BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MERANCANG MODEL PENJADWALAN SHIFT KERJA RESEPSIONIS HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus: Swiss BelHotel Palu)

MODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIK DENGAN PEMODELAN DUA TINGKAT DALAM PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT PADA UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM XYZ SURABAYA

PEMODELAN PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI IHSAN CAISARIO

5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

PENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING

PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setiap tindakan yang diberikan dokter IGD, selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENYUSUNAN JADWAL PETUGAS SEKURITI DENGAN PROGRAM GOL ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai. sumber daya manusia.(depkes,2002).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM

MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PERAWAT UGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Nur Ichsan, Dwijanto, Riza Arifudin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

OPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup lama dan memakan biaya yang cukup mahal serta tidak konsisten. Penjadwalan

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

PEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan yang telah di rencanakan. penjadwalan ini merupakan proses yang menyulitkan karena proses ini

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan yang lambat proses pelayananya. kepada pelanggan maka semakin besar pula waktu kerja yang harus disediakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING. Nama Mahasiswa : ATMASARI NRP :

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK BIDAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEC. LAKUDO KAB. BUTON TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG DOKTER PELAKSANA IGD 1. Nama jabatan : Dokter Pelaksana IGD 2. Pengertian : Seorang dokter umum yang diberi wewenang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III MODEL PENJADWALAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kasus dengan berbagai tingkat kegawatan yang harus segera mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PELAYANAN RAWAT INAP PADA RSU. AQMA CIKAMPEK

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

Aplikasi Penjadwalan Perawat dengan Metode Pewarnaan Graph (Studi Kasus: RSUD Arifin Achmad Pekanbaru)

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

INTEGRITAS DATA BASE RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ISKAK TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi stres kerja yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian yang

I Love My Job and My Family:

PENJADWALAN DAN PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA INDUSTRI BAHAN KIMIA MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA PENCARIAN TABU

BAB I PENDAHULUAN. Karena tanpa pengaturan sumber daya manusia yang tepat, maka. banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik.

BAB I PENDAHULUAN. setiap kecamatan, adanya balai-balai pengobatan dan kegiatan-kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini diketahui dari bertambahnya jumlah kendaraan bermotor

Gambar 1. 1 Bagian Pucuk Daun Teh (Ghani, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit yang sangat penting dan paling sibuk di rumah sakit. Sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam keadaan darurat, IGD dituntut memberikan pelayanan ekstra dibandingkan unit-unit lainya baik dalam hal ketersediaan tenaga medis maupun ketersediaan peralatan dan obat-obatan. Adapun tenaga medis yang dibutuhkan di unit ini adalah dokter dan perawat. Namun pekerjaan perawat lebih banyak dibandingkan dokter, sehingga kuantitas perawat lebih banyak dibutuhkan pada unit ini. Sebagai unit yang harus siaga 24 jam setiap hari, pihak manajemen rumah sakit mengambil kebijakan untuk membagi jam kerja perawat menjadi 3 dinas jaga, yaitu dinas jaga pagi, sore, dan malam. Namun pembagian dinas jaga ini tidak selalu menjadi solusi dari lamanya aktifitas dalam IGD. Dinas jaga yang disusun sering kali hanya mempertimbangkan peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakit, kurang memperhatikan kebutuhan perawat. Dinas jaga yang ada sering tidak mempertimbangkan kelelahan fisik para perawat contohnya adanya perawat yang bekerja pada dinas jaga pagi, sore, dan malam secara berturut-turut yang mengakibatkan mereka kurang tidur.beban kerja yang berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas perawat dan tentu saja berpengaruh terhadap produktifitas rumah sakit itu sendiri(haryani, 2008).Adanya ketidakseimbangan dalam pembagian dinas jaga, seperti adanya perawat yang lebih banyak mendapatkan 1

2 dinas jaga malam dibandingkan perawat lain dan ketidakpastian hari libur para perawat sehingga perawat tidak bisa mengatur waktu istirahat juga merupakan beban bagi para perawat. Dengan demikian, penjadwalan perawat sangat penting diperhatikan demi menjaga kenyamanan perawat dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Masalah penjadwalan perawat adalah masalah yang sangat komplek dan rumit. Telah banyak tulisan yang mencoba menyelesaikan masalah penjadwalan perawat dengan menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan solusi dari penyusunan jadwal yang optimal, misalnya Trilling, et al(2006), dan Anisa Ulia (2010). Trilling, et al (2006), dalam jurnalnya menyesaikan masalah penjadwalan perawat dengan menggunakan dan membandingkan metode integer linear programming dan constraint programming. Hasil yang diperoleh dalam tulisan tersebut adalah penyelesaian dengan integer linear programminglebih baik dibandingkan menggunakan constraint programming. Anisa Ulia (2010), dalam tugas akhirnya menyelesaikan permasalahan penjadwalan perawat menggunakan algoritma genetika dan kesimpulan yang diperolehnya adalah kromosom dapat merepresentasikan jadwal bagi N perawat selama T hari dengan gen yang merepresentasikan hari libur atau dinas jaga kerja perawat. Sehingga jadwal yang dihasilkan pun memberikan porsi yangseimbang antara kesetaraan perolehan libur para perawat dengan kesesuaian jadwal buatan sistem dengan jadwal yang diinginkan atau dibuat perawat. Adanya peraturan-peraturan yang berlaku dalam penyusunan jadwal perawat dan pemenuhan kebutuhan perawat yang beragam menjadikan permasalahan penjadwalan perawat menjadi salah satu permasalahan yang penting dalam menjaga kualitas pelayanan dirumah sakit. Jumlah pasien IGD yang sangat banyak mengharuskan pihak manajemen rumah sakit menyediakan tenaga kerja perawat yang banyak pula. Namun jumlah perawat yang banyak bukanlah solusi dari permasalahan ini. Pengoptimalan sumber daya manusia yang ada dipilih sebagian besar pihak manajemen rumah sakit untuk tetap menjaga kualitas pelayanan rumah sakit.

3 Dalam pengoptimalan sumber daya manusia yang ada (perawat), pihak manajemen mengalami banyak kendala. Kendala yang ada berupa terjadinya tumpang tindih pada peraturan rumah sakit dan kebutuhan perawat yang mengakibatkan penjadwalan yang kurang efektif dan efisien. Efektif berarti jadwal yang telah ada bisa dikerjakan dengan tepat. Sedangkan efisien adalah ketika jumlah perawat yang bertugas pada waktu yang telah dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang ada di rumah sakit. Pemenuhan kendala-kendala yang ada merupakan hal yang sangat penting demi mencapai kualitas pelayanan yang baik di rumah sakit. Namun permasalahan penjadwalan ini terkesan masih kurang mendapat perhatian khusus dari beberapa rumah sakit, khususya pada rumah sakit lokal yang ada di medan dan sekitarnya. Banyak rumah sakit yang masih menyusun jadwal perawat secara manual atau dengan menggunakan Microsoft Excel yang tentunya bukan merupakan alat yang tepat dalam menyusun jadwal perawat yang efektif dan efisien. Kendala terbesar pembuat jadwal adalah adanya pemenuhan semua kendala yang ada sering terhambat ketika satu kendala terpenuhi, namun ternyata kendala lain terlanggar. Goal Programming adalah metode yang digunakan untuk meminimalkan deviasi pada tujuan ganda atau jamak pada waktu bersamaan. Metode Goal Programmingini dipilih karena metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Dapat mengakomodir berbagai aturan atau pertimbangan yang dihadapi rumah sakit untuk menghasilkan sistem penjadwalan yang lebih sistematis. Metode ini dapat memuat banyak kendala tujuan (pertimbangan rumah sakit dalam menyusun jadwal) yang akan diminimumkan penyimpangannya. 2. Dapat memberikan pilihan ketentuan bahwa seorang perawat t harus bekerja pada hari h dengan dinas jaga yang diinginkan. Contoh: Dikarenakan sebuah alasan, perawat 17 harus bekerja pada hari ke 5, dan perawat tersebut harus dinas jaga pagi. Untuk itu dapat dibuat kendala tambahan yaitu X p5,17 = 1

4 3. Dapat memberikan ketentuan bahwa seorang perawat tidak boleh bekerja pada hari tertentu dengan dinas jaga tertentu. Contoh: Dikarenakan sebuah alasan, perawat 17 tidak boleh bekerja pada hari ke 5 pada dinas jaga pagi.dalam kasus ini, variabel keputusan X p5,17 tidak boleh diikutsertakan untuk setiap kendala yang menggunakan variabel keputusan ini. Sehingga variabel X p5,17 tidak akan termasuk dalam jadwal perawat. Dengan mempertimbangkan kelebihan di atas, metode ini diharapkan dapat membantu pihak manajemen rumah sakit dalam menyusun jadwal perawat. Untuk itulah penulis memilih judul, MODEL PENJADWALAN DINAS JAGA PERAWAT IGD MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana memodelkan penjadwalan dinas jaga perawat IGD (Nurse Scheduling) menggunakan metode Goal Programming. 1.3 Batasan Masalah Tulisan ini dibatasi pada kendala-kendala sebagai berikut 1. Penjadwalan perawat dibuat untuk periode yang ditentukan. 2. Penjadwalan perawat tidak memperhatikan variabel biaya. 3. Penjadwalan perawat tidak melibatkan hari istimewa (khusus). 4. Jumlah dinas jaga perawat adalah 3 dinas jaga dalam sehari, yaitu dinas jaga pagi, sore, dan malam. 5. Data yang digunakan merujuk pada Syaer (2012).

5 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh model penjadwalan dinas jaga perawat IGD menggunakan metode Goal Programming. 1.5 Kontribusi Penelitian Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penyusunan jadwal perawat agar dicapai pelayanan rumah sakit yang lebih baik dan juga sebagai aplikasi dari metode Goal Programmingdalam kehidupan nyata. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian literatur yang disusun berdasarkan rujukan pustaka dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan study yang berhubungan dengan Goal Programming dari internet berupa jurnaldan dari buku. 2. Mengambil contoh penjadwalan perawat agar dapat teliti kendala-kendala yang terjadi. 3. Memodelkan contoh menggunakan pendekatan Goal Programming. 4. Menganalisis dan melakukan pembahasan menggunakan software.