Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

METODE. Materi. Rancangan

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

A B. 2. Penetapan kadar protein dengan metode Semi Mikro Kjeldahl (SNI ) Lampiran 1 Prosedur analisis kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Fan 1 Fan 2 Fan 3 Fan 4 1A 57A 111A 155A 1B 57B 111B 155B 1C 57C 111C 155C 1D 57D 111D 155D

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

METODE PENELITIAN. A. Alat dan Bahan. B. Metode Penelitian. 1. Persiapan Sampel

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

METODOLOGI Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan Penelitian

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

Lampiran 7 Persentase bumbu berdasarkan berat daging (Resep Standar) Lampiran 8 Rekap Data Uji Beda Sie Reuboh pada Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Transkripsi:

LAMPIRAN 48

49 Lampiran. Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 00 o C selama 5 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 0 menit. Ditimbang cawan dengan neraca analitik (a gram). Ditimbang dengan neraca analitik sebanyak 5 gram (b gram). Dikeringkan dalam oven pada suhu 00 o C selama kurang lebih 6 jam, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang (c gram). Dikeringkan kembali dalam oven selama 5-30 menit, lalu ditimbang kembali. Pengeringan diulangi hingga diperoleh berat yang relatif konstan (berat dianggap konstan jika selish berat kering yang ditimbang 0.0003 gram). Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 00 % c-a Keterangan : b= bobot (g) c= bobot dan cawan sesudah dikeringkan (g) a= bobot cawan kosong (g) Lampiran. Analisa Protein Metode Semi Mikro Kjeldahl (Sulaeman et al 994) Bahan yang ditimbang kira-kira 0,5 g. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl, ditambahkan 0,5 g selenium mix dan 7 ml H SO 4 pekat. Sampel kemudian didestruksi sampai larutan yang berwarna jernih kehijauan dan uap SO hilang. Kemudian hasil destruksi ditambah akuades dan dimasukkan ke dalam labu destilasi. NaOH 33% ditambahkan ke dalam labu destilasi dan kemudian dilakukan destilasi. Destilat ditampung dalam 0 ml larutan asam borat 3% lalu dititrasi dengan HCl standar (indikator metil merah). % Kadar Protein = (ml titrasi x 4 x N HCl x fk x 00)/ mg

50 Lampiran 3. Perhitungan Analisis Kadar Air Crackers Jenis crackers Kontrol Ulang an Berat (g) Berat cawan (g) Cawan + Sebelum dioven (a) Cawan + Setelah dioven (b) Kadar air (%) 3,70 5,868 8,9878 8,903,73 3,0007 5,565 8,563 8,4953,6 3,0794 5,6558 8,735 8,6566,55 3,60 5,885 9,0435 8,9567,75 ratarata (%),57 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 3,085 5,6030 8,635 8,535 3,30 3,08 6,643 9,653 9,5546 3,7 3,055 7,9 0,066 0,88,58 3,0948 5,479 8,57 8,43,60,94 Komersial 3,073 5,7503 8,834 8,7804,40 3,04 5,74 8,7636 8,753,6 3,067 6,0059 9,073 9,076,8 3,05 5,8776 8,998 8,877,7,55 Contoh Perhitungan: % kadar air = ((a b)/ berat ) x 00% = ((8,9878 8,903)/3,70 x 00% =,73% Lampiran 4. Perhitungan Analisis Kadar Protein Crackers Jenis crackers Kontrol Ulang an Berat (g) ml titrasi blanko ml titrasi kadar protein (%) 0,84,0 3,00 8.99 0,489,0,00 9,09 0,96,0 3,60 8,89 0,867,0 3,35 8,99 ratarata (%) 8,99 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 0,7,0 4,40 0,66 0,579,0 4,00,0 0,55,0 3,70,40 0,46,0 3,00,5,0 Komersial 0,68,0 7,45 5,4 0,5,0 7,50 7,6 0,76,0 6,85 6,64 0,833,0 0,35 6,90 6,46 Contoh perhitungan : Kadar Protein = ((ml titrasi ml titrasi blanko) x NA x 00 x fk x N HCl) (g) = ((3,) x 4 x 00 x 6,5 x 0,05789)/(0,84 x 000) = 8,99%

5 Ket : N HCl = 0,05789, faktor konversi (fk) = 6,5, dan MR nitrogen = 4 Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kadar Fosfor Crackers Standar Fosfor Konsentrasi P O 5 (mg) Absorbansi 0,000 0,000 0,05 0,067 0,050 0,9 0,00 0,09 0,5 0,6 0,50 0,39 0,00 0,4 n = ulangan Jenis Crackers Ulangan Berat Absorban Kadar P O 5 Kadar P Kontrol Dengan tepung kepala ikan lele dumbo Komersial 0,494 0,54 06,90 84,39 0,446 0,5 99,06 8,0 0,380 0,46 84, 75,4 0,456 0,47 8,46 74,4 0,33 0,69 83,66 5,70 0,9 0,56 5,48 0,58 0,706 0,66 33,70 95,33 0,499 0,66 53,06 03, 0,49 0,75 334,90 36,60 0,33 0,8 364,69 48,76 0,3 0,9 4,0 68,09 0,69 0,86 38,00 55,4 Contoh perhitungan kadar fosfor : Berdasarkan kurva standar P O 5 di atas, maka persamaan linear yang dapat digunakan untuk mencari kadar fosfor adalah Y = ax + b dimana Y = absorbansi =.06X + 0.008 X = konsentrasi P O 5 (mg) a = slope b = intercept Jika absorbansi dengan berat 0.494 g dalam 00 ml aliquot adalah 0,54, maka kadar P O 5 adalah: Jawab : Y =.06X + 0.008

5 X = Y 0,008 = 0,5004 0,008 = 0,580 mg a,06 Karena X (mg) merupakan konsentrasi P O 5 per 50 ml aliquot maka kadar P O 5 (mg/00g) dalam 0.494 g, dan faktor pengenceran adalah: Kadar P O 5 = X x fp = 0,580 mg x =,0689 mg/g = 06,90 mg/00g g 0,494 g karena dalam molekul P O 5 terdapat atom P, maka : Kadar P = berat atom P x x kadar P O 5 berat molekul P O 5 = 3 x x 06,90 mg/00g = 84,39 mg/00g 5 Lampiran 6. Perhitungan Analisis Total Kalsium Crackers Standar Kalsium Konsentrasi kalsium satandar (ppm) Tinggi puncak (kotak) 0,0000 0,0,0000.5 4,0000,0 6,0000 3.5 8,0000 43.5 0,0000 53,0 Ket: tinggi kotak dihitung berdasarkan jumlah kotak pada kertas milimeter blok yang dilewati garis merah pada saat pembacaan menggunakan AAS (n = ulangan). Berdasarkan data standar kalsium tersebut maka persamaan linier yang dapat digunakan untuk perhitungan kadar kalsium crackers seperti pada gambar berikut

53 Jenis Crackers Kontrol Dengan tepung kepala ikan lele dumbo Komersial Ulangan Berat Tinggi puncak (kotak) Kadar Ca (mg/00g) 3,00 55,5 89,56 3,93 57,0 89,3 3,374 55,0 84,34,005 45,0 8,09 3,090 0,0 554,7 3,93 0,0 536,97 3,068 0,5 576,4 3,556 0,0 543,35 3,038 98, 3,0989,85 3,73 30,40 3,0066 7,68 Blanko 8,5 rata-rata (mg/00g) 86,8 55,79 0,04 Contoh perhitungan kadar kalsium : Berdasarkan kurva standar kalsium di atas, maka persamaan linear yang dapat digunakan untuk mencari kadar Ca adalah Y = ax + b dimana Y = Peak standar atau = 5.307X + 0.4 X = konsentrasi kalsium (ppm) a = slope b = intercept Jika tinggi puncak dengan berat 3.00 g dalam 00 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran dan tinggi puncak blanko 8.5 kotak, maka kadar kalsium adalah: Jawab : Y = (tinggi puncak dalam aliquot x fp) tinggi puncak blanko Y = ax + b ax + b = (tinggi puncak dalam aliquot x fp) - blanko X (ppm) = ((tinggi puncak dalam aliquot x fp) - blanko) b a X (ppm) = ((55.5 x ) 8,5) 5,307 = 6,96 ppm 0,4 Karena X (ppm) merupakan konsentrasi kalsium dari volume aliquot maka kadar kalsium (mg/00g) dengan berat 3,00 g adalah: Kadar Ca = X (ppm) x ml aliquot Berat (g) = 6,96 ppm x 00 ml 3,00 g = 6,96 mg/000 g x 00 ml = 0,89 mg/g = 89,56 mg/00g 3,00 g

55 Lampiran 7. Perhitungan Analisis Bioavailabilitas Kalsium Jenis Crackers Kontrol Dengan tepung kepala ikan lele dumbo Komersial kadar protein rata-rata Berat setara g protein penimban gan Bio Kadar Ca Total Ca bio berat Dialisat pembacaa n AAS (%) (g) (g) (ppm) (mg) (g) Abs ml Aliquot a b FP 0.03974 0.008 kadar Ca dialisat Ca dialisat Bioavailab ilitas ppm mg % 8.99.469 3.554 895.608 3.86 30.44 0.604 50 7.7368 0.5399 6.97 8.99.469 3.5578 89.867 3.70 34.858 0.646 50 5.934 0.5550 7.50 8.99.469 3.555 843.363.9983 40.458 0.950 50 6.5334 0.6637.4 8.99.469 3.553 80.8905.968 36.63 0.53 50 0.4399 0.3786.98 rata-rata 7.40. 8.080 3.003 5547.06 6.6589 39.7364 0.6978 50 6.9785.468 4.78. 8.080 3.005 5369.693 6.5 38.66 0.6808 50 6.04.400 4.90. 8.080 3.006 576.384 7.934 37.775 0.6496 50 60.635.903 3.4. 8.080 3.005 5433.505 6.3087 8.43 0.705 50 87.34.4760 5.8 rata-rata 4.53 6.46 30.9598 4.586 98. 54.959 33.678 0. 50 0 8.7770 4.3363 7.89 6.46 30.9598 4.5865 8.46 55.67 45.4676 0.98 50 0 93.5530 4.536 7.65 6.46 30.9598 4.5867 304.04 59.695 39.9455 0.394 50 0 4.044 4.954 8.30 6.46 30.9598 4.5864 76.8 5.700 38.9486 0.89 50 0 08.3386 4.96 8.6 blanko 0.003 rata-rata 8,00

55 Contoh perhitungan :. Berat setara gram protein = (/kadar protein ) x00 = ( g/8,99) x 00 =,469 g. Perkiraan berat suspensi Tatau T =,469 g + 00 ml H O bebas ion +,753 ml HCl = 5 g (asumsi, membutuhkan ±,753 ml HCl untuk membuat phnya menjadi ) Penimbangan bio setara 0 g suspensi = (0 g/5 g) x,469 g= 3,5595 g 3. Total Ca bio = penimbangan bio x kadar Ca (ppm) = 3,554 g x 87,85 mg/000 g= 3.90 mg Standar kalsium Konsentrasi Ca (ppm) Absorbansi.0000 0.0365 4.0000 0.063 8.0000 0.07 6.0000 0.36 4. Berdasarkan kurva standar kalsium di atas, maka persamaan linear yang dapat digunakan untuk mencari kadar Ca adalah Y = ax + b = 0,03974X + 0.008957

56 Dimana : Y = absorbansi X = konsentrasi kalsium (ppm) a = slope b = intercept Jika absorbansi dengan berat dialisat 30.44 g dalam 50 ml aliquot adalah 0,604 faktor pengenceran dan absorbansi blanko 0.003, maka kadar kalsium adalah: Y = (abs dalam aliquot x fp) - abs blanko Y = ax + b ax + b = (abs dalam aliquot x fp) - abs blanko X (ppm) X (ppm) = ((abs dalam aliquot x fp) - abs blanko) b a = ((0.604 x ) 0.003) 0.008957= 0,7989 ppm 0.03974 Karena X (ppm) merupakan konsentrasi kalsium dalam volume aliquot, maka kadar kalsium (mg/00g) dengan berat 3,00 g adalah: Kadar Ca dialisat = X (ppm) x ml aliquot Berat dialisat (g) = 0,7989 ppm x 50 ml 30.44 g = 0,7989 ppm x 50 ml 30.44 g = 7,7368 ppm 5. Jika dalam 000 g terdapat 7,7368 ppm, maka dalam 30,44 g dialisat terdapat mg Ca dialisat = (berat dialisat /000) x kadar Ca dialisat (ppm) = (30.44/000) x 7.7368 = 0,5399 mg 6. Bioavaiabilitas Ca (%) = Ca Dialisat/Total Ca bio x 00% = 0,5399 / 3.90 x 00% = 6.97 %

57 Lampiran 8. Hasil Sidik Ragam (One Way ANOVA) Kadar Air, Protein, Fosfor, Kalsium, Bioavailabilitas Kalsium, dan Total Kalsium Tersedia. Jumlah Kuadrat df Kuadrat tengah F hitung Sig. Air Perlakuan.98.099 8.96.054 Galat.368 3.3 Total.566 5 Kalsium Perlakuan.849.45 7.65.00 Galat.69 3.090 Total 3.8 5 Fosfor Perlakuan 5877.870 938.935 3.764.00 Galat 77.575 3 9.55 Total 655.446 5 Protein Antar kelompok 347473.54 673736.67.5E4.000 Dalam kelompok 64.954 3 54.985 Total 347638.08 5 Bioavailabilitas kalsium Perlakuan 9.787 46.394 39.3.000 Galat.355 3.8 Total 93.4 5 Kalsium tersedia per 00g Perlakuan 748.37 374.068 3.9E3.000 Galat.869 3.956 Total 7485.006 5 kalsium Perlakuan 448.537 74.69 3.9E3.000 tersedia per Galat.555 3.85 takaran saji Total 449.093 5 * Signifikansi lebih kecil dari p=0,05, berbeda nyata

58 Lampiran 9. Hasil Uji Lanjut Duncan terhadap kadar Air, Protein, fosfor, Kalsium dan Bioavailabilitas kalsium a. Kadar protein Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05 3 Komersial 6.639600E0 Kontrol 9.43400E0 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo.430e Sig..000.000.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata b. Kadar Fosfor Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05 Kontrol 8.099645E Dengan tepung kepala ikan lele dumbo.0793e Komersial.56485E Sig..073.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata c. Total Kalsium Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05 3 Kontrol 8.869835E Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 5.6893E Komersial.4397E3 Sig..000.000.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata d. Bioavailabilitas Kalsium Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05 3 Komersial 7.999000E0 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo.4570e Kontrol.73975E Sig..000.000.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata

59 e. Total kalsium tersedia per 00 g crackers Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05 3 Kontrol.5005E Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 8.030450E Komersial 9.679070E Sig..000.000.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata f. Total kalsium tersedia pertakaran saji crackers (44 g) Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05 3 kontrol 6.604500E0 dengan tepung kepala ikan lele dumbo 3.533395E komersial 4.58790E Sig..000.000.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata Lampiran 0. Hasil Uji Korelasi Pearson Fosfor Kalsium Protein Bioavailabilitas kalsium Fosfor Korelasi Pearson.975 ** -.65 -.966 ** Sig. (-tailed).00.6.00 N 6 6 6 6 Kalsium Korelasi Pearson.975 ** -.69 -.99 ** Sig. (-tailed).00.90.000 N 6 6 6 6 Protein Korelasi Pearson -.65 -.69.70 Sig. (-tailed).6.90.4 N 6 6 6 6 Bioavailabilitas kalsium Korelasi Pearson -.966 ** -.99 **.70 Sig. (-tailed).00.000.4 N 6 6 6 6

60 Lampiran. Hasil Pembacaan Standar Kalsium dan Total Kalsium Crackers dengan menggunakan AAS