BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Manajemen dan Shari ah

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini dapat diketahui hubungan antara variable dan bagaimana tingkat

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

Faktor-Faktor Pendukung atas Keberhasilan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintahan di Kota Solo

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB IV HASIL PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah masalah riset sumber daya manusia. Desain penelitian juga dapat didefinisikan sebagai prosedur bagaimana mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis suatu data. Penelitian ini bersifat asosiatif, dilakukan dengan cara menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain agar dapat mengetahui, menjelaskan, dan memprediksi tingkat ketergantungan variabel independen dan variabel dependen. Dalam pelaksanaannya dilakukan pengumpulan data dengan survey atau kuesioner. Unit analisis yang diteliti adalah individu, yaitu para individu yang telah bekerja di RS. Sari Asih yang hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu disebut juga Cross sectional (Supriyanto, 2009). Berikut jenis desain penelitian yang dilakukan : 29

30 Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Riset Tujuan Jenis Metode Unit Time Penelitian Penelitian Penelitian Analisis Horizone T-1 Asosiatif Survey Individual Cross Sectional T-2 Asosiatif Survey Individual Cross Sectional T-3 Asosiatif Survey Individual Cross Sectional Sumber : Pengelolaan Penulis Keterangan : T-1 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. T-2 : Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. T-3 : Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.

31 3.2 Operasional Variabel Penelitian Secara operasional variabel penelitian adalah konsep yang menunjukan sifat sifat, atribut atribut dan aspek yang mempunyai variasi nilai atau memiliki lebih dari satu nilai yang saling berkaitan satu dengan yang lain serta berfungsi sebagai pembeda. Dari berbagai indikator dan variasi nilai dari konsep itu melalui objek penelitian ditetapkan untuk ditarik kesimpulan yang berarti. Macam macam variabel penelitian dilihat dari sifatnya ada 5 menurut Supriyanto (2009), yaitu : 1) Variabel Independen atau Bebas (Independent Variable) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini sering dilambangkan dengan variabel X. 2) Variabel Dependen atau Terikat (Dependent Variable) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Variabel ini sering dilambangkan dengan variabel Y. 3) Variabel Moderator (Moderator Variable) Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. 4) Variabel Mediator (Intervening Variable) Merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

32 Secara konkrit dipengaruhi oleh variabel intervening, memang tidak terlihat tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi. 5) Variabel Kontrol (Control Variable) Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independent terhadap variabel dependent tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel independent dan dependent. Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Motivasi (X1) Sub Variabel Motivasi Intrinsik Motivasi eksentrik Indikator Utama Ukuran Skala Pengukuran Kesempatan Interval Skala Likert bertumbuh Kemajuan dalam karir Pekerjaan seseorang Status seseorang dalam organisasi Hubungan seorang individu dengan

33 atasannya Kebijakan organisasi Lingkungan Lingkungan Penerangan di Interval Skala Likert Kerja Kerja Fisik tempat kerja (X2) Suhu udara di tempat kerja Kelembaban di tempat kerja Sirkulasi udara di tempat kerja Kebisingan di tempat kerja Getaran mekanis di tempat kerja Bau tidak sedap di tempat kerja Tata warna di tempat kerja Dekorasi di tempat kerja Musik di tempat kerja Keamanan di tempat kerja Hubungan karyawan

34 Lingkungan Hubungan Kerja Non- dengan atasan Fisik Hubungan sesama rekan kerja Hubungan dengan bawahan Kinerja Aspek Proses Kerja dan Interval Skala Likert Karyawan Kuantitatif kondisi (Y) pekerjaan Waktu yang dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan Jumlah kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja Aspek Ketetapan kerja Kualitatif dan kualitas pekerjaan Tingkat

35 Sumber : Pengelolaan Penulis kemampuan dalam bekerja Kemampuan atau kegagalan menggunakan mesin atau perlatan Kemampuan mengevaluasi (keluhan atau keberatan konsumen) 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Untuk mendapatkan data yang valid untuk penelitian, yang pertama perlu diketahui adalah mengenal jenis-jenis data. Data dikelompokkan sebagai berikut (Supriyanto, 2011:p132). 1) Menurut Sifat a) Data Kualitatif adalah data berupa kata-kata atau kalimat dan biasanya bersifat menggolongkan atau klasifikasi (non numeric). b) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka, yang terukur dan teramati (numeric).

36 2) Menurut Sumber a) Data Internal adalah data yang menggambarkan keadaan yang ada dalam organisasi yang diteliti. b) Data Eksternal adalah data yang menggambarkan tentang keadaan di luar organisasi yang diteliti. 3) Menurut Cara Memperoleh a) Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden. Biasanya tekhnik pengambilannya dilakukan dengan cara observasi dan interview. b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain. Biasanya, tekhnik pengambilan dilakukan dengan cara dokumentasi. 4) Menurut Waktu Pengumpulannya a) Data Cross Section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu saja (sesaat). b) Data Time Series adalah data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu (kronologis). Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kuantitatif, yaitu data yang berupa angka, dan sumber data dari penelitian ini adalah data primer, yang didapatkan langsung dari karyawan yang dijadikan responden melalui penyebaran

37 kuesioner. Adapun data sekunder berupa data kunjungan pasien, profil perusahaan, struktur organisasi, penghargaan, serta visi dan misi perusahaan Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Sumber Data Data Jenis Data Sumber Data T - 1 Motivasi dan kinerja kuantitatif Data primer dari karyawan kuesioner T - 2 Lingkungan kerja kuantitatif Data primer dari dan karyawan kinerja kuesioner T - 3 Motivasi, kuantitatif Data primer dari lingkungan kerja dan kuesioner kinerja karyawan Sumber : Pengelolaan Penulis 3.4 Tekhnik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan, yaitu : (Supriyanto, 2009:116).

38 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan cara untuk memperoleh data sekunder secara langsung yang diperoleh mengumpulkan, membaca dan mempelajari text book, jurnal, search engine, laporan revelan mengenai objek yang diteliti, dan buku buku referensi lainnya. (Supriyanto, 2009:137) 2) Penelitian Lapangan (Field Research) Untuk dapat menghasilkan data primer, penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek yang dituju, yaitu para pelanggan PT Biznet Indonesia, dengan cara berikut: a) Wawancara, yaitu mendapatkan data dengan cara tanya jawab dan berhadapan langsung dengan responden atau pihak perusahaan. b) Kuisoner, yaitu rangkaian pertanyaan yang disusun untuk menjaring data informasi mengenai suatu hal yang sedang diteliti. (Supriyanto, 2009:136) Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara kuesioner tertutup yang dibuat menggunakan skala pengukuran likert, yaitu skala pengukuran yang menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam 5 tingkat jawaban atas pernyataan yang diajukan. Urutan skala ini menggunakan 5 angka penilaian yaitu

39 Tabel 3.4 Skala Pengukuran STS TS BS S SS (Sangat (Tidak (Biasa (Setuju) (Sangat Tidak Setuju) Saja) Setuju) Setuju) 1 2 3 4 5 Sumber : Pengelolaan Penulis 3.5 Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan yang tercatat aktif bekerja, sehingga data ini di survey dengan ketentuan minimal telah bekerja selama 2 tahun, dimana jumlahnya adalah 52 responden. Analisis SEM membutuhkan sampel minimal 100, dan distribusi data harus bersifat normal dan berhubungan linier, sementara resiko data bedasarkan sampel yang akan diambil belum tentu memiliki struktur normal dan linier. Maka diputuskan dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) karena selain distribusi bebas juga memerlukan data yang relatif lebih sedikit (bisa kurang dari 100 sampel). Oleh karena itu, kami menentukan sampel secara random bedasarkan sampel random sampling dengan cara kami membagikan kuesioner pada semua karyawan.

40 Bedasarkan populasi tersebut, diambil sampel yang representatif. Karena dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel latent, maka model dimensinya adalah SEM atau PLS. Pengambilan sampel harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam teknik sampling. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik Probability sampling, terbagi menjadi 4, yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling, stratified sampling, systematic sampling, cluster sampling. Teknik nonprobability sampling, terbagi menjadi 5, yaitu dengan menggunakan teknik accidental sampling, judgement sampling, quota sampling, snowball sampling, purposive sampling. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan daam pengambilan sample adalah Probability dengan purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang diambil atas dasar maksud atau tujuan tertentu. Adapun yang menjadi pemilihan sampel adalah karyawan yang bekerja di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.

41 3.6 Metode Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS dapat digunakan pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta syarat asumsi yang lebih fleksibel. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator dengan konstruknya. Selain itu, dalam PLS dapat dilakukan uji bootstrapping terhadap struktural model yang bersifat outer model dan inner model. Karena dalam penelitian ini menggunakan indikator untuk mengukur setiap konstruknya, dan juga model pengukuran bersifat struktural, maka diputuskan menggunakan PLS. Tabel 3.5 Tabel Metode Analisis Tujuan Teknik Analisis T - 1 Partial Least Square T - 2 T - 3 Partial Least Square Partial Least Square Sumber : Pengelolaan Penulis Menurut Gaston dalam Yamin (2011) menyebutkan PLS dapat digunakan untuk tujuan konfirmasi, seperti pengujian hipotesis dan tujuan eksplorasi. Tetapi PLS lebih mengutamakan sebagai eksplorasi daripada konfirmasi. Namun tujuan utama dari PLS adalah untuk menjelaskan hubungan antarkonstrak dan menekankan pengertian

42 tentang nilai hubungan tersebut. Dalam hal ini, hal penting yang harus diperhatikan adalah keharusan adanya teori yang memberikan asumsi untuk menggambarkan model, pemilihan variabel, pendekatan analisis, dan interpretasi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antarkonstrak (motivasi, lingkungan kerja, dan kinerja) serta untuk memahami pengertian ketiga konstrak tersebut. Dan juga karena dibutuhkannya indikator dalam penelitian ini, serta model pengukuran bersifat sruktural maka penelitian ini menggunakan PLS. 3.7 Langkah-Langkah Analisis Dengan Metode Partial Least Square (PLS) Sumber : Pengelolaan Penulis Gambar 3.1 Langkah-Langkah Analisis Dalam PLS

43 3.7.1 Merancang Model Pengukuran (Outer Model) Model ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Indikator dalam penelitian ini adalah reflektif karena indikator variabel laten mempengaruhi indikatornya, untuk itu digunakan 3 cara pengukuran menurut Sofyan Yamin (2009:222), yaitu: 1) Convergent Validity Convergent validity mengukur besarnya korelasi antara konstrak dengan variabel laten. Dalam evaluasi convergent validity dari pemeriksaan individual item realibility, dapat dilihat dari standardized loading factor. Standardize loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap item pengukuran (indikator) dengan konstraknya. Kolerasi dapat dikatakan valid apabila memiliki nilai > 0,5 2) Discriminant Validity Evaluasi selanjutnya adalah melihat dan membandingkan antara discriminant validity dan square root of average variance extracted (AVE). Model pengukuran dinilai berdasarkan pengukuran cross loading dengan konstrak. Jika kolerasi konstrak dengan setiap indikatornya lebih besar daripada ukuran konstrak lainnya, maka konstrak laten memprediksi indikatornya lebih baik daripada konstrak lainnya. Jika nilai lebih tinggi daripada nilai kolerasi di antara konstrak, maka discriminant validity yang baik tercapai. Menurut (Tasha Hoover,2005

44 dalam Sofyan Yamin,2009) sangat direkomendasikan apabila AVE lebih besar dari 0,5. Berikut rumus untuk menghitung AVE: Dimana adalah faktor loading (convergent validity), dan = 1 -.Fornnel dan Larcker dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan dengan nilai composite reliabity ( ). 3) Composite Reliability Untuk menentukan composite reliability, apabila nilai composite reliability > 0,8 dapat dikatakan bahwa konstrak memiliki reliabilitas yang tinggi atau reliable dan > 0,6 dikatakan cukup reliable (Chin, 1998 dalam Sofyan Yamin 2009). Berikut rumus untuk menghitung composite reliability ( ): 4) Cronbach Alpha Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha dimana konsistensi setiap jawaban diujikan. Cronbach alpha di katakan baik apabila α 0,5 dan dikatakan cukup apabila α 0,3.

45 3.7.2 Merancang Model Struktural (Inner Model) Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square (R²) untuk konstrak dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevane dan uji t serta signifikan dari koefisien parameter jalur structural. R² dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten idependen terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Kriteria batasan nilai R² ini dalam tiga klasifikasi, yaitu 0,67, 0,33, dan 0,19. Pengaruh besarnya f² dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Dimana : dan adalah R-square dari variabel laten dependen ketika predictor variabel laten digunakan atau dikeluarkan didalam persamaan structural. Nilai f² sama dengan 0,02,,15, dan 0,35. Disamping melihat nilai R-square, model PLS juga dievaluasi dengan melihat Q- square predictive relevance untuk mengukur sebeapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari 0 (nol) menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Q- square kurang dari 0 (nol) menunjukan bahwa model kurang memiliki predictive relevance.

46 Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. y = β 1 X 1 +e π = β 1 1 +e Sumber : SmartPLS 2.0 Gambar 3.2 Model Struktural Hipotesis T-1 y = β 2 X 2 +e π = β 2 2 +e Sumber : SmartPLS 2.0 Gambar 3.3 Model Struktural Hipotesis T-2

47 π = β 1 + β 2+ e Sumber : SmartPLS 2.0 Gambar 3.4 Model Struktural Hipotesis T-3 3.7.3 Konstruktri Diagram Jalur Sumber : SmartPLS 2.0 Gambar 3.5 Konstruksi Diagram Jalur Penelitian

48 3.7.4 Konverensi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan 1) Inner Model Inner Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak laten satu dengan kontrak laten lainnya. Persamaan Inner Model Keterangan: = konstrak laten endogen = kontrak laten eksogen = koefisien matriks dan variable endogen dan eksogen = Inner Model residual matrix 2) Outer Model Outer Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak laten dan indikatornya. Persamaan Outer Model Keterangan: x dan y = matriks variable manifest yang berhubungan dengan laten eksogen dan endogen dan = matriks koefisien

49 = matriks outer model residu 3.7.5 Evaluasi Goodness of Fit Untuk memvalidasi model secara keseluruhan, maka digunakan goodness of fit (GoF). GoF index ini merupakan ukuran tunggal yang digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model structural (inner model). Nilai GoF index ini diperoleh dari averages communalities index dikalikan dengan R² model. Berikut adalah formula GoF index: Com bergaris atas adalah averages communalities dan R² bergaris atas adalah rata rata model R². nilai GoF ini terbentang antara 0 1 dengan interpretasi nilai ini adalah 0,1 (GoF kecil), 0,25 (GoF moderat), dan 0,36 (GoF besar). 3.7.6 Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping) Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dapat dibuat merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Dan menghasilkan nilai t- tabel sebesar 1.96. Sehingga: Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel [t-statistik < 1.96], maka H o

50 diterima dan H a ditolak. Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel [ t-statistik > 1.96], maka H o ditolak dan H a diterima. Keterangan: X1 = Motivasi X2 = Lingkungan Kerja Y = Kinerja Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : Untuk T-1 H o = Tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. H 1 = Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. Untuk T-2 H o = Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. H 1 = Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. Untuk T-3 H o = Motivasi dan lingkungan kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.

51 H 1 = Motivasi dan lingkungan kerja cukup mempengaruhi kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Pada penelitian ini dibuat rancangan pemecahan masalah untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah, yang menggambarkan bagaimana pemecahan masalah dari awal sampai akhir penelitian berdasarkan hasil dari keseluruhan penelitian di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. Sumber : Pengelolaan Penulis Gambar 3.6 Kerangka Pemecahan Masalah

52 Langkah-langkah Pemecahan Masalah 1. Merencanakan untuk melakukan penelitian di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang Sebelum memulai, harus direncanakan dulu variabel apa yang akan diteliti, lalu perusahaan apa yang bersedia untuk di teliti. 2. Melakukan Observasi ke RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang Penelitian diawali dengan mengadakan observasi secara langsung ke RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. Tujuan dilakukannya observasi yaitu agar perusahaan mengetahu maksud dan tujuan penulis, untuk mengetahui kondisi riil perusahaan, serta mengetahui harapan yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan. 3. Mengidentifikasi Masalah Setelah dilakukan observasi, kemudian dilakukan identifikasi masalah yang akan dibahas dan sudah di jelaskan dalam penelitian ini. Tujuan dilakukannya identifikasi masalah agar tujuan yang ingin dicapai menjadi jelas dan tepat sasaran. 4. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka selanjutnya ditentukan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar tujuan penelitian yang ingin diapai menjadi jelas.

53 5. Pengumpulan Data Proses selanjutanya adalah pengambilan data yang sudah ditentukan sebelumnya, hal ini dilakukan agar bisa melakukan pengolahan data. 6. Pengolahan Data Setelah melakukan pengumpulan data, maka tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data-data yang telah didapat. 7. Analisis hasil dari pengolahan data Berisikan analisis terhadap data yang telah dilakukan dikumpulkan dan diolah. 8. Memberikan Kesimpulan dan Saran Pada tahap akhir dari penelitian dilakukan penarikan kesimpulan dari semua tahap penelitian yang telah dilakukan. Pembuatan kesimpulan juga harus mampu menjawab tujuan penelitian. Selain kesimpulan, juga dibuat saransaran untuk pengembangan penelitian di masa yang akan datang.