BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA FORD-FULKERSON TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), yang dalam hal ini:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I. MASALAH TRANSPORTASI KHUSUS

BAB II LANDASAN TEORI

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

MODEL ARUS JARINGAN. Pertemuan 9

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 &12. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF BERBOBOT DENGAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIS. Oleh Novia Suhraeni 1, Asrul Sani 2, Mukhsar 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013. Graf Berarah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI GRAF DALAM RENCANA TATA RUANG KOTA

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah.

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

Transkripsi:

39 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Teori graf merupakan salah satu cabang matematika yang paling banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari hari. Salah satu bentuk dari graf adalah Flow-network, yaitu graf berarah yang tiap sisinya mempunyai kapasitas tertentu. Flow-network ini memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Flow-network sering digunakan untuk memodelkan sistem lalu lintas, sebuah sistem yang sering menjadi masalah utama dalam kehidupan, terutama di kota besar, serta sistem pipa air. Salah satu masalah yang sering muncul dalam Flow-network adalah Maximum-flow Problem. Secara sederhana graf didefinisikan sebagai kumpulan titik yang di hubungkan oleh garis. Secara matematis, graf adalah pasangan himpunan (V, E) dimana V adalah himpunan tak kosong yang memiliki elemen disebut simpul (vertices) dan E adalah kumpulan dari dua elemen subsets V yang disebut busur (edges). Simpul direpresentasikan dengan titik dan busur direpresentasikan dengan garis. Dapat dilihat pada gambar 2.1 contoh graf (V.E) dimana:

4 Gambar 2.1. Graf (V,E) (Farizal, 213). V ={A,B,C,D,E,F, G,H,I}. dan E ={{A,B},{A,C},{B,D},{C,D},{C,E},{E,F},{E,G},{H,I}} Dalam teori graf, Network- flow adalah graf terarah dimana setiap edge-nya memiliki kapasitas dan setiap edge memiliki aliran. Nilai dari aliran dalam suatu edge tidak dapat melampaui kapasitas dari edge tersebut. Sering kali dalam research operasi, graf terarah disebut jaringan, vertices-nya disebut dengan nodes dan edge-nya disebut arcs. Diberikan G (V,E) adalah graf terarah tertutup di mana disetiap edge-nya c(u,v) E E, dimana E adalah bilangan positif, nilai kapasitas sebenarnya c(u,v) (Syahdatina, 27). Graf G adalah pasangan (V(G),E(G)) dengan (V(G)) adalah himpunan tidak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik, (E(G)) adalah himpunan (mungkin kosong) pasangan tak berurutan dari titik- titik berbeda di (V(G)) yang disebut sisi. Banyaknya unsur di V(G) disebut order dari G dan dilambangkan dengan p(g), dan banyaknya unsur di E(G) disebut ukuran dari G dan di lambangkan dengan q(g). Jika graf yang dibicarakan hanya graf G, maka order dan ukuran dari G masingmasing cukup ditulis p dan q. Graf dengan order p dan q di sebut graf-(p,q). Nama Graf diberikan karena graf dapat disajikan secara grafik atau gambar, dan justru dengan bentuk gambar inilah sifat-sifat graf dapat dikenali secara detail. Titik disajikan dalam bentuk noktah atau lingkaran kecil dan sisi disajikan dalam bentuk garis atau kurva yang memasangkan dua titik.

41 Perhatikan graf G yang memuat himpunan titik V(G) dan himpunan sisi E(G) seperti berikut ini: V(G) = {a,b,c,d,e} E(G) = {(a, b), (a, c), (a, d), (b, d), (b, c), (d, e)} Graf G tersebut secara lebih jelas dapat di gambar sebagai berikut: a e 2 c G : e 1 e 3 e b e 4 e 6 d Gambar 2.2 Graf G (Sanjaya, 214). Graf G mempunyai titik sehingga order G adalah p =. Graf G mempunyai 6 sisi sehingga ukuran graf G adalah 6. Graf G dengan himpunan titik dan sisi masing-masing V(G) = {a, b, c, d, e} E(G) = {(a, b), (a, c), (a, d), (b, d), (b, c), (d, e)} Dapat juga ditulis dengan V(G) = {a, b, c, d, e} E(G) = {e 1, e 2, e 3, e 4, e, e 6 } Dengan

42 e 1 = (a, b) e 2 = (a, c) e 3 = (a, d) e 4 = (b, d) e = (b, c) e 6 = (d, e) Sisi e = (a, b) di katakan menghubungkan titik a dan b. Jika e = (a, b) adalah sisi graf G, maka a dan b disebut terhubung langsung (adjacent), a dan e serta b dan e disebut terkait langsung (incident), dan titik a dan b disebut ujung dari e. Dua sisi berbeda e 1 dan e 2 di sebut terhubung langsung (adjacent), jika terkait langsung pada satu titik yang sama. Untuk selanjutnya, sisi e = (a, b) akan ditulis e = ab (sanjaya, 214). 2.1.2 Graf Berbobot Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah nilai atau bobot. Bobot pada setiap sisi graf dapat berbeda-beda bergantung pada masalah yang dimodelkan. Bobot dapat menyatakan jarak antara dua buah kota, biaya perjalanan antara dua buah kota, waktu tempuh antara dua buah kota, waktu tempuh pesan antara simpul komunikasi dengan simpul komunikasi lainya, ongkos produksi dan sebagainya. Graf berbobot juga sering dikaitkan dengan istilah graf berlabel. Untuk membuat label, masing-masing vertex diberi sebuah label dan setiap edge diberikan sebuah nilai atau bobot. Tampilan graf berlabel dapat dilihat pada Gambar 2.3 P 9 Q 6 7 12 6 T R 9 S

43 Gambar 2.3 Graf Berbobot (Sanjaya, 214). 2.1.3 Representasi Graf Pada Komputer Meskipun menggambar merupakan cara yang mudah untuk menjelaskan suatu graf, cara ini tentunya mempunyai kelemahan ketika akan menyimpan data tentang graf dalam komputer, atau ketika akan mengkaji sifat-sifat suatu graf melalui hitungan matematis. Mepresentasikan graf dalam bentuk matriks akan memberikan kemudahan bagi sesorang yang senang menggunakan komputer ketika mengkaji informasi atau menyelesaikan permasalahan yang melibatkan graf. Matriks keterhubungan suatu graf G adalah matriks simetri dengan unsur dan 1 dan memuat nilai pada diagonal utamanya. Hal ini karena graf tidak memuat loop dan tidak memuat sisi paralel. Perhatikan contoh berikut. Misalkan graf G dengan himpunan titik V(G) = {v 1, v 2, v 3, v 4 } dan himpunan sisi E(G) = {v 1 v 2, v 1 v 4, v 2 v 3, v 2 v 4, v 3 v 4 } Maka, diagram dan matriks keterhubungan graf G sebagai berikut: V 1 V 2 v 1 v 2 v 3 v 4 V 4 V 3 v 1 v 2 v 3 v 4

44 Gambar 2.4 Diagram dan Matriks Keterhubungan Graf G (Sanjaya, 214). Derajat suatu simpul deg(v) adalah banyaknya ruas yang menghubungkan suatu simpul. Secara umum, jika graf G dengan order p (p 1) dengan himpunan titik V(G) = {v 1,v 2, v p } dan A (G) = [a ij ], 1 i, j p adalah matriks keterhubungan dari G, maka: deg (v i ) = Hal yang sama juga berlaku jika menghitung derajat titik melalui kolom, yaitu: deg (v i ) = Dengan melihat matriks keterhubungan dari graf G dapat diperoleh bahwa: a 11 + a 12 + a 13 + a 14 = + 1 + + 1 = 2 = deg(v 1 ), a 21 + a 22 + a 23 + a 24 = 1 + + 1 + 1 = 3 = deg(v 2 ), a 31 + a 32 + a 33 + a 34 = + 1 + + 1 = 2 = deg(v 3 ), dan a 41 + a 42 + a 43 + a 44 = 1 + 1 + 1 + = 3 = deg(v 4 ). Dari diagram terlihat bahwa: deg(v 1 ) = 2, deg(v 2 ) = 3, deg(v 3 ) = 2, dan deg(v 4 ) = 3. 2.2 Jenis-Jenis Graf 1. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis: Graf sederhana (simple graf).

4 Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana. Graf tak-sederhana (unsimple-graf / multigraf). Graf yang mengandung ruas ganda atau gelung dinamakan graf taksederhana (unsimple graf atau multigraf). 2. Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis: Graf berhingga (limited graf) Graf berhingga adalah graf yang jumlah simpulnya, N, berhingga. Graf tak-berhingga (Unlimited graf) Graf yang jumlah simpulnya, n, tidak berhingga banyaknya disebut graf tak Berhingga. 3. Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf di bedakan atas 2 jenis: Graf tak-berarah (undirected graf) Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut Graf tak-berarah. Graf berarah (Directed Graf atau di graf) Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah (a) G Dua buah graf pada Gambar 2. adalah graf berarah. Gambar 2.. graf berarah, (b) Graf-ganda berarah (Farizal, 213).

46 2.3 Network-Flow Jaringan transportasi adalah sebuah graf berarah yang sederhana dengan setiap sisi mempunyai kapasitas dengan sejumlah syarat sebagai berikut: 1. Terdapat satu simpul didalam graf itu yang tidak mempunyai sisi masuk disebut dengan sumber. 2. Terdapat satu simpul didalam graf itu yang tidak mempunyai sisi keluar disebut dengan tujuan. 3. Pembobot setiap sisi C i j dari suatu sisi berarah (i, j) merupakan sebuah bilangan real non negatif disebut dengan kapasitas sisi (i, j) (Johnsonbaugh, 1986). Gambar : aliran setiap sisi (farizal, 213). Gambaran aliran setiap sisi CAB = 6,CAD = 8, CAC = 3, CBC = 9, CCD =, CCE = 7, CDE = 1. Flow-network adalah sebuah graf berarah yang tiap sisinya memiliki kapasitas/bobot dan pada tiap sisi tersebut terdapat arus (flow) yang mengalir antara 2 simpul yang mengapit sisi tersebut. Jumlah arus yang mengalir pada tiap sisi harus lebih kecil atau sama dengan kapasitas sisi tersebut. Pada aplikasinya, sebuah graf berarah sering disebut dengan Network. Jumlah arus yang mengalir pada tiap sisi harus lebih kecil atau sama dengan kapasitas sisi tersebut. Pada aplikasinya, sebuah graf berarah sering disebut dengan network. Setiap arus (flow) yang ada dalam network, harus memenuhi sebuah batasanya itu arus yang masuk pada suatu simpul harus sama dengan arus yang keluar pada simpul tersebut, kecuali pada source, yang keluarnya lebih besar dari arus masuk, dan sink, yang arus masuknya lebih besar dari arus keluar sebuah network biasanya digunakan untuk memodelkan sistem lalu lintas, saluran pipa, sirkuit elektrik dapat dilihat pada gambar 2.6 Network-flow

47 Gambar 2.6. Network-Flow. (Septiana, 21) 4. Arus (flow) pada network, harus: Arus yg mengalir kapasitas sisi yg dialiri. Arus masuk ke node = arus keluar dari node, kecuali pada source. Sedangkan pada sink, arus masuk > arus keluar. Biasa digunakan untuk memodelkan sistem lalu lintas. Saluran pipa, sirkuit elektrik, dsb (Shella, 21). Network banyak dipakai dalam banyak hal untuk kegunaan yang berbeda-beda. Jaringan transportasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi adalah contohcontoh dimana network ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Representasi network juga dipakai dalam produksi, distribusi, project planning, penempatan fasilitas, manajemen resource dan financial planning suatu network diperlukan karena memberi gambaran visual dan bantuan konseptual yang lebih jelas untuk memotret hubungan antar komponen dalam sistem yang sering dijumpai dalam banyak kasus. Dalam konteks optimasi, perkembangan metodologi maupun aplikasi network termasuk yang cepat. Banyak temuan baru dalam hal algoritma yang berkenaan dengan permasalahan network flow membawa pengaruh besar dalam struktur data dan manipulasi data dalam Bidang Ilmu Komputer. Dengan berkembangnya ilmu komputer, memungkinkan penyelesaian problem Network-Flow dengan bantuan software terutama untuk masalah-masalah besar yang beberapa tahun

48 sebelumnya tidak terpecahkan. Banyak permasalahan Network flow yang sebenarnya berbentuk linear programming. Sebagai contoh, masalah transportasi atau assignment yang kita bahas sebelumnya. Dalam bab ini akan kita bahas beberapa aplikasi Network flow. Macam-macam Aplikasi Network-Flow antara lain: 1. Shortest-Path Problem. 2. Minimum Spanning Tree Problem. 3. Maximum Flow Problem. 4. Minimum Cost Flow Problem (Habibi, 28). 2.4 Maximum-Flow Problem Secara sederhana, Maximum-flow problem dapat dideskripsikan sebagai masalah pencarian untuk mencari arus maksimum yang dapat mengalir pada sebuah network yang hanya memiliki sebuah source dan sebuah sink. model aliran Maximum (Maximum flow), sesuai dengan namanya adalah sebuah model yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai maximum seluruh arus di dalam sebuah sistem jaringan. Contoh aliran maximum pada sebuah jaringan adalah jaringan listrik, pipa saluran, dan jalur lalu lintas dalam sebuah sistem jaringan yang tertutup. Kapasitas pada setiap jaringan akan membatasi jumlah arus atau aliran yang melewatinya. model aliran maximum mempunyai tujuan untuk memaksimalkan jumlah arus yang melewati jaringan dalam sebuah sistem jaringan. Hal ini tentunya sangat umum terjadi pada bidang transportasi, produksi, komunikasi, dan distribusi (Fakhri, 28). Aplikasi dari Maximum-flow problem ini adalah sebagai berikut: Terdapat pipa-pipa yang berhubungan, dengan kapasitas / daya tampung yang berbeda beda. Pipa pipa ini terhubung dengan sebuah keran, berapa volume maximum air yang dapat dialirkan dari penampungan air sampai dengan keran di rumah kita. Merujuk pada teori graf, pada Maximum -flow problem kita diberikan sebuah Network-Graf berbobot dan berarah. Dan di setiap sisinya terdapat kapasitas c yang di asosiasikan dengannya, simpul awal kita sebut sebagai source, dan simpul akhir sink. Kita disuruh mencari nilai f yang

49 memenuhi persyaratan f c untuk setiap sisi selain source dan sink, dan jumlah nilai f yang masuk kedalam suatu sisi pasti sama dengan jumlah nilai yang meningalkannya. Kemudian kita akan mencari nilai maximum f yang memenuhi persyaratan di atas. Gambar di bawah ini menunjukkan solusi optimal untuk salah satu permasalahan di atas, setiap sisi di labeli dengan sebuah nilai f/c yang dia sosiasikan dengannya: Gambar 2.7 Maximum-Flow pada sebuah Flow-Network (fackhry,28). Pada gambar di atas, kita di minta untuk mencari arus maksimal yang dapat mengalir dari simpul s (source) ke simpul t (sink) melalui beberapa sisi yang masing masing memilik kapasitas tertentu. Dengan melihat gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa arus maksimal yang dapat mengalir pada Network di atas adalah satuan (Sedgewick, 22). Mencari penugasan suatu aliran pada suatu jaringan kerja sehingga aliran yang sampai ke tujuan maksimal. Dan menentukan aliraan aliran maximum yang dapat mengalir dalam suatu graf ( misal : air, bandwidth). Secara formal : bagaimana mengotimalkan material dalam sebuah graf dari source ke sink, tanpa melanggar melaggar konstrain (Rosyida, 26). Pada Maximum Flow Problem, sering dijumpai istilah sebagai berikut: Network N Network N adalah di graph berbobot yang memiliki suatu titik sumber dan satu titik tujuan. Pada titik sumber, tidak terdapat sisi masuk, sedangkan pada titik tujuan tidak terdapat sisi keluar, bobot tiap sisi pada suatu network adalah kapasitas (C) sisi tersebut.

Walk (jalan) Misalkan titik U dan V (tidak harus berbeda ) pada suatu graf G. Jalan (walk) (u, v) di G adalah titik. Flow (f) Flow (f) merupakan suatu bilangan tak negatif yang di definisikan pada tiap sisi pada suatu network yang memenuhi Fij < Cij untuk sebarang sisi (i,j) pada network tersebut. Setiap arus (flow) yang ada dalam Network, harus memenuhi sebuah batasan yaitu arus yang masuk pada suatu simpul harus sama dengan arus yang keluar pada simpul tersebut, kecuali pada source, yang arus keluarnya lebih besar dari arus masuk, soure dan sink, yang arus masuknya lebih besar dari arus keluar. Residual Network Residual Network merupakan Network dengan ketentuan pelabelan sisinya adalah sebagai berikut: C (i,j) = C(i,j) F(i,j), C (j,i) = F(i,j). Secara umum Maximum-flow bisa dijelaskan sebagai berikut: 1. Semua aliran barang melalui suatu network yang berarah dan tersambung dari node awal ke node akhir. Node awal disebut sumber dan node akhir disebut tujuan. 2. Node sisa yang lain dinamakan node antara. 3. Aliran dalam satu cabang hanya di perbolehkan ke arah yang ditunjukkan oleh anak panah dimana jumlah maximum di berikan sebagai kapasitas cabang tersebut. Pada node sumber, semua cabang mengarah meninggalkan node. Pada node tujuan semua cabang mengarah masuk ke node. 4. Tujuannya adalah memaximumkan jumlah total yang bisa diangkut dari sumber ke tujuan. Jumlah yang diangkut ini bisa dikatakan jumlah yang meninggalkan sumber atau jumlah yang sampai pada tujuan.

1 2. Contoh Aplikasi Maximum-Flow Problem 1. Maksimasi aliran dalam jaringan distribusi suatu perusahaan dari pabrik ke pelanggan. 2. Maksimasi aliran dalam jaringan suplai suatu perusahaan dari vendor ke pabrik-pabriknya. 3. Maksimasi aliran minyak dalam sistem perpipaan. 4. Maksimasi aliran air dalam distribusi air PDAM.. Maksimasi aliran kendaraan dalam jaringan transportasi. 6. Maksimasi pesan dalam suatu jaringan telekomunikasi. Meskipun Maximum-flow bisa diformulasikan sebagai linear programming, namun ada algoritma yang cukup efisien untuk menyelesaikannya. Suatu network diperlukan karena memberi gambaran visual dan bantuan konseptual yang lebih jelas untuk memotret hubungan antar, komponen dalam sistem yang sering dijumpai dalam banyak kasus. Dalam konteks optimasi, perkembangan metodologi maupun aplikasi Network termasuk yang cepat. Banyak temuan baru dalam hal algoritma yang berkenaan dengan permasalahan Network- flow membawa pengaruh besar dalam struktur data dan manipulasi data dalam bidang ilmu komputer. Dengan berkembangnya Ilmu Komputer, memungkinkan penyelesaian problem Network -flow dengan bantuan software terutama untuk masalah-masalah besar yang beberapa tahun sebelumnya tidak terpecahkan. Banyak permsalahan Network-flow yang sebenarnya berbentuk linear programming. 2.7 Model Aliran Maksimum ( Maximal Flow ) Model Aliran Maximum ( Maximal-flow ), sesuai dengan namanya adalah sebuah model yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai maksimum seluruh arus di dalam sebuah system jaringan. Jaringan listrik, pipa saluran dan jalur lalu lintas dalam sebuah system jaringan yang tertutup. adalah contoh contohnya. Kapasitas pada setiap jaringan hubungan akan membatasi jumlah arus atau aliran yang melewatinya. Sebagai contoh, sebuah kabel listrik dengan kapasitas 1 ampere akan segera terbakar

2 apabila kita memaksa kabel itu dilewati oleh arus ampere pada tingkat tegangan yang sama. Contoh lain, lalu lintas pada sebuah arus jalan searah akan macet apabila kemampuannya untuk menampung jumlah kendaraan terlampaui. Situasi yang telah dijelaskan oleh kedua contoh di atas merupakan pusat perhatian model aliran maximum yang mempunyai tujuan untuk memaksimumkan jumlah arus yang melewati jaringan hubungan dalam sebuah sistem jaringan. Hal ini tentunya sangat umum terjadi pada bidang bidang transportas, produksi/operasi, komunikasi dan distribusi (veriyen, 212). 2.8 Prosedur Maximal Flow 1. Cari dan temukan path dari titik sumber ke titik lokasi tujuan yang memiliki arah dengan aliran kapasitas yang lebih besar dari nol untuk seluruh segitiga di dalam path. Jika tidak ada path yang tersedia, berarti optimal solution telah tercapai 2. Cari di aliran kapasitas yang paling kecil (S f ) di dalam path yang terpilih di Step 1. Lakukan perubahan di dalam aliran di dalam jaringan dengan mengirimkan sejumlah (S f ). 3. Untuk path yang terpilih di Step 1, kurangkan seluruh arus kapasitas dengan (Sf) di node arah masuk dan tambahkan di arus balik node sebesar (Sf) 4. Ulangi Step 1.

3. Hentikan algoritma, ketika di node arah lebih kecil dari nol. Contoh : Aliran Maximum Iteration 1 : 1 1 2 1 1 2 3 sourse 3 2 1 4 4 1 1 4 7 1 sink 1 3 6 2 2 1 2-7 1 < 3 < 4 Minimum = 1 Kemudian nilai yang ada pada iterasi pada 1, 2,, 7 di kurangi dengan nilai minimum atau dari nilai terkecil yang telah didapat sebelumnya, sehingga mendapatkan hasil.

4 1 3 1 1 3 1 2 7 Iteration 2 : 2 1 1 1 2 1 1 2 2 3 Source 4 1 1 2 1 2 1 1 4 7 1 sink 1 3 6 2 2 1 2-4 - 7 1 < 2 < 2 < 3 Minimum = 1 liter air

Kemudian nilai yang ada pada iterasi pada 1, 2, 4,, 7 di kurangi dengan nilai minimum yang telah di dapat sebelumnya, sehingga mendapatkan hasil. 2 1 2 2 1 1 1 1 2 4 7 Iteration 3 : 2 2 1 1 1 1 2 2 Source 1 1 4 1 7 sink 1 3 1 2 1 1 3 6 2 2 1 3-4 - 7 1 < 1 < 1 < 4 Minimum = 1 liter air Kemudian nilai yang ada pada iterasi pada 1, 3, 4,, 7 di kurangi dengan nilai minimum yang telah di dapat sebelumnya, sehingga mendapatkan hasil.

6 1 3 1 4 1 3 7 3 1 Iteration 4: 2 2 1 1 1 1 2 Source 1 1 1 3 1 2 1 4 7 2 sink 1 1 3 6 2 2

7 1-3 - 4-7 < 1 < 3 Minimum = liter air Kemudian nilai yang ada pada iterasi pada 1, 3, 4, 7 di kurangi dengan nilai minimum yang telah di dapat sebelumnya, sehingga mendapatkan hasil. 1 4 7 2 1 3 1 Iteration :

8 2 2 1 1 2 Source 2 1 1 2 1 4 7 1 2 1 Sink 3 1 3 6 2 2 2 1 3-6 - 7 2 < 2 < 2 Minimum = 2 liter air Kemudian nilai yang ada pada iterasi pada 1, 3,6,7 di kurangi dengan nilai minimum yang telah di dapat sebelumnya, sehingga mendapatkan hasil. 1 7 3 3 6 2 2