ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. E

Adapun pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat diketahui dengan beberapa metode sebagai berikut:

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka akan memuat teori dan hasil penelitian penelitian

Tujuan Instruksional khusus

PERKIRAAN BIAYA PROYEK

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN

Teknik, 36 (2), 2015, ANALISIS BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN BEST WESTERN STAR HOTEL & STAR APARTEMENT SEMARANG

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

dengan manajemen konstruksi. Dalam tahapan manajemen konstruksi tersebut, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gane, V (2004) dalam tulisannya Parametrik Design a Paradigm

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang. suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang

Revisi SNI Daftar isi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN

Konsepsi Proyek Pengembangan Produk

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. optimal dalam hal kinerja, mutu dan waktu, serta keslamatan kerja.

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1


MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado)

BAB I PENDAHULUAN. Studi perbandingan tingkat..., Firmansyah, FT UI, 2008

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN ANALISA BOW, HSPK DAN LAPANGAN

BAB II DASAR-DASAR PENGERTIAN EKONOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI ABSTRAK

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

BAB II LANDASAN TEORI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK


BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. Siklus pekerjaan yang dibuat adalah siklus pekerjaan per-zone dan siklus

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Menghitung hasil perkalian antara Perkiraan Volume Pekerjaan dan perkiraan Harga Satuan Pekerjaan Volume pekerjaan bisa berubah-ubah sesuai realisasi

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

Transkripsi:

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman

Estimasi Dalam proses konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang mencakup bermacam maksud dan kepentingan bagi berbagai strata manajemen dalam organisasi. - pemilik, menggunakannya sebagai alat bantu untuk menentukan biaya investasi modal yang harus ditanam. - Konsultan, menggunakannya sebagai alat bantu untuk menetapkan kelayakan rancangan.

Estimasi - Kontraktor, memakai estimasi untuk menyusun harga penawaran pada pelelangan. Estimasi biaya dalam proses kontruksi, pada u- mumnya ditujukan untuk memperkirakan nilai pembiayaan suatu proyek bukannya biaya tepat (actual cost) yang harus dibelanjakan.

Estimasi Secara umum estimasi dapat dibagi dalam 4 jenis estimasi, yaitu: a. Estimasi kasar untuk pemilik Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik untuk memutuskan akan melaksanakan ide membangun proyek atau tidak. Biasanya dalam hal ini, pemilik dibantu dengan studi kelayakan.

Estimasi b. Estimasi pendahuluan oleh konsultan perencana. estimasi ini dilakukan setelah desain selesai dibuat oleh konsultan perencana. Estimasi ini lebih teliti daripada estimasi yang sebelumnya, sebab sudah ada gambar dan RKS yang lengkap.

Estimasi c. Estimasi detail oleh kontraktor. Estimasi ini dibuat oleh kontraktor setelah me lihat desain konsultan perencana (bestek dan gambar bestek), estimasi dibuat lebih terperinci dan teliti karena sudah memperhitungkan segala kemungkinan (melihat medan, mempertimbangkan metoda pelaksanaan, mempunyai stok bahan2 tertentu dsbnya).

Estimasi d. Biaya sesungguhnya setelah proyek selesai. Bagi pemilik sebetulnya fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi pekerjaan tambah dan kurang. Bagi kontraktor nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya (real cost) yaitu segala yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Besarnya real cost tsb hanya diketahui oleh kontraktor sendiri.

TANGGUNG JAWAB ESTIMASI Tugas dan tanggungjawab yang berkaitan dengan estimasi dapat diserahkan kepada manajer proyek atau siapapun yang tugasnya terkait dengan manajemen pelaksanaan atau dapat juga ditangani secara khusus oleh seorang estimator yang ditunjuk. Estimator harus memiliki pengalaman dan menguasai seluk beluk praktek terutama yg berkaitan dg metode konstruksi yg dipakai,shg mampu mengendalikan ketepatan estimasi.

Lingkup Estimasi Tugas estimasi, khususnya dalam menguraikan volume (kuantitas) setiap pos kegiatan, merupakan pekerjaan yang memerlukan ketelitian agar diperoleh hasil yang tepat. Seorang estimator harus menetapkan bukan hanya macam dan kuantitas material pokok spt yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan, tetapi mencakup pula kebutuhan bagi pek yg bersifat sementara dan penunjang serta kebutuhan peralatan termasuk memilih metode konst.

Persiapan Estimasi Bagian penting dari persiapan estimasi adalah survei lapangan oleh estimator dengan didampingi manajer operasi shg dapat memberikan masukan berharga berkaitan dengan pelaksanaan.sering juga diperlukan peninjauan lapangan untuk yang kedua kalinya sebelum menyelesaikan penyusunan penawaran, untuk melihat ulang karena mungkin masih terdapat hal2 yang belum tercatat.

lanjut Bagian penting lainnya pada tahap persiapan adalah mengumpulkan data yang berhubungan dengan tenaga kerja dan perekonomian di lingkungan proyek. Survei pekerja termasuk untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan ketrampilan tenaga kerja yang tersedia sehingga estimator dapat mengaitkan dengan kebutuhan dalam pekerjaan.

Pengembangan Bank Data Pembiayaan Setiap perusahaan kontraktor harus mampu mengembangkan sistem dan tata cara dlm merekam data atau membentuk bank data pembiayaan berdasarkan pada pengalamannya. Jika informasi data dapat diupayakan oleh estimator pada akhir setiap pekerjaan, akan dapat dikembangkan lembar data biaya untuk setiap pos pekerjaan yang benar2 berdasarkan atas kemampuan dan pengalaman perusahaan.

LANGKAH LANGKAH POKOK ESTIMASI Estimasi biaya konstruksi merupakan proses analisis perhitungan berdasarkan pada metode konstruksi, volume pekerjaan dan ketersediaan berbagai sumber daya, dimana keseluruhannya membentuk operasi pelaksanaan optimal yang membutuhkan pembiayaan.

lanjut Estimasi keseluruhan biaya konstruksi biasanya meliputi analisis perhitungan terhadap lima unsur utamanya, yaitu: 1. Biaya material. Analisis meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biaya material yang digunakan untuk setiap komponen bangunan,- baik material pokok maupun penunjang.

lanjut 2. Biaya Tenaga kerja Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari keseluruhan analisis biaya konstruksi. Banyak sekali faktor berpengaruh yang harus diperhitungkan a.l: kondisi tempat kerja,ketrampilan, lama waktu kerja, kepadatan penduduk, persaingan, produktivitas dan indeks biaya hidup setempat.

lanjut 3. Biaya Peralatan. Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi, memasang, membongkar dan pengoperasian selama konstruksi berlangsung. Karena menyangkut pembiayaan mahal, maka untuk memilih sesuatu peralatan harus dilihat kebutuhan sebenarnya berdasarkan kemampuannya, kapasitas, cara operasi dan spesifikasi teknis lainnya.

4. Biaya Tidak Langsung lanjut Biaya tidak langsung dibagi dua golongan yaitu biaya umum (overhead) dan biaya proyek. Yang dikelompokkan sebagai biaya umum meliputi: gaji personil tetap kantor pusat dan lapangan, sewa kantor, telepon dll. Sedangkan yang dikelompokkan sebagai biaya proyek,- pengeluarannya dpt dibebankan pada proyek tetapi tdk dimasukkanpada biaya material, u- pah kerja atau peralatan.

lanjut 5. Keuntungan Perusahaan Nilai keuntungan perusahaan pada umumnya dinyatakan sebagai persentase dari seluruh jumlah pembiayaan. Nilainya dapat berkisar antara 8 % 12 %.

Jenis-Jenis Biaya Biaya proyek konstruksi dapat dibagi sebagai berikut: -Biaya langsung, meliputi: a. Bahan /Material b. Upah buruh c. Biaya peralatan

Lanjut - Biaya tak langsung, meliputi : a. Overhead b. Biaya tak terduga /contigencies c. keuntungan.

Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung adalah biaya yang langsungberhubungan dengan konstruksi/bangunan.

Biaya Tidak langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi, tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut.

Menghitung Volume/Kwantitas pekerjaan Biaya langsung/direct cost didapat dengan mengalikan volume/kwantitas suatu pos pekerjaan dengan harga satuan (unit cost) pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan tersebut terdiri dari harga bahan, upah buruh dan biaya peralatan.

Menghitung Harga Satuan Harga satuan dapat dianalisa dengan berbagai cara. Cara lama yang masih dipakai yaitu dengan memakai Analisa biaya (B.O.W) dari jaman Belanda. Contoh: Untuk mengerjakan pek. 1 m3galian tanah biasa diperlukan tenaga dan biaya dari: 0,75 pekerja dan 0,025 mandor.

Perhitungan Biaya Langsung a. Bahan bangunan Untuk menghitung biaya langsung mengenai bahan bangunan perlu diperhatikan: - bahan sisa/yang terbuang (waste) - Harga loco - Cari harga yang terbaik yang masih memenuhi syarat bestek - cara pembayaran kepada penjual (suplier).

Lanjut b. Upah buruh - untuk menghitung upah buruh dibedakan upah harian, borongan per unit volume, atau borong keseluruhan untuk daerah2 tertentu. - Selain tarif upah perlu diperhatikan faktor2 kemampuan dan kapasitas kerjanya. - perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh dari daerah disekitar lokasi proyek atau tidak. Kalau tidak berarti harus didatangkan buruh dari daerah lain. - Undang-undang Perburuhan yang berlaku perlu diperhatikan.

Lanjut. c. Peralatan - Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos buruh untuk menjalankan alat, bahan baku dan biaya reparasi kecil. - Untuk alat yang disewa perlu diperhatikan bunga investasi, depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi.

Biaya Overhead Biaya Overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya sebagai berikut: a. Overhead Proyek - biaya personil di lapangan. - Fasilitas sementara di proyek: gudang, kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi dsbnya. - bank Garansi, bunga bank, ijin bangunan, pajak dsbnya.

Lanjut. - Peralatan2 kecil yang umumnya habis/terbuang setelah proyek selesai. - Foto dan gambar jadi (As-built drawings), apabila diminta. - Kontrol kualitas (Quality control), seperti tes kubus beton, baja, sondir dsbnya. - Rapat-rapat lapangan - Biaya-biaya pengukuran, dll.

Lanjut b. Overhead kantor Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha,termasuk di dalamnya adalah biaya sewa kantor dan fasilitasnya, honor pegawai kantor, ijin2 usaha dsbnya.

Keuntungan Semua jenis biaya diatas (tanpa keuntungan) adalah biaya yang mau tidak mau harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan pelanggaran), maka satu-satunya biaya yang dapat kita tambah atau kurangi (bila diperlukan) adalah keuntungan)