AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2. PENGAMPU Nugraeni

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

Akuntansi Keuangan Lanjutan Dy Ilham Satria, SE,. M. Si

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

PERTEMUAN 1 PENGGABUNGAN USAHA

PERTEMUAN 1 & 2 PENGGABUNGAN USAHA

Business Combination (Penggabungan Usaha)

TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB V. Laporan Konsolidasi Pada Tanggal Akuisisi

Catatan 31 Maret Maret 2010

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

Akuntansi Penggabungan Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PANJANG LONG-TERM INVESTMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

.hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PERTEMUAN 7 & 8. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

L2

Penggabungan Usaha dan Investasi Saham

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpisah (PSAK 22, 2010). Baker, Lembke, dan King (2010) mendefinisikan

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

BAB II LANDASAN TEORITIS

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

Laporan Keuangan Kosolidasi Perolehan Perusahaan Anak

Merger dan Akuisisi Pengertian Merger dan Akuisisi Merger Akuisisi Jenis-jenis Merger dan Akusisi a. Merger b. Konsolidasi c.

Analisis Aktivitas Pendanaan

30 Juni 31 Desember

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Tujuan Penggabungan Usaha

LAPORAN KEUANGAN NERACA

PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS

PERTEMUAN 9,10& 11 KONSOLIDASI - PERUBAHAN KEPEMILIKAN

AN INTRODUCTION TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT (LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI-SUATU PENGANTAR)

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan entitas yang baru tersebut

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

JUMLAH AKTIVA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGGUNAAN METODE BY PURCHASE DAN POOLING OF INTEREST DALAM RANGKA PENGGABUNGAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) DAN EFEKNYA TERHADAP PAJAK PENGHASILAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

AKUNTANSI INVESTASI

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

PSAK 19 ASET TIDAK BERWUJUD (REV 2009)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian dunia. Sebagai akibat dari kemajuan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

Buku : Floyd A. Beams, Advance Accounting

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

Penggabungan Usaha. A. Pengertian dan Bentuk Badan Usaha

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 21 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

JUMLAH ASET LANCAR

AKUNTANSI INVESTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 06 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

Transkripsi:

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 PENGAMPU Nugraeni

PENGGABUNGAN USAHA DEFINISI Dalam PSAK No. 22 paragraf 8 disebutkan bahwa : Penggabungan usaha (Business Combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain...\..\..\s2\tm-2\ta\accounting Theory\Bapak\PSAK\PSAK 22 Akuntansi Penggabungan Usaha.pdf SIFAT PENGGABUNGAN USAHA 1. Integrasi horisontal 2. Integrasi vertikal 3. Konglomerasi

BENTUK PENGGABUNGAN 1.Merger 2.Konsolidasi 3.Akuisisi Alasan penggabungan: 1. Keunggulan biaya 2. Risiko yang lebih rendah 3. Memperkecil keterlambatan operasi 4. Menghindari pengambilalihan 5. Akuisisi aktiva tidak berwujud 6. Alasan-alasan lain

Integrasi horisontal penggabungan perusahaanperusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama. Integrasi vertikal penggabungan perusahaan dengan operasi pada tahap produksi atau distribusi atau keduanya yang berbeda, tetapi berurutan. Konglomerasi penggabungan perusahaan-perusahaan dengan fungsi produk atau jasa atau keduanya yang tidak saling berhubungan dan beragam. Merger Memerlukan pembubaran semua entitas yang terlibat kecuali satu entitas. Terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih semua operasi dari entitas bisnis lainnya dan entitas itu yang dibubarkan.

Konsolidasi Memerlukan pembubaran semua entitas bisnis yang terlibat dan membentuk perusahaan baru. Terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambilalih aktiva dan operasi dari dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah dan entitas yang sebelumnya terpisah tersebut dibubarkan. Akuisisi Ketika suatu perusahaan memperoleh aktiva produktif dari entitas bisnis lain dan mengintegrasikan aktivaaktiva tersebut ke dalam operasinya

Konsep akuntansi penggabungan usaha Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak (subsidiary) ketika perusahaan lain memperoleh mayoritas (lebih dari 50%) saham berhak suara yang beredar. Jadi satu perusahaan tidak perlu memperoleh semua saham perusahaan lain untuk melakukan penggabungan usaha

Metode penggabungan usaha APB Opinion No. 16 dan ARB 40 menyatakan ada 2 metode penggabungan usaha yaitu: 1. Metode penyatuan kepemilikan (pooling of interes method) 2. Metode pembelian (purchase method)

FASB statement No. 141 melarang penggunaan penyatuan kepemilikan, alasannya: 1. Penyatuan kepemilikan memberikan informasi yang kurang relevan kepada pemakai laporan 2. Penyatuan kepemilikan mengabaikan pertukaran nilai ekonomi dalam transaksi dan membuat evaluasi kinerja selanjutnya menjadi tidak mungkin. 3. Membandingkan perusahaan-perusahaan dengan menggunakan metode alternatif sulit dilakukan oleh investor

4. Dalam penyatuan kepemilikan, apabila penggabungan dilakukan bukan pada awal tahun, maka akan merugikan pemilik lama, karena nantinya diakhir tahun laporan keuangan menjadi gabungan. 5. Dalam penggabungan dengan penyatuan kepemilikan, dasar pencatatannya adalah nilai buku, sehingga tidak mencerminkan nilai sekarang dari aset sebelum bergabung.

METODE PEMBELIAN ASUMSINYA Pemilik dari perusahaan yang digabung menyerahkan aktiva bersihnya dengan diganti saham perusahaan yang lebih kuat atau mengganti dengan uang aktiva lancar. PROSEDURNYA 1. Menyesuaikan nilai aktiva dari perusahaan yang dikuasai, dengan nilai yang lebih wajar (biasanya nilai pasar) 2. Mencatat transaksi pembelian pada harga yang sudah disesuaikan. 3. Selisih antara nilai aktiva dengan saham yang diserahkan dimasukkan kedalam rekening agio saham, dan tidak pada laba yang ditahan, atau tidak ada pencatatan laba yang ditahan atas pembelian. 4. Dalam laporan keuangan gabungan semua aktiva dinilai sebesar harga perolehan, yaitu sebesar saham yang diserahkan/sebesar kas yang dibayarkan setelah dikurangi utang-utang.

Kategori dalam memberikan nilai wajar dalam metode pembelian sbb: 1. Sekuritas yang dapat diperjualbelikan (marketable securiies) nilai wajar 2. Persediaan barang jadi dan barang dagangan nilai realisasi bersih dikurangi laba yang wajar 3. Persediaan barang dalam proses nilai realisasi bersih dikurangi laba yang wajar 4. Bahan baku nilai penggantian saat itu (current replacement cost)

5. Piutang nilai sekarang yang ditentukan dengan suku bunga berjalan, dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 6. Pabrik dan peralatan (plant and equipment) nilai pengganti saat itu untuk kapasitas yang sama jika aktiva akan digunakan, dan nilai realisasi bersih jika aktiva akan dijual 7. Aktiva lainya, termasuk tanah, sumberdaya alam, dan sekuritas yang tidak dapat diperjualbelikan nilai taksiran 8. Aktiva tidak berwujud yang dapat diidentifikasi nilai wajar yang diestimasi 9. Kewajiban nilai sekarang yang ditentukan pada suku bunga berjalan yang sesuai

Pengakuan dan pengukuran aktiva tidak berwujud selain goodwill, adalah sbb: Aktiva tidak berwujud yang berhubungan dengan pemasaran: 1. Merek dagang, nama dagang 2. Nilai jasa, nilai kolektif, nilai sertifikasi 3. Tampilan dagang (warna, bentuk, atau rancangan kemasan unik) 4. Nama surat kabar 5. Nama domain interne 6. Perjanjian nonpersaingan

Aktiva tidak berwujud yang berhubungan dengan pelanggan: 1. Backlog pesanan atau produksi 2. Kontrak pelanggan dan hubungan pelanggan terkait

Aktiva tidak berwujud yang berhubungan dengan artistik: 1. Drama, opera, ballet 2. Buku, majalah, surat kabar, literatur lainya 3. Karya musik seperti komposisi, lirik lagu, jingle iklan 4. Lukisan, fotografi 5. Video dan materi audiovisual, mencakup film, video musik, program televisi

Aktiva tidak berwujud berdasarkan kontrak: 1. Lisensi, royalti, perjanjian yang macet 2. Kontrak iklan, konstruksi, manajemen, jasa atau pasokan 3. Perjanjian lease 4. Izin konstruksi 5. Perjanjian waralaba (franchise) 6. Hak operasi dan penyiaran 7. Penggunaan hak seperti: pengeboran, air, udara, mineral, penebangan pohon dan otorias rute/jalan

Aktiva tidak berwujud berdasarkan teknologi: 1. Teknologi yang dipatenkan 2. Software komputer dan desain penutup 3. Rahasia dagang, seperi formula-formula, proses, resep-resep rahasia

Kasus PT Aditya bergabung dengan PT Cahaya, dimana PT Aditya akan mengganti aktiva bersih PT Cahaya dengan lembar saham yang disetujui bersama. Berikut dua situasi yang tidak saling berhubungan berkaitan dengan pembelian: 1. Untuk membeli PT Cahaya, PT Aditya mengeluarkan uang tunai sebesar Rp 4.000.000 dan 50.000 lembar saham baru nilai nominal @ Rp 100 dan nilai pasar @ Rp 200. 2. PT Aditya mengeluarkan 40.000 lembar saham nominal @ Rp 100, harga pasar @ Rp 200, dan wesel 10%, 5 tahun dengan nominal Rp 2.000.000.

Kondisi keuangan dari PT Cahaya sebelum dan sesudah disesuaikan adalah sbb : rekening Nilai buku Nilai wajar Kas 500.000 500.000 Piutang bersih 1.500.000 1.400.000 persediaan 2.000.000 2.500.000 Tanah 500.000 1.000.000 Bangunan-bersih 3.000.000 5.000.000 Peralatan-bersih 2.500.000 3.500.000 Paten 0 500.000 Total aktiva 10.000.000 14.400.000

rekening Nilai buku Nilai wajar Utang usaha 600.000 600.000 Utang wesel 1.500.000 1.350.000 Utang lainnya 400.000 450.000 Total utang 2.500.000 2.400.000 Aktiva bersih 7.500.000 12.000.000

Jawab 1 Dalam penggabungan dengan metode pembelian ini, maka PT Aditya akan mencatat sebagai investasi pada PT Cahaya. Mencatat penerbitan saham sebesar nilai nominal x jumlah lembar. Mencatat selisih harga pasar dengan nilai nominal dari saham yang diterbitkan. Jika harga pasar > nilai nominal, maka dicatat sebagai agio saham. Jika harga pasar < nilai nominal, maka dicatat sebagai disagio saham. Mengkredit kas yang dikeluarkan.

Investasi pada PT Cahaya 14.000.000 Kas 4.000.000 Modal saham 5.000.000 Agio saham 5.000.000 MS = nominal x jml lembar AS = (harga pasar nominal) x jml lembar

Kemudian dibuat jurnal penggabungan dengan cara, mendebit yang saldonya debet, mengkredit yang saldonya kredit. Mengkredit saldo investasi. Jika lebih banyak sisi kredit, maka selisihnya dicatat sebagai goodwill Jika lebih banyak sisi debet, maka selisihnya dicatat sebagai agio saham

Kas 500.000 Piutang bersih 1.400.000 Persediaan 2.500.000 Tanah 1.000.000 Bangunan bersih 5.000.000 Peralatan 3.500.000 Paten 500.000 Goodwill 2.000.000 hutang usaha 600.000 hutang wesel 1.350.000 hutang lainnya 450.000 investasi pada PT Cahaya 14.000.000

Jawab 2 Dalam penggabungan dengan metode pembelian ini, maka PT Aditya akan mencatat sebagai investasi pada PT Cahaya. Mencatat penerbitan saham sebesar nilai nominal x jumlah lembar. Mencatat selisih harga pasar dengan nilai nominal dari saham yang diterbitkan. Jika harga pasar > nilai nominal, maka dicatat sebagai agio saham. Jika harga pasar < nilai nominal, maka dicatat sebagai disagio saham. Mencatat penerbitan wesel sebesar nilai nominalnya.

Investasi pada PT Cahaya 10.000.000 Hutang Wesel 2.000.000 Modal saham 4.000.000 Agio saham 4.000.000 MS = nominal x jml lembar AS = (harga pasar nominal) x jml lembar

Kemudian dibuat jurnal penggabungan dengan cara, mendebit yang saldonya debet, mengkredit yang saldonya kredit. Mengkredit saldo investasi. Jika lebih banyak sisi kredit, maka selisihnya dicatat sebagai goodwill Jika lebih banyak sisi debet, maka selisihnya dicatat sebagai agio saham

Kas 500.000 Piutang bersih 1.400.000 Persediaan 2.500.000 Tanah 1.000.000 Bangunan bersih 5.000.000 Peralatan 3.500.000 Paten 500.000 hutang usaha 600.000 hutang wesel 3.350.000 hutang lainnya 450.000 investasi pada PT Cahaya 10.000.000