ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN MENGGUNAKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 14/PER/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus pada KSU Perisai Bangsa Karanganyar Tahun Anggaran 2014) 1) Nur Fatimah 1), Kun Ismawati 2) Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA 2) Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRACT Cooperative is a business entity consisting of a person or legal entity with the bases cooperative activities based on the principle of cooperation as well as people s economic movement based on family principles. Health assessment cooperatives is required to determine the extent of the cooperative capable of providing security to members and provide an assessment of the performance of the cooperative board. The study was conducted by assessing the health of KSU PERISAI BANGSA. The purpose of this study was to determine the level of health in unit cooperative savings and loans from the aspects of capital, asset quality, management, efficiency, liquidity, independence and growth, and the identity of the cooperative. This study uses primary data source in the form of financial statements based KSU PERISAI BANGSA during the period 2014. Data analysis was performed using quantitative descriptive analysis techniques, where researchers conduct a health assessment with ministerial regulation No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 approach. Furthermore, the results of the assessment in accordance with the reality described generated. Standards for Financial Performance from the 7 aspect of health assessment cooperatives, the level health of KSU PERISAI BANGSA overall scored 77,90 in the category of fairly healthy. Advice given are aspects of capital, asset quality, management, efficiency, liquidity, independence and growth, and the identity of the cooperative needs to be improved because it affects the sustainability of the cooperative. Keywords: Standards for Financial Performance from the 7 aspect of health assessment cooperatives PENDAHULUAN Kesehatan finansial suatu koperasi merupakan salah satu wujud dari kinerja keseluruhan yang harus disikapi serius oleh koperasi tersebut. Untuk koperasi simpan pinjam uang, kesehatan finansial akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat bahwa koperasi juga dapat dipercaya sebagai lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara anggota peminjam dan anggota penyimpan. Selain itu agar koperasi mampu bersaing dengan lembaga keuangan yang lain perlu dilakukan kajian terhadap kinerja keuangan untuk melihat sejauh mana tingkat kesehatan koperasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk menilai tingkat kesehatan koperasi dapat diukur dengan berbagai metode. 1
Penilaian tingkat kesehatan koperasi akan berpengaruh terhadap kemampuan koperasi dan loyalitas anggota dan non anggota. Selain itu penilaian tingkat kesehatan koperasi sangat diperlukan bagi stakeholder dalam mengambil keputusan dalam menempatkan dananya. Penilaian tingkat kesehatan koperasi merujuk pada peraturan pemerintah yang terbaru yang mencakup beberapa aspek komponen analisis. Kinerja keuangan perusahaan dikategorikan baik jika besarnya hasil analisis dari beberapa aspek berpredikat sehat. Untuk mengetahui gambaran tentang koperasi simpan pinjam, maka penulis mencoba untuk menganalisis laporan keuangan yang ada pada KSU Perisai Bangsa. Alat yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi adalah dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII /2009. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ini mengatur cara penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi. Analisis ini akan berguna bagi pengurus koperasi dalam mengambil keputusan yang akan diambil dalam melaksanakan kegiatan koperasi, maka dari itu penulis melakukan analisa laporan keuangan koperasi dengan judul Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan Koperasi dengan Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus pada KSU Perisai Bangsa Karanganyar Tahun Anggaran 2014). PERUMUSAN MASALAH Dalam menyusun skripsi ini, penulis ingin menganalisis tingkat kesehatan kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan yaitu neraca dan laporan sisa hasil usaha pada KSU Perisai Bangsa untuk periode 2014. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis penilaian tingkat kesehatan kinerja keuangan KSU Perisai Bangsa pada tahun 2014 dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009? 2. Apa tingkat predikat kesehatan kinerja keuangan KSU Perisai Bangsa pada tahun 2014? LANDASAN TEORI Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Dengan Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil 2
dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009 Untuk menilai kesehatan koperasi jasa keuangan dapat diukur dengan berbagai metode. Penilaian tingkat kesehatan koperasi akan berpengaruh terhadap kemampuan dan loyalitas anggota dan non-anggota koperasi yang bersangkutan. Penilaian tingkat kesehatan koperasi merujuk pada Peraturan Menteri Nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi berikut perubahannya Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009.. Penilaian tingkat kesehatan koperasi menurut standar koperasi dapat dilihat dari 7 aspek antara lain: permodalan, kualitas aktiva produktif (asset quality), manajemen, likuiditas, efisiensi (efficiency), kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri (LDP Koperasi, 2014: 124). Salah satu kriteria penilaian kinerja keuangannya adalah ditinjau dari segi keuangan yang ditunjukkan oleh laporan keuangan setiap akhir tahun buku. Secara keseluruhan proses analisis data ini dilakukan dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009. Peraturan Menteri ini mencakup 24 indikator yang mewakili tentang kondisi keuangan yang terdapat pada KSU Perisai Bangsa yang terdiri dari 7 aspek: 1. Aspek Permodalan 2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif. Aspek Manajemen 4. Aspek Efisiensi 5. Aspek Likuiditas 6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan 7. Aspek Jatidiri Koperasi Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 komponen sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan 7, diperoleh skor keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi dalam 5 golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Penetapan predikat tingkat kesehatan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel.1 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Skor Predikat 80 < x < 100 60 < x < 80 40 < x < 60 20 < x < 40 < 20 Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Sangat Tidak Sehat Sumber: Sosialisasi Pendidikan Kesehatan Koperasi tgl. 15 April 2014
KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka masalah dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar sebagai berikut: Pengumpulan Data : 1. Laporan Laba Rugi 201-2014 2. Neraca 201-2014 14/PER/M.KUKM/XII/2009 akan diperoleh predikat tingkat kesehatan koperasi. d. Kesimpulan dan saran, pada tahap ini akan ditarik kesimpulan dari pembahasan atas analisis dan memberikan saran sesuai hasil predikat kesehatan koperasi. Analisis Laporan Kinerja Keuangan dengan menggunakan 7 komponen rasio Penilaian Kesehatan Koperasi berdasarkan 14/PER/M.KUKM/XII/2009 Penilaian Kesehatan Kesimpulan dan Saran Gambar.1. Kerangka Masalah Keterangan : a. Pengumpulan data, yaitu tahap pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengelompokan data-data yang ada pada masing-masing laporan. b. Analisis Laporan Kinerja Keuangan, pada tahap ini dilakukan analisis kinerja laporan keuangan dengan menggunakan 7 komponen rasio Penilaian Kesehatan Koperasi berdasarkan 14/PER/M.KUKM/XII/2009. c. Penilaian Kesehatan, setelah menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan 7 komponen rasio Penilaian Kesehatan Koperasi berdasarkan METODE PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sugiono, 2010). Penelitian ini menggunakan laporan keuangan KSU Perisai Bangsa Karanganyar, laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan sisa hasil usaha. 2. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu laporan keuangan berupa neraca dan laporan SHU pada tahun 2014 (Rosiana, 201). Penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu dengan cara riset kepustakaan dan riset 4
lapangan, yang dijelaskan sebagai (RAT) KSU Perisai Bangsa berikut: tahun 2014. a. Riset Kepustakaan (Library 2. Wawancara (Interview) Research) Yakni riset yang dilakukan b. Riset Lapangan (Field Risearch) dengan mengadakan tanya Sumber data yang digunakan jawab langsung kepada adalah data primer, yaitu penulis pengurus dan pengelola KSU memperoleh data langsung dari Perisai Bangsa untuk KSU Perisai Bangsa untuk memperoleh data yang lebih mengumpulkan data, ada dua cara akurat. yang dilakukan penulis dalam. Teknik Analisa Data mengumpulkan data, yakni: Secara keseluruhan proses 1. Observasi analisis data ini dilakukan dengan Yakni riset yang dilakukan menggunakan Peraturan Menteri dengan cara melakukan Negara Koperasi Dan Usaha Kecil pencatatan data yang diperoleh berupa data yang dibutuhkan penulis untuk objek penelitian Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009. Peraturan Menteri ini mencakup 24 dari laporan pertanggung indikator yang mewakili tentang jawaban pengawas dan pengurus pada Rapat Anggota Tahunan kondisi keuangan yang terdapat pada KSU Perisai Bangsa yang terdiri dari. Tabel. 2 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 No Aspek Komponen Bobot Nilai 1 Permodalan 15 a. Rasio modal Sendiri Terhadap Total Asset Modal Sendiri Total Asset 6 b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko 6 Modal Sendiri Pinjaman Diberikan yang Beresiko c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 6 5
Modal Sendiri Tertimbang ATMR 2 Kualitas Aktiva Modal Sendiri 25 a. Rasio Volume Pinjaman Anggota terhadap Volume Pinjaman yang Diberikan Volume Pinjaman pada Anggota Volume Pinjaman 10 b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 5 Pinjaman Bermasalah Pinjaman Yang Diberikan c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Cadangan Risiko 5 Pinjaman Bermasalah d. Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Pinjaman Berisiko Volume Pinjaman 5 Catatan: Cadangan resiko adalah cadangan tujuan resiko + penyisihan penghapusan pinjaman Manajemen a. Manajemen Umum 15 b. Manajemen Kelembagaan c. Manajemen Permodalan d. Manajemen Aktiva e. Manajemen Likuiditas 4 Efisiensi 10 a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Beban Operasional Pendapatan Operasional 4 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Beban Usaha SHU Kotor 4 c. Rasio Efisiensi Pelayanan Biaya Karyawan 2 Volume Pinjaman Catatan: Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota + beban No Aspek Komponen Bobot Nilai 5 Likuiditas 15 a. Rasio Kas + Bank terhadap Kewajiban Lancar 10 6
Kas Bank x100% Kewajiban Lancar b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Pinjaman yang Diberikan 5 Dana yang Diterima (Total Kewajiban) Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva selain hutang biaya SHU yang belum dibagi 6 Kemandirian dan pertumbuhan 10 a. Rasio Rentabilitas Asset (ROA) SHU Sebelum Pajak Total Asset b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri (ROE) SHU Bagian Anggota (SHU Setelah Pajak) Modal Sendiri c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Partisipasi Netto Total Beban 4 7 Jatidiri 10 a. Rasio Partisipasi Bruto Partisipasi Bruto x100% Partisipasi Bruto Pendapatan 7 b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Promosi EkonomiAnggota x100% Simpanan Pokok Wajib PEA MEPPP + SHU Bagian Anggota HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis kinerja keuangan pada KSU Perisai Bangsa Karanganyar dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009 yaitu terdiri dari tujuh aspek penilaian yaitu: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian & pertumbuhan dan jatidiri koperasi. 7
Tabel. Hasil Rekapitulasi Perhitungan 7 Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi No Aspek Komponen Skor 1 Permodalan Modal sendiri terhadap total asset 1.50 Modal sendiri terhadap pinjaman beresiko 0.60 Kecukupan Modal sendiri.00 2 Kualitas Aktiva Volume pinjaman anggota terhadap volumepinjaman yang diberikan 10.00 Produktif Resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan 5.00 Cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah 5.00 Pinjaman beresiko terhadap pinjaman yang diberikan 5.00 Manajemen Umum.00 Kelembagaan.00 Permodalan 1.80 Aktiva.00 Likuiditas.00 4 Efisiensi Beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto 4.00 Beban usaha terhadap SHU kotor 1.00 Efisiensi pelayanan 1.50 5 Likuiditas Kas dan Bank terhadap kewajiban lancar 2.50 Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima 5.00 6 Kemandirian Rentabilitas Asset (ROA).00 dan Rentabilitas Modal Sendiri (ROE).00 Pertumbuhan Kemandirian Operasioanal Pelayanan 4.00 7 Jati diri Partisipasi Bruto 7.00 Promosi Ekonomi Anggota (PEA).00 Total 77.90 Predikat CUKUP SEHAT Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil dari keseluruhan perhitungan dan pembahasan dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009, untuk tingkat kesehatan KSU Perisai Bangsa termasuk dalam kategori cukup sehat dengan skor total 77,90. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap penilaian kesehatan kinerja keuangan KSU Perisai Bangsa dapat diketahui bahwa hasil dari keseluruhan perhitungan dan pembahasan 8
dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009, untuk tingkat kesehatan KSU Perisai Bangsa termasuk dalam kategori cukup sehat dengan skor total 77,90. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini senada dengan penelitian Albert Budiyanto Soleh karena menggunakan dasar penilaian dan peraturan yang sama. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh mengenai tingkat kesehatan kinerja keuangan KSU Perisai Bangsa, walaupun koperasi berpredikat cukup sehat maka penulis memberikan saran mengenai upaya peningkatan kesehatan kinerja keuangan koperasi agar kedepannya lebih baik, sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan aspek permodalan sebaiknya unsur-unsur modal sendiri (simpanan wajib, simpanan pokok, penyertaan dan cadangan) ditingkatkan. 2. Untuk meningkatkan aspek kualitas aktiva produktif sebaiknya dalam penyaluran pinjaman kepada anggota lebih selektif, untuk mengantisipasi pinjaman bermasalah hendaknya dana cadangan resiko ditingkatkan dan disertai agunan.. Untuk meningkatkan aspek manajemen sebaiknya dilakukan sistem pengendalian intern dan manajemen yang cukup memadai secara berkala. 4. Untuk meningkatkan aspek efisiensi sebaiknya beban operasional lebih diefisienkan dengan mengurangi biayabiaya yang tidak perlu dan pemberian pinjaman kepada anggota lebih dioptimalkan lagi. 5. Untuk meningkatkan aspek likuiditas dalam mengantisipasi pengambilan dana dari anggota sebaiknya dana kas dan bank yang tersedia sebesar 10% dari dana yang terima dan besarnya pinjaman yang diberikan sebesar 80-90% dari dana yang diterima. 6. Untuk meningkatkan aspek kemandirian dan pertumbuhan sebaiknya dalam pengelolaan asset lebih dioptimalkan agar hasil SHU lebih maksimal. 7. Untuk meningkatkan aspek jati diri dan koperasi sebaiknya jasa bunga simpanan dinaikkan dan jasa bunga pinjaman diturunkan agar anggota merasakan manfaat berkoperasi. Selain 7 aspek diatas, penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya penerapan Peraturan Menteri Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 sebaiknya lebih luas dalam arti tidak terpaku dalam unit simpan pinjam saja tetapi juga pada unit-unit usaha lainnya. 9
REFERENSI Harahap, Sofyan Safri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Modul Diklat Profesi Berbasis Kompetensi Kualifikasi Manajer/Kepala Cabang. 201 Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009. Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Tunggal, Amin Widjaja. 2002. Akuntansi Untuk Koperasi. Cetakan Pertama.Jakarta: PT Asdi Mahasatya Budi, Rosiana Eka. 200. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Perkembangan Kinerja Keuangan Pada KPRI Banyuwangi. Jember: Skripsi. Universitas Jember. Soleh, Albert Budianto. 201. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Kartika Kuwera Jaya dengan Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009. Blogspot:http://www.ibn.ac.id/jou rnal/albert_budiyanto/albert_bu diyanto_analisis_tingkat_keseh atan.pdf (Diunduh pada 24 Juli 2015) Hasanah, Noor. 201. Evaluasi Penilaian Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam (USP) (Studi Kasus Pada KPN "Anugerah" Dinas Koperasi 10
UMKM Banjarmasin). Banjarmasin: Skripsi. Mustakim. 2014. Analisis Penilaian Kesehatan Koperasi pada KPRI JUJUR PEMKAB Bintan di Tanjung Pinang. Blogspot:http://jurnal.umrah.ac.id /wpcontent/uploads/gravity_forms /1-ec61c9cb 22a0a96d0947c6478e525e/201 4/08/JURNAL22.pdf (Diunduh Pada 24 Juli 2014) https://id.m.wikipedia.org/wiki/koperasi (Diunduh pada 24 Juli 2015) http://zikriimam.wordpress.com/2009/12/7 /struktur-organisasi-lini-staff-danfungsional (Diunduh pada 12 September 2015) 11