BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan koordinasi yang baik, oleh karena itu berkembanglah apa yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. sekarang, bermula dari alumni pelatihan lembaga keuangan mikro syariah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakata, yang di mana beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

deskriptif yaitu penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Tunas Jaya Cibinong)

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kerja dan motivasi terhadap komitmen organisasi pada kantor Notaris XYZ.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab- sebab dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden. No Keterangan Jumlah (orang)

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini menjelaskan

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap dua lokasi penelitian yaitu :

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah semua auditor yang bekerja di KAP Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Alkamil Jawa Timur sebagai salah satu lembaga keuangan syariah nonbank yang berbadan hukum koperasi, memiliki kegiatan menyimpan dan menyalurkan dana dari masyarakat dengan membentuk suatu unit usaha bernama Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) Koperasi. Seperti halnya perbankan syariah, Puskopsyah juga mengalami peningkatan/kemajuan pada produk tabungannya. Ada peningkatan yang sangat signifikan baik dari jumlah nasabah maupun jumlah dana tabungan. Peningkatan jumlah nasabah dari akhir Desember 2011 sampai dengan akhir April 2013 mencapai hampir 10 kali lipat, sedangkan dari segi dana yang tersimpan pada periode yang sama juga mengalami peningkatan yaitu mencapai lebih dari 25 kali lipat (Data Puskopsyah Alkamil, 2013). Jika menggunakan sistem penilaian kinerja Result-Based yang mengasumsikan bahwa kinerja dinilai dari pencapaian sasaran/hasil, seperti jumlah total penjualan, atau jumlah produk yang dihasilkan, maka karyawankaryawan Puskopsyah Alkamil memiliki kinerja yang sangat baik dengan melihat jumlah tabungan dan nasabah di atas. Persaingan yang ketat antara lembaga keuangan menuntut mereka untuk memiliki karyawan yang berkualitas, tak jarang pula upaya yang dilakukan oleh perbankan syariah untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas tinggi adalah dengan merekrut karyawan perbankan konvensional yang sudah mahir dalam bidang jasa keuangan maupun dari organisasi yang lebih kecil yaitu koperasi syariah. Isu yang berkembang saat ini adalah tak jarang sebuah perusahaan mengambil karyawan berkualitas dari perusahaan lain dengan iming-iming fasilitas maupun gaji yang lebih baik daripada yang ia dapat sebelumnya diperusahaannya. Permasalahan muncul ketika karyawan lembaga keuangan mikro syariah seperti karyawan koperasi syariah memiliki kinerja yang baik, maka 1

2 lembaga keuangan syariah lain dengan organisasi yang lebih besar, yang memberikan karyawannya fasilitas dan gaji lebih baik semisal perbankan syariah, akan tanpa kesulitan untuk mengambil karyawan koperasi syariah tersebut. Mangkunegara (2005: 122) menerangkan bahwa ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Hal ini karena besar kecil perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi dan partisipasi pegawai. Berdasarkan observasi awal, menunjukkan bahwa ada beberapa karyawan yang pada divisinya kurang diberi fasilitas memadai seperti belum adanya ruang khusus atau tersendiri untuk divisi keuangan dan divisi sumber daya manusia. Hal tersebut bisa memicu karyawan untuk berpindah ke organisasi yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih lengkap. Dari beberapa uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan langsung dan hubungan tidak langsung antara variabel-variabel komitmen organisasional, kepuasan kerja dan kinerja karyawan sebuah lembaga keuangan mikro syariah (koperasi syariah) yang hasil penelitian ini nanti dapat memberikan masukan bagi instansi terkait pada khususnya dan lembaga keuangan mikro syariah pada umumnya dalam upaya mengelola SDM-nya dan mempertahankan karyawan-karyawan terbaiknya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah ada pengaruh secara langsung antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan? 1.2.2 Apakah ada pengaruh secara tidak langsung antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh secara langsung antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. 1.3.2 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh secara tidak langsung antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional.

3 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empirik (Peneliti Terdahulu) Diana Sulianti K. L. Tobing (2009) mengungkapkan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ebru Gunlu, dkk. (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen normatif dan komitmen afektif. Selain itu, dimensi kepuasan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen kontinyu. Vivin Maharani, dkk (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja secara langsung dan positif mempengaruhi kinerja karyawan. 2.2 Tinjauan Teoritis 2.2.1 Komitmen Organisasional Menurut Mathis dan Jackson (2001: 99), komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di organisasi tersebut. Allen dan Meyer (1991) mengemukakan tiga jenis komitmen organisasional, yaitu sebagai berikut: 1. Komitmen Afektif (Affective Commitment), Jenis ini berkaitan dengan keterikatan emosional yang dipunyai seseorang dengan organisasi. 2. Komitmen Berkelanjutan/kontinuan (Continuance Commitment), Komitmen individu yang didasarkan pada pertimbangan tentang apa yang harus dikorbankan bila akan meninggalkan organisasi. 3. Komitmen Normatif (Normative Commitment), Keyakinan individu tentang tanggung jawab terhadap organisasi. Individu tetap tinggal pada suatu organisasi karena merasa wajib untuk loyal pada organisasi. 2.2.2 Kepuasan Kerja Mangkunegara (2005: 117) menjelaskan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. 3

4 Luthans (2006) mengemukakan indikator kepuasan kerja yaitu Kepuasan dengan sistem pembayara, Kepuasan dengan promosi, Kepuasan dengan rekan sekerja, Kepuasan dengan penyelia, dan Kepuasan pekerjaan itu sendiri 2.2.3 Kinerja Karyawan Menurut Jackson dan Schuler (1999: 3) kinerja bisa diartikan sebagai seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa bekerja sama atau bekerja lebih efektif pada masa yang akan datang. Kinerja menurut Supriyanto dan Maharani (2013: 177) merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan dan biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau organisasi. Menurut Robbins (2002) cara pengukuran kinerja mempertimbangkan kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai, kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya), ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. 2.3 Model Konsep Gambar 2.1 Model Konsep P1 Komitmen Organisasional (Z) P2 Kepuasan Kerja (X) Sumber: Data Diolah Peneliti, 2015 P3 Kinerja (Y) 2.4 Model Hipotesis : Arah Arah koefisien jalur yang menunjukkan pengaruh kepuasan kerja secara langsung terhadap kinerja karyawan. : Arah koefisien jalur yang menunjukkan pengaruh kepuasan kerja secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional. H1: Kepuasan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan Puskopsyah Alkamil. H2: Kepuasan kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan Puskopsyah Alkamil melalui variabel komitmen organisasional sebagai variabel intervening.

5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan Maharani, 2013: 7). 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Alkamil Jatim, Jl. Pinang Merah I No. 1 Malang.. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah sejumlah 22 orang dengan sampel berjumlah 22 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik sampling jenuh artinya teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30. (Supriyanto dan Maharani, 2013: 36). 3.4 Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) variabel yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu dimana variabel bebas (kepuasan kerja) akan mempengaruhi variabel terikat (kinerja karyawan) menggunakan variabel intervening (komitmen organisasional). 3.5 Skala Pengukuran Skala pengukuran yang dipergunakan ialah skala likert 1 sampai 4. 3.6 Pengumpulan Data Data Primer diperoleh secara langsung oleh peneliti dari jawaban responden melalui kuesioner. Data Sekunder telah diolah dan tersedia dalam bentuk dokumentasi, buku ataupun literatur yang berkaitan dengan penelitian. 3.7 Metode Pengumpulan Data Data-data dalam penlitian ini diperoleh dengan kuesioner, dokumentasi, wawancara. Instrumen penelitian berupa kuesioner. 5

6 3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment (r hitung) (Supriyanto dan Maharani, 2013: 184). Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari instrumen kuesioner tersebut. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. 3.9 Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini pertama, analisis deskriptif, kedua uji asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas, dan uji linieritas), ketiga analisis regresi linier berganda, dan terakhir path analysis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara langsung maupun tidak langsung.

7 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik responden pada penelitian ini, laki-laki 13 orang, perempuan 9 orang. Mayoritas responden berusia 19-24, usia 25-30 tahun sebanyak 9 orang dan usia di atas 37 tahun. Tingkat pendidikan, mayoritas berpendidikan diploma sebanyak 11 orang, S1 sebanyak 6 orang dan SLTA sebanyak 5 orang. Masa kerja, mayoritas masa kerja 1-2 tahun yaitu 11 orang, 3-4 tahun sebanyak 10 orang, dan 5 tahun sebanyak 1 orang. 4.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Dari pengujian validitas diatas instrumen penelitian (kuisioner) dengan masing-masing item mendapatkan nilai R lebih dari 0,3 sehingga keseluruhan instrumen penelitian tersebut dikatakan valid. Hasil uji reliabilitas yang disajikan dalam tabel 4.5 dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha variabel komitmen organisasional (Z), kepuasan kerja (X), dan kinerja karyawan (Y) lebih besar dari 0,60. 4.3 Uji Asumsi Klasik Penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas karena nilai VIF X kurang dari 5 (2,377 < 5) dan nilai VIF Z kurang dari 5 (2,377 < 5). Semua model yang digunakan tidak terjadi heterokedastisitas karena sig X (0,542) > 0,05 dan sig Z (0,906) > 0,05. Tidak ada autokorelasi positif (tidak terjadi autokorelasi) karena nilai D-W (0,997) berada di antara -2 s.d. +2. Dari uji Kolmogorov Smirnov pada SPSS diperoleh nilai 0,751 yang artinya asumsi normalitas terpenuhi. Semua model pada penelitian ini linier karena semua nilai sig < 0,05. 4.4 Analisis Data dan Interpretasi Hasil analisis jalur menunjukan bahwa tidak ada pengaruh secara langsung antara variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan tidak ada pengaruh secara tidak langsung antara variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel komitmen organisasional. Diagram jalurnya sebagai berikut: 7

8 0,761 Sig 0,000 Gambar 4.1 Diagram Jalur KOMITMEN ORGANISASIONAL (Z) 0,244 Sig 0,336 KEPUASAN KERJA (X) 0,512 Sig 0,052 KINERJA KARYAWAN (Y) Sumber: Data Diolah Peneliti, 2015 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan hasil pengujian analisis jalur, menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasional (p = 0,000 < 0,05), kepuasan kerja tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan (p = 0,052 > 0,05), dan komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (p = 0,336 > 0,05). Hasil penelitian mendukung teori Mathis dan Jackson (2001: 99-100) bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional cenderung mempengaruhi satu sama lain. Berdasarkan persepsi responden diperoleh mean item kesesuaian gaji dengan keinginan dan kesesuaian gaji dengan tanggung jawab berturut-turut yaitu sebesar 2,73 dan 2,86. Hal itu berarti ada sebagian karyawan yang tidak puas dengan sistem pembayaran padahal kinerja mereka tinggi dari segi pencapaian target yaitu adanya peningkatan yang sangat signifikan baik dari jumlah nasabah maupun jumlah dana tabungan. Menurut Mangkunegara (2005: 117-119) kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti umur dan ukuran organisasi perusahaan dimana usia tua cenderung puas dan organisasi yang besar cenderung kepuasan tiggi. Pada Puskopsyah Alkamil, 50% karyawan berusia relatif muda yaitu antara 19-24 tahun. Jika dibandingkan dengan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) dan

9 Perbankan syariah, maka bisa dikatakan ukuran organisasi Puskopsyah Alkamil adalah yang terkecil. Tidak adanya pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan juga dapat dilihat dari segi tingkat pendidikan dan masa kerja dikaitkan dengan jawaban pada item komitmen organisasional. Jawaban pada item-item komitmen organisasional rata-rata mereka menjawab setuju di atas 50% yang artinya komitmen organisasional relatif tinggi, namun komitmen organisasional yang tinggi ini tidak diikuti dengan tingkat pendidikan dan masa kerja yang baik. Tingkat pendidikan karyawan masih relatif rendah yaitu 23% berpendidikan SLTA dan 50% karyawan berpendidikan Diploma. Masa kerja karyawan juga masih relatif singkat yaitu 50% bekerja selama 1-2 tahun. Peneliti juga menemukan bahwa pendidikan dan pelatihan belum bisa berjalan dengan baik. Anas (2012: 8) menjelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan yang baik akan sangat berpengaruh kepada kinerja karyawan. Pengamatan tersebut mengindikasikan bahwa karyawan belum bisa optimal dalam kinerjanya, sehingga komitmen organisasional yang tinggi belum tentu kinerjanya juga tinggi. Dari aspek kelembagaan Puskopsyah Alkamil belum memiliki tata kelola yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur organisasi yang masih belum bisa menjelaskan tugas dan tanggang jawab yang dialokasikan kepada individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen, dan divisi. Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi di mana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan (Sule dan Saefullah, 2008:152). Tinggi atau rendahnya komitmen organisasional tidak akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan jika struktur organisasi belum bisa memetakan bagaimana keseluruhan kerja dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan, karena hal itu bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat.

10 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Ada beberapa indikasi selain indikator-indikator yang telah digunakan dalam penelitian ini yang membuat kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui variabel komitmen organisasi. Dari segi umur, 50% karyawan berusia relatif muda yaitu antara 19-24 tahun. Ada kecenderungan karyawan tua lebih merasa puas dari karyawan berumur relatif muda. Kedua ukuran organisasi, Jika dibandingkan dengan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) dan Perbankan syariah baik UUS (Unit Usaha Syariah) maupun BUS (Bank Umum Syariah), maka bisa dikatakan ukuran organisasi Puskopsyah Alkamil adalah yang terkecil. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Dari segi aspek kelembagaan perusahaan ini belum memiliki tata kelola yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur organisasi yang masih belum bisa menjelaskan tugas dan tanggang jawab yang dialokasikan kepada individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen, dan divisi. Struktur organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan, hal tersebut bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat. 5.2 Saran Aspek kelembagaan organisasi ini perlu diperbaiki agar memiliki tata kelola yang baik. Struktur organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan agar terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat. Bagi para akademisi, diharapkan melakukan penilaian kinerja melalui teman kerja maupun melalui atasan dan melakukan penelitian terhadap variabelvariabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan serta kondisi-kondisi yang mempengaruhinya. 10