KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

Indeks Pembangunan Manusia

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG

Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

pareparekota.bps.go.id

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

Katalog :

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009


BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Katalog BPS No

BAB III GAMBARAN UMUM

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :



Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan


DATA STRATEGIS KOTA BANDUNG 2015


Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

No. Katalog :

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Katalog BPS :

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN

Profile Perempuan Indonesia


STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

Profil LANSIA Jawa tengah 2014

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 938 TAHUN 2009 TENTANG

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan

Kecamatan Bojongloa Kaler

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Juta) Percentace (%)

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

Bab I. Pendahuluan. Analisis Pembangunan Sosial Kabupaten Bandung Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016


KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

KATALOG:

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA DAN TATACARA PENDATAAN PENDUDUK MISKIN

Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional



Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014


Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual

HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat

Transkripsi:

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

ISBN : 979.486.906.6 No. Publikasi : 3273.0608 Katalog BPS : 4716.3273 Ukuran Buku : 28,0 x 21,5 cm Jumlah Halaman : 261 Gambar Kulit Diterbitkan Oleh : Seksi Statistik Sosial : Badan Pusat Statistik Boleh dikutif dengan menyebut sumbernya

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Buku Laporan AKhir Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Tahun 2006 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Data yang disajikan dalam buku ini mencerminkan keadaan sosial ekonomi penduduk pada tahun 2006. Secara garis besar publikasi ini menyajikan data pokok sosial ekonomi masyarakat Jawa Barat yang meliputi data kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan lain-lain secara up to date dan berkelanjutan. Suseda diharapkan dapat dilaksanakan tiap tahun. Diharapkan buku ini dapat digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, Swasta dan Pemerintah sebagai bahan informasi yang akurat dan acuan dalam perencanaan dan penetapan kebijaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Disadari bahwa Publikasi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik atau saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan pada penerbitan selanjutnya. Akhirnya pada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini diucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandung, Desember 2006 Badan Pusat Statistik, Kepala, Muhamad Koswara, SE NIP. 340 005 203 i

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KOTA BANDUNG Assalamualaikum Wr. Wb. Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang dengan segala rahmat dan karunia-nya, sehingga publikasi Laporan AKhir Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Tahun 2006 ini dapat disajikan. Publikasi ini merupakan hasil kerjasama antara Badan Perencanaan Daerah Propinsi Jawa Barat dengan Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat. Suseda merupakan salah satu dari data publikasi BPS yang dapat memberikan gambaran mengenai data-data sosial ekonomi masyarakat tahun berjalan (keadaan Agustus 2006) seperti data kependudukan, kesehatan, pendidikan, kegiatan ekonomi penduduk, ketenagakerjaan, dan lain-lain. Dengan berbagai ragam data sosial ekonomi yang cukup lengkap, diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai bahan dalam penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan, serta dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam Penyusunan Suseda Kota Bandung ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandung, Desember 2006 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kepala, Drs. H. Tjetje Soebrata SH. MM NIP. 480 077 967 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i KATA SAMBUTAN ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan 2 1.3. Jenis Data Yang Dikumpulkan 2 BAB II. METODOLOGI 4 2.1. Ruang Lingkup 4 2.2. Kerangka Sampel 4 2.3. Rancangan Sampel 5 2.4. Metode Pengumpulan Data 6 2.5. Pengolahan Data 6 2.6. Referensi Waktu Survei 6 2.7. Sistematika Penyajian 7 iii

BAB III. KONSEP DAN DEFINISI 8 3.1. Blok Sensus 6 3.2. Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga 9 3.3. Kesehatan 11 3.4. Pendidikan 12 3.5. Angkatan Kerja 13 3.6. Fertilitas 15 3.7. Perumahan 15 3.8. Konsumsi/Pengeluaran Rumahtangga 15 TABEL-TABEL 17 DAFTAR PUSTAKA 261 iv

DAFTAR TABEL Hal TABEL 1. KEPENDUDUKAN 1.1 Penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin tahun 2006 17 1.2 Penduduk menurut kecamatan, jenis kelamin, dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 1.3 Persentase penduduk menurut kecamatan, jenis Kelamin, dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 1.4 Penduduk menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 1.5 Persentase menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 1.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 1.7 Persentase penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 1.8 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 36 1.9 Persentase penduduk perempuan usia 15-49 tahun menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 1.10 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun pernah kawin menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 1.11 Persentase penduduk perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 v 18-20 21-23 24-26 27-29 30-32 33-35 37 38 39

1.12 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 1.13 Persentase penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 1.14 Penduduk menurut kecamatan dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 1.15 Persentase penduduk menurut kecamatan dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki + Perempuan) tahun 2006 1.16 Penduduk usia 5-24 tahun menurut kecamatan, jenis kelamin dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 1.17 Persentase penduduk usia 5-24 tahun menurut kecamatan, jenis kelamin dan kelompok umur (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 40 41 42-44 45-47 48-50 51-53 TABEL 2. KESEHATAN 2.1 Penduduk menurut kecamatan dan keluhan kesehatan utama yang dialami sebulan yang lalu (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 2.2 Penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu menurut kecamatan dan jumlah hari sakit (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 2.3 Persentase penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu menurut kecamatan dan jumlah hari sakit (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 2.4 Penduduk yang pernah mengalami keluhan menurut kecamatan dan Apakah pernah berobat sendiri (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 2.5 Persentase Penduduk yang pernah mengalami keluhan menurut kecamatan dan Apakah pernah berobat jalan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 2.6 Penduduk yang berobat sendiri menurut kecamatan dan jenis obat yang digunakan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 54-56 57-59 60-62 63-65 66-68 69-71 vi

2.7 Persentase penduduk yang berobat sendiri menurut kecamatan dan jenis obat yang digunakan (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 2.8 Balita menurut kecamatan dan penolong pertama kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 2.9 Persentase balita menurut kecamatan dan penolong pertama kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 2.10 Balita menurut kecamatan dan penolong terakhir kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 2.11 Persentase balita menurut kecamatan dan penolong terakhir kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 2.12 Balita menurut kecamatan dan Apakah pernah diberi Air Susu Ibu (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 2.13 Balita yang pernah disusui menurut kecamatan dan lamanya disusui (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 2.14 Persentase balita yang pernah disusui menurut kecamatan dan lamanya disusui (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 72-74 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 93-95 vii

TABEL 3. PENDIDIKAN 3.1 Penduduk usia 5 tahun ke atas menurut kecamatan dan partisipasi bersekolah (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 3.2 Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan partisipasi bersekolah (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 3.3 Penduduk usia 7-12 tahun menurut kabupaaten/kota dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 3.4 Penduduk usia 13-15 tahun menurut kecamatan dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 3.5 Penduduk usia 16-18 tahun menurut kecamatan dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 3.6 Penduduk usia 19-24 tahun menurut kecamatan dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun 2006 3.7 Penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan dan ijazah tertinggi yang dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 3.8 Persentase Penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan dan ijazah tertinggi yang dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 3.9 Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan kemampuan membaca dan menulis (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 96-98 99-101 102-104 105-107 108-110 111-113 114-116 117-119 120-122 viii

TABEL 4. KETENAGAKERJAAN 4.1 Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan kegiatan utama seminggu yang lalu (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.2 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan kegiatan utama seminggu yang lalu (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.3 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu menurut kecamatan dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.4 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu menurut kecamatan dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.5 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.6 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.7 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan jenis pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.8 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan jenis pekerjaan (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.9 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan status pekerjaan utama (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.10 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan status pekerjaan utama (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.11 Penduduk 10 tahun keatas yang bekerja seminggu yang lalu menurut golongan umur dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.12 Persentase penduduk 10 tahun keatas yang bekerja seminggu yang lalu menurut golongan umur dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.13 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 123 125 126 128 129 131 132 134 135 137 138 140 141 143 144 146 147 149 150 152 153 155 156 158 159 161 ix

4.14 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.15 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan jenis pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.16 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan jenis pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.17 Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan status pekerjaan utama (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 4.18 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan status pekerjaan utama (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun 2006 162 164 165 167 168 170 171 173 174 176 TABEL 5. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA 5.1 Penduduk perempuan usia 10 tahun keatas yang pernah kawin menurut kecamatan dan umur perkawinan pertama tahun 2006 5.2 Persentase penduduk perempuan usia 10 tahun keatas yang pernah kawin menurut kecamatan dan umur perkawinan pertama tahun 2006 5.3 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun dan berstatus pernah kawin menurut kecamatan dan pernah/tidaknya menggunakan alat KB tahun 2006 5.4 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan pernah/tidaknya menggunakan alat KB tahun 2006 5.5 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan sedang tidaknya menggunakan alat KB tahun 2006 5.6 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan prevalensi KB tahun 2006 177 178 179 180 181 182 x

5.7 Penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan alat/cara yang sedang digunakan tahun 2006 5.8 Persentase penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan alat/cara yang sedang digunakan tahun 2006 183 184 TABEL 6. PERUMAHAN 6.1 Rumahtangga menurut kecamatan dan luas lantai rumah tahun 2006 185 6.2 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan luas lantai rumah tahun 2006 186 6.3 Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis atap terluas tahun 2006 187 6.4 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan jenis atap terluas tahun 2006 188 6.5 Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis lantai terluas tahun 2006 189 6.6 Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis dinding terluas tahun 2006 190 6.7 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan jenis dinding terluas tahun 2006 191 6.8 Rumahtangga menurut kecamatan dan sumber penerangan tahun 2006 192 6.9 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan sumber penerangan tahun 2006 193 6.10 Rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas air minum tahun 2006 194 6.11 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas air minum tahun 2006 195 6.12 Rumahtangga menurut kecamatan dan cara memperoleh air minum tahun 2006 196 6.13 Rumahtangga menurut kecamatan dan sumber air minum tahun 2006 197 6.14 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan sumber air minum tahun 2006 198 6.15 Rumahtangga menurut kecamatan dan sumber air minum bersih tahun 2006 199 6.16 Rumahtangga menurut kecamatan dan jarak ke penampungan tinja tahun 2006 200 xi

6.17 Rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas tempat buang air besar tahun 2006 201 6.18 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas tempat buang air besar tahun 2006 202 6.19 Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis closet tahun 2006 203 6.20 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan jenis closet tahun 2006 204 6.21 Rumahtangga menurut kecamatan dan tempat pembuangan tinja tahun 2006 205 6.22 Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan tempat pembuangan tinja tahun 2006 206 TABEL 7. PENGELUARAN RUMAHTANGGA 7.A Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk sub golongan makanan dan bukan makanan menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan (rupiah) tahun 2006 7.B Persentase Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk sub golongan makanan dan bukan makanan menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan (rupiah) tahun 2006 207-233 234 260 xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) bertugas menyelenggarakan statistik dasar yaitu statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral. Hal ini tersirat dalam Undang-Undang Statistik No. 16 Tahun 1997. Sebagai lembaga penyedia data secara berkelanjutan guna mendukung perencanaan pembangunan, BPS selama ini telah melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) secara rutin setiap tahun yang pelaksanaannya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pusat. Kebutuhan data sosial, khususnya mengenai kesejahteraan rakyat, perlu dipenuhi untuk mengetahui apakah hasil-hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama yang menyangkut berbagai aspek pemenuhan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan kesempatan kerja. Susenas merupakan survei yang mempunyai cakupan data sosial ekonomi masyarakat yang paling lengkap dan luas dengan pendekatan rumah tangga. Hasil Susenas selama ini telah dipergunakan baik oleh lembaga pemerintah, lembaga internasional (seperti UNICEF, ILO, dan lain-lain), dan masyarakat. Akan tetapi, hasil Susenas cenderung kurang mengakomodasi kebutuhan data di daerah yang cepat dan up to date karena proses pengumpulan dan pengolahan datanya berjenjang dan membutuhkan waktu relatif lama. Disamping itu, variabel/indikator yang dikumpulkan relatif kurang mengakomodasi kebutuhan riil di daerah. 1

Dengan digulirkannya otonomi daerah, ketersediaan data sosial ekonomi yang bersumber pada Community Base Data secara rutin dan berkesinambungan menjadi hal yang sangat penting bagi kepentingan daerah. Untuk mendukung ketersediaan data sosial ekonomi dimaksud mulai tahun 2006 BPS mulai melaksanakan Suseda. Data yang dihasilkan dari kegiatan Suseda dapat memberi gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat per Kecamatan. Dengan tersedianya data/informasi yang lengkap dan up to date tersebut, diharapkan kemajuan program pembangunan dapat dievaluasi secara berkala. 1.2. Tujuan Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun dan dapat menyediakan data pokok sosial ekonomi masyarakat per kecamatan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Data Sosial Ekonomi Daerah 2006 dapat digunakan untuk masukan penyusunan kebijakan maupun digunakan sebagai alat untuk melihat keadaan, memonitor, dan mengevaluasi keberhasilan pembangunan sampai ke tingkat kecamatan. 1.3. Jenis Data yang dikumpulkan a. Keterangan umum anggota rumahtangga yaitu nama, hubungan dengan kepala rumahtangga, jenis kelamin, umur, dan status perkawinan. b. Keterangan umum kesehatan dan pendidikan anggota rumahtangga. 2

c. Keterangan anggota rumahtangga berumur 10 tahun keatas, meliputi kegiatan ekonomi dan sosial budaya. d. Keterangan fertilitas bagi anggota rumahtangga wanita yang pernah kawin dan keterangan Keluarga Berencana (KB) dari anggota rumahtangga yang berstatus kawin. e. Keterangan yang menyangkut karakteristik bangunan tempat tinggal, fasilitas perumahan dan lingkungan. f. Keterangan tentang rata-rata konsumsi rumahtangga dan pengeluaran rumahtangga, dan Keterangan sosial ekonomi lainnya 3

BAB II. METODOLOGI 2.1. Ruang Lingkup Suseda 2006 dilakukan diseluruh wilayah yang tersebar di 26 kecamatan dan 139 kelurahan. Ukuran sampel sebesar 224 Blok Sensus atau 3.584 rumahtangga. Data yang dihasilkan representatif disajikan sampai dengan tingkat kecamatan. Rumahtangga yang tinggal dalam blok sensus khusus dan rumahtangga khusus yang tinggal di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel. 2.2. Kerangka Sampel Kerangka sampel untuk pemilihan sampel blok sensus Suseda 2006 terdiri dari kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk sub blok sensus (khusus blok sensus yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga), dan kerangka sampel untuk pemilihan rumahtangga dalam blok sensus terpilih/sub blok sensus terpilih. Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus (di daerah perkotaan) adalah daftar blok sensus yang terdapat di daerah perkotaan di setiap kecamatan. Kerangka sampel untuk pemilihan sub blok sensus adalah daftar sub blok sensus dalam blok sensus terpilih yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga. 4

2.3. Rancangan Sampel Rancangan sampel Suseda 2006 adalah rancangan sampel bertahap dua untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus dan rancangan sampel bertahap tiga untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus. Setiap tahap dalam rancangan pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara linier sistemik sampling dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Tahap kedua, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus terpilih dipilih 16 rumahtangga juga secara linier sistematik sampilng. Untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara probability proportional to size, dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus hasil P4B. Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih dipilih sejumlah sub blok sensus, selanjutnya dipilih satu sub blok sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing P4B di setiap sub blok sensus. Dan tahap ketiga, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap sub blok sensus terpilih dipilih 16 rumahtangga juga secara linier sistematik sampling. 5

2.4. Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rumahtangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden yang sesuai. Untuk pertanyaan yang bersifat individu dilakukan wawancara dengan individu yang bersangkutan. Sedangkan keterangan tentang rumahtangga dapat dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumahtangga, suami/istri kepala rumahtangga, atau anggota rumahtangga lain yang mengetahui tentang karakteristik yang ditanyakan. 2.5. Pengolahan Data Pengolahan data, mulai perekaman data (data entri), pemeriksaan konsistensi antar isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, penyuntingan (editing) terhadap isian yang tidak wajar termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya. 2.6. Referensi Waktu Survei Dalam Suseda 2006, referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan data adalah suatu periode yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumahtangga. 6

a. Keterangan kegiatan anggota rumahtangga berumur 10 tahun keatas, dan konsumsi makanan dengan referensi waktu survei seminggu yang lalu. b. Keterangan kesehatan dengan referensi waktu survei sebulan yang lalu. c. Pengeluaran untuk barang-barang bukan makanan dengan referensi waktu survei sebulan dan setahun yang lalu. 2.7. Sistematika Penyajian Penyajian data/tabel dalam publikasi ini dikelompokkan kedalam tujuh bagian. Bagian pertama memaparkan masalah kependudukan, termasuk tabel jumlah penduduk dan angka-angka persentase, diantaranya mengenai penduduk menurut jenis kelamin, umur, status perkawinan. Bagian kedua, menyajikan tentang kondisi kesehatan penduduk yang mencakup keluhan kesehatan utama, hari sakit, dan kondisi balita. Bagian ketiga, menyajikan kondisi pendidikan penduduk yang mencakup partisipasi sekolah, status pendidikan, tingkat pendidikan, dan melek huruf. 7

Bagian keempat, menyajikan ketenagakerjaan, yang mencakup kegiatan utama penduduk, jam kerja, lapangan pekerjaan, dan status pekerjaan. Bagian kelima, menyajikan fertilitas dan keluarga berencana. Bagian keenam, menyajikan data indikator makro mengenai perumahan. Bagian ketujuh, menyajikan data pengeluaran rumahtangga. 8

BAB III. KONSEP DAN DEFINISI 3.1. Blok sensus Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja seorang petugas pencacah. Blok sensus membagi habis desa/kelurahan. Blok sensus harus mempunyai batas-batas (alam/buatan) yang jelas. Batas satuan lingkungan setempat (SLS) seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas. Satu blok sensus harus terletak pada satu hamparan tidak boleh terpisah oleh blok sensus lain. 3.2. Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga Rumahtangga dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu rumahtangga biasa dan rumahtangga khusus. 1) Rumahtangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama menjadi satu. Selain rumahtangga biasa yang terdiri dari bapak, ibu dan anak, yang juga dianggap rumahtangga biasa antara lain: a. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan. sensus dan mengurus makanannya secara sendiri. 9

b. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tapi makannya dari satu dapur asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen. c. Suatu rumahtangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya berjumlah kurang dari 10 orang. d. Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta anggota rumahtangga lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya. e. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumahtangga biasa. 2) Rumahtangga khusus, yaitu orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, dan sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih tidak dicakup dalam Susenas. Anggota rumahtangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumahtangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. Anggota rumahtangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumahtangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumahtangga. 10

Orang yang telah tinggal di suatu rumahtangga 6 bulan atau lebih atau yang telah tinggal di suatu rumahtangga kurang dari 6 bulan, tetapi berniat menetap di rumahtangga tersebut dianggap sebagai anggota rumahtangga. Kepala rumahtangga adalah seseorang dari sekelompok anggota rumahtangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumahtangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumahtangga tersebut. 3.3. Kesehatan Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan atau hal lain. Jenis keluhan kesehatan yang disurvei adalah panas/demam, batuk pilek, asma, diare/buang-buang air, sakit kepala, sakit gigi, dan lainnya. Terganggu kesehatan adalah tidak dapat melakukan kegiatan secara normal sebagaimana biasanya karena sakit atau keluhan dimaksud. Imunisasi atau vaksinansi adalah memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara suntik atau diminum (diteteskan dalam mulut), dengan maksud agar terjadi kekebalan terhadap penyakit tersebut. 11

3.4. Pendidikan Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi, termasuk pendidikan yang disamakan. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak atau belum pernah sekolah. Termasuk mereka yang tamat/belum tamat Taman Kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke SD. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di pendidikan dasar, menengah atau tinggi. Tidak sekolah lagi adalah mereka yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif. Angka Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk yang memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan/atau lainnya. Indikator ini menggambarkan mutu sumber daya manusia yang diukur dalam aspek pendidikan. Semakin tinggi nilai indikator ini semakin tinggi mutu sumber daya manusia suatu masyarakat. Untuk mempertajam analisis, batasan usia bisa diubah seusai kebutuhan. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang melek huruf AMH = x 100 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 12

Pendidikan Yang Ditamatkan Indikator ini menunjukkan keterkaitan sistem pendidikan dalam mendidik sub kelompok penduduk dewasa. Persentase Penduduk Berpendidikan SLTP Keatas Indikator ini merupakan persentase penduduk usia 16 tahun keatas yang minimal berpendidikan SLTP. Angka yang diperoleh digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas pendidikan penduduk dengan menggunakan pendidikan dasar menengah sebagai batasan minimal. Penduduk usia 16 th keatas tamat SLTP keatas Penduduk Tamat SLTP Keatas = x 100 Jumlah penduduk usia 16 tahun keatas 3.5. Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab seperti yang sedang menunggu panen, pegawai yang sedang cuti dan pekerja bebas profesional (dukun, dalang) yang sedang menunggu pekerjaan berikutnya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekejaan/mengharapkan dapat pekerjaan juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja. 13

Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumahtangga, melakukan kegiatan lainnya dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan. Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya (olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial). Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak boleh terputus (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha/kegiatan ekonomi). Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji termasuk semua tunjangan dan bonus uang atau barang termasuk bagi pengusaha. Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen atau mogok kerja. 14

3.6. Fertilitas Anak kandung lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan walaupun mungkin hanya beberapa saat saja seperti jantung berdenyut, bernapas, dan menangis. Anak yang pada waktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati. 3.7. Perumahan Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bagian-bagian yang digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam perhitungan luas lantai seperti lumbung padi, kandang ternak, jemuran, dan warung (sebatas atap). Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan rumahtangga atau bangunan lain. Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di bawahnya terlindung dari teriknya matahari, hujan, dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut. 3.8. Konsumsi/Pengeluaran Rumahtangga Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga sebulan untuk konsumsi semua anggota rumahtangga dibagi dengan banyaknya anggota rumahtangga. 15

Pengeluaran atau konsumsi rumahtangga dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi makanan dan bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga saja, tidak termasuk konsumsi pengeluaran untuk keperluan usaha rumahtangga atau yang diberikan kepada pihak lain. Pengeluaran untuk konsumsi makanan ditanyakan selama seminggu yang lalu, -sedangkan pengeluaran untuk bukan makanan setahun yang lalu. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. 16

DAFTAR PUSTAKA BPS, 1999, Statistik Pendidikan 1998 (Susenas), BPS, Jakarta BPS, 2001, Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS, Jakarta BPS, 2003, Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS, Jakarta BPS, 2003, Gambaran Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Provinsi Jawa Barat (Ringkasan Eksekutif Hasil Suseda 2003), BPS Provinsi Jawa Barat, Bandung Bapeda Jawa Barat - BPS, 2005, Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2005 Jawa Barat, Bandung Jousairi Hasbullah, 1998, Pemanfaatan Data Statistik Dalam Penelitian. Bandung 261

Tabel 1.1. Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin JENIS KELAMIN No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+ Perempuan N % N % N % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 010. Bandung Kulon 58.208 46,22 67.728 53,78 125.936 100,00 2 020. Babakan Ciparay 69.888 52,46 63.336 47,54 133.224 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 63.109 53,73 54.336 46,27 117.445 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 39.330 50,24 38.950 49,76 78.280 100,00 5 050. Astanaanyar 35.156 49,47 35.904 50,53 71.060 100,00 6 060. R e g o l 40.170 49,37 41.200 50,63 81.370 100,00 7 070. Lengkong 33.580 46,35 38.870 53,65 72.450 100,00 8 080. Bandung Kidul 23.904 49,26 24.624 50,74 48.528 100,00 9 090. Margacinta 59.616 53,21 52.416 46,79 112.032 100,00 10 100. Rancasari 37.835 53,67 32.665 46,33 70.500 100,00 11 110. Cibiru 44.880 51,42 42.405 48,58 87.285 100,00 12 120. Ujungberung 41.769 50,57 40.824 49,43 82.593 100,00 13 130. Arcamanik 30.535 45,59 36.445 54,41 66.980 100,00 14 140. Cicadas 48.960 46,74 55.800 53,26 104.760 100,00 15 150. Kiaracondong 66.332 52,15 60.858 47,85 127.190 100,00 16 160. Batununggal 64.539 52,97 57.297 47,03 121.836 100,00 17 170. Sumur Bandung 19.873 51,07 19.038 48,93 38.911 100,00 18 180. A n d i r 47.286 46,25 54.954 53,75 102.240 100,00 19 190. Cicendo 46.550 48,51 49.400 51,49 95.950 100,00 20 200. Bandung Wetan 14.060 44,18 17.765 55,82 31.825 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 55.272 50,52 54.144 49,48 109.416 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 36.480 53,98 31.104 46,02 67.584 100,00 23 230. Coblong 65.008 53,13 57.360 46,88 122.368 100,00 24 240. Sukajadi 52.440 52,51 47.424 47,49 99.864 100,00 25 250. Sukasari 38.115 49,85 38.346 50,15 76.461 100,00 26 260. Cidadap 27.405 53,99 23.355 46,01 50.760 100,00 1.160.300 50,52 1.136.548 49,48 2.296.848 100,00

Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki No Kecamatan Kelompok Umur 0-14 15-64 65+ Jumlah N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 010. Bandung Kulon 14.688 41.888 1.632 58.208 2 020. Babakan Ciparay 18.720 49.296 1.872 69.888 3 030. Bojongloa Kaler 17.546 44.431 1.132 63.109 4 040. Bojongloa Kidul 8.930 30.020 380 39.330 5 050. Astanaanyar 6.171 27.489 1.496 35.156 6 060. R e g o l 9.888 28.016 2.266 40.170 7 070. Lengkong 5.060 25.300 3.220 33.580 8 080. Bandung Kidul 5.904 17.568 432 23.904 9 090. Margacinta 14.688 41.472 3.456 59.616 10 100. Rancasari 12.925 23.030 1.880 37.835 11 110. Cibiru 18.645 25.905 330 44.880 12 120. Ujungberung 11.907 27.783 2.079 41.769 13 130. Arcamanik 6.698 22.458 1.379 30.535 14 140. Cicadas 14.040 32.760 2.160 48.960 15 150. Kiaracondong 17.710 45.080 3.542 66.332 16 160. Batununggal 19.170 41.961 3.408 64.539 17 170. Sumur Bandung 3.173 15.865 835 19.873 18 180. A n d i r 9.798 36.210 1.278 47.286 19 190. Cicendo 11.590 33.060 1.900 46.550 20 200. Bandung Wetan 2.280 9.690 2.090 14.060 21 210. Cibeunying Kidul 12.408 40.326 2.538 55.272 21 220. Cibeunying Kaler 8.448 26.880 1.152 36.480 23 230. Coblong 15.774 44.693 4.541 65.008 24 240. Sukajadi 12.084 38.076 2.280 52.440 25 250. Sukasari 9.009 27.258 1.848 38.115 26 260. Cidadap 7.695 18.900 810 27.405 294.949 815.415 49.936 1.160.300

Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur 0-14 15-64 65+ Jumlah N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 010. Bandung Kulon 21.760 45.152 816 67.728 2 020. Babakan Ciparay 17.472 43.680 2.184 63.336 3 030. Bojongloa Kaler 13.584 39.620 1.132 54.336 4 040. Bojongloa Kidul 11.590 25.840 1.520 38.950 5 050. Astanaanyar 6.919 26.928 2.057 35.904 6 060. R e g o l 8.446 30.488 2.266 41.200 7 070. Lengkong 5.980 28.290 4.600 38.870 8 080. Bandung Kidul 6.912 16.992 720 24.624 9 090. Margacinta 9.504 39.168 3.744 52.416 10 100. Rancasari 7.285 24.440 940 32.665 11 110. Cibiru 13.695 27.885 825 42.405 12 120. Ujungberung 11.151 26.838 2.835 40.824 13 130. Arcamanik 9.062 26.201 1.182 36.445 14 140. Cicadas 14.760 39.960 1.080 55.800 15 150. Kiaracondong 13.846 44.758 2.254 60.858 16 160. Batununggal 12.780 41.748 2.769 57.297 17 170. Sumur Bandung 3.173 14.362 1.503 19.038 18 180. A n d i r 15.336 37.914 1.704 54.954 19 190. Cicendo 13.110 33.440 2.850 49.400 20 200. Bandung Wetan 3.135 12.350 2.280 17.765 21 210. Cibeunying Kidul 12.972 38.916 2.256 54.144 21 220. Cibeunying Kaler 7.872 21.312 1.920 31.104 23 230. Coblong 12.906 40.630 3.824 57.360 24 240. Sukajadi 12.768 32.832 1.824 47.424 25 250. Sukasari 8.547 26.565 3.234 38.346 26 260. Cidadap 5.805 16.470 1.080 23.355 280.370 802.779 53.399 1.136.548

Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki+Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur 0-14 15-64 65+ Jumlah N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 010. Bandung Kulon 36.448 87.040 2.448 125.936 2 020. Babakan Ciparay 36.192 92.976 4.056 133.224 3 030. Bojongloa Kaler 31.130 84.051 2.264 117.445 4 040. Bojongloa Kidul 20.520 55.860 1.900 78.280 5 050. Astanaanyar 13.090 54.417 3.553 71.060 6 060. R e g o l 18.334 58.504 4.532 81.370 7 070. Lengkong 11.040 53.590 7.820 72.450 8 080. Bandung Kidul 12.816 34.560 1.152 48.528 9 090. Margacinta 24.192 80.640 7.200 112.032 10 100. Rancasari 20.210 47.470 2.820 70.500 11 110. Cibiru 32.340 53.790 1.155 87.285 12 120. Ujungberung 23.058 54.621 4.914 82.593 13 130. Arcamanik 15.760 48.659 2.561 66.980 14 140. Cicadas 28.800 72.720 3.240 104.760 15 150. Kiaracondong 31.556 89.838 5.796 127.190 16 160. Batununggal 31.950 83.709 6.177 121.836 17 170. Sumur Bandung 6.346 30.227 2.338 38.911 18 180. A n d i r 25.134 74.124 2.982 102.240 19 190. Cicendo 24.700 66.500 4.750 95.950 20 200. Bandung Wetan 5.415 22.040 4.370 31.825 21 210. Cibeunying Kidul 25.380 79.242 4.794 109.416 21 220. Cibeunying Kaler 16.320 48.192 3.072 67.584 23 230. Coblong 28.680 85.323 8.365 122.368 24 240. Sukajadi 24.852 70.908 4.104 99.864 25 250. Sukasari 17.556 53.823 5.082 76.461 26 260. Cidadap 13.500 35.370 1.890 50.760 575.319 1.618.194 103.335 2.296.848

Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki No Kecamatan Kelompok Umur 0-14 15-64 65+ Jumlah % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 010. Bandung Kulon 25,23 71,96 2,80 100,00 2 020. Babakan Ciparay 26,79 70,54 2,68 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 27,80 70,40 1,79 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 22,71 76,33 0,97 100,00 5 050. Astanaanyar 17,55 78,19 4,26 100,00 6 060. R e g o l 24,62 69,74 5,64 100,00 7 070. Lengkong 15,07 75,34 9,59 100,00 8 080. Bandung Kidul 24,70 73,49 1,81 100,00 9 090. Margacinta 24,64 69,57 5,80 100,00 10 100. Rancasari 34,16 60,87 4,97 100,00 11 110. Cibiru 41,54 57,72 0,74 100,00 12 120. Ujungberung 28,51 66,52 4,98 100,00 13 130. Arcamanik 21,94 73,55 4,52 100,00 14 140. Cicadas 28,68 66,91 4,41 100,00 15 150. Kiaracondong 26,70 67,96 5,34 100,00 16 160. Batununggal 29,70 65,02 5,28 100,00 17 170. Sumur Bandung 15,97 79,83 4,20 100,00 18 180. A n d i r 20,72 76,58 2,70 100,00 19 190. Cicendo 24,90 71,02 4,08 100,00 20 200. Bandung Wetan 16,22 68,92 14,86 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 22,45 72,96 4,59 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 23,16 73,68 3,16 100,00 23 230. Coblong 24,26 68,75 6,99 100,00 24 240. Sukajadi 23,04 72,61 4,35 100,00 25 250. Sukasari 23,64 71,52 4,85 100,00 26 260. Cidadap 28,08 68,97 2,96 100,00 25,42 70,28 4,30 100,00

Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur 0-14 15-64 65+ Jumlah % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 010. Bandung Kulon 32,13 66,67 1,20 100,00 2 020. Babakan Ciparay 27,59 68,97 3,45 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 25,00 72,92 2,08 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 29,76 66,34 3,90 100,00 5 050. Astanaanyar 19,27 75,00 5,73 100,00 6 060. R e g o l 20,50 74,00 5,50 100,00 7 070. Lengkong 15,38 72,78 11,83 100,00 8 080. Bandung Kidul 28,07 69,01 2,92 100,00 9 090. Margacinta 18,13 74,73 7,14 100,00 10 100. Rancasari 22,30 74,82 2,88 100,00 11 110. Cibiru 32,30 65,76 1,95 100,00 12 120. Ujungberung 27,31 65,74 6,94 100,00 13 130. Arcamanik 24,86 71,89 3,24 100,00 14 140. Cicadas 26,45 71,61 1,94 100,00 15 150. Kiaracondong 22,75 73,54 3,70 100,00 16 160. Batununggal 22,30 72,86 4,83 100,00 17 170. Sumur Bandung 16,67 75,44 7,89 100,00 18 180. A n d i r 27,91 68,99 3,10 100,00 19 190. Cicendo 26,54 67,69 5,77 100,00 20 200. Bandung Wetan 17,65 69,52 12,83 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 23,96 71,88 4,17 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 25,31 68,52 6,17 100,00 23 230. Coblong 22,50 70,83 6,67 100,00 24 240. Sukajadi 26,92 69,23 3,85 100,00 25 250. Sukasari 22,29 69,28 8,43 100,00 26 260. Cidadap 24,86 70,52 4,62 100,00 24,67 70,63 4,70 100,00

Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki+Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur 0-14 15-64 65+ Jumlah % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 010. Bandung Kulon 28,94 69,11 1,94 100,00 2 020. Babakan Ciparay 27,17 69,79 3,04 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 26,51 71,57 1,93 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 26,21 71,36 2,43 100,00 5 050. Astanaanyar 18,42 76,58 5,00 100,00 6 060. R e g o l 22,53 71,90 5,57 100,00 7 070. Lengkong 15,24 73,97 10,79 100,00 8 080. Bandung Kidul 26,41 71,22 2,37 100,00 9 090. Margacinta 21,59 71,98 6,43 100,00 10 100. Rancasari 28,67 67,33 4,00 100,00 11 110. Cibiru 37,05 61,63 1,32 100,00 12 120. Ujungberung 27,92 66,13 5,95 100,00 13 130. Arcamanik 23,53 72,65 3,82 100,00 14 140. Cicadas 27,49 69,42 3,09 100,00 15 150. Kiaracondong 24,81 70,63 4,56 100,00 16 160. Batununggal 26,22 68,71 5,07 100,00 17 170. Sumur Bandung 16,31 77,68 6,01 100,00 18 180. A n d i r 24,58 72,50 2,92 100,00 19 190. Cicendo 25,74 69,31 4,95 100,00 20 200. Bandung Wetan 17,01 69,25 13,73 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 23,20 72,42 4,38 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 24,15 71,31 4,55 100,00 23 230. Coblong 23,44 69,73 6,84 100,00 24 240. Sukajadi 24,89 71,00 4,11 100,00 25 250. Sukasari 22,96 70,39 6,65 100,00 26 260. Cidadap 26,60 69,68 3,72 100,00 25,05 70,45 4,50 100,00

Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati N N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 010. Bandung Kulon 27.744 30.464 - - 58.208 2 020. Babakan Ciparay 38.376 30.264 624 624 69.888 3 030. Bojongloa Kaler 36.224 26.036 566 283 63.109 4 040. Bojongloa Kidul 22.990 15.580 570 190 39.330 5 050. Astanaanyar 14.773 19.448 561 374 35.156 6 060. R e g o l 20.188 18.746 412 824 40.170 7 070. Lengkong 16.560 16.100 690 230 33.580 8 080. Bandung Kidul 12.528 11.232-144 23.904 9 090. Margacinta 31.104 27.936 288 288 59.616 10 100. Rancasari 19.975 17.860 - - 37.835 11 110. Cibiru 24.090 20.790 - - 44.880 12 120. Ujungberung 21.735 18.900 945 189 41.769 13 130. Arcamanik 14.972 15.169 394-30.535 14 140. Cicadas 26.640 21.960-360 48.960 15 150. Kiaracondong 32.522 32.844 644 322 66.332 16 160. Batununggal 33.441 29.820 639 639 64.539 17 170. Sumur Bandung 9.519 9.185 668 501 19.873 18 180. A n d i r 24.282 22.578 426-47.286 19 190. Cicendo 26.410 19.380 380 380 46.550 20 200. Bandung Wetan 7.220 6.080 95 665 14.060 21 210. Cibeunying Kidul 29.610 24.816 282 564 55.272 21 220. Cibeunying Kaler 19.968 15.936 192 384 36.480 23 230. Coblong 35.372 28.919 478 239 65.008 24 240. Sukajadi 29.868 21.888 228 456 52.440 25 250. Sukasari 19.635 17.556 231 693 38.115 26 260. Cidadap 16.065 11.070 270-27.405 611.811 530.557 9.583 8.349 1.160.300

Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati N N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 010. Bandung Kulon 34.544 28.288 1.360 3.536 67.728 2 020. Babakan Ciparay 28.704 30.888 936 2.808 63.336 3 030. Bojongloa Kaler 25.753 25.753-2.830 54.336 4 040. Bojongloa Kidul 20.520 15.580 950 1.900 38.950 5 050. Astanaanyar 13.277 18.887 1.496 2.244 35.904 6 060. R e g o l 18.952 19.570 412 2.266 41.200 7 070. Lengkong 15.640 16.790 2.530 3.910 38.870 8 080. Bandung Kidul 12.096 11.520-1.008 24.624 9 090. Margacinta 20.736 25.920 864 4.896 52.416 10 100. Rancasari 12.690 18.565-1.410 32.665 11 110. Cibiru 19.635 20.790 495 1.485 42.405 12 120. Ujungberung 18.711 18.900 756 2.457 40.824 13 130. Arcamanik 17.730 15.760 788 2.167 36.445 14 140. Cicadas 28.080 23.760 1.080 2.880 55.800 15 150. Kiaracondong 23.828 33.166 1.288 2.576 60.858 16 160. Batununggal 22.152 30.246 1.704 3.195 57.297 17 170. Sumur Bandung 7.348 8.851 334 2.505 19.038 18 180. A n d i r 27.264 23.004 1.278 3.408 54.954 19 190. Cicendo 24.700 21.470 570 2.660 49.400 20 200. Bandung Wetan 9.025 6.270 760 1.710 17.765 21 210. Cibeunying Kidul 24.534 24.816 846 3.948 54.144 21 220. Cibeunying Kaler 13.632 15.744-1.728 31.104 23 230. Coblong 25.334 28.441 717 2.868 57.360 24 240. Sukajadi 21.888 22.116 1.140 2.280 47.424 25 250. Sukasari 16.863 16.401 231 4.851 38.346 26 260. Cidadap 9.720 11.205 1.080 1.350 23.355 513.356 532.701 21.615 68.876 1.136.548

Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki+Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati N N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 010. Bandung Kulon 62.288 58.752 1.360 3.536 125.936 2 020. Babakan Ciparay 67.080 61.152 1.560 3.432 133.224 3 030. Bojongloa Kaler 61.977 51.789 566 3.113 117.445 4 040. Bojongloa Kidul 43.510 31.160 1.520 2.090 78.280 5 050. Astanaanyar 28.050 38.335 2.057 2.618 71.060 6 060. R e g o l 39.140 38.316 824 3.090 81.370 7 070. Lengkong 32.200 32.890 3.220 4.140 72.450 8 080. Bandung Kidul 24.624 22.752-1.152 48.528 9 090. Margacinta 51.840 53.856 1.152 5.184 112.032 10 100. Rancasari 32.665 36.425-1.410 70.500 11 110. Cibiru 43.725 41.580 495 1.485 87.285 12 120. Ujungberung 40.446 37.800 1.701 2.646 82.593 13 130. Arcamanik 32.702 30.929 1.182 2.167 66.980 14 140. Cicadas 54.720 45.720 1.080 3.240 104.760 15 150. Kiaracondong 56.350 66.010 1.932 2.898 127.190 16 160. Batununggal 55.593 60.066 2.343 3.834 121.836 17 170. Sumur Bandung 16.867 18.036 1.002 3.006 38.911 18 180. A n d i r 51.546 45.582 1.704 3.408 102.240 19 190. Cicendo 51.110 40.850 950 3.040 95.950 20 200. Bandung Wetan 16.245 12.350 855 2.375 31.825 21 210. Cibeunying Kidul 54.144 49.632 1.128 4.512 109.416 21 220. Cibeunying Kaler 33.600 31.680 192 2.112 67.584 23 230. Coblong 60.706 57.360 1.195 3.107 122.368 24 240. Sukajadi 51.756 44.004 1.368 2.736 99.864 25 250. Sukasari 36.498 33.957 462 5.544 76.461 26 260. Cidadap 25.785 22.275 1.350 1.350 50.760 1.125.167 1.063.258 31.198 77.225 2.296.848

Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati % % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 010. Bandung Kulon 47,66 52,34 0,00 0,00 100,00 2 020. Babakan Ciparay 54,91 43,30 0,89 0,89 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 57,40 41,26 0,90 0,45 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 58,45 39,61 1,45 0,48 100,00 5 050. Astanaanyar 42,02 55,32 1,60 1,06 100,00 6 060. R e g o l 50,26 46,67 1,03 2,05 100,00 7 070. Lengkong 49,32 47,95 2,05 0,68 100,00 8 080. Bandung Kidul 52,41 46,99 0,00 0,60 100,00 9 090. Margacinta 52,17 46,86 0,48 0,48 100,00 10 100. Rancasari 52,80 47,20 0,00 0,00 100,00 11 110. Cibiru 53,68 46,32 0,00 0,00 100,00 12 120. Ujungberung 52,04 45,25 2,26 0,45 100,00 13 130. Arcamanik 49,03 49,68 1,29 0,00 100,00 14 140. Cicadas 54,41 44,85 0,00 0,74 100,00 15 150. Kiaracondong 49,03 49,51 0,97 0,49 100,00 16 160. Batununggal 51,82 46,20 0,99 0,99 100,00 17 170. Sumur Bandung 47,90 46,22 3,36 2,52 100,00 18 180. A n d i r 51,35 47,75 0,90 0,00 100,00 19 190. Cicendo 56,73 41,63 0,82 0,82 100,00 20 200. Bandung Wetan 51,35 43,24 0,68 4,73 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 53,57 44,90 0,51 1,02 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 54,74 43,68 0,53 1,05 100,00 23 230. Coblong 54,41 44,49 0,74 0,37 100,00 24 240. Sukajadi 56,96 41,74 0,43 0,87 100,00 25 250. Sukasari 51,52 46,06 0,61 1,82 100,00 26 260. Cidadap 58,62 40,39 0,99 0,00 100,00 52,73 45,73 0,83 0,72 100,00

Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati % % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 010. Bandung Kulon 51,00 41,77 2,01 5,22 100,00 2 020. Babakan Ciparay 45,32 48,77 1,48 4,43 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 47,40 47,40 0,00 5,21 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 52,68 40,00 2,44 4,88 100,00 5 050. Astanaanyar 36,98 52,60 4,17 6,25 100,00 6 060. R e g o l 46,00 47,50 1,00 5,50 100,00 7 070. Lengkong 40,24 43,20 6,51 10,06 100,00 8 080. Bandung Kidul 49,12 46,78 0,00 4,09 100,00 9 090. Margacinta 39,56 49,45 1,65 9,34 100,00 10 100. Rancasari 38,85 56,83 0,00 4,32 100,00 11 110. Cibiru 46,30 49,03 1,17 3,50 100,00 12 120. Ujungberung 45,83 46,30 1,85 6,02 100,00 13 130. Arcamanik 48,65 43,24 2,16 5,95 100,00 14 140. Cicadas 50,32 42,58 1,94 5,16 100,00 15 150. Kiaracondong 39,15 54,50 2,12 4,23 100,00 16 160. Batununggal 38,66 52,79 2,97 5,58 100,00 17 170. Sumur Bandung 38,60 46,49 1,75 13,16 100,00 18 180. A n d i r 49,61 41,86 2,33 6,20 100,00 19 190. Cicendo 50,00 43,46 1,15 5,38 100,00 20 200. Bandung Wetan 50,80 35,29 4,28 9,63 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 45,31 45,83 1,56 7,29 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 43,83 50,62 0,00 5,56 100,00 23 230. Coblong 44,17 49,58 1,25 5,00 100,00 24 240. Sukajadi 46,15 46,63 2,40 4,81 100,00 25 250. Sukasari 43,98 42,77 0,60 12,65 100,00 26 260. Cidadap 41,62 47,98 4,62 5,78 100,00 45,17 46,87 1,90 6,06 100,00

Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki+Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati % % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 010. Bandung Kulon 49,46 46,65 1,08 2,81 100,00 2 020. Babakan Ciparay 50,35 45,90 1,17 2,58 100,00 3 030. Bojongloa Kaler 52,77 44,10 0,48 2,65 100,00 4 040. Bojongloa Kidul 55,58 39,81 1,94 2,67 100,00 5 050. Astanaanyar 39,47 53,95 2,89 3,68 100,00 6 060. R e g o l 48,10 47,09 1,01 3,80 100,00 7 070. Lengkong 44,44 45,40 4,44 5,71 100,00 8 080. Bandung Kidul 50,74 46,88 0,00 2,37 100,00 9 090. Margacinta 46,27 48,07 1,03 4,63 100,00 10 100. Rancasari 46,33 51,67 0,00 2,00 100,00 11 110. Cibiru 50,09 47,64 0,57 1,70 100,00 12 120. Ujungberung 48,97 45,77 2,06 3,20 100,00 13 130. Arcamanik 48,82 46,18 1,76 3,24 100,00 14 140. Cicadas 52,23 43,64 1,03 3,09 100,00 15 150. Kiaracondong 44,30 51,90 1,52 2,28 100,00 16 160. Batununggal 45,63 49,30 1,92 3,15 100,00 17 170. Sumur Bandung 43,35 46,35 2,58 7,73 100,00 18 180. A n d i r 50,42 44,58 1,67 3,33 100,00 19 190. Cicendo 53,27 42,57 0,99 3,17 100,00 20 200. Bandung Wetan 51,04 38,81 2,69 7,46 100,00 21 210. Cibeunying Kidul 49,48 45,36 1,03 4,12 100,00 21 220. Cibeunying Kaler 49,72 46,88 0,28 3,13 100,00 23 230. Coblong 49,61 46,88 0,98 2,54 100,00 24 240. Sukajadi 51,83 44,06 1,37 2,74 100,00 25 250. Sukasari 47,73 44,41 0,60 7,25 100,00 26 260. Cidadap 50,80 43,88 2,66 2,66 100,00 48,99 46,29 1,36 3,36 100,00