BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Peringkat Infrastruktur di Beberapa Negara ASEAN. Umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Jumlah wisatawan yang masuk ke negara ASEAN dan Indonesia. pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: ERNAWATI B

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, sektor ekonomi semakin menjadi primadona

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ENYKA CUMALLA SARI B100

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu sumber daya manusia di pandang sebagai aset yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada sekarang ini mempunyai tingkat kebutuhan yang sangat tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Tingkat Konsumsi BBM. Sumber: Kementrian ESDM

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi baik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia maupun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman terkoreksi ( Pertumbuhan terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL MATAHARI TERBIT BALI TANJUNG BENOA-NUSA DUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT Pertamina Training and Consulting

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang bermutu karena maju mundurnya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

Moeheriono, Pengukuran Kinerja (Berbasis Kompetensi), RajaGrafindoPersada, Jakarta, Oktober, 2012, Hal.95

BAB I PENDAHULUAN. dalam memilih produk perbankan. Hal tersebut menjadikan para pelaku industri

BAB 1 PENDAHULUAN. harus didukung dengan sebuah kinerja yang baik yang harus terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE TBK DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. juga. Apalagi jika bersaing dengan Negara yang sudah maju, faktor manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan secara

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sebagai kegiatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bebas karena memiliki kualitas yang unggul dan mampu bersaing dengan China sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi di era globalisasi ini memberikan dampak ke banyak hal yang mempengaruhi aktivitas masyarakat. Salah satu aktivitas masyarakat yang ikut terpengaruh yaitu perdagangan. Dengan seiringnya perkembangan zaman, perdagangan yang dulunya hanya dilakukan di dalam negeri saat ini telah berkembang dan berubah sehingga memudahkan pengusaha atau perusahaan untuk melakukan ekspansi perdagangan sampai luar negeri. Perkembangan yang terjadi pada sektor ekonomi tersebut tidak dapat dipungkiri terjadi karena adanya perkembangan teknologi yang mendukung hal tersebut. Aktivitas perdagangan saat ini telah berkembang lebih pesat dimana perdagangan pada era ini sudah bergerak melintasi batas antar negara seperti melakukan aktivitas ekspor dan impor barang. Ekspor dan impor barang dilakukan oleh berbagai negara untuk memenuhi permintaan dalam negerinya yang tidak bisa dipenuhi oleh negara itu sendiri. Berikut ini adalah gambaran impor Indonesia selama 5 tahun terakhir periode 2010-2014: Gambar 1.1 Grafik Impor Migas dan Nonmigas Indonesia Tahun 2010-2014 Sumber: kemendag.go.id 1

2 Indonesia melakukan beberapa aktivitas impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang dimana salah satu bentuk impor yang dilakukan oleh Indonesia adalah CCTV (Closed Circuit Television). CCTV di Indonesia sudah mulai banyak dijumpai di berbagai tempat seperti di jalan tol, mall, rumah dan di tempat lainnya. Dengan adanya pemasangan CCTV ini, merupakan salah satu contoh alat yang berguna untuk menjaga keamanan yang bertujuan untuk meminimalisasi kriminalitas yang ada, hal ini terlihat dengan banyaknya kasus kejahatan yang dapat terungkap karena tertangkap di CCTV. Pada tahun 2012 di Indonesia perkembangan impor camera recorder tidak terlalu signifikan di Indonesia, namun pada tahun 2014 produk camera recorder mengalami kenaikkan impor terhadap produk tersebut. Dalam aktivitas impor, CCTV memiliki HS codes tersendiri yaitu 8525803900 yang termasuk kategori keterangan video camera recorders, used in other puroposes. Berikut ini adalah grafik dari impor CCTV yang dilakukan oleh Indonesia dalam satuan ribuan US$: Gambar 1.2 Grafik Impor dengan HS Codes 8525803900 Sumber: Kemenprin.go.id Dari Gambar 1.2 di atas dapat dilihat bahwa impor Indonesia terhadap CCTV pada tahun 2012 dan 2013 sangat rendah namun pada tahun 2014 mengalami peningkatan yang sangat pesat dan sangat signifikan. Salah satu faktor penyebab peningkatan impor tersebut karena adanya kesadaran masyarakat atas kegunaan dan manfaat dari produk CCTV itu sendiri. Grafik di atas membuktikan bahwa

3 banyaknya importir Indonesia yang berlomba-lomba mengimpor CCTV dan ini menyebabkan banyaknya kompetitor baru bermunculan. Agar perusahaan tetap dapat menang dari persaingan yang kompetitif, perusahaan tidak cukup hanya memperhatikan kualitas barang atau jasa yang diberikan namun perusahaan juga harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang berada di dalam masingmasing perusahaan. Sumber daya manusia merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh sebuah perusahaan selain kualitas produk yang disajikan. Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Apabila perusahaan sudah mendapatkan sumber daya manusia (karyawan) yang berkualitas tinggi maka diharapkan karyawan tersebut akan memberikan dampak yang baik juga bagi perusahaan, seperti tercapainya visi dan misi perusahaan. Dalam proses tercapainya visi dan misi perusahaan, peran aktif karyawan juga harus diperhatikan seperti terlibatknya karyawan dalam proses pengambilan keputusan karena akan memberikan dampak rasa dihargainya karayawan dan apabila karyawan tersebut merasa dihargai atau puas terhadap perlakuan perusahaan maka karyawan tersebut akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk perusahaan sehingga secara otomatis kinerja karyawan tersebut akan ikut meningkat. Kinerja karyawan yang baik tidak hanya dapat mewujudkan tujuan perusahaan namun juga dapat membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan kompetitif ini. Melihat pentingnya kinerja karyawan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, maka kebutuhan dan keinginan dari setiap karyawan juga perlu diperhatikan. Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan seperti hubungan karyawan, berbagi pengetahuan, dan disiplin kerja. Dalam hubungan karyawan, komunikasi adalah hal yang paling penting untuk menjalankan sebuah pekerjaan karena dengan adanya komunikasi yang baik maka kesalahpahaman yang mungkin terjadi antar karyawan dalam perusahaan akan berkurang. Suatu komunikasi yang terjalin dengan baik di antara karyawan akan memberikan dampak yang baik bagi hubungan karyawan di dalam perusahaan, dimana hubungan antar karyawan akan menjadi lebih harmonis dan memberikan kenyamanan bagi setiap karyawan. Hubungan karyawan ini tidak hanya sebatas karyawan dengan karyawan saja, melainkan juga dengan pemimpin perusahaan. Hubungan karyawan yang

4 harmonis membuat suasana kerja di perusahaan menjadi lebih nyaman dan akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawan berbeda-beda, dengan cara berbagi pengetahuan antar karyawan dapat memperkaya pengetahuan masing-masing dari karyawan tersebut. Pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan, dapat dikatakan sebagai aset perusahaan karena dengan pengetahuan yang dimiliki karyawan tersebut dapat membantu mencapai tujuan perusahaan. Berbagi pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, di dukung oleh pernyataan Akram dan Bokhari dalam (Nurofi, 2013) bahwa berbagi dan pemanfaatan pengetahuan dalam organisasi adalah salah satu faktor penting dalam menyumbang keberhasilan bisnis. Tanpa adanya berbagi pengetahuan, maka suatu perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang. Selain berbagi pengetahuan, terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja, yakni disiplin kerja. Disiplin kerja menurut Sutrisno dalam (Suwondo & Sutanto, 2015) adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis. Apabila terdapat karyawan yang tidak disiplin, maka perusahaan harus cepat dan berani mengambil tindakan tegas sesuai dengan kesalahan yang sudah diperbuatnya seperti memberikan hukuman atau sanksi bahkan sampai dengan pemecatan karena karyawan yang tidak disiplin akan mengganggu aktivitas perusahaan dan dengan diberikannya sanksi atau hukuman tersebut diharapkan karyawan akan patuh pada peraturan perusahaan sehingga terpeliharanya tata tertib dan pelaksanaan pekerjaan di perusahaan akan lebih optimal. Disiplin kerja yang tinggi akan memberikan lingkungan kerja yang tertib sehingga menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi juga. Tidak hanya ketiga faktor di atas saja yang mempengaruhi kinerja karyawan, terdapat faktor-faktor lainnya juga yang mempengaruhi seperti faktor budaya organisasi, faktor motivasi, faktor kepemimpinan, faktor lingkungan kerja dan faktor lainnya. PT. Rhemacom Distribusi adalah salah satu perusahaan distiributor impor CCTV di Jakarta yang memperhatikan kinerja karyawannya karena kinerja karyawan yang tinggi akan mengantarkan perusahaan kepada kesuksesan. Hal-hal yang diperhatikan oleh perusahaan terhadap karyawannya adalah hubungan karyawan, berbagi pengetahuan dan disiplin kerja. Ketiga faktor tersebut yang diperhatikan perusahaan karena dianggap cukup mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Namun, di balik kesuksesan yang dicapai oleh PT. Rhemacom Distribusi

5 terdapat fenomena dalam perusahaan tersebut. Dimana dalam observasi peneliti menemukan hubungan karyawan di perusahaan dapat dilihat dari jarangnya berkomunikasi antar karyawan, karyawan yang hanya berkomunikasi dengan beberapa karyawan saja, dan juga tidak ikut terlibatnya karyawan dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Jarangnya berkomunikasi antar karyawan akan memberikan suasana kerja yang kurang nyaman dalam bekerja, salah paham, dan lainnya sedangkan tidak terlibatnya karyawan dalam proses pengambilan keputusan juga mengakibatkan karyawan merasa kurang dihargai oleh perusahaan dan semua ini akan mengganggun proses kinerja karyawan. Dengan jarangnya berkomunikasi dengan karyawan lain maka dampak selanjutnya adalah terhambatnya proses berbagi pengetahuan yang terjadi antar karyawan di perusahaan. Proses berbagi pengetahuan tidak mudah untuk dilakukan karena berbagi pengetahuan harus di dasari oleh keinginan dari setiap individu, apabila hubungan antar karyawan kurang baik ataupun tidak terlalu mengenal satu sama lain maka karyawan enggan untuk berbagi pengetahuan mereka, sehingga pengetahuan mereka tidak akan berkembang dan kurangnya kreatifitas setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Karyawan yang selalu mengikuti proses pengetahuan dan kreatif dalam pekerjaan akan meningkatkan kinerja karyawan juga. Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawan yang disiplin dalam bekerja, namun untuk tidak banyak karyawan yang memiliki rasa disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja mungkin banyak dianggap sebagai hal kecil namun hal kecil ini masih sulit dilakukan oleh setiap karyawan. Disiplin kerja dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti misalnya datang ke tempat bekerja tepat waktu dan juga pulang dari tempat bekerja sesuai dengan waktu yang sudah di tetapkan. Di bawah ini merupakan data banyaknya karyawan yang datang terlambat, datang tepat waktu dan tidak hadir atau absen di PT. Rhemacom Distribusi yang di dapat dari absensi harian pada periode bulan Agustus sampai dengan Oktober:

6 Gambar 1.3 Data Absensi Karyawan Periode Agustus-Oktober Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Dari Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa setiap bulannya perusahaan mengalami peningkatan karyawan yang datang terlambat ke tempat kerja. Datang terlambat atau pulang lebih awal dari waktu yang sudah ditetapkan merupakan suatu bentuk sikap yang tidak disiplin dan apabila dibiarkan terus menerus maka sikap tidak disiplinan ini bisa saja merambat ke lainnya dan akan menghambat aktivitas perusahaan. Peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu manajer PT. Rhemacom Distribusi, dalam wawancara tersebut manajer menyatakan bahwa perusahaan sedang mengalami penurunan kinerja karyawan yang dapat dilihat dari menurunnya penjualan. Manajer memberikan pernyataan tersebut namun tidak dapat memberikan data penjualan setiap tahunnya dengan alasan untuk menjaga rahasia perusahaan dan hanya pihak internal saja yang bisa mendapatkan data tersebut. Jika penurunan penjualan terjadi terus menerus maka masa depan dari perusahaan tersebut menjadi tidak tertentu. Perusahaan harus menangani masalah dan keluhan karyawan yang ada di perusahaan untuk tetap mendapatkan kinerja karyawan yang tinggi sehingga dapat mengantarkan kesuksesan perusahaan. Berdasarkan pemaparan di atas dan melihat pentingnya kinerja karyawan pada suatu perusahaan maka dilakukan penelitian terhadap PT. Rhemacom Distribusi dengan judul PENGARUH HUBUNGAN KARYAWAN, BERBAGI PENGETAHUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. RHEMACOM DISTRIBUSI.

7 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup dan batasan masalah dalam penelitian ini adalah PT. Rhemacom Distribusi adalah perusahaan distributor yang menjual produk CCTV merk AXIS yang terletak di Rukan Mangga Dua Blok G No. 32-33, Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta Utara. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 1.3 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh hubungan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 2. Bagaimana pengaruh berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 4. Bagaimana pengaruh antara hubungan karyawan dan berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 5. Bagaimana pengaruh antara berbagi pengetahuan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 6. Bagaimana pengaruh antara hubungan karyawan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 7. Bagaimana pengaruh antara hubungan karyawan, berbagi pengetahuan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh hubungan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 2. Untuk mengetahui pengaruh berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 4. Untuk mengetahui pengaruh antara hubungan karyawan dan berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi.

8 5. Untuk mengetahui pengaruh antara berbagi pengetahuan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 6. Untuk mengetahui pengaruh antara hubungan karyawan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 7. Untuk mengetahui pengaruh antara hubungan karyawan, berbagi pengetahuan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 1.4.2 Manfaat 1. Bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan untuk masa depan bagaimana cara untuk menaikkan kinerja karyawan dan mengelola sumber daya manusia dengan baik dalam lingkungan bisnis. 2. Bagi perusahaan adalah dapat menjadikan pertimbangan dalam hal meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. 3. Bagi pembaca adalah dapat mengetahui dan menambah wawasan hal apa saja yang memicu kinerja karyawan dan bisa saja dipraktekkan suatu saat nanti. 1.5 State of the art (SOTA) Tabel 1.1 State of the Art (SOTA) Research Method Kuantitatif Author Journal Result Dr. Mohammad Hossein Moshref Javadi, Nasim Darvish Zadeh, Moeide Zandi, Javad Yavarian International Journal of Human Resource Studies, Vol. 2, (April, 2012). Effect of Motivation and Trust on Knowledge Sharing and Effect of Knowledge Sharing on Employee s Performance Dalam penelitian ini efek motivasi pada berbagi pengetahuan pada hipotesis pertama dipelajari dan hipotesis dikukuhkan, yaitu motivasi memiliki efek signifikan dan langsung pada pengembangan proses pengetahuan berbagi di organisasi. Nilai koefisien hipotesis ini telah 0.27. Jadi kita dapat

9 Research Method Author Journal Result mengklaim bahwa motivasi karyawan satu faktor-faktor yang mempengaruhi berbagi pengetahuan. Pelatihan dan disiplin kerja secara simultan Review of European mempengaruhi Studies, Canadian Center kinerja karyawan di of Science and Education, SBU Merpati Vol. 7, (June, 2015). The Maintenance Kuantitatif Rahyu Puji Suci & Mohamad Syafi I Idrus Influence of Employee Training, Discipline Work Facility (MMF) di Surabaya, against Employee Indonesia di PT. Performance PT. Merpati Merpati Nusantara Nusantara Airlines Airlines (Persero). (Persero). Hasil uji F diperoleh dengan nilai F hitung = 31,740 sig. = 0.000 Procedia Social and Dalam studi Behavioral Sciences, percontohan tingkat ELSEVIER, 2 nd World pengaruh hubungan Conference On Business, karyawan terhadap Economics And kinerja karyawan Kuantitatif Omur Hakan Kuzu, Derya Ozilhan Management-WCBEM 2013, (2014). The Effect telah ditemukan 45% dan efek of Employee berbagi terhadap Relationships and kinerja karyawan Knowledge Sharing on pengetahuan telah Employees Performance: ditemukan 35% An Empirical Research on dengan data

10 Research Method Author Journal Result Service Industry kuesioner terstruktur. Rata-rata dari seluruh pernyataan variabel disiplin Kuantitatif Diah Indriani Suwondo, Eddy Madiono Sutanto Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 17, (September, 2015). Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan. kerja adalah 3.29 yang artinya karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi. Rata-rata kinerja karyawan secara keseluruhan adalah 3.24 yang artinya karyawan memiliki kinerja yang tinggi. e-journal Bisma Komunikasi Universitas Pendidikan internal dan disiplin Ganesha Jurusan kerja berpengaruh Kuantitatif Rahman Restu Udayanto, I Wayan Bagia, Ni Nyoman Yulianthini Manajemen, Vol. 3, (2015). Pengaruh Komunikasi Internal dan Disiplin Kerja terhadap positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Coca Cola Kinerja Karyawan pada Distribusi PT. Coca-Cola Indonesia SO Singaraja.