BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dan berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H. No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C HT TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8675/1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, mengenai perubahan struktur pemegang saham dan nama Perusahaan dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV menjadi PT Perkebunan Nusantara IV. Perubahan anggaran dasar ini telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU , tanggal 19 Nopember Yang kini beralamat di Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan Perusahaan adalah hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero), dan PT Perkebunan VIII (Persero). Peleburan ketiga BUMN tersebut ditetapkan dalam

2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, setelah Perusahaan didirikan maka ketiga BUMN yang dilebur dinyatakan bubar dan segala hak dan kewajibannya beralih kepada Perusahaan. PTPN IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankan bisnisnya PTPN IV mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu : 1. Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit 2. Segmen Usaha Komoditi Teh PT Perkebunan Nusantara IV memiliki 30 unit kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit, 3 unit kebun yang mengelola budidaya teh, dan 1 unit kebun plasma kelapa sawit yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara, dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 16 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang agrobisnis dan agroindustri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip prinsip Perseroan Terbatas.

3 Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan utama: 1) Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengolaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut; 2) Produksi yang meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi serta produk turunannya; 3) Penyelenggaraan perdagangan yang meliputi kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan; 4) Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis, dan agroindustri. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT Perkebunan Nusantara IV: 1) Visi PT Perkebunan Nusantara IV Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. 2) Misi PT Perkebunan Nusantara IV a. Menjalankan usaha dengan prinsip prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi. b. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.

4 c. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan. B. Struktur Organisasi Pada umumnya suatu organisasi baik itu organisasi massa maupun organisasi usaha, harus mempunyai struktur organisasi agar perjalanan usaha dapat berlangsung dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efektif. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. Struktur organisasi dapat memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang orang yang terdapat dalam organisasi dengan jelas. Yang membedakan struktur organisasi pada perusahaan besar dan kecil adalah tingkat kerumitan masalah yang dihadapinya dan disesuaikan dengan jenis dan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Penyusunan struktur organisasi sesuai dengan prinsip organisasi yang dilaksanakan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana mestinya. Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan penyusunan analisa jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam pembagian pekerjaan dalam arti pekerja mengetahui siapa yang menjadiatasannya, pekerja apa yang diharapkan darinya dan apa yang harus dikerjakannya, apa yang menjadi hak dan kewajibannya dan lain sebagainya. Oleh

5 karena itu struktur organisasi sangat penting peranannya untuk menghindari ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara IV: Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV PT Perkebunan Nusantara IV C. Uraian Pekerjaan Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi organisasi pada PT Perkebunan Nusantara IV adalah sebagai berikut:

6 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksiatau Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang Undang Perseroan atau Anggaran Dasar. Sebagai pemegang tertinggi dalam perseroan, RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari Direksi atau Komisaris RUPS. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 3. Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. 4. Direktur Utama

7 Direktur Utama dalam kegiatannya mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan. b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit. d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi. f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha. g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisaris dan atau Rapat Umum Pemegang Saham, mengena Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerjadan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.

8 h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundangundangan. i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan administrasi aset. j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ). m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko. n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing - masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP. o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS. p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.

9 5. Direktur Produksi a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas - tugas dibawah Direktorat Produksi. b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Produksi. c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS) dan Teknik. d. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan. f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip - prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS). h. Menindak lanjuti temuan hasil audit SPI danauditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan dibidang Tanaman, Teknikdan Pengolahan (termasuk P3TBS). j. Merumuskan dan menetapkan program kegiatanbagian Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.

10 k. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Produksidan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. 6. Direktur SDM dan Umum a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat SDM dan Umum. b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya. c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum. d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan. e. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi danpurna tugas. f. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian. g. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku. h. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatannya.

11 j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. k. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip - prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan. l. Menindak lanjuti temuan hasil audit SPI danauditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. m. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan. n. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan. o. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan di lingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. 7. Direktur Keuangan a. Memimpin dan mengkordinasikan tugas - tugas di bawah Direktorat Keuangan. b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan. c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran

12 d. Menjalankan arahan - arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah - masalah di bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasionalnya. g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip - prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. i. Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama - sama dengan Anggota Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham j. Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan akuntansi aset. k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP, RJPP dan rencana lainnya secara korporasi.

13 l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan, Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan RJP yang telah disahkan. m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. n. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualan/pemasaran dan persediaan produk. 8. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas - tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha. b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha. c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). d. Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan (tidak termasuk aspek legal). e. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. f. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.

14 g. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. h. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip - prinsip Good Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL. i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL. j. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan program Kemitraan dan Bina Lingkungan. l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan. m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan di lingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.

15 9. Komite Audit a. Bertugas memonitori dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun buku setiap tahunnya dan penetapan laporan pertanggungjawaban keuangan perusahaan tahun sebelumnya. b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI). c. Melakukan evaluasi atas sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu. d. Melakukan evaluasi dan memonitori atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS. e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi. 10. Sekretaris Perusahaan a. Bertugas memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang - undangan yang berlaku, seperti peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan BUMN, Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar. b. Memberikan penjelasan atas peraturan perundang - undangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. c. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan PT Perkebunan Nusantara IV. d. Menyimpan dokumen - dokumen perusahaan, seperti Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Dewan Komisaris. e. Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan. f. Membantu, jika diperlukan, dalam mempersiapkan Laporan Tahunan Perusahaan.

16 11. Satuan Pengawas Intern (SPI) a. Bertugas menilai terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap informasi keuangan sesuai prinsip - prinsip akuntansi yang lazim. b. Menilai terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang - undangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan. c. Menilai terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola denga baik efisien dan berdaya guna. d. Menilai capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengajuan ketaatan Unit usaha terhadap peraturan perundang - undangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna. e. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi. 12. Kepala Bagian Tanaman Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Tanaman yaitu: a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance bidang tanaman, b. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik guna meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja,

17 c. Melaksanakan pemesanan kecambah Kelapa Sawit yang bersertifikat dan biji Karet yang berkualitas, d. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metode baru bidang tanaman. 13. Kepala Bagian Keuangan Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan adalah: a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intern dan tahunan kepada pemegang saham, b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian) interim dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan kepada stakeholders (pemegang saham, Bapepam, Instansi terkait lainnya), c. Mempersiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berkaitan dengan data keuangan, d. Melaksanakan pemeriksaan kas, persediaan dan aktiva lainnya serta verifikasi penggunaan uang kerja dan administrasi keuangan Distrik Manajer dan Kebun atau unit secara periodik, e. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencana kerja anggaran perusahaan/rencana operasional di bagian keuangan. 14. Kepala Bagian Umum Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Umum adalah:

18 a. Mengurus penerbitan sertifikat Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan Kantor Direksi, b. Mengurus pengelolaan Poliklinik Kantor Direksi dan memonitor pengiriman pasien Poliklinik Kantor Direksi, c. Melaksanakan analisa dan evaluasi keamanan perusahaan dalam upaya penyelenggaraan pengamanan personil, aset, informasi atau dokumen, lingkungan dan instalasi, d. Melaksanakan investasi dan interogasi internal serta menuangkannya ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan resume hasil pemeriksaan. 15. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian adalah: a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran perencanaan dan pengkajian, b. Meyusun rencana kerja dan pengkajian anggaran perusahaan, c. Merencanakan dan mengkaji serta merekomendasikan jenis industri hilir yang prosfektif bagi perusahaan, d. Mengkaji dan menyusun rencana jangka panjang perusahaan. 16. Kepala Bagian Teknik Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Teknik adalah: a. Merencanakan, memonitori dan mengevaluasi pekerjaan teknik yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan mesin instalasi, sipil atau traksi dan alat berat,

19 b. Mengkaji dan mengembangkan manajemen teknik secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien, c. Melaksanakan pengujian sarana dan metode baru bidang teknik. 17. Kepala Bagian Akuntansi Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Akuntansi adalah: a. Melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuiti, penjualan, dan beban, b. Melaksanakan rekonsiliasi perkiraan internal dan eksternal, c. Memonitoring dan evaluasi kinerja karyawan pada bagian akuntansi, d. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencana kerja anggaran perusahaan/rencana kerja operasional di bagian akuntansi, e. Menyusun proyeksi dan realisasi cash flow perusahaan. 18. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian SDM adalah : a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan, b. Melaksanakan pembangunan sistem dan Training Program dalam rangka pemenuhan kompetensi, c. Melaksanakan kegiatan survei kepuasan karyawan, d. Melaksanakan kegaitan promosi, kenaikan golongan, demosi dan mutasi.

20 19. Kepala Bagian Pengembangan Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pengembangan adalah: a. Menjalankan kerja sama dengan pihak luar dalam rangka pengembangan dan kerja sama strategi perusahaan, serta tata kelola perusahaan yang baik, b. Mengembangkan industri hilir yang telah dimiliki perusahaan, c. Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi, d. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database secara konsisten dan up to date. 20. Kepala Bagian Teknologi Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Teknologi adalah : a. Merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pengolahan dan pengawasan mutu untuk mendukung perencanaan produksi pabrik sesuai dengan permintaan pasar, b. Menuntun norma atau standard fisik dan mutu, bahan kimia dan bahan pendukung pengolahan pabrik, c. Memonitor dan mengevaluasi mutu mulai dari bahan baku hingga produk jadi, lateks pekat, SIR, minyak sawit dan inti sawit, d. Mengkaji dan mengembangkan manajemen pengolahan secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.

21 21. Kepala Bagian Pengadaan Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pengadaan adalah: a. Merumuskan sistem dan prosedur pengadaan barang yang diperlukan perusahaan dan pengadaannya harus melalui kantor Direksi dan Unit Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku, b. Melaksanakan pengadaan barang yang pelaksanaanya melalui Kantor Direksi dengan sistem penunjukan langsung, c. Mengusulkan kepada Panitia Pelelangan Kantor Direksi untuk melaksanakan pelelangan pengadaan barang dengan cara penunjukkan langsung, pemilihan langsung, pelelangan terbatas dan pelelangan umum, d. Membentuk daftar harga atau database PT. Perkebunan Nusantara IV untuk dapat digunakan sebagai pedoman menentukan harga limit dalam pembuatan anggaran belanja. 22. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian KBL adalah: a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program kemitraan dan bina lingkungan dan mengusulkannya ke Menteri Negara BUMN, b. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait, c. Menyusun studi kelayakan pembangunan perkebunan rakyat disekitar wilayah usaha perusahaan, d. Membina kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dalam pengembangan dan pembangunan Perkebunan Rakyat.

22 23. Kepala Bagian Program Transformasi Bisnis (PTB) Anak Perusahaan Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian PTB dan Anak Perusahaan adalah: a. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam pelaksanaan Transformasi Bisnis di PT Perkebunan Nusantara III, b. Merencanakan, menyusun program dan rencana kegiatan dari strategi inisiatif PTB, c. Mengkaji dan menyusun rencana jangka panjang perusahaan (Corporate Planning), d. Menjamin kebijakan mutu dan lingkungan dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh karyawan disetiap unit kegiatan PT Perkebunan Nusantara III. Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi oleh manajer Grup yang bertanggung jawab pada Direksi, yang terdiri dari : 1. GUU I : Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah, Marihat, Marjandi, Bah Birung Ulu. 2. GUU II : Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras, Tanah Itam Ulu, dan Sidamanik. 3. GUU III : Pabatu, Adolina, Tinjowan, Padang Matinggi, Aek Nauli, Sawit Langkat, Bah Butong, Tobasari, Proyek Timur, Kebun Balap, PKS. Timur. 4. GUU IV : Air Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu, Meranti Paham, Sosa, dan PKS Sosa, Proyek Panai Jaya.

23 D. Kinerja Usaha Terkini Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, untuk mencapai visi dan misi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Begitu juga padapt Perkebunan Nusantara IV, perusahaan ini terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah: 1. Capaian produksi TBS Kebun sendiri Triwulan I/2016 sebesar ton berada dibawah RKAP Sebesar ton atau 7,83% dan pembelian TBS sebesar Ton, dibawah RAP sebesar Ton atau 35,67%. Secara gabungan produksi TBS sebesar Ton berada dibawah RKAP sebesar Ton atau 15,57%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami kenaikan sebesar Ton atau 9,30%, sedangkan pembelian TBS Triwulan I/2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami penurunan sebesar Ton atau 19,45%. Realisasi produksi Daun Teh Basah Kebun Sendiri Triwulan I/2016 sebesar Ton dibawah RKAP sebesar 494 Ton atau 5,00%. Dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 2002 Ton atau 27,15%. 2. Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2016 sebesar Rp 943,10 Miliar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.234,18 Miliar

24 maka berada dibawah RKAP sebesar RP 291,08 Miliar atau 23,58%. Realisasi Biaya secara keseluruhan Triwulan I/2016 sebesar Rp 941,57 Miliar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1218,59 Miliar maka realisasi biaya dibawah RKAP sebesar Rp 277,02 Miliar atau 22,73%. 3. Capaian laba setelah PPH Triwulan I/2016 sebesar Rp 1,15 Miliar, jika dibandingkan dengan laba RKAP sebesar Rp 11,54 Miliar, berada dibawah RKAP sebesar Rp 10,39 Miliar atau 90,03%. 4. Laporan posisi keuangan per 31 Maret 2016 ditutup dengan total aset sebesar Rp ,80 Miliar dibandingkan per 31 desember 2015 Rp ,11 Miliar mengalami penurunan sebesar Rp 337,31 Miliar atau 2,65%. Hal ini terutama disebabkan menurunnya nilai hutang usaha sebesar Rp 312,39 Miliar atau 79,71%.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara IV PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Perusahaan yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan perkebunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1996 tentang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera Utara.Pada

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan 11 BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV A. Sejarah Ringkas Perusahaan PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. PROFIL PERUSAHAAN PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

Lebih terperinci

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang Peleburan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah semua jenis kegiatan yang berbentuk usaha dengan atau tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja untuk menghasilkan barang

Lebih terperinci

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp KEHADIRAN PADA RUPS RUPS Tahunan 2016 dihadiri oleh Komisaris Utama dan seluruh anggota Dewan Komisaris, termasuk Ketua dan anggota Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris serta Direktur Utama dan seluruh

Lebih terperinci

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Medan merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN B. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV) BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV) Sejak tahun 1994 dengan ketetapan SK Direksi No. 06.Dir/Kpts/14/1994

Lebih terperinci

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ Perseroan yan g memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan mempunyai segala wewenang yang tidak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan 48 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa - Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert 1 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Central Warisan Indah Makmur adalah Perusahaan Swasta yang bergerak pada bidang usaha Agroindustri. PT. Central Warisan Indah Makmur

Lebih terperinci

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan. Direksi terdiri dari Direktur Utama sebagai pimpinan dalam jajaran Direksi dengan dibantu oleh beberap Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tanggal 14 Februari 1996, sesuai dengan akta yang dibuat dihadapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA A. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara (persero) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh. BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang agroindustri yang memiliki

Lebih terperinci

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan dan berkedudukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Kantor Pemasaran Bersama (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP Perkebunan I

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha 8 BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan,

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN 7 BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT Perkebunan Nusantara IV Medan PT Perkebunan Nusantara IV Medan berdiri sejak tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar Unit usaha Bah Birung Ulu merupakan salah satu dari 36 unit usaha di PT.Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB II. Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan

BAB II. Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut PTPN IIImerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/05/XI/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengolah karet mentah menjadi barang jadi yaitu

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah media internal memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai wadah komunikasi antara perusahaan/instansi dengan karyawan/pegawai, sebuah

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong perekonomian Sumatera Utara. Menurut data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Piagam Unit Komite Audit (Committee Audit Charter ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Pendahuluan Pembentukan Komite Audit pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (Perseroan) merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini diuraikan perihal mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan Terbatas) yang bergerak dibidang perkebunan sawit, yang didukung oleh tenaga ahli yang mempunyai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BOARD MANUAL

DAFTAR ISI BOARD MANUAL DAFTAR ISI BOARD MANUAL PENGANTAR CHARTER KOMISARIS 1 1. Keanggotaan dan Komposisi 1 2. Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas 1 3. Hak dan Wewenangq 1 4. Tugas dan Kewajiban 2 5. Rapat Komisaris

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan Sumatera Utara, Indonesia

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan Sumatera Utara, Indonesia Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email : kandir@ptpn3.co.id CODE OF CORPORATE

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) Nomor : 13.00/KPTS/03/II/2014 TENTANG PEDOMAN PENUNDAAN TRANSAKSI BISNIS YANG TERINDIKASI PENYIMPANGAN

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006. 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1996, tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XII, dan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk PENGANTAR 1

DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk PENGANTAR 1 DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman PENGANTAR 1 CHARTER DEWAN KOMISARIS A. KEANGGOTAAN DAN KOMPOSISI 2 B. KETENTUAN JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS 2 C. PROGRAM PENGENALAN PERSEROAN

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Bandung, 14 oktober 2009 Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Chandra Wijaya Mahasiswa : Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi secara optimal dalam kaitannya dengan persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL Board Manual ini merupakan salah satu soft structure Good Corporate Governance, sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX www.ptpnix.co.id Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi/Board Manual 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PERNYATAAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta No. 28 Tanggal 11 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang State-owned Enterprises (SOE) di Indonesia disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh negara melalui penyertaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian dan pembangunan pada umumnya berdampak positif bagi kemajuan Negara. Hal ini ditandai dengan perkembangan dunia usaha yang semakin cepat.

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Review Dokumen dan Wawancara

Lampiran I. Hasil Review Dokumen dan Wawancara Lampiran I Hasil Review Dokumen dan Wawancara NO Indikator Rincian Ya Tidak Keterangan 1. Kewajiban BUMN 1. GCG berpedoman pada Peraturan Menteri (KEP-117/M-MBU/2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG PENYAMPAIAN DATA, LAPORAN, DAN DOKUMEN BADAN USAHA MILIK NEGARA SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama PedomanTataHubunganKerja DewanKomisarisdanDireksi PTPG RajawaliI BoardManual BOARD MANUAL PT PG Rajawali II Cirebon, 14 Oktober 2014 DEWAN KOMISARIS DIREKSI Bambang Adi Sukarelawan Komisaris Zainal Muttaqin

Lebih terperinci