Oleh : MARIA THERESIA ANITAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENDAPATAN MIGRAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI, PELUANG BERMIGRASI

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari

TINJAUAN PUSTAKA. tebel silang memperoleh kesimpulan bahwa 1) Aktivitas usaha luar tani di

LAPORAN AKHIR PANEL PETANI NASIONAL (PATANAS)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Luas lahan sawah saat ini tinggal 7,5 juta hektar (ditambah 9,7 juta hektar lahan kering). Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. fungsional dalam proses produksi yang bertindak sebagai faktor produksi. Sisi

PENGARUH PEMBANG TERHADAP PERGESERAN MAYA P.E WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKAND PATEN SERANG

PENGARUH PEMBANG TERHADAP PERGESERAN MAYA P.E WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKAND PATEN SERANG

URBANlSASl DAN SEKTOR INFORMAL

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

oleh : RUSDIANTO ABIDIN A JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN LNSTITUT PERTANIAN BOGOR

Struktur Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah Skala Kecil Di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang. B.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kemiskinan bisa dijumpai di belahan manapun di dunia, tidak hanya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TELAAHAN KEGlATAN REPRODUKTIF DAN PRODUKTIF AMGGQTA RUMAHTANGGA PETANI MIGRAN SIRI<ULER DAN NON NilGRAN. Kalijati, Kabupaten Subang Jawa Barat) Qlah

TELAAHAN KEGlATAN REPRODUKTIF DAN PRODUKTIF AMGGQTA RUMAHTANGGA PETANI MIGRAN SIRI<ULER DAN NON NilGRAN. Kalijati, Kabupaten Subang Jawa Barat) Qlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan

KETERKAITAN JENIS SUMBERDAYA LAHAN DENGAN BESAR DAN JENIS PENGELUARAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN LAMPUNG

OPERAS I PENGABDIAN PENGEMBANGANPERKEBUN'AN TEH RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan tenaga kerja. Keterlibatan SDM dalam pembangunan tidak hanya, pada

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN

BAB V TINGKAT KEINGINAN PINDAH PENDUDUK DI DAERAH RENTAN BAHAYA LONGSOR

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

FAKTOR-F PERUBAHAN PENGGUNAAN LWHAN SAWAH Dl KABUPATEN JWM ILMU - ILMU SOSIAL EKONOMI PERTAQIIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I. PENDAHULUAN. positif. Migrasi dianggap sebagai proses alami di mana surplus tenaga kerja

Bab I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.kondisi ini

PENGARUH KONDISI KELUARGA TERHADAP GERAK PENDUDUK DI PEDESAAN JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di

STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PEDESAAN SUMATERA BARAT

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian

Karya kecil ini kupersembahkan kepada Ibu dan Ayah (Abn) tercinta dan Bang Edy, Kak Ely, dan Dek Wandi.

PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA. Oleh: Iwan Setiawan*)

PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 SINTESIS KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

I. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

BAB I PENDAHULUAN. alamnya, sehingga sangatlah wajar apabila Indonesia menjadi sebuah Negara

PEMBERIAN EKSTRAKURIKULER PERTANIAN PADA SISWA SD DI DESA GUNAKSA KABUPATEN KLUNGKUNG, BALI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

ANALISIS FAKTOR EKONONll YANG MEMPENGARUWI KEMlSKlNAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN. oleh FRANS BETSY MAROJAHAN DABUKKE A

ANALISIS FAKTOR EKONONll YANG MEMPENGARUWI KEMlSKlNAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN. oleh FRANS BETSY MAROJAHAN DABUKKE A

TINGKAT PENERAPAN DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai dampak, antara lain terjadinya mobilitas penduduk dari

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUWI TINGKAT PWODUKSl DAM ANALISIS PENDAPWTAN USAHA TERNAK DOMBW Dl DAERAN PERSAWAHAN DAN TEGWLAN Dl KABUPATEN CIREBON

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan beberapa daerah perkotaan mempunyai pola. baik di daerah pedesaan dan perkotaan. Dualisme kota dan desa yang terdapat

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN

PELUANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TABANAN BERDASARKAN KONDISI EKSISTING, KUALITAS SDM, PELUANG KERJA, DAN KEBUTUHAN SDM YANG SESUAI*)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

DALAM BERBAGAI BIDANG USAHA SEWMA SATU TAHURl

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN *

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. PENDAHULUAN. bermata pencaharian sebagai petani yang bertempat tinggal di pedesaan. Sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

Kesimpulan. Beberapa kesimpulan yang menjadi perhatian dari penelitian ini disusun

I. PENDAHULUAN. bertempat tinggal. Mobilitas penduduk terjadi antara lain karena adanya

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Melayu, Jawa, Pak-pak, Angkola, Nias dan Simalungun dan sebagainya. Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

POLA PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN LAHAN DI JAWA TIMUR*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. misalkan susu dari hewan ternak, sutera dari ulat sutera, dan madu dari

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sektor informal memiliki peran yang besar di negara-negara sedang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

Transkripsi:

ANALISA PENDAPATAN MIGRAN DARl DESA KE KOTA DAN ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHAOAP PELUANG BERMlGRASl (Studi pada hrsherapa Desa di Jawa Barat) Oleh : MARIA THERESIA ANITAWATI FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1986

RINGKASAN MARIA THERESIA ANITAWATI. Analisa pendapatan migran dari desa ke kota dan analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang bermigrasi (Studi pada beberapa desa di Jawa Barat. D i bawah bimbingan FAISAL KASRYNO sebagai ketua, SAID ROESLI dan CHAIRIL A. RASAHAN sebagai anggota. Jumlah angkatan kerja yang meningkat setiap tahun dan tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang memadai rnenirnbulkan masalah yang cukup serius. Sektor pertanian yang pada masa-masa sebelumnya mampu rnenampung tenaga kerja cukup besar, sekarang semakin berkurang kemampuannya karena tekanan penduduk terutama di pulau Jawa. Sehingga banyak tenaga kerja mencari pekerjaan di sektor non pertanian yang kebanyakan tersedia di kota. Akibatnya urbanisasi semakin meningkat yang dikhawatirkan akan menimbulkan pengangguran di kota karena terbatasnya daya tampung dan berkurangnya surnber daya manusia di desa yang penting bagi perkembangan desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya mengapa penduduk desa melakukan migrasi ke kota dengan menganalisa pendapatan di desa asal, di daerah tujuan dan juga dengan mengukur serta membandingkan pendapatan migran dan non migran. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap peluang bermigrasi.

Penelitian ini menggunakan data Re-Survey 1983 yang dilaksanakan oleh Studi Dinamika Pedesaan (SDP). Data yang digunakan berasal dari 4 desa yaitu Wargabinangun, Malausma, Sukaambit dan Ciwangi yang sernuanya terletak di Jawa Barat. Sarnpel yang diambil adalah individu yaitu kepala keluarga dari tiap-tiap rumah tangga. Jumlah sampel yang diperolah sebanyak 121 orang @an 33 orang diantaranya migran sirkuler desa-kota. Hasil penelitan rnenunjukkan bahwa pendapatan yang rendah di desa merupakan faktor pendorong bagi mereka untuk bermigrasi. Hal ini ditunjang pula dengan keadaan individu migran yang mempunyai umur yang lebih muda serta keahlian dan pendidikan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan non migran. Pendapatan di desa ini dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu seperti pendidikan formal, umur, luas tanah garapan, jam kerja berburuh tani dan jam kerja di non pertanian. Pendidikan yang cukup akan mernbantu individu yang bersangkutan dalam mengerjakan sesuatu sehingga akan rnemberikan hasil yang baik. Selain itu umur yang semakin dewasa mencerminkan pengalaman yang semakin banyak pula dan sampai tingkat tertentu umur ini juga berbanding searah dengan tenaga yang dimiliki yang penting bagi pekerjaan di pertanian di desa. Karakteristik individu tersebut bila ditunjang dengan luas tanah garapan cukup serta kesempatan berburuh tani dan kesempatan kerja di non pertanian di desa

yang memadai tentu akan memberikan pendapatan yang cukup bagi penduduk desa. Tetapi pendidikan yang kurang serta luas tanah pertanian yang terbatas terutama di Jawa menyebabkan pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan, sebab di pedesaan pertanian masih merupakan mata pencaharian yang utama, selain itu usaha non pertanian di desa juga belum L dapat diandalkan. Peningkatan usaha di sektor non pertanian seperti kerajinan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan penduduk desa terutama bagi petani tak bertanah atau hanya mempunyai lahan sempit. Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan pendidikan yang penting bagi pengembangan usaha lebih lanjut dan akan mempermudah menerima bimbingan serta,$<$ penyuluhan yang diberikan. Selain itu perlu ditingkatkan pula fasilitas di pedesaan sehingga para penanam modal akan menanamkan modalnya di pedesaan yang akan membuka lapangan pekerjaan baru.,>, ;,I '.:, Meningkatnya pendapatan di desa diharapkan mereka tidak pergi ke kota untuk mencari tambahan penghasilan di sana. Sebab dari hasil analisa lebih lanjut ternyata pendapatan yang mereka peroleh di kota cukup besar sehingga total pendapatan migran selama setahun lebih besar daripada.. pendapatan non migran. Pendapatan di kota sendiri dipengaruhi oleh pendidikan formal yang memungkinkan migran berusaha dengan lebih baik sejalan dengan pendidikan yang dimiliki. Selain itu informasi iii

yang diperoleh juga bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan di kota. Karena dengan informasi dapatidiketahui pekerjaan yang dapat memberikan hasil yang baik dan tempat-tempat berusaha yang strategis. Jam kerja di daerah tujuan juga berpengaruh terhadap pendapatan karena hampir semua contoh migran bekerja di sektor informal dan jasa yang pendapatannya terutama di tentukan oleh lamanya ntereka bekerja. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam ha1 ini rnigrasi terjadi karena adanya faktor pendorong di desa yaitu rendahnya pendapatan sekaligus juga pengaruh dari faktor penarik yaitu pendapatan yang tinggi di daerah tujuan. Keahlian non pertanian yang dimiliki dan informasi yang diterima akan meningkatkan peluang bermigrasi. Pekerjaan yang tersedia di kota adalah pekerjaan di sektor non pertanian, jadi keahlian non pertanian yang dimiliki seseorang paling sedikit akan memberikan jaminan untuk memperoleh pekerjaan. Sedangkan informasi tentang kota akan sangat membantu bagi penduduk desa baik tentang pekerjaan yang tersedia dan segala sesuatu yang berkenaan dengan pekerjaan tersebut. Tetapi faktor umur ternyata memberikan hasil yang berlawanan yaitu semakin tinggi umur peluangnya untuk bermigrasi akan semakin rendah. semakin Kemungkinan dengan umur yang semakin tua tenaga akan berkurang demikian juga keinginan untuk meninggalkan desa serta keluarganya akan semakin kecil karena adanya faktor keterikatan secara moril.

Jadi seperti telah diungkapkan di muka dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja di pedesaan yaitu dengan rneningkatkan usaha di sektor non pertanian dan rneningkatkan fasilitas di pedesaan, maka diharapkan urbanisasi akan berkurang. Hal ini penting dalam kaitannya dengan orang-orang'yang mempunyai keahlian non pertanian dan orang-orang yang urnurnya relatif muda. Karena dengan berkernbangnya sektor non pertanian di desa mereka dapat tertampung tanpa harus bekerja di kota.