberapa hal yang terkait dengan SDM, antara lain: Perhitungan untuk megetahui berapa besar karyawan yang tidak masuk kerja (mangkir), yang dinyatakan dalam persentase. % Mangkir = Jumlah Karyawan Mangkir Total Karyawan Jumlah Hari Kerja 100% Perhitungan untuk mengetahui berapa besar karyawan yang keluar/meninggalkan perusahaan (seperti: berhenti/resign, mengundurkan diri, pensiun, pemecatan, dll), yang dinyatakan dalam persentase. % Turnover = Jumlah Karyawan Keluar Total Karyawan 100% Daftar Pustaka Rudi Suardi. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi I. PPM. Jakarta http://mufari.files.wordpress.com, Mengelola Tenaga Kerja 8 / 8 6623 Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)