BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. dapat menyampaikan pesan yang dimengerti oleh komunikan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB II URAIAN TEORITIS

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsumen menggunakan jasa PT.Lintas Iskandaria pada tahun 2014, peneliti

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Menurut Ruslan dalam bukunya Penelitian Public Relations dan Komunikasi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini iklan hadir di setiap tempat di mana orang-orang berada. Baliho di

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

BAB III METODE PENELITIAN

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan baik pemerintahan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu aset sehingga perlu dikembangkan

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB II STUDI PUSTAKA. Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Arti berkualitas disini adalah mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsumen SPBU Ciledug Perumahan Palem Ganda Asri dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari pendidikan akan berpengaruh terhadap manusia dalam jangka panjang. Persaingan ketat pendidikan akan terasa ketika memasuki dunia pekerjaan. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi pula persyaratan pendidikannya. Maka dari itu, kita dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan setinggi-tingginya agar mendapatkan pekerjaan yang layak. Dunia pendidikan adalah harapan besar dimana sebagian besar rakyat menaruhkan padanya kepercayaan atas masa depan anak-anaknya. Sebagian besar masyarakat masih percaya bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,maka semakin besar pula peluangnya untuk dapat bekerja secara layak. Namun kenyataan dilapangan, kondisi ini tidak berkorelasi positif dengan kesempatan kerja. Ternyata tingginya jenjang pendidikan yang diperoleh belum menjadi jaminan akan kemudahan mendapat pekerjaan yang kita harapkan. Lemahnya kualitas lulusan perguruan tinggi bisa jadi disebabkan oleh penyelenggaraan pendidikan yang tidak terakreditas. Tidak sedikit perguruan tinggi membuka beraneka ragam program tanpa memberikan batasan cukup untuk menjaga kualitasnya. Penyelenggaraan pendidikan yang kurang berkualitas akan 1

2 melahirkan hasil yang kurang sempurna yang artinya banyak sarjana yang kurang berkualitas. Menyikapi semakin tingginya kebutuhan pendidikan, banyak bermunculan perguruan tinggi swasta mendirikan tingkat pendidikan pascasarjana yang menyediakan fasilitas pendidikan dengan berbagai kualitas untuk menarik perhatian para sarjana. Namun fasilitas saja tidak cukup untuk menarik minat masyarakat, hal yang terpenting adalah kredibilitas para pengajar yang akan menyampaikan ilmunya kepada kita. Sebagaimana proses komunikasi yang paling sedikit melalui tiga komponen yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Keefektifan komunikasi ditentukan oleh komunikator yang memiliki peran penting sebagai penyampai pesan, dan bagaimana caranya pesan tersebut dapat dimengerti komunikannya. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Oleh karena itu seorang komunikator harus memiliki ethos. Ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator terdiri dari kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan. Ketiga dimensi ini berhubungan dengan jenis pengaruh sosial yang ditimbulkan (Rakhmat 2000: 256). Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukan source credibility. Artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Begitupun dengan dosen pascasarjana, harus memiliki kredibilitas yang

3 tinggi untuk menunjang keberhasilan proses mengajar dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kredibilitas pengajar akan mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih kampus pascasarjana yang sesuai dengan keinginannya. Minat sebagai suatu tujuan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat dari taraf yang tinggi merupakan hasil pendidikan yang tinggi. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan minat yang benar-benar luas serta bernilai (Buchori 1984: 135). Terlebih mahasiswa yang memilih pascasarjana adalah mahasiswa yang tingkat kecerdasannya lebih tinggi, sehingga akan lebih selektif untuk memilih perguruan tinggi yang berkualitas untuk melanjutkan studinya. Pendidikan ilmu komunikasi semakin hari semakin berkembang karena tidak ada satu sektor pun dalam bidang kehidupan masyarakat yang tidak bersentuhan dengan komunikasi. Untuk itu tenaga profesional di bidang komunikasi dengan kualifkasi Magister sangat diperlukan oleh masyarakat. Perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Di era globalisasi saat ini menjadikan manusia untuk semakin membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi, guna menghadapi persaingan mencari pekerjaan. Kesadaran mahasiswa tersebut muncul ketika fakta yang ada adalah banyak lulusan sarjana yang masih pengangguran karena faktor syarat pendidikan yang lebih tinggi dari manajemen perusahaan tersebut. UNISBA merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Program Magister (S2)

4 ilmu komunikasi. Ada beberapa program studi Magister (S-2) di UNISBA salah satu nya adalah program Magister ilmu komunikasi. Unisba mendirikan Magister Komunikasi berdasarkan surat ijin penyelenggaraan Dirjen Dikti Diknas Nomor 2952/D/T/2003, tanggal 10 Oktober 2003, menyelenggarakan Program Magister Ilmu Komunikasi dengan Konsentrasi Komunikasi Bisnis, Komunikasi Politik, dan Komunikasi Dakwah Berdasarkan latar belakang tersebut, UNISBA harus memperhatikan kredibilitas dari Dosen program Studi Magister (S-2) Ilmu Komunikasi untuk menghasilkan lulusan Magister Ilmu komunikasi yang berkualitas. Maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaiaman hubungan kredibilitas dosen program studi Ilmu Komunikasi pascasarjana UNISBA dengan minat mahaiswa FIKOM UNISBA untuk melanjutkan program studi S-2. 1.2 Identifikasi Masalah Bertitik tolak dari uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang masalah serta rumusan masalah di atas, maka penulis menguraikan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2? 2. Apakah terdapat hubungan antara karakter dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2?

5 3. Apakah terdapat hubungan antara kharisma dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis dalam dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara kompetensi dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. 2. Untuk mengetahui hubungan antara karakter dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. 3. Untuk mengetahui hubungan hubungan antara kharisma dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi studi ilmu komunikasi pada umumnya dan dalam hal kredibilitas dan minat pada khususnya. Selain itu, dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan kredibilitas dan minat.

6 1.4.2 Kegunaan Praktis Kegunaan penelitian ini secara praktis diharapkan agar : 1. Memberikan manfaat bagi pascasarjana UNISBA sebagai masukan dalam mengevaluasi kredibilitas dosen yang berpengaruh terhadap minat para mahasiswa untuk melanjutkan program studi S2. 2. Menjadi sarana bagi peneliti untuk memahami, mendalami dan mempelajari praktek ilmu komunikasi secara umum dan mengaplikasikan kredibilitas komunitor secara khusus dalam perusahaan yang nyata di lapangan. 1.5 Ruang Lingkup dan Pengertian Istilah 1.5.1 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini penulis membuat beberapa pembatas. Hal ini agar tidak menimbulkan salah penafsiran dan mencegah meluasnya objek penelitian, serta lebih terarah dan menjadi lebih terfokuskan. Maka penulis memberikan batasan maslaah sebagai berikut : 1. Objek penelitian adalah mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 2. Penelitian ini hanya membahas mengenai kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana UNISBA dan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009.

7 1.5.2 Pengertian Istilah 1. Hubungan adalah keadaan berhubungan; kontak; sangkut-paut; ikatan. 2. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Ada dua hal yang terkandung pada pengertian ini, yaitu 1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator; 2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator. 3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. 5. Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang pendidikan tinggi dan jenis pendidikan tertentu. 1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.6.1 Kerangka Pemikiran Perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Perguruan tinggi yang kurang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang kurang sempurna atau kurang berkualitas pula.

8 Salah satu alat ukur untuk mengetahui kualitas dari suatu perguruan tinggi ialah kredibilitas dosen yang mengajar di dalamnya. Komunikasi yang terjadi pada saat dosen mengajar termasuk ke dalam komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara tiga mahasiswa atau lebih secara tatap muka di mana anggotaanggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak ada jumlah batasan anggota yang pasti, 2-3 orang atau 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang. (Rohim, 2009:87) Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukan source credibility (kredibilitas sumber). Artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Begitupun dengan dosen pascasarjana, harus memiliki kredibilitas yang tinggi untuk menunjang keberhasilan proses mengajar dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Ada dua hal yang terkandung pada pengertian ini, yaitu 1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator; 2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator. (Rakhmat, 2000:257) Josep A. Devito (1997) dalam bukunya Komunikasi Antarmanusia mengemukakan mengenai tiga aspek kualitas utama yang dapat mempengaruhi kredibiltas seorang pemimpin, yaitu: 1. Kompetensi, mengacu pada pengetahuan dan kepakaran yang meliputi: pengetahuan, pengalaman, kepercayaan diri dan informasi.

9 2. Karakter, mengacu pada itikad dan perhatian kepada khalayak yang meliputi: mampu bersikap adil, perhatian, konsisten, mampu mempersamakan persepsi dengan bawahan. 3. Karisma, mengacu pada kepribadian dan kedinamisan yang meliputi: positif, ketegasan, antusiasme/semangat dan aktif. (Devito,1997:459) Teori yang menghubungkan antara variabel X (kredibilitas) dengan variabel Y (minat) adalah Teori stimulus-respon (S-R), yaitu model teori komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi. Khusus nya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus-respon. (Mulyana,2005:132) Model ini menunjukan komunikasi suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana.bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, atau bila saya tersenyum dan kemudian anda membalas senyuman saya, itulah pola S-R. Jadi model S- R mengasusmsikan bahwa katakata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Oleh karena itu anda dapat menganggap proses ini sebagai pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal-balik dan mempunyai efel. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya. Minat dalam penelitian ini menggunakan model AIDDA perhatian, ketertarikan dan keinginan. Minat dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:656) adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; keinginan. Unsur-unsur minat yang mengarah pada bentuk sikap dapat dilihat dari pengertian yang diberikan oleh Bigot sebagai berikut: Bahwa yang disebut minat adalah

10 mengandung unsur-unsur yang disebut antara lain: kognisi (mengenal), afeksi (perasaan), dan konasi (kehendak) (Arbor, 1993:112). Sedangkan menurut Onong U. Effendy dalam bukunya ilmu,teori, dan filsafat komunikasi minat adalah kelanjutandari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat atau keinginan (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. ( Effendy,2003 : 304) Kredibilitas dosen yang baik dan kuat akan dapat mempengaruhi minat publik untuk memilih perguruan tinggi tersebut untuk dipilih sebagai tempat untuk mencari ilmu yang diinginkannya. Dalam hal ini peniliti menggunakan A-A procedure atau AIDDA untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan minat. sebagai berikut : A I D A : Attention (Perhatian) : Interest (ketertarikan) : Desire (keinginan) : Decision (Keputusan) A : Action (Tindakan) (dalam Effendy, 2003:304) Maksud dari tahapan diatas adalah dosen harus bisa menarik perhatian (attentions) komunikan yaitu dengan berpenampilan yang baik, memberitahukan terlebih dahulu materi yang akan diberikan, serta menyajikan materi yang menarik. Kemudian perhatian yang sudah diperoleh itu dapat dipertahankan, sehingga dapat meningkat menjadi minat atau ketertarikan (interest) yang kuat. Adapun minat atau ketertarikan seseorang akan timbul jika yang diajukan itu mengenai kepentingan, kebutuhan, dan sesuai dengan pikiran dan konsep hidup

11 orang tersebut. Tahap selanjutnya adalah menimbulkan keinginan (desire) yang lebih kuat dari sekedar minat atau ketertarikan saja. Tahapan ini dapat dicapai dengan mengemukakan janji yang menarik, atau keuntungan pribadi yang memang diharapkan. Kemudian keinginan tersebut harus lebih diyakinkan terhadap publik, jika apa yang diinginkan itu benar, maka pesan yang disajikan oleh dosen harus bersifat jujur. Teori Stimulus-Respon STIMULUS RESPON Kredibilitas Dosen : - Kompetensi - Karakter - Karisma Minat Mahasiswa: - Perhatian - Ketertarikan - Keinginan Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6.2 Hipotesis Hipotesis berarti mengarahkan hipotesis pada suatu bentuk penyelidikan empiris untuk menetapkan apakah hipotesis ini didukung atau disanggah oleh apa yang diamati oleh peneliti (Black dan Champion, 1992: 124). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis umum sebagai berikut:

12 H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas Dosen program studi ilmu komunikasi Pascasarjana UNISBA dengan minat mahasiswa fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas Dosen program studi ilmu komunikasi Pascasarjana UNISBA dengan minat mahasiswa fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. Supaya dapat diteliti (researchable), hipotesis-hipotesis umum itu harus dijabarkan menjadi subhipotesis-hipotesis yang sudah sangat spesifik. (Rakhmat, 2002:15). Subhipotesis tersebut antara lain sebagai berikut: 1. H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan perhatian mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan perhatian mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. 2. H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan ketertarikan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan ketertarikan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

13 3. H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan keinginan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan keinginan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. 1.7 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanasi adalah penelitian untuk menguji antarvariabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel lainnya; atau apakah suatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya (Faisal, dalam Ardianto, 2010: 50). Metode ini digunakan peneliti karena ingin meneliti apakah ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana UNISBA dengan minat mahasiswa fakultas ilmu komunikasi UNISBA untuk melanjutkan program studi S2. Metode ini dapat membuktikan secara langsung hubungan di anatara variabel, menanyakan pada responden dengan cara menyebarkan angket lalu mengujinya dengan hipotesis.

14 1.7.1 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diteteapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono dalam Ridwan 2006:7). Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa ilmu komunikasi UNISBA angkatan 2009 sebanyak 312 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian yang diamati (Rakhmat, 2009: 78). Teknik pengambilan sampling strata disproporsional. Sampling berstrata melibatkan pembagian populasi ke dalam kelas, kategori atau kelompok yang disebut strata. Disini, setiap strata diambil jumlah sampel yang sama. Nanti dalam jumlah data dan data untuk setiap strata dikalikan dengan bobot strata tersebut. (Rakhmat, 2002:79-80). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2009 dari ketiga jurusan yaitu Public Relations, Jurnalistik, dan Manajemen Komunikasi. Untuk menentukan ukuran sampel, peneliti mengambil 20% atau 0.20 dari populasi. Hal ini mengacu pada pernyataan Singarimbun dan Effendy (1981) (dalam Rakhmat, 2009: 81) yang menyatakan pecahan sampling 0.10 atau 0.20 sering dianggap banyak

15 penelitian sebagai ukuran sampel yang memadai. Sehingga sampel yang didapat sebagai berikut: 20% x 312 = 0.20 x 312 = 62.4 dibulatkan menjadi 63 mahasiswa Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 sebanyak 63 mahasiswa yang diambil dari ketiga program studi sebagai berikut : Tabel 1.1 Kerangka Sampel No. Program Studi Populasi Sampel 1. Public Relations 170 orang 21 orang 2. Jurnalistik 87 orang 21 orang 3. Manajemen Komunikasi 55 orang 21 orang Jumlah 312 orang 63 orang Sumber : Analisis Penulis 1.7.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket Yaitu suatu alat pengukuran data secara tertulis di mana didalamnya memuat pertanyaan-pertanyaan disertai pilihan jawaban yang telah disediakan. Angket ini disebarkan kepada mahasiswa ilmu komunikasi UNISBA angkatan 2009.

16 2. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung antara penulis dengan pihak yang berwenang untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 3. Studi Kepustakaan Teknik untuk mendapatkan data teoritis guna mendapatkan pendapat para ahli dan teorinya melalui buku-buku referensi serta dokumendokumen yang berkaitan dengan penelitian.