Bab I PENDAHULUAN. untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa. pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB I PENDAHULUAN. penunjang tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.. Hotel sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan. Dan ketatnya persaingan dunia

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya kebutuhan manusia terdiri atas tiga kebutuhan utama yakni

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adanya kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah Analisis Pengaruh Pelayanan Jasa Penginapan Hotel Syariah. Terhadap Kepuasan Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (Meeting, Incentive,

Bab VI Kesimpulan dan Saran

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RIYADI PALACE SALA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. terutama akan dirasakan oleh pendatang baru yang mencoba ikut bermain dalam

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitasnya saja melainkan dari segi kualitas juga. Meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional yaitu promosi words of mouth (dari mulut ke mulut)

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya organisasi harus di arahkan untuk fokus terhadap strategi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,52% DAN AKOMODASI LAINNYA 49,93%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. dikumpulkan dari 54 hotel berbintang dan 521 hotel non bintang di Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. langsung adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak

Pengaruh Fasilitas Dan Pelayanan Terhadap Kualitas Jasa Hotel Berbintang Di Bengkulu (Studi Kasus Pada Hotel Rio Asri)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri yang ada sekarang ini baik yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis terutama dalam bidang transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

Transkripsi:

1 Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima (Sulastyono, 2006). Berdasarkan SK. Menparpostel No. KM 37/PW 340/ MPPT-86 Hotel sebagai suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Dalam zaman Globalisasi telah melahirkan era baru dalam dunia bisnis perhotelan. Perusahaan perhotelan saling bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang menuntut kualitas pelayanan yang semakin baik. Oleh karena itu perusahaan perhotelan semakin banyak memperkuat strateginya dalam bersaing agar menjadi perusahaan unggul. Berdasarkan SK Direktorat Jenderal Pariwisata penggolongan hotel ditandai dengan bintang yang disusun mulai dari hotel berbintang satu sampai dengan yang tertinggi adalah hotel dengan bintang lima. Sedangkan penginapan dengan fasilitas di bawah hotel berbintang, yang disebut hotel melati.

2 Di samping hotel berbintang dan melati, terdapat jenis penginapan lain dengan nama wisma, home stay, losmen, dan sebagainya. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena perhotelan merupakan salah satu usaha jasa pelayanan yang cukup rumit. Hotel menyediakan berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh tamu-tamunya selama 24 jam. Disamping itu, usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha atau para wisatawan yang melakukan perjalanan. Oleh karena itu, hotel merupakan salah satu bentuk usaha bidang jasa yang mengedepankan kualitas pelayanan bagi para pelanggannya. Semakin tinggi tingkat persaingan, tingkat kompleksitas pasar dan tamu yang semakin kritis akan kegiatan pemasaran pada dunia bisnis perhotelan perlu dikelola secara profesional. Keberhasilan perusahaan di bidang jasa khususnya hotel, bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dan selanjutnya untuk memuaskan konsumen. Pada awalnya setiap tamu memiliki kebutuhan, keinginan, dan tujuan yang berbeda. Kenyataan ini mendorong timbulnya konsep pangsa pasar. Perusahaan berusaha mendapatkan sekelompok orang di pasar untuk memasarkan produk dan/atau jasa pelayanan hotel sesuai dengan harapan tamu, sehingga pelanggan akan merasa puas dan akan terus menerus mengkonsumsi jasa pelayanan dari hotel tersebut. Kepuasan pelanggan adalah tingkat kesesuaian antara produk dan/atau jasa pelayanan yang diinginkan dengan kenyataan yang diterima. Tingkat kesesuaian tersebut adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh tamu berdasarkan pada pengetahuan dan pengalamannya. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas jasa yang

3 dilakukan oleh pihak hotel sehingga menjadi prioritas utama dan dijadikan tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan. Bila dalam usaha perhotelan mampu menciptakan kepuasan pelanggan akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggannya. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut ( word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Sehingga kepuasan pelanggan terpenuhi dan sesuai dengan harapan perusahaan. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat membuat perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Dengan cara memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya murah, pelayanan yang lebih baik dari para pesaingnya. Kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan hotel menjadi topik yang hangat dibicarakan pada tingkat nasional, internasional, industri dan jasa. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas barang atau jasa yang dikehendaki pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas. Tabel 1 Berikut ini menyebutkan data nama-nama Hotel Melati yang ada di Bandar Lampung : Table 1. Nama-nama Hotel Melati di Bandar Lampung No Nama Hotel Jumlah Kamar No Nama Hotel Jumlah Kamar

4 1 Andalas 30 26 Kenaga 15 2 Purnama 51 27 Citra 25 3 Nusa Indah 33 28 Mahligai Puri 20 4 Kurnia Perdana 25 29 Lampung Indah 20 5 Kurnia II 59 30 Wijaya Kesuma 14 6 Kemala 38 31 Malaya 24 7 Andalas Permai 30 32 Lusy 25 8 Kartini Jaya 49 33 Merpati 9 9 Ria 41 34 Nirwan 34 10 Tirta Lestari 10 35 Puri Intan 15 11 Pasifik 44 36 Puri Cimalaya 30 12 Wisma Bandar Lampung 38 37 Mini I 9 13 Rarem 18 38 Jakarta 46 14 Sari Damai 25 39 Jokio 12 15 Parahiyangan 9 40 Swadek 18 16 Dwipa Wisata 30 41 Tirtayasa 18 17 Nusantara 144 42 Sidela 10 18 Quita 30 43 Sumber Wahyu 15 19 Bintang Panghegar 20 44 Cemara 10 20 Gading 70 45 Angkasa 10 21 Raflesia 16 46 Rahmat 10 22 Gemini Indah 21 47 Sikampai 12 23 Bahagia 20 48 Lampung In 6 24 Sriwijaya 33 49 Bella 20 25 Lautan Intan 30 Sumber : http://lampung.awardspace.com/hotel.php 10 Maret 2012 Hotel melati semakin berkembang, para pesaing hotel melati semakin banyak melakukan strategi-strategi dalam meningkatkan daya saing hotel. Hotel Lusy merupakan hotel melati yang menjadi tempat penginapan yang banyak dikunjungi para wisatawan. Lokasi hotel lusy sangat strategis, berada di pusat kota dan tidak jauh dari pusat perbelanjaan. Di samping itu, harga sewa kamar terjangkau bagi para wisatawan kalangan menengah ke bawah dan ke atas. Pelayanan yang diberikan juga memberikan kepuasan bagi pelanggan dari segi fasilitas juga sangat memadai. Sehingga Hotel Lusy termasuk hotel melati yang berkembang dan banyak diminati para wisatawan domestik yang tidak kalah bersaing dengan hotel melati lainnya. Hotel Lusy mampu bertahan dan bersaing dengan hotel lainnya karena Hotel Lusy merupakan yang memiliki kualitas pelayanan yang

5 baik dan harganya cukup terjangkau. Sehingga memiliki citra yang baik di masyarakat khususnya didaerah Teluk Betung. Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini adalah fenomena persaingan dalam dunia perhotelan menunjukan bahwa dalam rangka memberikan layanan terbaik, perusahaan melakukan berbagai strategi untuk dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan hingga berujung pada loyalitas terhadap perusahaan. Perusahaan perhotelan yang memenangkan persaingan adalah yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggannya, sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan profit atau labanya. Hal itu terjadi karena loyalitas pelanggan yang merupakan hasil dari kepuasan pelanggan dan juga dari calon pelanggan yang kemudian menjadi pelanggan, karena informasi yang mereka dapat dari pelanggan perusahaan sebelumnya yang menceritakan mengenai kepuasan atas layanan yang diberikan perusahaan. Hal penting yang diperhatikan perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam menjalankan usahanya adalah mewujudkan kepuasan pelanggan ( costomer satisfaction). Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan, diperoleh data awal tingkat hunian kamar Hotel Lusy di Bandar Lampung pada tahun 2012 sebagai berikut : Tabel 2. Jumlah Pelanggan Hotel Lusy Tahun 2012 Tahun Jumlah Kamar Jumlah Pelanggan 2010 25 2563 2011 25 2877 Januari s/d April 2012 25 1002 Sumber : Hotel Lusy, 2012

6 Berdasarkan data dari tabel 2 menunjukan bahwa hotel lusy tahun 2010 sampai 2011 mengalami peningkatan jumlah pelanggan, sedangkan pada tahun 2012 periode Januari sampai April jumlah pelanggan telah mencapai 1002. Jumlah pelanggan Hotel Lusy mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Adapun data mengenai standarisasi harga kamar yang ditawarkan Hotel Lusy di Bandar lampung sebagai berikut : Tabel 3. Perbandingan Harga Kamar Hotel Lusy dengan Harga Kamar Hotel Melati di Bandar Lampung No. Keterangan Harga Kamar Hotel Lusy Hotel Bella Hotel Andalas Hotel Kurnia Perdana 1 Standard 100.000 120.000 120.000 150.000 2 Standard Plus 125.000 150.000 150.000 175.000 3 Suite Room 175.000 200.000 175.000 225.000 4 Family 200.000 225.000 225.000 250.000 Sumber : http://lampung.awardspace.com/hotel.php 16 Maret 2012 Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa harga atau tarif sewa kamar Hotel Lusy dengan tarif Hotel lain di Bandar Lampung cenderung lebih murah dibandingkan dengan hotel lain, meskipun perbedaannya tidak signifikan. Asumsinya adalah tarif bukan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan keputusan pelanggan untuk menggunakan jasa hotel, tetapi lebih cenderung pada kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Hotel Lusy harus selalu memperhatikan aspekaspek yang dapat mempengaruhi minat dan prilaku pelanggan untuk menginap kembali. Hotel Lusy yang berlokasi di Jl. Pangeran Diponegoro No. 186 Teluk Betung Bandar Lampung ini terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kualitas jasa pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap kenyamanan

7 fasilitas penginapan yang disediakan, demi menciptakan kepuasan total yang pada akhirnya tercipta kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian : Pengaruh Kualitas Pelayanan Hotel terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada Hotel Lusy di Bandar Lampung). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang, maka pokok masalah yang akan dibahas adalah: a. Seberapa besar pengaruh Tangible terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lusy di Bandar Lampung?

8 b. Seberapa besar pengaruh Reliability terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lusy di Bandar Lampung? c. Seberapa besar pengaruh Responsiveness terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lusy di Bandar Lampung? d. Seberapa besar pengaruh Assurance terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lusy di Bandar Lampung? e. Seberapa besar pengaruh Emphaty terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lusy di Bandar Lampung? f. Seberapa besar pengaruh Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty secara bersama-sama terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lusy di Bandar Lampung? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan Tangible terhadap

9 b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan Reliability terhadap c. Untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan Responsiveness terhadap d. Untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan Assurance terhadap e. Untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan Emphaty terhadap f. Untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty secara bersama-sama terhadap D. Kegunaan Penelitian Kegiatan penelitian ini terdiri dari : 1. Kegunaan Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam pengembangan ilmu Administrasi Bisnis khususnya yang berkaitan dengan kajian mengenai pengaruh kualitas layanan perhotelan terhadap kepuasan pelanggan.

10 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dan kontribusi ilmiah bagi pelaku bisnis dalam dunia perhotelan untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan dakam upaya menciptakan kepuasan pelanggan. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak lain yang akan melakukan penelitian mengenai pelayanan perusahaan perhotelan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan pada masa-masa yang akan datang.