Research MethodMetode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

1.Struktur Penelitian a.penelitian secara umum terbagi atas 2 yaitu : 1.Penelitian Survei Ciri cirinya : a.untuk memperoleh fakta dari gejala yang

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.

Minggu 1 Pengertian Penelitian

PENGETAHUAN ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH

Manual Manajemen Jurnal On Line Universitas Siliwangi.

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

PERTEMUAN 3 METODE ILMIAH

FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Hasrat Ingin Tahu Manusia

METODE PENELITIAN. Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN. Disarikan dari berbagai sumber yg relevan

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

Lecture Overview. Staff. Pengenalan Kuliah dan Teori Latar Belakang Untuk Penelitian

Penulisan Tesis Bab I & II. Frida Chairunisa

Konsep Dasar Penelitian. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI

PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH

SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1

upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWA FKIP UNS

Proses berfikir ilmiah

BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)

II. POLA PIKIR PENELITIAN ILMIAH. Oleh Bambang Juanda

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN. Disusun oleh: Saptawati Bardosono

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

DOSEN: YULI KURNIA NINGSIH

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

Metodologi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian

Mengapa orang perlu mencari Kebenaran?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )

[1] [2]

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

Pengantar Metodologi Penelitian. sri lestari

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Teori dan Praktik

SARANA BERPIKIR ILMIAH

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

BAB III. III METODOLOGI PENELITIAN

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi

Bambang Avip Priatna M

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENELITIAN 1-2

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF

PENELITIAN DAN STATISTIK

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

METODE ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA : SRI SETIAWATY NPM : DEFINISI METODE ILMIAH

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi

Transkripsi:

Research MethodMetode Penelitian Definisi Penelitian: Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-faktor pokok atau menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/menguji kebenaran). Dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan) Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Tugas-tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Menyandra (deskripsi) Menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. contoh : terjadi kecelakaan di jalan Juanda. Menerangkan (Eksplanasi) Menerangkan secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. contoh : kecelakaan itu disebabkan: Melibatkan dua buah bis yang sarat penumpang Keduanya sama-sama kencang Jalanan licin sehabis hujan. Menyusun teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain. contoh : bila kendaraan dijalankan kencang terlebih di jalan licin maka akan terjadi kecelakaan. Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan banyak korban. Ramalan (Prediksi) Membuat prediksi (ramalan), estimasi (taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan didiamkan. contoh : Bila didiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan Tempat itu dianggap rawan (dikeramatkan) Pengendalian (Kontrol) Melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul contoh: Memasang rambu lalu lintas Membuat/memasang lampu penerangan Pendekatan Ilmiah dan Non-Ilmiah Pendekatan Ilmiah Dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan tertentu sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis. Syarat mutlak untuk timbulnya ilmu. Untuk page 1 / 21

dapat berfikir ilmiah, lalui 3 tahap: 1.Skeptik = upaya untuk selalu menanyakan bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan. 2.Analitik = kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sbb. 3.Kritik = berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu objektif. Dituntut agar data dan pola pikirnya selalu logis. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Pendekatan non-ilmiah Pendekatan non-ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran Cara pendekatan ini: Akal sehat (Common sense) Serangkaian konsep dan bagan konsep untuk penggunaan secara praktis dalam memecahkan suatu masalah. Sering digunakan orang awam dalam mepersoalkan suatu hal. Walau akal sehat ini sering benar tetapi dapat pula menyesatkan. Prasangka Pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal ini menyebabkan akal sehat beralih menjadi prasangka. contoh Orang sering melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cendrung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, yang lalu menjadi prasangka. Otoritas ilmiah dan kewibawaan Otoritas ilmiah : orang-orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan dianggap mempunyai keahlian di bidang ilmu tertentu. Otoritas kewibawaan: orang-orang yang dipilih atau dianggap sebagai pemimpin masyarakat, sebab orang-orang ini mempunyai karisma. Pendapat dari orang atau lembaga ilmiah sering dipegang kebenarannya dianggap mutlak, tanpa dinalar/dikaji terlebih dahulu. Penemuan kebetulan dan coba-coba Tindakan untung-untungan, tetapi sering menghasilkan manfaat. Contoh: Perilaku penemunya pada Hukum Archimedes Hukum Newton Penemuan kina sebagai obat malaria. Penemuan coba-coba diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu atau pemecahan masalah. Pendekatan intuitif (dorongan hati) Melalui proses yang cepat tanpa disadari atau terpikir lebih dahulu. Begitu terlintas dipikiran, langsung dilaksanakan, tanpa direnungkan terlebih dahulu manfaatnya. Sering disebut sebagai metode apriori. Ciri-ciri Kegiatan Penelitian Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan masalah à berupa jawaban masalah, atau menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian. Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori. Berpangkal pada masalah/objek yang dapat diobservasi. Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan. Berkepentingan dengan penemuan baru. Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional. Menuntut keahlian. Ditandai dengan usaha objektif dan logis Dilakukan secara cermat, teliti dan sabar, memerlukan kebenaran : sebab penelitian kadang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat dalam periode tertentu. Kegiatan penelitian memiliki nilai-nilai Netralitas emosional Peneliti sadar dan bersikap tegas terhadap gejala-gejala yang dipelajari. Peneliti mengingat page 2 / 21

tujuan yang akan dicapai (bebas dari suka/tak suka, pro/kontra,pribadi/kelompok) Mengamati gejala sebagaimana adanya. Keterbukaan Proses, hasil, kesimpulan, dilaporkan secara terbuka. Ketegakan sendiri Ketegakan sendiri dari kesimpulan ilmiah tidak perlu bersembunyi di balik otoritas, kemasyhuran seseorang atau pendapat mayoritas Guna Hasil Penelitian Dijadikan peta yang menggambarkan keadaan sesuatu objek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumberdaya, kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu. Dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk menanggulanginya. Dijadikan sarana menyusun kebijaksanaan atau policy dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya. Melukiskan tentang kemampuan dalam pembiyaan, peralatan, serta tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitas. Jenis Penelitian Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh : Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Berdasarkan bidang yang diteliti : Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb. Berdasarkan tempat penelitian Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya; Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan Berdasarkan teknik yang digunakan Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan keilmiahan Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tidak Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti: Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain; Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: 1Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; 2Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan page 3 / 21

disain metodologi yang baik; 3Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas 4Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; 5Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; 6Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; 7Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; 8Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) garapannya Spesialisasi Bidang (ilmu) garapan : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen; Pemasaran); Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan); Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional); Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman); Teknik, Teknologi Informasi; Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan); dll. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan): variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi, baik kuantitatif maupun kualitatif. variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. Penelitian secara umum Penelitian Survei Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada; Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa; Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel; Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan; Penelitian dapat berupa : Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya :»Apakah yang paling mempengaruhi akses informasi pada infrastruktur jaringan publik di daerah kabupaten Bogor dalam lima tahun terakhir ini?»menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jaringan yang baik. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu; Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar tahun 2000 Grounded Research mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : page 4 / 21

Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu 2.Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada 3.Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada; 4.{Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)} Penelitian dikatakan baik bila : Purposiveness, Tujuan yang jelas; Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; Testability, Dapat diuji atau dikaji; Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain; Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; Objectivity, Bersifat objektif; Generalization, Berlaku umum; Parsimony, Hemat, tidak berlebihan; Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama; Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya. Langkah Penelitian : 1. Menentukan Masalah 2. Studi Pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggapan dasar 5. memilih pendekatan 6. Menentukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data 9. Analisis data 10. Mengambil kesimpulan 11. Menysun laporan Isu Latar Belakang Isu dan Identifikasi Isu Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Kaji Teori dan Pengembangan Hipotesis page 5 / 21

Teori Hasil-hasil Penelitian sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Rancangan Penelitian Data Model Empiris Hasil Penelitian Hasil Pengujian dan Hipotesis Penutup Ringkasan Simpulan Diskusi Keterbatasan-keterbatasan page 6 / 21

Saran-saran Lampiran-lampiran Daftar Pustaka Kutup Jenis Penelitian Sains - Teknologi - Rekayasa Berdasarkan : Teknologi Push dan Market Pull Ciri Karya Ilmiah dengan metode ilmiah : a)berdasarkan fakta; bukan cerita atau imajinasi b)bebas prasangka; fakta tsb alasannya kuat & objektif bukan subjektif c)menggunakan prinsip analisa; penjelasan secara tajam, analitik bukan deskriptif d)menggunakan hipotesa; dugaan sementara u/ menghindari agar penelitian tidak bias e)menggunakan ukuran yg objektif; dgn pertimbangan logis bukan o/ perasaan penulis f)menggunakan teknis kuantitatif; data harus diukur dgn standar yg lazim dipakai (Kg, Cm) Format Penulisan Ilmiah Halaman judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi; diikuti daftar tabel, diagram, peta, dsb Bab Pendahuluan Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah Review Literatur Kerangka Pikiran (dan Rumusan Hipotesis) Metodologi Sampling Sumber data beserta jenis-jenis data yang akan dikumpulkan/dilaporkan dalam tulisan ilmiah Alat-alat pengumpulan data yang dipergunakan Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Bab-bab Isi Banyaknya bab-bab isi tergantung dari kebutuhan. Namun pada umumnya bab-bab isi harus mencakup: Bab-bab di mana data dan analisa data dilaporkan Bab yang berisi kesimpulan hasil analisis Bab yang membahas implikasi teoritis dan praktis daripada kesimpulan penelitian Bab Penutup Dalam bab ini dapat dikemukakan rekomendasi-rekomendasi operasional yang disarankan untuk page 7 / 21

menjawab/memecahkan masalah. Seringkali pada bagian ini juga dikemukakan beberapa keterbatasan atau kelembahan dari penelitian yang dilakukan, serta daftar masalah yang memerlukan penelitian atau pemikiran lebih lanjut. Bibiliografi Lampiran Logika : Naturalis, Deduktif, Induktif, da Modern Silogisme : Argumentasi yang terdiri dari 3 buah proposisi (statemen yang menolak atau membenarkan suatu perkara) : Premis mayor Premis minor Kesimpulan/Konklusi Dengan bantuan azas, aturan dan hukum-hukum yang berlaku pada logika matematik, diperoleh hukum penyimpulan terhadap masalah yang didasarkan kepada logika deduktif à Hukum Silogisme. Silogisme hipotetik Jika a maka b, jika b maka a, dst.merupakan pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari masalah Jika : a maka b b maka c c maka d Modus Ponendo Ponens perbincangan yang menggunakan...maka dengan untuk kemudian melakukan pembenaran a maka b (benar) a (benar).. page 8 / 21

b (benar) Modus Tollendo Tollens perbincangan yang menggunakan:.maka dengan cara mengingkari kemudian melakukan penolakan. a maka b (benar) b (benar) Jadi a (benar) dari a maka b diingkari benarnya b untuk menolak benarnya a. Cara ini adalah valid. Modus Ponendo Tollens pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau eksklusif desjungtif àpenggunaan kata atau ; mempunyai dua sifat: a) sifat inklusif contoh: dosen atau mahasiswa boleh meninjau buku. Pernyataan itu mempunyai pengertian: dosen dan mahasiswa kedua-duanya boleh meninjau buku. page 9 / 21

b) sifat eksklusif si Juara itu diberi hadiah uang atau rumah. Pernyataan itu mempunyai arti: bila si Juara diberikan hadiah uang, ia tidak diberi hadiah rumah atau sebaliknya. Modus Tollendo Ponens pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau inklusif maupun atau ekslusif dengan cara mengingkari untuk kemudian melakukan pembenaran Postulat : Kalau kita menyatakan: Manusia adalah makhluk sosial atau Manusia itu dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, kedua pernyataan tersebut kita sebut postulat. Pernyataan : Manusia adalah makhluk sosial dapat digunakan sebagai landasan pikiran yang pasti untuk mengembangkan teori-teori dalam penelitian ilmiah. Prof. Sutrisno Hadi, MA membedakan postulat atas: Postulat pokok tentang alam semesta: 1.Postulat jenis 2.Postlulat keajegan 3.Postulat sebab akibat 4.Postulat keterbatasan sebab akibat 5.Postulat variabilitas gejala Postulat pokok tentang kemampuan manusia: 1.postulat tentang reliabilitas pengamatan 2.Postulat tentang relibilitas ingatan Postulat tentang reliabilitas pimikiran Definisi: Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-faktor pokok atau menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan page 10 / 21

dan penafsiran fakta-fakta. Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/menguji kebenaran). Dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan) Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Tugas-tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Menyandra (deskripsi) Menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. contoh : terjadi kecelakaan di jalan Juanda. Menerangkan (Eksplanasi) Menerangkan secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. contoh : kecelakaan itu disebabkan: Melibatkan dua buah bis yang sarat penumpang Keduanya sama-sama kencang Jalanan licin sehabis hujan. Menyusun teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain. contoh : bila kendaraan dijalankan kencang terlebih di jalan licin maka akan terjadi kecelakaan. Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan banyak korban. Ramalan (Prediksi) Membuat prediksi (ramalan), estimasi (taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan didiamkan. contoh : Bila didiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan Tempat itu dianggap rawan (dikeramatkan) Pengendalian (Kontrol) Melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul contoh: Memasang rambu lalu lintas Membuat/memasang lampu penerangan Pendekatan Ilmiah dan Non-Ilmiah Pendekatan Ilmiah Dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan tertentu sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis. Syarat mutlak untuk timbulnya ilmu. Untuk dapat berfikir ilmiah, lalui 3 tahap: 1.Skeptik = upaya untuk selalu menanyakan bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan. 2.Analitik = kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sbb. 3.Kritik = berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu objektif. Dituntut agar data dan pola pikirnya selalu logis. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Pendekatan non-ilmiah Pendekatan non-ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran Cara pendekatan ini: Akal sehat (Common sense) Serangkaian konsep dan bagan konsep untuk penggunaan secara praktis dalam memecahkan suatu masalah. Sering digunakan orang awam dalam mepersoalkan suatu hal. Walau akal sehat ini sering benar tetapi dapat pula menyesatkan. Prasangka Pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal ini menyebabkan akal sehat beralih menjadi prasangka. contoh Orang sering melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cendrung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, yang lalu menjadi prasangka. Otoritas page 11 / 21

ilmiah dan kewibawaan Otoritas ilmiah : orang-orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan dianggap mempunyai keahlian di bidang ilmu tertentu. Otoritas kewibawaan: orang-orang yang dipilih atau dianggap sebagai pemimpin masyarakat, sebab orang-orang ini mempunyai karisma. Pendapat dari orang atau lembaga ilmiah sering dipegang kebenarannya dianggap mutlak, tanpa dinalar/dikaji terlebih dahulu. Penemuan kebetulan dan coba-coba Tindakan untung-untungan, tetapi sering menghasilkan manfaat. Contoh: Perilaku penemunya pada Hukum Archimedes Hukum Newton Penemuan kina sebagai obat malaria. Penemuan coba-coba diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu atau pemecahan masalah. Pendekatan intuitif (dorongan hati) Melalui proses yang cepat tanpa disadari atau terpikir lebih dahulu. Begitu terlintas dipikiran, langsung dilaksanakan, tanpa direnungkan terlebih dahulu manfaatnya. Sering disebut sebagai metode apriori. Ciri-ciri Kegiatan Penelitian Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan masalah à berupa jawaban masalah, atau menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian. Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori. Berpangkal pada masalah/objek yang dapat diobservasi. Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan. Berkepentingan dengan penemuan baru. Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional. Menuntut keahlian. Ditandai dengan usaha objektif dan logis Dilakukan secara cermat, teliti dan sabar, memerlukan kebenaran : sebab penelitian kadang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat dalam periode tertentu. Kegiatan penelitian memiliki nilai-nilai Netralitas emosional Peneliti sadar dan bersikap tegas terhadap gejala-gejala yang dipelajari. Peneliti mengingat tujuan yang akan dicapai (bebas dari suka/tak suka, pro/kontra,pribadi/kelompok) Mengamati gejala sebagaimana adanya. Keterbukaan Proses, hasil, kesimpulan, dilaporkan secara terbuka. Ketegakan sendiri Ketegakan sendiri dari kesimpulan ilmiah tidak perlu bersembunyi di balik otoritas, kemasyhuran seseorang atau pendapat mayoritas Guna Hasil Penelitian Dijadikan peta yang menggambarkan keadaan sesuatu objek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumberdaya, kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu. Dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk menanggulanginya. Dijadikan sarana menyusun kebijaksanaan atau policy dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya. Melukiskan tentang kemampuan dalam pembiyaan, peralatan, serta tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitas. Jenis Penelitian Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh : Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat page 12 / 21

melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Berdasarkan bidang yang diteliti : Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb. Berdasarkan tempat penelitian Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya; Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan Berdasarkan teknik yang digunakan Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan keilmiahan Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tidak Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti: Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain; Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) garapannya Spesialisasi Bidang (ilmu) garapan : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen; Pemasaran); Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan); Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional); Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman); Teknik, Teknologi Informasi; Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan); dll. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan): variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi, baik kuantitatif maupun kualitatif. variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. Penelitian secara umum Penelitian Survei Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada; Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa; Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel; Hasilnya untuk pembuatan rencana dan page 13 / 21

pengambilan keputusan; Penelitian dapat berupa : Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya :»Apakah yang paling mempengaruhi akses informasi pada infrastruktur jaringan publik di daerah kabupaten Bogor dalam lima tahun terakhir ini?»menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jaringan yang baik. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu; Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar tahun 2000 Grounded Research mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu 2.Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada 3.Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada; 4.{Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)} Penelitian dikatakan baik bila : Purposiveness, Tujuan yang jelas; Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; Testability, Dapat diuji atau dikaji; Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain; Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; Objectivity, Bersifat objektif; Generalization, Berlaku umum; Parsimony, Hemat, tidak berlebihan; Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama; Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya. Langkah Penelitian : 1. Menentukan Masalah 2. Studi Pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggapan dasar 5. memilih pendekatan 6. Menentukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data 9. Analisis data 10. Mengambil kesimpulan 11. Menysun laporan Isu page 14 / 21

Latar Belakang Isu dan Identifikasi Isu Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Kaji Teori dan Pengembangan Hipotesis Teori Hasil-hasil Penelitian sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Rancangan Penelitian Data Model Empiris Hasil Penelitian Hasil Pengujian dan Hipotesis page 15 / 21

Penutup Ringkasan Simpulan Diskusi Keterbatasan-keterbatasan Saran-saran Lampiran-lampiran Daftar Pustaka Kutup Jenis Penelitian Sains - Teknologi - Rekayasa Berdasarkan : Teknologi Push dan Market Pull Ciri Karya Ilmiah dengan metode ilmiah : page 16 / 21

a)berdasarkan fakta; bukan cerita atau imajinasi b)bebas prasangka; fakta tsb alasannya kuat & objektif bukan subjektif c)menggunakan prinsip analisa; penjelasan secara tajam, analitik bukan deskriptif d)menggunakan hipotesa; dugaan sementara u/ menghindari agar penelitian tidak bias e)menggunakan ukuran yg objektif; dgn pertimbangan logis bukan o/ perasaan penulis f)menggunakan teknis kuantitatif; data harus diukur dgn standar yg lazim dipakai (Kg, Cm) Format Penulisan Ilmiah Halaman judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi; diikuti daftar tabel, diagram, peta, dsb Bab Pendahuluan Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah Review Literatur Kerangka Pikiran (dan Rumusan Hipotesis) Metodologi Sampling Sumber data beserta jenis-jenis data yang akan dikumpulkan/dilaporkan dalam tulisan ilmiah Alat-alat pengumpulan data yang dipergunakan Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Bab-bab Isi Banyaknya bab-bab isi tergantung dari kebutuhan. Namun pada umumnya bab-bab isi harus mencakup: Bab-bab di mana data dan analisa data dilaporkan Bab yang berisi kesimpulan hasil analisis Bab yang membahas implikasi teoritis dan praktis daripada kesimpulan penelitian Bab Penutup Dalam bab ini dapat dikemukakan rekomendasi-rekomendasi operasional yang disarankan untuk menjawab/memecahkan masalah. Seringkali pada bagian ini juga dikemukakan beberapa keterbatasan atau kelembahan dari penelitian yang dilakukan, serta daftar masalah yang memerlukan penelitian atau pemikiran lebih lanjut. Bibiliografi Lampiran Logika : Naturalis, Deduktif, Induktif, da Modern Silogisme : Argumentasi yang terdiri dari 3 buah proposisi (statemen yang menolak atau membenarkan suatu perkara) : Premis mayor Premis minor Kesimpulan/Konklusi Dengan bantuan azas, aturan dan hukum-hukum yang berlaku pada logika matematik, diperoleh hukum penyimpulan terhadap masalah yang didasarkan kepada logika deduktif à Hukum Silogisme. Silogisme hipotetik Jika a maka b, jika b maka a, dst.merupakan pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari masalah Jika : a maka b b maka c page 17 / 21

c maka d Modus Ponendo Ponens perbincangan yang menggunakan...maka dengan untuk kemudian melakukan pembenaran a maka b (benar) a (benar).. b (benar) Modus Tollendo Tollens perbincangan yang menggunakan:.maka dengan cara mengingkari kemudian melakukan penolakan. a maka b (benar) b (benar) Jadi a (benar) dari a maka b diingkari benarnya b untuk menolak benarnya a. Cara ini adalah valid. Modus Ponendo Tollens page 18 / 21

pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau eksklusif desjungtif àpenggunaan kata atau ; mempunyai dua sifat: a) sifat inklusif contoh: dosen atau mahasiswa boleh meninjau buku. Pernyataan itu mempunyai pengertian: dosen dan mahasiswa kedua-duanya boleh meninjau buku. b) sifat eksklusif si Juara itu diberi hadiah uang atau rumah. Pernyataan itu mempunyai arti: bila si Juara diberikan hadiah uang, ia tidak diberi hadiah rumah atau sebaliknya. Modus Tollendo Ponens pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau inklusif maupun atau ekslusif dengan cara mengingkari untuk kemudian melakukan pembenaran Postulat : Kalau kita menyatakan: Manusia adalah makhluk sosial atau Manusia itu dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, kedua pernyataan tersebut kita sebut postulat. Pernyataan : Manusia adalah makhluk sosial dapat digunakan sebagai landasan pikiran yang pasti untuk mengembangkan teori-teori dalam penelitian ilmiah. Prof. Sutrisno Hadi, MA membedakan postulat atas: Postulat pokok page 19 / 21

tentang alam semesta: 1.Postulat jenis 2.Postlulat keajegan 3.Postulat sebab akibat 4.Postulat keterbatasan sebab akibat 5.Postulat variabilitas gejala Postulat pokok tentang kemampuan manusia: 1.postulat tentang reliabilitas pengamatan 2.Postulat tentang relibilitas ingatan 3. Postulat tentang reliabilitas pimikiran Postulat Pokok Tentang Alam Semesta Postulat Jenis Gejala yang ada di alam ini mempunyai kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan akan menentukan aneka ragam jenis dan kesamaan-kesamaan gejala akan mewujudkan rumpun sejenis. air dan minyak berbeda tetapi sejenis batu dan besi berbeda tetapi sejenis hewan dan manusia juga berbeda tetapi sejenis?»mestinya begitu, sebab manusia adalah animal rasional Postulat ini memiliki 3 fungsi: a.meringkaskan gejala-gejala b.memudahkan mencari jenis suatu gejala c.memudahkan komunikasi baik oleh sesama ilmuwan maupun dengan masyarakat. Postulat Keajegan Gejala-gejala alam mempunyai kecendrungan untuk mempertahankan sifat-sifat hakikat dalam keadaan dan waktu tertentu. Gejala-gejala alam maupun sosial memiliki sifat tidak mutlak, artinya berubah-ubah. Perubahan kemutlakan gejala-gejala alam relatif kecil dibanding gejala-gejala sosial. kalau air dipanaskan sampai derajat tertentu, mendidih, kemudian menguap, dan kalau uap air didinginkan sampai derajat tertentu mengembun, kemudian membeku; kalau terjadi kontak antara manusia dengan manusia mungkin akan terjadi komunikasi dan interaksi kedua contoh menunjukkan adanya perubahan, entah cepat atau lambat. Postulat Sebab Akibat Semua kejadian dalam alam semesta terikat pada hubungan antara sebab dan akibat.»suatu benda jatuh, ini disebabkan oleh gravitasi bumi.»kalau seseorang mengantuk, mungkin disebabkan oleh banyak makan, mungkin juga karena suatu penyakit, atau terlalu banyak begadang. Postulat Keterbatasan Sebab Akibat Tidak semua sebab menimbulkan semua akibat. Ada keterbatasan.»belum tentu semua yang mengantuk disebabkan oleh kurang istirahat, dan sebaliknya belum tentu semua orang yang kurang istirahat lalu menjadi ngantuk. Sebab membatasi akibat dan bisa juga akibat membatasi sebab. Postulat Variabilitas Gejala Alam»Apabila dicampur 1 sendok pewarna merah dengan 1 liter air jernih, akan terlihat variabel warna merah yang berbeda bila dicampur dengan 5 liter air jernih.»akan terlihat variabel tingkah laku berbeda bila kita tersenyum kepada orang sakit ingatan dibanding kepada gadis cantik atau pemuda gagah. Dalam kondisi-kondisi dan dengan persyaratan-persyaratan tertentu yang sempurna sering dapat ditimbulkan gejala yang sama untuk gejala alam, tetapi hal ini sangat sukar sekali diwujudkan dalam gejala-gejala sosial. Oleh karena itu postulat ini harus dipertimbangkan benar-benar apabila kita mengadakan eksperimen. page 20 / 21

Postulat-postulat Tentang Kemampuan Manusia Postulat realibilitas pengamatan Pengamatan peneliti dalam aktivitasnya tidaklah selamanya tetap dan bahkan mungkin suatu ketika salah dalam pengamatannya yang secara terus-menerus dan teliti terhadap suatu proses atau gejala di manapun ia mengadakan penelitian. Faktor-faktor penyebabnya: kelelahan, keinginan, harapan atau motivasi dari aktivitas itu. Ini mengisyaratkan apabila peneliti lelah, harapannya tidak terwujud, keinginannya tidak terpenuhi dan motivasinya rendah, besar sekali kemungkinannya akan salah pengamatannya. Untuk mengurangi kesalahan perlu koreksi terhadap hasil pengamatannya dengan cara: 1.Pengamatan ulang 2.Menambah banyak kasus yang diamati 3.Membandingkan dengan hasil pengamatan orang lain. 4.Menggunakan ukuran-ukuran yang mantap, dan terpercaya dan memadai. 5.Menggunakan simbol-simbol 6.Berbuat objektif. Postulat reliabilitas ingatan Karena keterbatasan daya ingat peneliti, berpengaruh terhadap cara mengungkapkan atau memproduksi kembali apa saja yang ia hayati Pada umumnya orang mudah mengingat hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang mengesankan: apa yang ia senangi, apa yang ia benci, apa yang ia kagumi, apa yang mencemaskan, dan lain-lain. Untuk mengurangi kesalahan dan untuk memudahkan mengingat orang atau peneliti suka membuat memory misalnya: dokumen, simbol, folio rekaman dan lain-lain. Postulat reliabilitas pemikiran Pemikiran peneliti kadang-kadang berubah-ubah terpengaruh oleh keadaan, tempat, dan waktu. Suatu ketika mengikuti logika, suatu ketika yang lain mengikuti perasaan (hati). Yang benar itu logis tapi yang logis tidak selamanya selalu benar. Kesalahan bisa terjadi karena tidak digunakan logika formal dalam orientasi berfikir. page 21 / 21