TUGAS INDUSTRI TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Salut gula memberikan permukaan yang halus dan berkilau

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, juga didukung dengan

PENGARUH UKURAN GRANUL DAN KADAR SOLUTIO GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP MIGRASI VITAMIN B6

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikanwarna pada suatu objek atau permukaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DITOLAK BAGIAN PENGAWASAN MUTU PHARMACEUTICAL INDUSTRIES MEDAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

BAB I PENDAHULUAN. pada umunya merupakan hasil proses pengeringan menggunakan spray dryer.

Teknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed)

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

Sifat fisika kimia - Zat Aktif

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Daun stevia merupakan daun yang berasal dari tanaman stevia (Stevia

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

Tablet Khusus. (dibuat dalam rangka memenuhi Tugas mata Kuliah TFSP)

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan

Lampiran 1. Blanko Laporan Hasil Pengujian Laboratorium LEMBAGA FARMASI DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT INSTALASI PENGAWASAN MUTU

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

I. PENDAHULUAN. selama penyimpanan (teroksidasinya senyawa fenol, perubahan warna), kurang praktis dalam penanganan, distribusi dan aplikasinya.

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

BAB I PENDAHULUAN. pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan terhadap. mikroba dan jamur, sehingga bisa disimpan dalam waktu cukup

identik dengan semua campuran unit lainnya dalam campuran serbuk. Metode campuran interaktif dapat digunakan dengan mencampur partikel pembawa yang

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman sering menggunakan pemanis sebagai

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

INOVASI TEKNIK PENGERINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

I. PENDAHULUAN. poliaromatik hidrokarbon / PAH (Panagan dan Nirwan, 2009). Redestilat asap cair

4.2. Kadar Abu Kadar Metoksil dan Poligalakturonat

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika

Kayu jati (JA1) dan Mahoni (MaA1) yang difinishing dengan penambahan air 10% untuk sealer dan 30% air untuk top coat.

KELOMPOK 4 : SEDIAAN GEL

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Uji KLT Ekstrak Daun Sirih Hijau

Epoxy Floor Coating :

ABSTRAK. penting dalam penentuan kualitas dari tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan matematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengujian Agregat. Hasil pengujian agregat ditunjukkan dalam Tabel 5.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung daging lidah

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LOGO MERITIA ARDYATI DANY PRATAMA PUTRA Oleh: Pembimbing: Ir. Minta Yuwana, MS Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.

HASIL DAN PEMBAHASAN. yang optimum untuk gum arabika dan tapioka yang kemudian umur simpannya akan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENULISAN ILMIAH RAHMAT RIYANTO TEKNIK INDUSTRI

Macam-macam Pengering. TBM ke 9

MIXING TUGAS TEKNOLOGI FORMULASI YOSSI FITRIANTI S.FARM, APT PASCASARJANA FARMASI UNAND

Sistem pengering pilihan

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil pertanian merupakan bentuk dari proses pengeringan. Melalui proses

BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

4. PEMBAHASAN 4.1. Penelitian Pendahuluan Penentuan Konsentrasi Mikroenkapsulan

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

bebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua

PENGARUH PENGEMPAAN ULANG PADA STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGISI-PENGIKAT TABLET KEMPA LANGSUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

No. Karakteristik Nilai 1 Massa jenis (kg/l) 0, NKA (kj/kg) 42085,263

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada:

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

HASIL WAWANCARA DIMENSI PROSES (AKTIVITAS PERUSAHAAN DAN SEBERAPA JAUH. a. Banyaknya tahap-tahap/proses produksi yang harus dilalui

Penghancur (Disintegran) Tablet

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

Transkripsi:

TUGAS INDUSTRI TEACHING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Practical Teaching Di susun oleh : Abdullah Aisyah Nurjanah Asep Yayan Deasy Wijayanti Iis Nuraisah Rini Sri puspasari Saefudin Siti Nurmala Suci Nursyifa Tarmidi Yustiana PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG BANDUNG 2013

PARAMETER KRITIS Pada Setiap tahapan proses produksi terdapat PARAMETER KRITIS. Parameter Kritis adalah Parameter atau hal-hal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi mutu produk. Masing-masing produk memiliki parameter kritis yang berbeda-beda pada setiap tahapan produksi-nya Yang menentukan bahwa parameter tsb kritis atau tidak adalah Bagian R&D. Untuk bisa mengetahui bahwa suatu parameter tersebut kritis atau tidak bisa dilihat pada Batch Record-nya Agar bisa dihasilkan produk yang baik, maka perlu adanya Perhatian khusus terhadap parameter kritis tersebut Proses Pembuatan Tablet dan Parameter Kritis Langkah Produksi Peralatan Parameter Kritis Parameter Pengujian Penimbangan I Timbangan Kebersihan Cemaran Mikroba Pencampuran II Mixer Pencampuran - Waktu campuran - Kecepatan pengaduk/ - Kecepetan pengaduk potong/ - Volume masa granul Granulasi basah III Pengaduk berkecepatan tinggi Granulasi : Waktu pengadukan Kecepatan pengaduk/ Kecepetan pengaduk potong/ Keseragaman kadar dalam pencampuran - Pemerian Oscillating Granulator Mesh Pengeringan IV Alat pengeringan Fluidbed Dryer Pengayakan Granul V Oscillating Granulator Mesh Lubrikasi, Pencampuran Akhir Pencetakan VII Mesin Pencetak Tablet Penyaring/ penghalus Ukuran Penyaring - Waktu - Suhu aliran udara masuk/keluar - Ukuran penyaringan - Penyetelan - Kecepatan VI Pengaduk - Waktu - Kecepatan pengadukan - Volume masa granul Kecepatan Pencetakan tablet Gaya tekanan pencetakan Penyortiran VIII Mesin sortir Kecepatan Ketelitian - Bilangan kuman - Susut pengeringan - Produk degradasi - Ukuran partikel - Bulk density - Tap density - Keseragaman kadar dalam granul - Ukuran partikel - Bulk density - Tap density Pemerian Dimensi tablet Keseragaman bobot tablet Keseragaman kadar tablet Kekerasan Keregasan Kecepatan disolusi Produk degradasi Perolehan hasil pencetakan Bilangan mikroba Perolehan hasil sortir

PARAMETER KRITIS DALAM PROSES PENYALUTAN TABLET 1. Jarak spray gun dengan bed tablet 2. Atomizing and pattern air 3. Pan pressure (tekanan pan coating) 4. Pan speed (kecepatan pan coating) 5. Spray rate 6. Inlet/outlet air temperature 7. Kecepatan Evaporasi solvent 8. Volume partikel penyemprotan 9. Humiditas 10. Total kapasitas pengeringan dan Total volume udara 11. Adhesion of particles to the gun surface. 12. Peristaltic pump 13. Kecepatan dan lama penyemprotan 1. Jarak Spray gun dengan bed tablet Untuk penyalut aqueous, pengaturan jaraknya berkisar 8-10 inchi dari bed tablet. Kalau jarak spray gun terlalu dekat maka akan menyebabkan permukaan tablet basah, sedangkan kalau spray gun terlalu jauh maka akan membuat penyemprotan tidak rata dan proses penyalutan tidak efisien. 2. Atomizing and pattern air Atomisasi adalah proses yang membuat aliran cairan terbagi-bagi dalam tetesa-tetesan halus. Ukuran serta distribusi ukuran tetesan-tetesan halus yang diperoleh dari pipa penyemprot bukanlah tolak ukur yang mudah dikendalikan. Hubungan antara ukuran lubang, konfigurasi pipa, tekanan cairan, tekanan udara untuk atomisasi, volume udara dan kekentalan cairan berubah-ubah tiap formula penyalut. Derajat atomisasi saat ini hanya dapat diawasi secara empiris. Penyesuaian tekanan cairan terhadap system tekanan tinggi dengan sedikit udara, atau tekanan udara atomisasi dan volume udara dalam system tekanan rendah dapat mengubah derajat atomisasi. Atomisasi yang terlalu halus akan menyebabkan beberapa tetesan halus yang terbentuk mongering sebelum sampai ke tablet mengakibatkan permukaan tablet kasar. Atomisasi yang tidak cukup, tekanan terlalu besar ketika sampai ke permukaan tablet menyebabkan kelembaban setempat berlebih, saling melekat, picking atau bentuk kasar menyebabkan permukaan tablet seperti kulit jeruk (orange peel). Tekanan compress air NLT 4 BAR dan kecepatan peristaltic pump (10-22 rpm).

3. Pan pressure Tekanan yang berlebihan pada pan coating akan menyebabkan kerusakan pada tablet. Nilai ini tidak harus positif. Biasanya hal itu diatur antara -0,1 masuk dan -0,50 masuk (H 2 O). ini tidak melebihi -1,0 (H 2 O). tekanan bisa berkurang ketika seal digunakan. 4. Pan speed Kecepatan panci tidak saja mempengaruhi pencampuran tetapi juga kecepatan tablet melewati penyemprot. Kecepatan pan yang terlalu rendah ditempat tertentu sehingga tablet melekat satu sama lain atau dengan dinding pan. Jika kecepatan pan terlau tinggi akan mengakibatkan tidak memberi kesempatan yang cukup untuk tablet sampai mongering sebelum tablet tadi mengalami penyemprotan bahan lapis tipis sekali lagi. Jika kecepatan pan coating ditingkatkan maka temperature pan nya harus dinaikkan. Kecepatan pan 3-10 rpm untuk lapis tipis dengan pelarut air. 5. Spray rate Laju penyemprotan meruapakan parameter yang signifikan dengan kadar lembab yang terbentuk pada penyalutan akan menentukan kualitas dan keseragaman penyalutan pada tablet. Semprotan tidak boleh terlalu rendah dan terlalu tinggi. Laju semprotan tergantung pada viskositas larutan penyalut. Sebuah cairan penyalut dengan tingkat semprot yang rendah akan menyebabkan koalesen polimer akibat pembasahan dan tablet akan menjadi rapuh. Sedangkan jika derajat semprot yang tinggi akan menyebabkan permukaan tablet basah dan lengket. Jika tingkat penyemprotan tinggi dan suhu permukaan tablet rendah menyebabkan film tidak terbentuk selama penyemprotan dan pada saat pengeringan akan menyebabkan retak pada salut tablet. Jika laju penyemprotan cepat maka temperature pan nya harus dinaikkan untuk mencegah pengumpalan tablet. Atur udara penyemprot pada 30-40 psig, pipa penyemprot mempunyai saluran keluar cairan dengan ukuran 0,0040-0,0060 inchi. 6. Inlet/outlet air temperature Suhu inlet air mempengaruhi efisiensi pengeringan (penguapan air) dari pan coating dan keseragaman penyalutan. Suhu inlet air yang tinggi meningkatkan efisiensi proses pengeringan lapisan film dan penurunan konsentrasi air kedalam inti tablet, mengurangi porositas inti tablet, kekuatan saling menarik dan sisa kadar lembab pada tablet. Suhu inlet air yang terlalu tinggi akan mempercepat pengeringan selama penyemprotan tetapi menurunkan efisiensi penyalutan. Mengukur suhu udara pada pan coating membantu mengelola kondisi

optimal selama proses penyalutan. Inlet Air (in ft. 3 /min., or cfm) + T Inlet Air + Spray Rate + Atomizing Air = T Outlet Air Operator harus mengatur suhu udara keluar biasanya antara 45 dan 55 0 C 7. Kecepatan evaporasi solvent Mempengaruhi kekuatan salut tablet dan waktu penyalutan Menaikkan kecepatan evaporasi solvent dapat mempercepat proses penyalutan, tetapi kekuatan lapisan salut berkurang karena waktu interaksi untuk berikatan antar polimer juga berkura ng Dipengaruhi oleh tekanan uap solvent dan suhu penyalutan perubahan suhu lebih berpengaruh pada solvent organik daripada solvent air Suhu rendah digunakan pada penguapan solvent bertekanan uap tinggi e.g. aseton dan alkohol. 8. Volume partikel semprotan Berpengaruh pada pola penyebaran penyalut dan kecepatan menempelnya lapisan salut pada tablet. 9. Humiditas Apabila kelembaban relatif dalam pan terlalu tinggi, uap solvent akan menurunkan suhu udara hingga menyebabkan kondensasi air dari udara, air akan menetes pada permukaan tablet menyebabkan kerusakan pada lapisan salut. 10. Total kapasitas pengeringan dan volume udara total Total volume udara (ft 3 /min) menentukan efisiensi coating. Meskipun proses penyalutan biasanya dapat mentolerir beberapa variasi dalam volume udara total. Mengoptimalkan volume udara total masuk mendorong produk yang senstif terhadap panas dan lembab. Produk yang sensitive terhadap panas dapat dengan aman dilapisi menggunakan temperatur udara yang masuk lebih rendah dengan tingkat semprot yang lambat. Produk yang sensitif pada lembab dapat dengan aman diolah menggunakan temperature udara masuk yang lebih tinggi, jumlah yang besar dari volume udara masuk dan tingkat semprot yang lambat. 11. Adhesi partikel pada spray gun Jika ada adhesi paertikel segera dihilangkan. Untuk menghilangkannya adalah meninggalkan atomiasasi udara, menghentikan penyemprotan dan membersihkan sisa dari spray gun setelah itu lanjutkan siklus penyemprotan berikutnya.

Dengan memperhatikan parameter operasi dan mengikuti BOP, keahlian dalam penyalutan akan meningkatkan kualitas kerja dan kualitas produk. 12. Peristaltic pump berfungsi untuk memastikan semprotan seragam selama proses penyalutan. Operator produksi harus melakukan Autonomous Inspection sehingga tercapai Autonomous Maintenance. 13. Kecepatan dan lama penyemprotan Kecepatan penyemprotan harus dikontrol selama proses penyalutan, disesuaikan dengan kelarutan (pendispersian) solvent dalam udara dan viskositas larutan penyalut. Penyemprotan yang terlalu cepat akan menyebabkan penempelan salut pada tablet menjadi lemah. Untukmendapatkan salut yang kuat dapat dilakukan dengan memperlama waktu penyemprotan. Dapat juga dengan menaikkan konsentrasi materi penyalut (pertimbangkan viskositas penyalut).