ANALISA PENDAPATAN MIGRAN DARl DESA KE KOTA DAN ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHAOAP PELUANG BERMlGRASl (Studi pada hrsherapa Desa di Jawa Barat) Oleh : MARIA THERESIA ANITAWATI FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1986
RINGKASAN MARIA THERESIA ANITAWATI. Analisa pendapatan migran dari desa ke kota dan analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang bermigrasi (Studi pada beberapa desa di Jawa Barat. D i bawah bimbingan FAISAL KASRYNO sebagai ketua, SAID ROESLI dan CHAIRIL A. RASAHAN sebagai anggota. Jumlah angkatan kerja yang meningkat setiap tahun dan tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang memadai rnenirnbulkan masalah yang cukup serius. Sektor pertanian yang pada masa-masa sebelumnya mampu rnenampung tenaga kerja cukup besar, sekarang semakin berkurang kemampuannya karena tekanan penduduk terutama di pulau Jawa. Sehingga banyak tenaga kerja mencari pekerjaan di sektor non pertanian yang kebanyakan tersedia di kota. Akibatnya urbanisasi semakin meningkat yang dikhawatirkan akan menimbulkan pengangguran di kota karena terbatasnya daya tampung dan berkurangnya surnber daya manusia di desa yang penting bagi perkembangan desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya mengapa penduduk desa melakukan migrasi ke kota dengan menganalisa pendapatan di desa asal, di daerah tujuan dan juga dengan mengukur serta membandingkan pendapatan migran dan non migran. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap peluang bermigrasi.
Penelitian ini menggunakan data Re-Survey 1983 yang dilaksanakan oleh Studi Dinamika Pedesaan (SDP). Data yang digunakan berasal dari 4 desa yaitu Wargabinangun, Malausma, Sukaambit dan Ciwangi yang sernuanya terletak di Jawa Barat. Sarnpel yang diambil adalah individu yaitu kepala keluarga dari tiap-tiap rumah tangga. Jumlah sampel yang diperolah sebanyak 121 orang @an 33 orang diantaranya migran sirkuler desa-kota. Hasil penelitan rnenunjukkan bahwa pendapatan yang rendah di desa merupakan faktor pendorong bagi mereka untuk bermigrasi. Hal ini ditunjang pula dengan keadaan individu migran yang mempunyai umur yang lebih muda serta keahlian dan pendidikan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan non migran. Pendapatan di desa ini dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu seperti pendidikan formal, umur, luas tanah garapan, jam kerja berburuh tani dan jam kerja di non pertanian. Pendidikan yang cukup akan mernbantu individu yang bersangkutan dalam mengerjakan sesuatu sehingga akan rnemberikan hasil yang baik. Selain itu umur yang semakin dewasa mencerminkan pengalaman yang semakin banyak pula dan sampai tingkat tertentu umur ini juga berbanding searah dengan tenaga yang dimiliki yang penting bagi pekerjaan di pertanian di desa. Karakteristik individu tersebut bila ditunjang dengan luas tanah garapan cukup serta kesempatan berburuh tani dan kesempatan kerja di non pertanian di desa
yang memadai tentu akan memberikan pendapatan yang cukup bagi penduduk desa. Tetapi pendidikan yang kurang serta luas tanah pertanian yang terbatas terutama di Jawa menyebabkan pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan, sebab di pedesaan pertanian masih merupakan mata pencaharian yang utama, selain itu usaha non pertanian di desa juga belum L dapat diandalkan. Peningkatan usaha di sektor non pertanian seperti kerajinan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan penduduk desa terutama bagi petani tak bertanah atau hanya mempunyai lahan sempit. Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan pendidikan yang penting bagi pengembangan usaha lebih lanjut dan akan mempermudah menerima bimbingan serta,$<$ penyuluhan yang diberikan. Selain itu perlu ditingkatkan pula fasilitas di pedesaan sehingga para penanam modal akan menanamkan modalnya di pedesaan yang akan membuka lapangan pekerjaan baru.,>, ;,I '.:, Meningkatnya pendapatan di desa diharapkan mereka tidak pergi ke kota untuk mencari tambahan penghasilan di sana. Sebab dari hasil analisa lebih lanjut ternyata pendapatan yang mereka peroleh di kota cukup besar sehingga total pendapatan migran selama setahun lebih besar daripada.. pendapatan non migran. Pendapatan di kota sendiri dipengaruhi oleh pendidikan formal yang memungkinkan migran berusaha dengan lebih baik sejalan dengan pendidikan yang dimiliki. Selain itu informasi iii
yang diperoleh juga bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan di kota. Karena dengan informasi dapatidiketahui pekerjaan yang dapat memberikan hasil yang baik dan tempat-tempat berusaha yang strategis. Jam kerja di daerah tujuan juga berpengaruh terhadap pendapatan karena hampir semua contoh migran bekerja di sektor informal dan jasa yang pendapatannya terutama di tentukan oleh lamanya ntereka bekerja. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam ha1 ini rnigrasi terjadi karena adanya faktor pendorong di desa yaitu rendahnya pendapatan sekaligus juga pengaruh dari faktor penarik yaitu pendapatan yang tinggi di daerah tujuan. Keahlian non pertanian yang dimiliki dan informasi yang diterima akan meningkatkan peluang bermigrasi. Pekerjaan yang tersedia di kota adalah pekerjaan di sektor non pertanian, jadi keahlian non pertanian yang dimiliki seseorang paling sedikit akan memberikan jaminan untuk memperoleh pekerjaan. Sedangkan informasi tentang kota akan sangat membantu bagi penduduk desa baik tentang pekerjaan yang tersedia dan segala sesuatu yang berkenaan dengan pekerjaan tersebut. Tetapi faktor umur ternyata memberikan hasil yang berlawanan yaitu semakin tinggi umur peluangnya untuk bermigrasi akan semakin rendah. semakin Kemungkinan dengan umur yang semakin tua tenaga akan berkurang demikian juga keinginan untuk meninggalkan desa serta keluarganya akan semakin kecil karena adanya faktor keterikatan secara moril.
Jadi seperti telah diungkapkan di muka dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja di pedesaan yaitu dengan rneningkatkan usaha di sektor non pertanian dan rneningkatkan fasilitas di pedesaan, maka diharapkan urbanisasi akan berkurang. Hal ini penting dalam kaitannya dengan orang-orang'yang mempunyai keahlian non pertanian dan orang-orang yang urnurnya relatif muda. Karena dengan berkernbangnya sektor non pertanian di desa mereka dapat tertampung tanpa harus bekerja di kota.