BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 14 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah singkat PT Perkebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU

BAB II. PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember Akta

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan input

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan perusahaanperusahaan

BAB II PROFIL INSTANSI. didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB III DESKRIPSI PT.SARI SURYA PERWIRA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. SH No. 12 tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54

BAB II PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA. Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Pembentukan Perseroan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh Pemerintah RI yang dikenal sebagai proses Nasionalisasi perusahaan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Embrio yang turut membentuk perseroan berasal dari NV Rubber Cultur Mij de Oskut (CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman Kolonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Langkah awal Perseroan dimulai pada tahun 1958 dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara Baru cabang Sumatera Utara (PPN Baru). Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk/status badan hukum sejalan dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang ada. Pada tahun 1968 PPN tersebut diorganisasikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1994 bentuk hukumnya dialihkan menjadi PT Perkebunan (Persero). Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) disatukan oleh Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 11 Februari 1996 ketiga Perseroan tersebut yang wilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu Perseroan dengan nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan akta notaris Harum Kamil, SH, No. 36 tanggal 11

Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2.8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 18 Oktober 1996, tambahan No. 8674/1996. Sebagai BUMN, pengurusan dan pengawasan Perseroan mengacu kepada Peraturan Pemerintah yang berlaku. Adapun dasar pengangkatan dan pemberhentian manajemen perseroan ditetapkan oleh Surat Keputusan dari Pemerintah selaku pemegang saham melalui Menteri Keuangan. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 240/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001. Selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Perkebunan Nusantara III yang bergerak pada Core Business tanaman perkebunan di wilayah Sumatera Utara juga bertugas sebagai pelaksana Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sebagaimana yang diamanatkan pemerintah selaku Pemegang Saham melalui Kementrian BUMN. Upaya tersebut bersifat pembinaan yang dilakukan melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan di sekitar wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara III. DASAR HUKUM Program Kemitraan serta Program Bina Lingkungan dilaksanakan berdasarkan: - Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002 - Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003 - Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE.433/MBU/2003 Tanggal 16 September 2003 - Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007

B. Jenis Usaha / kegiatan Perseroan bergerak dalam bidang usaha Perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit, karet dan kakao. Perseroan memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut. Selain itu Perseroan juga memiliki fasilitas pengolahan industri hilir karet. Lahan Perkebunan Perseroan tersebut di 5 (lima) Daerah Tingkat II Provinsi Sumatera Utara yaitu kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1998, luas lahan dikelola Perseroan mencapai 161.238 ha yang terdiri dari 141.684 ha kebun sendiri, kebun plasma maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perseroan juga melakukan pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkannya di dalam dan di luar negeri berupa: Uraian Komoditi Kelapa Sawit Komoditi Karet Komoditi Kakao Jenis Produk Minyak sawit (CPO) dan Inti Sawit Lateks Pusingan,Crumb rubber dan Sheet Biji Kakao Kering Produk Industri Hilir karet Rubber Threads, Rubber Gloves, Rubber Articles, Rubber Commats, Rubber band, Conveyor Belt, dan Resin. Selain kegiatan utama di bidang Perkebunan, Perseroan juga memiliki 5 (lima) unit usaha lainnya yaitu 1 (satu) unit instalasi pemompaan di Belawan dan 4 (empat) unit Rumah Sakit. Selain itu, Perseroan juga memiliki 9 (sembilan) anak perusahaan di dalam dan di luar negeri untuk mendukung pemasaran, komoditi dan produk Perseroan dan untuk memperoleh tambahan pendapatan Perseroan melalui deviden.

Perusahan memiliki 11 pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan terpakai sebesar 313 ton dengan kapasitas pengolahan terpasang sebesar 510 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Kapasitas pengolahan kakao tersebar di 6 (enam) lokasi kebun dengan jumlah kapasitas 2.6 ton Biji Kakao kering per hari. Perusahaan memiliki pabrik Industri Karet (PIK) sebagai industri hilir untuk mengolah hasil karet alam di Tanjung Morawa Medan. Industri karet ini menghasilkan produk jadi yang di golongkan menjadi karet artikel (karet gelang dan suku cadang lainnya), sarung tangan dan benang karet. PIK mempunyai kapasitas produksi terpasang 8 ton per hari untuk karet gelang, 490 kg per hari untuk suku cadang karet lainnya, 3 ton per hari untuk sarung tangan dan 20 ton per hari untuk benang karet. Pabrik Resiprene menghasilkan resin yang berasal dari olahan karet alam berkedudukan di Kebun Rambutan, Tebing Tinggi, Sumatera Utara dengan kapasitas produksi 2 ton per hari. C. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki struktur organisasi yang sangat kompleks. Tugas dan wewenang yang terencana akan menentukan keberhasilan suatu perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Struktur Organisasi merupakan saranan untuk mencapai kebehasilan suatu perusahaan. Hal ini dinyatakan secara jelas agar jalannya operasi perusahaan dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah badan tertinggi dalam organisasi Perusahaan. Dewan Komisaris (Dekom) berfungsi sebagai badan pengawas yang bertugas untuk kepentingan para pemegang saham. Pengelolaan Usaha sepenuhnya dikendalikan oleh para Direksi. Komposisi dan Personalia Dewan Komisaris beserta Direksi ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Republik Indonesia, sedangkan Struktur Organisasi Perusahaan yang berlaku terhitung mulai tanggal 6 Mei 1996 ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III No. III. BD/KPTS/R.01/1996. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran di bawah.

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN UMUM KEPALA BAGIAN UMUM Kepala urusan URTA Kepala Urusan Kesehatan Kepala Urusan Umum/K3 Staf Urusan Administrasi URTA Staf Urusan Sipil dan Traksi Staf Urusan Kesehatan Staf Urusan Poliklinik Kandir Staf Urusan Umum Staf Urusan K3 Staf Urusan Poliklinik Sei Karang

D. Job Description Berikut adalah beberapa uraian tugas atau job description dan fungsi utama dari staf pada PT. Perkebunan Nusantara III yang terdiri dari direktur utama, Direktur Produksi, Direktur keuangan, Direktur Pemasaran, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. 1. Direktur Utama memiliki fungsi umumnya mengarahkan, memberdayakan, seluruh Sumber Daya perusahaan secara optimal untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Tugas tugas direktur utama yaitu : a Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agri bisnis. b Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang di semua jajaran. c Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan the business sucsess model. d Mewujudkan portofolio business perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah. e f Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi, serta memberdayakan secara maksimal. 2. Direktur produksi memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya produksi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara optimal. Tugas tugas direktur produksi yaitu : a Enetapkan dan mewujudkan sasaran strategi di bidang produksi b Menetapkan upaya strategi di bidang produksi c Menetapkan sistem kerja bidang produksi untuk mewujudkan operational excellence d Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksana operational bidang produksi. e Melaksanakan bidang program sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3

f Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien, g Mensuksekan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3 h Menetapkan sistem sarana dan prasara informasi melalui teknik informasi (TI) yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. 3. Direktur keuangan memiliki fungsi utamanya mengelola, dan memberdayakan Sumber Daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapai cash flow, dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efesien. Tugas tugas direktur keuangan yaitu : a Menjaga keseimbangan antara pertambahan dan profitabilitas perusahaan. b Melaksanakan asset Assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potential. c Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan activity based costing d Memelihara cash reserve requirement minimum 2 bulan kebutuhan dana operasional. e Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP/RKO dan RJP. f Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan. g Menbuat laporan manajemen intern dan laporan keuangan konsolidasi. h Menjalin hubungan yang harmoni dengan stake holders. i Membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui teknologi informasi yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. j Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3 k Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi Informasi yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayakan secara maksimal.

4. Direktur pemasaran memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran dan pengadaan secara optimal, sehingga tercapai kepuasan pelanggan dan pemasok. Tugas tugas Direktur pemasaran yaitu : a Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa. b Mencari dan mebina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi c Menetapkan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap. d Menetapkan pedoman harga barang dan jasa. e f Menetapkan kebijakan dalam menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing. Menginformasikan kebutuhan pasarsecara berkesinambungan kepada Direktur Produksi. g Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operating excellence. h Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan. i Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efesien, serta mewujudkan pembinaan pemasok. j Mengendalikan biaya penjualan dan biaya pengadaan pada tingkat yang efisien. k Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3 5. Direktur sumber daya manusia dan umum memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lain, sehingga tercapai

kinerja sumber daya manusia dan umum yang optimal. Tugas tugas direktur sumber daya manusia dan umum yaitu : a Menetapkan kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan. b Menetapkan sistem kerja bidang sumber daya umum untuk mewujudkan operational excellen. c Melaksanakan mapping personil secara produksi d Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan e f Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya. Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi. g Menetapkan sistem rekrutmen karyawan h Menetapkan program peningkatan kesejahteraan i j Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holders k Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan l Mengendalikan biaya pembinaan sumber daya manusia dan umum secara efisien m Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3 E. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangnan Nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor perkebunan dalam arti seluas luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat. Selain Kebun dan Unit, maka untuk mendukung bisnis utama perusahaan, PTPN III juga memiliki 5 anak Perusahaan. 1. PT. Sarana Argo Nusantara : Jasa Tangki Timbun 2. PT. Mitra Ogan di Sumatera Utara : Kebun Kelapa sawit

3. Indoham GMBH di Jerman : Jasa Pemasaran 4. PT. Argo Industri Nusantara : Industri Hilir CPO & Karet 5. PT. Wana Tani Lestari : Hutan Tanaman Industri F. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan kegiatan oleh PTPN III adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan danmeningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkbunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri maupun ekspor, sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor non migas. 2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada khususnya. 3. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air dan kesuburan tanah.