Lampiran 1 A Gambar 1. Tanaman ceplukan dan daun ceplukan B Keterangan A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.) B : Daun ceplukan
Lampiran 1 (Lanjutan) A B Gambar 2. Simplisia dan serbuk simplisia Keterangan A : Simplisia daun ceplukan B : Serbuk simplisia daun ceplukan
Lampiran 2 Hasil identifikasi tanaman ceplukan
Lampiran 3 Daun segar Dicuci, ditiriskan dan sortasi basah Ditimbang beratnya Dilakukan uji makroskopik dan mikroskopik Dikeringkan dalam lemari pengering Simplisia Ditimbang beratnya Dilakukan uji makroskopik Dihaluskan hingga menjadi serbuk, diayak Serbuk simplisia Ditimbang beratnya Dilakukan uji mikroskopik dan penetapan kadar (air, sari larut air, sari larut etanol, abu total, abu tidak larut dalam asam) Karakteristik simplisia Gambar 3. Bagan karakteristik daun ceplukan
Lampiran 4 Tabel 1. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia daun ceplukan No Organoleptis Hasil 1 Bentuk Daun berkeriput, berbentuk oval berlekuk pada bagian tepinya, panjang 5-12 cm, lebar 4-7 cm 2 Bau Berbau langu 3 Rasa Pahit 4 Warna Coklat kekuningan
Lampiran 5 1 2 3 4 5 Gambar 4. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun ceplukan pada perbesaran 10x40 Keterangan : 1. Berkas pembuluh 2. Kristal kalsium oksalat bentuk roset 3. Stomata tipe anisositik 4. Rambut penutup 5. Rambut kelenjar
Lampiran 6 6.1 Penetapan kadar air Kadar Air = Volume Air (ml) x 100% Berat Sampel (g) a. Berat sampel I = 5,004 g Volume air = 0,3 ml Kadar air 0,3 = x 100% = 5,99 % 5,004 b. Berat sampel II = 5,003 g Volume air = 0,4 ml Kadar air 0,4 = x 100% = 7,99 % 5,003 c. Berat sampel III = 5,003 g Volume air = 0,4 ml 0,4 Kadar air = x 100% = 7,99 % 5,003 5,99% + 7,99% Kadar air rata-rata = = 7,32% 3
6.2 Penetapan kadar sari larut air Kadar sari larut air = Berat Sari (g) 100 x x 100% Berat Sampel (g) 20 a. Berat sampel I = 5,001 g Berat sari = 0,105 g 0,105g 100 Kadar sari larut air = x x100% = 10, 49% 5,001g 20 b. Berat sampel II = 5,003 g Berat sari = 0,074 g Kadar sari larut air 0,074g 100 = x x100% = 7, 39 % 5,003g 20 c. Berat sampel III = 5,001 g Berat sari = 0,076 g 0,076g 100 Kadar sari larut air = x x100% = 7, 59 % 5,001g 20 10,49% + 7,39% + 7,59% Kadar sari rata-rata = = 8,49% 3
6.3 Kadar sari larut etanol Kadar sari larut etanol = Berat Sari (g) 100 x x 100% Berat Sampel (g) 20 a. Berat sampel I = 5,001 g Berat etanol = 0,117 g Kadar sari larut etanol 0,117g 100 = x x100% = 11, 69 % 5,001g 20 b. Berat sampel II = 5,001 g Berat sari = 0,118 g Kadar sari larut etanol 0,118g 100 = x x100% = 11, 79% 5,001g 20 c. Berat sampel III = 5,002 g Berat sari = 0,117 g 0,117g 100 Kadar sari larut etanol = x x100% = 11, 69% 5,002g 20 11,69% + 11,79% + 11,69% Kadar sari rata-rata = = 11,72% 3
6.4 Penetapan kadar abu total Kadar abu total = Berat Abu (g) x 100% Berat Sampel (g) a. Berat sampel I = 2,0006 g Berat abu = 0,1706 g Kadar abu total 0,1706g = x100% = 8, 53% 2,0006g b. Berat sampel II = 2,0005 g Berat abu = 0,1687 g Kadar abu total 0,1687g = x100% = 8, 43% 2,0005g c. Berat sampel III = 2,0005 g Berat sari = 0,1715 g 0,1715g Kadar abu total = x100% = 8, 57 % 2,0005g 8,53% + 8,43% + 8,57% Kadar abu total rata-rata = = 8,51% 3
6.5 Penetapan kadar abu tidak larut asam Kadar abu tidak larut asam = Berat Abu (g) x 100% Berat Sampel (g) a. Berat sampel I = 2,0006 g Berat abu = 0,0191 g Kadar abu tidak larut asam 0,0191g = x100% = 0, 95 % 2,0006g b. Berat sampel II = 2,0005 g Berat abu = 0,0182 g Kadar abu tidak larut asam 0,0182g = x100% = 0, 90 % 2,0005g c. Berat sampel III = 2,0005 g Berat sari = 0,0192 g 0,0192g Kadar abu tidak larut asam = x100% = 0, 95 % 2,0005g 0,95% + 0,90% + 0,95% Kadar abu tidak larut asam rata-rata = = 0,90% 3
Lampiran 6 (Lanjutan) Tabel 2. Hasil Karakteristik Simplisia Daun ceplukan (Physalis minima L.) Persyaratan No Penetapan/ parameter Kadar (%) MMI (Physalis angulata L.) 1 Kadar air 7,32-2 Kadar sari yang larut dalam air 8,49 Tidak kurang dari 5% 3 Kadar sari yang larut dalam etanol 11,72 Tidak kurang dari 2% 4 Kadar abu total 8,51 Tidak lebih dari 16% 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,93 Tidak lebih dari 0,5%
Lampiran 7 Tabel 3. Hasil penapisan fitokimia serbuk simplisia daun ceplukan No Golongan senyawa kimia Hasil 1 Alkaloid + 2 Flavonoid + 3 Saponin + 4 Tanin + 5 Glikosida + 6 Steroid + Keterangan : + memberikan hasil tidak memberikan hasil
Lampiran 8 Serbuk simplisia (300 g) Direndam dalam bejana tertutup dengan etanol 96% selama 3 jam Hasil rendaman Dipindahkan ke dalam perkolator Dituangi etanol 96% secukupnya Didiamkan selama 24 jam, selanjutnya dibuka kran perkolator dan dibiarkan cairan menetes dengan kecepatan 1ml/menit Tambahkan cairan penyari berulangulang secukupnya hingga tersari sempurna Ekstrak cair Ampas Diuapkan dengan rotary evaporator dan dikering bekukan dengan freeze dryer Ekstrak kental (74,4 g) Etanol 96% Gambar 5. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun ceplukan
Lampiran 9 Biakan murni bakteri Diambil dengan jarum ose steril Ditanam pada media NA miring Diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam Stok kultur bakteri Disuspensikan dalam 10 ml NaCl 0,9% steril. Divorteks hingga diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar Mc. Farland 0,5 Suspensi bakteri 10 8 CFU/ml Dipipet 0,1 ml ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 9,9 ml NaCl 0,9% steril dan divorteks hingga homogen Suspensi bakteri 10 6 CFU/ml Dipipet 0,1 ml ke dalam cawan petri Dituang 15 ml MHA steril cair (45-50 0 C), dibiarkan memadat Diletakkan pencetak logam (Punch hole) pada media, diteteskan 0,1 ml larutan ekstrak Diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam Hasil inkubasi Diameter hambat Diukur diameter zona hambat yaitu daerah bening di sekitar media Gambar 6. Bagan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan
Lampiran 10 Tabel 4. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun ceplukan terhadap bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli, dan Salmonella typhimurium Konsentrasi Diameter hambat (mm) Ekstrak No etanol Shigella E. coli Salmonella mg/ml D I D II D* D I D II D* D I D II D* 1 500 19,8 19,7 19,75 21,5 21,7 21,6 22,3 21,9 22,1 2 400 18,2 18,0 18,1 21,0 20,5 20,75 21,0 20,8 20,9 3 300 17,5 17,6 17,55 20,2 19,8 20,0 19,9 19,7 19,8 4 200 16,0 16,4 16,2 18,9 18,3 18,6 17,4 17,8 17,6 5 100 15,2 15,3 15,25 17.4 17,0 17,2 16,8 16,6 16,7 6 90 14,5 15,0 14,75 16.2 16,3 16,25 15,8 16 15,9 7 80 12,4 12,0 12,2 15 14,9 14,95 13,5 13,1 13,3 8 70 10,2 10,3 10,25 14,6 14,6 14,6 11,3 11,0 11,2 9 60 9,4 9,7 9,55 13,5 13,7 13,6 10,0 10,3 10,2 10 50 7,5 6,8 7,15 11 12 11,5 6,9 6,7 6,8 11 40 - - - 8,7 9,0 8,85 - - - 12 30 - - - - - - - - - 13 20 - - - - - - - - - 14 10 - - - - - - - - - Keterangan: D I : diameter pengamatan pertama D II: diameter pengamatan kedua D* : diameter rata-rata
Lampiran 11 A B Gambar 7.1 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Shigella dysenteriae Keterangan: A. Konsentrasi 500 mg/ml B. Konsentrasi 400 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) C D Gambar 7.2 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Shigella dysenteriae Keterangan: C. Konsentrasi 300 mg/ml D. Konsentrasi 200 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) E F Gambar 7.3 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Shigella dysenteriae Keterangan: E. Konsentrasi 100 mg/ml F. Konsentrasi 90 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) G H Gambar 7.4 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Shigella dysenteriae Keterangan: G. Konsentrasi 80 mg/ml, 70 mg/ml, 60 mg/ml dan 50mg/ml H. Konsentrasi 40 mg/ml, 30 mg/ml, 20 mg/ml dan 10 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) A B Gambar 7.5 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Escherichia coli Keterangan: A. Konsentrasi 500 mg/ml B. Konsentrasi 400 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) C D Gambar 7.6 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Escherichia coli Keterangan: C. Konsentrasi 300 mg/ml D. Konsentrasi 200 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) E F Gambar 7.7 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Escherichia coli Keterangan: E. Konsentrasi 100 mg/ml F. Konsentrasi 90 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) E.coli G H Gambar 7.8 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun terhadap bakteri Escherichia coli Keterangan: G. Konsentrasi 80 mg/ml, 70 mg/ml, 60 mg/ml dan 50 mg/ml H. Konsentrasi 40 mg/ml, 30 mg/ml, 20 mg/ml dan 10 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) A B Gambar 7.9 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Salmonella typhimurium Keterangan: A. Konsentrasi 500 mg/ml B. Konsentrasi 400 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) C D Gambar 7.10 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Salmonella typhimurium Keterangan: C. Konsentrasi 300 mg/ml D. Konsentrasi 200 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) E F Gambar 7.11 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Salmonella typhimurium Keterangan: C. Konsentrasi 100 mg/ml D. Konsentrasi 90 mg/ml
Lampiran 11 (Lanjutan) G H Gambar 7.12 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Salmonella typhimurium Keterangan: G. Konsentrasi 80 mg/ml, 70 mg/ml, 60 mg/ml dan 50 mg/ml H. Konsentrasi 40 mg/ml, 30 mg/ml, 20 mg/ml dan 10 mg/ml