BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Kajian Ekonomi Regional Banten

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Makassar, Februasi 2008 BANK INDONESIA MAKASSAR. Ttd. Rizal A. Djaafara Pemimpin

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Halaman ini sengaja dikosongkan.

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

Proyeksi Perekonomian Sulsel 2009 Menghadapi Krisis Keuangan Global

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

Transkripsi:

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010

Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi Bank Indonesia : Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan Tugas Bank Indonesia : 1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank. Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi : Kelompok Kajian dan Survey Bank Indonesia Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo 96115 Telp : +62 435 824444 Fax : +62 435 827993 Web : www.bi.go.id

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan III-2010 ini merupakan pengejawantahan dari peranan KBI Gorontalo sebagai economic intelligent and research unit yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih sangat muda ini, KBI Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo. Gorontalo, 8 November 2010 BANK INDONESIA GORONTALO Wahyu Purnama A. Pemimpin

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i BAB 1. BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL 1.1. Sisi Permintaan 1 1.1.1. Konsumsi 2 1.1.2. Investasi 4 1.1.3. Ekspor-Impor 6 1.2. Sisi Penawaran 8 1.2.1. Sektor Pertanian 9 1.2.2. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 12 1.2.3. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14 1.2.4. Sektor Bangunan 14 1.2.5. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 15 1.2.6. Sektor Industri Pengolahan 16 1.2.7. Sektor Lainnya 17 BOX KER 1 18 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH 2.1. Inflasi Gorontalo 21 2.1.1 Faktor Fundamental 22 2.1.2 Faktor Non Fundamental 25 2.2. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang/Jasa 28 2.2.1. Inflasi Tahunan (yoy) 28 2.2.2. Inflasi Triwulanan (qtq) 29 Box KER 2 31 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1. Fungsi Intermediasi 33 3.1.1. Perkembangan Kantor Bank 33 3.1.2. Penyerapan Dana Masyarakat 33 3.1.3. Penyaluran Kredit 35 3.2. Stabilitas Sistem Perbankan 38 3.2.1. Resiko Kredit 38 3.2.2. Resiko Likuiditas 40 3.2.3. Resiko Pasar 41 Box KER 3 42 KEUANGAN DAERAH 4.1. Pendapatan Daerah 45 4.2. Belanja Daerah 46 4.3. Kontribusi Realisasi APBD Gorontalo terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 48 SISTEM PEMBAYARAN 5.1. Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 49 5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 49 5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 49

5.1.3 Uang Palsu 50 5.2. Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 51 5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 51 5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 52 BAB 6 BAB 7 KESEJAHTERAAN 6.1. Pengangguran 53 6.2. Kemiskinan 54 6.3 Rasio Gini 55 6.4 IPM 56 OUTLOOK EKONOMI 7.1. Outlook Makro Ekonomi Regional 57 7.2. Outlook Inflasi 58 7.3. Prospek Perbankan 59 LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pertumbuhan ekonomi Sisi Permintaan 2 Tabel 1.2 Pertumbuhan ekonomi Sisi Penawaran 9 Tabel 1.3 ARAM III Pertanian Padi 11 Tabel 1.4 ARAM III Pertanian Padi 12 Tabel 2.1 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (yoy) 22 Tabel 2.2 Inflasi Tahunan Kelompok Makanan (yoy) 22 Tabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 28 Tabel 2.5 Inflasi Tahunan Sub-kelompok Bahan Makanan (y.o.y) 28 Tabel 2.6 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 29 Tabel 2.7 Hasil Estimasi Analisis Konvergensi 31 Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo 45 Tabel 4.2 Komposisi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo dalam (%) 46 Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 47 Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 47 Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap sektor Riil 48 Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 48 Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo 50 Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 50 Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 52 Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 53 Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 tahun Ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2008-Agustus 2009 54 Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 54 Tabel 6.4 Rasio Gini Provinsi Gorontalo 55 Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo 56 Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kab/Kota Tahun 2006-2007 56

DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Pertumbuhan ekonomi Gorontalo 1 Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 2 Grafik 1.3 Perkembangan APBD Kab/Kota-Prov 2 Grafik 1.4 Survei Konsumen BI 3 Grafik 1.5 Perkembangan NTP 3 Grafik 1.6 Perkembangan Tabungan/Deposito 3 Grafik 1.7 Kredit Konsumsi 3 Grafik 1.8 Konsumsi BBM 4 Grafik 1.9 Konsumsi Listrik 4 Grafik 1.10 Realisasi Pajak 4 Grafik 1.11 Perkembangan Kredit Investasi 5 Grafik 1.12 Realisasi Belanja Modal Pemprov 5 Grafik 1.13 Realisasi Fisik dan Keuangan Belanja Daerah 5 Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 7 Grafik 1.15 Perkembangan Harga Gula Internasional 7 Grafik 1.16 Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo 7 Grafik 1.17 Perkembangan Harga Gula Internasional 7 Grafik 1.18 Ekspor Antar Provinsi 7 Grafik 1.19 Impor Semen 7 Grafik 1.20 Impor Antar Provinsi 8 Grafik 1.21 Ekspor Kayu Ke Luar Negeri 9 Grafik 1.22 Ekspor Rotan Ke Luar Negeri 9 Grafik 1.23 Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian 10 Grafik 1.24 Realisasi Panen Pertanian Tabama 10 Grafik 1.25 Perkembangan Kredit Pertanian 10 Grafik 1.26 Perkembangan Luas Panen Jagung 11 Grafik 1.27 Perkembangan Luas Panen Padi 11 Grafik 1.28 Perkembangan Luas Tanam Jagung 11 Grafik 1.29 Perkembangan Luas Tanam Padi 11 Grafik 1.30 Perkembangan Penumpang Pesawat 12 Grafik 1.31 Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor 13 Grafik 1.32 Realisasi Penjualan BBM Transportasi 13 Grafik 1.33 Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut 13 Grafik 1.34 Perkembangan Kargo Laut 13 Grafik 1.35 Kredit Perdagangan 14 Grafik 1.36 Volume Muat Pelabuhan 14 Grafik 1.37 Tingkat Hunian Hotel 14 Grafik 1.38 Kredit Konstruksi 15 Grafik 1.39 Penjualan Semen 15 Grafik 1.40 NIM Perbankan 15 Grafik 1.41 Perkembangan Pendapatan/Beban 15 Grafik 1.42 Ekspor Rotan Poles Ke Luar Negeri 16 Grafik 1.43 Perkembangan Kredit Perdagangan 16

Grafik 1.44 SKDU Industri Pengolahan 17 Grafik 1.45 Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang 17 Grafik 1.46 Realisasi Penjualan Listrik PLN 17 Grafik 1.47 Realisasi Kredit Jasa-jasa 17 Grafik 1.48 Bobot Faktor Investasi Nasional 19 Grafik 1.49 Bobot Faktor Investasi Regional 19 Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Gorontalo 21 Grafik 2.2 Indeks Keyakinan Konsumen 23 Grafik 2.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani 23 Grafik 2.4 Perkembangan Realisasi Harga Jual 24 Grafik 2.5 Perkembangan Harga Komoditas Impor di Gorontalo 24 Grafik 2.6 Perkembangan Inflasi kelompok Bahan makanan 25 Grafik 2.7 Persentase Responden Terpengaruh Kebijakan TDL 27 Grafik 2.8 Persentase Kenaikan Biaya Produksi Akibat Kebijakan TDL 27 Grafik 2.9 Perkembangan Harga-harga 30 Grafik 2.10 Inflasi Gorontalo Sulut Sulteng 32 Grafik 2.11 Inflasi Gorontalo Nasional 32 Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 34 Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga 34 Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 36 Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 36 Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 37 Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 37 Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 38 Grafik 3.8 Perkembangan NPL 39 Grafik 3.9 NPL per Sektor 39 Grafik 3.10 Konsentrasi Kredit 39 Grafik 3.11 Perkembangan Protofolio DPK 40 Grafik 3.12 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo 41 Grafik 3.13 Perkembangan Kurs USD dan BI-Rate 41 Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 49 Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 49 Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 51 Grafik 5.4 Rata-rata Perputaran Kliring Per Hari 51 Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI Gorontalo 51 Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 57 Grafik 7.2 SKDU Triwulan III-2010 57 Grafik 7.3 Proyeksi Inflasi Tahunan (yoy) Provinsi Gorontalo (%) 58 Grafik 7.4 Perubahan Umum 3 Bulan Yang Akan Datang 58 Grafik 7.5 Indeks Ekspektasi Tabungan 6 bulan yad 59

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Daya Tarik Investasi Daerah 18 Gambar 1.2 Penilaian Untuk Prov. Gorontalo 20 Gambar 3.1 Sistem Resi Gudang 43

Halaman ini sengaja dikosongkan

RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Gorontalo pada triwulani II-2010 melambat 5,71% (y.o.y). Konsumsi Pemerintah melemah mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi sisi permintaan Perekonomian Provinsi Gorontalo secara year on year (y.o.y) pada triwulan III-2010 tetap tumbuh positif walaupun mengalami perlambatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan pertumbuhan sebesar 5,71% (y.o.y) maka pertumbuhan pada triwulan III-2010 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2010 dan triwulan II-2010 yang masing-masing sebesar 8,36% (y.o.y) dan 7,33% (y.o.y). Penurunan laju pertumbuhan di sisi penggunaan diantaranya disebabkan oleh menurunnya konsumsi pemerintah, yakni sebesar 16,82%(y.o.y) yang selanjutnya berimplikasi pada penurunan laju pertumbuhan pada beberapa sektor ekonomi terkait. Namun efek perlambatan pertumbuhan pada konsumsi pemerintah terminimalisir oleh tetap terjaganya kinerja pertumbuhan konsumsi swasta, investasi dan ekspor impor. Dari sisi penawaran, secara tahunan seluruh sektor tumbuh secara positif. Walaupun tumbuh positif, namun hampir seluruh sektor tumbuh melambat kecuali sektor perdagangan dan sektor pengangkutan. Perlambatan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya adalah faktor melambatnya pertumbuhan pembiayaan APBD menyebabkan kinerja sektor bangunan, pertambangan, dan jasa-jasa mengalami perlambatan cukup signifikan. Hal ini terkait kinerja sektor bangunan masih didominasi proyek APBD sementara kinerja jasa-jasa lebih didominasi oleh jasa pemerintahan umum (76,60%). Melemahnya kinerja sektor bangunan berdampak kepada kinerja sektor pertambangan, mengingat sektor tersebut lebih didominasi oleh bahan galian C (95,35%). Sementara itu kinerja sektor utama pertanian relatif stabil, walaupun produksi tabama mengalami peningkatan namun melemahnya kinerja perkebunan mendorong pertumbuhan sektoral secara umum relatif sama dengan triwulan sebelumnya. BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 i

PERKEMBANGAN INFLASI Pada triwulan III-2010, inflasi tahunan Gorontalo tercatat sebesar7,63% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,73% (yoy) Lonjakan permintaan masyarakat selama Ramadhan mendorong inflasi. Pada triwulan III-2010, inflasi tahunan Gorontalo tercatat sebesar 7,60% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,73% (y.o.y). Lonjakan harga yang sangat tinggi tersebut menyebabkan laju inflasi di Kota Gorontalo termasuk yang tertinggi di Indonesia. Laju inflasi yang tinggi tersebut merupakan gabungan faktor fundamental dan faktor non fundamental. Lonjakan permintaan masyarakat menyambut Bulan Ramadhan di tengah terkendalanya aspek produksi memberikan dampak yang besar pada peningkatan harga-harga di Gorontalo. Selain itu, faktor ekspektasi dari para pedagang juga turut mempengaruhi proses pembentukan harga di tingkat konsumen. Hal tersebut menyebabkan para pedagang besar di Gorontalo cenderung akan menaikkan harga jika di daerah-daerah lain terjadi kenaikan harga. Sementara itu, beberapa sumber tekanan inflasi lainnya meliputi kenaikan TDL, faktor preferensi konsumen, dan distorsi pasar turut memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga jual barang/jasa kepada masyarakat. PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Perkembangan fungsi intermediasi perbankan pada triwulan III-2010 menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Dana pihak ketiga tumbuh 10,47% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya Kinerja perbankan di Provinsi Gorontalo selama triwulan III-2010 menunjukkan perkembangan yang cukup baik, tercermin dari beberapa indikator seperti penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), penyaluran kredit dan rasio kredit bermasalah/non Performing Loans (NPLs). Pertumbuhan penyaluran kredit diikuti oleh risiko kredit yang relatif terkendali seperti tercermin dari indikator NPLs yang masih berada pada level aman (<5%). Pada posisi akhir triwulan III-2010 dana yang dihimpun tercatat sebesar Rp2,06 triliun, tumbuh sebesar 10,47% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,79% (y.o.y). Tabungan sebagai komponen DPK dengan share terbesar 52,58% mengalami pertumbuhan sebesar 9,20% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang terealisasi sebesar 11,31% (y.o.y). Giro dengan share ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 BANK INDONESIA

Kredit yang disalurkan perbankan Gorontalo masih tumbuh positif dengan laju pertumbuhan sebesar 29,49% terhadap DPK sebesar 19,98% mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan laporan, yaitu sebesar 38,86% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,79% (y.o.y). Sementara itu deposito mengalami kontraksi sebesar 1,94% (y.o.y). Kontraksi pada deposito sejalan dengan tren penurunan suku bunga deposito. Kredit yang disalurkan perbankan Gorontalo masih tumbuh positif dengan laju pertumbuhan sebesar 29,49%, yang berasal dari pertumbuhan kredit investasi sebesar 39,50%; kredit konsumsi sebesar 36,84% dan kredit modal kerja sebesar 15,84%. Jika dilihat menurut sektor penyaluran kredit, beberapa sektor menunjukkan adanya kontraksi kredit, namun sektorsektor utama penyaluran kredit masih tumbuh secara positif. Sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan kredit skala mikro, kecil dan menengah. Sementara itu, pengelolaan kredit bermasalah masih cukup baik yang ditunjukkan oleh tingkat Non Performing Loans (NPLs) bank umum yang secara keseluruhan masih berada pada level 1,90% (bruto) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,03%. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Kinerja pendapatan dan belanja daerah terlihat lebih baik dibandingkan periode triwulan III-2009 Kinerja pendapatan dan belanja daerah terlihat lebih baik dibandingkan periode triwulan III-2009. Kinerja pendapatan didorong oleh peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Sementara itu realisasi dana perimbangan secara nominal relatif mengalami penurunan walaupun secara persentase mengalami peningkatan terhadap target anggaran. Hal ini terkait menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penurunan terutama disebabkan berkurangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dibandingkan tahun sebelumnya Di sisi lain peningkatan belanja tidak langsung telah mendorong realisasi belanja pada level yang lebih baik dibanding triwulan III-2009. Dengan pencapaian realisasi sebesari 60,94%, lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2009 dengan pencapaian 57,85% BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 iii

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran nasional di Gorontalo pada triwulan III-2010 diwarnai oleh net inflow serta berkembangnya transaksi kliring dan RTGS. Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan III-2010 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan uang kartal layak edar. Sementara itu, sistem pembayaran non tunai menunjukkan berkembangnya transaksi RTGS. Kondisi net inflow pada triwulan laporan disebabkan karena uang yang beredar untuk kegiatan transaksi pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri telah kembali masuk ke perbankan. Secara bulanan, pada Agustus 2010 aliran uang tercatat net outflow sebesar Rp38,50 miliar yang disebabkan karena maraknya transaksi masyarakat terkait bulan Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, sementara pada September 2010 aliran uang tercatat net inflow sebesar Rp93,47 miliar yang disebabkan kembalinya uang yang telah ditarik masyarakat ke perbankan. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Tingkat kesejahteraan mengalami peningkatan. Jumlah kemiskinan di Gorontalo mengalami penurunan Tingkat kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan yang ditandai oleh tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan yang menurun. Kondisi ini diperkirakan antara lain sebagai dampak dari mulai membaiknya kinerja beberapa sektor utama di Provinsi Gorontalo. Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 2010 (data bulan Maret) di Provinsi Gorontalo sebesar 23,19% atau mengalami penurunan dibandingkan periode Maret 2009 yang tercatat sebesar 25,01%. Kemiskinan Gorontalo masih yang tertinggi di Sulawesi serta masih jauh di atas persentase nasional yang berada di tingkatan 14,15%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2010 sebesar Rp171.371 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan sebesar Rp 9.182 perkapita per bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2007 yang tercatat sebesar Rp162.189 perkapita per bulan. iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 BANK INDONESIA

PROSPEK PEREKONOMIAN Sampai dengan akhir 2010 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6,9-7,4% (y.o.y) Sampai dengan akhir 2010 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 7,1-7,6% (y.o.y) dengan didorong berbagai faktor penunjang. Dari sisi penggunaan, dorongan perekonomian akan berasal dari suatu kondisi ekonomi yang memiliki nuansa musiman, yakni kecenderungan bahwa realisasi proyek pemerintah banyak dilakukan pada triwulan IV pada tiap tahunnya karena akan segera berakhirnya tahun anggaran. Selain itu konsumsi rumah tangga diperkirakan juga akan tetap tumbuh secara positif karena adanya dua momen musiman, yakni Hari Raya Iedul Adha dan Natal/Tahun Baru yang diperkirakan akan meningkatkan konsumsi masyarakat walaupun tidak setinggi pada saat Lebaran. Dari sisi sektoral, perekonomian akan terdrive oleh aktivitas sektor konstruksi yang pada tahun ini diperkirakan akan meningkat aktivitasnya pada triwulan IV-2010. Sektor perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan juga akan mengalami peningkatan aktivitas yang didorong oleh kegiatan kedinasan pemerintah yang cenderung meningkat di akhir tahun serta faktor seasonal adanya hari besar keagamaan. Selain itu, diperkirakan sektor pertanian masih akan tumbuh positif, walaupun adanya gangguan banjir yang dialami oleh beberapa area pertanian akan memberikan sedikit tekanan terhadap aktivitas pada sektor tersebut. Inflasi di Kota Gorontalo pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 7% ±1 dengan komoditaskomodtas volatile yang masih akan menjadi penyumbang utama Inflasi di Kota Gorontalo pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 7% ±1 dengan komoditas-komodtas volatile yang masih akan menjadi penyumbang utama. Pada triwulan IV-2010, tekanan inflasi yang terjadi diperkirakan akan mulai berkurang jika dibandingkan dengan inflasi pada triwulan III-2010. Namun, komoditas seperti ikan, daging, tepung, rica dan beras diperkirakan masih akan memberikan dorongan kenaikan harga walaupun diyakini masih dalam taraf yang terkendali. Hal yang kemungkinan bisa mengganggu pasokan di Gorontalo adalah alokasi komoditas yang seharusnya ke Gorontalo BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 v

dipindahkan ke daerah lain yang sedang memiliki permintaan tinggi sehingga menyebabkan terjadi kenaikan harga di Gorontalo. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi mengingat banyak penduduk daerah sekitar Gorontalo akan merayakan Natal pada Bulan Desember 2010. Pada perbankan di triwulan IV-2010, pertumbuhan kredit akan sedikit tertahan, namun diperkirakan akan tetap meningkat. Pada perbankan di triwulan IV-2010, diperkirakan akan terjadi pelunasan proyek-proyek konstruksi pemerintah sehingga akan menyebabkan pertumbuhan kredit akan sedikit tertahan, namun diperkirakan akan tetap meningkat. Perkembangan DPK diperkirakan akan tetap positif namun sedikit tertahan karena sebagian kecil masyarakat akan menarik simpanannya di bank untuk berbagai kebutuhan menjelang Natal dan Iedul Adha namun uang yang ditarik pada triwulan III-2010 pada saat Lebaran telah kembali masuk sistem perbankan. Selain itu, pada triwulan IV-2010 direncanakan akan dicanangkan kegiatan Gerakan Siswa Gorontalo Menabung yang diharapkan akan mampu mendorong pengumpulan DPK di Gorontalo. Dengan kegiatan tersebut dan program yang akan menindaklanjutinya, diperkirakan akan mampu meningkatkan rekening tabungan masyarakat, khususnya para pelajar. vi KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 BANK INDONESIA