BAB I PENDAHULUAN. perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

Jumlah % 1 < Jumlah Jlh % jlh %

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam etnis dan setiap etnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia, baik

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Suku ini banyak mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. kecamatan yang berbeda bisa ditemukan hal-hal yang menunjukkan bahasa itu

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan. komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum, 1 dimana setiap perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan ide-ide ataupun gagasannya kepada orang lain. Samsuri (1987:4)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. paranak dan pihak perempuan atau parboru. Perkawinan mengikat kedua belah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Situs Makam Sisingamangaraja XII yang ada di Soposurung Balige

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang

BAB I PENDAHULUAN. Levinson (1987: 60) disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Menurut Yule

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

BAB I PENDAHULUAN. bentukan manusia yang tidak lahir begitu saja yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi berbahasa. Tindak tutur merupakan tindakan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 7.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan di lapangan dan hasil analisis data yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti melakukan batasan

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran untuk dapat memanfaatkan isi dunia ini. Selain itu manusia. yang dilalui untuk dapat mempertahankan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI,DAN TINJAUAN PUSTAKA. Irawati (2011 : 6) menyatakan bahwa konsep merupakan ide-ide, penggambaran halhal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Pak-pak, Toba, Mandailing dan Angkola. (Padang Bolak), dan Tapanuli Selatan (B. G Siregar, 1984).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

11. TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam peristiwa tetap yang biasanya terjadi di masyarakat yang. bersangkutan. Koentjaranigrat (1984: )

BAB I PENDAHULUAN. perasaanya. Sebagai masyarakat yang berinteraksi mereka mempunyai penilaian

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat. Semua

I. PENDAHULUAN. terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 13 TAHUN 2000 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

BAB I. Pendahuluan. pertama (gewesten) dan keresidenan Tapanuli merupakan salah satunya.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Malinowyki mengemukakan bahwa cultural determinan berarti segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara multikulturalis yang memiliki ribuan pulau,

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. garis keturunan berdasarkan garis bapak (patrilinial), sedangkan pada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu daerah di Indonesia dan suku Simalungun menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya,

BAB I PENDAHULUAN. maupun pria sama-sama memiliki kesempatan untuk bisa aktif di bidang politik

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

KATA SAPAAN KEKERABATAN MARGA RANAU. Hetilaniar, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. suku bangsa. Unsur-unsur kebudayaan itu dirangkai dalam istilah-istilah budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB V PENUTUP. Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak. Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran dan perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi untuk menjalin menjalin hubungan yang erat. Bahasa juga sebagai hasil budaya, mengandung nilai-nilai sosial masyarakat penuturnya (Sumarsono, 2004: 21). Bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya, bahkan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan itu. Sebagai produk sosial atau budaya tentu bahasa merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa bahasa manusia tidak dapat mengerjakan sesuatu dengan lancar. Bahasa merupakan ciri kepribadian yang baik dan buruk, ciri dari masyarakat tertentu, bangsa maupun negara. Melalui bicara seseorang dapat ditangkap dan dimengerti bukan saja keinginannya, tetapi juga latar belakang pendidikan, pergaulan, adat-istiadat, dan sebagainya. Bahasa daerah merupakan bahasa yang ada di suatu daerah yang biasanya digunakan untuk saling berkomunikasi misalnya, bahasa Batak. Bahasa Batak merupakan bahasa yang ada di daerah Batak Toba. Masyarakat Batak Toba menggunakan bahasa Batak sebagai sarana komunikasi dan sekaligus untuk mempererat hubungan diantara mereka. Bahasa Batak Toba digunakan sebagai alat komunikasi oleh suku Batak Toba. Suku Batak Toba ini pada umumnya mendiami beberapa daerah tingkat dua, yaitu Kabupaten

Tapanuli Utara yang berpusat di Tarutung, Kabupaten Toba Samosir yang berpusat di Balige, Kabupaten Humbang Hasundutan yang berpusat di Dolok Sanggul, dan Kabupaten Samosir yang berpusat di Pangururan dengan luas wilayah 10.605,3 km 2. Kemudian, suku ini menyebar ke daerah-daerah di seluruh Indonesia dan banyak bermukim di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, sehingga orang-orang yang berada di luar Sumatera Utara mengidentikkan Medan dengan suku Batak. Bahasa Batak Toba menjadi aset kekayaan linguistik kebudayaan Indonesia. Bahasa ini mempunyai peranan dan tugas yang sama dengan bahasa daerah lain terhadap perkembangan bahasa Indonesia, baik dari segi faktor penunjang maupun sebagai sumber bahan khususnya untuk menambah kosa kata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Batak Toba perlu dibina, dipelihara, dan dilestarikan sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 tentang fungsi dan kedudukan bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Batak Toba merupakan bagian dari bahasa-bahasa daerah yang hidup di Indonesia yang berfungsi sebagai alat komunikasi antarindividu dan antarmasyarakat yang mengenal bahasa tersebut. Masyarakat yang memiliki budaya dan adat-istiadat, mempunyai norma-norma tertentu dalam berkomunikasi. Demikian halnya dengan masyarakat Batak Toba dalam pergaulan, menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan pada orang lain tidak terlepas dari adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat tesebut sehingga masyarakat Batak Toba mempunyai tutur sapa dalam berkomunikasi antarindividu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Kelancaran komunikasi ini sangat ditentukan oleh tutur sapa yang telah disepakati bersama dalam masyarakat Batak Toba. Dalam tutur sapa, diperlukan penggunaan kata sapaan yang tepat. Menurut Kridalaksana (1985:14), kata sapaan merujuk pada kata atau ungkapan yang dipakai untuk menyebut dan memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa.

Dalam kata sapaan, pelaku itu dibagi menjadi tiga yakni: 1. Pembicara, yakni pelaku atau orang pertama yang membicarakan sesuatu. 2. Orang yang diajak berbicara atau orang kedua, yang menjadi lawan bicara. 3. Orang yang disebutkan dalam pembicaraan. Dalam tutur sapa, dibutuhkan kesantunan dalam berbahasa. Kesantunan berbahasa itu dapat dilihat dalam pemakaian kata sapaan. Oleh karena itu, masayarakat Batak Toba memiliki kesantunan dalam bertutur antara lain: 1. ama adalah sapaan untuk orang tua laki-laki. 2. Ina/ Inong adalah sapaan untuk orang tua perempuan. 3. Oppung adalah sapaan untuk orang tua dari bapak dan ibu. 4. Tulang adalah sapaan untuk saudara laki-laki dari ibu berada pada pihak tondong (famili dari pihak laki-laki ke pihak perempuan). 5. Nantulang adalah sapaan untuk istri tulang. 6. Amangboru adalah sapaan untuk suami saudara perempuan dari ayah atau bapak. 7. Namboru adalah sapaan untuk saudara perempuan dari ayah atau istri dari amangboru. Kata sapaan yang digunakan pada pertuturan tersebut menunjukkan hubungan yang baik antara kedua pihak. Dalam bahasa Batak Toba, kata sapaan itu bagian dari adat. Artinya, setiap sebutan, panggilan yang diwujudkan dalam kata sapaan harus digunakan pada waktu dan konteks yang tepat. Kesalahan penggunaan kata tersebut menjadi sebuah penilaian yang menentukan hubungan bermasyarakat. Oleh karena itu, kata sapaan dalam bahasa Batak Toba sangat perlu diketahui oleh masyarakat luas karena ini merupakan warisan dari budaya Batak. Hal ini yang membuat penulis tertarik sehingga memilih judul Kata Sapaan dalam Bahasa Batak Toba.

1.2 Masalah Dalam penelitian ini, penulis akan menentukan masalah apa yang akan dibahas. Dalam hal ini, sudah menentukan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1. Kata sapaan apakah yang digunakan dalam bahasa Batak Toba? 2. Bagaimanakah penggunaan kata sapaan dalam bahasa Batak Toba? 1.3 Batasan Masalah Penelitian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena peneliti bahasa memerlukan waktu serta kemampuan dan pengetahuan tentang bahasa yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti membatasi objek penelitian pada kata sapaan dalam bahasa Batak Toba. Di samping itu, daerah penelitian dibatasi, yaitu daerah Sarudik, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dibahas, tujuan dari penelitian ini adalah: a. Menjelaskan kata sapaan apa yang digunakan dalam bahasa Batak Toba. b. Menjelaskan bagaimana pemakaian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba.

1.4.2 Manfaat Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pemakaian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba. b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional. c. Untuk memaparkan dengan jelas tutur sapa dalam bahasa Batak Toba yang hidup dalam masyarakat BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003:588). Menurut Kridalaksana (2001:17) konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apapun yang berada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Jadi konsep merupakan gambaran awal sebuah penelitian konvensi dan ketentuan yang berguna pada pembahasan selanjutnya. 2.1.1 Kata Sapaan Kata sapaan ialah seperangkat kata atau ungkapan yang dipakai untuk menyebut atau memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa (Kridalaksana, 2008:14). Kata sapaan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk menempatkan posisi yang tepat. Dalam berinteraksi kata sapaan digunakan sebagai bagian dari tutur sapa. Kata sapaan menjadi