KAJIAN FAKTOR JENIS, PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Kecelakaan Kerja Pada Industri Konstruksi Di Kalimantan Selatan

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA JASA KONSTRUKSI DAN FABRIKASI DI PT. BISMA KONINDO BABELAN-BEKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).

KAJIAN MOTIVASI PENDIRIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR DI KOTA BANDA ACEH (073K)

KECELAKAAN KERJA DAN ANALISIS PENERAPAN PERATURAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN GALIAN TANAH PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ISU LINGKUNGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI PROYEK KONSTRUKSI DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN MOTIVASI TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI ACEH BESAR. Buraida 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari sekian banyak bidang usaha yang tergolong sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proyek konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

STUDY OF STANDARD HOUSE REDESIGN BY THE CONSUMER STUDI PERUBAHAN DESAIN RUMAH STANDAR OLEH KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan.secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang. yang dapat mengakibatkan kecelakaan(simanjuntak,2000).

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organisasi) dan. GATT (General Agremeent on Tariffs and Trade) yang akan berlaku tahun

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja di kawasan industri yang. membawa dampak terhadap keadaan sosial masyarakat.

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X

BAB I PENDAHULUAN. Kelelahan merupakan masalah yang umum dialami banyak orang. Semakin

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

Kata kunci: Proyek Konstruksi, Kontraktual, Pemberdayaan Masyarakat, Faktor Penting, Faktor Dominan, Palangka Raya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah pada tahun 2008

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (003K)

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan taraf hidup serta mengurangi pengangguran. Kehadiran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT YANG BERPENGARUH TERHADAP WAKTU PROYEK IRIGASIDI PROVINSI ACEH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TUNTUTAN (CLAIM) PADA PROYEK KONSTRUKSI

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN DAN EVALUASI KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN PEMANCANGAN PADA PROYEK X DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Metodologi Penelitian. 1.1 Latar Belakang. Metodologi yang digunakan untuk. Pembangunan sarana fisik di

BAB I PENDAHULUAN. akan ditimbulkan akibat aktivitas-aktivitas yang ditimbulkan seperti kecelakaan

TIME-COST TRADE-OFF MODEL FOR TIE BEAM ACTIVITY

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PT. UNILEVER DI PERDAGANGAN SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan

KUESIONER PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

KAJIAN FAKTOR JENIS, PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH Buraida Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Jln. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam - Banda Aceh Email: farizfdy@yahoo.com ABSTRAK Proyek konstruksi merupakan kumpulan berbagai aktivitas yang saling berhubungan yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan proyek tersebut melibatkan berbagai sumberdaya diantaranya, manusia, modal, mesin, material dan metode. Manusia sebagai unsur yang terpenting dalam proyek mempunyai keterbatasan diantaranya kurang hati-hati, ceroboh dan kelelahan fisik. Kecelakaan kerja dalam proyek yang terjadi seperti terjatuh, terluka, tergelincir dan lain-lain. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya. Timbul permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Ruang lingkup penelitian ini ditujukan kepada para kontraktor grade 4, grade 5 dan grade 6 yang mengerjakan proyek konstruksi di Banda Aceh. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada manajer proyek, general superintendent dari kelompok penyedia jasa. Dengan menggunakan analisis deskriptif maka diperoleh bahwa jenis kecelakaan yang terjadi adalah terjatuh dan terkena sengatan listrik. Penyebab kecelakaan adalah kecerobohan pekerja dalam bekerja dapat memicu seringnya terjadi kecelakaan kerja. Waktu yang sering terjadi kecelakaan kerja adalah pada malam hari. Kata kunci: kecelakaan kerja, jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. 1. PENDAHULUAN Kota Banda Aceh sebagai tempat dilakukannya penelitian ini mengalami banyak perkembangan setelah berlalunya bencana gempa dan tsunami tahun 004. Perkembangan pembangunan konstruksi menjadi salah satu bagian terpenting untuk membawa Kota Banda Aceh menuju Bandar Wisata Islami. Pembangunan proyek konstruksi melibatkan banyak sumberdaya diantaranya unsur manusia atau tenaga kerja. Manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai batasan dan dapat saja melakukan kesalahan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Permasalahan yang timbul adalah apa saja yang menjadi faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah utnuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian yang pernah dilakukan pada pekerjaan konstruksi beton bertulang di Kota Banda Aceh menunjukan bahwa penyebab kecelakaan kerja adalah adanya perasaan tidak bebas dalam bekerja sedangkan jenis kecelakan kerja yang sering terjadi adalah tertusuk paku (Buraida, 011). Berdasarkan penelitian diatas ingin dikembangkan lebih lanjut untuk semua pekerjaan yang ada pada proyek konstruksi yang dilaksanakan penyedia jasa di Kota Banda Aceh.. STUDI KEPUSTAKAAN Proyek konstruksi Menurut Syah (004:1), pengertian proyek secara sederhana adalah suatu rangkaian kegiatan yang terencana dan dilaksanakan secara berurutan dengan logika serta menggunakan banyak jenis sumber daya, yang dibatasi oleh dimensi biaya, mutu, dan waktu. Soeharto (001:13) mengemukakan bahwa proyek konstruksi merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang memiliki ketergantungan antar satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Dalam proyek ini melibatkan tenaga kerja manusia, bahan, peralatan, uang dan metode. SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 MK-31

Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi Pengertian dan penyebab kecelakaan kerja Menurut Husni (003 : 14), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas. Seperti yang dikutip oleh Syah (004 : 3), disebutkan data dari International Labour Organization (ILO), klasifikasi penyebab kecelakaan kerja adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan dan Organisasi. Pelaksanaan Pekerjaan 3. Peralatan 4. Manajemen dan Metode Kerja. 5. Perilaku Pekerja. Faktor manusia terhadap kecelakaan kerja Menurut Napitupulu (1989), setiap terjadi kecelakaan kerja maka dapat digolongkan ke dalam salah satu dari bermacam corak umum kecelakaan kerja, sehingga dapat mengurangi kesulitan dalam menganalisis terhadap adanya kecelakaan itu sendiri. Corak umum tersebut adalah sebagai berikut: 1. menabrak sesuatu (struck against);. jatuh dari tempat tinggi (fall from above); 3. terperangkap oleh/di bawah/ di antara suatu benda (cought in, on, or between); 4. jatuh dari dan di tempat yang permukaannya sama (fall at ground level); dan 5. tersengat aliran listrik (electrical contact). Hinze (1997) mengemukakan bahwa faktor manusia (pekerja) merupakan salah satu penyebab dari kecelakaan kerja, karena pekerja berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan proyek konstruksi. Faktor manusia tersebut terdiri dari: Pembawaan dari pekerja 1. Persoalan pribadi pekerja. Usia dan pengalaman kerja 3. Perasaan bebas dalam melaksanakan pekerjaan 4. Keletihan fisik pekerja 5. Lingkaran bioritmik fisik pekerja Metode pengambilan sampel Menurut Sugiono (003:79) jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Makin besar tingkat kesalahan maka semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut : s. N. P. Q...(.1) d N 1. P. Q Dimana : s = jumlah sampel λ = harga tabel chi-kwadrat N = populasi P = proporsi kelompok pertama Q = proporsi kelompok kedua d = derajat ketelitian harga P = Q = 0,5 Metode statistika Metode yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan pada penelitian ini adalah analisa deskriptif. Analisis deskriptif Sugiyono (003:14), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. MK-3 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5

3. METODE PENELITIAN Objek dan lokasi penelitian Objek penelitian ini adalah jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Lokasi penelitian pada perusahaan-perusahaan kontraktor grade 4, grade 5 dan grade 6 yang berdomisili di Kota Banda Aceh dan yang sudah menanggani proyek dalam lima tahun terakhir. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner yang ditujukan kepada sejumlah responden. Kuesioner disebarkan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan penyedia jasa (seperti manajer proyek atau general superintendent) sebagai responden penelitian. Setelah menyerahkan kuesioner kepada responden, peneliti langsung menunggu respondennya selesai mengisi sendiri kuesionernya dengan lengkap. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau subyek penelitian. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari responden melalui penyebaran kuisioner yang dibagi menjadi bagian utama, yaitu : 1. Kuisioner A Kuisioner A meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik responden dan juga menjelaskan tentang identitas perusahaan secara umum. Responden penelitian adalah pihak-pihak yang terlibat dalam struktur organisasi kontraktor.. Kuisioner B Kuisioner B berisikan pernyataan-pernyataan mengenai jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Kuesioner bagian ini terdiri atas pernyataan-pernyataan yang telah disusun berdasarkan literatur tentang kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di kota Banda Aceh. a. Jenis-jenis kecelakaan, yaitu : Untuk mengetahui Jenis-jenis kecelakaan yang pernah terjadi.pada lingkungan proyek. Jenis-jenis kecelakaan yang sering terjadi diuraikan menjadi: 1. Terjatuh. Tertimpa benda jatuh 3. Terbentur 4. Terjepit benda 5. Tergelincir 6. Gerakan melebihi kemampuan 7. Pengaruh alam (cuaca, gempa, angin kencang, badai) 8. Terkena arus listrik 9. Terkontaminasi bahan berbahaya b. Penyebab-penyebab kecelakaan, yaitu : Untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan-kecelakaan kerja yang selama ini sering terjadi di lingkungan proyek. 1. Kecerobohan pekerja dalam bekerja. Lingkungan yang tidak bersih/rapi 3. Kurang pengawasan 4. Ketidakmengertian pekerjaa 5. Tidak mengikuti tata pelaksana yang bener 6. Kurang pengalaman c. Waktu terjadinya kecelakaan kerja Untuk mengetahui kapan waktu yang sering terjadinya kecelakaan kerja 1. pagi. siang 3. sore 4. malam Data sekunder Data sekunder berupa data mengenai jumlah responden yang dipilih secara acak dari jumlah total 185 kontraktor di Banda Aceh serta kontraktor tersebut telah selesai menangani proyek konstruksi di Provinsi Aceh dalam lima tahun terakhir. SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 MK-33

Populasi dan sampel Penentuan jumlah sampel dari populasi 185 perusahaan didasarkan pada Persamaan.1 dengan taraf kesalahan 10%. Dimana : s d. N. P. Q N 1. P. Q Diketahui : =,706 N = 185 P = Q = 0,5 d = 0,1 maka ;,706 185 0,5 0,5 15,153 s 49,66» 50 sampel 0,1 185 1,706 0,5 0,5,5 Berdasarkan perhitungan rumus atau tabel tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 50 perusahaan. Untuk 1 perusahaan diambil 1 responden. Cara pengambilan sampel dari jumlah populasi yang ada dilakukan dengan sampling acak dan memberikan penomoran untuk setiap sampel yang telah dipilih. Jika dari sampel yang telah dipilih ternyata responden tidak memenuhi kriteria penelitian, maka akan diambil sampel lain yang memenuhi kriteria penelitian sebagai pengganti. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar data-data penelitian ini didapatkan dari responden yang mengerti dan memahami masalah-masalah program keselamatan dan kesehatan kerja yang sering dihadapi dalam suatu pelaksanaan konstruksi. Pengolahan data dan penyajian hasil Pengolahan data menggunakan perhitungan statistik dengan menggunakan program Excel. Analisis yang dilakukan terdiri analisis deskriptif. Tujuan analisis dan perhitungan yaitu untuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja di kontruksi. Jawaban dari responden berupa pilihan atas penyataan yang telah dinyatakan pada kuesioner. Analisis deskriptif Pada penelitian ini analisis deskriptif yang dipakai hanya untuk melihat persentase tertinggi dan terendah dari faktor kajian ini. Adapun teknik penyajian data yang didapat adalah memberikan gambaran persentase serta disajikan dalam bentuk tabel dan piechart. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik responden Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat dari 50 kuisioner yang telah disebarkan kepada responden yang terbanyak menjawab adalah laki-laki sebanyak 45 orang (90%), menurut tingkat usia yang terbanyak 31-35 tahun 14 orang (31,11% ), tingkat pendidikan yang terbanyak S1 yaitu 9 orang (64,4%), tingkat jabatan yang terbanyak adalah direktur yaitu orang (48,89%), dan tingkat masa kerja jabatan 6-10 tahun sebanyak 3 orang (51,11%), serta tingkat jumlah proyek bangunan gedung yang sudah ditangani dalam 5 tahun terakhir yang terbanyak adalah 37 perusahaan (8,%). Jenis-jenis kecelakaan kerja Jenis-jenis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dalam lingkungan pembangunan proyek merupakan hal tidak terduga sebelumnya. Rata-rata variabel jenis-jenis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dalam lingkungan pembangunan proyek dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1 Terjadinya kecelakaan kerja dan jenis-jenis kecelakaan kerja Uraian Variabel Persentase 1. Sering terjadi kecelakaan a. Sering 0% b. Cukup sering 9% c. Jarang 53% MK-34 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5

d. Cukup jarang 38% e. Tidak pernah 0%. Jenis kecelakaan yang sering terjadi a. Terjatuh 4% b. Tertimpa benda jatuh 0% c. Terbentur 16% d.tergelincir 5% e. Terjepit benda 11% f. Gerakan melebihi kemampuan 0% g. Pengaruh alam (cuaca, gempa, dll) 0% h. Terkena arus listrik 4% j. Terkontaminasi bahan berbahaya 0% Berdasarkan Tabel diatas maka dapat dilihat persentase tertinggi pada umumnya saat pembangunan proyek konstruksi berlangsung jarang terjadinya kecelakaan kerja. Jenis kecelakaan kerja yang paling sering terjadi adalah terjatuh dan terkena arus listrik. Ini dapat digambarkan dengan pie chart seperti berikut ini: Gambar 1. Piechart hasil output jenis kecelakaan yang sering terjadi Pada Gambar.1 di atas menjelaskan bahwa persentase tertinggi jenis kecelakaan yang sering terjadi diantaranya yaitu jatuh dan terkena arus listrik sebesar 4%, kemudian tertimpa sebesar 0%, terbentur sebesar 16%, terjepit sebesar 11%, selanjutnya dan tergelincir sebesar 5%, serta gerakan melebihi kemampuan, pengaruh alam (cuaca, gempa, dan lain-lain) dan terkontaminasi bahan berbahaya sebesar 0%. Penyebab kecelakaan kerja Penyebab terjadinya kecelakaan kerja terdiri dari berbagai faktor diantaranya faktor manusia. Hasil pengolahan data terhadap variabel dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Tabel Penyebab terjadinya kecelakaan kerja Uraian Variabel Persentase 1. Penyebab terjadinya kecelakaan a. Kecerobohan pekerja dalam bekerja 31% b. Lingkungan yang tidak bersih/rapi 0% c. Kurangnya pengawasan 16% d. Ketidakmengertian pekerja 4% e. Tidak mengikuti tata pelaksana yang benar 7% f. Kurangnya pengalaman % Berdasarkan Tabel maka dapat dilihat persentase tertinggi perkelompok. Pada umumnya kecerobohan pekerja dalam bekerja dapat memicu terjadi kecelakaan kerja. Penyebab terjadinya kecelakaan Piechart hasil output dapat dilihat pada Gambar berikut: SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 MK-35

Gambar. Piechart hasil output penyebab terjadinya kecelakaan Kecerobohan pekerja dalam bekerja menjadi faktor yang dominan dari penyebab kecelakaan kerja (31 %)dan diikuti tidak mengikuti tata pelaksanaan kerja yang benar (7%). Waktu terjadinya kecelakaan kerja a. Pagi 7% b. Siang 13% c. Sore 9% d. Malam 51% Waktu terjadinya kecelakaan kerja juga lebih banyak terjadi pada malam hari sehingga sistem dalam perusahaan khususnya penerapan program K3 harus lebih diutamakan dan pada saat kerja lembur harus lebih diperhatikan penerangan sekitar lokasi proyek. Pembahasan Penelitian dalam skala kecil ini dilakukan hanya untuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Karakteristik responden yang mengisi kuesioner menunjukan bahwa responden paham akan pernyataan yang ada dalam kuesioner. Responden laki-laki memang banyak yang berkecimpung di dunia konstruksi, dan usianya terbesar berada pada 31-35 tahun. Pendidikan sarjana dan berkedudukan sebagai direktur dengan masa kerja yang lama dan sudah mengerjakan banyak proyek konstruksi. Kecelakaan yang terjadi dikategorikan dalam keadaan jarang terjadi dan ini juga terlihat kepada masyarakat kota Banda Aceh bahwa berita tentang kecelakaan kerja di proyek konstruksi jarang terpapar. Jenis kecelakaan yang terjadi adalah terjatuh dan terkena arus listrik. Terjatuh dari ketinggian ketika berdiri di tangga atau bangku perancah. Jika ditelusuri lebih lanjut penyebab terbesar terjadi kecelakaan adalah karena kecerobohan pekerja dalam bekerja. Pekerja menganggap bahwa pekerja tersebut sudah dikerjakan bertahun-tahun dan dianggap pekerjaan ringan. Sedangkan terkena arus listrik terjadi jika pekerja tidak menggunakan pelindung diri dan tidak berhati-hati terhadap rambu-rambu peringatan.waktu terjadinya kecelakaan dimalam hari disebabkan keadaan cahaya yang kurang dan juga factor kelelahan fisik. Sehingga jika dihubungkan antara factor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja bahwa factor manusialah yang menyebabkan kecelakaan kerja. 5. KESIMPULAN Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota banda Aceh dalam kategori jarang terjadi. Penyebab terjadi kecelakaan kerja adalah pada kecerobohan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Akibat kecerobohan tersebut munculakan jenis kecelakaan yang terjadi yaitu jatuh dari ketinggian dan terkena arus listrik. Kecelakaan sering terjadi pada malam hari. 6. TERIMA KASIH Kepada saudara Yulia Safitri yang talah berpartisipasi dalam penelitian ini. MK-36 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5

DAFTAR PUSTAKA Buraida, Mahmuddin (011). "Pengaruh Faktor manusia Terhadap kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Beton Bertulang Di Kota Banda Aceh", Prosiding Seminar Nasional ke 3 FT. UISU.hal, 111-119. Hinze, J. W., 1997, Construction Safety, Prentince Hell, New York Husni L, 003, Pengantar Hukum dan Ketenagakerjaan Indonesia, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Napitupulu, 1989, Keselamatan Kerja Terpadu dalam Sistem Manajemen, Modul II, GBMPE, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta. Sugiyono, 003, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabet, Bandung. Soeharto I, 001, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta. Syah, M., 004, Manajemen Proyek, Kiat Sukses Mengelola Proyek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Malang. SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 MK-37

MK-38 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5