RESUME MATERI VARIABEL PENELITIAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Oleh: Nur Azizah (NIM. 16709251017) PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
RESUME VARIABEL PENELITIAN A. Definisi penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian. Secara sederhana, variabel penelitian merupakan apa yang kita teliti dalam penelitian. Dengan kata lain, variabel penelitian merupakan gejala yang bervariasi yang merupakan objek penelitian yang sudah ditetapkan oleh peneliti. penelitian dapat luas dan dapat pula sempit (tunggal). Seorang peneliti dituntut untuk mampu menjabarkan variabel penelitian karena banyak dan sedikitnya variabel akan menentukan hipotesis, instrumen penelitian, dan ragam data yang dikumpulkan, yang selanjutnya akan mempengaruhi penarikan kesimpulan. B. Jenis Terdapat berbagai macam variabel dalam penelitian berdasarkan penggolongan tertentu. Adapun pengklasifikasian jenis-jenis variabel adalah sebagai berikut: 1. Jenis Berdasarkan Fungsinya a. Independen Independen ( Bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab timbulnya perubahan pada variabel lain. Dalam eksperimen, variabel bebas ialah variabel yang dimanipulasikan (dimainkan) oleh peneliti. Sebagai contoh pada judul "Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar", motivasi belajar pada judul tersebut adalah variabel independen (variabel bebas). b. terikat ialah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah variabel yang hendak kita jelaskan. Sebagai contoh pada judul "Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap prestasi belajar",
prestasi belajar pada judul tersebut adalah variabel dependen (variabel terikat). Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen tergambar sebagai berikut: Independen c. Moderator Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. moderator bisa berbentuk kualitatif (kode, kategori) atau kuantitatif (skor) yang mempengaruhi hubungan antara variabel dependen (Y) dan independen (X). Dalam konsep korelasi, variabel moderator adalah variabel ketiga yang mempengaruhi korelasi dua variabel. Dalam konsep hubungan kausal (sebab-akibat), jika X adalah variabel prediktor dan Y adalah variabel penyebab, maka Z adalah variabel moderator yang mempengaruhi hubungan kasual dari X dan Y. Adapun variabel moderator digambarkan pada halaman berikut. Independen d. Intervening intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. intervening merupakan variabel yang terletak
diantara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Independen Intervening e. Kontrol Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Kontrol sering digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan. 2. Jenis Berdasarkan Skala Nilainya a. Kontinu Sebuah variabel kontinu dapat memiliki sehimpun harga yang teratur di dalam suatu range tertentu. Hal ini berart harga suatu variabel mencerminkan setidaknya suatu urutan peringkat (rank order), ukuran-ukuran kontinu dalam penggunaan nyata termuat dalam suatu range dan tiap individu mendapat skor yang ada dalam range itu, dan terdapat himpunan harga atau nilai yang tak berhingga banyaknya dalam range itu. b. Kategori Variebel kategori berkaitan dengan suatu jenis pengukuran yang dinamakan pengukuran nominal. Contoh paling mudah adalah variabel kategori dikotomis: jenis kelamin, kulit putih-kulit hitam, dan sebagainya.
3. Jenis Berdasarkan Data a. Nominal nominal bersifat deskrit dan saling pisah antara kategori satu dengan yang lain. ini digunakan untuk membedakan individual data kedalam bentuk kategori. Nominal variabel bisa berupa angka, tetapi angka itu tidak memiliki arti sama sekali. Contoh: jenis kelamin, kelompok pekerjaan, golongan darah. b. Ordinal ordinal sama seperti nominal variabel, hanya saja pada ordinal variabel setiap data bisa diurutkan. Dalam ordinal variabel, beda data satu dengan data lainnya adalah unik dan tidak bisa diukur beda satu data dengan data yang lain. Dalam arti, beda satu data dengan data lain tidak berarti apa-apa (meaningless) selain urutan. Tingkat kemampuan matematis siswa: dikategorikan atas tinggi, sedang, dan rendah. c. Interval interval juga adalah variabel yang digunakan untuk mengurutkan data, hanya saja pada variabel ni, beda satu data dengan data selanjutnya sama dan memiliki arti/bisa di ukur (meaningfull). Dalam variabel interval, angka 0 (nol) tidak dapat mewakili arti angka tersebut. Contohnya seperti nilai ujian nasional matematika untuk siswa x, bukan berarti bahwa siswa x tidak bisa matematika sama sekali. d. Rasio Ratio variabel sangat mirip dengan variabel interval, yang membedakan hanyalah true zero point pada variabel interval. Artinya angka 0 (nol) dapat mewakili angka tersebut atau gampangnya angka nol memiliki arti. Contohnya adalah populasi 0 (tidak ada populasi sama sekali) atau berat 0 miligram (tidak memiliki berat sama sekali).
4. Jenis Berdasarkan Perlakuan a. Aktif aktif adalah sebarang variabel yang dimanipulasikan oleh peneliti. Contoh: Metode mengajar, fasilitas pembelajaran. b. Atribut atribut adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti. Contoh: Jenis kelamin, intelegensi, sikap. C. Korelasi Antar Pada suatu penelitian, variabel-variabel yang digunakan tidak berdiri sendiri. Akan tetapi berkaitan satu dengan yang lainnya. Variabe-variabel tersebut berkaitan dalam suatu hubungan tertentu yang di deskripsikan sebagai berikut: 1. Korelasi Simetris Korelasi simetris terjadi bila antara dua variabel terdapat hubungan tetapi tidak saling pengaruh-mempengaruhi. Contoh: Hubungan antara berat badan dan tinggi badan (sama-sama merupakan akibat dari variabel bebas). 2. Korelasi Asimetris Korelasi asimetris adalah korelasi antar dua variabel dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (variabel bebas dan variabel terikat). Penelitian kualitatif pada umumnya tertumpu pada hubungan asimetris. Contoh: Hubungan antar frekuensi menonton televisi terhadap sikap terbuka terhadap ide-ide baru. 3. Korelasi Timbal Balik Korelasi timbal-balik adalah korelasi antar dua variabel yang antar keduanya saling pengaruh-mempengaruhi. Contoh: memiliki buku dan membacanya adalah investasi dan akan mendatangkan keuntungan karena nantinya hasil dari membaca buku dapat digunakan untuk membeli buku yang lain.
D. Definisi Operasional Definisi operasional mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional mencakup penjelasan tentang nama variabel, definisi variabel berdasarkan konsep penelitian, hasil ukur/kategori dan skala pengukuran. Contoh: VARIABEL Motivasi Belajar Siswa DEFINISI OPERASIONAL Keseluruhan daya penggerak baik dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa dengan menciptakan seraingkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. HASIL UKUR/KATEGORI Sangat Tinggi = 5 Tinggi = 4 Cukup = 3 Rendah = 2 Sangat Rendah = 1 SKALA Interval