Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Periode Wisuda Maret dan September 2016 versus 2011

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PRESTASI PROGRAM S2 MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS DENGAN MODEL INDEKS PRESTASI & MASA STUDI KOMULATIF TERBOBOT (IPMSKT)

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI PENGISIAN SPMI ONLINE Selasa, 29 Agustus 2017 Kantor Penjaminan Mutu

LAPORAN HASIL SAR SEMESTER GENAP 2016/2017

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Gencarkan Promosi ITS ke Seluruh Indonesia

SOSIALISASI PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI FE - UST TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UANG KULIAH TUNGGAL PERMENDIKBUD

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004

PROGRAM KERJA PERIODE

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Kota Bandung (Sumber: Pengadilan Negeri Bandung, 2017 )

PREDIKSI JUMLAH LULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN MAHASISWA FMIPA UNTAN TAHUN ANGKATAN 2013/2014 DENGAN METODE RANTAI MARKOV

Widyat Nurcahyo, Analisa Atribut Yang Mempengaruhi Mutu Program Studi

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

ITS Perbaharui Peraturan Akademik Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung Rektorat ITS Kewenangan Penunjukan Tenaga Harian Lepas di ITS

BEASISWA DEPKOMINFO. Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) RI. Bekerjasama dengan

PANDUAN P2M KOMPTENSI KELULUSAN PENGANTAR

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DATA PEMERINGKATAN LABORATORIUM DI ITS. [Lab] Jumlah Publikasi di Jurnal Nasional. Jumlah Publikasi di Seminar Internasional

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

WILAYAH BARAT. LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN KODE PROGRAM STUDI DAYA TAMPUNG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

BAN-PT Visitasi Reakreditasi ITS

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Kelompok Saintek. Passing Grade Sbmptn. Untuk Persiapan Ujian Tulis. Sbmptn 2014 Oleh Team UjianTulis.com. Passing Grade Saintek Memuat Fakultas :

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah

BAB IV GAMBARAN UMUM

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Informatika. Lampiran II

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Fandi Cahyo Saputro ( )

Fakultas Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pamulang, yang selanjutnya disebut UNPAM, merupakan

Manual Prosedur EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

PS Akuntansi (Persiapan SAPTO & Instrumen Baru)

Bab 1 PENDAHULUAN. USU memiliki visi menjadi University for Industry (UfI), dengan misi:

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DAFTAR ISI... KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA... KATA PENGANTAR... SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL

BAN-PT AKREDITASI BUKU III B FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

Targetkan Tujuh Jurusan Tersertifikasi AUN 2016 Kemenhub Hibahkan Lagi Bus untuk ITS ITS Beri Tali Asih untuk Pensiunan PNS

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR DATA MAHASISWA UNPAR 2016

IV. PERATURAN AKADEMIK

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN MODEL INDEKS PRESTASI DAN MASA STUDI TERBOBOT PADA UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON Nil Edwin Maitimu

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

KATA PENGANTAR. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

INDIKATOR KINERJA KUNCI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2016 AKADEMIK

MANUAL PROSEDUR SUASANA AKADEMIK

UMB Pendaftaran Online

MIMPI MEMPUNYAI UNIVERSITAS KELAS DUNIA. Oleh Hendra Gunawan*

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK

SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN PERSONALIA MELALUI PENDEKATAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PADA PT.

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN ARSITEKTUR. sistem informasi dan teknologi informasi saat ini di STIE Dharma Iswara

BAB II DESKRIPSI UNIVERSITAS PAMULANG

Dokumen Kurikulum Program Studi : Rekayasa Hayati Lampiran II

ABDURAHMAN ADISAPUTERA BAN-PT

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. 11 provinsi, keterlambatan paket soal, kekurangan lembar soal dan lembar jawaban,

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM KERJA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Belajar di Ps Unsyiah

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

BUKU BIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program

Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

PANDUAN P2M STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN PENGANTAR

Pedoman Beasiswa PasTi

Pedoman Sistem Kredit Prestasi (SKP) KATA PENGANTAR

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Transkripsi:

Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Periode Wisuda Maret dan September 2016 versus 2011 Bustanul Arifin Noer Jurusan Manajemen Bisnis FTI ITS Email: bustanul@mb.its.ac.id atau bus4arifin@gmail.com ABSTRAK Data wisudawan dapat dijadikan ukuran prestasi jurusan di sebuah perguruan tinggi. Paper ini merupakan rangkaian kajian yang berlangsung cukup lama. Data yang tertera pada buku wisuda, selain nama wisudawan serta nomor pokok mahasiswa, adalah capaian indeks prestasi (IP) dan masa studi (MS) yang lazim dilakukan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Wisuda tahun 2016 yang lalu pada bulan Maret dan September diikuti oleh 26 jurusan dengan total wisudawan program S1 reguler sebanyak 2.971 orang. Wisuda tahun 2011, juga pada periode Maret dan September diikuti oleh 22 jurusan dengan total wisudawan sebanyak 2.141 orang. Capaian indeks prestasi dibagi menjadi 6 kelas interval. Capaian masa studi dibagi menjadi 6 kelas interval. Selanjutnya dihitung IP dan MS komulatif terbobot (IPMSKT = indeks prestasi & masa studi komulatif terbobot) setiap wisudawan dengan bobot 53% untuk IP dan 47% untuk MS. Rata-rata capaian IPMSKT para wisudawan setiap jurusan adalah gambaran prestasi masing-masing jurusan. Hasilnya, pada tahun 2016, peringkat prestasi dari 26 jurusan di ITS yang tertinggi diraih oleh jurusan Manajemen Bisnis (IPMSKT = 76,2%), peringkat kedua oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (IPMSKT = 71,2%), serta peringkat ketiga oleh jurusan Teknik Kimia (IPMSKT = 71,2%). Pada tahun 2011, peringkat prestasi dari 22 jurusan di ITS yang tertinggi dicapai oleh jurusan Teknik Informatika (IPMSKT = 67,1%), peringkat kedua oleh jurusan Statistika (IPMSKT = 66,5%), serta peringkat ketiga oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (IPMSKT = 64,5%). Terjadi peningkatan capaian IPMSKT di tingkat ITS. Dibahas lebih lanjut tentang peringkat IPMSKT sempurna, peringkat terbawah, usulan sistem penilaian baru, serta rencana perbaikan berkelanjutan di ITS. Kata kunci: indeks prestasi, masa studi, prestasi jurusan, IPMSKT, perbaikan berkelanjutan PENDAHULUAN Paper ini merupakan rangkaian pengamatan yang khusus terhadap buku wisuda di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Beberapa paper sudah dipublikasikan sejak tahun 2004. Bermula dari model yang sederhana, hanya berupa indeks prestasi dan masa studi terbobot (Noer, 2004) yang digunakan untuk menilai prestasi jurusan. Selanjutnya, dilakukan penyempurnaan dan pengujian untuk menilai prestasi 20 jurusan dengan model komulatif IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 1

terbobot (Noer, 2005a) yang dilengkapai analisis klaster jurusan (Noer, 2005b), berlanjut dengan prestasi dari 22 jurusan, serta prestasi program S2 di ITS Surabaya (Noer, 2005c). Model komulatif terbobot mulai digunakan sebagai penyempurnaan model yang sebelumnya (Noer, 2007). Penggunaan model komulatif terbobot ini terus digunakan untuk menilai prestasi jurusan, walau tidak secara formal. Saat ini secara khusus ditampilkan model komulatif yang sudah lebih disempurnakan lagi. Pemilihan wisuda 113 dan 114 untuk melengkapi data wisudawan selama satu tahun yang sama (Maret dan September di tahun 2016). Informasi tentang wisudawan yang dikumpulkan mencakup beberapa hal berikut: nama, nomor pokok mahasiswa (NRP), indeks prestasi komulatif (IP), dan masa studi (MS). Pada periode wisuda September 2016 prosesi diikuti oleh 26 jurusan dari 28 jurusan program S1 reguler. Jurusan yang relatif baru lainnya, yaitu Teknik Multimedia & Jaringan (akan berganti nama menjadi Teknik Komputer) dan Teknik Biomedik belum ikut prosesi wisuda. Secara lebih khusus akan dilakukan perbandingan hasil IPMSKT dengan periode wisuda Maret dan September 2011 yang hanya melibatkan 22 jurusan. Jarak waktu 5 tahun cukup bagus untuk dilakukan komparasi capaian IPMSKT antar jurusan di ITS. STUDI LITERATUR Balzer (2010) merinci tugas khusus setiap perguran tinggi, antara lain: penerimaan mahasiswa, penggajian dosen dan karyawan, asrama mahasiswa (bila ada), pembelian peralatan kampus, penyelenggaraan kuliah atau kursus, penggalangan kerjasama internal kampus untuk dukungan proses belajar-mengajar, penyelenggaran model belajar dan riset di larobatorium, pelayanan ruang kuliah, penyediaan fasilitas kesehatan, pemberian beasiswa, penyiapan kurikulum, pelayanan mahasiswa, pelaporan dan akreditasi pemerintah, dukungan studi ekskursi, komunikasi dengan penyandang dana, penjadwalan dosen mengajar di musim libur, dan lainnya. Selanjutnya, secara lengkap dibahas tentang konsep lean higher education (LHE) yang mencakup 5 aspek utama, yaitu: definisi nilai proses belajar-mengajar bagi mahasiswa, identifikasi aliran proses sehingga dapat meningkatkan nilai tambah, menghilangkan kegiatan yang tidak perlu (waste), membuat aliran proses yang baik dan benar, serta upaya perbaikan yang berkelanjutan (Balzer, 2010). Proses belajar-mengajar di perguruan tinggi dapat diadopsi dari proses produksi di dunia industri pada umumnya. Subjek dan objek utama di dunia perguruan tinggi adalah mahasiswa dengan seluruh kelengkapannya. Setiap perguruan tinggi bertugas menjalankan tri darma yang mencakup pendidikan, publikasi, serta pengabdian masyarakat. Prestasi setiap perguruan tinggi dapat ditelusuri dari prestasi mahasiswa, kinerja dosen, serta kontribusi alumni. Suhartono (tanpa tahun) memunculkan 5 indikator kinerja perguruan tinggi, yaitu: layanan berkualitas dan tepat waktu, pegawai yang bermutu tinggi dan terlatih, dosen yang berkualitas, sistem pengajaran yang efektif dan efisien, serta kelengkapan sarana dan prasarana. Lebih lanjut dijelaskan aspek yang perlu diperhatikan, antara lain: biaya pelayanan, penggunaan anggaran, kualitas dan standar pelayanan, cakupan pelayanan, serta kepuasan para stakeholder (Suhartono, tp tahun). Sitanggang (tanpa tahun) melakukan riset tentang kinerja salah satu IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 2

perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta dengan memunculkan 4 perspektif, yaitu: pertumbuhan & pembelajaran, proses bisnis internal, pelanggan, dan keuangan. Mahmudi, Surarso, dan Subagio (2014) juga menggunakan 4 perspektif kinerja perguruan tinggi, yaitu: pelanggan, keuangan, bisnis internal, serta pembelajaran & pertumbuhan. Lestari (2013) dalam studinya di satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Malang mengemukakan bahwa ukuran kinerja yang diberikan pada perspektif pelanggan berimbang dengan ukuran pada perspektif keuangan masing-masing sebesar 15%, proses internal sebesar 58%, serta perspektif pertumbuhan & pembelajaran sebesar 12%. Aspek utama adalah pada persektif proses bisnis internal. Sistem kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perguruan tinggi yang selanjutnya juga berpengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa (Afrida dan Amelia, 2016). Kinerja perguruan tinggi diukur layaknya industri komersial. Badan Akreditasi Nasional (BAN) tahun 2008 telah mengeluarkan buku panduan tentang akreditasi perguruan tinggi berupa delapan (8) standar kinerja yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Pencapaian 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu 3. Mahasiswa dan Lulusan 4. Sumber Daya Manusia 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 6. Penbiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian 8. Masyarakat dan Kerjasama Prestasi jurusan yang didasarkan pada capaian indeks prestasi dan masa studi para wisudawan masih belum banyak dibahas. Model IPMSKT ini dapat digunakan untuk membandingkan prestasi antar jurusan atau departemen pada suatu perguruan tinggi yang sama. Capaian indeks prestasi dan masa studi para wisudawan adalah bukti nyata bagaimana proses belajarmengajar di tiap jurusan atau departemen yang dijalankan oleh dosen dan tenaga kependidikan yang diadopsi oleh para mahasiswa secara bersamaan. Hal ini dapat diruntut dari standar 5 dari Badan Akreditasi Nasional (2008) yang berkaitan dengan aspek kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik. MODEL IPMSKT (INDEKS PRESTASI & MASA STUDI KOMULATIF TERBOBOT) Akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana pembagian interval kelas untuk capaian indeks prestasi dan masa studi. Setelah dilakukan beberapa kali perubahan, akhirnya ditetapkan 6 kelas interval untuk konversi indeks prestasi dan 6 kelas interval untuk konversi masa studi. Distribusi capaian untuk indeks prestasi pada Gambar 1a. Distribusi capaian untuk masa studi dapat dilihat pada Gambar 1b. Capaian indeks prestasi di tahun 2016 jauh lebih baik daripada capaian di tahun 2011 yang terlihat dari pergeseran 3 interval IP sebelah kiri (makin tinggi) dengan prosentase yang bertambah besar pada capaian indeks prestasi 3,26 hingga 4,00. Prosentase wisudawan yang dapat meraih indeks prestasi > 3,26 cenderung naik dari tahun 2011(hanya 42,5%) ke tahun 2016 (menjadi 57,9%), sebuah kenaikan sebesar 36,2%. IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 3

40 35 30 25 20 15 10 5 0 2.2 1.4 19.5 3,76-4 3,51-3,75 13.6 36.2 27.5 3,26-3,5 28.0 34.4 3,01-3,25 11.9 2,76-3,0 18.3 4.8 2.2 2-2,75 70 60 50 40 30 20 10 0 60.9 47.3 21.4 10.3 14.3 9.2 7.7 7.8 4.1 6.3 6.6 4.1 7 8 9 10 11 12-16 Gambar 1a. Capaian Indeks Prestasi 2016 versus 2011 Gambar 1b. Capaian Masa Studi 2016 versus 2011 Sumber: diolah dari buku Wisuda ITS Periode 103, 104, 113, dan 114 Capaian masa studi di tahun 2016 jauh lebih baik daripada capaian di tahun 2011 yang terlihat dari pergeseran ke arah kiri dengan prosentase yang bertambah besar pada masa studi 7 dan 8 semester. Prosentase wisudawan yang dapat lulus < 8 semester cenderung naik dari tahun 2011 (hanya 57,6%) ke tahun 2015 (menjadi 68,7%), ada kenaikan sebesar 19,3%. Selanjutnya dibahas tentang metode IPMSKT. Metode untuk menilai prestasi jurusan dengan menggabungkan variabel indeks prestasi (IP) dan masa studi (MS) disebut model IPMSKT (Indeks Prestasi & Masa Studi Kumulatif Terbobot). Langkah penyelesaiannya dilakukan dengan 3 tahap berikut: 1) Perhitungan indeks prestasi terbobot (IPT) dan indeks prestasi komulatif terbobot (IPKT) Capaian indeks prestasi para wisudawan dibagi dalam 6 kelas interval (perhatikan Gambar 1a dan Tabel 1). Ditentukan dahulu titik tengahnya dan dihitung jumlah keseluruhan titik tengah. Bobot yang disebut IPT (indeks prestasi terbobot) dapat dihitung dari masingmasing nilai titik tengah ini dibagi dengan jumlah totalnya. Indeks prestasi terbobot (IPT) adalah bobot untuk capaian indeks prestasi dari setiap wisudawan. Mereka yang lulus dengan IP > 3,76 akan diberi bobot 20,3% (terbesar), demikian seterusnya hingga bila lulus dengan IP < 2,75 akan diberi bobot 12,3% (terkecil). Capaian indeks prestasi yang lebih besar akan diberi bobot yang lebih besar (perhatikan Tabel 1 kolom 4 indeks prestasi terbobot ). Makin tinggi capaian indeks prestasi makin tinggi pula nilai bobotnya. Total bobot haruslah 1 (atau 100%). IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 4

Kelas Interval Tabel 1. Perhitungan IPT dan IPKT Indeks Prestasi Terbobot (%) Indeks Prestasi Komulatif Terbobot (%) Interval Indeks Prestasi Titik Tengah 1 3,76-4,00 3,88 20,1 100 2 3,51 3,75 3,63 18,8 79,9 3 3,26 3,50 3,38 17,6 61,1 4 3,01 3,25 3,13 16,2 43,5 5 2,76 3,00 2,88 15,0 27,3 6 2,00 2,75 2,38 12,3 12,3 Total 19,28 1 Sumber: diolah dari buku Wisuda ITS Periode 113 dan 114 Bagian selanjutnya adalah menentukan IPKT (Indeks Prestasi Komulatif Terbobot) dengan cara untuk kelas capaian IP tertinggi diberi bobot komulatif 100%. Untuk kelas-kelas interval IP berikutnya dilakukan secara bertahap dengan mengurangi bobot komulatif pertama terhadap IPT kelas pertama (1 20,1 = 79,9%), demikian seterusnya hingga kelas interval terakhir yang nilainya sama dengan IPT kelas interval itu sendiri (perhatikan Tabel 1 kolom 5 indeks prestasi komulatif terbobot ). Formula IPKT dihitung dengan rumus [1]. IPKTt+1 = IPKTt IPTt (dengan IPKT1 = 1) [1] Pola hubungan antara IPT dan IPKT dengan 6 kelas interval indeks prestasi dimaksud pada Tabel 1 dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 2a. 100 100 100 100 80 60 40 20 0 79.9 61.1 43.5 27.3 12.3 20.1 18.8 17.6 16.2 15 12.3 3,76-4 3,51-3,75 3,26-3,5 3,01-3,25 2,76-3,0 2-2,75 80 60 40 20 0 78.1 58.8 41.5 25.9 21.9 11.7 19.3 17.3 15.6 14.2 11.7 7 8 9 10 11 12-16 Gambar 2a. Pola Hubungan antara IPT dan IPKT Gambar 2b. Pola Hubungan antara MST dan MSKT Sumber: diolah lanjut dari buku Wisuda ITS Periode 113 dan 114 IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 5

Lulus dengan capaian IP > 3,76 diberi kumulatif terbobot (IPKT) 100%, lulus dengan IP = 3,51 3,75 diberi kumulatif terbobot (IPKT) 79,9%, demikian seterusnya hingga bila lulus dengan IP < 2,75 diberi kumulatif terbobot (IPKT) 12,3%. 2) Perhitungan masa studi terbobot (MST) dan masa studi kumulatif terbobot (MSKT) Capaian masa studi para wisudawan dibagi dalam 6 kelas interval (perhatikan Gambar 1b serta Tabel 2). Ditentukan dahulu titik tengahnya (TT) untuk setiap interval masa studi. Selanjutnya, dicari faktor untuk kemudian dihitung jumlah total. Masa studi terbobot (MST) dihitung dengan rumus [2]. MST = [ MS x ] -1 [2] Bobot dapat dihitung untuk tiap kelas interval masa studi. Lulus 7 semester diberi bobot 25,4% (terbesar), lulus 8 semester diberi bobot 22,4%, lulus 9 semester diberi bobot 20,0%, lulus 10 semester diberi bobot 18,1%, dan lulus > 11 semester diberi bobot 14,1% (terkecil). Capaian masa studi yang lebih cepat akan diberi bobot yang lebih besar (perhatikan Tabel 2 kolom 4 masa studi terbobot ). Total bobot haruslah 1 (atau 100%). Kelas Interval Tabel 2. Perhitungan MST dan MSKT Titik Tengah (TT) Faktor Masa Studi Terobobot (%) Masa Studi Komulatif Terbobot (%) Masa Studi 1 7 7,5 0,1333 21,9 100 2 8 8,5 0,1176 19,3 78,1 3 9 9,5 0,1053 17,3 58,8 4 10 10,5 0,0952 15,6 41,5 5 11 11,5 0,0870 14,2 25,9 6 12-16 14,0 0.0714 11,7 11,7 Total 0,6099 1 Sumber: diolah dari buku Wisuda ITS Periode 113 dan 114 Bagian akhir adalah menentukan MSKT (Masa Studi Kumulatif Terbobot), yaitu untuk kelas capaian MS tertinggi diberi bobot kumulatif 100%. Untuk kelas-kelas interval MS berikutnya dilakukan secara bertahap dengan mengurangi bobot kumulatif pertama terhadap MST kelas pertama (100 25,4 = 74,6%), demikian seterusnya hingga kelas interval ke-6. Formula menghitung MSKT adalah dengan rumus [3]. MSKTt+1 = MSKTt MSTt dengan MSKT1 = 1 [3] IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 6

Pola hubungan antara MST dan MSKT dengan 5 kelas interval masa studi dimaksud pada Tabel 2 dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 2b. Lulus dengan capaian masa studi 7 semester diberi kumulatif terbobot 100%, lulus dengan capaian masa studi 8 semester diberi kumulatif terbobot 78,1%, demikian seterusnya hingga capaian masa studi > 11 semester diberi kumulatif terbobot 11,7% yang sama dengan nilai MST-nya (perhatikan Tabel 2 dan Gambar 2b). 3) Perhitungan indeks prestasi & masa studi kumulatif terbobot (IPMSKT) Dari Tabel 1 dan 2 kemudian dilakukan perhitungan nilai IPMSKT untuk setiap wisudawan. Setelah dilakukan beberapa simulasi bobot antara IP dan MS, maka dipilih yang terbaik beradasarkan capaian nilai IPMSKT-nya. Bobot untuk indeks prestasi adalah 60% dan bobot untuk masa studi adalah 40%, sehingga dapat dibuat formula IPMSKT dengan rumus [4]. IPMSKT = (0,6) x IPKT + (0,4) x MSKT [4] Setiap wisudawan dapat dihitung capaian IPMSKT-nya. Misalnya, ada wisudawan dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota dengan IP = 3,66 (berarti IPKT-nya = 79,9%) dan MS = 8 semester (berarti MSKT-nya = 78,1%) sehingga diperoleh nilai IMPSKT = 62,40%. Contoh lainnya, wisudawan yang lain lulus dari Jurusan Teknik Industri dengan IP = 3,36 (berarti IPKT-nya = 61,1%) dan MS = 9 semester (berarti MSKT-nya = 58,8%) sehingga diperoleh IMPSKT = 35,93%. Demikian seterusnya untuk setiap wisudawan dihitung IPMSKT mereka masing-masing. 250 219 200 178 186 177 150 131 144 156 155 133 120 127 142 100 50 67 92 103 79 102 99 106 118 99 75 28 53 37 34 11 0 11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45 Gambar 3. Jumlah Wisudawan tahun 2016 vs 2011 IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 7

Prestasi jurusan dihitung dari nilai rata-rata IPMSKT yang dicapai oleh para wisudawan jurusan yang bersangkutan. Capaian indeks prestasi (IP) sama pentingnya dengan capaian masa studi (MS), berarti jurusan seharusnya bisa meluluskan sarjana pada kisaran waktu 8 semester dengan indeks prestasi yang juga bagus! Prestasi seluruh ITS juga dapat dihitung dengan cara yang sama! Tabel 3. Kode 27 Jurusan pada Prosesi Wisuda tahun 2016 Kode Jurusan Kode Jurusan Kode Jurusan 11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 Fisika Matematika Statistika Kimia Biologi Teknik Mesin Teknik Elektro Teknik Kimia Teknik Fisika Teknik Industri 27 31 32 33 34 35 36 41 Teknik Material & Metalurgi Teknik Sipil Arsitektur Teknik Lingkungan Desain Produk Industri Teknik Geomatika Perencanaan Wilayah & Kota Teknik Perkapalan 42 43 44 51 52 28 38 44 37 45 Teknik Sistem Perkapalan Teknik Kelautan Transportasi Laut Teknik Informatika Sistem Informasi Manajemen Bisnis Desain Interior Transportasi Laut Teknik Geofisika Teknik Sistem Perkapalan (Double Degree) Catatan: masih ada 2 jurusan lain yang belum ikut prosesi wisuda 2016, yaitu: Teknik Multi Media & Jaringan (akan berubah jadi Teknik Komputer), dan Teknik Biomedik. Jumlah Wisudawan tiap Jurusan Sebelum lanjut ke persoalan utama, perlu ditampilkan jumlah lulusan tiap jurusan untuk kurun 2016 dibandingkan dengan 2011 dengan hasil yang ditunjukkan pada Gambar 3. Kode untuk 27 jurusan di ITS yang sudah ikut prosesi wisuda tahun 2016 situnjukkan pada Tabel 3. Jumlah wisudawan S1 reguler tahun 2016 (berjumlah 2.971 orang) lebih banyak daripada jumlah wisudawan tahun 2011 (berjumlah 2.141 orang). Semua jurusan dapat mengantarkan jumlah wisudawan yang bertambah banyak, kecuali jurusan Teknik Lingkungan yang sedikit turun dari 108 orang (tahun 2011) menjadi 106 orang (tahun 2016). Jurusan yang meluluskan wisudawan terbanyak di tahun 2016 adalah jurusan Teknik Informatika berjumlah 219 orang. Jurusan dengan jumlah wisudawan paling sedikit adalah dari jurusan Teknik Geofisika untuk prosesi perdananya. IPMSKT tiap Jurusan Hasil capaian IPMSKT seluruh jurusan tahum 2016 dan tahun 2011 dapat ditunjukkan dengan Gambar 4. IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 8

80.00 75.00 70.00 65.00 60.00 55.00 65.74 63.87 64.87 61.62 60.06 54.87 71.21 64.29 63.26 71.26 61.56 60.19 64.19 61.40 61.29 60.75 57.25 65.38 65.16 76.16 65.19 53.61 65.16 70.5 50.00 48.61 45.00 45.74 43.38 40.00 11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45 Gambar 4. Capaian IPMSKT tahun 2016 vs 2011 Terlihat pada periode wisuda 2016 bahwa jurusan baru Manajemen Bisnis 28 meraih capaian IPMSKT = 76,16% tertinggi, disusul oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi 27 dengan IPMSKT = 71,26%, jurusan Teknik Kimia 23 dengan IPMSKT = 71,21%, dan jurusan Teknik Sistem Perkalan (program Double Degree) 45 dengan IPMSKT = 70,50%, demikian seterusnya hingga jurusan Desain Produk Industri berada pada capaian IPMSKT = 43,38% yang paling rendah. Mayoritas jurusan dapat membukukan peningkatan capaian IPMSKT, kecuali pada 4 jurusan yang justru terjadi penurunan. Keempat jurusan dimaksud adalah: Statistika 13 (turun dari 66,49% menjadi 65,74%), Desain Produk Industri 34 (turun dari 53,78% menjadi 43,38%), Perencanaan Wilayah & Kota 36 (turun dari 61,90% menjadi 61,29%), dan Teknik Informatika 51 (turun dari 67,09% menjadi 65,38%). Kenaikan capaian IPMSKT tahun 2011 ke 2016 paling tinggi diraih oleh jurusan Biologi 15 (dari 48,80% menjadi 64,87% naik 16,07%), jurusan Teknik Kimia 23 (dari 59,97% menjadi 71,21% naik 11,25%), dan jurusan Teknik Kelautan 43 (dari 46,83% menjadi 57,25% naik 10,43%). Penurunan capaian IPMSKT tahun 2011 ke 2016 terbesar adalah jurusan Desain Produk Industri 34 (dari 53,78% menjadi 43,38% turun 10,39%). Capaian IPMSKT terbaik di tahun 2016 (lebih dari 70%) diraih oleh jurusan Manajemen Bisnis (76,16%), Teknik Material & Metalurgi (71,26%), Teknik Kimia (71,21%), dan Teknik Sistem Perkapalan program Doble Degree (70,5%). Capaian IPMSKT terjelek di tahun 2016 (kurang dari IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 9

50%) dipegang oleh jurusan Teknik Perkapalan (48,61%), Teknik Mesin (45,74%), dan Desain Produk Industri (43,38%). Capaian IPMSKT terbaik di tahun 2011 (lebih dari 64%) diraih oleh jurusan Teknik Informatika (67,09%), Statistika (66,49%), dan Teknik Material & Metalurgi (64,55%). Capaian IPMSKT terjelek di tahun 2011 (kurang dari 50%) dipegang oleh jurusan Biologi (48,80%), Teknik Kelautan (46,83%), Teknik Mesin (44,63%), dan Teknik Perkapalan (42,27%). Jumlah Wisudawan, Indeks Prestasi, Masa Studi, dan Indeks Prestasi & Masa Studi Komulatif Terbobot tahun 2016 versus 2011 Komparasi jumlah wisudawan serta capaian rata-rata indeks prestasi, masa studi, dan indeks prestasi & masa studi komulatif terbobot antara tahun 2016 dan 2011 secara keseluruhan dapat dilihat seperti pada Gambar 5 (a, b, c, dan d). 3000 2971 3.30 3.29 8.9 62.00 61.04 2500 3.25 8.8 8.8 60.00 2000 2141 3.20 3.20 8.7 8.7 58.00 56.00 56.44 1500 2011 2016 3.15 2011 2016 8.6 2011 2016 54.00 2011 2016 Gambar 5a Jumlah Wisudawan Gambar 5b Rata-rata IP Gambar 5c Rata-rata MS Gambar 5d Rata-rata IPMSKT Jumlah wisudawan meningkat pesat dari 2.141 orang (tahun 2011) menjadi 2.971 orang (tahun 2015), terjadi kenaikan 38,8%. Rata-rata capaian indeks prestasi di ITS meningkat dari 3,20 (tahun 2011) menjadi 3,29 (tahun 2016), ada kenaikan 0,09 angka. Capaian rata-rata masa studi di ITS mengalami percepatan dari 8,8 semester (tahun 2011) menjadi 8,7 semester (tahun 2016), lebih cepat 0,1 semester. Capaian rata-rata IPMSKT di ITS meningkat secara nyata dari 56,44% (tahun 2011) menjadi 61,04% (tahun 2016), ada kenaikan 4,60%. Jurusan dengan Capaian IPMSKT Cumlaude Istimewa 1 & 2 Periode wisuda tahun 2016 semua jurusan sudah bisa mengantarkan lulusan mereka dengan predikat cumlaude, walau jumlahnya sangat bervariasi. Lulus dengan predikat cumlade di ITS adalah bagi wisudawan yang dapat merampungkan masa studi mereka 7 atau 8 semester dengan IP > 3,51. Capaian IPMSKT cumlaude yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 7 semester dengan IP > 3,76 dikelompokkan menjadi cumlaude istimewa-1. Para wisudawan yang dapat IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 10

merampungkan masa studi mereka dalam 8 semester dengan IP > 3,76 dikelompokkan menjadi cumlaude istimewa-2. 1. Kelompok cumlaude istimewa-1 Ada 29 wisudawan dengan nilai IPMSKT sempurna 100% (masa studi 7 semester dan indeks prestasi > 3,76) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016 sekitar 1% dari seluruh wisudawan. Wisudawan cumlaude istimewa-1 terbanyak dari jurusan Teknik Informatika (7 orang), disusul oleh jurusan Manajemen Bisnis dan Teknik Sipil (masingmasing 4 orang), kemudian jurusan Matematika dan Teknik Material & Metalurgi (masingmasing 3 orang), disusul oleh jurusan Statistika, Teknik Fisika, dan Teknik Industri (masingmasing 2 orang), serta masing-masing 1 orang dari jurusan Biologi dan Sistem Informasi. 2. Kelompok cumlaude istimewa-2 Ada 35 wisudawan dengan nilai IPMSKT 91,24% (masa studi 8 semester dan indeks prestasi > 3,76) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016 atau sekitar 1,2% dari seluruh wisudawan. Wisudawan cumlaude istimewa-2 terbanyak dari jurusan Teknik Kimia (14 orang), disusul oleh jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi (masing-masing 4 orang), kemudian oleh jurusan Teknik Sipil (3 orang), lanjut oleh jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro (masing-masing 2 orang), serta masing-masing 1 orang dari jurusan Matematika, Statistika, Kimia, Teknik Fisika, Teknik Material & Metalurgi, dan Teknik Sistem Perkapalan. 3. Kelompok cumlaude istimewa 1 & 2 Ada total 64 wisudawan dengan nilai IPMSKT 100% dan 91,24%% (masa studi 7 atau 8 semester dan indeks prestasi > 3,76) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016 atau sekitar 2,2% dari seluruh wisudawan S1 reguler. Wisudawan cumlaude istimewa 1 & 2 terbanyak dari jurusan Teknik Kimia (14 orang), disusul oleh jurusan Teknik Informatika (11 orang), kemudian jurusan Teknik Sipil (7 orang), kemudian jurusan Sistem Informasi (5 orang, lanjut untuk jurusan Teknik Material & Metalurgi, Matematika, dan Manajemen Bisnis (masing-masing 4 orang), lanjut untuk jurusan Statistika dan Teknik Fisika (masingmasing 3 orang), lanjut oleh jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Industri (masing-masing 2 orang), serta dari jurusan Biologi, Kimia, dan Teknik Sistem Perkapalan (masing-masing 1 orang).. Jurusan dengan Capaian IPMSKT Cumlaude 1 & 2 Capaian IPMSKT cumlaude yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 7 semester dengan indeks prestas 3,51-3,75 dikelompokkan menjadi cumlaude-1. Para wisudawan yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 8 semester dengan indeks prestas 3,51-3,75 dikelompokkan menjadi cumlaude-2. Jurusan yang dapat mengantarkan wisudawan dengan predikat cumlaude 1 & 2 dirinci sebagai berikut: 1. Kelompok cumlaude-1 Ada 107 wisudawan dengan nilai IPMSKT 87,94% (masa studi 7 semester dan indeks prestasi 3,51-3,75) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016. Wisudawan cumlaude istimewa-1 terbanyak dari jurusan Teknik Material & Metalurgi (20 orang), disusul oleh IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 11

jurusan Statistika (15 orang), berikutnya oleh jurusan Teknik Informatika (13 orang), kemudian dari jurusan Teknik Industri (11 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hinggal total 107 orang cumlaude-1. 2. Kelompok cumlaude-2 Ada 447 wisudawan dengan nilai IPMSKT 79,18%% (masa studi 8 semester dan indeks prestasi 3,51-3,75) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016. Wisudawan cumlaude- 2 terbanyak dari jurusan Teknik Kimia dan Teknik Informatika (masing-masing 55 orang), disusul oleh jurusan Sistem Informasi (38 orang), berikutnya oleh jurusan Teknik Elektro (27 orang), selanjutnya oleh jurusan Desain Interior (22 orang), disusul oleh jurusan Teknik Sistem Perkapalan (21 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Industri dan Teknik Sipil (masing-masing 20 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hinggal total 447 orang cumlaude-2. 3. Kelompok cumlaude 1 & 2 Ada total 554 wisudawan dengan nilai IPMSKT 87,94% dan 79,18% (masa studi 7 atau 8 semester dan indeks prestasi 3,51-3,75) dari total 2.971 orang wisudawan di tahun 2016. Wisudawan cumlaude 1 & 2 terbanyak dari jurusan Teknik Informatika (62 orang), disusul oleh jurusan Teknik Kimia (55 orang), berikutnya oleh jurusan Sistem Informasi (51 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (37 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Elektro (34 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Industri (31 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hinggal total 554 orang cumlaude 1 & 2. Jurusan dengan Capaian IPMSKT Cumlaude Capaian IPMSKT cumlaude yang dapat merampungkan masa studi mereka dalam 7 atau 8 semester dengan indeks prestas > 3,51 adalah gabungan dari kelompok cumlaude istimewa 1 &2 serta cumlaude 1 & 2. Semua jurusan di ITS dapat mengantarkan wisudawan dengan predikat cumlaude dengan jumlah yang berbeda. Terdapat 618 wisudawan cumlade pada tahun 2016 (sekitar 20,8%). Wisudawan cumlaude terbanyak dari jurusan Teknik Informatika (73 orang), berikutnya oleh jurusan Teknik Kimia (69 orang), disusul oleh jurusan Sistem Informasi (56 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (41 orang), berikutnya jurusan Teknik Elektro (36 orang), kemudian oleh jurusan Teknik Industri (33 orang), disusul oleh jurusan Teknik Sipil (31 orang), berikutnya oleh jurusan Statistika (30 orang), selanjutnya oleh jurusan Teknik Sipil (26 orang), selanjutnya oleh jurusan Statistika (24 orang), disusul oleh beberapa jurusan lainnya hingga total 618 orang dengan predikat cumlaude. Kelulusan Tepat Waktu 8 Semester atau Kurang Rincian masa studi untuk kelulusan tepat waktu 8 semester atau kurang (ternyata cukup banyak yang bisa lulus hanya dalam 7 semester) dari tahun 2011 ke 2016 seperti yang tampak pada Gambar 6. IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 12

120 100 80 71.6 72.8 90.8 83.5 83.5 84.7 81.4 79.5 91.7 85.8 75.8 79.8 72 70.9 89.3 69.9 70.1 71.7 100 97.1 60 62.9 54.8 60.6 54.1 40 34.3 35 20 17.8 0 11 12 13 14 15 21 22 23 24 25 27 31 32 33 34 35 36 41 42 43 51 52 28 38 44 37 45 Gambar 6. Kelulusan Tepat Waktu 8 Semester atau Kurang Kelulusan tepat waktu dimaksudkan sebagai berapa persen dari wisudawan tiap jurusan dapat lulus tepat waktu 8 semester atau kurang. Dari Gambar 6 terlihat bahwa kelulusan tepat waktu 8 semester atau kurang yang tertinggi tahun 2016 dapat diraih oleh jurusan Teknik Material & Metalurgi (91,7%), disusul oleh jurusan Statistika (90,8%), selanjutnya oleh jurusan Teknik Lingkungan *85,8%), kemudian oleh jurusan Teknik Kimia (84,7%), kemudian jurusan Kimia dan Biologi (masing-masing 83,5%), selanjutnya oleh jurusan Teknik Fisika (81,4%), demikian seterusnya yang paling rendah oleh jurusan Desain Produk Industri (17,8%). Program S1 reguler dirancang dengan 144 SKS yang dapat dirampungkan dalam waktu 8 semester. Masih ada 4 jurusan dengan peluang lulus 8 semester atau kurang di bawah 60%, yaitu jurusan Teknik Mesin (34,3%), jurusan Teknik Sipil (54,8%), Desain Produk Industri (17,8%), dan jurusan Teknik Perkapalan (35,0%). Untuk jurusan yang relatif baru, peluang lulus 8 semester atau kurang masih di bawah 60% adalah Transportasi Laut (54,1%). IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 13

Lulus 7 Semester dengan Predikat Cumlaude Lulus dalan waktu 7 semester bukanlah hal yang mustahil. Mereka yang lulus 7 semester tersebar di banyak jurusan yang ada di ITS. Pada wisuda tahun 2016 ada 136 orang yang dapat lulus 7 semester dengan capaian IP > 3,51 (CUMLAUDE) atau sekitar 4,6% dari seluruh wisudawan. Jurusan yang paling banyak mengantarkan lulusan S1 dalam waktu 7 semester adalah dari Teknik Material & Metalurgi (23 orang), disusul oleh Statistika (17 orang), Teknik Teknik Informatika dan Sistem Informasi (masing-masing 14 orang), Teknik Industri (13 orang), serta manajemen Bisnis (11 orang). Tabel 3. Wisudawan dengan Capaian Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbaik Catatan Akhir Wisuda 113-114 Sebagai pelengkap dapat ditunjukkan lulusan terbaik ITS dengan capaian indeks prestasi tertinggi sekaligus masa studi tercepat. Dipilih 25 wisudawan dengan capaian indeks prestasi 3,81 atau lebih serta masa studi 7 atau 8 semester (lihat pada Tabel 3). Lulusan terbaik capaian IMSKT = 100% dengan IP = 3,90 dan MS = 7 semester, diraih oleh Alvin Trisnowijoyo dari jurusan Manajemen Bisnis. Peraih IP tertinggi 3,91 dengan masa studi 8 semester oleh Garry Surya Putra Taifan dari jurusan Teknik Kimia (dengan IPMSKT = 91,24%). Dominasi wisudawan dari jurusan Teknik Informatika FTIF (Fakultas Teknologi Informasi) tidak terbantahkan! Ada 6 orang dari jurusan Teknik Informatika, 5 orang dari jurusan Teknik Kimia, ada 3 orang dari jurusan Teknik Sipil, masing-masing ada 2 orang dari Teknik Mesin dan Teknik Industri, serta-masing-masing ada 1 orang dari jurusan Matematika, Kimia, Biologi, Teknik Elektro, Teknik Fisika, Manajemen Bisnis, dan Teknik Perkapalan. IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 14

Peringkat IPMSKT periode Wisuda 111-112 Peringkat capaian IPMSKT yang dilengkapi dengan capaian IP rata-rata serta MS rata-rata pada periode wisuda 113-114 untuk 27 jurusan secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Bisnis (IPMSKT = 76,16%; IP = 3,47 dan MS = 7,7 semester) 2. Teknik Material & metalurgi (IPMSKT = 71,26%; IP = 3,41 dan MS = 7,9 semester) 3. Teknik Kimia (IPMSKT = 71,21%; IP = 3,48 dan MS = 8,2 semester) 4. Teknik Sistem Perkapalan double degree (IPMSKT = 70,5%; IP = 3,43 dan MS = 8,0 semester) 5. Statistika (IPMSKT = 65,74%; IP = 3,29 dan MS = 8,1 semester) 6. Teknik Informatika (IPMSKT = 65,38%; IP = 3,41 dan MS = 8,8 semester) 7. Desain Interior (IPMSKT = 65,19%; IP = 3,39 dan MS = 8,8 semester) 8. Teknik Geofisika (IPMSKT = 65,16%; IP = 3,33 dan MS = 8,0 semester) 9. Sistem Informasi (IPMSKT = 65,16%; IP = 3,39 dan MS = 8,7 semester) 10. Biologi (IPMSKT = 64,87%; IP = 3,33 dan MS = 8,3 semester) 11. Teknik Fisika (IPMSKT = 64,29%; IP = 3,30 dan MS = 8,2 semester) 12. Teknik Lingkungan (IPMSKT = 64,19%; IP = 3,28 dan MS = 8,1 semester) 13. Kimia (IPMSKT = 63,87%; IP = 3,27 dan MS = 8,2 semester) 14. Teknik Industri (IPMSKT = 63,26%; IP = 3,29 dan MS = 8,3 semester) 15. Matematika (IPMSKT = 61,62%; IP = 3,26 dan MS = 8,4 semester) 16. Arsitektur (IPMSKT = 61,56%; IP = 3,30 dan MS = 8,5 semester) 17. Teknik Geomatika (IPMSKT = 61,40%; IP = 3,25 dan MS = 8,3 semester) 18. Perencanaan Wilayah & Kota (IPMSKT = 61,29%; IP = 3,32 dan MS = 8,9 semester) 19. Teknik Sistem Perkapalan (IPMSKT = 60,75%; IP = 3,28 dan MS = 8,6 semester) 20. Teknik Sipil (IPMSKT = 60,19%; IP = 3,31 dan MS = 8,8 semester) 21. Teknik Elektro (IPMSKT = 60,06%; IP = 3,28 dan MS = 8,7 semester) 22. Teknik Kelautan (IPMSKT = 57,25%; IP = 3,22 dan MS = 8,9 semester) 23. Fisika (IPMSKT = 54,87%; IP = 3,10 dan MS = 8,3 semester) 24. Transportasi Laut (IPMSKT = 53,61%; IP = 3,17 dan MS = 8,8 semester) 25. Teknik Perkapalan (IPMSKT = 48,61%; IP = 3,16 dan MS = 9,9 semester) 26. Teknik Mesin (IPMSKT = 45,74%; IP = 3,08 dan MS = 9,7 semester) 27. Desain Produk Industri (IPMSKT = 43,38%; IP = 3,15 dan MS = 10,7 semester) Penutup Demikian hasil yang dapat dipaparkan dari buku wisuda tahun 2016 dan 2011. Sengaja tidak dibuat kesimpulan, karena diserahkan kepada sidang pembaca untuk melakukan hal tersebut! Bagaimana ke depan dalam proses belajar-mengajar di masing-masing jurusan sehingga menjadi lebih baik adalah tugas semua dosen dan tenaga kependidikan serta tanggung jawab para mahasiswa selamat berkarya! Surabaya, 23 Nopember 2016. IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 15

DAFTAR PUSTAKA Balzer, William K. (2010). Lean Higher Education Increasing the Value and Performance of University Process. Taylor & Francis Group. New York. Noer, B. A. (2004). Model IPMST (Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbobot) untuk Menilai Prestasi Jurusan. Jurnal OPTIMA Noer, B. A. (2005). Cluster Jurusan dengan Model Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbobot. Jurnal OPTIMA Noer, B. A. (2005). Cluster Prestasi 20 Jurusan di ITS dengan Model Indeks Prestasi dan Masa Studi Terbobot. Seminar Nasional Pascasarjana ITS, Juni 2015. Noer, B. A. (2007). Statistika dan Peningkatan Prestasi Jurusan Pengembangan Model Indeks Prestasi dan Masa Studi Komulatif Terbobot di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Seminar Nasional Statistika. Universitas Islam Bandung, September 2007 Suhartono, B. (tanpa tahun). Pengukuran Kinerja pada Perguruan Tinggi. http://bambangsuhartono.wordpress.com diakses 12 Agustus 2016 Yahya, Afrida dan Amalia, Rizki (2016). Pengaruh Sistem Kerja terhadap Kinerja Perguruan Tinggi dan Implikasinya terhadap Kepercayaan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Pencerahan 1/1/Maret 2016. Halaman 1-10. ISSN: 1693-1775 Mahmudi, A. Aviv, Surarso, Bayu, dan Subagio, Agus (2014). Kombinasi Balance Scorecard dan Objective Matrix untuk Penilaian Kinerja Perguruan Tinggi. Jurnal Sistem Informasi 01 (2014). Online http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis Sulistiyowati, Wiwik dan Hartati, Verani (tp thn). Implementasi Balance Scorecard dan Six Sigma untuk Sistem Penilaian Kinerja Perguruan Tinggi X. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Lestari, Ambar Sri (2013). Analisis Penilaian Kinerja Lembaga Pendidikan Tinggi dengan Metode Balance Scorecard Penerapannya dalam Sistem Manajemen Strategis studi kasus pada Universitas Brawijaya Malang. 2 nd International Seminar on Quality and Affordable Education ISQAE 2013. BAN PT, 2008. Buku II Standar dan ProsedurAkreditasi Sarjana, BAN-PT, Jakarta. Sitanggang, Jandri (tp tahun). Pengukuran Kinerja Perguruan Tinggi dengan Pendekatan Balanced Scorecard Studi Kasus pad STIE Tamansiswa Jakarta. Tesis. Diakses 12 Agustus 2016 dari http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=72614&lokasi=lokal IMPSKT WISUDA 111-112 / 24 Jurusan di ITS / Bustanul Arifin Noer / MB ITS / 2016 16