DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. dalam peradaban manusia. Untuk setiap pertumbuhannya, tanaman memerlukan zat

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN TENTANG POTENSI TANAMAN RPS-GE SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BIONUTRIEN YANG. DIAPLIKASIKAN PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa)

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan memerlukan nutrien berupa mineral, air dan unsur hara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan memerlukan nutrien berupa mineral dan air untuk pertumbuhan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB 1 PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAGING BUAH Momordica charantia (CUCURBITACEAE) SKRIPSI

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).

BAB I PENDAHULUAN. Unsur hara adalah nutrisi atau zat makanan yang bersama-sama dengan air

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

PENERAPAN BIONUTRIEN KPD PADA TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa var. crispa)

Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang digunakan untuk menyusun berbagai komponen sel selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik dan Pupuk Sintesis (Anorganik) Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanah, air atau daun dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan unsur hara

BAB III METODE PENELITIAN

2015 KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-03

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metodologi Penelitian

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

Lampiran 1. Lampiran Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK

@BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nutrien tersebut memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...vi. DAFTAR ISI.vii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR TABEL.xi. DAFTAR LAMPIRAN xii. INTISARI xiii.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di

I. PENDAHULUAN. lalapan karena memiliki cita rasa yang khas. Daun muda pohpohan memiliki

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

DAFTAR GAMBAR. optimal, dan yang tidak dipupuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... KATA PENGANTAR...

Lampiran 1. Surat identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Botani

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

Transkripsi:

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian. 5 1.4 Manfaat Penelitian... 6 BAB II Tinjauan Pustaka... 7 2.1 Tinjauan Umum Tanaman Cabai Merah Keriting... 7 2.1.1 Syarat Tumbuh... 8 2.1.2 Persemaian... 8 2.1.3 Penyiapan Lahan... 9 2.1.4 Pengapuran... 10 2.1.5 Pemupukan... 10 2.1.6 Penanaman... 11 2.1.7 Pengairan... 12 2.1.8 Panen... 12 2.2 Tinjauan Hama Dan Penyakit... 12 2.3 Pupuk... 13 2.3.1 Pupuk Organik... 14 2.3.2 Pupuk Sintetis... 15 2.3.3 Bionutrien... 15 2.4 Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman... 18 v

2.4.1 Nutrisi yang Dibutuhkan Tanaman Cabai... 18 2.4.2 Suhu dan Cahaya... 21 2.4.3 Komponen Aktif Tanah... 21 2.4.4 Kimia Tanah... 22 2.5 Mekanisme Penyerapan Unsur Hara Melalui Akar Pada Tanah... 23 2.6 Efektifitas Mekanisme Penyerapan Hara Melalui Daun... 25 2.7 Tinjauan Tanaman ARH... 27 2.8 Laju Pertumbuhan Tanaman... 28 2.9 Ekstraksi... 31 2.10 Karakterisasi Kandungan Metabolit Sekunder... 33 2.10.1 Spektrofotometri IR... 33 2.10.2 Kromatografi Lapis Tipis... 35 2.10.3 Skrining Fitokimia... 35 BAB III Metodologi Penelitian... 37 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian... 37 3.2 Alat dan Bahan... 37 3.3 Alur Penelitian... 38 3.3.1 Maserasi... 40 3.3.2 Uji Karakterisasi... 40 3.3.3 Aplikasi... 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43 4.1 Tanaman ARH... 43 4.2 Ekstraksi dan Karakterisasi Bionutrien ARH... 43 4.2.1 Analisis Skrining Fitokimia... 46 4.2.2 Hasil Analisis KLT... 47 4.2.3 Hasil Analisis IR... 50 4.2.4 Hasil Analisis Kadar NPK... 59 4.3 Aplikasi Ekstraktan ARH... 59 4.3.1 Persiapan Lahan dan Penanaman Bibit... 59 4.3.2 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 53... 62 4.3.3 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 63... 66 4.3.4 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 73... 72 vi

4.3.5 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 83... 80 4.3.6 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 93... 86 4.3.7 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 103... 91 4.3.8 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 113... 98 4.3.9 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 123... 104 4.3.10 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 133... 111 4.3.11 Pertumbuhan Tanaman Cabai pada Hari ke 148... 116 4.4 Pengaruh Bionutrien ARH terhadap Laju Pertumbuhan 122 4.4.1 Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman pada Perlakuan Bionutrien ARH.. 122 4.4.2 Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman pada Perlakuan Blanko Pelarut. 128 4.5 Konstanta Laju Pertumbuhan. 131 4.6 Pemanenan.. 133 4.6.1 Hubungan Perlakuan Bionutrien Dan Blanko Pelarut Terhadap Jumlah dan Massa Buah Panen Serta Konstanta Laju Pertumbuhan... 139 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 144 5.1 Kesimpulan... 144 5.2 Saran... 144 DAFTAR PUSTAKA... 146 LAMPIRAN... 149 vii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kadar N, P, dan K dari Tanaman Potensial... 16 Tabel 2.2 Aplikasi Bionutrien terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman... 17 Tabel 2.3 Tabel Kuantitatif Kebutuhan Unsur Makro Pada Tanaman Cabai... 19 Tabel 2.4 Tabel Fungsi dan Gejala Kekurangan Makro dan Mikronutrien... 20 Tabel 2.5 Data Korelasi Spektro IR... 25 Tabel 4.1 Hasil Uji Fitokimia... 46 Tabel 4.2 Hasil Uji KLT eluen diklorometan-metanol (95:5)... 49 Tabel 4.3 Analisis Kadar NPK Ekstraktan Tanaman ARH... 59 Tabel 4.4 Konstanta Laju dan Nilai Regresi Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting... 132 Tabel 4.5 Perbandingan massa, jumlah buah panen dan konstanta laju pertumbuhan terhadap perlakuan tanaman cabai merah keriting... 140 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tanaman cabai keriting (Capsicum Annum L)... 7 Gambar 2.2 Proses penyerapan kation pada akar... 25 Gambar 2.3 Proses buka-tutup stomata daun pada pagi dan siang hari... 27 Gambar 2.4 Kurva laju pertumbuhan sigmoidal... 28 Gambar 2.5 Kurva hubungan eksponensial dan logaritma antara pertumbuhan terhadap waktu... 29 Gambar 2.6 Kurva hukum laju orde satu... 30 Gambar 3.1 Bagan alir penelitian... 39 Gambar 4.1 Serbuk Tanaman ARH... 44 Gambar 4.2 Proses maserasi tanaman ARH, kemudian dipekatkan dengan teknik penguapan pada tekanan rendah. Ekstraktan etanol 70% (a) ; Ekstraktan etil asetat (b) ; Ekstraktan diklorometan (c) ; Ekstraktan n-heksan (d).45 Gambar 4.3 Ekstrak pekat tanaman ARH keempat pelarut berbentuk gum..45 viii

Gambar 4.4 Kromatogram uji kemurnian dengan eluen diklorometan-metanol; 95:5. Kromatogram ARH etanol (a); Kromatogram ARH etil asetat (b); Kromatogram ARH diklorometan (c); Kromatogram ARH n-heksan (d).... 47 Gambar 4.5 Spektrum IR dari ekstraktan ARH-etanol... 52 Gambar 4.6 Spektrum IR dari ekstraktan ARH-etil asetat... 53 Gambar 4.7 Spektrum IR dari ekstraktan ARH-diklorometan...54 Gambar 4.8 Spektrum IR dari ekstraktan ARH-heksan... 56 Gambar 4.9 Larutan aplikasi bionutrien ARH dan blanko pelarut....61 Gambar 4.10 Disain Lahan Penelitian... 61 Gambar 4.11 Data Rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-53....62 Gambar 4.12 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-53... 64 Gambar 4.13 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-53... 64 Gambar 4.14 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-53... 65 Gambar 4.15 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-63... 66 Gambar 4.16 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-63... 67 Gambar 4.17 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-63... 68 Gambar 4.18 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-63... 69 Gambar 4.19 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-63...69 Gambar 4.20 Serangan populasi lalat hitam pada tanaman cabai merah keriting (a). Serangan kutu kebul pada tanaman cabai merah keriting ( b ).71 Gambar 4.21 Data Rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-73.72 Gambar 4.22 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-73.73 Gambar 4.23 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-73..73 Gambar 4.24 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-73...74 Gambar 4.25 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-73.75 Gambar 4.26 Data rata-rata jumlah buah vegetatif pada hari ke-73 76 Gambar 4.27 Indikasi tanaman terserang altanaria. Pucuk dan daun mengkerut 77 Gambar 4.28 Daun memperlihatkan gejala bercak berwarna coklat-kehitaman (a); Daun yang memperlihatkan gejala bercak putih (b); dan spora pada bagian belakang daun (c)..78 Gambar 4.29 Daun menguning dan kering. Sebagian daun mengalami defoliasi..79 Gambar 4.30 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-83..80 Gambar 4.31 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-83.81 ix

Gambar 4.32 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-83..81 Gambar 4.33 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-83...82 Gambar 4.34 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-83 83 Gambar 4.35 Data rata-rata jumlah buah vegetatif pada hari ke-83 84 Gambar 4.36 Daun menghitam (busuk), akibat serangan bakteri Xanthomonas campestris p.v. vesicatoria 85 Gambar 4.37 Daun menggulung akibat penyakit altanaria yang disebabkan oleh virus CMV atau Tobacco Etch Virus (TEV).86 Gambar 4.38 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-93.87 Gambar 4.39 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-93 87 Gambar 4.40 Data Rata-rata Lebar Daun pada Hari ke-93 88 Gambar 4.41 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-93..89 Gambar 4.42 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-93 89 Gambar 4.43 Data rata-rata jumlah buah pada hari ke-93..90 Gambar 4.44 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-103 91 Gambar 4.45 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-103..92 Gambar 4.46 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-103...93 Gambar 4.47 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-103.93 Gambar 4.48 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-103..94 Gambar 4.49 Data rata-rata jumlah buah pada hari ke-103 95 Gambar 4.50 Thribs (a); Lalat (b); Belalang (c); dan Ulat Jengkal (d)..96 Gambar 4.51 Kondisi tanaman cabai merah keriting..97 Gambar 4.52 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-113 99 Gambar 4.53 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-113..99 Gambar 4.54 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-113 100 Gambar 4.55 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-113.101 Gambar 4.56 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-113..101 Gambar 4.57 Data rata-rata jumlah buah pada hari ke-113 102 Gambar 4.58 Kondisi tanaman perlakuan ARH-heksan.104 Gambar 4.59 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-123 105 Gambar 4.60 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-123...105 Gambar 4.61 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-123 106 Gambar 4.62 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-123.107 x

Gambar 4.63 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-123...107 Gambar 4.64 Data rata-rata jumlah buah pada hari ke-123. 108 Gambar 4.65 Hama tanaman mati...110 Gambar 4.66 Serangan hama ulat bulu 110 Gambar 4.67 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-133.111 Gambar 4.68 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-133 112 Gambar 4.69 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-133.112 Gambar 4.70 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-133..113 Gambar 4.71 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-133..114 Gambar 4.72 Data rata-rata jumlah buah pada hari ke-133 114 Gambar 4.73 Data rata-rata tinggi tanaman pada hari ke-148 117 Gambar 4.74 Data rata-rata panjang daun pada hari ke-148...117 Gambar 4.75 Data rata-rata lebar daun pada hari ke-148 118 Gambar 4.76 Data rata-rata jumlah cabang pada hari ke-148..119 Gambar 4.77 Data rata-rata jumlah bunga pada hari ke-148...119 Gambar 4.78 Data rata-rata jumlah buah pada hari ke-148.120 Gambar 4.79 Buah cabai membusuk saat akan memerah....122 Gambar 4.80 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman cabai merah keriting pada perlakuan bionutrien ARH dan kontrol..123 Gambar 4.81 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman cabai merah keriting pada perlakuan blanko pelarut dan kontrol.128 Gambar 4.82 Grafik konstanta laju kelompok tanaman ARH-Etanol pada fase pertumbuhan vegetatif...131 Gambar 4.83 Massa buah cabai panen per kelompok tanaman perlakuan...133 Gambar 4.84 Jumlah buah cabai panen per kelompok tanaman perlakuan..134 Gambar 4.85 Perbandingan hasil panen cabai merah keriting..136 Gambar 4.86 Perbandingan hasil panen ke-6 cabai merah keriting.138 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Laporan Hasil Analisa IR Sampel ARH... 149 Lampiran 2. Laporan Hasil Uji NPK Tanaman ARH...150 Lampiran 3. Data Pengukuran Tanaman Cabai Merah Keriting...154 Lampiran 4. Konstanta Laju Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting.187 xi