BAB 1. Pendahuluan. 1. Shokai atau acara perkenalan di tahun pertama yang dilakukan untuk memperkenalkan anggota baru kepada anggota lama.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KONSEP SHUUDAN SHUGI PADA ANGGOTA TEATER MAHASISWA ENJUKU

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai konsep-konsep yang akan digunakan sebagai dasar analisa pada bab pembahasan.

Lampiran. Angket. Yth. Anggota Teater Mahasiswa ENJUKU. Di Jakarta.

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Masyarakat Jepang dalam Kehidupan Berkelompok

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

Bab 2. Landasan Teori. kelompok dimana mereka berada dalam masyarakat, terutama tempat dimana

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Arifin dan Junaiyah (2008, hal. 1), sintaksis adalah cabang linguistik

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB 3. Metode Penelitian Tahap I : Memulai Penelitian Sesuai Metodologi Penelitian

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Giri dan Ninjou Dalam Budaya Masyarakat Jepang

BAB I PENDAHULUAN. istirahat bersama keluarga. Menurut seorang komentator sosial terkemuka Yamato

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr

Bab 1. Pendahuluan. Jepang dikenal dan diakui oleh banyak negara sebagai salah satu negara maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

PELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 SKRIPSI OLEH PUTRI SATYA PRATIWI NIM

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI.

Bab 2. Landasan Teori. Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya dilatarbelakangi oleh

ALIH KODE DALAM LIRIK LAGU BINGO! OLEH AKB48

SILABUS MATA KULIAH Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang

RESPON PUJIAN OLEH PENUTUR BAHASA JEPANG DAN PEMBELAJAR BAHASA JEPANG SKRIPSI OLEH: ADITYO BAGUS PRABOWO NIM

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR SINGKATAN... xi. DAFTAR TABEL...

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI

Denpasar, Juni Penulis

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI PENGESAHAN TIM PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK KATA PENGANTAR

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

ANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KEIYOUSHI PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMAN 1 PAGAK - KABUPATEN MALANG SKRIPSI OLEH DWI AYU ARIASTUTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Davies dan Osamu Ikeno (2002:95), giri merupakan kunci dalam

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat luas dan dapat juga membantu seseorang untuk

Transkripsi:

1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Adanya hubungan tersebut membentuk suatu kehidupan berkelompok. Sejak kecil manusia sudah membentuk suatu kelompok, seperti kelompok sepermainan dan kelompok belajar. Ketika beranjak dewasa juga mulai tergabung dalam suatu kelompok organisasi. Kelompok merupakan bagian dari organisasi yang terbentuk karena adanya suatu kesamaan dalam berbagai hal, baik karena kesamaan lingkungan tempat tinggal, kesukaan, pekerjaan dan seringnya itensitas pertemuan. Hal tersebut menimbulkan kedekatan yang satu dengan lainnya dan bergabung dalam kelompok organisasi. Orang-orang yang ada dalam suatu organisasi saling bekerjasama dalam mencapai tujuannya, memiliki struktur, identitas dan dapat dibedakan dengan kelompok organisasi lainnya (Thoha, 2011:79). Saat ini di Jakarta terdapat kelompok Organisasi Teater Bahasa Jepang, bernama Teater Mahasiswa ENJUKU. Pada Teater Mahasiswa ENJUKU terdapat tiga bagian yang saling melengkapi satu sama lainnya, yaitu bagian pemain (engibu), bagian costum-makeup (isshobu) dan bagian tata panggung (butai bijutsubu). Teater Mahasiswa ENJUKU didirikan pada tanggal 21 Januari 2009 dan beranggotakan mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Universitas yang ada di Jakarta. Pada kegiatannya anggota dilatih oleh Sensei berkewarganegaraan Jepang dan memiliki unsur kebudayaan Jepang, diantaranya: 1. Shokai atau acara perkenalan di tahun pertama yang dilakukan untuk memperkenalkan anggota baru kepada anggota lama. 2. Gasshuku atau pelatihan di luar yang dilakukan selama tiga hari di daerah puncak. 3. Uchiage atau bisa disebut acara syukuran yang dilakukan setelah pementasan utama selesai.

2 Pada saat pementasan, Teater Mahasiswa ENJUKU juga membawakan cerita yang bertemakan legenda Jepang, sejarah Jepang, bahkan kehidupan masyarakat Jepang. Kegiatan-kegiatan tersebut membuat anggota Teater Mahasiswa ENJUKU jadi lebih mengetahui tentang kebudayaan Jepang. Jepang merupakan negara yang memiliki rasa berkelompok yang kuat pada masyarakatnya yang dikenal dengan istilah shuudan shugi. Shuudan Shuugi merupakan konsep yang dianut dalam masyarakat Jepang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan individu. Konsep shuudan shugi juga memiliki hubungan dengan konsep 場 yang menunjukan keberadaan seseorang dalam suatu perusahaan, organisasi atau kelompoknya. Sehingga untuk menunjukan keberadaannya dalam kelompok, masyarakat Jepang lebih memprioritaskan kelompoknya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Hal tersebut membentuk suatu rasa berkelompok (Nakane, 1991:1-2). Mitsue (1991:41) menyatakan bahwa rasa berkelompok atau shuudan shugi pada masyarakat Jepang terbentuk dari kehidupan bertani. Sejak zaman dulu kehidupan masyarakat Jepang sebagian besar bekerja sebagai petani. Mereka membagi tugas menjadi beberapa kelompok dengan tujuan memperoleh hasil panen yang baik. Para Petani juga mengadakan matsuri atau perayaan setelah panen sebagai penyampaian rasa syukur pada dewa. Kegiatan-kegiatan tersebut menekankan adanya kehidupan kelompok pada para petani dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Karena itulah, para petani harus memprioritaskan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan pribadi agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Selain itu, adanya pola fikir yang menekankan keharmonisan pada masyarakat Jepang (Ikeno, 2002:195), kemudian karakteristik masyarakat Jepang yang homogen yang berdasarkan pada kesamaan ras, budaya dan latar belakang sejarah (Itoh, 1991:104), membuat rasa berkelompok pada kehidupan masyarakat Jepang menjadi lebih kuat dibandingkan dengan negara lain. Apabila seseorang bergabung dalam suatu kelompok, maka kelompok akan memberikan bantuan. Namun sebagai gantinya mereka harus memberikan kesetiaan kepada kelompok mereka (Hoffstede, dalam Gudykunst, 1993: 29). Tidak akan ada

3 yang membantu orang yang berpisah dari kelompoknya, sehingga mereka harus mengerjakan tugasnya sendiri. Mereka yang keluar dari kelompoknya memiliki tingkat stress yang tinggi juga perasaan yang tidak nyaman (Yoshinori, 2009:17). Karena itulah masyarakat Jepang cenderung lebih nyaman jika berkelompok dan memiliki kesadaran yang tinggi kepada kelompoknya (Mitsue, 1991:41). Dalam konsep shuudan shugi, terdapat shuudan ishiki, shuudan shikou, shuudan seikatsu dan ittaikan. Shuudan ishiki yaitu kesadaran berkelompok yang memprioritaskan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan pribadi (Ikeno, 2002:195). Shuudan shikou atau kerangka berfikir kelompok yang memprioritaskan kepentingan kelompok dan cenderung mengikuti kelompok dalam pengambilan keputusan (Iseda, 2007:36-37). Shuudan seikatsu atau kehidupan berkelompok yang pada anggotanya memiliki tugas dan tanggung jawabnya masingmasing, sehingga terjadi interaksi antar anggota dan membentuk kehidupan berkelompok (Madubrangti, 2004:51-52). Kemudian ittaikan atau rasa kebersatuan yang juga merupakan nilai dalam shuudan shugi yang menekankan kerjasama dan solidaritas dalam kelompok (Cahyani, 2011:17). Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk mencoba meneliti mengenai konsep shuudan shugi pada suatu kelompok organisasi Indonesia yaitu kelompok organisasi Teater Mahasiswa ENJUKU. Hal tersebut berdasarkan pada kegiatan Teater Mahasiswa ENJUKU yang memiliki kaitan dengan kebudayaan Jepang. Seberapa besar rasa berkelompok ini pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU yang mayoritas berkewarganegaraan Indonesia, berkarakteristik heterogen dan hubungan sosialnya cenderung memiliki perbedaan pada setiap etnisnya (Itoh, 1991:104). Dari pemikiran ini, penulis memutuskan untuk mengambil tema penelitian dengan judul analisis konsep shuudan shugi pada anggota Teater Mahasisa ENJUKU. 1.2 Isu Masalah Permasalahan pokok yang akan penulis teliti adalah mengenai ilmu budaya yaitu budaya Jepang, shuudan shugi.

4 1.3 Formulasi Masalah Pada penelitian ini penulis akan menganalisis konsep shuudan shugi pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU. 1.4 Ruang Lingkup Permasalahan Penulis akan menganalisis konsep shuudan shugi melalui shuudan ishiki, shuudan shikou, shuudan seikatsu dan ittaikan pada anggota aktif Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 berjumlah 50 orang. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep shuudan shugi yang ada pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU. Sedangkan manfaat yang ingin penulis berikan terhadap pembaca adalah semoga penelitian ini bisa menambah wawasan dan memberikan pengertian yang lebih mengenai konsep shuudan shugi yang ada dalam masyarakat Jepang, 1.6 Tinjauan Pustaka Sebagai bahan tinjauan penelitian ini penulis menggunakan penelitian Mitsue (1991) yang berjudul 電車の中の眠りについて日本人のしつけの考察 Pada penelitian ini Mitsue menjelaskan bahwa shuudan ishiki pada masyarakat Jepang yang kuat menyebabkan adanya shitsuke atau pendidikan moral dan etika. Mitsue juga menyatakan bahwa kesadaran berkelompok pada masyarakat Jepang sudah berkembang sejak zaman dulu, didasari adanya kehidupan bertani. Para petani membagi tugas menjadi beberapa kelompok yang bertujuan memperoleh hasil panen yang baik. Selain itu mereka juga mengadakan matsuri atau perayaan sesudah panen sebagai penyampaian rasa syukur kepada dewa. Kegiatan-kegiatan tersebut menekankan adanya kehidupan kelompok pada petani dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini membuat para petani harus memprioritaskan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan pribadi yang berkembang sampai dengan saat ini.

Tetsuji Iseda (2007) dengan judul 集団思考と技術のクリティカルシンキング membahas mengenai shuudan shikou. Pada penelitian ini Iseda menganalisis kerangka berpikir masyarakat Jepang yang terpusat pada kepentingan kelompok, dikarenakan untuk mencegah adanya perbedaan pendapat yang akan menyebabkan suatu konflik dan ketidakharmonisan dalam kelompok. Sehingga para anggota dari kelompok tersebut lebih cenderung memberikan pendapat yang sama dengan kelompoknya. Yoko Hasegawa dan Yukio Hirose (2001) dengan judul 日本語から見た日本人 : 日本人は集団的か yang mana dalam penelitiannya, Hasegawa dan Hirose meneliti mengenai karakter masyarakat Jepang mengenai shuudan shugi berdasarkan kata-kata yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Youichi Itoh (1991) dengan judul Socio-Cultural Backgrounds of Japanese Interpersonal Communication Style. Dalam penelitian tersebut Itoh meneliti mengenai karakteristik masyarakat Jepang yang bersifat homogen dan cenderung memiliki kesamaan pemikiran, kebudayaan dan latar belakang sejarah. Sehingga mereka tidak perlu menetapkan ideologi yang dapat menciptakan perdebatan dalam kelompok. Selain itu masyarakat Jepang juga menganggap bahwa organisasi, kelompok atau perusahaannya adalah tempat berbagi juga tempat yang memiliki kesamaan takdir. Itoh juga menyatakan bahwa berbeda dengan karakteristik masyarakat Jepang, karakteristik masyarakat Indonesia bersifat heterogen yang memiliki banyak perbedaan dari segi budaya, pemikiran dan etnisnya. Sehingga pada kelompok, organisasi atau perusahaanya masyarakat heterogen hanya menganggap bahwa tempat tersebut adalah tempat mencari uang atau keuntungan dan tidak lebih dari itu. Selain itu penulis juga menggunakan penelitian yang ditulis oleh Diah Madubrangti (2004) dengan disertasinya yang berjudul Makna Undokai Sebagai Kegiatan Kompetitif bagi Pembentukan Kepribadian Anak Melalui Pendidikan Sekolah di Jepang. Pada penelitian ini Madubrangti meneliti mengenai kehidupan berkelompok yang dikaitkan dengan kegiatan undokai pada pendidikan sekolah di Jepang dan dengan adanya undokai pada kegiatan anak-anak di sekolah Jepang akan mendidik anak tersebut masuk kedalam kehidupan kemasyarakatan. Madubrangti 5

6 juga mengkaitkan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut akan membentuk karakter siswa yang memiliki rasa kebersatuan dan juga berorientasi pada kelompok. Dari beberapa penelitian yang menjadi tinjauan pustaka untuk penelitian ini, penulis berpikir untuk menganalisis konsep shuudan shugi yang beberapa darinya sudah pernah digunakan oleh peneliti sebelumnya. Dari penelitian-penelitian tersebut, penulis akan menggunakannya untuk menganalisis konsep shuudan shugi yang ada pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013.