LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis Tahun

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

2.1 Rencana Strategis


BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

K A T A P E N G A N T A R

RENCANA KINERJA TAHUNAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

Powered by TCPDF (

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012

LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LAPORAN I(INER]A INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI

PROFIL BIRO KEUANGAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar (Good Governance). Laporan ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor : 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian, serta Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor : 75/M- IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat selain sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Biro Keuangan selama tahun 2015, Laporan ini juga kiranya dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi seluruh pemangku kepentingan dan umpan balik bagi Biro Keuangan guna meningkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR i

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak dan atas sumbang sarannya disampaikan terima kasih. Jakarta, Januari 2016 Kepala Biro Keuangan Fauzi Saberan MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Tugas dan Fungsi Biro Keuangan... 1 B. Peran Strategis Biro Keuangan... 1 C. Struktur Organisasi... 2 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 10 A. Rencana Strategis Biro Keuangan tahun 2015-2019... 10 B. Rencana Kinerja tahun 2015... 15 C. Rencana Anggaran Biro Keuangan... 16 D. Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015... 21 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 23 A. Analisis Capaian Kinerja Biro Keuangan tahun 2015... 23 B. Akuntabilitas Keuangan... 34 BAB IV. PENUTUP... 40 A. Kesimpulan... 40 B. Kendala dalam pencapaian target kinerja... 41 C. Rekomendasi untuk perbaikan kinerja... 42 LAMPIRAN 1. Pengukuran Kinerja Tahun 2015 2. Capaian Kinerja Biro Keuangan per Triwulan i iii iv MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR iii

RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara Kementerian. Dalam mengemban tugas tersebut Biro Keuangan menetapkan visi sesuai Rencana Strategis Tahun 2015-2019 yaitu Terwujudnya Tata Keuangan yang baik dan benar dengan misi mewujudkan sistem tata kelola keuangan yang akuntabel dan berbasis IT dan meningkatkan kompetensi aparat pengelola keuangan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2015 serta kebijakan, program dan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Secara umum Biro Keuangan telah melaksanakan tugas, fungsi, visi dan misi yang diembannya dengan mewujudkan tujuan dan sasaran tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari capaian sasaran kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan Biro Keuangan dan realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 122.325.904.000,- (97,86%). Dengan disusunnya LAKIP Biro Keuangan tahun 2015 ini, diharapkan dapat disajikan langkah dan upaya Biro Keuangan dalam mencapai sasaran kinerja tahun 2015, yang merupakan periode pertama pelaksanaan Renstra Biro Keuangan tahun 2015-2019. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR iv

Laporan ini dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja serta menjadi masukan dan umpan balik bagi peningkatan kinerja Biro Keuangan dalam menunjang peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal dan Kementerian Perindustrian dalam membangun sektor industri di Indonesia. Jakarta, Januari 2016 Kepala Biro Keuangan Fauzi Saberan MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR v

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M- IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, tugas Biro Keuangan adalah melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan pelaporan keuangan dan barang milik negara Kementerian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Keuangan menyelenggarakan 6 fungsi, yaitu : 1. Penyiapan pedoman teknis pengelolaan anggaran dan barang milik negara; 2. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan anggaran; 3. Pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian negara; 4. Pelaksanaan akuntansi dan administrasi pengelolaan barang milik negara; 5. Penyediaan data dan informasi keuangan serta koordinasi dan pelaksanaan verifikasi penganggaran Kementerian; dan 6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan manajemen kinerja Biro. B. Peran Strategis Biro Keuangan Berdasarkan tugas dan fungsinya, secara umum Biro Keuangan tidak berhubungan langsung dengan dunia industri. Biro Keuangan secara struktural berada dalam lingkungan Sekretariat Jenderal sebagai unit kerja MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 1

pendukung Kementerian Perindustrian yang memiliki peran strategis melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pelaporan keuangan dan barang milik Negara di lingkungan Kementerian Perindustrian, sehingga diharapkan unit/satker dapat melaksanakan tugas pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban dengan baik serta tersusunnya pelaporan keuangan yang akuntabel dan transparan. Dengan melaksanakan tugas dan fungsinya, diharapkan Kementerian Perindustrian dapat menjadi instansi yang memiliki tata kelola keuangan yang baik dan benar sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. C. Struktur Organisasi Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi serta untuk mencapai sasaran yang direncanakan, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, penyelenggaraan kegiatan Biro Keuangan dilaksanakan oleh 4 (empat) Bagian dan masing-masing Bagian membawahi 3 (tiga) Subbagian, yaitu : 1. Bagian Pelaksanaan Anggaran Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pedoman teknis, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian pelaksanaan anggaran. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran serta tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan di lingkungan Kementerian; MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 2

b. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan penatausahaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian; dan c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi anggaran penerimaan negara bukan pajak di lingkungan Kementerian. Bagian Pelaksanaan Anggaran terdiri dari : a. Subbagian Pemantauan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran serta tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan di lingkungan Kementerian; b. Subbagian Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan penatausahaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian; c. Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi anggaran penerimaan negara bukan pajak di lingkungan Kementerian. 2. Bagian Perbendaharaan Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pedoman teknis, pembinaan, koordinasi, pengelolaan perbendaharaan, pertanggungjawaban anggaran, penyelesaian kerugian negara, dan pengelolaan penggajian. Dalam melaksanakan tugas Bagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi: MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 3

a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi pengelolaan perbendaharaan dan penetapan pengelola daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP dan TGR); b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, penatausahaan pertanggungjawaban anggaran dan pengelolaan kas satuan kerja Sekretariat Jenderal; dan c. pengelolaan gaji satuan kerja Sekretariat Jenderal. Bagian Perbendaharaan terdiri dari : a. Subbagian Penatausahaan Perbendaharaan, Tuntutan Perbendaharaan, dan Tuntutan Ganti Rugi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi penatausahaan perbendaharaan dan penetapan pengelola daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) serta penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP dan TGR); b. Subbagian Penatausahaan Pertanggungjawaban Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, penatausahaan pertanggungjawaban anggaran dan pengelolaan kas satuan kerja Sekretariat Jenderal; c. Subbagian Pengelolaan Gaji mempunyai tugas melakukan pengelolaan gaji satuan kerja Sekretariat Jenderal. 3. Bagian Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara Bagian Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pedoman teknis, MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 4

pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan akuntansi keuangan dan barang milik negara serta administrasi pengelolaan barang milik negara Kementerian. Dalam melaksanakan tugas Bagian Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi BMN menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan akuntansi keuangan Kementerian; b. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan akuntansi barang milik negara Kementerian; dan c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, administrasi pengelolaan barang milik negara Kementerian. Bagian Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara terdiri dari : a. Subbagian Akuntansi Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan akuntansi keuangan Kementerian. b. Subbagian Akuntansi Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan akuntansi barang milik negara Kementerian. c. Subbagian Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi administrasi pengelolaan barang milik negara Kementerian MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 5

4. Bagian Analisis Keuangan dan Verifikasi Penganggaran Bagian Analisis Keuangan dan Verifikasi Penganggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pedoman teknis, pembinaan, analisis keuangan, dan verifikasi serta urusan tata usaha dan manajemen kinerja Biro. Dalam melaksanakan tugas Analisis Keuangan dan Verifikasi Penganggaran menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi, serta pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis data, penyediaan informasi keuangan Kementerian dan pengembangan sistem pengelolaan keuangan; b. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan verifikasi penganggaran dan pelaporan; dan c. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, dan manajemen kinerja Biro. Bagian Analisis Keuangan dan Verifikasi Penganggaran terdiri dari : a. Subbagian Analisis Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi serta pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis data, penyediaan informasi keuangan Kementerian dan sistem pengelolaan keuangan. b. Subbagian Verifikasi Penganggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan verifikasi penganggaran dan pelaporan. c. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, dan manajemen kinerja Biro. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 6

Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing Bagian saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Struktur Organisasi Biro Keuangan Kementerian Perindustrian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar I.1 - Struktur Organisasi Biro Keuangan Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Keuangan didukung oleh pegawai dengan jumlah yang memadai dan memiliki kompetensi yang baik. Keadaan Sumber Daya Manusia pada Biro Keuangan adalah sebagai berikut : 1. Jumlah pegawai Biro Keuangan sebanyak 42 (empat puluh dua) orang dengan catatan 1 (satu) orang dipekerjakan di Instansi lain ditambah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sebanyak 3 orang; MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 7

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 2. Jumlah Pegawai menurut jenjang usia : Tabel I.1 - Jumlah Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Usia Kategori Jumlah <25 3 26-30 6 31-35 8 36-40 3 41-45 1 46-50 7 51-55 10 >56 4 Total 42 Gambar I.2 - Persentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Usia MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 8

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 3. Jumlah Pegawai menurut jenjang pendidikan : Tabel I.2 - Jumlah Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Pendidikan Kategori Jumlah S2 8 S1 15 D3 6 SLTA 13 SLTP 0 SD 0 Total 42 Gambar I.3 - Persentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Usia MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Biro Keuangan tahun 2015-2019 Perencanaan Strategis merupakan langkah awal dalam melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Untuk itu rencana strategis harus memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan memperhatikan tugas dan fungsi. Rencana Strategis Biro Keuangan dapat dilihat dalam Peta Strategi sebagai berikut : DIAGRAM PETA STRATEGI DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO KEUANGAN STRATEGIC OBJECTIVE VISI DAN MISI BIRO KEUANGAN VISI : TERWUJUDNYA TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR MISI : 1. Mewujukan sistem tata kelola keuangan yang akuntabel dan berbasis IT; 2. Meningkatkan kompetensi aparat pengelola keuangan; TUPOKSI BIRO KEUANGAN TUGAS : Melaksanakan Pembinaan, Koordinasi, Pengendalian dan Pelaporan Keuangan dan Barang Milik Negara Kementerian FUNGSI: a.penyiapan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan anggaran kementerian; b. penyiapan pembinaan,dan koordinasi perbendaharaan kementerian; c. penyiapan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pelaksanaan akuntansi sekretariat jenderal dan kementerian; d. penyiapan pembinaan dan koordinasi penerimaan negara bukan pajak, badan layanan umum dan tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi (TP/TGR).; e. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaporan administrasi pengelolaanbarang miliknegara kementerian; dan f. pelaksanaan program dan urusan tata usaha biro STRATEGIC OUTCOMES Memenuhi Harapan Stakeholders Terwujudnya sistem tatakelola keuangan dan BMN yang berbasis IT Tersedianya Laporan Keuangan Dan BMN yang Berkualitas Terwujudnya SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten PENYIAPAN KEBIJAKAN KOORDINASI DAN FASILITASI PEMBINAAN STRATEGIC DRIVER Proses Pelaksanaan Tugas Pokok Biro Keuangan Menyiapkan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Menyiapkan Kebijakan Sistem Informasi Keuangan Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Anggaran Mendiseminasikan Peraturan Bidang Keuangan Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Pengelolaan Perbendaharaan Memfasilitasi Pengembangan SDM Bidang Keuangan Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Pengelolaan BMN Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Penysunan Laporan Keuangan Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangundangan Bidang Keuangan IKU / KPI 1. Terwujudnya laporan keuangan dengan predikat capaian standar tertinggi 2. Tersedianya kebijakan internal mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran Pengelolaan SDM Aparat Bidang Keuangan SDM ORGANISASI INFORMASI Mengembangkan SDM Yang berintegritas dan berkompetensi tinggi Mengembangkan Ketatalaksanaan, Sarana dan Prasarana yang Modern Mengembangkan Sistem Informasi Keuangan yang Terintegrasi dan Handal MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 10

Dari Peta Strategis di atas, Biro Keuangan sebagai Unit Kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian telah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan serta strategi sebagai berikut: 1. Visi Biro Keuangan Agar semua kegiatan mengarah ke satu titik yang akan dicapai dalam jangka panjang, maka Biro Keuangan telah menetapkan visinya sebagai berikut: Terwujudnya Tata Kelola Keuangan dan BMN yang baik dan benar Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Dan BMN Yang Baik Dan Benar adalah mewujudkan tata kelola Keuangan dan BMN yang benar, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dapat dipertanggungjawabkan, transparan, efektif, efisien, ekonomis dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 2. Misi Biro Keuangan Untuk mencapai visi tersebut Biro Keuangan telah menetapkan misinya yang akan dicapai pada tahun 2015 sebagai berikut : a. Mewujudkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang akuntabel, transparan dan berbasis IT; b. Mewujudkan aparat pengelola keuangan dan BMN yang profesional. 3. Tujuan Berdasarkan visi dan misi sebagaimana tersebut di atas, maka tujuan yang akan dicapai sampai dengan tahun 2015 adalah : Tersedianya laporan keuangan dan BMN yang berkualitas. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 11

Terwujudnya SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten. Terwujudnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis IT. 4. Sasaran Tujuan I : Tersedianya laporan keuangan dan BMN yang berkualitas. Sasaran Strategis I : Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah terwujudnya realisasi anggaran yang efektif dan efisien Sasaran Strategis II : Mewujudkan Laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah terwujudnya laporan keuangan dengan predikat Capaian Standar Tertinggi Sasaran Strategis III : Menyediakan pedoman di bidang pengelolaan keuangan dan BMN Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah tersedianya kebijakan pengelolaan keuangan dan BMN Sasaran Strategis IV : Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah terbangunnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kementerian Perindustrian MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 12

Tujuan II : Terwujudnya SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten. Sasaran Strategis : Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah tersedianya SDM Pengelola Keuangan dan BMN yang Kompeten Tujuan III : Terwujudnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis IT. Sasaran Strategis I : Terwujudnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis IT Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah terselenggaranya kegiatan layanan operasional perkantoran Sasaran Strategis II : Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah tersedianya laporan kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Sasaran Strategis III : Terlaksananya kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah tersedianya laporan kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional KDEI Taipei MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 13

Sasaran Strategis IV : Terlaksananya kegiatan Operasional Otorita Asahan Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah tersedianya laporan kegiatan Operasional Otorita Asahan Dari seluruh Indikator Kinerja Sasaran, yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Keuangan Tahun 2015 adalah : 1. Terwujudnya laporan keuangan dengan predikat Capaian Standar Tertinggi 2. Tersedianya pedoman pengelolaan keuangan dan BMN 5. Strategi Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi yang dilakukan Biro Keuangan adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN yang sesuai dengan SAP di lingkungan Kemenperin. b. Penyusunan pedoman pengelolaan keuangan dan BMN. c. Pengelolaan Perbendaharaan. d. Monitoring dan evaluasi pengelolaan anggaran di lingkungan Kemenperin. e. Peningkatan kompetensi SDM pengelolaan keuangan. f. Pelaksanaan Manajemen kinerja Biro. g. Pembinaan pengelolaan keuangan dan BMN di lingkungan Kemenperin. h. Penyelenggaraan layanan perkantoran. i. Pemeliharaan peralatan dan kendaraan operasional perkantoran. j. Penatausahaan dan pengelolaan administrasi perkantoran. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 14

B. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Biro Keuangan, maka ditetapkan sasaran yang ingin dicapai Biro Keuangan tahun 2015 yang terdiri dari : 1. Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu; 2. Mewujudkan Laporan Keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP); 3. Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN; 4. Menyediakan kebijakan internal mengenai Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran; 5. Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 6. Mengembangkan ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern; 7. Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian; 8. Terlaksananya kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional; 9. Terlaksananya kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan. Sasaran pada poin 7-9 merupakan sasaran Unit Layanan Pengadaan (ULP), KDEI Taipei, serta Otorita Asahan yang memiliki anggaran tergabung dengan DIPA Biro Keuangan. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 15

C. Rencana Anggaran Biro Keuangan Sesuai dengan DIPA tahun 2015, program yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal adalah Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian. Masing-masing Unit Kerja Eselon II mempunyai 1 (satu) kegiatan. Adapun kegiatan Biro Keuangan adalah Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional dengan alokasi anggaran awal sebesar Rp. 125.045.409.000,-. Namun, tidak semua anggaran tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan Biro Kegiatan. Ada beberapa unit kerja yang memiliki anggaran tergabung dengan Biro Keuangan, antara lain Layanan Pengadaan (ULP), KDEI Taipei, dan Otorita Asahan. Anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan Biro Keuangan, Unit Layanan Pengadaan (ULP), KDEI Taipei, dan Otorita asahan memiliki rincian sebagai berikut: No Tabel 2.1 Alokasi Anggaran Biro Keuangan Tahun Anggaran 2015 Unit Pagu Anggaran (Rp. 000,-) 1 Biro Keuangan 112.737.609 Biro Keuangan Murni 11.526.265 Belanja Pegawai Biro-Biro 101.211.344 2 ULP 2.980.200 3 KDEI 1.027.600 4 Otorita Asahan 8.300.000 Kegiatan Otorita Asahan 3.443.933 Belanja Pegawai Otorita Asahan 4.856.067 Total 125.045.409 Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai penghematan perjalanan dinas serta pelarangan rapat di hotel, Biro Keuangan kemudian MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 16

mengalami pemotongan pagu anggaran perjalanan dinas senilai Rp. 2.418.808.000,- atau sebesar sebesar 33,79% dari total pagu perjalanan dinas. Rincian pemotongan perjalanan dinas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Kode Tabel 2.2 Pemotongan Pagu Perjalanan Dinas Tahun Anggaran 2015 Program/Kegiatan Pagu Perjadin Awal (DN Dan LN) (Rp. 000,-) Penghematan (Rp. 000,-) Pagu Perjadin Setelah Penghematan (Rp. 000,-) (1) (2) (3) (4) (5) = (3) - (4) 1 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 1827 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan dan Barang Milik Negara yang Profesional Biro Keuangan 5.682.224 1.769.982 3.912.242 ULP 740.994 231.812 509.182 KDEI 464.070 144.418 319.652 Otorita Asahan 875.954 272.596 603.358 Total 7.763.242 2.418.808 5.344.434 Selain pemotongan anggaran, Biro Keuangan juga mendapat tambahan anggaran untuk kegiatan/inisiatif baru yang diajukan pada tahun anggaran berjalan maupun kegiatan yang masih kekurangan anggaran. Penambahan anggaran senilai Rp. 2.369.337.000,- digunakan untuk membiayai 3 kegiatan baru Biro Keuangan, kegiatan ULP dan kegiatan KDEI Taipei dengan rincian : MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 17

No Tabel 2.2 Penambahan Anggaran Biro Keuangan Tahun Anggaran 2015 Unit Pagu Anggaran (Rp. 000,-) 1 Biro Keuangan 703.844 2 ULP 1.115.493 3 KDEI 550.000 Total 2.369.337 Alokasi APBN-P 2015 untuk Biro Keuangan, ULP, KDEI Taipei, dan Otorita Asahan dapat dilihat pada tabel berikut: No Tabel 2.3 Perubahan Alokasi Anggaran Biro Keuangan Tahun 2015 Unit Pagu Awal (Rp. 000,-) Pagu Akhir (Rp. 000,-) Perubahan (Rp. 000,-) 1 Biro Keuangan 112.737.609 112.974.167 236.558 Biro Keuangan Murni 11.526.265 10.460.127 (1.066.138) Belanja Pegawai 101.211.344 102.514.040 1.302.696 2 ULP 2.980.200 3.863.881 883.681 3 KDEI 1.027.600 1.433.182 405.582 4 Otorita Asahan 8.300.000 8.027.404 (1.575.292) Kegiatan Otorita Asahan 3.443.933 3.171.337 (272.596) Belanja Pegawai Otorita Asahan 4.856.067 4.856.067 (1.302.696) Total 125.045.409 124.995.938 (49.471) Anggaran tersebut di atas digunakan untuk membiayai komponen dan sub komponen kegiatan dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.4 - Rincian Alokasi Anggaran Biro Keuangan Tahun 2015 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL (Rp. 000,-) PAGU AKHIR (Rp. 000,-) 1 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 1827 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional 125.045.409 124.995.938 125.045.409 124.995.938 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 18

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL (Rp. 000,-) PAGU AKHIR (Rp. 000,-) 1827.001 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan BMN Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 11 Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan 12 Pembinaan Pengelolaan Administrasi Pnbp Dan BLU 13 Peningkatan Konsolidasi Pengelolaan Keuangan 14 Pembinaan Dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan 15 Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Satker Perwakilan Luar Negeri 16 Tata Kelola Pertanggungjawaban Anggaran 17 Koordinasi Pengelolaan Anggaran Di Lingkungan Kemenperin 18 Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara 19 Penatausahaan Belanja Pegawai Dan Tunjangan Kinerja 20 Penyusunan Laporan Keuangan SAK Dan SIMAK-BMN Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 21 Pembinaan, Monitoring Dan Penilaian Laporan Keuangan Dan BMN Dalam Rangka Pelaksanaan SAI 22 Penataan Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Barang Milik Negara 23 Pembangunan Dan Implementasi Aktivitas Reformasi Birokrasi Kemenperin 24 Analisa Keuangan, Pengembangan Dan Pemeliharaan Sistem Informasi Keuangan Kemenperin 25 Peningkatan Tata Laksana Prosedur Kerja Dan Implementasi Budaya 5 K 26 Penyusunan Program, Akuntabilitas Dan Pelaporan Biro Keuangan 27 Pembinaan Dan Pengelolaan Berkelanjutan Aktivitas SPIP Di Lingkungan Kemenperin 7.443.695 6.890.345 557.537 606.935 354.309 128.821 834.584 831.584 291.247 349.038 516.664 136.911 373.182 334.682 296.720 258.220 240.189 218.989 213.490 199.390 812.306 942.120 235.956 309.632 462.649 328.211 747.097 647.697 304.501 141.150 280.125 97.750 362.220 268.350 388.190 418.625 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 19

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL (Rp. 000,-) PAGU AKHIR (Rp. 000,-) 28 Verifikasi Penganggaran Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 29 Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi E-PNBP 30 Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi E-BMN 31 Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi e-monitoring 1827.003 Peningkatan Kompetensi Sdm Pengelolaan Keuangan 11 Peningkatan Kemampuan Pengelola DIPA Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 12 Peningkatan Kualitas Pengelola Keuangan Dan BMN Kementerian Perindustrian 13 Peningkatan Kemampuan SDM Biro Keuangan 1827.004 Pedoman Pengelolaan Keuangan Dan Bmn 11 Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Keuangan 12 Penyusunan Pedoman Sistem Akuntansi Dan BMN 172.729 180.140-200.000-92.100-200.000 2.091.730 1.548.742 678.231 678.321 340.450 147.650 1.073.049 722.771 385.648 415.848 242.968 299.868 142.680 115.980 1827.006 Layanan Pengadaan Barang/jasa (ULP) 2.980.200 3.863.881 11 Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Tahun 2015 12 Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Teknis ULP Tahun 2016 13 Peningkatan Kinerja Pengadaan Barang/jasa 1827.008 Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional 11 Pembinaan / Penyelenggaraan Kerjasama Internasional Dengan KDEI Taipei 2.405.828 3.528.307 357.588 118.790 216.784 216.784 1.027.600 1.433.182 1.027.600 1.433.182 1827.009 Fasilitas Operasional Otorita Asahan 3.443.933 3.171.337 11 Penyelenggaraan Operasional Otorita Asahan 12 Pemeliharaan Inventaris Kantor Otorita Asahan 1.555.686 1.439.015 1.226.858 1.226.858 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 20

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL (Rp. 000,-) PAGU AKHIR (Rp. 000,-) 13 Kegiatan-kegiatan Otorita Asahan Masa Transisi 661.389 505.464 1827.994 Layanan Perkantoran 107.672.603 107.672.603 1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 106.067.411 106.067.411 1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 106.067.411 106.067.411 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 101.211.344 101.211.344 B Belanja Gaji Dan Tunjangan Pegawai Otorita Asahan 2 Penyelenggaraan Operasional Perkantoran 2 Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran A B Penyelenggaraan Operasional Seharihari Perkantoran Pemeliharaan Operasional Peralatan Perkantoran 4.856.067 4.856.067 1.605.192 1.605.192 1.209.692 1.209.692 739.800 739.768 63.160 63.160 C Pemeliharaan Kendaraan Operasional 255.210 255.210 D Penatausahaan Dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran 11 Pengadaan Dan Pemeliharaan Ruang Kerja 151.522 151.554 395.500 395.500 D. Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun dan didukung oleh anggaran yang tersedia di dalam DIPA Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2015 Nomor 019-01.1.247101/2015 tanggal 14 Nopember 2014, maka ditetapkan pengesahan Formulir Perjanjian Kinerja tahun 2015 yang telah ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Biro Keuangan sebagai berikut : MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 21

Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) 1 Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu 2 Mewujudkan Laporan Keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) (*) 3 Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN 4 Menyediakan kebijakan internal mengenai Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran (*) Tingkat realisasi anggaran Kementerian Perindustrian Tingkat kualitas laporan keuangan Tersedianya SDM pengelola keuangan yang kompeten Tersedianya kebijakan internal mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran 90 persen Capaian Standar Tertinggi dari Kementerian Keuangan 320 Orang 3 Pedoman Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) 1 Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf 2 Mengembangkan ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern 3 Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian 4 Terlaksananya kegiatan Pembinaan/penyelenggar aan Kerjasama Internasional 5 Terlaksananya kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan Ket : * Indikator Kinerja Utama Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja Terlaksananya pelayanan perkantoran untuk mendukung kegiatan Biro Keuangan Tersedianya laporan kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tersedianya laporan kegiatan Pembinaan/penyelenggar aan Kerjasama Internasional KDEI Taipei Tersedianya laporan kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan 1 Dokumen 12 Bulan Layanan 3 Laporan 1 Laporan 3 Laporan MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2015 1. Capaian Kinerja Tahun 2015 Sesuai tugas dan fungsi Biro Keuangan untuk mewujudkan tata kelola keuangan Kementerian Perindustrian yang baik dan benar, maka dilakukan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan pelaporan keuangan dan barang milik negara Kementerian kepada Satker maupun SDM pengelola keuangan dan BMN. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran strategis Biro Keuangan antara lain workshop, bimbingan teknis, sosialisasi, penyusunan buku pedoman dan lain sebagainya. Adapun sasaran strategis yang dicapai oleh Biro Keuangan dijelaskan sebagai berikut : Tujuan I : Tersedianya laporan keuangan dan BMN yang berkualitas. Sasaran I : Mewujudkan Laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Indikator Kinerja Sasaran ini adalah terwujudnya laporan keuangan dengan predikat Capaian Standar Tertinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut, Biro Keuangan telah melakukan pembinaan dan monitoring Laporan Keuangan dan BMN serta Penataan Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Barang Milik Negara secara terus menerus. Biro Keuangan juga melakukan koordinasi penyusunan Laporan Keuangan dan BMN baik tingkat Eselon I Sekretariat Jenderal, maupun tingkat Kementerian. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 23

Seperti diketahui, pada tahun 2010-2014, Biro Keuangan bertanggungjawab atas capaian kualitas Laporan Keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK. Namun, berdasarkan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian, indikator kinerja Biro Keuangan adalah kualitas Laporan Keuangan dengan capaian Standar Tertinggi yang diberikan oleh Kementerian keuangan. Untuk tahun 2015, Biro Keuangan telah menerima penghargaan Capaian Standar Tertinggi untuk Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian Tahun 2014. Perbandingan capaian kinerja sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Perbandingan Realisasi Kinerja Penyusunan Laporan Keuangan Renstra 2010-2014 Renstra 2015-2019 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Terwujudnya Tata Kelola Keuangan yang Transparan dan Akuntabel terwujudnya laporan keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK WTP (2010-2014) Mewujudkan Laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terwujudnya laporan keuangan dengan predikat Capaian Standar Tertinggi dari Kementerian Keuangan Capaian Standar Tertinggi (2015) Sasaran II : Menyediakan pedoman di bidang pengelolaan keuangan dan BMN Indikator kinerja sasaran ini adalah tersedianya kebijakan pengelolaan Keuangan dan BMN sebanyak 3 (tiga) pedoman. Biro Keuangan telah melampaui target realisasi sasaran dengan MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 24

tersusunnya 5 pedoman. Pedoman/kebijakan yang tersusun pada tahun 2015 antara lain : 1. Pedoman Pertanggungjawaban Anggaran. Pedoman Pertanggungjawaban Anggaran disusun berdasarkan BAS dan SBM. Pedoman ini memberikan penjelasan mengenai pembiayaan terhadap suatu akun, tarif, serta kelengkapan dokumen pertanggungjawaban yang dibutuhkan. 2. Pedoman Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian Perindustrian. Buku ini berisi seputar pengelolaan administrasi BMN, antara lain penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan BMN yang meliputi tata cara, dokumen kelengkapan, serta pelimpahan kewenangan di antara Kementerian Keuangan selaku pengelola barang dengan Kementerian Perindustrian selaku pengguna barang. 3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 49 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 56/M- IND/PER/2011 tentang Sistem Akuntansi Kementerian Perindustrian. 4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri Perindustrian Selaku Pengguna Barang Kepada Pejabat Struktural di Lingkungan Kementerian Perindustrian dalam Rangka Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian Perindustrian. 5. Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 109 Tahun 2015 tentang Tata Kelola DIPA tahun 2016. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 25

Sasaran III: Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah terbangunnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kementerian Perindustrian sebanyak 1 dokumen. Untuk mencapai sasaran ini, Biro Keuangan telah melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain : 1. Penyusunan Peta Risiko Biro-Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal tahun 2015. 2. Penyusunan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 52 Tahun 2015 mengenai Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Peraturan tersebut disusun untuk menggantikan Permenperin Nomor 40 Tahun 2011. 3. Pembinaan langsung ke satker daerah di lingkungan Kementerian Perindustrian. 4. Penyusunan Peraturan Sekretaris Jenderal mengenai Pedoman Pembentukan Satuan Tugas SPIP Di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Sasaran IV: Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu Indikator Kinerja dari sasaran ini adalah terwujudnya realisasi anggaran Kementerian Perindustrian yang tepat sasaran dan tepat waktu dengan target sebesar 90% MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 26

Untuk mencapai sasaran penyerapan anggaran maka Biro Keuangan telah melakukan pembinaan, koordinasi dan pemantauan untuk meningkatkan kualitas penyerapan anggaran. Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien antara lain : 1. Sosialisasi Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tata Kelola DIPA Tahun Anggaran 2015 2. Sosialisasi peraturan-peraturan mengenai pengelolaan keuangan dari instansi terkait. 3. Pelaksanaan Forum Konsolidasi Pengelolaan Keuangan yang dilaksanakan di Yogyakarta 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran yang dilaporkan secara triwulanan 5. Pembangunan aplikasi e-pnbp, dan e-pbj serta pengembangan e- monitoring untuk memudahkan monitoring dan pelaporan pelaksanaan anggaran. 6. Pembinaan terhadap Satker PNBP dan BLU mengenai aplikasi Simponi dan e-pnbp agar setiap satker dapat memahami aplikasi dan memberikan keseragaman dalam pengelolaan keuangan. 7. Melakukan penatausahaan pertanggungjawaban anggaran untuk memastikan bahwa anggaran yang telah digunakan sesuai dengan peruntukannya. Biro Keuangan telah melakukan tugas pembinaan pengelolaan keuangan dengan baik, namun tidak tercapainya target kinerja MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 27

disebabkan adanya faktor eksternal yang berada di luar kendali Biro Keuangan antara lain adanya beberapa kegiatan pokok Kementerian Perindustrian yang tidak dapat terealisasi seperti pengembangan wilayah industri. Penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Penyerapan Anggaran Kementerian Perindustrian Tahun 2010 2015 PERIODE REALISASI KEMENTERIAN (%) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 TRIWULAN I 10.79 8.14 14.15 8.66 8.76 8.84 TRIWULAN II 28.13 21.38 39.83 26.20 24.70 15.74 TRIWULAN III 46.88 38.79 57.63 47.83 48.04 31.35 TRIWULAN IV 79.97 78.78 90.28 75.14 84.14 77.45 Grafik 3.1 Penyerapan Anggaran Kementerian Perindustrian Tahun 2010-2015 100 90 80 79,97 78,78 90,28 75,14 84,14 77,45 70 60 50 40 30 20 10 28,13 10,79 46,88 21,38 8,14 38,79 39,83 14,15 57,63 47,83 48,04 31,35 26,2 24,7 15,74 8,66 8,76 8,84 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 28

Tujuan II: Terwujudnya SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten. Sasaran I: Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN Indikator sasaran ini adalah tersedianya SDM Pengelola Keuangan dan BMN yang Kompeten sebanyak 320 orang. Untuk meningkatkan kompetensi SDM Pengelola Keuangan dan BMN di lingkungan Kementerian, Biro keuangan telah melakukan bimbingan teknis, Workshop, serta sosialisasi peraturan Keuangan dan BMN. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain : No Kegiatan Tempat Jumlah Peserta 1 Peningkatan Kemampuan Pengelola DIPA 2 Sosialisasi Peraturan di Bidang Keuangan dan BMN 3 Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) 4 Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan Total Yogyakarta Padang Makassar Bandung Gedung Kementerian Perindustrian Gedung Kementerian Perindustrian Belitung Bandung 50 orang 60 orang 30 orang 30 orang 94 orang 38 orang 43 orang 40 orang 385 orang Peningkatan SDM Pengelola Keuangan yang telah dilaksanakan Biro Keuangan memiliki total 385 orang peserta. Capaian tersebut melebihi target yang sudah ditetapkan. Tujuan III: Terwujudnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis IT. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 29

Sasaran I : Terwujudnya ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern Indikator kinerja sasaran ini adalah terselenggaranya kegiatan layanan operasional perkantoran selama 12 bulan layanan. Layanan perkantoran pada Biro Keuangan telah dilaksanakan sejak Januari 2015 yang meliputi administrasi kepegawaian, penatausahaan surat menyurat Biro, pengadaaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta pengelolaan rumah tangga biro. Untuk mewujudkan ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern, kegiatan yang sudah dilakukan antara lain : 1. Perbaikan ruang rapat Biro Keuangan yang meliputi penambahan kapasitas serta penambahan proyektor yang diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan rapat di dalam kantor. 2. Pengadaan peralatan perkantoran untuk menggantikan komputer dan laptop yang sudah rusak dan tidak layak pakai. 3. Pengadaan buku-buku seperti pedoman Pengadaan barang/jasa, Bagan Akun Standar, Hello America untuk melengkapi perpustakaan Biro Keuangan. Diharapkan pedoman tersebut dapat meningkatkan pemahaman SDM Biro Keuangan dalam pelaksanaan tugasnya. 4. Pemanfaatan scanner untuk sistem dokumentasi surat masuk maupun surat keluar secara komputerisasi. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 30

Sasaran II: Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Indikator sasaran ini adalah tersedianya 3 (tiga) laporan kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Kegiatan Unit Layanan Pengadaan (ULP) meliputi pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Perindustrian, penyusunan program kerja ULP tahun 2017 serta peningkatan kemampuan SDM ULP. Sepanjang tahun 2016, ULP telah melaksanakan pengadaan barang dan jasa dari 9 unit Eselon I di lingkungan Kementerian ULP juga telah menyusun program kerja ULP yang masih tergabung dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Biro Keuangan. Pada bulan September, ULP juga melakukan peningkatan kinerja ULP dengan peserta para Panitia Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kompetensi Panitia Pengadaan dalam melaksanakan tugasnya. Sasaran III: Terlaksananya kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional Indikator sasaran ini adalah tersedianya 1 (satu) laporan kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional KDEI Taipei. Kegiatan yang dilakukan antara lain Fasilitasi Pertemuan Forum Bisnis Taiwan-indonesia Dalam Rangka Peningkatan Kerjasama Bidang Industri, pendampingan dalam rangka kerjasama industri seperti Green Industry Technology dan Shipbuilding Industry. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 31

Sasaran IV: Terlaksananya kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan Indikator sasaran ini adalah tersedianya 3 (tiga) laporan kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan. Laporan yang disusun adalah Laporan Kegiatan Operasional Otorita Asahan yang bertempat di Jakarta dan Medan, Laporan Kegiatan Pengamanan Lahan dan Penyelesaian Kewajiban Pt Inalum Yang Masih Belum Tuntas, serta Tindak Lanjut Audit BPKP Dan BPK. Rekapitulasi capaian kinerja Biro Keuangan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) 1 Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu Tingkat realisasi anggaran Kementerian Perindustrian 90 persen 77,45 persen 86% 2 Mewujudkan Laporan Keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) (*) Tingkat kualitas laporan keuangan Capaian Standar Tertinggi dari Kementerian Keuangan Capaian Standar Tertinggi dari Kementeria n Keuangan 100% 3 Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN Tersedianya SDM pengelola keuangan yang kompeten 320 Orang 385 Orang 120% MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 32

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 4 Menyediakan kebijakan internal mengenai Pelaksanaan dan Pertanggungjaw aban Anggaran (*) Tersedianya kebijakan internal mengenai pelaksanaan dan pertanggungja waban anggaran 3 Pedoman 5 Pedoman 167% Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) 1 Mengoptimalka n budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 2 Mengembangka n ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern Terlaksananya pelayanan perkantoran untuk mendukung kegiatan Biro Keuangan 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 3 Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian 4 Terlaksananya kegiatan Pembinaan/pen yelenggaraan Kerjasama Internasional Tersedianya laporan kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tersedianya laporan kegiatan Pembinaan/pe nyelenggaraan Kerjasama Internasional KDEI Taipei 3 Laporan 3 Laporan 100% 1 Laporan 1 Laporan 100% MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 33

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 5 Terlaksananya kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan Tersedianya laporan kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan 3 Laporan 3 Laporan 100% B. Akuntabilitas Keuangan Realisasi Biro Keuangan pada tahun anggaran 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 122.325.904.000,- atau senilai 97,86% dari total pagu sebesar Rp 124.995.938.000,-. Realisasi tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang terdiri dari Biro Keuangan, Unit Layanan Pengadaan, KDEI Taipei dan Otorita Asahan. Rincian alokasi dan realisasinya tersaji dalam tabel berikut: Tabel 3.4 - Realisasi Anggaran Biro Keuangan tahun 2015 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU dalam jutaan REALISASI SISA TOTAL % TOTAL % 1 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 1827 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional 1827. 001 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Bmn Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 11 Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan 12 Pembinaan Pengelolaan Administrasi Pnbp Dan Blu 124.995,938 122.325,904 97,86 2.670,034 2,14 124.995,938 122.325,904 97,86 2.670,034 2,14 6.890,345 6.484,808 94,11 405,537 5,89 707,853 699,229 98,78 8,624 1,22 164,188 160,119 97,52 4,069 2,48 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 34

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI SISA TOTAL % TOTAL % 13 Peningkatan Konsolidasi Pengelolaan Keuangan 14 Pembinaan Dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan 15 Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Satker Perwakilan Luar Negeri 16 Tata Kelola Pertanggungjawaban Anggaran 17 Koordinasi Pengelolaan Anggaran Di Lingkungan Kemenperin 18 Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara 19 Penatausahaan Belanja Pegawai Dan Tunjangan Kinerja 20 Penyusunan Laporan Keuangan Sak Dan Simak-bmn Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 21 Pembinaan, Monitoring Dan Penilaian Laporan Keuangan Dan Bmn Dalam Rangka Pelaksanaan Sai 22 Penataan Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Barang Milik Negara 23 Pembangunan Dan Implementasi Aktivitas Reformasi Birokrasi Kemenperin 24 Analisa Keuangan, Pengembangan Dan Pemeliharaan Sistem Informasi Keuangan Kemenperin 25 Peningkatan Tata Laksana Prosedur Kerja Dan Implementasi Budaya 5 K 776,742 758,567 97,66 18,175 2,34 316,285 302,109 95,52 14,176 4,48 136,911 136,340 99,58 0,571 0,42 337,682 289,810 85,82 47,872 14,18 329,483 319,408 96,94 10,075 3,06 156,470 143,278 91,57 13,192 8,43 187,646 184,609 98,38 3,037 1,62 964,800 951,839 98,66 12,961 1,34 217,279 211,803 97,48 5,476 2,52 413,084 378,990 91,75 34,094 8,25 711,297 632,684 88,95 78,613 11,05 127,550 124,071 97,27 3,479 2,73 72,550 68,301 94,14 4,249 5,86 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 35

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI SISA TOTAL % TOTAL % 26 Penyusunan Program, Akuntabilitas Dan Pelaporan Biro Keuangan 27 Pembinaan Dan Pengelolaan Berkelanjutan Aktivitas Spip Di Lingkungan Kemenperin 28 Verifikasi Penganggaran Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 29 Pengembangan Dan Pemeliharaan Aplikasi E- pnbp Dan E-pbj 30 Pengembangan Dan Pemeliharaan Aplikasi E- bmn 31 Pengembangan Dan Pemeliharaan Aplikasi E- monitoring 1827. 003 Peningkatan Kompetensi Sdm Pengelolaan Keuangan 11 Peningkatan Kemampuan Pengelola Dipa Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 12 Peningkatan Kualitas Pengelola Keuangan Dan Bmn Kementerian Perindustrian 13 Peningkatan Kemampuan Sdm Biro Keuangan 1827. 004 Pedoman Pengelolaan Keuangan Dan Bmn 11 Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Keuangan 12 Penyusunan Pedoman Sistem Akuntansi Dan Bmn 1827. 006 Layanan Pengadaan Barang/jasa (ulp 11 Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Tahun 2015 12 Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Teknis Ulp Tahun 2016 219,600 206,001 93,81 13,599 6,19 460,041 406,390 88,34 53,651 11,66 162,674 158,192 97,24 4,482 2,76 151,310 146,561 96,86 4,749 3,14 76,900 74,091 96,35 2,809 3,65 200,000 132,416 66,21 67,584 33,79 1.548,742 1.429,397 92,29 119,345 7,71 573,180 514,004 89,68 59,176 10,32 152,291 145,149 95,31 7,142 4,69 823,271 770,244 93,56 53,027 6,44 415,848 398,570 95,85 17,278 4,15 299,868 284,844 94,99 15,024 5,01 115,980 113,726 98,06 2,254 1,94 3.863,881 3.821,946 98,91 41,935 1,09 3.590,135 3.556,627 99,07 33,508 0,93 99,090 91,347 92,19 7,743 7,81 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 36

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI SISA TOTAL % TOTAL % 13 Peningkatan Kinerja Pengadaan Barang/jasa 174,656 173,972 99,61 0,684 0,39 1827. 008 Pembinaan/penyelengga raan Kerjasama Internasional 11 Pembinaan / Penyelenggaraan Kerjasama Internasional Dengan Kdei Taipei 1827. 009 Fasilitas Operasional Otorita Asahan 11 Penyelenggaraan Operasional Otorita Asahan 12 Pemeliharaan Inventaris Kantor Otorita Asahan 13 Kegiatan-kegiatan Otorita Asahan Masa Transisi 1827. 994 1.433,182 966,316 67,42 466,866 32,58 1.433,182 966,316 67,42 466,866 32,58 3.171,337 2.904,118 91,57 267,219 8,43 1.316,095 1.251,688 95,11 64,407 4,89 1.226,858 1.050,035 85,59 176,823 14,41 628,384 602,395 95,86 25,989 4,14 Layanan Perkantoran 107.672,603 106.320,749 98,74 1.351,854 1,26 1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan A B Pembayaran Gaji Dan Tunjangan Belanja Gaji Dan Tunjangan Pegawai Otorita Asahan 2 Penyelenggaraan Operasional Perkantoran 2 Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran A B C D Penyelenggaraan Operasional Sehari-hari Perkantoran Pemeliharaan Operasional Peralatan Perkantoran Pemeliharaan Kendaraan Operasional Penatausahaan Dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran 106.067,411 104.858,747 98,86 1.208,664 1,14 106.067,411 104.858,747 98,86 1.208,664 1,14 102.514,040 101.395,398 98,91 1.118,642 1,09 3.553,371 3.463,349 97,47 90,022 2,53 1.605,192 1.462,002 91,08 143,190 8,92 1.209,692 1.066,532 88,17 143,160 11,83 739,768 599,581 81,05 140,187 18,95 63,160 62,835 99,49 0,325 0,51 255,210 253,563 99,35 1,647 0,65 151,554 150,553 99,34 1,001 0,66 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 37

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI SISA TOTAL % TOTAL % 11 Pengadaan Dan Pemeliharaan Ruang Kerja 395,500 395,470 99,99 0,030 0,01 Grafik 3.2 Realisasi Anggaran Biro Keuangan 2014 dan 2015 120.000.000 120,00 100.000.000 80.000.000 92,13 86,10 95,84 98,91 91,27 99,49 100,00 80,00 67,42 60.000.000 60,00 40.000.000 40,00 20.000.000 20,00-1827.001 1827.003 1827.004 1827.006 1827.008 1827.009 1827.994 Pagu Realisasi % - Realisasi Anggaran Biro Keuangan tahun 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar 97,86%. Realisasi tersebut lebih besar dibanding tahun 2014 sebesar 96,76%. Pada tahun 2015, Biro Keuangan mengalami pemotongan perjalanan dinas dan penambahan anggaran untuk kegiatan baru. Namun, Biro Keuangan melakukan pelaksanaan kegiatan dengan mengoptimalkan anggaran yang ada. Meningkatnya kinerja keuangan Biro Keuangan juga dipengaruhi dengan meningkatnya kinerja keuangan dari ULP, KDEI Taipei, maupun Otorita Asahan. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 38

Perbandingan Realisasi Anggaran Biro Keuangan tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Anggaran Biro Keuangan tahun 2014 dan 2015 Keterangan Tahun 2015 Tahun 2014 dalam ribuan Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Biro Keuangan 10.460.127 9.774.777 93,45 10.166.913 9.376.814 92,23 Unit Layanan Pengadaan 3.863.881 3.821.946 98,91 3.071.823 2.807.795 91,40 KDEI Taipei 1.433.182 966.316 67,42 881.610 563.743 63,94 Otorita Asahan 6.724.708 6.367.467 94,69 8.362.736 6.535.760 78,15 Gaji dan Tunjangan 102.514.040 101.395.398 98,91 79.275.194 79.177.955 99,88 TOTAL 124.995.938 122.325.904 97,86 101.758.276 98.462.067 96,76 MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 39

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Biro Keuangan tahun anggaran 2015, secara umum dapat disimpulkan: 1. Rencana kegiatan tahunan telah disusun berdasarkan RENSTRA Biro Keuangan tahun 2015-2019 yang sudah disempurnakan sehingga sasaran kinerja tahun 2015 dapat dicapai dengan baik. 2. Secara keseluruhan, nilai capaian kinerja di Biro Keuangan hingga akhir tahun anggaran telah sesuai dengan Formulir Penetapan Kinerja Tahun 2015. Hal ini tercermin dari terlaksananya kegiatan-kegiatan yang menghasilkan output maupun outcome sesuai target yang diharapkan. 3. Pencapaian sasaran masing-masing Rencana Kinerja adalah : Tersusunnya Laporan Keuangan tahun 2014 dengan predikat Capaian Standar Tertinggi dari Kementerian Perindustrian. Tercapainya realisasi anggaran Kementerian Perindustrian sebesar 77,45% Terlaksananya pelatihan bagi 385 orang SDM pengelola keuangan Tersusunnya kebijakan di bidang pengelolaan keuangan sebanyak 5 pedoman/kebijakan Terlaksananya pelayanan operasional perkantoran Biro Keuangan selama 12 Bulan Layanan Tersusunnya dokumen Sistem Pengendalian Intern di unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 40

Terlaksananya pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tersedianya 1 Laporan Kegiatan Kerjasama Ekonomi Industri KDEI Taipei Tersedianya 3 Laporan Kegiatan Otorita Asahan 4. Anggaran Biro Keuangan yang terserap sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 122.325.904.000,- atau senilai 97,86% dari total pagu anggaran. B. Kendala dalam pencapaian target kinerja Beberapa kendala yang dihadapi Biro Keuangan dalam melaksanakan kegiatan dan pencapaian kinerja antara lain : 1. Penyusunan rencana kegiatan kurang tepat sehingga sering terjadi revisi DIPA atau POK yang menyebabkan jadual rencana pelaksanaan kegiatan berubah; 2. Banyaknya pekerjaan tambahan di luar tupoksi yang bersifat mendesak yang segera diselesaikan. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pengalihan waktu pelaksanaan kegiatan lain. sehingga menunda pelaksanaan kegiatan yang sudah terjadual; 3. Sering terjadi perubahan peraturan tentang pelaksanaan anggaran yang belum disosialisasikan terlebih dahulu namun sudah harus diimplementasikan; 4. Adanya kebijakan Pemerintah tentang pelaksanaan anggaran yang mengakibatkan penanggungjawab kegiatan harus melakukan penyesuaian atau penundaan pelaksanaan kegiatan. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 41

C. Rekomendasi untuk perbaikan kinerja Agar dapat mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang akan dicapai. sangat diharapkan adanya kerjasama dan saling pengertian dari berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan. Bertitik tolak dari permasalahan/kendala yang telah dikemukakan di atas. maka langkah-langkah yang perlu ditindaklanjuti adalah sebagai berikut : 1. Mengikutsertakan pegawai Biro Keuangan untuk mengikuti Diklat penyusunan rencana kerja kegiatan. diharapkan pemahaman dalam penyusunan kegiatan dapat ditingkatkan sehingga penanggungjawab kegiatan dapat membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), Rencana Anggaran Belanja (RAB), dan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) serta Rencana Penarikan Dana (RPD) sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan; 2. Mempercepat penjadualan kembali kegiatan-kegiatan yang terkena kebijakan penghematan anggaran. sehingga tidak terjadi penumpukan jadual pelaksanaan kegiatan pada akhir tahun; 3. Penanggungjawab kegiatan sebaiknya mengevaluasi jadual kegiatan yang sudah direncanakan secara periodik dalam rangka memudahkan pelaksanaan kegiatan; 4. Untuk menyusun suatu kegiatan anggaran yang berbasis kinerja dengan sasaran yang jelas dan terukur harus mengacu kepada SBM dan SBK yang berlaku serta melengkapi dengan data dukung yang diperlukan; MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 42

5. Dalam pelaksanaan kegiatan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), aplikasi SAI yang dibuat oleh Kementerian Keuangan sering mengalami penyempurnaan, sehingga perlu dilakukan pembinaan secara terus menerus untuk mengikuti penyempurnaan aplikasi tersebut; 6. Meningkatkan kemampuan SDM dalam menggunakan sarana teknologi informasi keuangan sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan; 7. Meningkatkan koordinasi baik internal maupun eksternal, agar target kegiatan dan anggaran dapat direalisasikan dengan tepat, efisien dan efektif; 8. Membina kerjasama yang baik dengan Instansi terkait; 9. Meningkatkan sarana dan prasarana kerja Biro Keuangan. MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR 43

DRAFT LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 LAMPIRAN MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN BENAR i

PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi Eselon II Tahun Anggaran : Biro Keuangan : 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Mewujudkan pelaksanaan anggaran Tingkat realisasi anggaran 90 persen yang tepat sasaran dan tepat waktu Kementerian Perindustrian Realisasi 77,45 persen Persentase 86% KEGIATAN/KOMPONEN/ SUB KOMPONEN Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan Pembinaan Pengelolaan Administrasi Pnbp Dan Blu Peningkatan Konsolidasi Pengelolaan Keuangan Pembinaan Dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Satker Perwakilan Luar Negeri Tata Kelola Pertanggungjawaban Anggaran Koordinasi Pengelolaan Anggaran Di Lingkungan Kemenperin Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara Penatausahaan Belanja Pegawai Dan Tunjangan Kinerja Pembangunan Dan Implementasi Aktivitas Reformasi Birokrasi Kemenperin ANGGARAN PAGU REALISASI Persentase 707.853 699.229 98,78% 164.188 160.119 97,52% 776.742 758.567 97,66% 316.285 302.109 95,52% 136.911 136.340 99,58% 337.682 289.810 85,82% 329.483 319.408 96,94% 156.470 143.278 91,57% 187.646 184.609 98,38% 711.297 632.684 88,95% Analisa Keuangan, Pengembangan Dan Pemeliharaan Sistem Informasi Keuangan Kemenperin 127.550 124.071 97,27% Penyusunan Program, Akuntabilitas Dan Pelaporan Biro Keuangan Verifikasi Penganggaran Di Lingkungan Kementerian Perindustrian Pengembangan Dan Pemeliharaan Aplikasi E-pnbp Dan E-pbj Pengembangan Dan Pemeliharaan Aplikasi E- monitoring 219.600 206.001 93,81% 162.674 158.192 97,24% 151.310 146.561 96,86% 200.000 132.416 66,21%

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 12 Mewujudkan pelaksanaan Laporan Keuangan anggaran Tingkat realisasi kualitas anggaran laporan Capaian 90 persen Standar yang sesuai Standar Akuntansi keuangan Tertinggi dari Pemerintah (SAP) (*) Kementerian Keuangan Realisasi Capaian 77,45 persen Standar Tertinggi dari Kementerian Keuangan Persentase 100% 86% KEGIATAN/KOMPONEN/ SUB KOMPONEN Penyusunan Laporan Keuangan Sak Dan Simak-bmn Di Lingkungan Kementerian Pembinaan, Monitoring Dan Penilaian Laporan Keuangan Dan Bmn Dalam Rangka Penataan Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Barang Milik Negara Pengembangan Dan Pemeliharaan Aplikasi E-bmn ANGGARAN PAGU REALISASI Persentase 964.800 951.839 98,66% 217.279 211.803 97,48% 413.084 378.990 91,75% 76.900 74.091 96,35% 3 Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN Tersedianya SDM pengelola keuangan yang kompeten 320 Orang 385 Orang 120% Peningkatan Kemampuan Pengelola Dipa Di Lingkungan Kementerian Perindustrian 573.180 514.004 89,68% Peningkatan Kualitas Pengelola Keuangan Dan Bmn Kementerian Perindustrian 152.291 145.149 95,31% 4 Menyediakan kebijakan internal mengenai Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran (*) Tersedianya kebijakan internal mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran 3 Pedoman 5 Pedoman 167% Peningkatan Kemampuan Sdm Biro Keuangan Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Keuangan 823.271 770.244 93,56% 299.868 284.844 94,99% 5 Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja Penyusunan Pedoman Sistem Akuntansi Dan Bmn 1 Dokumen 1 Dokumen 100% Pembinaan Dan Pengelolaan Berkelanjutan Aktivitas Spip Di Lingkungan Kemenperin 115.980 113.726 98,06% 460.041 406.390 88,34% 6 Mengembangkan ketatalaksanaan, Terlaksananya pelayanan 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% sarana dan prasarana yang modern perkantoran untuk mendukung kegiatan Biro Keuangan Peningkatan Tata Laksana Prosedur Kerja Dan Implementasi Budaya 5 K Pembayaran Gaji Dan Tunjangan Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran 72.550 68.301 94,14% 106.067.411 104.858.747 98,86% 1.209.692 1.066.531 88,17% 7 Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tersedianya laporan kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian 3 Laporan 3 Laporan 100% Pengadaan Dan Pemeliharaan Ruang Kerja Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Tahun 2015 Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Teknis Ulp Tahun 2016 Peningkatan Kinerja Pengadaan Barang/jasa 395.500 395.470 99,99% 3.590.135 3.556.627 99,07% 99.090 91.347 92,19% 174.656 173.972 99,61%

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase KEGIATAN/KOMPONEN/ SUB ANGGARAN KOMPONEN PAGU REALISASI Persentase 18 Mewujudkan Terlaksananya pelaksanaan kegiatan anggaran Tersedianya Tingkat realisasi laporan anggaran kegiatan 190 Laporan persen 77,45 1 Laporan persen 100% 86% Pembinaan / 1.433.182 966.316 67,42% Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional KDEI Taipei Penyelenggaraan Kerjasama Internasional Dengan Kdei Taipei 9 Terlaksananya kegiatan Fasilitas Tersedianya laporan kegiatan 3 Laporan 3 Laporan 100% Penyelenggaraan Operasional 1.316.095 1.251.688 95,11% Operasional Otorita Asahan Fasilitas Operasional Otorita Asahan Otorita Asahan Pemeliharaan Inventaris Kantor 1.226.858 1.050.035 85,59% Otorita Asahan Kegiatan-kegiatan Otorita 628.384 602.395 95,86% Asahan Masa Transisi TOTAL 124.995.938 122.325.903 97,86% Jumlah Anggaran Program/Kegiatan/Komponen Tahun 2015 : Rp 124.995.938.000,- Realisasi Anggaran Program/Kegiatan/Komponen Tahun 2015 : Rp 122.325.904.000,-

CAPAIAN KINERJA BIRO KEUANGAN PER TRIWULAN Unit Organisasi Eselon II Tahun Anggaran : Biro Keuangan : 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi TW I TW II TW III TW IV Persentase Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) 1 Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu Tingkat realisasi anggaran Kementerian Perindustrian 90 persen 8,84 persen 15,74 persen 31,35 persen 77,45 persen 86% 2 Mewujudkan Laporan Keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) (*) 3 Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN 4 Menyediakan kebijakan internal mengenai Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran (*) 1 Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf 2 Mengembangkan ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern 3 Terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tingkat kualitas laporan keuangan Tersedianya SDM pengelola keuangan yang kompeten Capaian Standar Tertinggi dari Kementerian Keuangan n/a n/a Capaian Standar Tertinggi dari 100% Kementerian Keuangan 320 Orang 154 Orang 295 Orang 325 Orang 385 Orang 120% Tersedianya kebijakan internal mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran 3 Pedoman - 1 Pedoman 2 Pedoman 5 Pedoman 167% Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) Terbangunnya Sistem Pengendalian 1 Dokumen - - 1 Dokumen 1 Dokumen 100% Intern di unit kerja Terlaksananya pelayanan perkantoran untuk mendukung kegiatan Biro Keuangan Tersedianya laporan kegiatan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Kementerian Perindustrian 12 Bulan Layanan 3 Bulan Layanan 6 Bulan Layanan 9 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 3 Laporan - - - 3 Laporan 100% 4 Terlaksananya kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional 5 Terlaksananya kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan Tersedianya laporan kegiatan Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional KDEI Taipei Tersedianya laporan kegiatan Fasilitas Operasional Otorita Asahan 1 Laporan - - - 1 Laporan 100% 3 Laporan - - - 3 Laporan 100%