Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

dokumen-dokumen yang mirip
REDESAIN PENGADILAN NEGERI SEMARANG KELAS IA KHUSUS

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

TA Sekolah Alam Gunungpati

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN

Minggu 2 STUDI BANDING

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN TANGGAPAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB III PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

SMK PARIWISATA DI KOTA PEMALANG

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAB V KONSEP V.1 Konsep dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

BAB II DATA PROYEK. menyeimbangkan demand masyarakat dengan supply lahan yang tersedia. Seiring

BAB V HASIL RANCANGAN

Laporan Tugas Akhir Bandung Concert Hall - Song in Architecture

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 2A AMBARAWA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR LATE-MODERN

Rancang Bangun Gedung Kampus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

Unit Rental Kantor Bank

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

Transkripsi:

BAB IV STUDI BANDING Studi banding dilakukan pada Pengadilan Negeri dengan kelas yang sama dengan Pengadilan Negeri Semarang, yakni Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus. Pemilihan studi banding yakni pada Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus yang memiliki karakter dan konsep bangunan yang dirasa cukup menarik jika dibandingkan dengan Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus lainnya di Indonesia. 4.1. Pengadilan Negeri Jakarta Timur Kelas IA Khusus 1. Lokasi dan tapak Pengadilan Negeri Jakarta Timur berada di Jalan DR. Sumarno, No. 1 (Sentra Primer), Penggilingan, Jakarta Timur. Pencapaian untuk menuju lokasi cukup mudah karena berada di jalan besar dan dekat dengan kantor walikota Jakarta Timur. Luas tapak Pengadilan Negeri Jakarta Timur sekitar 6.700 m 2. Tapak tersebut memiliki jalur masuk yang berbeda dengan jalur keluar Pengadilan Negeri Jakarta Timur. LOKASI Ke kantor walikota Jakarta Timur Gambar 4.1. Lokasi PN Jakarta Timur Sumber : Google earth diolah Gambar 4.2 Perspektif PN Jakarta Timur Sumber : dokumentasi PN Jakarta Timur 30

2. Klasifikasi Kelas dan peradilan Pengadilan Negeri Jakarta Timur merupakan pengadilan negeri kelas IA Khusus. Pengadilan tersebut hanya terdapat peradilan umum dan tidak ada peradilan khusus. Namun kegiatan peradilan cukup padat karena menangani perkara yang jumlahnya banyak yakni 1.837 perkara pidana dan 685 perkara perdata. Pengadilan tersebut memiliki pegawai sekitar 211 orang. 3. Perkembangan Bangunan Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah salah satu bangunan Pengadilan Negeri yang baru di Indonesia, yakni baru selesai pada akhir tahun 2011 dan diresmikan pada awal tahun 2012. Sebelum tahun 2012, Pengadilan Jakarta Timur menggunakan bangunan lama yang memiliki lokasi berbeda dari bangunan yang sekarang digunakan. 4. Konsep Bangunan Pengadilan Negeri Jakarta Timur merupakan salah satu bangunan pengadilan yang modern dan baru di Indonesia. Bangunan tersebut merupakan bangunan percontohan yang dijadikan standar untuk bangunan Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus. Bangunan Pengadilan Negeri Jakarta Timur hanya terdiri dari satu massa bangunan dengan 4 lantai dan 1 basement. Bangunan berada di tengah tapak, dengan lahan depan dan belakang digunakan sebagai lahan parkir. Pada bagian depan bangunan terdiri dari 2 lantai, sedangkan pada bagian tengah ke belakang terdiri dari 4 lantai. Transportasi vertical menggunakan tangga dan lift. Berdasarkan analisa, penempatan ruang di masing masing lantai berdasarkan fungsi ruang sehingga memberikan kemudahan. Ruang karyawan kesretariatan dan aula Ruang pimpinan dan karyawan yudisial Ruang publik Gambar 4.3. Analisa penempatan ruang Sumber : data survey diolah 31

5. Fasilitas Pengadilan Negeri Jakarta Timur memiliki beberapa fasilitas antara lain : Tabel 4.1. Fasilitas Pengadilan Negeri Jakarta Timur No Ruangan Jumlah 1 Ruang sidang utama (besar) 1 2 Ruang sidang 7 3 Ruang sidang anak 1 4 Ruang tunggu sidang 2 5 Lobby utama 2 6 Ruang Informasi 1 7 Ruang Ketua Pengadilan 1 8 Ruang Wakil Ketua Pengadilan 1 9 Ruang Panitera/ Sekretaris 1 10 Ruang wakil panitera 1 11 Ruang wakil sekretaris 1 12 Ruang hakim >6 13 Ruang rapat 1 14 Ruang panitera muda hukum 1 15 Ruang panitia muda pidana 1 16 Ruang panitera muda perdata 1 17 ruang panitera pengganti 4 18 Ruang staff panitera pengganti 4 19 Ruang bagian umum 1 20 Ruang bagian keuangan 1 21 Ruang bagian personalia 1 22 Ruang jaksa 1 Ruang pengacara 1 23 Ruang juru sita 1 24 Ruang mediasi 1 25 Ruang tunggu tahanan sementara (pria, kapasitas 50 100 orang) 26 Ruang khusus tahanan sementara (wanita dan anak-anak) 27 Ruang pers 1 28 Ruang operator 1 29 Ruang arsip 2 30 Ruang barang bukti 1 31 Perpustakaan 1 32 Ruang dharmayukti 1 33 Ruang pos bantuan hukum 1 1 1 32

34 Ruang serbaguna 1 35 Ruang rias 36 Mushola 1 37 Toilet umum >10 38 Koperasi 1 39 Kantin 1 40 Pantry 1 41 Ruang Pengaduan 1 42 Pelayanan bank (Bank mandiri) 1 43 Gudang 2 44 Lahan parkir (halaman) 2 45 Lahan parkir (basement) 1 46 Pos satpam 1 47 Jalanan khusus difable 2 Sumber : data survey diolah Berikut ini adalah sekuen sekuen pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur : Tabel 4.2. Sekuen PN Jakarta Timur No Gambar Keterangan 1 Bagian depan bangunan dan gerbang. 2 Bangunan tampak belakang, terdiri dari empat lantai. 33

3 Ruang siding utama yang dapat menampung lebih dari 100 orang. Penempatan cukup strategis karena berada di bagian depan dan dekat dengan lobby. 4 Ruang sidang anak, didesain tidak begitu besar sehingga lebih berkesan private agar tidak berkesan menekan si anak. 5 Ruang kerja hakim dimana satu ruang kerja terdapat 3 4 hakim. 6 Halam parkir depan yang juga digunakan sebagai tempat upacara jika ada upacara. 34

7 Ruang kerja bagian personalia. 8 Ruang kerja panitera muda hukum. Sumber : data survey diolah 4.2. Pengadilan Negeri Surakarta Kelas IA Khusus 1. Lokasi dan tapak Pengadilan Negeri Surakarta beralamat di Jalan Slamet Riyadi No.290 Surakarta. Aksesbilitas menuju lokasi cukup mudah karena berada di jalan besar dan dekat dengan Sriwedari Solo. Luas tapak Pengadilan Negeri Surakarta sekitar 9.640 m 2 dengan luas bangunan 5.330 m 2 dan luas lahan halaman 4.310 m 2. LOKASI Gambar 4.4. Lokasi PN Surakarta Sumber : Google earth diolah 35

Gambar 4.5. Perspektif PN Surakarta Sumber : dokumentasi pribadi 2. Klasifikasi Kelas dan peradilan Pengadilan Negeri Surakarta merupakan pengadilan negeri kelas IA Khusus. Pengadilan Negeri Surakarta hanya terdapat peradilan umum dan tidak ada peradilan khusus. Namun kegiatan peradilan cukup padat karena menangani perkara yang banyak, walaupun tidak sebanyak Pengadilan Negeri Semarang maupun Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Pengadilan tersebut memiliki 112 pegawai. 3. Perkembangan Bangunan Bangunan Pengadilan Negeri Surakarta adalah salah satu bangunan pengadilan negeri yang cukup lama di Indonesia. Bangunan berdiri sejak jaman Belanda dan kini telah menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Surakarta dan Solo. 4. Konsep Bangunan Walaupun usia bangunan terhitung sebagai salah satu bangunan Pengadilan Negeri lama di Indonesia, namun memiliki konsep bangunan yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan bangunan pengadilan negeri lainnya di Indonesia. Bangunan hanya terdiri dari satu lantai dengan massa bangunan banyak dan terdiri dari 3 kawasan dengan memiliki masing masing pusat di tengah kawasan. Di setiap kawasan terdapat taman di tengah maupun disamping bangunan. Berdasarkan analisa, taman yang ada berfungsi sebagai ruang terbuka memberikan kesan hangat dan nyaman, namun untuk penyebaran ruang dirasakan kurang terjalin dengan baik berdasarkan fungsi dari ruang ruang yang ada. 36

Kawasan 1 Kawasan 2 Kawasan 2 Gambar 4.6 Analisa konsep denah PN Surakarta Sumber : data survey diolah 5. Fasilitas Berikut ini adalah beberapa fasilitas yang terdapat pada Pengadilan Negeri Surakarta : Tabel 4.3. Fasilitas Pengadilan Negeri Surakarta No Ruangan Jumlah 1 Ruang sidang utama (besar) 1 2 Ruang sidang 5 3 Ruang sidang anak 1 4 Lobby 1 5 Ruang Informasi 3 6 Ruang Ketua Pengadilan 1 7 Ruang Wakil Ketua Pengadilan 1 8 Ruang Panitera/ Sekretaris 1 9 Ruang wakil panitera 1 10 Ruang wakil sekretaris 1 37

11 Ruang hakim 4 12 Ruang calon hakim 1 13 Ruang rapat 1 14 Ruang panitera muda hukum 1 15 Ruang panitia muda pidana 1 16 Ruang panitera muda perdata 1 17 ruang panitera pengganti 1 18 Ruang bagian umum 1 19 Ruang bagian keuangan 1 20 Ruang bagian personalia 1 21 Ruang jaksa 1 22 Ruang pengacara 1 Ruang juru sita 1 23 Ruang mediasi 1 24 Ruang tunggu 1 25 Ruang tahanan sementara pria 1 26 Ruang tahanan sementara wanita dan anakanak 27 Ruang pers 1 28 Ruang operator 1 29 Ruang arsip 1 30 Ruang barang bukti 2 31 Perpustakaan 1 32 Ruang dharmayukti 1 33 Ruang pos bantuan hukum 1 34 Aula 1 35 Mushola 1 36 Toilet umum >10 37 Koperasi 1 38 Kantin 1 39 Pantry 1 40 Ruang Pengaduan 1 41 Pelayanan bank (Bank mandiri) 1 42 Gudang 5 43 Lahan parkir (halaman) 3 44 Pos satpam 1 Sumber : data survey diolah 1 38

Berikut ini adalah sekuen sekuen pada Pengadilan Negeri Surakarta : Tabel 4.4. Sekuen PN Surakarta No Gambar Keterangan 1 Bagian depan bangunan dan gerbang. 2 Ruang sidang utama yang dapat memuat lebih dari 50 orang. Lokasi strategis berada di bagian depan bangunan kawasan 1. 3 Ruang sidang 39

4 Ruang sidang anak. Didesain kecil dan memiliki interior berwarna cerah. 5 Taman yang berada di tengah kawasan. Memberikan kesan hangat dan nyaman. 7 Terdapat ruang tunggu khusus sehingga meminimalisisr kepadatan di selasar. 8 Taman yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan sirkulasi pada kawasan 3. Sumber : data survey diolah 40

4.3. Rekapitulasi Analisa dan Kesimpulan Studi Banding Berikut ini adalah hasil analisa setelah melakukan studi lapangan pada Pengadilan Negeri Semarang dan studi banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur serta Pengadilan Negeri Surakarta. No Kriteria Pengadilan Negeri Semarang Tabel 4.5. Hasil Analisa dan Kesimpulan Studi Banding Pengadilan Negeri Jakarta Timur Pengadilan Negeri Surakarta 1 Lokasi dan aksesbilitas Berada di jalan primer utama (jalan besar) Pencapaian mudah Agak jauh dari pusat kota Potensi kemacetan (sedang dalam Berada di jalan primer utama (jalan besar) Pencapaian mudah Dekat dengan pusat kota Tidak berpotensi macet Berada di jalan primer utama (jalan besar) Pencapaian mudah Dekat dengan pusat kota Tidak berpotensi macet proses pelebaran jalan primer utama dan pelebaran mulut jalan tol Krapyak, merupakan upaya mengurangi kemacetan) 2 Tapak Lahan sempit, dengan luas 4500 m 2 Lahan luas, dengan luas 6700 m 2 Lahan luas, dengan luas 9640 m 2 3 Perkembangan bangunan Bangunan lama (sejak tahun 1970-an) Bangunan terpisah, memiliki 3 bangunan di lokasi berbeda 4 Konsep bangunan Bangunan massa banyak dan tidak simetris 1 bangunan dua lantai, 1 bangunan tiga lantai, dan 3 bangunan satu lantai Bentuk atap pelana Lahan parkir di halaman Bangunan baru (sejak akhir tahun 2011) Bangunan berada di satu lokasi bangunan massa tunggal dan simetris jumlah keseluruhan lima lantai dengan bangunan depan terdiri dari dua lantai, dan bangunan belakang terdiri dari lima lantai bentuk atap pelana dan dak beton lahan parkir di halaman dan basement Bangunan lama (sejak tahun 1960-an) dan cagar budaya Bangunan berada di satu lokasi Bangunan kawasan (terdiri dari 3 kelompok kawasan), tidak simetris Bangunan mayoritas satu lantai, kecuali bangunan aula dan ruang serbaguna terdiri dari dua lantai Bentuk atap pelana Lahan parkir di halaman 41

Tampilan bangunan lama System transportasi vertikal hanya menggunakan tangga 5 Konsep tata ruang standar keterbukaan : Penempatan ruang sidang utama tidak berada langsung setelah pintu masuk, melainkan berada di belakang. Penempatan ruang sidang lainnya dan ruang pelayanan menyebar dan tidak teratur. standar penghormatan terhadap tamu : tamu masuk melewati depan dan belakang, namun lobby hanya ada di depan KESIMPULAN penempatan wilayah steril dan public : tidak teratur dan sirkulasi buruk Secara tata ruang, penempatan wilayah steril dan publik menyebar namun tidak teratur. Bangunan tidak layak dan lahan sempit sehingga kurang bisa menampung kegiatan dengan baik tampilan bangunan modern system transportasi vertikal menggunakan lift dan tangga standar keterbukaan : penempatan ruang sidang utama berada langsung setelah pintu masuk. Penempatan ruang siding lainnya dan ruang pelayanan teratur dan berada di samping kanan dan kiri bangunan. standar penghormatan terhadap tamu : tamu masuk melewati depan dan belakang, serta lobby juga berada di depan dan belakang. penempatan wilayah steril dan public : teratur dan sirkulasi baik. Merupakan bangunan percontohan Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Pada standar, wilayah steril belum sepenuhnya menjadi ruang private. Pengaturan pintu masuk sehingga penegak hokum dan masyarakat dibedakan. Sumber : data survey diolah dan dianalisa Tampilan bangunan lama System transportasi vertikal hanya menggunakan tangga standar keterbukaan : Penempatan ruang sidang utama berada di dekat pintu masuk. Penempatan ruang sidang lainnya dan ruang pelayanan menyebar tetapi masih dalam satu kelompok kawasan sehingga teratur. standar penghormatan terhadap tamu : tamu masuk melewati depan, lobby tidak hanya di depan, melainkan berada di setiap kelompok kawasan penempatan wilayah steril dan public : menyebar dan kurang teratur Tata ruang menyebar namun tetap teratur. Memiliki open space dan taman yang cukup banyak sehingga memberikan rasa nyaman dan asri, serta meminimalisir rasa ketegangan dan bermasalah yang biasa dirasakan di Pengadilan. 42

43