BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian ini yang hasilnya sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa kuantitatif yang dilakukan pada perawat yang mengikuti training wound care dan melakukan tindakan perawatan luka dekubitus pada pasien rawat inap di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Didapatkan 50% perawat dari 40 perawat mendapatkan hasil evaluasi training wound care (rekaman hasil training/nilai post test) baik dan hasil observasi untuk menilai kualitas kinerja perawat dalam perawatan luka dekubitus pasien rawat inap didapatkan 37,5% perawat dengan kualitas kinerja baik. Serta dari hasil analisa variabel independen (hasil evaluasi training wound care) dengan variabel dependen (kualitas kinerja perawat dalam perawatan luka dekubitus) didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan (p value = 0,003) dan merupakan hubungan positif dan sedang (r = 0,465) antara hasil evaluasi training wound care dengan kualitas kinerja perawat dengan perawatan luka dekubitus pasien rawat inap di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. 5.2 Rekomendasi Di dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi: 52
5.2.1 Mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya Setelah penelitian ini diharapkan mahasiswa khususnya mahasiswa faculty of nursing dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan judul Pengaruh Pengetahuan dan Ketrampilan Perawat dalam Perawatan Luka Pada Pasien Rawat Inap. Untuk mendapatkan data awal dilakukan dengan bertanya kepada perawat untuk mengetahui sejauh mana perawat tersebut mampu melakukan perawatan luka pada pasien rawat inap dengan menggunakan pertanyaan sederhana dan untuk perawatan luka dapat difokuskan pada perawatan luka dekubitus atau luka operasi. 5.2.2 Perawat rawat inap di Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dari hasil penelitian yang dilakukan masih belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu semua perawat yang mengikuti training dapat memiliki kualitas kinerja yang baik, sedangkan hasil dari penelitian meskipun ada hubungan tetapi hanya sebagian perawat yang mengikuti training memiliki kualitas kinerja yang baik. Oleh karena itu disarankan untuk Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas kinerja perawat dalam melakukan tindakan perawatan dengan cara: 1. Memberikan kewenangan sepenuhnya pada perawat yang sudah mengikuti training wound care dan bertanggung jawab pada pasien dengan luka dekubitus untuk melakukan perawatan luka dekubitus secara mandiri tanpa meminta bantuan pada Wound Care Nurse, kecuali dalam kondisi tertentu (instruksi dokter, permintaan pasien) yang harus dilakukan kolaborasi dengan Wound Care Nurse. 53
2. Meningkatkan training wound care untuk seluruh perawat dengan lebih menekankan pada ketrampilan atau praktek tindakan keperawatan karena dengan praktek langsung dapat lebih meningkatkan daya ingat perawat dalam melakukan tindakan perawatan sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai. 3. Melakukan bedside teaching secara langsung pada perawat saat melakukan tindakan perawatan luka dekubitus pada pasien dan dievaluasi secara langsung untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, dengan begitu perawat terbiasa melakukan tindakan perawatan secara benar sesuai standar yang berlaku di Rumah sakit. 54
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahmat, Fathoni. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Rineka Cipta: Jakarta. Antariksa, Yodhia. (2007). Membangun Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis kompetensi. Jakarta Azis, Abdul. (2005). Pengaruh Pelatihan Pendokumentasian ASKEP Terhadap Motivasi dan Kinerja Perawat di RSU Daerah Undata Palu. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Carville, K. (2001). Wound Care Manual. Western Australia: Silver Chain. Dealey, Carol. (2005). The Care of Wounds: A Guide for Nurses. 3 rd Blackwell Publishing. ed. Departemen Kesehatan RI. (2001). Profil Kesehatan Indonesia 2000. Jakarta Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem kesehatan Nasional. Jakarta Dessler, Gary. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilit 1 Ed 10, Jakarta: PT Indeks. Dewi, Mellisa, H. (2007). Hubungan Persepsi Perawat Mengenai Pelatihan Dengan Prestasi Kerja Perawat Unit Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang. Jakarta Fakhrizal. (2011). Pengaruh Pelatihan Dan Supervisi Terhadap Kinerja Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Pada Tanggal 18 Juli 2011 Di http: // repository.usu.ac.id/handle/123456789/27722. Hadari, Namawi. (2003). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada. Hardjana, Agus, M. (2001). Training Sumber Daya Manusia Yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius. Hasibuan, Malayu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Humalik, Oemar. (2005). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 55
Ilyas, Yalis. (2002). Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan, FKMUI. Lumbanraja, Prihatin. (2010). Pengaruh pelatihan dan karakteristik pekerjaan terhadap prestasi kerja perawat dibadan pelayanan kesehatan rumah sakit umum daerah langsa. Medan Namawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bernisnis Yang Kompetetif. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Nizma, Cut. (2010). Pengaruh Pelatihan Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah langsa. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan vol. 12 no. 2 September 2010. Medan Riastuti, Ririh, S. (2009). Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Peningkatan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2008. Surabaya Riduwan. (2004). Metode dan Tehnik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika. Robins, Stephen. (2001). Perilaku Keorganisasian. Ed-8 Jilid 1. Jakarta: PT. Prenhallindo. Rusdiyanto, Cik. (2007). Hubungan Pendidikan dan Pelatihan Dengan Persepsi Perawat Tentang Pengembangan Karir di Rumah Sakit Islam Jakarta. Jakarta Saefulloh, Muhammad. (2010). Pengaruh Pelatihan Asuhan Keperawatan Dan Supervisi Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Indramayu. Jakarta. Saijan, Mohammad. (2011). Pengaruh Pelatihan Supervisi Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Jakarta Timur. Jakarta Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Siagian, Sondang, P. (2005). Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 56
Suratmi. (2008). Pengaruh Pelatihan Tentang Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim Terhadap Penerapan Metode Asuhan Keperawatan Di RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Surabaya Undang undang RI No. 44. (2009). Tentang Rumah Sakit. Jakarta Widodo, Arif. (2007). Uji Kepekaan Instrumen Pengkajian Resiko Dekubitus Dalam Mendeteksi Dini Resiko Kejadian Dekubitus Di RSIS. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol.8, No. 1: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Zurnali, Cut. (2010). Learning Organization, Competency, Organization Commitment dan Customer Orientation: Knowledge Worker Kerangka Riset Manajement Sumber Daya Manusia di Masa Depan. Bandung: Unpad Press. 57