BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Lubuklinggau, dengan objek penelitian yaitu anak didik kelompok B

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI LATIHAN MERAPIKAN MAINAN PADA KELOMPOK B DI PAUD HIDAYAH KOTA LUBUKLINGGAU KARYA ILMIAH OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa sebanyak 34 orang yang terdiri dari 21 orang perempuan dan 13 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjelaskan tujuan dan cara bermain.

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI KELAS A PAUD AL-HIDAYAH ACEH BESAR. Isthifa Kemal 1 Sari Yuanita 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BOWLING TAHUN. Guna Sarjana S-1

PROSIDING ISBN :

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI SOMOPURO JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB tahun pelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Konseling dan Pendidikan

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS XII SMK NURUL HUDA SUKARAJA Mursilah

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : VIONA NENO LORENZA NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar tahun ajaran

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

MENINGKATKANN KEMANDIRIAN MELALUI LATIHAN MERAPIKAN MAINAN PADA KELOMPOK B DI PAUD HIDAYAHH KOTA LUBUKLINGGAU SKRIPSI OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi per siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di Paud Hidayah Kota Lubuklinggau, dengan objek penelitian yaitu anak didik kelompok B Paud Hidayah Kota Lubuklinggau berjumlah 15 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus dengan acuan tiap-tiap siklusnya meliputi beberapa tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Dari hasil pengolahan data pada siklus I dan siklus II maka dapat dilihat kemampuan kemandirian anak dalam latihan merapikan mainan meningkat sangat tinggi. Peningkatan kemampuan anak dalam latihan merapikan mainan dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kondisi awal rata-rata 13%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat sebesar 27% dan siklus II terjadi peningkatan lagi sebesar 80%.

a. Siklus I (Pertama) 1) Perencanaan (Planning) a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian (RKH) b) Menyiapkan instrumen-instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi anak dan lembar observasi guru c) Menyiapkan alat peraga atau mainan berupa balok bangunan dan puzzle. d) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat (Observer) dan pihak-pihak terkait 2) Tindakan (action) dan pengamatan (observation) Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pada tanggal 6 dan 8 Januari 2014 dengan jumlah anak 15 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Dalam kegiatan tindakan (action) ini peneliti melakukan kegiatan mengajar sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dirancang ditahap perencanaan penelitian, langkah-langkahnya mengikuti rancangan skenario pembelajaran. Adapun pengamatan (observation) dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang meliputi aktivitas anak, pengembangan materi dan hasil belajar serta dievaluasi.

Selama proses pembelajaran, peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati prilaku anak pada saat latihan merapikan mainannya berupa balok bangunan. Pada siklus I ini diharapkan hasilnya bahwa ada perubahan kemandirian anak dari sebelum penelitian dilakukan. Melalui kegiatan tindakan ini yang dilakukan adalah mengamati/mengobservasi antara lain : a) Aktivitas anak selama proses pembelajaran melalui latihan merapikan mainan b) Kemampuan anak untuk kreatif menyusun balok bangunan dan merapikan kembali mainannya pada tempatnya semula c) Kemampuan anak untuk berani menyusun balok bangunan dan merapikan kembali mainannya pada tempatnya semula d) Kemampuan anak untuk percaya diri dalam menyusun balok bangunan e) Kemampuan anak untuk bertanggungjawab dalam merapikan kembali mainannya pada tempatnya semula f) Pelaksanaan pembelajaran kemandirian melalui latihan merapikan sendiri mainan, sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat (terlampir). 3) Refleksi (reflection) Peneliti melakukan refleksi dengan cara diskusi bersama dengan teman sejawat untuk menilai kemandirian anak melalui

kegiatan latihan merapikan mainan. Dari hasil observasi sebelum peneliti mengadakan penelitian, peneliti menilai kemandirian pada anak kelompok B di PAUD Hidayah Kota Lubuklinggau dapat diidentifikasikan bahwa dari 45 anak didik ada 15 orang yang belum dikategorikan mandiri (30%) sehingga 15 anak didik tersebut dijadikan objek sasaran penelitian ini. Pada kegiatan di siklus I pencapaian nilai kemandirian hanya ada 4 orang anak (27%) dari jumlah 15 orang anak sehingga penelitian pada siklus I masih dikategorikan sangat belum berhasil karena masih jauh dari target >75%. Adapun data-data pada siklus I ini telah dikumpulkan pada lampiran tabel 1. Pada siklus pertama ini berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari pelaksanaan pembelajaran, diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut : a) Guru kurang baik dalam memotivasi anak didik melalui latihan merapikan mainannya b) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu c) Anak didik kurang antusias selama proses pembelajaran berlangsung d) Anak kurang terlibat langsung dalam setiap kegiatan bermain dan latihan merapikan mainan

4) Revisi Tindakan Siklus I (Pertama) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran permulaan pada siklus pertama masih terdapat kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu : a) Guru perlu terampil dalam memotivasi anak didik dan lebih jelas dalam menyampaikan tujan pembelajaran. b) Guru perlu mengelola waktu secara baik c) Guru harus lebih terampil dan bersemangat sehingga anak akan lebih antusias melakukan tindakannya d) Anak harus diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan bermain dan latihan merapikan mainan e) Anak diberi kesempatan untuk bermain sendiri dengan pengawasan dari guru sehingga terlatih untuk mengembangkan ide kreatif dan berpikir untuk dirinya. f) Anak perlu diberi kompetisi dan hadiah agar anak lebih semangat melakukan aspek-aspek kemandirian b. Siklus II (Ke-dua) Kegiatan ini merancang kembali perencanaan pembelajaran nilai-nilai kemandirian berdasarkan refleksi siklus pertama. 1) Perencanaan Perbaikan a) Membuat Rencana Kegiatan Harian/RKH (terlampir)

b) Menyiapkan instrumen-instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi pada siklus II c) Menyiapkan alat peraga atau mainan berupa balok bangunan, bentuk geometri dan puzzle. d) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat (Observer) dan pihak-pihak terkait 2) Tindakan (action) dan pengamatan (observation) Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada tanggal 15 dan 16 Januari 2014. Dalam kegiatan tindakan (action) ini peneliti melakukan kegiatan mengajar sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah direvisi ditahap perencanaan penelitian, langkah-langkahnya mengikuti rancangan skenario pembelajaran. Adapun pengamatan (observation) dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang meliputi aktivitas anak, pengembangan materi dan hasil belajar serta dievaluasi. Selama proses pembelajaran, peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati prilaku anak pada saat latihan merapikan mainannya berupa balok bangunan dan puzzle. Pada siklus ke II ini diharapkankan hasilnya lebih baik lagi dari siklus sebelumnya. Adapun data-data pada siklus II ini telah dikumpulkan pada lampiran tabel 2.

3) Refleksi (reflection) Pada tahap refleksi ini, peneliti melakukan refleksi dengan cara diskusi bersama dengan teman sejawat untuk menilai kemandirian anak melalui kegiatan latihan merapikan mainan. Pada siklus kedua ini berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari pelaksanaan pembelajaran, diperoleh data hasil pengamatan yang kemudian akan dievaluasi dan dicari pemecahan masalahnya. Dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a) Dapat meningkatkan nilai keberanian anak b) Dapat meningkatkan nilai percaya diri bagi anak c) Dapat meningkatkan nilai tanggungjawab anak d) Dapat meningkatkan nilai kreatifitas anak Berdasarkan hasil refleksi diketahui bahwa kemampuan ratarata anak dalam melaksanakan nilai-nilai kemandirian sudah dalam kategori baik. Hanya saja ada beberapa anak yang masih belum mencapai hasil yang maksimal, seperti nilai kemandirian anak pada indikator percaya diri dan kreatifitas yang masih belum maksimal. Dengan demikian, peningkatan kemandirian anak pada siklus II ini telah dikatakan berhasil yaitu 80% dengan kategori Baik karena peningkatan keberhasilan ini sudah melebihi target yang diinginkan oleh peneliti yaitu 75%. Adapun datanya dapat dilihat

pada lampiran tabel 2 dan grafik hasil observasi nilai kemandirian anak pada siklus II (Ke-dua). 2. Data berdasarkan indikator kemandirian anak dan persentase a. Data Siklus I Data yang diambil berdasarkan indikator kemampuan anak pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Skor Kemandirian anak pada Siklus I No Indikator Kemandirian Skor rata-rata Kategori 1 Berani 2,47 B 2 Percaya diri 2,40 B 3 Tanggungjawab 2,27 B 4 Kreatif 2,20 B Rata-rata kelas Kelompok B 2,33 B Nilai rata-rata : 2,61 3,0 = Kategori baik (A) 1,99 2,60 = Kategori cukup (B) 1,0 1,98 = Kategori kurang (C) Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian anak pada aspek berani berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,47, aspek percaya diri juga berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,40, aspek tanggungjawab berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,27 serta aspek kreatif

berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,20. Dengan demikian, berdasarkan tabel tersebut rata-rata kelas Kelompok B pada siklus I ini dapat dikategorikan Cukup (B). Selanjutnya persentase pencapaian nilai kemandirian anak pada kelompok B di siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut ini dengan menggunakan rumus : n P = ---- x 100% (Sudijono. A, 2008) N Keterangan : P = Persentase peningkatan hasil tindakan n = Jumlah frekuensi N = Jumlah peserta didik Tabel 4.2 Persentase Kemandirian anak pada Siklus I No Kategori Kemandirian Jumlah anak (n) Persentase (%) 1 Baik (A) 4 orang 27% 2 Cukup (B) 9 orang 60% 3 Kurang (C) 2 orang 13% Jumlah seluruh anak 15 orang 100% Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian anak dalam kategori Baik ada 4 orang (27%), kategori Cukup ada 9 orang (60%), kategori Kurang masih ada 4 orang (13%).

b. Data Siklus II Data yang diambil berdasarkan indikator kemampuan anak pada siklus II ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Skor Kemandirian anak pada Siklus II No Indikator Kemandirian Skor rata-rata Kategori 1 Berani 2,87 A 2 Percaya diri 2,60 B 3 Tanggungjawab 2,87 A 4 Kreatif 2,80 A Rata-rata kelas Kelompok B 2,78 A Nilai rata-rata : 2,61 3,0 = Kategori baik (A) 1,99 2,60 = Kategori cukup (B) 1,0 1,98 = Kategori kurang (C) Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian anak pada siklus II dalam aspek berani berkategori Baik dengan nilai rata-rata 2,87, aspek percaya diri berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,60, aspek tanggungjawab berkategori Baik dengan nilai rata-rata 2,87 serta aspek kreatif berkategori Baik dengan nilai rata-rata 2,80. Dengan

demikian, berdasarkan tabel tersebut rata-rata kelas Kelompok B pada siklus II ini dapat dikategorikan Baik (A). Selanjutnya persentase pencapaian nilai kemandirian anak pada kelompok B di siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut ini dengan menggunakan rumus : Tabel 4.4 Persentase Kemandirian anak pada Siklus II No Kategori Kemandirian Jumlah anak (n) Persentase (%) 1 Baik (A) 12 orang 80 % 2 Cukup (B) 3 orang 20% 3 Kurang (C) 0 orang 0% Jumlah seluruh anak 15 orang 100% Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian anak dalam kategori Baik ada 12 orang (80%), kategori Cukup ada 3 orang (20%), dan tidak ada lagi kategori Kurang (0%). 3. Data Berdasarkan Seluruh Siklus I dan II Penelitian pada siklus I tingkat kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan hanya mencapai 27%, dengan hasil masing-masing indikatornya yaitu berani berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,47, percaya diri juga berkategori Cukup

dengan nilai rata-rata 2,40, tanggungjawab berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,27 serta kreatif berkategori Cukup dengan nilai rata-rata 2,20. Penelitian pada siklus II tingkat kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan mencapai 80%, dengan hasil masingmasing indikatornya yaitu berani berkategori Baik dengan nilai rata-rata 2,87, percaya diri berkategori Cukup dengan nilai ratarata 2,60, tanggungjawab berkategori Baik dengan nilai rata-rata 2,87 serta kreatif berkategori Baik dengan nilai rata-rata 2,80 Data indikator kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Rata-rata Skor Perbandingan Kemandirian antar siklus pada peserta didik kelompok B Paud Hidayah No Indikator Kemandirian Siklus I Siklus II 1. Berani 2,47 2,87 (Cukup) (Baik) 2. Percaya diri 2,40 (Cukup) 3. Tanggungjawab 2,27 (Cukup) 4. Kreatif 20,0 (Cukup) Rata-rata kelas Kelompok B 2,33 (Cukup) 2,60 (Cukup) 2,87 (Baik) 2,80 (Baik) 2,78 (Baik)

Tabel 4.6 Persentase Nilai Kemandirian emandirian antar siklus pada peserta didik kelompok B Paud Hidayah Kondisi Awal n % Siklus II n % Siklus II n % 13 4 27 12 80 9 60 9 60 3 20 4 27 2 13 0 0 15 100 15 100 15 100 No Kategori 1. Baik 2 2. Cukup 3. Kurang Jumlah Data di atas menunjukkan adanya peningkatan pada kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II seperti pada gambar dibawah ini : Persentase Peningkatan Kemandirian 80 60 40 Kemandirian 20 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 4.1 Histogram Penin Peningkatan gkatan Kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan Sebelum dan Sesudah Siklus I-II I

B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengumpulan data dan anlisis data dari dua tindakan yang diobeservasi peneliti kemandirian anak kelompok B PAUD Hidayah tahun ajaran 2013/2014 menunjukan peningkatan 1. Pembelajaran dilakukan untuk meningkatkan kemandirian anak berada pada kategori baik, artinya dalam latihan merapikan mainan berupa balok bangunan dan puzzle anak dapat dengan berani, percaya diri, dan kreatif menyusun balok bangunan dan puzzle secara mandiri serta anak bertanggungjawab mengembalikan balok bangunan dan puzzle tersebut ke tempat semula setelah mereka bermain. Hal ini dapat dilihat pada siklus I dan II (tabel data terlampir). Pada siklus I jumlah rata-rata kategori Cukup dan siklus II jumlah rata-rata kategori baik. 2. Pada siklus I tingkat kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan adalah kategori baik sebanyak 4 orang anak, kategori cukup sebanyak 9 orang anak dan kategori kurang sebanyak 2 orang anak. Peningkatan pada siklus I belum maksimal dikarenakan masih banyak anak yang belum bisa melakukan kemandirian seperti dalam melakukan penyusunan balok bangunan dan puzzle masih ada anak yang belum berani dan belum percaya diri karena takut salah dalam menyusun balok dan puzzle, anak juga masih kurang berkreatifitas dalam menyusun bentuk-bentuk balok bangunan yang diinginkan, dan masih ada juga anak yg belum bertanggungjawab mengembalikan

mainan balok bangunan dan puzzle ke tempatnya semula setelah bermain. Selain itu selama bermain dan latihan merapikan mainan dilakukan masih ada anak yang tidak aktif dan berlari-larian sehingga belum terlibat secara maksimal dalam merapikan mainan. 3. Pada siklus II kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan berada pada kategori baik sebanyak 12 orang anak, kategori cukup sebanyak 3 orang anak dan tidak ada anak yang berkategori kurang. Peningkatan kemandirian anak secara signifikan ini tidak lepas dari upaya peneliti dan guru dalam meningkatkan kemandirian anak melalui latihan merapikan mainan. Pada siklus II selain diadakan perlombaan dengan anak dibariskan bergiliran untuk menyusun balok bangunan dan puzzle yang diletakkan di meja berbeda sehingga anakanak lebih ceria dan bersemangat karena bergerak dan berlari-larian menyusun mainan, anak juga diberi pujian sebagai penghargaan kepada anak yang berhasil menyusun balok bangunan dan puzzle secara mandiri serta merapikan mainan pada tempatnya semula dengan rapi. Anak-anak menjadi lebih berani, percaya diri, bertanggungjawab dan kreatif dalam bermain dan merapikan mainannya. Dengan demikian, semua indikator kemandirian anak yaitu berani, percaya diri, bertanggungjawab dan kreatif sudah menunjukkan peningkatan yang berarti pada siklus II (dua) yaitu anak yang berkategori baik sebanyak 12 orang dengan persentase 80%.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan cara latihan merapikan mainan berupa balok bangunan dan puzzle dapat meningkatkan kemandirian anak. Hal ini dapat dilihat dari indikator kemandirian anak yang diteliti yaitu anak mampu melakukan kegiatan dengan berani dan percaya diri, anak bertanggungjawab merapikan kembali mainannya pada tempat semula dan anak kreatif dalam menyusun mainan dan merapikan mainannya. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata anak yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya yaitu siklus I sebesar 27% dengan kategori kurang dan siklus II sebesar 80% dengan kategori baik. B. Saran Berdasarkan hasil pembahasan hasil penelitian dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Dalam menggunakan latihan merapikan mainan harus disesuaikan dengan tema pembelajaran. 2. Guru harus bisa memberi semangat dan dorongan serta strategi belajar agar anak termotivasi dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

3. Setiap pembelajaran guru disarankan untuk menggunakan media atau alat peraga dan metode yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar anak. 4. Guru disarankan untuk berupaya memperbaiki atau merevisi rancangan dalam pembelajaran yang tertuang dalam rencana kegiatan hariannya agar membangkitkan minat anak pada saat pembelajaran yang disajikan oleh guru.

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2011. Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi ke 3. Balai Pustaka. Jakarta Arikunto, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta Arsya. 2011. Mendidik Kemandirian Anak Usia Dini. Lembaran Psikologi Anak Carapedia.com/pengertian_definisi_bermain_info2105.html Dariyo, Agoes. 2007. Psikologi Perkembangan. Refika Aditama. Bandung Depdikbud, 1999. Penelitian Tindakan (Action Research). Depdikbud. Jakarta Depdiknas. 2005. Penulisan Karya Ilmiah Jilid 3. Depdiknas. Jakarta Etd.eprints.ums.ac.id/12360/2/04._BAB_II.pdf, hlm.7 Hurlock, Elizabeth. 2003. Perkembangan Anak II. Erlangga. Jakarta Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas. Jakarta Majalah Halo Balita. 2011. Aku bisa merapikan mainanku sendiri. http://halobalita.com/2011/11/halo-balita-jilid-aku-bisa-merapikanmainan-sendiri/ Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta Moeslichatun. 2004. Metode Pengajaran pada Taman Kanak - kanak. Rosdakarya. Bandung Mulia, Fuji. 2013. Pengertian Latihan menurut Ahli. http://www.trigonalworld.com/2013/04/pengertian-latihan-menurutahli.html Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Rosdakarya. Bandung Olahragakepelatihan.wordpress.com/2011/10/09/hakikat-latihan/

Repository.upi.edu/operator/upload/t_pd_0704866_chapter2.pdf, hlm.18 Riyanto, Yatim. 1996. Metodelogi Penelitian Suatu Tindakan Dasar. Sie Surabaya. Surabaya. Simanjuntak,Lisbet. 2009. Menanamkan kemandirian pada anak sejak usia dini. Majalah Inspire Kids Soetjiningsih. 1995. Manfaat Bermain bagi Anak. Kencana. Jakarta Subana,M, Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Pustaka Setia. Bandung Sudijono. A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta Supartini. 2004. Rahasia Bermain. Pustaka Ilmu. Jakarta Susanto,Ahmad. 2012. Memahami perilaku kemandirian anak usia dini. (Dosen Tetap FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta) Tedjasaputra, Mayke. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan. Grassindo. Jakarta Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wiraatmadja, Rochiati. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Remaja Rosdakarya. Bandung Wiyani, Novan Ardy. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta