REVIU INDIKATOR KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK
REVIU INDIKATOR KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK NO KINERJA 1. Meningkatnya a. Persentase sisa Perbandingan sisa yang yang diselesaikan diselesaikan dengan sisa b. Persentase yang diselesaikan c. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan yang harus diselesaikan diselesaikan dengan yang akan diselesaikan (saldo awaldan yang masuk) diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa ) 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah yang putus dikurangi yang mengajukan upaya hukum (kasasi/peninjauan kembali) selama tahun berjalan dibagi jumlah yang putus dikali seratus persen Majelis Hakim
NO KINERJA 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas yang diterima Kepaniteraan dengan berkas yang didistribusikan ke Majelis Kepaniteraan b. Ratio Majelis Hakim terhadap Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan masuk Kepaniteraan
SUI&&T' KEPT]TTISAN KETUA PtrNGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK NOMOR : Wl 4-Al28 / OT.0l.2 N2017 TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK h4enimbang : l. 2. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9A4.PAN/512007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKt ) lnstansi Pemerintah; Bahwa dengan telah dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJtu, Tahun 2015-2019 maka Pengadilan Tinggi Agama Pontianak perlu meninjau kembali atau mereviu untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU). &,,[*ngingat : 1. 2. 4, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang UndangNomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung; Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman; Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 5. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung; 7" 8. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung; Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kineqia Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PERI9 M.PAN/5i2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.
MEMUTUSKAN rvidn*teph"ar! KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK ilr:rlarna t */{}r,! R.eviu lndikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, untuk menetapkan rencara kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Pontianak 2015-2419. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Pontianak : 3 Jantan2017 ilan T inggi Agama Pontianak
LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK Nomor : W14-A/28/OT.01.2/I/2017 Tanggal : 3 Januari 2017 Tentang : Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Agama Pontianak REVIU INDIKATOR KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK NO KINERJA 1. Meningkatnya a. Persentase sisa Perbandingan sisa yang yang diselesaikan diselesaikan dengan sisa b. Persentase yang diselesaikan c. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan yang harus diselesaikan diselesaikan dengan yang akan diselesaikan (saldo awaldan yang masuk) diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa ) 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah yang putus dikurangi yang mengajukan upaya hukum (kasasi/peninjauan kembali) selama tahun berjalan dibagi jumlah yang putus dikali seratus persen Majelis Hakim
NO KINERJA 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas yang diterima Kepaniteraan dengan berkas yang didistribusikan ke Majelis Kepaniteraan b. Ratio Majelis Hakim terhadap Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan masuk Kepaniteraan