LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

UJI LIPID (TES KELARUTAN)

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN SABUN PADAT DAN SABUN CAIR DARI MINYAK JARAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

Bab III Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara

EKSTRAKSI MINYAK DAN LEMAK : AMALYAH FEBRYANTI NIM : H KELOMPOK : IV (EMPAT) HARI/TANGGAL : KAMIS/22 MARET 2012 ASISTEN : ARKIEMAH HAMDA

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODE PENELITIAN

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Buah Pala Penyabunan Trimiristin Untuk Mendapatkan Asam Miristat

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA. Pembuatan Produk

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

BAB V PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PEMANFAATAN STEARIN DALAM PROSES PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT. Vonny Indah Sari* Program Studi Teknik Pengolahan Sawit, Politeknik Kampar

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Adelya Desi Kurniawati, STP., M.Sc., MP.

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

4 Pembahasan Degumming

Sejarah Sabun. Seabad kemudian bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Minyak dan Lemak 1.1 TUJUAN PERCOBAAN. Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari suatu minyak / lemak

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

POTENSI BIJI KARET (HAVEA BRASILIENSIS) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN PENGHILANG BAU KARET

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

PEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

Reaksi Kupling Diazonium : Sintesis Kombinatorial Azo Dyes

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

Ekstraksi pelarut atau ekstraksi air:

BAB IV PROSEDUR KERJA

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

Kromatografi tambahan. Imam S

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap yang berkisar antara empat sampai dua puluh dua karbon (Almatsier, 2004: 52)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

PERCOBAAN II LIPID : SUCI QADRIANTY SAKINAH : K : ROSA BUDIASRI SUDIRO

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

Modul l Modul 2 Modul 3

Hasil dari penelitian ini berupa hasil dari pembuatan gliserol hasil samping

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Labu leher tiga Pyrex - Termometer C

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

SABUN MANDI. Disusun Oleh : Nosafarma Muda (M )

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

MODUL I Pembuatan Larutan

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PROSES PEMBUATAN SABUN CAIR DARI CAMPURAN MINYAK GORENG BEKAS DAN MINYAK KELAPA

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Fanny Siti Khoirunisa NRP : 123020228 Kel / Meja : H / 10 Asisten : Dian Puspitasari Tgl Percobaan : Rabu, 17 April 2014 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air yang dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik yang non polar, misalnya dietil eter kloroform. Oleh sebab itu senyawa ini dibagi menurut sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam pelarut non polar dan yang tidak larut dalam air. Meskipun struktur lemak bermacam-macam semua lemak mempunya sifat struktur yang spesifik, yaitu mempunyai gugusan hidrokarbon hidrofob yang banyak sekali dan sedikit gugusan hidrokarbon hidrofil. Hal ini menggambarkan sifat struktur lemak yang tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar. Minyak dan lemak tergolong gliserida, yanitu ester antara gliserol dan asam lemak, dimana ketiga radikal hidroksil dan gliserol semua diesterkan. 1.2. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui banyaknya basa yang dihasilkan dengan menggunakan KOH dan NaOH. 1.3. Prinsip Percobaan Berdasarkan lemak yang terhidrolisis oleh basa menghasilkan sabun dan gliserol.

1.4. Reaksi Percobaan Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Safonifikasi

II METODE PERCOBAAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan. 2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan pada percobaan Uji Safonifikasi adalah sampel, KOH, NaOH, dan aquadest. 2.2. Pereaksi yang Digunakan Pereaksi yang digunakan pada Uji Safonifikasi adalah larutan KOH alkoholis dan larutan NaOH alkoholis. 2.3. Alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan pada Uji Safonifikasi adalah tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes, tang krus, penjepit tabung reaksi, dan penangas air. 2.4. Metode Percobaan 1 ml larutan sampel + 2 ml Alkoholis Homogenkan, panaskan 110 menit + 2 ml aquadest, kocok hingga berbusa Amati buih yang terjadi

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Safonifikasi III HASIL PENGAMATAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan. 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Safonifikasi Sampel Pereaksi Hasil Keterangan Minyak KOH ++ Banyak busa Goreng NaOH + Sedikit busa Alpukat KOH ++ Banyak busa NaOH + Sedikit busa (Sumber : Fanny dan Ikhsan, Kelompok H, Meja 10, 2014) Gambar 3. Foto Hasil Pengamatan Uji Safonifikasi 3.2. Pembahasan Dari hasil percobaan dengan menggunakan Uji Safonifikasi dapat diketahui bahwa sampel Minyak goreng dan Alpukat apabila diberi pereaksi KOH akan menimbulkan banyak busa, sedangkan apabila diberi peraksi NaOH akan menimbulkan sedikt busa.

Lemak atau minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida (termasuk minyak dan lemak) adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya ester, benzene, khloroform) atau sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air (Sudarmadji, 2010). Safonifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat (misalnya NaOH). Sabun mengandung C12 dan C16 selain itu juga mengandung asam karboksilat (Anonim, 2014). Kata safonifikasi atau Safonity berarti membuat sabun. Sabun dibuat dari proses safonifikasi lemak hewan dan minyak. Sabun dapat dibuat melalui proses batch dan kontinu. Pada proses batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah katel. Jika penyabunan telah selesai, garam-garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun. Lapisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. Endapan sabun gubal yang bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan diendapkan dengan garam berkalikali. Akhirnya endapan direbus dengan air secukupnya untuk mendapatkan campuran halus yang lama kelamaan membentuk lapisan yang homogen dan mengapung. Pada proses kontinu, yaitu yang biasa dilakukan sekarang, lemak atau minyak hidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis seperti sabun seng. Lemk atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung reaktor besar. Asam lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan. Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun (Anonim, 2013). Prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan terhidrolisis oleh basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Proses pencampuran antara minyak dan alkali kemudian akan membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut dengan trace. Pada campuran terebut kemudian ditambahkan garam NaCl. Garam NaCl ditambahkan untuk memisahkan antara produk sabun dan gliserol sehingga

sabun yang dihasilkan adalah sabun yang dapat mengemulsi minyak (Gabelin, 2005). Fungsi penambahan KOH pada proses saponifikasi pada lemak ini agar terjadi hidrolisis lemak menjadi sabun gliserol. Peran KOH dapat diganti dengan basa kuat lainnya, misalnya NaOH, sehingga sabun yang dihasilkan menjadi sabun natrium yang memiliki tekstur padat (Permono, 2005).

IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran. 4.1. Kesimpulan Dari hasil percobaan dengan menggunakan Uji Safonifikasi dapat disimpulkan bahwa sampel Minyak goreng dan Alpukat apabila diberi pereaksi KOH akan menimbulkan banyak busa, sedangkan apabila diberi peraksi NaOH akan menimbulkan sedikt busa. 4.2. Saran Praktikan harus selalu mengikuti prosedur percobaan yang ada. Praktikan harus membersihkan dan mencuci alat dengan bersih sebelum dan sesudah digunakan, agar pada saat metode selanjutnya, tidak terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Reaksi Saponifikasi Pada Pembuatan Sabun. http://yprawira.wordpress.com/reaksi-saponifikasi pada-proses-pembuatan-sabun/. Diakses : 18 April 2014. Anonim. 2014. Safonifikasi. http://id.m.wikipedia.org/wiki/saponifikasi. Diakses : 18 April 2014 Gabelin. 2005. Penjelasan Uji Safonifikasi. http://gabelin.wordpress.com. Diakses : 18 April 2014. Permono. 2005. Fungsi Zat dan Larutan. http://permonojaya.blogspot.com. Diakses: 18 April 2014. Sudarmadji, Slamet. 2010. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty.