BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Museum Terbuka Museum Terbuka merupakan museum yang berada di

dokumen-dokumen yang mirip
MUSEUM TERBUKA SEBAGAI TEMPAT MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan zaman belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bagi kelangsungan warga-warga masyarakat yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

Universitas Sumatera Utara

BAB I Pengembangan Museum Kereta Api di Ambarawa Penekanan pada fasilitas museum yang Variatif dan atraktif

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, adat istiadat maupun kebudayaan dari masing-masing daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Pematangsiantar merupakan salah satu bagian dari wilayah

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. andalan di samping minyak dan gas bumi. Program pengembangan pariwisata

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN MEMPROMOSIKAN OBJEK WISATA SUMATERA UTARA MELALUI PENJUALAN PAKET WISATA KERTAS KARYA OLEH FADHILA TANJUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

NSPK Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam kebudayaan, agama, suku yang berbeda-beda, dan kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di

BAB II TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. planet Bumi tahun yang lalu, letusan dari supervolcano di Indonesia hampir

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi seluruh negeri. Tetapi satu hal yang tidak boleh di lupakan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial. Pariwisata telah menjadi industri yang

Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian lapangan yang penulis lakukan di sepuluh Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara terdapat Museum Terbuka, sesuai dengan judul tesis ini dan kesimpulannya adalah: 5.1.1. Kesimpulan Faktual: 1. Museum Terbuka Museum Terbuka merupakan museum yang berada di tempat terbuka, koleksinya biasanya berkaitan dengan benda-benda atau barang-barang peninggalan masa lalu dan ada perpaduan hasil ciptaan Tuhan Tuhan Yang Maha Esa dan ciptaan manusia. 2. Lokasi Museum Terbuka di sepuluh kabupaten Kota di Sumatera Utara dapat dilihat di bawah ini: Tabel 5.1 Lokasi Penelitin Kabupaten Kota No. Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan 1. Langkat Wampu 1. Paya Tusam, 2. Stabat Lama Barat 2. Serdang Bedagai Pegajahan Pegajahan 3. Deli Serdang Hamparan Perak Klambir Lima Kampung 4. Medan * Kesawan & sekitarnya Kesawan & sekitarnya 5. Tebing Tinggi * Kota Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi

118 6. Tapanuli Tengah Barus 1. Aek Dakka 2. Bukit pangan, 3. Bukit Hasang, 4. Penanggahan. 7. Samosir * Simanindo Tomok 8. Nias Selatan Fanayama Bawomataluo 9. Padang Lawas Utara Portibi Bahal 10. Simalungun 1. Purba, Pematang Purba 3. Berdasarkan penelitian lapangan Museum Terbuka ada beberapa bentuknya antara lain yaitu: 1) Museum Terbuka berupa permukiman teradisional menurut etnisnya dalam satu Dusun, contohnya: kampung Bali di Dusun Cipta Darma di Desa Paya Tusam dan Kampung Melayu di Dusun II Desa Stabat Lama Barat Kecamatan Wampu dan Kampung Melayu di Desa Klambir Lima Kampung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, 2) Museum Terbuka berupa kawasan permukiman teradisional dengan kawasan satu desa, contohnya: permukiman etnis Nias di Desa Bawomataluo, Kecamatn Fanayama, Kabupaten Nias Selatan. 3) Museum Terbuka berupa situs contohnya: situs makam-makam kuno penyebar agama Islam di Desa Aek Dakka, Bukit Pangan, Bukit Hasang Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Candi Pulo, Candi

119 Bahal I, II dan III di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara. 4) Museum Terbuka berupa kawasan perkotaan contohnya kawasan Kesawan dan sekitarnya di Kota Medan. 5) Museum Terbuka berupa kawasan satu pulau contohnya pulau Samosir,Kabupaten Samosir. 6) Museum Terbuka berupa kompleks istana contohnya Rumah Bolon di Desa Pematang Purba, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. 4. Sepuluh Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara yang menjadi lokasi penelitian belum memiliki konsep tentang Museum Terbuka hal ini dapat dilihat dari belum dikeluarkannya Peraturan Daerah tentang Museum Terbuka. 5. Secara garis besar fungsi Museum Terbuka ada 4 yaitu: 1. Sebagai tempat pendidikan; maksudnya adalah Museum Terbuka dapat dijadikan tempat sekaligus media pendidikan bagi siswa dari tingkat TK sampai dengan tingkat Mahasiswa, 2. Sebagai tempat penelitian; yang dimaksud dalam hal ini yakni Museum Terbuka dapat dijadikan lokasi penelitian bagi mahasiswa, dosen, ilmuan, maupun lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, 3. Sebagai tempat pelestarian; maksudnya ialah Museum Terbuka merupakan tempat yang ideal untuk melestrikan terutama menyngkut halhal yang berkaitan dengn budaya, etnis atau suku, lingkungan alam dll.

120 4. Sebagai tempat rekreasi; maksudnya yaitu Museum Terbuka menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegra. Saat Penulis melakukan ke Rumah Bolon banyak wisatwan mncanegra yang datang dan saat diwawancarai mereka bersaal dari Amerika Serikat, Belanda, dan dari Jepang. 5.1.2. Kesimpulan Konsep : Museum Terbuka jika dikelola dengan baik akan memberikan manfaat pada bidang-bidang berikut: 1. Di bidang Pariwisata; Museum Terbuka akan memperkaya objek-objek wisata yang ada dan tidak tertutup kemungkinan akan menambah gairah industri pariwisata yang lagi mengalami kelesuan, 2. Untuk Karakter Bangsa; Museum Terbuka bisa menjadi salah satu alat atau media untuk membentuk karakter bangsa yakni berupa nilai-nilai cinta tanah air, bangsa dan negara, contohnya: jika kita berkunjung ke Pulau Samosir, maka kita melihat keindahan pemandangan di Samosir yang dikelilingi Danau Toba maka akan muncul dalam hati dan pikiran kita untuk melestarikannya supaya dapat dinikmati oleh generasi mendatang, 3. Untuk Infastruktur; dengan adanya Museum Terbuka maka akses jalan menuju loksi Museum Terbuka idealnya harus bagus, 4. Secara Sosial Budaya; dengan datangnya wisatawan domestik ataupun dari mancanegara maka masyarakat sekitar lokasi Museum Terbuka

121 akan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang sosial budaya berbeda dengan demikian maka masyarakat setempat akan dapat membandingkan bahwa nilai sosial budaya supaya nilainilai sosial budaya yang baik yang tetap dipertahankan dan dilestarikan sebagai salah satu kekayaan bangsa, 5. Secara Ekonomi; dengan adanya Museum Terbuka maka perekonomian masyarakat sekitar lokasi Museum Terbuka akan meningkat atau kehidupan masyarakat akan lebih sejahtera, 6. Secara Religi; dengan danya Museum Terbuka situs makam atau kuburan kuno maka setiap orang yang berkunjung akan bertambah keimanan dan keyakinannya kepada Allah Swt. 5.2. SARAN 1. Setiap Pemerintah Kabupaten dan Kota sudah saatnya untuk melestarikan bangunan-bangunan Cagar Budaya sebagai aplikasi dari dari UU No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dengan mengeluarkan Peraturan Daerah. 2. Museum Terbuka jika dikelola dengan baik sebagai industri pariwisata akan mendatangkan keuntungan: (1) bagi masyarakat sekitar lokasi Museum Terbuka karena mereka bisa menjual makanan, minuman maupun cendra mata hasil kerajinan tangan masyarakat dan dengan demikian akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (2) bagi Pemda yakni akan menjadi salah satu

122 sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), (3) bagi pemuda/pemudi akan menjadi lapangan kerja sehingga mereka tidak perlu merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan. 3. Dalam melestarikan bangunan, gedung maupun situs bersejarah pihak Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota harus melibatkan semua pihak mulai dari unsur ilmuan, sejarawan, akademisi, praktisi, pemilik gedung atau bangunan bersejarah termasuk instansi BUMN ataupun Swasta. 4. Sudah saatnya setiap Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota mengeluarkan Perda. tentang Museum Terbuka untuk menambah koleksi objek wisata di daerahnya masing-masing dan sekaligus untuk menggairahkan industri pariwisata di Kabupaten Kota masing-masing khususnya dan di Sumatera Utara numumnya. 5. Setiap Kabupaten Kota harus memiliki tenaga-tenaga terlatih di bidang Permuseuman guna mengelola sekaligus mengembangkan bidang museum khususnya Museum Terbuka. 6. Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam membangun hendaknya tetap melestarikan eksistensi bangunan ataupun gedung peninggalan bersejarah. 7. Sudah waktunya di Pulau Samosir dibngun bandara udara untuk pesawat kecil gunanya untuk mempercepat akses wisatawan ke Samosir. Dengan adanya bandara udara maka: (1) jarak tempuh Medan-Pulau Samosir menjadi cepat, (2) membuka lapangan pekerjaan, (3) menambah penghasilan bgi penduduk terutama yang melakukan usaha jualan (seperti makanan, minuman ataupun

123 cendra mata) dan (4) akan mempercepat peroses pengangkutan masuk dan keluarnya berbagai jenis barang perdagangan, 8. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota bisa membuat Museum Terbuka, misalnya: Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bisa membuat Museum Terbuka di bekas lokasi MTQ tahun 2012 yang lalu tetapi menurut saya langkah pertama adalah memberdayakan kampung Bali di Pegajahan sebagai Museum Terbuka dengan mengeluarkan Perdanya. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang bisa menjadikan Bumi Perkemahan Sibolangit sebagai Museum Terbuka, tetapi langkah pertama adalah memberdayakan Desa Klambir Lima Kampung sebagai Museum Terbuka dengan mengeluarkan Perdanya.