BAB II Tinjauan Teoritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

Antena Mikrostrip Segitiga Dengan Parasitic Untuk Aplikasi Wireless Fidelity

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz

MICROSTRIP ANTENA PADA FREQUENSI 9GH FREQUENSI APLIKASI RADAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PADA FREKUENSI 850 MHz

DESAIN DAN SIMULASI ANTENA MICROSTRIP SEMICIRCULAR HALF U-SLOT UNTUK APLIKASI MODEM GSM 1800 MHZ

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

Perancangan Butler matrix 4x4 pada Frekuensi 1,27 GHz untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (SAR)

PERANCANGAN ANTENA PLANAR MENGGUNAKAN STRUKTUR SPIRAL RESONATOR (SR) SEBAGAI INKLUSI MAGNETIK TIRUAN UNTUK APLIKASI FREKUENSI 2,4 2,5 GHz.

Antena Mikrostrip Bentuk Segitiga Pencatuan Langsung Dengan Frekuensi Kerja 2,4 GHz (Frekuensi WIFI)

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGITIGA TRIPLE BAND ( 2,3 GHz, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz )

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP ARRAY BENTUK LINGKARAN DAN PERSEGI PANJANG MENGGUNAKAN SIMULASI UNTUK APLIKASI LTE FREKUENSI 2.3 GHZ

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

Dina Angela #1,Yuyu Wahyu *2, Tony A Porayouw #3. Jln Dipatiukur no.80-84, Bandung, Jawa Barat 1

BAB II DASAR TEORI. S 12 Gambar 2-1. Jaringan Dua Port dan Parameter-S

Antena Mikrostrip Circular Array Dual Frekuensi

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

Aplikasi Substrat Alumina Pada Antena Mikrostrip Patch Persegi Untuk Komunikasi Bergerak Pada Frekuensi (3,3-3,4 ) GHz.

(MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK) Hal.» Kata Pengantar i» Daftar Isi ii

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

BAB II METODA GEOLISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

PERANCANGAN BUTLER MATRIKS 4X4 UNTUK PENGARAHAN BERKAS ANTENA PADA STASIUN BUMI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

PENGEMBANGAN ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN DENGAN PENERAPAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK TRAPESIUM

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

Antena Mikrostrip Linear Array dengan Slot U untuk Internal Pesawat Televisi pada Band Frekuensi UHF

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA RECTANGULAR PATCH ARRAY SWITCHED BEAM PADA RANGE FREKUENSI KERJA MHz

VDC Variabel. P in I = 12 R AC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

MEDAN LISTRIK STATIS

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

Fisika Dasar I (FI-321)

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Abstrak - IINUSAT-1 ( Indonesia Inter University Satellite-1 ) merupakan proyek satelit pertama antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 SALURAN TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Teori Dasar Medan Gravitasi

Aplikasi Substrat Alumina Pada Antena Mikrostrip Patch Persegi Untuk Komunikasi Bergerak Pada Frekuensi (3,3-3,4 ) GHz.

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

Gelombang Elektromagnetik

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

Studi Pemrosesan dan Visualisasi Data Ground Penetrating Radar

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

Komponen Struktur Tekan

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERCOBAAN 14 RANGKAIAN BAND-PASS FILTER AKTIF

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

III. METODE PENELITIAN

II. KINEMATIKA PARTIKEL

ANTENA WIDEBAND MIKROSTRIP SLOT ARRAY 8 ELEMEN

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA POLARISASI LINGKARAN UNTUK APLIKASI GLOBAL POSITIONING SERVICE (GPS) PADA SATELIT MIKRO LAPAN- TUBSAT

PEMILIHAN GEOMETRI ANTENA WIRE BOW-TIE MENGGUNAKAN SIMULASI FDTD3D PADA RENTANG FREKUENSI MHz. Ringkasan TUGAS AKHIR

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK

Perencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)Mahkota (Crown Antenna)

III. TEORI DASAR. ini meliputi pengukuran beda potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi

Transkripsi:

BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t << λ 0, dimana λ 0 meupakan panjang gelombang di udaa ) dan biasa disebut patch. Patch tesebut diletakan di atas gound plane dengan jaak h << λ 0 (0.003 λ 0 h 0.05 λ 0 ). Patch dan gound plane dipisahkan oleh suatu bahan dielektik yang disebut substat [3]. a) Tampak atas b) Tampak samping Gamba 1. Konstuksi Antena Mikostip Antena mikostip memiliki bebeapa keunggulan bila dibandingkan dengan antena konvensional lainnya [5]. Keunggulan keunggulan dai antena mikostip diantaanya : 1. Ringan dan memiliki penampang yang tipis 2. Biaya pabikasi yang muah kaena menggunakan PCB 3. Dapat menghasilkan polaisasi linea maupun sikula 4. Mudah untuk di integasikan 5. Dapat memiliki dua atau lebih fekuensi keja Selain memiliki keunggulan keunggulan di atas, antena mikostip juga memiliki bebeapa kelemahan [5], yaitu : 1. Bandwidth yang sempit (1 5 %) 2. Gain yang endah Dafit Bagus, 091331005 4 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis 2.1.2 Dimensi Patch Konstuksi dai mikostip tedii dai kondukto stip (line) dan sebuah kondukto bidang tanah yang dipisahkan oleh medium dielektik dengan konstanta dielektik. Di atas stip adalah udaa sehingga bila tanpa shielding sebagian medan elektomagnetik akan meadiasi, dan sebagian lagi ada yang masuk kembali ke dalam substat dielektik[6]. Fenomena ini kemudian disebut sebagai finging effect. a) Tampak atas b) Tampak samping Gamba 2. Panjang efektif antena mikostip Finging effect menyebabkan dimensi antena mikostip telihat lebih besa dai dimensi fisiknya [3]. Sepeti telihat pada gamba 2, panjang antena mikostip betambah sebesa 2ΔL. Sehingga panjang efektif dai antenna mikostip menjadi : = + 2 (1) dengan : h = 0.412 + 0.3 h + 0.624 0.258 h + 0.8 (2) dan : Dafit Bagus, 091331005 5 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis = 2 2 + 1 (3) 2.1.3 Saluan Mikostip Sepeti yang disebutkan sebelumnya, konstuksi dai mikostip tedii dai kondukto stip (line) dan sebuah kondukto bidang tanah yang dipisahkan oleh medium dielektik dengan konstanta dielektik. Di atas stip adalah udaa sehingga bila tanpa shielding sebagian medan elektomagnetik akan meadiasi, dan sebagian lagi ada yang masuk kembali ke dalam substat dielektik. Jadi, tedapat dua dielektik yang melingkupi stip yaitu udaa dengan konstanta dielektik satu dan substat dengan konstanta dielektik 1. Dengan demikian saluan mikostip, secaa keseluuhan, dapat kita pandang sebagai sebuah saluan dengan dielektik homogen yang lebih besa dai satu tetapi lebih kecil dai. Konstanta dielektik ini disebut konstanta dielektik efektif (effective dielectic constant) [6]. Gamba 3. Pola medan listik pada saluan mikostip Kita dapat mengetahui nilai konstanta dielektik efektif ( e ) dengan menggunakan pesamaan dibawah ini: 1 2 2 1 1 12d W 1 0.04 1 1 2 2 W d W d e 1 2 1 1 12d 1 W d 1 2 2 W ( 4) Dafit Bagus, 091331005 6 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis Untuk kepeluan peancangan, bila diketahui impedansi kaakteistik Z 0 dan konstanta dielektik, leba stip dapat dicai dengan pesamaan [6]: W d A 8e W d 2 2A e 2 2 1 0,61 B1ln(2 B1) ln( B1) 0.39 W d 2 2 (5) Dengan Z0 1 1 0,11 A 0.23 (6) 60 2 1 377 B 2Z 0 (7) 2.2 Konduktansi Untuk menghitung besanya konduktansi dai suatu antenna mikostip pesegi, antenna mikostip tesebut diepesentasikan sebagai 2 buah slot (slot#1 dan slot#2) yang identik dan memiliki admitansi sebesa Y ( tedii dai konduktansi G dan Suseptansi B)[3] sepeti yang digambakan pada gamba 4. a) Antena mikostip pesegi b) Rangkaian pengganti Gamba 4. Antena mikostip pesegi dan angkaian penggantinya Dai gamba diatas dapat diketahui besanya Y adalah : = + (8) Dafit Bagus, 091331005 7 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis Kaena slot#1 dan slot#2 meupakan slot yang identik, maka : = = = Besanya nilai konduktansi kemudian didapatkan dai pesamaan : = 120 (9) = sin 2 cos cos sin (10) 2.3 Impedansi Input Dalam peancangan antena, mengetahui besanya impedansi input meupakan hal yang cukup penting, teutama pada saat poses penyesuaian impedansi antena ke saluan catu, teknik penyesuaian impedansi ini dapat dilakukan menggunakan dengan mengontol posisi inset feed. Besanya nilai impedansi input antenna dihitung dengan telebih dahulu menghitung admitansi pada slot#1 (admitansi input), yaitu dengan caa mentansfe admitansi pada slot#2 pada teminal output ke teminal input. Pada kondisi ideal, kedua slot dipisahkan oleh jaak sebesa λ g /2. Akan tetapi kaena adanya finging effect maka panjang antenna mikostip menjadi lebih leba, oleh kaena itu panjang antenna mikostip sesungguhnya kuang dai λ g /2. Besanya admitansi yang telah ditansfomasi pada slot#2 menjadi [3]: = + = (11) sehingga besanya admitansi input menjadi : = + = 2 (12) dan impedansi input antenna menjadi : Dafit Bagus, 091331005 8 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis = 1 = 1 2 (13) Selain besanya konduktansi dii dai masing masing slot, tedapat pula konduktansi mutual yang haus ikut dipehitungkan, sehingga besanya esistansi input antenna mikostip ini menjadi : = 1 2( ± ) (14) dengan : = 1 120 sin 2 cos ( sin ) (sin ) (15) Pada umumnya impedansi input tedii dai bagian eal dan imajine dan beubah tehadap fekuensi. Nilai eaktansi dai antenna elatif jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai esistansinya, oleh kaena itu untuk alasan paktis nilai eaktansi dai antenna biasanya di abaikan [3]. Dengan mengetahui nilai impedansi input, selanjutnya dapat dihitung dimensi inset feed untuk mempemudah poses penyesuaian impedansi, yaitu : ( = ) = ( = 0) cos (16) Gamba 5. Antena mikostip dengan inset feed Dafit Bagus, 091331005 9 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis 2.4 Gain Gain dai sebuah antena meupakan pebandingan diektivitas maksimum suatu antena tehadap diektivitas maksimum antena isotopis, dengan syaat daya yang masuk ke kedua antena sama besa[4]. Gain antena (G) sebanding dengan diectivity, yaitu selalu menyangkut ugi-ugi daya (losses) di dalam antena, juga kemampuan pengaahannya. Rugiugi daya ini menyangkut ugi-ugi konduksi dan ugi-ugi dielektik. dimana G ed (17) 0 e 1 (18) e = efisiensi antena D = pengaahan (diektivitas) Gain diuku pada medan jauh dengan membandingkan antena yang diuku dengan antena standa yang gainnya sudah tekalibasi. dimana 4 10log A e (19) G 10 2 G = gain antena dalam db Ae panjang gelombang keja dalam mete apetu efektif dalam mete kuadat 2.5 Pola Radiasi Pola adiasi meupakan bentuk adiasi gelombang elektomagnetik dai sebuah antena sebagai fungsi dai koodinat uang. Pola adiasi atau bentuk penyebaan daya gelombang elektomagnetik tesebut begantung pada bentuk atau susunan antena dan atau sistem pencatuan. Sistem koodinat yang digunakan untuk masalah adiasi adalah koodinat bola (spheical coodinate)[4]. Tampilan sebuah antena secaa tipikal diuaikan dalam temin pola pincipal E plane dan pincipal H plane. Untuk antena dengan polaisasi linie, E plane adalah bidang yang beisi vekto medan listik dan aah adiasi Dafit Bagus, 091331005 10 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis maksimum, sedangkan H plane adalah bidang yang beisi vekto medan magnet dan aah adiasi maksimum[4]. Pola adiasi E plane dan H plane dipeoleh dai pesamaan sebagai beikut : E-plane : ( ) = ( ) ( ) cos ( ) (20) H-plane : ( ) = ( ) cos (21) ( ) a) E Plane b) H Plane Gamba 6. Plot pola adiasi menggunakan Mathlab 2.6 Teknik Pencatuan Antena Mikostip Antena mikostip dapat dicatu dengan bebeapa metode, yaitu dengan pencatuan langsung dan pencatuan tidak langsung. Pada pencatuan langsung, daya RF dicatu langsung ke patch menggunakan elemen penghubung sepeti coaxial pobe maupun dengan micostip line. Sedangkan pada pencatuan tidak langsung, daya di tansfe menggunakan kopling elektomagnetik antaa micostip line dan patch[3]. Setiap metode baik langsung maupun tidak langsung memiliki kelebihan dan kekuangan. Dafit Bagus, 091331005 11 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis 2.6.1 Micostip Line Feed Pada teknik ini patch dicatu dengan saluan tansmisi yang dapat di etching pada pemukaan substat yang sama, jadi stuktunya tetap plana. Teknik pencatuan ini mudah untuk dibuat seta lebih sedehana untuk penyesuaian impedansi. Namun tedapat ugi-ugi dielektik yang timbul akibat adanya saluan tansmisi pada substat[5]. Gamba 7. Micostip Line Feed 2.6.2 Coaxial Pobe Feed Teknik ini paling banyak digunakan pada antena mikostip kaena pencatuan ini mempunyai kelebihan yaitu dapat ditempatkan dilokasi manapun pada patch untuk mendapatkan nilai impedansi yang sesuai dengan impedansi input. Kondukto bagian dalam konekto coaxial dilewatkan melalui substat dan disolde pada patch, sedangkan kondukto bagian lua dihubungkan pada gound plane. Namun ada kekuangannya, untuk menempatkannya dipelukan membuat lubang pada substat. Sehingga pencatuan sepeti ini membuat dimensi antena tidak plana, dan membuat konfiguasi antena menjadi tidak simetis[5]. Gamba 8. Coaxial pobe Feed Dafit Bagus, 091331005 12 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis 2.6.3 Poximity Coupling Feed Pada teknik ini saluan tansmisi teletak diantaa patch dan gound plane, yang dipisahkan oleh dua medium dielektil. Patch yang beada di bagian paling atas dicatu dengan kopling medan dekat dai saluan pencatu tesebut. kelebihan teknik ini adalah tidak adanya adiasi yang timbul dai feeding netwok. Teknik ini juga dapat meningkatkan bandwidth seiing dengan meningkatnya tebal substat dielektik antena mikostip secaa keseluuhan. Namun teknik pencatuan ini sulit untuk dibuat kaena pelu penyesuaian antaa dua lapisan dielektik[5]. Gamba 9. Poximity Coupling 2.6.4 Apetue Coupled Micostip Antenna Pada teknik ini, patch dan saluan pencatu dipisahkan oleh gound plane. Kopling antaa patch dan saluan pencatu dibuat melalui slot atau apetu pada gound plane. Kopling apetu biasanya beada di tengah, tepat di bawah patch aga polaisasi silang lebih endah kaena bentuknya yang simetis. Sepeti pada teknik poximity coupled, dua dielektik dapat dipilih untuk meningkatkan pefomansi. Teknik ini paling sulit diealisasikan diantaa teknik yang lain kaena banyak lapisan (laye)[5]. Gamba 10. Apetue Coupled Dafit Bagus, 091331005 13 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis 2.6.5 Paamete Peancangan Antena Mikostip Apetue Coupled Kineja sebuah apetue coupled micostip antena tegantung pada bebagai paamete, temasuk dimensi patch, bentuk apetu, dimensi apetu, lokasi apetu, konstanta dielektik dan ketebalan dua lapisan, dan dimensi dai pencatuan. Beikut adalah ingkasan mengenai hubungan dai paametepaamete yang telah disebutkan di atas menuut [7]: 1. Konstanta dielektik substat Konstanta dielektik suatu antena mempengauhi bandwidth dan efisiensi adiasi antena, dengan pemitivitas lebih endah akan membeikan bandwidth yang lebih leba. 2. Ketebalan substat Ketebalan substat mempengauhi bandwidth dan level kopling. Substat yang lebih tebal menghasilkan bandwidth yang lebih leba, tapi level kopling yang kecil untuk ukuan apetu yang dibeikan. 3. Panjang patch Panjang patch menentukan fekuensi esonansi antena. 4. Leba patch Leba patch mempengauhi esistensi esonansi antena, dengan patch yang lebih leba membeikan level coss polaization yang tinggi dengan demikian haus dihindai kecuali dipelukan polaisasi ganda atau lingkaan. 5. Tebal substat pencatu Substat yang tipis menghasilkan spuious adiation yang kecil dai feed line, tetapi keugian yang lebih tinggi. 6. Panjang slot Level kopling sangat ditentukan oleh panjang slot, begitu juga dengan back adiation level. Oleh kaena itu, ukuan slot haus dibuat tidak lebih besa dai yang dibutuhkan untuk matching impedance. 7. Leba slot Leba slot juga mempengauhi level kopling, tetapi tidak sebesa pengauh yang disebabkan oleh panjang slot. Pebandingan panjang slot dengan leba biasanya 1 banding 10. Dafit Bagus, 091331005 14 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012

BAB II Tinjauan Teoitis 8. Leba feed line Selain mengendalikan impedansi kaakteistik feed line, leba feed line juga mempengauhi kopling untuk slot. Untuk ukuan tetentu, feed line yang tidak telalu leba akan memebeikan kopling yang lebih kuat ke slot. 9. Posisi feed line elatif tehadap slot Untuk kopling maksimum, feed line haus diposisikan di sudut yang tepat ke tengah slot. Feed line yang tidak simetis tehadap slot akan menguangi kopling. 10. Posisi patch elatif tehadap slot Mengubah posisi patch elatif tehadap slot ke aah H-plane memiliki pengauh yang kecil, sementaa mengubah posisi patch elatif tehadap slot pada bidang E-plane (esonansi) akan menuunkan level kopling. 2.7 Stub Stub adalah saluan dengan ujung tetutup (shot cicuit) atau tebuka (open cicuit), untuk mendapatkan impedansi/admitansi imajine, yang dipasang secaa paalel atau sei dengan saluan utama. Jumlah stub dapat bejumlah satu (tunggal), dua (double), atau tiga (tiple). Untuk ealisasi stub dengan menggunakan saluan stip atau saluan mikostip, stub ujung tebuka lebih disukai kaena akan sulit membuat hubung singkat dai saluan ke bidang tanah (gound plane) [6]. Realisasi stub dengan menggunakan saluan stip atau mikostip yang banyak digunakan adalah dipasang secaa paalel dengan ujung tebuka. Besa ukuan stub dipeoleh dengan menggunakan pesamaan beikut : d 1 1 [ cos ( )], cot ( 1 tan(2 )) 2 L ls d 2 (22) 1 Gamba 11. Penyesuai Impedansi Stub Paalel Dafit Bagus, 091331005 15 Lapoan Poyek Akhi Tahun 2012