BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

Konsep Tata Masa. Parkir. Green area. Green area

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015, berasal

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

2014 DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP LINGKUNGAN KERATON KANOMAN KECAMATAN LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

- BAB II - TINJAUAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang menganut sistem ekonomi

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

STUDIO 3 PERENCANAAN & PENGEMBANGAN WILAYAH KELURAHAN GANDUS 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

KONSEP SIMBIOSIS MUTUALISTIK SEKTOR FORMAL DAN INFORMAL PERKOTAAN UNTUK PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SEPANJANG KORIDOR JALAN SAMANHUDI JEMBER

Citra Lokal Pasar Rakyat pada Pasar Simpang Aur Bukittinggi

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik. Selain itu pasar juga menjadi alternatif utama untuk memperkenalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Satwiko, Prasasto, Renovasi Pasar Beringhardjo, Skripsi S-1 Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi. Seperti yang dituangkan dalam GBHN (Tap. MPR No. IV/MPR/1999), pembangunan nasional merupakan usaha

Perkembangan Pasar Modern dan Pasar Tradisional

PENERAPAN PENDEKATAN EKOLOGI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN PASAR UJUNG BERUNG KOTA BANDUNG 1

BAB I KONDISI KAWASAN DALAM BEBERAPA ASPEK. kepada permukiman dengan kepadatan bangunan tinggi, dan permukiman ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Beringharjo Yogyakarta. Sejak 2 tahun terakhir, terjadi perubahan bentuk los di

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Ruang publik sudah selayaknya menjadi hak setiap warga kota, namun

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I PENDAHULUAN. antar aktor dalam proses negosiasi dan resolusi konflik Pasar Kranggan Yogyakarta. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

BAB I PENDAHULUAN. merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar. apakah pasar tradisional akan tetap eksis di era munculnya

BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan angkutan semakin diperlukan. Oleh karena itu transportasi

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar 1

BAB I PENDAHULUAN. Jasa. Pekanbaru saat ini memiliki perkembangan yang cukup pesat, perkembangan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PEREMAJAAN PASAR BRINGHARJO YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA-1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Terkait Objek Perancangan Setiap manusia sangat membutuhkan kebutuhan sandang dan pangan dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang paling utama. Biasanya masyarakat mencari bahan pokok di supermarket. Tetapi, jauh sebelum supermarket didirikan, masyarakat terbiasa berbelanja di pasar tradisional. Sampai sekarangpun, pasar tradisional masih sering didatangi dan masih dijumpai dimana-mana. Alasan masyarakat memilih pasar tradisional dikarenakan cenderung lebih murah daripada di supermarket. Di pasar, orangorang bisa saling tawar-menawar kepada penjual agar mereka mendapat harga yang lebih murah dan tercipta interaksi sosial antara penjual dan pembeli. Bahan-bahan di pasar kebanyakan merupakan hasil dari masyarakat yang dijual kembali untuk konsumen secara langsung, sehingga sayuran atau buahbuahan di pasar tradisional sangat segar dan alami. Akan tetapi pasar tradisional saat ini menghadapi persaingan dengan supermarket, dengan seiring majunya teknologi dan banyaknya bahan makanan yang cepat saji di pasaran. Di Indonesia, kebanyakan pasar itu kotor dan tidak tertata dengan rapi dan tertib. Contohnya di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. 1

Pasar Tradisional terbesar di Jember adalah "Pasar Tanjung" yang menyediakan keperluan sehari-hari seperti bahan pokok dan sayur mayur. Pasar Tanjung sendiri merupakan pasar induk di Jember dan sudah ada sejak lama. Pasar Tanjung berada dinaungan DIPPENDA (Dinas Pendapatan Daerah). Di Jember sebagian besar penduduknya adalah petani sehingga banyak sekali hasil olahan dari pertanian dan perkebunan. Hasil perkebunan dan pertanian ini nantinya akan diperjual-belikan di pasar Tanjung tersebut. Pasar ini terletak di Jl. K.H. Samanhudi, Jember. Letaknya yang sangat strategis, yaitu di tengah-tengah kota, membuat pasar ini lebih mudah dikenal oleh masyarakat. Selain pasar Tanjung terdapat juga beberapa pasar lain di kota Jember, seperti: pasar Gebang, pasar Kreongan, pasar Pagah. Gambar 1.1 Pasar Tanjung Sumber : tmajember.blogspot Pasar ini sangat ramai dikunjungi terutama pada hari-hari libur. Karena sangat ramai dikunjungi, maka sering terjadi kemacetan pada jalan tersebut. 2

Ditambah lagi warung-warung kecil yang berada disekitar pasar menambah kemacetan jalan tersebut. Begitu juga tempat parkir yang sangat kurang memadai dan tidak teratur antara parkir untuk sepeda motor dan parkir mobil. Pasar Tanjung ini terdiri dari dua lantai. Lantai 1, merupakan bangunan los, yang digunakan khusus oleh pedagang buah, sayur, dan peralatan dapur. Sedangkan pada lantai 2, merupakan banguanan kios permanen yang digunakan khusus oleh para pedagang macam-macam pakaian dan barang-barang elektronik. Akan tetapi di Pasar Tanjung ini mayoritas barang yang diperjual belikan adalah sayur dan buah. Pasar Tanjung ini memiliki luas sekitar 2,1 Ha di Kabupaten Jember. Gambar 1.2 keadaan sekitar pasar yang kumuh dan tidak teratur dan juga jalanan yang berlobang Sumber: hasil dokumentasi, 2014 Menurut artikel kompasiana (2011) menjelaskan tentang keadaan pasar Tanjung yang kini sudah berubah dari zaman ke zaman. Di jalan-jalan yang mengitari Pasar Tanjung banyak digunakan pedagang untuk berjualan. Mereka tidak lagi menggunakan stand-stand yang tersedia di dalam bangunan karena 3

stand yang ada di dalam pasar sudah tidak mewadai atau sudah padat oleh para pedagang sehingga mereka lebih memilih berdagang di luar pasar. Kondisi ini justru menimbulkan persaingan yang tidak sehat dengan pedagang yang mendiami stand di dalam bangunan. Sehingga masyarakat Jember berharap untuk mulai membangun kembali pasar sesuai dengan tujuan awal yaitu menjadi pasar yang indah dan rapi. Ditambah lagi keadaan bangunan yang sudah tua, atap yang bocor, banyaknya ruangan yang tidak dipakai yang seharusnya masih bisa di manfaatkan oleh pengelola namun terabaikan begitu saja karena sudah rusak. Dan juga batas dinding pada lantai dua pasar Tanjung ini sudah rusak sehingga dapat mengganggu penjual atau pembeli yang berada disana. Jalanan yang berlobang juga dapat mengganggu pengujung disana. Menurut artikel Surabaya post (2011) disampaikan pula bahwa Pasar Tanjung ini sebenarnya kebanggaan masyarakat Jember, namun karena kondisinya yang kurang bersih sehingga kurang diminati masyarakat untuk berbelanja, untuk itu dengan harapan kesadaran semua pihak yang beraktifitas di Pasar Tanjung ini terhadap kebersihan dan juga kondisi bangunan ruang di dalamnya agar lebih diperhatikan, sehingga pembeli merasa nyaman dalam berbelanja. Dan perlu dilakukan perencanaan kembali. Menurut data sistematik profil pasar Tanjung Kabupaten Jember (2012), kondisi bangunan pasar tanjung ini perlu perawatan/perbaikan karena bangunan ini sudah cukup lama dan tua, sudah berusai 39 tahun, maka banyak sekali 4

kerusakan seperti: tingkat kebocoran jika musim hujan sangat parah, kabel-kabel listrik karena kabel sudah tidak layak. Gambar 1.3 stand-stand yang mengganggu jalan Sumber: dokumentasi 2014 Gambar 1.4 keadaan pasar yang tidak mewadai Sumber : dokumentasi, 2011 Sekitar lokasi belum ada pedestrian untuk pejalan kaki sehingga sangat membahayakan pejalan kaki itu sendiri dengan jalanan yang begitu ramai. Fasilitas yang diberikan juga kurang memadahi seperti toilet umum dan tempat untuk berdagang juga sangat kurang sehingga masih banyak penjual sayur atau buah-buahan yang berjualan di pinggir pasar atau di pinggiran tangga. Selain itu 5

jarak antara penjual satu dengan yang lain sangat sempit sehingga sangat kurang nyaman bagi pengujung pasar tradisional tersebut. Lantai yang becek juga menambah keadaan Pasar Tanjung ini semakin tak terawat. Kondisi pasar Tanjung yang mengalami peningkatan aktifitas cukup pesat dialami oleh para pedagang dan dimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat yang meningkat pula seiring dengan pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak langsung terhadap kapasitas daya tampung ruang pasar Tanjung secara umum saat ini dirasakan sangat kurang dan tidak memadahi. Gambar 1.5 los-los yang berjualan di luar area pasar Sumber: hasil dokumentasi, 2012 Melihat keadaan Pasar Tanjung yang sangat kurang sekali, maka terfikirlah perlu dilakukan perancangan kembali Pasar Tanjung di Kabupaten Jember ini agar lebih baik dan tertib dalam penataan ruang melalui pembangunan Pasar Tanjung baru di lahan lama. Demikian agar Pasar Tanjung ini menjadi pusat perbelanjaan yang baik bagi masyarakat dan pemerintah kabupaten Jember dan bisa menjadi simbol di kota ini yang patut dicontoh oleh pasar di kota kota lain 6

maupun di wilayah tersebut. Dan juga menyempurnakan fasilitas pasar yang sudah tidak layak lagi. 1.1.2 Latar Belakang Tema Perancangan kembali Pasar Tanjung ini akan dirancang dengan menggunakan tema extending tradition. Extending tradition adalah penggunaan elemen tradisional pada bangunan masa kini dengan perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan perspektif dan kebutuhan masa kini (Beng, 1998). Adapun nilai tradisi atau budaya yang ada pada kabupaten jember adalah perpaduan jawa dan Madura, namun pada saat ini mayoritas kebanyakan adalah Madura. Maka dari itu budaya yang akan di munculkan kembali untuk tema ini adalah Madura. Kebudayaan Madura sudah menjamur di kawasan ini dan telah kental di dalam kehidupan masyarakat sekitar. Sehingga dapat dilihat dari segi rumah atau bangunan yang kebanyakan berorientasi pada budaya arsitektural Madura. Yang mana bangunan traditional Madura menunjukan tingginya nilai sosial dan rasa kekeluargaan. Extending tradition suatu rancangan yang tetap memperhatikan nilai budaya dengan melanjutkan tradisi lokal yang ada. Maka dari itu penerapan pada pasar Tanjung ini bertujuan untuk melanjutkan tradisi Madura dengan didesain seperti pasar umumnya. Dalam penerapan tema ini akan menjelaskan bagaimana menerapkan pola tatanan lanjeng pada objek perancangan, yang mana akan memunculkan pola tanean lanjen pada tatanan massa bangunan yaitu dengan 7

berbentuk sejajar, dalam tradisi Madura adalah menyimbolkan suatu kebersamaan dan kekeluargaan dalam bersosialisasi. Pada perancangan ini bisa menunjukan rasa kebersamaan diantara para pedagang satu dengan yang lainnya. Dan juga dalam bentukan peratapan yang akan diangkat dari atap rumah Madura itu sendiri namun akan ada penambahan bentuk sesuai kearifan yang ada. 1.1.3 Latar Belakang Nilai Keislaman Melihat perkembangan para pedagang yang berjualan dan persaingan penjualan yang sangat ketat membuat beberapa pedagang melakukan kecurangan untuk meraup keuntungan yang besar. Maka dari itu perlu adanya peraturan yang melarang bagi penjual untuk melebihkan atau mengurangi suatu barang yang dijualnya. Seperti yang sudah terkandung dalam al-quran berikut, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu (QS Al-Nisa' : 29). 1.2 Rumusan Masalah Adapun beberapa permasalahan yang diharapkan mampu terselesaikan adalah: 1. Bagaimana merancang kembali Pasar Tanjung agar dapat menarik minat masyarakat lebih banyak? 2. Bagaimana penerapan tema extending tradition dari budaya Madura pada perancangan kembali Pasar Tanjung? 8

1.3 Tujuan Perancangan kembali Pasar Tanjung ini bertujuan untuk: 1. Merancang kembali pasar tanjung agar dapat menarik minat masyarakat 2. Menerapkan konsep dan tema extending tradition dari budaya Madura 1.4 Manfaat Adapun manfaat dari re-desain pasar ini sangat berpengaruh bagi kabupaten Jember, yaitu sebagai berikut: a. Masyarakat Memberikan tempat untuk berbelanja yang nyaman dan aman, Serta memberikan fasilitas-fasilitas yang layak untuk masyarakat. b. Pemerintah Menjadikan Pasar Tanjung ini simbol dari kabupaten Jember, dan bisa menjadi panutan untuk pasar-pasar lain di luar kota. Selain itu juga bisa membangkitkan pasar Tanjung ini yang sudah lama tidak terawat. Agar Kabupaten Jember ini lebih maju dan berkembang. c. Penjual Memberikan tempat untuk berjualan yang layak agar tidak berjualan di pinggir jalan dan juga bisa memberikan lapangan kerja untuk penjual lainnya. 9

d. Pembeli Memberi kenyamanan untuk pembeli di Pasar Tanjung ini. Agar pembeli bisa merasa aman apabila sedang berbelanja atau sekedar berjalan di daerah pasar tersebut. 1.5 Batasan Perancangan Batasan masalah pada kajian ini dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang nantinya dapat meluaskan ruang lingkup permasalahan. Adapun pembatasan perancangan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Objek Pasar Tanjung adalah pasar induk yang berpusat di tengah-tengah kota, dan pasar merupakan bangunan yang memadahi kegiatan jual beli, dan juga tempat berinteraksinya masyarakat dari semua kalangan. Mengingat sangat besar hasil produksi pertanian di daerah tepatnya di kabupaten Jember, maka perlu adanya suatu tempat yang dapat mewadahi orangorang untuk menjualkan bahan hasil pertaniannya dalam pasar tradisional ini. Bahan hasil pertanian yang akan diperjualbelikan merupakan semua jenis bahan makanan dan juga peralatan rumah tangga. 2. Subjek Pasar tradisional di kabupaten Jember ini mempunyai sasaran yang cukup luas yang diharapkan mampu memberikan suatu kegunaan yang berarti bagi seluruh pihak yang terkait dalam aktivitas di pasar tradisional 10

tersebut. Adapun pihak-pihak yang terkait adalah penjual, pemasok bahan, pemerintah serta masyarakat umum. 3. Tema Pasar tanjung di kabupaten Jember ini mempunyai misi utama dalam pelestarian pasar tradisional jawa yang nantinya akan diaplikasikan dengan menggunakan pendekatan Extending Tradition (keberlanjutan tradisi Madura). Keberlanjutan tradisi lokal tersebut ditimbulkan dengan mengutip secara langsung dari bentuk dan fitur sumber-sumber masa lalu dan menambahkannya secara inovatif berdaasarkan perkembangan zaman. 1.5.1 Batasan Kawasan / Wilayah Lokasi tapak berada di tengah kota yang berbatasan dengan pertokoan a. Sebelah utara berbatasan dengan jl. KH. Samanhudi b. Sebelah selatan berbatasan dengan jl. KH. Siddiq c. Sebelah Barat berbatasan dengan jl. Trunojoyo d. Sebelah timur berbatasan dengan jl. HOS. Cokroaminoto 11

jl. KH. Siddiq jl. Trunojoyo jl.hos. Cokroaminoto jl. KH. Samanhudi Gambar 1.6 siteplan Pasar Tanjung Sumber : google earth, 2013 1.5.2 Batasan Pelayanan Fasilitas 1. Pasar Tanjung akan menyediakan berbagai macam barang yang dibutuhkan mulai dari sayur, daging, sampai peralatan rumah tangga lainnya. 2. Tidak hanya dari kabupaten Jember saja barang yang dijual belikan tetapi Barang yang dijual juga berasal dari luar wilayah kabupaten Jember seperti: Banyuwangi, Puger, dan kota lainnya 12