BAB I PENDAHULUAN I.1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

Bab 3 Metodologi Penelitian

I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2773

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

a b c d Gambar I.1 Produk PT. ABC (Sumber: Departemen Engineering PT. ABC)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk ataupun jasa yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

TUGAS AKHIR UPAYA MENURUNKAN JUMLAH KECACATAN FISIK ROKOK CLAS MILD BATANGAN PADA MESIN MOLINS

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

3.1 Persiapan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X )

PENGUKURAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KACACATAN PRODUK DI CV. TIGA PUTRA MALANG SKRIPSI OLEH :

I-1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini. sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

KATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dicapai agar konsumen mau menerima hasil dari proses produksi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MINIMASI PENYEBAB PRODUK CACAT PADA WORKSTATION PRODUCTION DI PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan juga semakin jeli dalam memilih produk. Hal ini mulai membuat industri

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat diketahui dari persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, baik

Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

PENERAPAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PROSES PRODUKSI RUBBER BELLOW DI PT AGRONESIA (DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET)

Oleh : Miftakhusani

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan global pada umumnya setiap perusahaan mengharapakan keberhasilan dalam menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen tentu menginginkan produk-produk yang berkualitas tinggi. Maka dari itu setiap perusahaan harus mampu menghasilkan barang atau jasa untuk mendapatkan perhatian dan memenuhi kepuasan konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Gaspersz (2011), kualitas secara konvensional merupakan karakteristik langsung yang menggambarkan keadaan suatu produk, sedangkan secara strategic kualitas merupakan segala sesuatu yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Loyalitas konsumen terhadap perusahaan dapat diraih dengan memberikan jaminan mutu dari kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Ketikan konsumen mendapatkan kepuasan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan, maka akan berdampak positif yaitu bertambahnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Namun ketika perusahaan gagal dalam menghasilkan produk yang berkualitas, maka perusahaan akan mengalami penurunan dalam daya saing. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan perbaikan terus menerus terhadap produk yang dihasilkan. CV. MMP merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang printing plastik. Perusahaan memproduksi bahan baku plastik (dalam bentuk roll) yang di printing kemudian hasil produk plastik jadi tersebut didistribusikan kepada konsumen-kosumen yang memesan. Sistem produksi yang digunakan oleh perusahaan yaitu make to order yaitu produk akan diproduksi apabila ada pesanan dari konsumen. Proses produksi akan dimulai apabila konsumen telah menyerahkan spesifikasi plastik yang diinginkan. CV. MMP memproduksi berbagai jenis plastik berdasarkan pesana dari konsumen. Jenis-jenis plastik yang diproduksi oleh perusahaan yaitu: 1

Tabel I. 1Jenis plastic yang diproduksi, kegunaan dan jumlah pesanan periode 2015 No Jenis Plastik Kegunaan Jumlah Pesanan (kg) 1 PP (Poly Prophylene) Merupakan pilihan bahan plastik yang 720.000 baik untuk packaging makanan kering / snack, tempat obat, botol susu, dan sedotan 2 PE (Poly Ethylene) Merupakan pilihan bahan plastik yang baik untuk kemasan minuman atau cairan 420.000 3 OPP (Oriented Merupakan pilihan bahan plastik yang 360.000 Polystyrene) baik untuk kemasan t-shirt, baju dan 4 HDPE (High Density Polyethylene) 5 LDPE (Low Density Polyethylene) 6 PVC (Poly Vinyl Chlorine) jaket Merupakan pilihan bahan plastik yang baik untuk botol susu cair, jus, minuman, wadah es krim, obat, dan tutup plastik Merupakan pilihan bahan plastik yang baik untuk botol madu, wadah yogurt, kantong kresek, dan plastik tipis Merupakan pilihan bahan plastik yang baik untuk botol kecap, botol sambal, baki, dan plastik pembungkus 240.000 120.000 60.000 Berdasarkan Tabel I.1 dapat dilihat bahwa jenis plastic PP (Poly Prophylene) merupakan jenis plastik yang paling banyak dipesan oleh konsumen. Jenis plastik PP ini dapat digunakan untuk packaging makanan kering, tempat obat, botol susu, dan sedotan. Namun CV. MMP hanya memproduksi jenis plastik PP yang digunakan untuk packaging makanan kering. Produk packaging makanan kering yang diproduksi oleh perusahaan dibedakan berdasarkan ukuran-ukurannya. Berikut ini tabel ukuran dan jumlah produk plastik PP yang dipesan oleh konsumen. Tabel I. 2 Ukuran dan jumlah pesanan plastik PP packing makanan kering / snack NO Ukuran Produk Plastik Jumlah pesanan (Kg) 1 PP ( 8cm x 15cm ) 48.000 2 PP ( 15m x 20cm ) 240.000 3 PP ( 15cm x 30cm ) 360.000 4 PP (20cm x 30cm ) 72.000 2

Berdasarkan Tabel I.2 dapat dilihat bahwa jumlah pesanan untuk produk plastik PP (ukuran 15cm x30cm) merupakan ukuran plastik yang paling banyak dipesan oleh konsumen dengan jumlah pesanan sebesar 360.000 Kg/tahun. Maka dari itu pada penelitian ini akan berfokus pada produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). Berdasarkan data histori perusahaan bulan Januari-Desember tahun 2015, jumlah produksi plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) yaitu : Bulan Januari Tabel I. 3 Data produksi plastik PP (ukuran15cm x 30cm) Target Produksi (Kg ) (a) Jumlah Produksi tercapai (Kg) (b) Jumlah produk cacat ( Kg ) (c) Persentase produk cacat (d = c : b) 30000 29600 745 2.52% Februari 30000 29800 738 2.48% Maret 30000 30400 766 2.52% April 30000 29400 690 2.35% Mei 30000 30300 733 2.42% Juni 30000 30500 662 2.17% Juli 30000 31200 686 2.20% Agustus 30000 29300 673 2.30% September 30000 31000 736 2.37% Oktober 30000 29300 751 2.56% November 30000 30800 772 2.51% Desember 30000 29700 675 2.27% DEMAND 360000 361300 8627 *Toleransi produk cacat sebesar 1% Grafik yang dihasilkan dari Tabel I. 3, sebagai berikut: 3

Defect Rate Chart Title 3.00% 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% 2.52%2.48%2.52% 2.35% 2.42% 2.17%2.20% 2.30% 2.37%2.56% 2.51% 2.27% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0% Bulan Gambar I. 1 Persentase produk cacat PP ( 15cm x 30cm ) Berdasarkan Tabel I.3 dan Gambar I.1 dapat dilihat bahwa rata-rata persentase produk cacat masih melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 1%. Persentase produk cacat paling tinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 2,56%. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan pada mesin printing. Kerusakan yang terjadi terletak pada bagian plat cetakan logo yang macet, sehinggan mengakibatkan banyaknya hasil printing logo yang tidak nyata. Selain itu pada bulanbulan lainnya persentase produk cacat juga masih melebihi batas toleransi yang diberikan perusahaan. Produk dapat dinyatakan sebagai produk cacat apabila tidak dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Pada kasus ini spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen adalah sebagai berikut : Tabel I. 4 Spesifikasi plastik PP (ukuran15cm x 30cm) panjang 30cm press perekat posisi printing lebar Ketebalan panjang lebar top bottom right left 15cm 0,03mm 2cm 15cm 8cm 8cm 5cm 5cm 4

Gambar I.3 merupakan ilustrasi dari spesifikasi yang telah dijelaskan pada Tabel I.4. Gambar I. 2 spesifikasi produk plastik PP ( 15cm X 30cm ) Produk dapat dikatakan berkualitas apabila sudah memenuhi spesifikasi. Berdasarkan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen dapat diindentifikasi Critical to quality (CTQ) dari proses produksi plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). berikut ini adalah CTQ dari produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm): Tabel I. 5 CTQ produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) No CTQ Keterangan 1 Profil Panjang 30cm Lebar 15cm Ketebalan 0,03mm Panjang press perekat 2cm Lebar press perekat 15cm 2 Hasil Printing 3 Hasil Press & Cutting permukaan plastik mulus (tidak sobek) Posisi logo center Tidak ada gradasi warna Press perekat tidak jebol Ukuran potong sesuai profil 5

Berdasarkan spesifikasi dan CTQ yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dijadikan sebagai dasar untuk pemeriksaan produk plastik PP (ukuran 5cm x 30cm). apabila salah satu dari kriteria dari CTQ tidak terpebuhi maka produk dinyatakan cacat. Berikut ini adalah jenis-jenis dan jumlah produk cacat yang terjadi pada produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). Tabel I. 6 Jenis dan jumlah produk cacat plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) Jenis cacat Cacat Potong 1 Kriteria cacat Jumlah produk cacat (Kg) persentase produk cacat ( % ) Akumulasi produk cacat ( % ) Ukuran potong plastik tidak sesuai 1552 17.99 17.99 4 Cacat Potong 2 Hasil Press plastik jebol 2350 27.2401 45.2301 2 Cacat Printing 1 Hasil printing logo miring 2900 33.6154 78.8455 1 Hasil printing logo tidak Cacat Printing 2 nyata 1825 21.1545 100 3 TOTAL PRODUK CACAT 4185 Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis cacat yang terjadi pada produksi produk PP (ukuran 15cm x 30cm) Tabel I. 7 Keterangan jenis cacat produk pkastik PP ( 15cm x 30cm ) No Jenis Cacat Keterangan Gambar 1 Ukuran potong plastik tidak sesuai 2 Hasil potong plastik jebol Hasil dari proses potong tidak sesuai ukuran spesifikasi yang telah ditentukan Plastik hasil potong jebol pada bagian press perekat Rank 6

3 Hasil printing logo miring Printing logo tidak terletak di bagian tengah plastik 4 Hasil printing plastik tidak nyata hasil printing logo tidak terlihat dengan jelas Berdasarkan Tabel I. 6 dan Tabel I. 7 dapat dilihat jenis-jenis cacat tersebut terjadi di 2 workstation pada produksi plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) yaitu workstation printing dan workstation press & cutting. Melihat kondisi perusahaan yang kurang maksimal CV. MMP telah melakukan evaluasi terhadap proses produksi produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). berikut ini tabel jenis cacat beserta dugaan penyebabnya dan langkah penyegaran yang telah dilakukan oleh perusahaan: Tabel I. 8 Jenis cacat, dugaan, dan langkah penyegaran dalam mengatasi defect No Jenis Cacat Dugaan Langkah Penyegaran 1 Hasil printing logo miring 2 Hasil potong plastik jebol 3 Ukuran potong plastik tidak sesuai Kesalahan terjadi pada bagian printing Kesalahan pada mesin press perekat Kesalahan terjadi pada operator potong proses Pemilik memberi kepada perusahaan teguran seluruh operator printing yang berjumlah 3 orang Melakukan perbaikanpada press perekat Pemilik memberi kepada mesin perusahaan teguran operator 7

4 Hasil printing logo tidak nyata Kesalahan terjadi pada operator proses printing potong yang melakukan kesalahan Pemilik perusahaan memberi teguran kepada semua operator printing Terdapat 2 jenis cacat yang paling banyak terjadi pada proses produksi plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) yaitu hasil printing logo miring dan hasil press plastik jebol. Penelitian ini dilakukan secara berkelompok dan objek pada penelitian ini akan berfokus pada hasil press plastik jebol yang berada di workstation press & cutting karena jenis cacat ini merupakan jenis cacat yang paling kritis. Jenis cacat tersebut dinyatakan paling kritis karena jika hasil press plastik jebol, plastik tidak dapat di perbaiki lagi dan perusahaan langsung membuang plastik yang mengalami press jebol. Hal ini memberikan dampak negatif terhapad perusahaan diantaranya yaitu keterlambatan dalam memenuhi jumlah pesanan konsumen. Elemen-elemen yang terlibat dalam Proses produksi yang dilakukan untuk pembuatan produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) yaitu proses printing logo kemudian proses press & cutting. Berikut ini adalah keseluruhan proses yang dilalui untuk membuat produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm) : 1. Bahan baku yang digunakan adalah plastik PP yang masih berbentuk Roll. Berikut ini gambar dari jenis bahan baku yang di gunakan: Gambar I.3 bahan baku plastik 8

2. Bahan baku tersebut kemudian diletakkan di silinder pada mesin printing. Gambar I.4 Mesin Printing 3. Kemudian tinta yang akan di gunakan dimasukkan kedalam bak tinta yang sudah tersedia di mesin printing. Gambar I.5 Bak tinta 4. Setelah tinta dimasukkan ke dalam bak tinta kemudian mesin dioperasikan, hasil dari proses printing tersebut merupakan bahan setengah jadi yaitu plastik roll yang sudah di printing logo kemudian akan di serahkan kepada workstation press & cutting. Berikut ada gambar dari bahan baku plastik yang sudah di printing logo. 9

Gambar I.6 plastik hasil printing 5. Workstation press & cutting menerima plastik hasil printing, kemudian di masukkan kedalam mesin press & cutting. 6. Bahan baku yang sudah berada dimesin tersebut kemudian di press sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Berikut ini gambar dari bahan baku plastik yang sedang di press : Gambar I.7 mesin bagian press 7. Setelah plastik tersebut di-press dengan menggunakan mesin yang sama plastik tersebut akan ditarik ke bagian potong dan akan dipotong sesuai dengan ukuran yang sudah di tetapkan. Berikut ini gambar plastik yang sedang di potong: 10

Gambar I.8 mesin bagian potong 8. Hasil dari proses potong tersebut adalah produk plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). Kedelapan proses diatas merupakan keseluruhan proses produksi yang dilakukan perusahaan mengubah bahan baku plastik dalam bentuk roll menjadi plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). Berdasarkan observasi awal diduga jenis cacat hasil press plastik jebol dikarnakan adanya perubahan lawa waktu press yang mengakibatkan plastik menjadi terlalu panas dan kemudian hasil press jebol. Observasi awal tersebut menjadi dasar penelitian untuk mencari akar penyebab masalah dan memberikan usulan perbaikan terhadap jenis cacat kritis yang paling sering muncul pada proses produksi plastik PP (ukuran 15cm x 30cm). I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini yaitu: 1. Faktor apakah yang menyebabkan terjadi cacat hasil press plastik jebol pada plastik PP (ukuran15cm x 30cm) di workstation press & cutting CV. MMP? 2. Perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau meminimasi faktor penyebab cacat hasil press plastik jebol pada plastik PP (ukuran15cm x 30cm) di workstation press & cutting CV. MMP? 11

I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka Tugas Akhir ini memiliki tujuan yaitu: 1. Mengidentifikasi fakto-faktor penyebab cacat hasil press plastik jebol pada plastik PP (ukuran15cm x 30cm) di workstation press & cutting CV. MMP. 2. Memberikan usulan perbaikan yang dapat menghilangkan atau meminimasi faktor penyebab cacat hasil press plastik jebol pada plastik PP (ukuran15cm x 30cm) di workstation press & cutting CV. MMP. I.4 Batasan Penelitian Batasan penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu: 1. Data historis yang digunakan merupakan data produksi dan data jumlah produk cacat dari bulan Januari 2015 sampai Desember 2015. 2. Penelitian ini tidak memperhitungkan biaya. 3. Penelitian ini tidak sampai pada tahap kontrol dalam metode DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improvev, Control ). I.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, Tugas Akhir ini memiliki manfaat yaitu: 1. Perusahaan dapat melakukan tindakan preventif agar penyebab cacat tersebut tidak terjadi lagi. 2. Perusahaan dapat meminimasi terjadinya produk cacat. I.6 Sistematika Penulisan Pada bagian ini akan dijelaskan sistematika penulisan Tugas Akhir sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan latar belakang permasalahan mengenai minimasi penyebab produk cacat pada workstation production di CV. MMP. Selain itu, pada bab ini juga menjelaskan rumusan permasalahan, tujuan 12

permasalahan, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir. Bab II Landasan Teori Pada bab ini dijelaskan teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah pada Tugas Akhir ini. Teori yang digunakan pada Tugas Akhir ini yaitu teori six sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) bererta tools yang digunakan untuk membantu menganalisis masalah. Teori-teori yang digunakan pada Tugas Akhir ini bersumber dari buku-buku yang berhubungan dengan six sigma dan Tugas Akhir terdahulu yang membahas tentang six sigma. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan model konseptual dan kerangka pemecahan masalah. Model konseptual menggambarkan hubungan antar variabel dalam permasalahan pada Tugas Akhir ini, sedangkan kerangka pemecahan masalah menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan penelitan. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini berisi data-data yang digunakan dalam penelitian ini. Data-data yang digunakan yaitu data jumlah produksi, data jumlah produk cacat, dan CTQ. Selanjutnya data-data tersebut akan diolah untuk mengetahui kapabilitas dan stabilitas proses produksi yang nantinya digunakan sebagai bahan analisis untuk memberikan usulan perbaikan. Hasil perhitungan kapabilitas dan stabilitas proses selanjutnya dianalisis untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan proses aktual proses produksi. Bab V Analisis Pada bab ini akan dianalisis permasalahan yang dibahas pada Tugas Akhir ini berdasarkan data-data yang telah diolah sebelumnya. Hasil perhitungan kemampuan proses dianalisis dan dibandingkan dengan keadaan yang 13

diinginkan oleh perusahaan. Gap antara kemampuan proses aktual dan yang kemampuan proses yang diinginkan perusahaan dianalisis untuk diketahui penyebabnya. Untuk mempermudah dalam analisis, digunakan tools fishbone diagram. Dengan menggunakan tools ini akan diketahui akar penyebab masalah yang ditinjau dari beberapa aspek. Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dari permasalahan yang terjadi beserta usulan perbaikannya. Selain itu diberikan pula saran kepada CV. MMP dan penelitian selanjutnya. 14