BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penilaian tindakan kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno hadi dalam (Narbuko dan Ahmadi, 2008) yang mengatakan. menguji suatu kebenaran pengetahuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. ada. Dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Matematika siswa kelas 4 SDN 3

BAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom. praktis pembelajaran. (Depdikbud, 2002:3).

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang. Faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 29 Siswa terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Aqib, dkk (2009) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat, karakteristik PTK tersebut adalah sebagai berikut: a. Penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya b. Metode utama adalah refleksi diri bersifat agak longgar tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian. c. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran d. Tujuannya memperbaiki pembelajaran

29 Dari uraian di atas, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai model penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis peneliti dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV pada bidang studi matematika. B. Prosedur Tindakan 1. Prosedur tindakan pada penelitian sebagai berikut: a. Merencanakan perbaikan pembelajaran pada tindakan siklus I 1) Menentukan jadwal kegiatan PTK 2) Membuat instrumen penelitian. b. Pelaksanaan tindakan siklus I 1) Mengikuti sesuai rencana tindakan. 2) Menerapkan tindakan I. c. Pengamatan/observasi dan pengumpulan data 1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada format observasi. 2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada format evaluasi d. Refleksi 1) Menilai dan membahas hasil evaluasi dan observasi tindakan yang telah dilakukan 2) Menentukan kelebihan dan kekurangan dari tindakan I 3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya Siklus-siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Permasalahan di SD Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Siklus I

30 Siklus 1 Refleksi I Pengamatan dan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Siklus II Pelaksanaan Tindakan II Siklus 2 Refleksi II Pengamatan dan Pengumpulan Data II Dilanjutkan ke siklus berikutnya. Apabila permasalahan belum terselesaikan. Gambar 3.1 Siklus pada kegiatan PTK (Suhardjono, dkk: 2008) 2. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Pada siklus pertama kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti sebagai berikut: a. Perencanaan Merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, -jaring kan dalam PTK. Membuat instrument penelitan, yaitu: (1) rencana perbaikan pembelajaran, (2) kisi -kisi soal, (3) lembar soal, dan (4) lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b. Tindakan

31 Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal sebagai berikut: (a) apersepsi dan motivasi, (b) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta setiap kelompok dan (c) Guru menjelaskan prosedur metode kerja kelompok kepada siswa secara rinci. 2) Kegiatan inti sebagai berikut: (a) guru menyajikan materi atau pokok bahasan, (b) guru memberikan pertanyaan -pertanyaan dan tugas, (c) siswa bekerja sama di dalam kelompok, (d) kemudian salah satu wakil dari kelompok tersebut melaporkan hasil kerja kelompoknya dan (e) siswa diberi kesempatan untuk urun pendapat berdasarkan pengalaman pengetahuan siswa, yang diperoleh dari berbagai sumber belajar. 3) Kegiatan penutup sebagai berikut: guru menguatkan dan meluruskan kebenaran jawaban siswa terhadap masalah tersebut dan menarik kesimpulan. b. Pengamatan Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi, melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi. c. Refleksi Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan I berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan. Mengetahui dengan jelas kelebihan kelebihan dan

32 kekurangan kekurangan dari tindakan I, membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya. 3. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2 Pada siklus kedua kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti: a. Perencanaan Merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, me -jaring Membuat instrument penelitan, yaitu: (1) rencana perbaikan pembelajaran, (2) kisi -kisi soal, (3) lembar soal, dan (4) lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b. Tindakan Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal sebagai berikut: (a) apersepsi dan motivasi, (b) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta setiap kelompok dan (c) Guru menjelaskan prosedur metode kerja kelompok kepada siswa secara rinci. 2) Kegiatan inti sebagai berikut: (a) guru menyajikan materi atau pokok bahasan, (b) guru memberikan pertanyaan -pertanyaan dan tugas, (c) siswa bekerja sama di dalam kelompok, (d) kemudian salah satu wakil dari kelompok tersebut melaporkan hasil kerja kelompoknya dan (e) siswa diberi kesempatan untuk urun pendapat

33 berdasarkan pengalaman pengetahuan siswa, yang diperoleh dari berbagai sumber belajar. 3) Kegiatan penutup sebagai berikut: guru menguatkan dan meluruskan kebenaran jawaban siswa terhadap masalah tersebut dan menarik kesimpulan. c. Pengamatan Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi, melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi. d. Refleksi Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan II berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan. Mengetahui dengan jelas kelebihan kelebihan dan kekurangan kekurangan dari tindakan II, membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya C. Alat Pengumpul Data 1. Observasi Observasi adalah kegiatan pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi: 2008).

34 Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi (ter lampir) yang dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan setiap siklus. 2. Tes Formatif. Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian. 3. Studi Dokumentasi Dalam penelitian diperlukan pengumpulan data melalui dokumentasi sebagai bukti-bukti penelitian yaitu foto-foto hasil kegiatan pembelajaran setiap siklus dan seluruh bukti fisik yang digunakan di dalam penelitian ini. D. Teknik Analisis Data Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas siswa setiap siklus I dan I yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data kualitatif dan kuantitatif diuraikan sebagai berikut: 1. Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu, suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta

sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui 35 aktivitas siswa setiap siklus dan diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi dan hasil belajar siswa yang dicapai dalam setiap siklus (Khotimah: 2009). 2. Analisis data kuantitatif Pada analisis data kuantitatif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai nilai yang diperoleh dari hasil aktivitas belajar setiap siswa per siklus dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut: a. Aktivitas belajar Menurut Wurianingrum (2007) rumus m enentukan tingkat aktivitas siswa di setiap siklus adalah sebagai berikut: Keterangan: K T S R = Keaktifan = Tingkat Keaktifan Tinggi = Tingkat Keaktifan Sedang = Tingkat Keaktifan Rendah = Jumlah Siswa Kategori: T S R = Tinggi (jika memenuhi skor 8-11 indikator keaktifan) = Sedang (Jika memenuhi skor 5-7 indikator keaktifan) = rendah (jika memenuhi skor 0-4 indikator keaktifan) b. Penilaian hasil belajar (rata rata)

36 Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif diambil dari rata rata nilai tes yang diperoleh setiap akhir siklus (Khotimah: 2009) Keterangan: = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: