BAB I PENDAHULUAN. 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Perusahaan Startup ICT

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1.1 Logo PT. Tokopedia (Sumber: Tokopedia, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi telah berdampak kepada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

BAB I PENDAHULUAN. Marketing Group (2015), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tanggal 30

BAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (2009:11). Aviana (2012) mengungkapkan penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. bermunculan. Diawali dengan adanya kemudian friendster dan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era globalisasi dengan perkembangan jaman yang semakin modern

BAB I PENDAHULUAN. promosi saat ini, salah satunya adalah website.sebuah media promosi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social

BAB I PENDAHULUAN. yang berjalan selama ini di Indonesia terhadap perusahaan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irfan Fahriza, 2014

BAB I PENDAHULUAN. hingga $10 miliar pada tahun 2015 dan pangsa pasar e-commerce Indonesia akan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profile PT Mediawave Interactive PT Media Wave Interaktif adalah sebuah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo HijUp Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat khususnya di dunia maya (internet). Internet menghubungkan satu

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar produsen terjadi hampir di semua sektor industri. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat. Internat dapat menjadi sarana informasi,

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

Dimana Saya Bisa Mendapatkan Sumber Pendanaan bagi Usaha Sosial Saya? 7 Sumber Pendanaan untuk Usaha Sosial Anda

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pesatnya perkembangan jaringan teknologi elektronik commerce,

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang informasi pada jaman yang semakin modern ini. Internet. pelosok desa.siapapun dan dimanapun orang-orang dapat memperoleh

JIWA ENTREPRENEURSHIP KELOLA USAHA HUTAN & LINGKUNGAN UNTUK ANAK NEGERI SHINTA WITOYO DHANUWARDOYO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis elektronik. hal ini terlihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakangan ini memicu tingginya integrasi ekonomi pada negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDY EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA Sebagai Pendorong Utama Pembentukan Industri Digital Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi dengan media tulisan, seperti SMS (Short Message Service), surat

BAB V PENUTUP. kesimpulan bahwa manfaat e-commerce yang dirasakan pada usaha kecil bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terbatas pada pembelajaran akan ilmu komputer atau paling kompleks adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Berikut data statistiknya: Statistik Pengguna dan Populasi Internet di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

PENGUATAN BISNIS START UP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan diciptakannya internet protokol wide

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang mengalami perkembangan

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Perusahaan Startup ICT Perusahaan startup atau startup merupakan sebuah perusahaan dengan pengalaman beroperasi yang terbatas. Perusahaan-perusahaan ini, yang pada umumnya masih baru didirikan, berada dalam fase pengembangan dan riset pasar. Hingga saat ini belum ada definisi pasti mengenai pengertian dari startup tersebut. Namun, beberapa pakar mencoba untuk mendefinisikan karakteristik-karakteristik dari persuahaan startup, salah satunya yaitu Dave McClure, pendiri inkubator 500startups, menyatakan bahwa suatu perusahaan sudah tidak lagi disebut sebagai startup bila telah : 1. Selesai merancang produknya 2. Menemukan target konsumennya 3. Mampu menjual produk tersebut kepada konsumen (agungcahyadi.com, 2015). Natalie Robehmed dari Forbes melengkapi pengertian yang dijelaskan oleh Dave McClure sebelumnya tentang startup secara lebih rinci dengan menambahkan beberapa aspek yaitu : 1. Pendapatan perusahaan masih dibawah $20 juta Dollar US 2. Karyawan kurang dari 80 3. Masih memiliki kontrol terhadap perusahaan sama seperti saat memulainya. 1

Gambar 1.1 Beberapa Startup di Indonesia sumber : www.dailysocial.net (2015) Startup didunia saat ini tengah berkembang dengan pesat terutama yang bergerak dibidang ICT. Asia Tenggara menjadi salah satu area yang mengalami pertumbuhan startup yang tinggi dengan Singapura dan Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai jumlah startup terbanyak. Di Indonesia sendiri, saat ini pertumbuhan stratup cukup pesat ditandai dengan masuknya investasi-investasi dalam jumlah besar untuk startup yang ada di Indonesia. Salah satunya yaitu investasi yang didapatkan oleh tokopedia.com, startup e-commerce Indonesia, dari Softbank Internet and Media dan Sequioa Capital yang nilainya mencapai $100.000.000 atau sekitar Rp 1,2 Trilyun. (blog.tokopedia.com, 2015). 1.1.2 Investor Perusahaan Startup Investor merupakan suatu individu atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan investasi atau penanaman modal dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Seiring dengan potensi penggunaan internet yang 2

semakin meningkat di Indonesia dan Singapura, saat ini banyak investor-investor baik investor lokal maupun multinasional yang menanamkan modalnya ke perusahaan startup di dua negara tersebut. Setiap tahunnya, jumlah startup yang menerima investasi di Indonesia terus meningkat. Pada kuartal pertama tahun 2015, ada 24 startup yang memperoleh investasi, sementara pada kuartal sebelumnya hanya ada 14 startup di tanah air yang memperoleh pendanaan (id.techinasia.com, 2015). Situs komunitas online startup di Asia, TechinAsia.com, membuat daftar list investor startup yang paling aktif di Indonesia. Mereka diantaranya yaitu Cyberagent Ventures, Mountain SEA Ventures, Grupara Inc, Indeosource, East Ventures, Rebright Partners, Gree Ventures, Fenox Venture Capital, 500 startups, dan IMJ Partners (id.techinasia.com, 2015). 1.1.3 AngelList Gambar 1.2 Tempilan situs AngelList sumber : angel.co (2015) AngelList (http://www.angel.co) merupakan sebuah situs UGC (User Generated Content) yang berisi daftar investor-investor yang berinvestasi diperusahaan startup ICT di seluruh dunia. Tujuan dari situs ini adalah untuk membuat proses investasi startup menjadi lebih terbuka dan demokratis. Berawal 3

sebagai sebuah situs perkenalan startup-startup teknologi yang membutuhkan pendanaan, saat ini AngelList memfasilitasi startup untuk dapat memperoleh pendanaan langsung dari angel investor tanpa dikenakan biaya apapun. AngelList pertama kali didirikan pada bulan Juni tahun 2010 oleh Babak Nivi dan Naval Ravikant yang juga menulis untuk situs Venture Hacks (angel.co, 2015) AngelList saat ini telah mengumpulkan data perusahaan startup sebanyak 640.387 perusahaan di seluruh dunia. Untuk Indonesia, terdapat sekitar 585 perushaan yang terdaftar di situs ini. Gambar 1.3 Beberapa Startup yang Terdaftar di AngelList sumber : angel.co (2015) Melalui situs AngelList, bisa diketahui profil suatu startup dengan beberapa informasi seperti kategori industri, profil produk, founder, tahap funding beserta nilai investasinya hingga berita terbaru seputar perkembangan startup tersebut. Dari semua data tersebut, data-data yang akan diambil untuk penelitian ini diantaranya yaitu nama startup, kategori industri, investor, dan juga nilai investasi yang diberikan kepada startup tersebut. 4

1.2 LATAR BELAKANG Saat ini teknologi informasi berkembang semakin pesat ditandai dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet yang semakin meningkat setiap tahunnya. Kemudahan akses komputer, modernisasi teknologi, dan kemunculan smartphone saat ini telah mendorong peningkatan pengguna internet secara signifikan. Pertumbuhan pengguna internet yang semakin meningkat ini dapat terlihat pada data yang dimiliki oleh situs statista.com. Gambar 1.4 Pertumbuhan Pengguna Internet dari Tahun Ke Tahun Sumber: (statista.com, 2015) Pertumbuhan internet yang pesat ini memunculkan berbagai macam peluang dan mendorong munculnya entrepreneur-entrepreneur baru untuk bergerak dibidang ICT (Information Communicative Technology). Dipicu kesuksesan perusahaan-perusahaan ICT yang berada di Silicon Valley, Amerika Serikat, seperti Google dan Facebook. gelombang entrepreneur ini menyebar ke seluruh dunia dan mendorong munculnya banyak perusahaan startup ICT di berbagai 5

negara termasuk di Indonesia. Perkembangan pesat para startup ICT saat ini ditandai juga dengan meningkatnya nilai valuasi perusahaan secara signifikan beberapa tahun terakhir. Gambar 1.5 Daftar Startup Dengan Nilai Valuasi Terbesar di Dunia sumber : http://www.statista.com/ diakses pada 20 Juli 2015 Pertumbuhan startup ICT ini juga terjadi di Indonesia, salah satunya ditandai dengan meningkatnya nilai investasi yang ditanamkan investor ke perusahaan startup di Indonesia. Data dari situs techinasia.com menyatakan bahwa kerjasama investasi yang terjadi antara perusahaan investasi atau venture capital dengan startup ICT di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2015 meningkat dua kali lipat dari kuartal terakhir tahun 2014. 6

Gambar 1.6 Jumlah Deal Venture Capital Di Asia Tenggara Berdasarkan Negara sumber : http://techinasia.com/ diakses pada 20 Juli 2015 Namun ditengah pertumbuhan investasi yang tinggi tersebut, masalah utama yang dihadapi oleh startup di Indonesia masih juga terjadi, yaitu kesulitan startup mendapatkan dana investasi atau investor yang tepat untuk membantu startup tersebut untuk berkembang. Untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui gambaran kondisi investasi startup ICT yang ada di Indonesia saat ini. Namun saat ini, belum ada penelitian yang membahasa secara khusus mengenai pola-pola yang terjadi didalam industri startup dan investasinya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola-pola dan karakteristik yang terjadi di jejaring investasi startup ini yaitu network analysis merupakan salah satu cara untuk mempelajari pola-pola yang terjadi dalam suatu struktur hubungan sosial dengan menggunakan teori-teori jaringan dan graf (Otte dan Rousseau, 2002). Melalui network analysis, bisa didapatkan informasi- 7

informasi tentang bentuk hubungan yang terjadi saat ini antara investor dengan startup ICT di Indonesia, dapat juga digambarkan karakteristik struktur jaringan aktor-aktor (node) yang terlibat ataupun hubungan (ties) yang terjadi didalamnya. Untuk menemukan solusi atas permasalahan yang ada, selain dengan melakukan analisis jaringan di Indonesia, dapat juga dilakukan perbandingan analisi jaringan investasi startup dengan negara lain yang memiliki kondisi industri startup lebih maju. Berdasarkan grafik kerja sama investasi sebelumnya, Singapura dapat negara yang bisa dibandingkan dengan Indonesia dalam melakukan network analysis. Selain karena berada di wilayah yang sama, hal ini dikarena dalam beberapa tahun terakhir Singapura mengalami pertumbuhan di industri startup yang secara umum baik dan juga merupakan negara dengan nilai kerja sama investasi startup ICT terbesar di Asia Tenggara, sehingga analisis jaringan investasi startup ICT di Singapura dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan industri startup ICT di Indonesia. Selain masalah tersebut ada suatu fenomena yang juga sering dialami oleh para pelaku industri di bidang startup ICT dan juga investor di Indonesia dan Singapura. Fenomena tersebut yaitu fenomena small world. fenomena small world merupakan suatu fenomena dimana jejaring investasi antara investor dengan startup terlihat seolah-olah kecil dan sempit. Fenomena jejaring kompleks yang terasa kecil ini salah satunya dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan teori network science yaitu small world network. Small world network merupakan salah satu tipe dari model graf matematika dimana kebanyakan node-node yang ada tidak saling terhubung sebagai tetangga tetapi kebanyakan node-node tersebut dapat dijangkau dalam jarak yang pendek atau langkah yang sedikit (Strogattz dan Wattz, 1998). Small world network memiliki beberapa karateristik. Yang pertama yaitu jejaring tersebut memiliki banyak cluster (kelompok) didalamnya, yang memunculkan kecenderungan antar aktor atau node untuk dapat saling terhubung satu sama lain jika mereka berbagi node penghubung yang sama. Karakteristik lainnya yaitu jarak antar aktor atau node dalam jejaring relatif pendek. Ini berarti hanya diperlukan beberapa langkah 8

pendek (small steps) agar aktor atau node untuk dapat terhubung satu sama lain (Conyon dan Muldoon, 2006). Pola karakteristik small world ini mulai terlihat pada jejaring investasi startup di Indonesia dan Singapura. Salah satunya dari ukuran network yang terus berkembang dan menjadi semakin kompleks, selain itu kecenderungan investor berinvestasi ke banyak startup juga berpotensi menjadikan investor-investor tersebut node penghubung yang membuat network investasi startup ini menjadi terlihat seolah kecil dan memiliki jarak antar node yang pendek. Dengan menganalisis fenomena small world yang terjadi pada jejaring investasi antara investor dengan dengan perusahaan startup ICT di Indonesia dan Singapura, dapat diketahui bagaimana struktur hubungan antara investor dengan perusahaan startup ICT di Indonesia dan Singapura, siapa saja aktor yang aktif dan berpengaruh di jejaring tersebut, berapa jarak yang harus ditempuh agar dapat terhubung dengan para aktor lain, dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang yang terpapar diatas, peneliti mencoba mengangkat penelitian yang berjudul Simulasi Network Analysis dan Fenomena Small World dalam Jejaring Investasi antara Investor dengan Bisnis Startup ICT di Indonesia dan Singapura. 1.3 RUMUSAN MASALAH Perkembangan teknologi dan internet yang terus meningkat setiap tahunnya, memicu munculnya banyak perusahaan startup berbasis ICT diseluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia dan Singapura. Di dua negera ini, tidak hanya jumlah startup yang meningkat tetapi juga jumlah investor dan nilai investasi yang ditanamkan ke berbagai startup ICT Indonesia dan Singapura tersebut. Pola-pola yang terjadi dalam struktur jejaring investor dengan startup ICT Indonesia dan Singapura ini belum dipahami secara baik. Sehingga banyak sekali startup ataupun investor yang sulit untuk memahami kondisi industri startup saat ini. Pola-pola yang terjadi dalam hubungan antara investor dengan startup di Indonesia ini dapat menjadi referensi yang berharga dalam menggambarkan 9

bagaimana industri startup ICT di Indonesia dan Singapura tumbuh. Dengan mengetahui pola-pola yang terjadi antara investor dengan startup yang ada di Indonesia dan Singapura, para pelaku di industri ini akan mendapatkan berbagai macam informasi yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan yang lebih baik di masa yang akan datang. 1.4 PERTANYAAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang tersebut beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana memetakan jejaring investasi antara investor dengan bisnis startup ICT di Indonesia dan Singapura menggunakan network analisis? 2. Bagaimana mengidentifikasi fenomena small world dalam jejaring investasi antara investor dengan bisnis startup ICT di Indonesia dan Singapura? 1.5 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk memetakan bentuk jejaring investasi antara investor dengan Bisnis startup di Indonesia dan Singapura menggunakan network analysis. 2. Untuk mengidentifikasi fenomena small world yang terjadi pada jejaring investasi antara investor dengan bisnis startup di Indonesia dan Singapura. 1.6 MANFAAT PENELITIAN 1.6.1 Aspek Teoritis Hasil penelitian mengenai Simulasi Network Analysis dan Fenomena Small World dalam Jejaring Investasi antara Investor dengan Bisnis Startup ICT di Indonesia dan Singapura ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan di bidang manajemen konten yang sekarang ini sedang berkembang. Beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat 10

menjadi salah satu masukan bagi pihak akademisi khususnya mahasiswa, terutama untuk menambah wawasan serta memperluas pandangan mengenai Network Analysis dan Fenomena Small World. 1.6.2 Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dan para pelaku di industri ICT untuk memberi gambaran tentang pola-pola yang terjadi dalam struktur jejaring investor dengan startup ICT Indonesia dan Singapura. Adapun lebih spesifik, penelitian ini dapat bermanfaat bagi startup dan investor yang merupakan aktor utama di industri ICT saat ini. Untuk Investor startup ICT di Indonesia dan Singapura, beberapa manfaat yang bisa didapatkan diantaranya yaitu untuk mengetahui trend-trend investasi yang ada di industri startup ICT Indonesia dan Singapura, seperti siapa saja startup dan investor yang berpengaruh di industri ini, kecenderungan berinvestasi investor-investor yang ada, hingga pola hubungan antar investor dan startup di masing-masing negara. 1.7 RUANG LINGKUP PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, ada beberapa batasan-batasan yang dibuat oleh penulis. Penentuan batasan tersebut dilakukan agar permasalah yang diteliti menjadi lebih jelas, terarah, dan tidak terlalu luas. Batasan-batasan dalam penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan dengan mengambil data melalui situs AngelList (http://www.angel.co). 2. Data yang diambil merupakan data startup ICT yang berasal dari Indonesia dan Singapura. 3. Data startup yang diambil merupakan data startup ICT yang memiliki riwayat pendanaan oleh investor. 4. Data yang diambil merupakan data terbaru dari situs AngelList, terhitung bulan Januari 2016, jumlah startup yang terdata sebanyak 588 perusahaan. 11

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian 1. Lokasi situs AngelList beralamat di http://angel.co/, kantor dan pembuat situs berasal dari Amerika Serikat. 2. Objek Penelitian adalah Startup ICT yang berada atau beroperasional di Indonesia dan Singapura. 1.7.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan, dari bulan Agustus 2015 hingga bulan Januari 2016 untuk mengolah dan mengamati data startup ICT yang terdaftar di situs AngelList. 1.8 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum Objek Penelitian, Latar Belakang Penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang Tinjauan Pustaka Penelitian, Penelitian Sebelumnya, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang Jenis Penelitian, Variabel Operasional, Tahapan Penelitian, Populasi dan Sampel, Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas, dan Teknik Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang Karakteristik Responden, Hasil Penelitian, dan Pembahasan Hasil Penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang Kesimpulan dan Saran mengenai hasil penelitian. 12