BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arus Eddy Keberadaan arus eddies sebenarnya sudah mendapat perhatian dari para pelaut lebih dari satu abad yang lalu. Meskipun demikian penelitian mengenai arus eddies sendiri dapat dikatakan sangat lambat. Baru dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir ini keberadaan arus eddies terutama dalam skala meso mendapat perhatian yang besar tidak hanya dari para peneliti oseanografi tetapi juga para peneliti meteorologi. Penelitian pertama mengenai arus eddies baru dilakukan pada tahun 1930 oleh Iselin dengan menggunakan data hidrografi untuk mengidentifikasi arus eddies yang terbentuk di Gulf Stream dan Stocman pada tahun 1930 dengan menggunakan data time series hasil pengukuran arus di Laut Kaspia. Penelitian selanjutnya dilakukan pada tahun 1959/1960 oleh Aries dengan menggunakan float buoy dan berhasil mengindikasikan karakteristik arus eddies di barat Samudera Atlantik. Tahun 1970 melalui program POYGON-70 dilakukan penelitian arus eddies selama beberapa bulan di North Atlantic Equatorial Current dengan menggunakan data dari moored current meter dan data hidrografi. Tahun 1973 diadakan kerja sama antara Amerika Serikat dan Inggris melalui program MODE (Mid-Ocean Dynamics Experiment) untuk memetakan mid-ocean eddies selama musim semi dengan daerah kajian adalah barat daya Bermuda. Kemudian pada tahun 1979 diadakan program kerja sama antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet dengan nama POLYMODE. Kegiatan program ini meliputi synoptic dynamical experiment, local dynamic experiment, dan statistical geographical experiment. Meskipun penelitian mengenai arus eddies sudah banyak dilakukan di beberapa daerah namun sampai sekarang mekanisme proses pembentukan arus eddies sendiri masih belum diketahui secara pasti. Menurut Robinson (1983) bahwa arus eddies terbentuk akibat terjadinya instability baroclinic. Sementara itu, Mann dan Lazier (1991) menyebutkan bahwa secara umum terdapat dua tipe arus eddies. 2-1
Tipe pertama adalah yang terbentuk akibat interaksi antara aliran arus dengan ketidakteraturan topografi dan tipe kedua adalah yang terbentuk akibat tekanan angin permukaan. Oleh karena itu mekanisme pembentukan eddies masih menjadi subyek penelitian oseanografi. Arus eddies mempunyai distribusi spasial dan temporal yang berbeda-beda antara daerah yang satu dengan yang lain. Menurut Robinson (1983) dan Mann dan Lazier (1991) bahwa skala spasial arus eddies berkisar antara puluhan sampai ratusan kilometer dan skala temporal berkisar antara mingguan sampai bulanan. Sementara Tolmazin (1985) membagi arus eddies menjadi dua yaitu small eddies dengan skala waktu antara jam-an sampai harian dan large eddies dengan skala waktu antara mingguan sampai bulanan. Pengaruh secara vertikal dari gerakan arus eddies dapat mencapai kedalaman 100 m atau lebih. Arus eddies mempunyai kecepatan yang bervariasi antara daerah yang satu dengan yang lain. Kecepatannya cenderung besar apabila dekat dengan aliranaliran arus utama seperti Gulf Stream dan sebaliknya kecil jika jauh dari aliran arus utama. Sebagai contoh Arus eddies yang terjadi di Gulf Stream mempunyai kecepatan sekitar 1 m/dt, sementara yang jauh dari aliran arus utama seperti yang terjadi di tenggara Pasifik mempunyai kecepatan sekitar 0,01 m/dt. Dalam gerakannya arus eddies dapat bergerak searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam seperti dijelaskan pada Gambar 2.1. Arah gerakan arus eddies mempunyai dampak yang berbeda antara di belahan bumi utara dan di belahan bumi selatan. Di belahan bumi utara, jika arus eddies bergerak searah jarum jam (anti siklon) akan meyebabkan downwelling dan akan menyebabkan upwelling jika bergerak berlawan arah jarum jam (siklon). Sebaliknya di belahan bumi selatan, jika arus eddies bergerak searah jarum jam (siklon) akan menyebabkan upwelling dan akan menyebabkan downwelling jika bergerak berlawanan arah jarum jam (anti siklon). Di Perairan Pasifik Ekuator bagian barat antara Mindanao Current dan South Equatorial Current terdapat dua arus eddy (Wyrtki, 1961). Kedua arus eddy tersebut dikenal dengan nama Eddy Mindanao dan Eddy Halmahera. Eddy 2-2
Mindanao bergerak berlawanan arah dengan jarum jam (siklon) sedangkan Eddy Halmahera bergerak searah dengan jarum jam (anti siklon). Di sekitar Arus Balik Ekuator Utara Pasifik terdapat eddy seperti di Gulf Stream dan Kuroshio, tetapi mempunyai skala yang lebih kecil (Lukas et al., 1991 dalam Christian et al., 2004). Gambar 2.1. Skematik gerakan arus eddies di belahan bumi bagian utara (sumber : http://www.geol.sc.edu/cbnelson/eddy/eddy.htm) 2.1. Eddy Mindanao Eddy Mindanao terletak di sebelah utara North Equatorial Counter-Current (NECC) di sekitar 7 O LU dan 128 O BT. Keberadaan Eddy Mindanao pertama kali ditemukan oleh Takahashi pada tahun 1959 berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tahun 1950 (Arruda and Doron, 2003). Takahashi (1959) mencatat adanya daerah dingin yang berbentuk ellip dan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam di sebelah timur Mindanao Current seperti diperlihatkan pada Gambar 2.2. Menurutnya arah gerakan berlawanan dengan jarum jam diduga akibat dari kondisi topografi. Menurut Wyrtki (1961), Eddy Mindanao terbentuk sepanjang tahun yang berhubungan dengan pembelokan massa air dari North Equatorial Current (NEC) di pantai Philipina sebagai Mindanao Current dan selanjutnya aliran ke timur 2-3
sebagai bagian dari North Equatorial Counter-Current. Selanjutnya keberadaan eddy tersebut diverifikasi oleh Lukas et al., 1991 dalam Arruda and Doron, 2003 berdasarkan data dari drifter yang ditempatkan di Eddy Mindanao yang menggambarkan bahwa eddy ini mempunyai diameter sekitar 250 km dan Qu, et al., 1999 dalam Arruda and Doron, 2003 mengidentifikasi Eddy Mindanao sebagai depresi di 7 O LU dan 129 O BT. Gambar 2.2. Pola Aliran di Pasifik Ekuator Bagian Barat (Sumber:Fine et al., 1992 dalam Christian et al., 2004) 2.3. Eddy Halmahera Eddy Halmahera terletak di sebelah selatan North Equatorial Counter-Current (NECC) di sekitar 4 O LU dan 130 O BT. Seperti dengan Eddy Mindanao, Eddy Halmahera terbentuk akibat kondisi topografi, tetapi bergerak searah dengan jarum jam seperti diperlihatkan pada Gambar 2.2. (Takahashi, 1959 dalam Arruda and Doron, 2003). Eddy Halmahera terbentuk sepanjang northern summer monsoon dari bulan Mei sampai Oktober ketika massa air South Pacific dari New Guinea Coastal Current (NGCC) belok menjadi bagian North Equatorial Counter-Current. 2-4
Di Eddy Halmahera, Lukas et al., 1991 dalam Arruda and Doron, 2003 menggunakan drifter mengidentifikasi loop tertutup dengan diameter sekitar 300 km dan kecepatan sekitar 50 cm/dt. Dengan menggunakan data dari ADCP, Kashino et al., 1999 dalam Arruda and Doron, 2003 mengidentifikasi bahwa pusat Eddy Halmahera di sekitar 4 O LU dan 130 O BT. 2-5