Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENERAPAN. makalah

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN WEB AGAM MEDIA CENTER DI KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. makalah

Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk Meingkatkan Kualitas Penyediaan Informasi Kepegawaian

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI

BAB I PENDAHULUAN. sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

OPTIMALISASI PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN ELEKTRONIK GOVERNMENT

LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN 2017

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2016 PEJABAT PEMBUAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG

PEMANFAATAN TIK DI KPDT KABUPATEN BANTUL. Oleh: Auf Affan,Christina Istiyaningsih Heri Kartika,Machmud Murdiyanto Yudho Dilianto, Nursid N.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat dan Bahan Penelitian Alat bantu yang digunakan untuk penilitian ini adalah beberapa jenis alat

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB 3 Metodologi Penelitian

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMINFO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Unit Teknologi Infomasi dan Komunikasi Universitas Brawijaya

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Sosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 45/PSS/PPJK/11/2011

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Catatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika

WALIKOTA PROBOLINGGO

RANCANGAN RENCANA KERJA KANTOR KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan. Pemanfaatan teknologi sistem informasi dapat meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. metode tersebut terdapat lima tahapan, yaitu tahapan Visioning, Analysis, Direction

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERSYARATAN JABATAN (KHUSUS PENGUMUMAN PERPANJANGAN) PER TANGGAL 25 OKTOBER 2017

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT)

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PPID PEMBANTU DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANKOTA MADIUN TAHUN 2017

Renstra Kantor Kec. Bulik Timur Kab. Lamandau Tahun BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE KAJIAN

URAIAN RUPMD BAB I PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

BAB I PE NDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

Transkripsi:

Tugas Teknologi Komunikasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI DISHUBKOMINFO KABUPATEN PASER KALTIM Oleh ARDIANSYAH NIM. 8508118070 Produksi Media Informasi Publik Diploma II Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta 2012

BAB I PENDAHULUAN Salah satu elemen sukses pengembangan e-government adalah kapasitas pemerintah. Artinya adalah kemampuan pemerintah mewujudkan visi e- Government menjadi kenyataan. Untuk itu maka pemerintah hendaknya memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk melaksanakan berbagai inisiatif e- Government. Selain itu juga tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan agar penerapan e-government memberikan manfaat yang luas (Indrajid, 2002). Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) sebagai salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di wilayah Kabupaten Paser yang berusaha mencoba memanfaatkan teknologi informasi dalam melayani kebutuhan masyarakat akan pelayanan perhubungan, komunikasi dan informasi yang berkualitas. Hal ini sedikit banyak memberikan dampak positif pengembangan teknologi informasi sebagai penunjang pelayanan masyarakat dari segi regulasi. Bahkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Paser ini diberikan fasilitas infrastruktur teknologi komunikasi dengan kapasitas besar pada tahun anggaran 2011. Namun sangat disadari bahwa pembangunan jaringan komunikasi merupakan kendala yang dihadapi oleh pemerintah di manapun di Indonesia. Demikian pula dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, pemanfaatkan teknologi informasi yang ada dan tergolong kapasitas besar belum dapat dimanfaatkan secara optimal dalam menunjang pelayanan masyarakat.

Adanya kecenderungan tiap-tiap bagian mengembangkan dan mengoperasikan sistem teknologi komunikasinya masing-masing, membuat tidak efektif dan efisiennya pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi yang ada di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Paser. Dari berbagai SKPD yang ada di Kabupaten Paser ada yang sudah menggunakan teknologi informasi dalam melakukan pelayanan baik berupa perijinan dan mengolah data menjadi informasi. Namun dukungan positif dari masing-masing kepala SKPD yang ada di Kabupaten Paser tidak sama. Apabila visi dan misi kepala SKPD tersebut tidak sejalan dengan konsep pengembagan e- Government, maka dapat dipastikan penerapan teknologi informasi di Dishubkominfo tersebut akan jalan ditempat. Selain itu, hambatan dari para pegawai yang tidak mau lepas dari zona nyaman dan anti perubahan. Adanya perubahan masih dianggap sebagai tambahan beban pekerjaan yang akan mengurangi kenyamanan lingkungan kerja. Salah satu faktornya adalah faktor usia. Umumnya faktor usia ini menghambat pegawai untuk belajar dan menggunakan teknologi informasi dalam bekerja. Makalah dengan judul Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Menunjang Implementasi e-government Di Dishubkominfo Kabupaten Paser Kaltim disusun untuk mengetahui permasalahan implementasi e-government di Dishubkominfo dari aspek pengembangan sumber daya manusianya. Makalah ini akan menjawab rumusan masalah bagaiamana strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi di Dishubkominfo Kabupaten Paser?

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang kondisi sumber daya manusia terkini di Dishubkominfo dan akhirnya dapat memberikan arahan pembangunan lima tahun ke depan dengan dibuatnya roadmap pembangunan lima tahun ke depan berkaitan dengan penerapan e-government. Melalui penelitian yang bersifat deskriptif analisis ini, data yang dikumpulkan berupa data hasil observasi, wawancara mendalam, dokumentasi data dan studi pustaka. Penelitian mengambil lokasi di Dishubkominfo yang beralamat di Jalan D.I Panjaitan (Tapis) Kabupaten Paser Kaltim. Data yang didapat dari hasil observasi, dikumpulkan, diedit dan dengan bantuan model SWOT data dikelompokan untuk mendapatkan faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia. Kemudian dirumuskan strategi yang tepat dan terakhir disusun roadmap pengembangan sumber daya manusia untuk lima tahun kedepan.

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN A. Konsep E-Government E-Government dapat diartikan sebagai upaya pemerintah dalam melakukan transformasi guna memfasilitasi kegiatan masyarakat dan kalangan bisnis untuk mewujudkan perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge-based economy). e-government tidak akan menghasilkan manfaat yang optimal bila tidak dilakukan penataan ulang (reform) terhadap tata laksana pemerintahan, pengelolaan informasi publik, pengelolaan fungsi instansi pemerintah, serta pelayanan kepada publik dan organisasi bisnis. Faktor pendukung utama untuk menjamin suksesnya implementasi e-government meliputi : 1. Adanya dukungan kelembagaan berupa pembentukan unit organisasi yang khusus menangani seluruh tahapan pengembangan e-government. 2. Adanya penyesuaian struktur, tugas pokok dan fungsi unit organisasi, baik di unit pelaksana e-government maupun di unit lainnya dalam suatu instansi pemerintah untuk memudahkan koordinasi dan kelancaran admisnistrasi. 3. Adanya perubahan standar prosedur operasi dalam mengatur pertukaran data dan informasi dari yang semula berbasis kertas menjadi berbasis elektronik. 4. Adanya kerja sama sinergis antara pemerintah dan pihak swasta dalam menyelenggarakan layanan publik melalui berbagai pola kemitraan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, ada 5 (lima) prinsip penting yang perlu diperhatikan: 1. Menyediakan informasi dan pelayanan secara on line. 2. Menjamin kemudahan dan kelancaran akses universal terhadap informasi dan pelayanan publik. 3. Pegawai pemerintah harus mempunyai ketrampilan, sehingga mampu memanfaatkan Teknologi Informasi secara optimal. 4. Kerjasama antar-instansi pemerintah dan swasta agar pelayanan publik dapat terselenggara dengan baik. 5. Dukungan pimpinan dalam menghilangkan hambatan dan memberi keteladanan dalam pengembangan e-government. B. Inpres No 3 tahun 2003 Guna menjamin terlaksananya hubungan kerja antar unit pelaksana e-government di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta dalam rangka pengembangan dan pengelolaan e-government nasional, perlu dikoordinasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika, sesuai dengan INPRES no 3 Tahun 2003. Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government melalui INPRES No. 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi seluruh kebijakan teknis operasional di bidang e-government. Agar kebijakan pengembangan e-government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu, maka diperlukan peraturan, standarisasi dan panduan yang konsisten dan saling mendukung.

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM SUMBER DAYA MANUSIA SAAT INI Dishubkominfo dengan jumlah pegawai 136 orang yang terdiri dari PNS 98 orang, dan Honorer daerah 38 orang. Dari jumlah tersebut ada hanya satu orang lulusan SMP dan selebihnya memiliki ijazah minimal SMA. Bahkan 48 orang pernah menempuh pendidikan tinggi baik diploma maupun sarjana. Dengan mayoritas pegawai yang pernah menempuh pendidikan tinggi, maka mayoritas pegawai di Dishubkominfo sudah mengenal teknologi computer. Hal itu akan berdampak pula pada pegawai yang belum pernah mengenal komputer sama sekali. Minimal pegawai yang telah mengenal teknologi komputer dapat berperan sebagai agen perubahan dalam memanfaatkan Komputer dalam menunjang pekerjaan di Dishubkominfo. Hasil observasi menunjukan bahwa semua pegawai yang bekerja di Dishubkominfo bisa menjalankan aplikasi word office. Akan tetapi di Dishubkominfo ini tidak ada pegawai yang berlatar belakang pendidikan teknologi informasi. Dan untuk memasukan data pelayanan sehari-hari dengan menggunkan aplikasi e-health, semua pegawai yang bisa menggunakan apliksi office tersebut, dapat melakukannya. Dan telah ditunjuk satu orang pegawai yang bertanggung jawab atas data yang ada dalam aplikasi e-health tersebut. Dimana pegawai tersebut berkedudukan sebagai koordinator manajemen data.

B. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS (SWOT) Dari gambaran umum kondisi pegawai Dishubkominfo di atas, maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam matrik SWOT dibawah. Kemudian dapat dianalisis untuk menentukan strategi pembangunan sumber daya manusia dalam menunjang implementasi e-government. Gambar 1. Matriks Analisis SWOT Pembangunan Sumber Daya Manusia di Dishubkominfo Kab.Paser Faktor lingkungan internal Kekuatan (S) Kelemahan (W) Sumber daya manusia yang Tidak adanya pegawai dengan cukup untuk implementasi e- latar belakang pendidikan TI Government. Faktor usia yang menurunkan Semua pegawai bisa minat untuk belajar. menggunakan aplikasi office Tidak adanya kesatuan visi dan Semua pegawai bisa misi dalam implementasi e- mengentri data e-health. Government. Faktor lingkungan eksternal Peluang (O) Lokasi Dishubkominfo di pinggir jalan raya dengan tersedianya jaringan komuniksi yang mudah. Dorongan masyarakat untuk tersedianya pelayanan masyarakat yang bekualitas Hambatan (T) Lokasi Dishubkominfo yang berada di luar kota dan jauh dari Bag.Humas Setkab. Kurangnya fasilitas pelatihan teknologi informasi yang terstruktur dan terencana dengan jelas dari Humas. Kurang perawatan terhadap komputer. Strategi SO Implementasi e-health untuk pelayan data dan informasi di Dishubkominfo Pelatihan penggunaan internet untuk menunjang pekerjaan. Pelatihan pembuatan dan pengelolaan web Strategi ST Implementasi tukar menukar data dan pengajuan kebutuhan Dishubkominfo melalui internet Implementasi good government melalui web Dishubkominfo Strategi WO Menyatukan visi implementasi e- Government Membentuk agen perubahan yang terdiri dari pegawai dengan kepemimpinan e-government kuat. Pelatihan e-health untuk pelayanan perijinan Strategi WT Pembuatan dan pengelolaan web Dishubkominfo. Pelatihan penulisan konten web Pelatihan pelaporan dan pengajuan kebutuhan Dishubkominfo melalui internet

C. Roadmap Pembangunan Sumber Daya Manusia Hasil analisis SWOT kemudian dikembangkan dalam roadmap pembangunan sumber daya manusia untuk lima tahun ke depan yaitu : Penyatuan visi e- Government Pembentukan agen perubahan Pengajuan pegawai berbasis TI Kepemimpinan e- Government Pelatihan e-health untuk pelayanan perijinan Pelatihan arus data lewat internet. Pelatihan pembuatan dan pengelolaan web Dishubkominfo Implementasi e- Health untuk pelayanan Perijinan berbasis TI Pembuatan web Dishubkominfo Pengelolaan web Dishubkominfo dengan baik. Implementasi arus data untuk pelaporan dan permintaan kebutuhan barang Pelayanan perijinan dengan penggunaan kertas yang minimal Penerapan keterbukaan informasi publik di Dishubkominfo lewat web Dishubkominfo. Tahap V Penyatuan visi e- government Tahap I Peningkatan kapasitas teknologi informasi Tahap II TI untuk pelayanan perijinan Tahap III Tahap IV Implementaasi arus data Good Government 2011 2012 2013 2014 2015

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Dari gambaran umum kondisi sumber daya manusia di Dishubkominfo, dapat dilihat bahwa kondisi SDM Dishubkominfo tersebut memiliki tiga kekuatan yaitu jumlah SDM yang cukup banyak untuk mengimplementasikan e-government di Dishubkominfo, ditambah kemampuan semua pegawai yang bisa mengoperasikan aplikasi office dan mampu mengentri data e-health. 2. Sedangkan kelemahan sumber daya manusia yang tampak antara lain adalah tidak adanya kesatuan visi penerapan e-government diantara pegawai, faktor usia yang sudah tua yang mempengaruhi semangat belajar dan tidak adanya karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan TI. 3. Dari analisis SWOT dapat dikembangkan strategi pembangunan sumber daya manusia yang dapat disusun roadmap pembangunan Sumber Daya Manusia di Dishubkominfo yaitu tahap I penyatuan visi e-government, tahap II peningkatan kapasitas teknologi informasi, tahap III TI untuk pelayanan perijinan, tahap IV implementasi arus data dan tahap V Good Government.

B. REKOMENDASI 1. Untuk mempermudah pelaksanaan semua tahapan pembangunan sumber daya manusia di Dishubkominfo, maka faktor kepemimpinan e- Government memiliki peranan penting sebagai teladan dan agen perubahan, setelah itu diperlukan penyatuan visi implementasi e- Government. 2. Tetap diperlukan karyawan dengan latar belakang pendidikan teknologi informasi, sebagai penanggung jawab teknis dan dapat memastikan bahwa komputer dapat berfungsi dengan baik. 3. Diperlukan sisten reward and punishmen yang tepat sebagai perangsang peningkatan kinerja dan agar tercipta lungkungan kerja yang kompetitif namun tetap kondusif menuju implementasi e-government menuju good government.

DAFTAR PUSTAKA Indrajit, Richardus E., 2002, Electronic Government, Penerbit Andi, Yogyakarta. Kominfo., 2005, Panduan Kebijakan Kelembagaan, Otorisasi, Pertukaran Informasi dan peran Serta Swasta, tersedia di: http://www. depkominfo.gi.id Kominfo., 2003, Kebijakan Pengembangan Kepemerintahan Yang Baik dan Manajemen Perubahan, tersedia di: http://www. kominfo.gi.id Kominfo., 2003, Inpres No 23 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembanngan E-Government, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta.