- BAB II - TINJAUAN JUDUL
|
|
- Hengki Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 - BAB II - TINJAUAN JUDUL 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 2 Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. 2.2 Klasifikasi Pasar Penataan ulang Pasar Cipadu mengarah ke Pasar tipe A Sesuai dengan Bab III tentang Penetapan lokasi pasar/perdagangan Umum dan Jasa Pasal 3 Perda Tangerang bahwa 1 : (1) Lokasi Pasar dan Tempat Perdagangan Umum dan Jasa ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah; (2) Klasifikasi Pasar dan Tempat Perdagangan Umum dan Jasa ditetapkan menjadi 3 (tiga) tipe, Yaitu : a. Tipe A : adalah Pasar dan Tempat Perdagangan umum dan jasa yang pertumbuhan ekonomi dan daya jangkau pemasarannya dapat melayani warga masyarakat dalam suatu Kabupaten /Kotamadya atau lebih. b. Tipe B :adalah Pasar Tempat Perdagangan Umum dan Jasa yang pertumbuhan ekonomi dan daya jangkau pemasarannya dapat melayani masyarakat dalam suatu Kecamatan atau lebih. 1 Dinas Tata Kota Tangerang 2.Diakses melalui Google Jenis jenis pasar,syadiash, pada tanggal 2 Pebruari
2 c. Tipe C : adalah Pasar, Tempat Perdagangan Umum dan jasa yang pertumbuhan ekonomi dan daya jangkauan pemasarannya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam satu Desa /Kelurahan atau lebih Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini: Pasar Nyata. Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan Pasar Abstrak. Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing Jenis Pasar Menurut cara Pengelolaannya. Menurut cara pengelolaannya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar - 6 -
3 secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok Pasar Modern Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya Berdasarkan Jumlah Sistem Transaksi Pasar eceran Pasar eceran adalah tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya Pasar grosir Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contoh: Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya Klasifikasi Berdasarkan barang yang di Jual Jenis Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu, misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak. Jenis Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:. 3. Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial,CV Andi offset, 2007,Jogyakarta - 7 -
4 Pasar Lokal Pasar Daerah Pasar Nasional dan Pasar Internasional 2.3 Pengelolaan Pasar Cipadu Sepanjang menuju Pasar Cipadu terdapat banyak sekali toko-toko textil yang menawarkan aneka produk dari aneka pakaian, sprei, kain potong sampai ke perlengkapan mesin jahit. Kemunculan toko-toko baru semakin meramaikan geliat ekonomi sampai ke kawasan hunian penduduk. Penduduk sekitar terlibat dalam penyedian jasa jahit, potong sampai usaha konveksi. Jumlah unit yang tersedia dari Mulia Jaya 1 dan Mulia Jaya 3 adalah sejumlah unit. Dari jumlah tersebut termasuk 4 unit fasilitas sanitasi. Pemilik dari koplek pertokoan Mulia Jaya 1, 2 dan 3 saat ini diteruskan oleh putra H. Mualih yaitu H. Syafrudin sekaligu sebagai pengelola dari Kawasan Mulia Jaya Suasana Pasar Cipadu dengan koridor 2 meter terlihat atapnya yang bocor Tentang Pasar Cipadu 4 : Tiap unit Toko ukuran 3 m x 3 m Lebar koridor 2 m Harga Sewa bagian depan Rp 20 juta Bagian Tengah Rp 17.5 juta 4. Bapak Triharyanto pemilik toko D entry Cipulir - 8 -
5 Belakang Rp 15 juta Sistim pembayaran tahunan Tidak ada service charge Pengelola Perseorangan 2.4 Gambaran Umum Untuk sampai di Cipadu, bagi yang berasal dari kawasan Jakarta Selatan seperti Blok M, Fatmawati ataupun Pondok Indah bisa melalui jalan raya Ciledug Raya lewat Kebayoran Lama berjarak sekitar 12 km. Kalau dari daerah Jakarta Barat Grogol, Cengkareng dan Kebon Jeruk bisa melalui Joglo tembus ke jalan Raya Ciledug. Dari utara dari Tangerang dan Serpong bisa melalui Cipondoh ataupun melalui jalan tol BSD keluar di Pondok Aren, Bintaro keluar di Pondok Betung dan masuk di pertigaan PJMI Karya Indah Village II. Untuk angkutan umum banyak sekali bus, metromini, mikrolet dan angkot yang melewati jalan Raya Cileduk baik dari Blok M, Kebayoran Lama, Pasar Senen, Tanah Abang, Tanjung Priok, Kampung Rambutan dan daerah lain Kedudukan Tapak Terhadap Kota Tangerang Sejak pertama kali di buka pada tahun 2000 lalu pasar Cipadu dan sekitarnya kini semakin ramai dan kini menjadi pasar alternatif untuk perdagangan tekstil, garment, sprei dan bantal di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Pasar Cipadu terletak di kelurahan Cipadu, kecamatan Larangan Kotamadya Tangerang. Seiring dengan kemajuan Cipadu saat ini bukan hanya kawasan pasar Cipadu saja yang mengalami perkembangan tetapi juga daerah di sekitar Cipadu yang terbentang sejauh 4 km sepanjang jalan KH Wahid Hasyim mulai dari Kreo sampai ke Jurangmangu Timur berbatasan dengan jalan raya Ceger Pondok Aren
6 5 Gambar 5 Peta Pusat Perdagangan Pasar Cipadu ( sumber peta Jakarta edisi 2009 ) Kondisi Tapak Terhadap Lingkungan Kondisi tapak untuk kelas pasar yang jangkauan penjualannya sampai ke luar wilayah Jabodetabek seharusnya bisa lebih baik. Dan ini sebuah pekerjaan rumah yang besar untuk Pemda Kota Tangerang. Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi bagi Kota Tangerang dari Pasar Cipadu ini sangat besar, bahkan sampai diatur secara khusus dalam Perda Tangerang. Saat ini situasi Tapak jauh dari kesan nyaman, yang paling didambakan adalah janji dari Pemerintah Kota Tangerang dari tahun 2005 untuk melebarkan jalan dari 6 meter menjadi 18 meter, dimana hingga sekarang belum bisa terealisasi. Sehingga ketika Pasar beroprasi terutama di hari libur Sabtu Minggu sangat semprawut
7 Kemacetan paling parah terjadi di pertemuan antara Jl Ciledug Raya dan Jl KH. Wahid Hasim. Pada area tersebut ada Giant Supermarket, Pasar pagi Cipadu, dan beberapa Sekolahan. Sumbangsih Tapak yang positif terhadap lingkungan adalah penciptaan lapangan kerja, banyak pengusaha penyokong sekala rumah tangga seperti warung makan, kontrakan, penjahit, konveksi dll Itensitas Bangunan 5 Sesuai dengan peratuaran dari Dinas Tata Kota Tangerang Pasal 2 ayat 2 butir ( d ) bahwa peruntukan lahan di kawasan Cipadu dimaksudkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan tekstil di sepanjang Jl. KH. Wahid Hasyim dengan tapak sebesar 60 %, KLB 0.6 dan batas ketinggian 1 lantai. Luas tapak sebesar 2 Ha m² ) Mulia Jaya 3 Mulia Jaya Mulia Jaya Kospin jaya Gambar 6. Foto udara pasar Cipadu 5. Dinas Tata Kota Tangerang, Rencana Tata Ruang Kecamatan Larangan
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek - Judul Proyek : Pasar Grosir Cipadu - Tema : Shopping Street - Lokasi : Jl. Wahid Hasim, Cipadu Raya - Kecamatan Larangan, Kota Tangerang-Banten -
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN
BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar
Lebih terperinciJenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR
DEFINISI PASAR PERSAINGAN DAN MONOPOLI Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN. Analisa Program Perencanaan dan Perancangan Non Fisik. Pelaku atau pengguna pasar antara lain :
BAB IV ANALISA PERANCANGAN IV.1. Analisa Program Perencanaan dan Perancangan Non Fisik IV.1.1. Analisa Pengguna dan Kebutuhan Ruang Pasar Pelaku atau pengguna pasar antara lain : a. Tenant (penyewa atau
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)
ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA) Surej Dhillon dan Lelly Christin Email: resh_1909@yahoo.com lchristin@bundamulia.ac.id Penulis
Lebih terperinciCitra Lokal Pasar Rakyat pada Pasar Simpang Aur Bukittinggi
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Citra Lokal Pasar Rakyat pada Pasar Simpang Aur Bukittinggi Gina Asharina, Agus S. Ekomadyo Program Studi Sarjana Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Terkait Objek Perancangan Setiap manusia sangat membutuhkan kebutuhan sandang dan pangan dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan hunian sudah menjadi hal yang pokok dalam menjalankan kehidupan, terlebih lagi dengan adanya prinsip sandang, pangan, dan papan. Kehidupan seseorang
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA TANGERANG
STUDI PENENTUAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA TANGERANG Muhammad Hidayat Jurusan Teknik Planologi, Universitas Esa Unggul Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga
19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBINAAN PASAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 FILOSOFI 5.1.1 Filosofi Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN merupakan kawasan perdagangan di kawasan yang terdiri dari beberapa pasar yang diharapkan penataan kawasan harus saling medukung pasar-pasar tersebut.
Lebih terperinci1. Pasar Tradisional. 2. Pasar Modern
PENGERTIAN PASAR Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, tidak selalu memerlukan lokasi fisik,dan bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel adalah penjualan barang secara langsung dalam berbagai macam jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel dewasa ini semakin meningkat. Peningkatan persaingan bisnis ritel dipicu oleh semakin menjamurnya bisnis ritel modern yang sekarang banyak
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Arti Judul Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem untuk manfaat yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dengan tujuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dengan tujuan mensejahterahkan masyarakat dan mengurangi
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB IV: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
BAB IV: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 4.1. Lokasi Makro Jalan KH Syahdan tepatnya berada Provinsi Jakarta, Kotamadya Jakarta Barat, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Kemanggisan. Gambar-gambar dibawah ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan di daerah tersebut. Tinggi-rendahnya aktivitas perdagangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stabilitas perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari aktivitas perdagangan di daerah tersebut. Tinggi-rendahnya aktivitas perdagangan dapat diketahui dari
Lebih terperinciBab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah
Bab 5 Jual Beli Peta Konsep Jual Beli Membahas tentang Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Meliputi Meliputi Toko Pasar Warung Supermarket
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA
BAB III TINJAUAN TEMA III.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Pembangunan mall khususnya di JABODETABEK saat ini sangat pesat dan jarak antrar mall yang satu dengan mall yang lain begitu dekat. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pembangunan saat ini, maka sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Transportasi misalnya memegang peranan yang sangat penting,
Lebih terperinciPERUBAHAN FUNGSI HUNIAN MENJADI FUNGSI KOMERSIAL Studi Kasus: Jln Bintaro Utama 3, Sektor 3 Bintaro Jaya
PERUBAHAN FUNGSI HUNIAN MENJADI FUNGSI KOMERSIAL Studi Kasus: Jln Bintaro Utama 3, Sektor 3 Bintaro Jaya Anggraeni Dyah S. Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur Jl. Raya
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pusat batik dan tekstil yang menjadi tempat
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan
46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. ini meliputi keadaan umum wilayah, aksesibilitas, daya tarik dan pengelolaan
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran umum mengenai lokasi penelitian yang akan dibahas dalam bab ini meliputi keadaan umum wilayah, aksesibilitas, daya tarik dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran
Lebih terperinciBUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 13 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER
43 BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER A. Gambaran Umum Pasar Tanjung Kabupaten Jember Gambar: 1 Kondisi Pasar Tanjung Kabupaten Jember Sumber
Lebih terperinciANALISIS KEBERADAAN BETENG TRADE CENTER (BTC) DAN PUSAT GROSIR SOLO (PGS) TERHADAP MOBILITAS PERDAGANGAN PASAR BATIK KLEWER
ANALISIS KEBERADAAN BETENG TRADE CENTER (BTC) DAN PUSAT GROSIR SOLO (PGS) TERHADAP MOBILITAS PERDAGANGAN PASAR BATIK KLEWER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Mari Elka Pangestu,Menteri Perdagangan, Potensi pasar tradisional di Indonesia sangat besar sebab retribusi dari pasar tradisional cukup besar kontribusinya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi...1. Daftar Gambar...4. Daftar tabel...7. Kata Pengantar...8. Bab I: Pendahuluan...9
DAFTAR ISI Daftar Isi...1 Daftar Gambar...4 Daftar tabel...7 Kata Pengantar...8 Bab I: Pendahuluan...9 1.1. Latar Belakang... 9 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Batasan dan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG
Dicabut dengan Perda Nomor 1 Tahun 2014 PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 28 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DI KOTA
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Analisa Makro Lokasi Gedung : Bridging Campus Binus University Gambar 3.1 Lokasi Bridging Campus Sumber : google images Alamat : Jl. Alam Sutera Boulevard No. 1, Alam Sutera
Lebih terperinciREDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik OKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang terjadi seperti saat ini, para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki strategi agar tetap dapat bertahan dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Yani, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan. Letak Geografis Pasar
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Pasar Senapelan Pasar Senapelan atau disebut juga Pasar Kodim terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan. Letak
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil
Lebih terperinciKota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pergerakan manusia, seperti pergerakan dari rumah (asal) sekolah, tempat kerja, dan lain-lain
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciKondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN WARALABA, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung berada pada ketinggian sekitar 791 meter di atas permukaan laut (dpl). Morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, di sebelah utara relatif berbukit
Lebih terperinciPengaruh keberadaan Beteng Trade Centre ( BTC )dan Pusat Grosir Solo ( PGS ) terhadap mobilitas perdagangan pasar batik klewer
Pengaruh keberadaan Beteng Trade Centre ( BTC )dan Pusat Grosir Solo ( PGS ) terhadap mobilitas perdagangan pasar batik klewer Oleh : Susetiyoko K 7402155 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tinggi
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas wilayah 422 ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Jakarta merupakan Kota Megapolitan yang ada di Indonesia bahkan Jakarta menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar merupakan tempat berlangsungnya transaksi antara pembeli dan penjual. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PENGATURAN MINI MARKET PENGELOLA JARINGAN USAHA Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBisnis Sampingan Pakaian Anak
Bisnis Sampingan Pakaian Anak Memilih segementasi pasar yang tepat bisa menjadi cara yang jitu merebut pasar. Di antaranya adalah pasar anak-anak antara umur 1-15 tahun. Anak-anak seumuran ini menjadi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KORIDOR JALAN RAYA SERPONG KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 41 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN
Lebih terperinciRUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciGambar 12. Lokasi BSD sebagai hinterland Provinsi DKI Jakarta Sumber: Software Map of Jakarta (2004)
BAB IV. KONDISI UMUM Kota Baru BSD terletak di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan ini terletak tepat di sebelah barat Jakarta dan berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara,
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (0) 7330 / Fax: 736 Website : http://wwwstaklimpondoketungnet Jln Raya Kodam Bintaro No Jakarta Selatan
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGELOLAAN PASAR RAKYAT, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dahulu keinginan dan kebutuhan, konsumen pada saat ini dan yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Dimana salah satu contoh perubahan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 24 TAHUN 2011 SERI : E NOMOR : 7
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 24 TAHUN 2011 SERI : E NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mall, menurut Ma ruf (2005), adalah suatu tempat berkumpulnya para peritel yang mampu menjual aneka barang dan jasa yang dibutuhkan pribadi dan rumah tangga, namun
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN
Hasil PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kegiatan sektor perdagangan di perkotaan merupakan basis utama, hal ini dikarenakan kegiatan penghasil barang lebih dibatasi dalam perkotaan. Kota umumnya
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator pertumbuhan sebuah kota adalah sektor ekonomi. Secara umum, dapat diperhatikan bahwa suatu kota yang berkembang dan maju, memiliki tingkat perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak
1 BAB I PENDAHUALAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 4 TAHUN 2010
BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO: 4 2010 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SERI: E PEDOMAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciNew Cluster Villaggio CitraRaya Tangerang Dijual Rp. 499 Jutaan
New Cluster @ Tangerang Dijual Rp. 499 Jutaan Launching New Cluster, perumahan cluster terbaru Tangerang 2017. Dijual perdana, rumah baru Citra cluster dijual dengan harga mulai dari Rp. 499 jutaan. merupakan
Lebih terperinciRuko Pasar Modern Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran
Ruko Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran Ruko Timur BSD dijual perdana dengan harga mulai daripada Rp. 3 milyaran dengan luas tanah 48 m2 dan bangunan mulai daripada 136 m2 dimana tiap unit adalah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DINAMIKA HARGA LAHAN DI KAWASAN CIPADU KOTA TANGERANG
IDENTIFIKASI DINAMIKA HARGA LAHAN DI KAWASAN CIPADU KOTA TANGERANG Lita Sari Barus 1, Azis Prihanto Wibowo 1 1 Jurusan Teknik Planologi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan saat ini nyaris tidak dapat dilepaskan dari pasar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan saat ini nyaris tidak dapat dilepaskan dari pasar. Pasar menyediakan berbagai barang kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Pengelolaan pasar mulanya
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG. Tampil cantik dan menarik merupakan suatu kebutuhan yang selalu ada dalam
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan Tampil cantik dan menarik merupakan suatu kebutuhan yang selalu ada dalam setiap manusia. Kebutuhan untuk tampil cantik dan menarik merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN
BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar
BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1. Gambaran Umum Nama Proyek Astana Anyar Sifat Proyek Pemilik Lokasi Luas Lahan : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival : Fiktif : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung : Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sebuah pasar tradisional secara garis besar diawali dengan adanya dua kebutuhan yang berbeda sehingga memunculkan adanya barter (tukar menukar
Lebih terperinciPASAR INDUK CENGKARENG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR INDUK CENGKARENG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG PERPASARAN SWASTA DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG PERPASARAN SWASTA DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROPINSI DAERAH
Lebih terperinciEaston Park Apartment Serpong BSD
Easton Park Apartment Serpong BSD Easton Park Apartment Serpong BSD Easton Park Apartment Serpong adalah proyek apartemen baru di Serpong BSD yang akan dibangun oleh Kalmar Land developer yang telah sukses
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persimpangan jalan adalah simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat, dimana arus kendaraan dari berbagai pendekat bertemu dan memencar meninggalkan
Lebih terperinciSalinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014
Salinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisai telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang. Salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis dan kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan kota tidak akan terlepas dari perkembangan kegiatan ekonomi. Perkembangan kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat kota untuk meningkatkan
Lebih terperinci