HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Isolasi Bakteri

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI SALURAN REPRODUKSI IMAGO BETINA ULAT SUTERA LIAR Attacus atlas L. (Lepidoptera: Saturniidae) ANDRA ADI ESNAWAN

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN LEMAK IMAGO BETINA ULAT SUTERA LIAR Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae) RAHMAD ARSY

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi T. aduncus

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif laboratorik dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

Lampiran 1 Identifikasi bakteri dari spora Gigaspora sp. Sel berbentuk. batang, Gram Positif, menghasilkan endospora

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

II. METODELOGI PENELITIAN

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

Lampiran I. Hasil Identifikasi/Determinasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BLOK INFEKSI TROPIS

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL AMILASE YANG BERASAL DARI TANAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI KOTA PADANG ARTIKEL GUSNAYETTY NIM.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Inokulasi Penyebab Busuk Lunak Karakterisasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Uji Gram

BAB III METODA PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

Gambar 6. Hasil uji biokimia Bacillus cereus pada nasi putih non organik: (a) metode tradisional (dandang) (b) Dengan metode modern (rice cooker)

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Usus Halus Itik Mojosari (Anas plathyrinchos)

Lampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA LELE DUMBO YANG TERSERANG PENYAKIT DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN MAS (Cyprinus carpio)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DALAM PROSES PEMBUATAAN SARI BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia, L)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi adalah hewan ternak yang merupakan famili Bovidae dari subfamili

IDENTIFIKASI BAKTERI ASAL SALURAN PERNAFASAN ATAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak,

No. Jenis Bakteri Jumlah Koloni Junlah seluruh

I. PENDAHULUAN. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri yang sering digunakan di

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) ASAP YANG TELAH MENGALAMI PEMBUSUKAN SKRIPSI

METODE PENELITIAN Pengambilan sampel akan dilakukan di kolam budidaya ikan Bawal air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan yang memiliki bunga banyak, serta daun dari bunga bakung ini memilki

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

dan jarang ditemukan di Indonesia (RISTEK, 2007).

PENUNTUN PRAKTIKUM. Ilmu Dasar Keperawatan (IDK II)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli

Universitas Lampung. Abstrak. Identification Of Coliform Contamination On Fresh Raw Beef Sold In The Market Around Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pengobatan saat ini semakin

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Shylvia Dewi Tempat/tanggal lahir : Pulo Pitu Marihat, 11 Desember 1994 JenisKelamin : Perempuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tomat dapat dijadikan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Selain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum tuberosum

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. sayap (terbang) yang berbentuk membran. Hanya sesekali bergerak

Keberadaan Salmonella dan Bakteri Coliform pada Bumbu Kacang Baso Tahu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI AEROB PENDEGRADASI SELULOSA DARI SERASAH DAUN Avicennia

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Salmonella spp. dengan Metode SNI

Irda Sayuti 1 dan Suratni 1. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1 irdasayuti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.

IDENTIFIKASI CEMARAN MIKROBA PADA SEDIAAN TETES MATA SETELAH PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN SKRIPSI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pencernaan 1 Dactylogyrus sp. (21) Pseudodactylogyrus sp. (11)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki

Lampiran 1. Diagram Alir. Sterilisasi Permukaan

IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB PADA LINDI HASIL SAMPAH DAPUR DI DUSUN SUKUNAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sampah berhubungan erat dengan pencemaran lingkungan yaitu sebagai

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rata-rata penyusutan kompos dari berbagai kombinasi bahan baku kompos selama 8 minggu

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI LIPID (LEMAK) PADA BEBERAPA TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH DAN ESTUARI DAM DENPASAR

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Jamu beras kencur 250 ml. Sampel yang telah homogen

METODOLOGI PENELITIAN

bakteri E. coli dari 10 sampel feses didapatkan 15 isolat bakteri E. coli. dari koloni biru-hitam gelap dengan kemilau hijau metalik ditunjukkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernikahan dan akan mendapatkan imbalan uang atas jasa tersebut (Manurung

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian murni atau pure research

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF PADA LUKA IKAN MASKOKI (Carassius auratus) AKIBAT INFESTASI EKTOPARASIT Argulus sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat mutu susu segar menurut SNI tentang Susu Segar

Transkripsi:

11 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan isolasi dan identifikasi bakteri pada saluran reproduksi A. atlas didapatkan hasil seperti tersaji pada Tabel 2 sampai Tabel 7 berikut ini. Tabel 2 Hasil isolasi bakteri saluran reproduksi imago betina A. atlas dengan media agar darah Agar Darah 1A 1B 2A 2B 3A 3B 4A 4B Ukuran Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Permukaan Halus Halus Halus Halus Halus Halus Halus Halus Aspek Tepi Rata rata Rata rata Rata rata Rata rata Elevasi Cembung Cembung Cembung Cembung Cembung Cembung Cembung Cembung Sifat - - - - - - - - tembus Warna Krem Krem Krem Krem Krem Krem Krem Krem Hemolisis - β - β - β - β Dari sampel yang diisolasi pada agar darah (Tabel 2) didapatkan dua jenis koloni bakteri berbeda. Koloni A yang berukuran sedang, berbentuk bulat, permukaan halus, aspek tidak, tepi rata, elevasi cembung, berwarna krem, dan tanpa adanya hemolisis pada agar darah. Koloni B yang berukuran sedang, berbentuk bulat, permukaan halus, aspek tidak, tepi tidak rata, elevasi cembung, berwarna krem, dan menghasilkan beta-hemolisis. Hal ini menunjukkan bahwa koloni B mampu melisiskan butir darah merah yang terlihat sebagai wilayah jernih di sekitar koloni. Bila proses lisis sempurna akan terlihat wilayah yang benar-benar jernih dan jenis hemolisisnya disebut beta-hemolisis (Lay 1994). Tabel 3 Hasil isolasi bakteri saluran reproduksi imago betina A. atlas dengan media Mac Conkey Agar Mac Conkey Agar 1 2 3 4 Ukuran Kecil Kecil Kecil Kecil Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat Permukaan Halus Halus Halus Halus Aspek Mengkilat Mengkilat Mengkilat Mengkilat Tepi Rata Rata Rata Rata Elevasi Cembung Cembung Cembung Cembung Sifat tembus - - - - Warna Krem Krem Krem Krem Dari media MCA (Tabel 3) didapatkan satu jenis koloni yang berukuran kecil, berbentuk bulat, permukaan halus, aspek, tepi rata, elevasi cembung, berwarna krem. Warna koloni yang sama dengan warna media atau tidak memperlihatkan perubahan pada media menunjukkan bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa. Bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa biasanya bersifat patogen (Lay 1994).

12 A B C Gambar 4 Koloni bakteri yang tumbuh pada media agar darah dan MCA. (A) koloni bakteri pada agar darah non-hemolitik, (B) koloni bakteri pada agar darah β- hemolitik, (C) koloni bakteri pada MCA. Tabel 4 Hasil pewarnaan Gram bakteri pada saluran reproduksi imago betina A. atlas dari media agar darah Pewarnaan Gram 1A 1B 2A 2B 3A 3B 4A 4B Morfologi Batang halus Batang Batang halus Batang Batang halus Batang Batang halus Batang Susunan Tunggal Berantai Tunggal Berantai Tunggal Berantai Tunggal Berantai Warna Merah Ungu Merah Ungu Merah Ungu Merah Ungu Spora - Ada - Ada - Ada - Ada Gram Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Tabel 5 Hasil pewarnaan Gram bakteri pada saluran reproduksi imago betina A. atlas dari media Mac Conkey Agar Pewarnaan Gram 1 2 3 4 Morfologi Batang Batang Batang Batang Susunan Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Warna Merah Merah Merah Merah Gram Negatif Negatif Negatif Negatif Koloni bakteri terpisah yang didapatkan selanjutnya dibiakkan ke dalam media agar miring trypticase soy agar (TSA) yang merupakan media agar yang digunakan untuk kegiatan pengisolasian berbagai macam mikroorganisme yang bersifat aerobik. Biakan murni yang tumbuh pada media agar darah (Tabel 4) dan MacConkey Agar (Tabel 5) diuji dengan pewarnaan Gram untuk melihat bakteri tersebut merupakan bakteri Gram positif atau negatif. Biakan murni adalah biakan yang hanya berisi satu jenis bakteri (Pelczar dan Chan 1988). Koloni A yang berasal dari media agar darah berbentuk batang halus, susunan tunggal, dan berwarna merah yang menunjukkan bakteri Gram negatif. Koloni B yang berasal dari media agar darah berbentuk batang, susunan berantai, berwarna ungu dan memiliki spora yang menunjukkan bakteri Gram positif. Koloni yang berasal dari media MCA berbentuk batang, susunan tunggal, berwarna merah yang menunjukkan bakteri Gram negatif.

13 A B C Gambar 5 Hasil pewarnaan Gram bakteri pada media agar darah dan MCA. (A) koloni bakteri pada agar darah non-hemolitik, (B) koloni bakteri pada agar darah β- hemolitik, (C) koloni bakteri pada MCA. A B C Tabel 6 Hasil pengujian biokimia bakteri pada saluran reproduksi reproduksi imago betina A. atlas dari media agar darah Pengujian Biokimia 1A 1B 2A 2B 3A 3B 4A 4B Oksidase + + + + TSIA Slant Basa Basa Basa Basa Butt Asam Asam Basa Basa Gas + + + + H 2S - - - - Indol + + - - Urea - - + + Sitrat + + + + Voges Proskauer + + - - Glukosa +/Gas (+) +/Gas (+) -/Gas (-) -/Gas (-) Sukrosa +/Gas (+) +/Gas (+) -/Gas (-) -/Gas (-) Laktosa +/Gas (+) +/Gas (+) -/Gas (-) -/Gas (-) Manitol +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) Maltosa +/Gas (+) +/Gas (+) -/Gas (-) -/Gas (-) Hasil identifikasi Aeromonas Bacillus Aeromonas Bacillus Pseudomonas Bacillus Pseudomonas sp Bacillus Tabel 7 Hasil pengujian biokimia bakteri pada saluran reproduksi imago betina A. atlas dari media MacConkey Agar Pengujian Biokimia 1 2 3 4 Oksidase + + + + TSIA Slant Basa Basa Basa Basa Butt Asam Asam Asam Asam Gas + + + + H 2S - - - - Indol + + - - Motilitas - - - - Urea - - - - - Sitrat + + + + Voges Proskauer + + + + Glukosa +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) Sukrosa +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) Laktosa +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) Manitol +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) Maltosa +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) +/Gas (+) Hasil identifikasi Aeromonas Aeromonas Aeromonas schubertii Aeromonas schubertii

14 A B C Gambar 6 Hasil uji oksidase. (A) kontrol negatif oksidase menggunakan Escherichia coli dan Salmonella, (B) hasil positif dari koloni bakteri gram negatif pada agar darah, (C) hasil positif dari koloni bakteri Gram negatif pada MCA. Isolat bakteri yang berasal dari media agar darah (Tabel 6) dan MacConkey Agar (Tabel 7) selanjutnya dilakukan pengujian biokimia dengan menggunakan media Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Indol, Simmon s citrate agar, Voges-Proskauer (VP), urea, dan kaldu gula-gula (glukosa, sukrosa, laktosa, manitol, dan maltosa). Hasil uji menggunakan media TSIA pada bagian slant dan butt bersifat basa-asam (merah-kuning) dengan gas, serta tidak memproduksi H2S mengarah pada genus Morganella, Providencia, Salmonella, Plesiomonas, Hafnia, Serratia, Shigella, Yersinia, Aeromonas, Escherichia dan Enterobacter. Pada bagian slant dan butt bersifat basa-basa (merah) mengarah pada Pseudomonas (Mahon et al. 2007). Hasil positif didapatkan pada uji oksidase terhadap semua isolat bakteri, hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut merupakan famili non- Enterobacteriaceae yang terdiri dari genus Campylobacter, Helicobacter, Aeromonas, Pseudomonas, Vibrio, Neisseria, dan Alcaligenes. (Bergey dan Breed 1994). ditemukannya bakteri famili Enterobacteriaceae disebabkan imago A. atlas yang sebelumnya sudah tidak melakukan aktivitas makan setelah menjadi pupa. Hasil positif pada uji indol mengarah pada Aeromonas, Edwardsiella, Escherichia coli, Flavobacterium, Haemophilus influenza, Klebsiella oxytoca, Proteus, Plesiomonas shigelloides, Pasteurella multocida, Pasteurella pneumotropica dan Vibrio. Hasil negatif mengarah pada Actinobacillus, Aeromonas schubertii, Alcaligenes, Bordetella, Enterobacter, Haemophillus, Klebsiella, Neisseria, Pasteurella haemolytica, Pasteurella ureae, Proteus mirabilis, Proteus penneri, Pseudomonas, Salmonella, Serratia, dan Yersinia (MacFaddin 1980). Hasil uji indol positif yang didapatkan sesuai pernyataan Abbot et al. (2003) yang menyatakan sembilan spesies anggota Aeromonas (A. hydrophila, A. bestiarum, A. salmonicida, A. caviae, A. media, A. eucrenophila, A. sobria, A. veronii, dan A. veronii bv. sobria) semuanya memberikan hasil positif untuk uji indol. Hasil negatif hanya ditunjukkan satu spesies yaitu A. schubertii (Awan et al. 2005). Hasil uji urea mendapatkan hasil positif yang menunjukkan bahwa bakteri mampu menghasilkan enzim urease yang mengurai urea menjadi ammonium dan CO2, hidrolisis urea ditunjukkan dengan perubahan warna media dari merahjingga menjadi merah ungu (Lay 1994). Hasil negatif menunjukkan tidak ada perubahan warna pada media. Hasil uji sitrat positif pada semua isolat bakteri hal ini menunjukkan bahwa bakteri dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi (Lay 1994).

Hasil uji Voges-Proskauer positif mengarah pada Enterobacter, Klebsiella, Serratia marcescens, Hafnia alvei, Vibrio damsela, dan Vibrio alginolyticus. Hasil negatif mengarah pada Citrobacter, Shigella, Yersinia, Edwardsiella, Salmonella, Vibrio furnissii, Vibrio fluvialis, Vibrio vulnificus, dan Vibrio parahaemolyticus (Bergey dan Breed 1994). Hasil uji kaldu gula-gula berupa glukosa, sukrosa, laktosa, manitol, dan maltosa menunjukkan hasil positif dan menghasilkan gas mengarah pada genus Aeromonas dan Vibrio (Bergey dan Breed 1994). Hasil negatif pada semua kaldu gula kecuali manitol mengarah pada genus Pseudomonas sp (Bergey dan Breed 1994). Menurut Woo dan Bruno (2011), Aeromonas mampu memfermentasi fruktosa, galaktosa, maltosa, trehalosa, manitol, sukrosa, glukosa, dextrin dan glikogen, memberikan hasil uji positif pada uji indol, memproduksi gas dari glukosa. Dari hasil isolasi dan identifikasi yang telah dilakukan, didapatkan hasil Gram positif, dengan bentuk morfologi batang, diisolasi pada kondisi aerob, dan memiliki spora mengarah pada genus Bacillus (Bergey dan Breed 1994; Lay 1994). Bakteri Gram negatif dengan bentuk morfologi batang dan hasil positif pada uji oksidase mengarah pada Aeromonas, Pseudomonas, dan Vibrio hal ini sesuai dalam Bergey s Manual of Determinative Bacteriology (Bergey dan Breed 1994). Dari hasil pengujian secara biokimia isolat bakteri didapatkan hasil bakteri Gram positif berupa Bacillus, Gram negatif berupa Aeromonas, Aeromonas schubertii, dan Pseudomonas. Hasil penelitian ini sesuai dengan Anand et al. (2010) yang berhasil mengisolasi Bacillus circulans, Aeromonas dan Pseudomonas aeruginosa pada saluran pencernaan B. mori. Ditemukannya bakteri tersebut berguna sebagai pendegradasi polisakarida dalam proses pencernaan B. mori terhadap daun murbei. Bakteri ini diisolasi dari saluran reproduksi imago betina A. atlas diduga berasal dari fase larva sebagai mikroflora normal yang kemudian bertahan sampai fase imago. Hasil ini juga sesuai dengan Sakthivel et al. (2012) yang berhasil mengidentifikasi Pseudomonas fluorescence, Bacillus subtilis dan Bacillus cereus pada larva ulat sutera B. mori yang sakit. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Cappellozza et al. (2011) dan Manimegalai (2009) dalam buku Silk Biomaterials for Tissue Engineering and Regenerative Medicine (Kundu 2014), yang menyatakan bahwa bakteri yang paling umum yang menginfeksi B. mori adalah Streptococcus, Pseudomononas aeruginosa, Bacillus cereus, Bacillus thuringiensis, Bacillus bombyseptiseus, Staphylococcus aureus, Serratia marcescens dan Enterococcus mundtii. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM 2011) yang melakukan pemantauan daerah sebar Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) di wilayah Purwakarta yang mengidentifikasi Aeromonas hydrophila, Yersinia enterocolitica, Aeromonas schubertii, Aeromonas media, Citrobacter freundii, Bacillus, dan Aeromonas popoffii. Hal ini membuktikan bahwa bakteri yang berhasil diidentifikasi berasal dari penyebaran Aeromonas Aeromonas schubertii, dan Bacillus pada lingkungan di wilayah Purwakarta. Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang hidup bebas atau bersifat patogen. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler seperti protease, lipase, amilase, dan selulase yang bisa 15

16 membantu pencernaan dalam tubuh hewan (Wongsa dan Werukhamkul, 2007). Aeromonas hydrophila dan Aeromonas schubertii dapat ditemukan diberbagai lingkungan perairan seperti air tanah, air permukaan, air payau, air laut, dan air limbah (EPA 2006) termasuk di air kolam ikan (Wulandari 2012). Bakteri ini biasanya patogenik pada hewan seperti ikan, reptil, dan jarang pada mamalia (Quinn et al. 2002). Aeromonas merupakan patogen, baik pada manusia maupun hewan (ikan, amfibi, reptil) (EPA 2006). Pseudomonas secara luas dapat ditemukan di alam, contohnya di tanah, air, tanaman, dan hewan. Pseudomonas adalah patogen oportunistik yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi (Boel 2004). Bakteri ini merupakan salah satu jenis mikroflora normal pada saluran pencernaan dan kulit manusia, namun terkadang bakteri ini juga dapat berubah menjadi patogen oportunistik yang menyebabkan bronkopneumonia kronis pada manusia saat kondisi imun tubuh menurun (Tellez et al. 2010). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian telah diidentifikasi tiga genus bakteri, terdiri dari Bacillus, Aeromonas, dan Pseudomonas dengan satu spesies bakteri Gram negatif yakni Aeromonas schubertii dari saluran reproduksi imago betina ulat sutera liar A. atlas yang berasal dari perkebunan teh PTPN VIII Purwakarta, Jawa Barat. Semua bakteri yang berhasil diidentifikasi merupakan bakteri patogen dan patogen oportunistik. Saran Diperlukan studi lanjutan untuk mengidentifikasi bakteri sampai tingkatan spesies dengan memperbanyak jenis uji biokimiawi dan atau menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Selain itu perlu penelitian lain untuk mengidentifikasi mikroorganisme selain bakteri yang hidup dalam saluran reproduksi imago betina ulat sutera liar A.atlas atau organ yang lain. DAFTAR PUSTAKA Abbot SL, Sharon W, Cheung KW, Janda JM. 2003. The genus Aeromonas : biochemical characteristics, atypical reaction, and phenotypic identification schemes. J. Clin. Microbiol 41: 2348. Anand AAP, Vennison SJ, Sankar SG, Prabhu DIG, Vasan PT, Raghuraman T, Geoffrey CJ, Vendan SE. 2010. Isolation and characterization of bacteria from the gut of Bombyx mori that degrade cellulose, xylan, pectin, and starch and their impact on digestion. Journal of Insect Science 10: 107.